Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI II

EFEK NON- TERAPI CAFFEIN PADA SISTEM KARDIOVASKULER


Amalia Ihsani Hakim Silalahi
1.
I.
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Setiap obat tidak luput dari efek samping . Misalnya pada penggunaan anti gatal, anti histamin
chlortrimethone (CTM), pemakai akan mendapatkan efek terapi berupa berkurangnya rasa gatal
,namun mengalami efek samping berupa mulut kering , ngantuk dan sebagainya.Begitu pula dengan
pengkonsumsian caffein yang memiliki efek samping dalam metabolisme tubuh.
1.2 Tujuan
Untuk memperlihatkan efek dalam mengkonsumsi minuman sehari hari yang mengandung kafein
terhadap sistem kardiovaskular.(1)
1.
II. Pelaksanaan
2.1 Alat dan Bahan
Alat :
Jam
Spigmomanometer
Steteskop
Bahan :
Larutan kopi Nescafe 1 sendok teh, 200cc air panas
Larutan decaeffeinated
2.2 Teknik Pelaksanaan
Pelaksanaan
Pada percobaan ini dibutuhkan dua orang sebagai sukarelawan. Pada sukarelawan I akan diberikan
Larutan decaeffeined, sedangkan pada sukarelawan ke II akan diberikan Larutan kopi Nescaffe .
Pengamatan
Pada kedua sukarelawan :
Meminum minuman yang telah disediakan sebanyak 200ml
Setelah itu, mulut dapat dibilas dengan 50 ml air sehingga semua tertelan.
Sebelum meminum Larutan yang telah disediakan, Tekanan darah (TD) dan Denyut nadi (DN)diukur
terlebih dahulu, sebanyak 2 kali yaitu 15menit dan 1 menit sebelum percobaan. Setelah meminum
kedua larutan , kedua sukarelawan akan diukur kembali tekanan darah. Denyut nadi dan Denyut
jantung.

1.

III.

Hasil Percobaan

Sampel I : Dewi wulandari


Sampel II : Winda Chairunnisa
Pengamat untuk sampel I: Amalia Ihsani H. Silalahi
Pengamat untuk sampel II : Rizqa Ayunda dan Widya Julianti
Dari tabel dapat disimpulkan bahwa pada sampel I atau sampel A tidak mengandung caffein. Hal ini
dapat diamati dari tekanan drah, denyut nadi dan denyut jantung sampel baik setelah mengkonsumsi
zat A. Sedangkan dalam sampel II atau sampel B mengandung Caffein . Kandungan kaffein tersebut

terlihat jelas pada denyut jantung sampel B yang semakin meningkat. Namun, untuk
pengkonsumsian kaffein secara rutin dapat menyebabkan terjadinya toleransi.
1.

IV.

Diskusi

Caffein senyawa yang mengandung gugus metilxantine berbentuk kristal dan berasa pahit. Caffein
bersifat merangsang jantung (cardiac stimulation ) yakni relaksasi otot polos. Efek ini dikatakan
terjadi karena metilxantin menghambat kerja Phosphodiesterase (PDE). Selain itu,metilxantine juga
dikatakan menghambat secara kompetitif reseptor adenosine di presynaptic noradrenergic neuron
sehingga terjadi penglepasan noradrenalin , dan inilah yang menyebabkan efek stimulan dari caffein.
Kafein memiliki berat molekul 194.19 dengan rumus kimia C 8H10N8O2 dan pH 6.9 (larutan kafein 1%
dalam air). (1,2,7)

(gambar)

