Anda di halaman 1dari 20

PITIRIASIS ROSEA

Disusun Oleh :
Nurkhaliza S,Ked

Pembimbing :
dr. Mainiadi, Sp.KK FINDSV
PENDAHULUAN
Istilah Pitiriasis Rosea
pertama kali dideskripsikan
oleh Robert Willan pada
tahun 1798 dengan nama
Roseola Annulata, kemudian
pada tahun 1860, Gilbert
memberi nama Pitiriasis
Rosea yang berarti skuama
berwarna merah muda
( rosea ). Pitiriasis Rosea
biasa didahului dengan
gejala prodromal (lemas,
mual, tidak nafsu makan,
demam, nyeri sendi,
pembesaran kelenjar limfe).
Setelah itu muncul gatal dan
lesi di kulit.
DEFINISI

Pitiriasis rosea ialah erupsi kulit akut


yang sembuh sendiri, dimulai dengan
sebuah lesi inisial berbentuk eritema
dan skuama halus. Kemudian disusul
oleh lesi-lesi yang lebih kecil di
badan, lengan dan tungkai atas yang
tersusun sesuai dengan lipatan kulit
dan biasanya menyembuh dalam
waktu 3-8 minggu
EPIDEMIOLOGI

Didapati pada semua umur, terutama


antar 15-40 tahun
Insidens pada pria dan wanita hampir
sama, walaupun sedikit lebih banyak
ditemukan pada wanita.
Reaktivasi Human
ETIOLOGI Herpes Virus
(HHV)-7 dan
HHV-6

Pemberian obat :
Bismut,
Barbiturat,
Interferon,
klonidin
PATOFISIOLOGI

diduga ada keterlibatan dua virus herpes yaitu


HHV-6 dan HHV-7, telah diusulkan sebagai penyebab
erupsi. Dilaporkan terdapat DNA virus dalam
peripheral blood mononuclear cell (PBMC). HHV-7
terdeteksi sedikit lebih banyak daripada HHV-6,
tetapi sering kedua virus ditemukan. Namun, bukti
dari adanya HHV-6 atau HHV-7 dan aktivitasnya juga
tidak ditemukan dalam proporsi (10-44%) dari
individu yang tidak terpengaruh, hal ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan dengan infeksi, di mana
virus tidak selalu menyebabkan penyakit.
MANIFESTASI KLINIS
HERALD
PATCH
Christma
s Tree
Appeara
nce
JENIS-JENIS PITIRIASIS ROSEA

1. Pitiriasis rosea inversa


2. Pitiriasis rosea terlokalisasi
Lesinya dapat terjadi pada satu area saja,
sehingga diagnosis menjadi sulit
3. Pitiriasis rosea giganta
Ditemukan papul-papul atau plak yang besar,
tetapi jumlahnya sedikit
4. Vesicular pitiriasis rosea
5. Purpuric pitiriasis rosea
Manifestasi klinisnya berupa petechie, dan
ekimosis sepanjang Langer line pada leher,
tubuh dan ekstremitas proksimal. Lesi skuama
yang lebih sedikit atau didominasi oleh pustule
atau purpura. Cenderung meninggalkan tanda
hipo atau hiperpigmentasi post inflamasi
setelah sembuh.
DIAGNOSA

Anamnesa Pemeriksaan Fisik


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium

Pemeriksan sel darah,


hitung darah sel, biokimia
dan analisis urin dalam Tes VDRL dan uji
rentang normal fluorescent antibody
trepenomal dilakukan
Bila diperlukan, untuk menyingkirkan
pemeriksaan mikroskopik adanya sifilis.
KOH dilakukan untuk
menyingkirkan Tinea
Corporis
Diagnosa Banding :

Tinea Corporis
Dermatitis Sifilis
numularis

Erupsi kulit mirip


Psoriasis pitiriasis rosea
gutata oleh karena obat
KOMPLIKASI

Jarang menimbulkan komplikasi.


PENATALAKSANAAN

Asiklovir 5x800 mg
obat topikal bedak per hari selama 1 Terapi UVB dapat
minggu. diberikan sebanyak 1-2
asam salisilat yang kali seminggu.
Pengobatan ini
dibubuhi menthol Fototerapi UVB dapat
dapat
1
/2-1%. mempercepat
mempercepat
hilangnya erupsi kulit
penyembuhan. yang ada.
PROGNOSIS

Prognosis baik karena penyakit dapat sembuh spontan dalam


waktu 3-6 minggu.
KESIMPULAN

Pitiriasis Rosea adalah penyakit kulit yang


belum diketahui penyebabnya yang dimulai dengan
sebuah lesi inisial (Herald Patch) berbentuk eritema
dan skuama halus. Kemudian disusul oleh lesi-lesi
yang lebih kecil di badan, lengan dan paha atas
yang tersusun sesuai dengan lipatan kulit dan
biasanya menyembuh dalam waktu 3-8 minggu.
Penegakan diagnosis PR didasarkan pada
anamnesis, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan
penunjang. Kebanyakan pasien tidak memerlukan
pengobatan karena sifatnya yang asimptomatik,

Anda mungkin juga menyukai