Sumber kafein tidak hanya berasal dari kopi. Jenis makanan dan minuman yang mengandung
kafein: (8)
1.
Minuman soda dan cola, biasanya mengandung 23-25 miligram kafein.
2.
Cokelat, terdapat 10 miligram kafein.
3.
Es krim terdapat 30-45 miligram kafein.
4.
Pil penghilang rasa sakit. Dalam takaran yang sedikit, kafein dapat menghilangkan sakit
kepala kita. Tetapi jika takarannya semakin banyak, kafein menjadi pemicu sakit kepala kita
5.
Minuman berenergi.
Farmakodinamik Kafein
Kafein mempunyai efek relaksasi otot polos, terutama otot polos bronchus, merangsang susunan
saraf pusat, otot jantung, dan meningkatkan dieresis .(2,3)
a. Jantung
Kadar rendah kafein dalam plasma akan menurunkan denyut jantung, sebaliknya kadar
kafein dan teofilin yang lebih tinggi menyebabkan tachicardi, bahkan pada individu yang sensitif
mungkin menyebabkan aritmia yang berdampak kepada kontraksi ventrikel yang premature.
b. Pembuluh darah
Kafein menyebabkan dilatasi pembuluh darah termasuk pembuluh darah koroner dan pulmonal,
karena efek langsung pada otot pembuluh darah
c. Sirkulasi Otak
Resistensi pembuluh darah otak naik disertai pengurangan aliran darah dan O 2 di otak, ini diduga
merupakan refleksi adanya blokade adenosineoleh Xantin
d. Susunan Saraf Pusat
Kafein merupakan perangsang SSP yang kuat. Orang yang mengkonsumsi kafein tidak terlalu merasa
kantuk, tidak terlalu lelah, dan daya pikirnya lebih cepat serta lebih jernih. Tetapi, kemampuannya
berkurang dalam pekerjaan yang memerlukan koordinasi otot halus (kerapian), ketepatan waktu atau
ketepatan berhitung. Efek diatas timbul pada pemberian kafein 82-250 mg (1-3 cangkir kopi).

e. Diuresis
Kafein dapat menyebabkan diuresis dengan cara meninggikan produksi urin atau menghambat
reabsorbsi elektrolit ditubulus proksimal. Akan tetapi efek yang ditimbulkan sangat lemah.
Farmakologi Kafein
Kafein adalah stimulan dari sistem saraf pusat dan metabolisme, digunakan secara baik untuk
pengobatan dalam mengurangi keletihan fisik dan juga dapat meningkatkan tingkat kewaspadaan
sehingga rasa ngantuk dapat ditekan. Kafein juga merangsang sistem saraf pusat dengan cara
menaikkan tingkat kewaspadaan, sehingga fikiran lebih jelas dan terfokus dan koordinasi badan
menjadi lebih baik .(2, 4,7)
Dalam dunia kedokteran , caffein sering digunakan sebagai perangsang kerja jantung dan
meningkatkan produksi urin. Dalam dosis yang rendah kaffein dapat berfunsi sebagai bahan
pembangkit stamina dan penghilang rasa sakit.Mekanisme kerja kaffein adalah menyaingi fungsi
adenosin (salah satu senyawa yang dalam sel otak bisa membuat orang cepat tidur). Caffein akan
membalikkan semua kerja adenosin sehingga membuat tubuh tidak mengantuk. Tetapi yang muncul
adalah perasaan segar. Sehingga berbagai jenis minuman pembangkit stamina umumnya
mengandung caffein sebagai bahan utamanya.(4)
Dampak lain yang ditimbulkan dalam pengkonsumsian kaffein secara berlebihan adalah
menyebabkan insomnia , mudah gugup, merasa tegang, cepat marah dan tidak dianjurkan pada
wanita hamil yang dapat menyebabkan keguguran. Selain itu caffein juga memiliki efek dopin atau
ketergantungan. Kecanduan ini dapat terjadi jika telah mengkonsumsi lebih dari 600mg caffein atau
setara dengan 5-6cangkir kopi perhari selama 8-15 hari berturut-turut. Dosis yang berakibat fatal
adalah sekitar 10gram caffein atau 20-50 cangkir perhari. Dosis yang sedang dan diangggap tidak
menyebabkan efek negatif adalah 300mg .(4,5)
Farmakokinetik Kafein
Kafein diabsorpsi secara cepat pada saluran cerna dan kadar puncak dalam darah dicapai selama 30
hingga 45 menit. Pada orang dewasa yang sehat jangka waktu penyerapannya adalah 3-4
jam, sedangkan pada wanita yang memakai kontrasepsi oral waktu penyerapan adalah 5-10 jam.
Pada bayi dan anak memiliki jangka waktu penyerapan lebih panjang (30 jam). Kafein dapat melewati
plasenta dan lapisan darah-otak dikarenakan sifatnya yang hidrofobik . Molekul kafein secara
struktural mirip dengan adenosin, dan mengikat reseptor adenosin pada permukaan sel tanpa
mengaktifkan mereka (sebuah antagonis mekanisme tindakan). Oleh karena itu, kafein bertindak
sebagai inhibitor kompetitif.
Kafein diuraikan dalam hati oleh sistem enzim sitokhrom P 450 oksidasi
kepada 3 dimethilxanthin metabolik, yaitu :
a. Paraxanthine (84%), mempunyai efek meningkatkan lipolisis, mendorong pengeluaran gliserol dan
asam lemak bebas didalam plasma darah
b. Theobromine (12%), melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan volume urin. Theobromine
merupakan alkaloida utama didalam kokoa (coklat)
c. Theophyline (4%), melonggarkan otot saluran pernafasan, digunakan pada pengobatan asma.
Hati merupakan tempat utama dalam proses metabolisme kafein. Masing masing dari hasil
metabolisme ini akan dimetabolisme lebih lanjut dan akan dikeluarkan melalui urin. Waktu paruh
kafein-waktu yang diperlukan untuk tubuh untuk menghilangkan satu-setengah dari jumlah kafein
sangat bervariasi antar individu berdasarkan faktor-faktor seperti usia, fungsi hati, kehamilan,

beberapa obat bersamaan, dan tingkat enzim dalam hati yang dibutuhkan untuk metabolisme kafein.
Pada orang dewasa sehat, yang kafein paruh sekitar 4,9 jam. Pada wanita menggunakan kontrasepsi
oral, ini meningkat menjadi jam 5-10, dan pada wanita hamil waktu paruhnya adalah sekitar 9-11
jam. (4)
Kafein dapat berakumulasi pada individu dengan penyakit hati yang berat, meningkatkan paruhnya
hingga 96 jam. Pada bayi dan anak-anak muda, paruh dapat lebih lama dibandingkan orang dewasa;
paruh pada bayi baru lahir dapat selama 30 jam. Faktor-faktor lain seperti merokok dapat
mempersingkat itu paruh kafein. Fluvoxamine mengurangi clearance kafein 91,3%, dan lama
eliminasi paruhnya dengan 11,4 kali lipat (dari 4,9 jam menjadi 56 jam). Waktu paruh eliminasi
berkisar antara 3 -7 jam dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, meliputi jenis kelamin, usia,
penggunaan kontrasepsi oral, kehamilan dan merokok. Telah dilaporkan bahwa waktu paruh kafein
pada wanita lebih singkat dibandingkan dengan laki-laki .(4, 6)
1.
V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Jumlah yang tepat dari kafein yang diperlukan untuk menghasilkan efek berbeda dari orang ke orang,
tergantung pada ukuran tubuh dan tingkat toleransi terhadap kafein. Dalam pengkonsumsian caffein
memiliki manfaat dan bahaya . Dalam pengkonsumsian berlebihan akan menimbulkan efek negatif
seperti dopin (kecanduan) yang dapat memicu penyakit jantung. Selain itu caffein juga dapat
menimbulkan perubahan pada warna gigi , bau mulut, meningkatkan stres, kemandulan pada pria,
gangguan pencernaan, bahkan penuaan dini. Manfaat caffein sering digunakan dalam dosis yang
sedikit adalah sebagai pembangkit stamina dan penghilang rasa sakit. (2,4)
5.2 Saran
Semoga dengan praktikum praktikum caffein ini ,Mahasiswa mampu memahami konsep dasar kerja
dan efek samping dalam pengkonsumsian caffein.

1.

VI.
Rujukan
1.
Buku penuntun praktikum Farmakologi . Departemen farmakologi dan therapeutik
fakultas kedokteran universitas sumatera utara
2.
Departemen Farmakologi dan therapeutik fakultas kedokteran universitas Indonesia.
Farmakologi dan terapi. Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 2009: 259-272.
3.
Katzung G B,eds Bagian farmakologi fakultas kedokteran airlangga .Farmakologi
dasar dan klinik . Jakarta: Penerbit salemba Medica,2001.
4.
Kadrie I. Kaffein. http://ifahkadrie.blogspot.com/2012/03/kafein.html. (Akses 7
april 2012)
5.
Anonymous.
Manfaat
caffein
dan
bahayanya. http://oabat-kankerpayudara.acepsuherman.biz/obat-alami/manfaat-kafein-dan-bahayanya/. (akses 07 april
2012)
6.
Anonymous.Kaffein
farmakologi. http://www.news-medical.net/health/CaffeinePharmacology-(Indonesian).aspx. (akses 07april)
7.
Anonymous.
Kaffein
berbahayakah
? http://www.chem-istry.org/artikel_kimia/kafein_senyawa_bermanfaat_atau_beracunkah/.
(akses
08april2012)

8.

Anonymous. http://www.tipsmu-tipsku.com/2012/01/waspadai-kandungan-kafeinselain-pada.html. (akses 08april2012)

Anda mungkin juga menyukai