Anda di halaman 1dari 32

IKTERUS 

NEONATORUM
Disusun Oleh: 
Adintya widi nugrahandaru
Joko wahyudi
Supriyadi
Sarbani
Sri wahyudiningrum
Eni aries suryandari
Inung dyah rochmah
Anita kurniawati
DEFINISI

Ikterus neonatorum adalah 
keadaan klinis pada bayi yang ditandai 
oleh pewarnaan ikterus pada kulit dan 
sklera  akibat  akumulasi  bilirubin  tak 
terkonjugasi  yang berlebih. 
Ikterus Neonatorum
Ikterus  secara  klinis  akan  mulai 
tampak  pada  bayi  baru  lahir  bila  kadar 
bilirubin darah 5­7 mg/dl.
PATOFISIOLOGI
Sepsis, hemolitik
meningkat Gang. Fx.hepar, hipoksia,
asidosis Obstruksi hepar Defisiensi albumin

Produksi bilirubin tak


terkonjugasi meningkat
Gang. Dlm prosesuptake Gang. Dlm exresi gg. transportasi
& konjugasi bilirubin
Diikat oleh albumin di
hepar
Kadar bilirubin indirec
Kadar bilirubinindirec
tdk mengalami Kadar bilirubin
Proses konjungasi tak Meningkat reabsorbsi indirec
sempurna

Kadar bilirubin tak Kadar bilirubin indirec


terkonjungasi (indirect
meningkat)

Melekat pada sel otak

Kern ikterus
Bersirkulasi kedarah

IKTERUS
Pre hepatik : Pembentukan bilirubin, Transpor plasma
Hepatik : Konjugasi bilirubin
Post hepatik : Ekskresi bilirubin
Hiperbilirubinemia

Terjadinya 
Kadar 
peningkatan kadar 
normal 
plasma bilirubin 
maksimal 
lebih dari kadar 
adalah 12­13 
yang diharapkan 
mg% (205­
berdasarkan umur 
220 µmol/L).1
bayi.
ETIOLOGI
Penyebab yang sering 
1. Hiperbilirubinemia fisiologis 
2. Inkompatibilitas golongan darah ABO 
3. ‘Breast Milk Jaundice’ 
4. Inkompatibilitas golongan darah rhesus 
5. Infeksi 
6. Hematoma sefal, hematoma subdural, 
‘excessive bruising’ 
7. IDM (‘Infant of Diabetic Mother’) 
8. Polisitemia / hiperviskositas 
9. Prematuritas / BBLR 
10. Asfiksia (hipoksia, anoksia), dehidrasi – 
asidosis, hipoglikemia
GEJALA KLINIS
•Kulit, mukosa dan konjungtiva kuning. 

Diagnosis  Anamnesis: 
•Riwayat ikterus pada anak sebelumnya,
•Riwayat keluarga anemi dan 
pembesaran hati dan limpa,
•Riwayat penggunaan obat selama ibu 
hamil, riwayat infeksi maternal,
•Riwayat trauma persalinan, asfiksia. 
Pemeriksaan Fisik:
•Keadaan umum (gangguan nafas, apnea, 
instabilitas suhu).
•Dengan cara menekan kulit ringan 
dengan memakai jari tangan dan 
dilakukan pada pencahayaan yang 
memadai.
  Berdasarkan Kramer dibagi :
Perkiraan 
Derajat  Daerah Ikterus Kadar 
Ikterus Bilirubin

I Kepala dan leher 5,0 mg%
Sampai badan atas (di atas 
II umbilikus) 9,0 mg%

Sampai badan bawah (di bawah 
umbilikus) hingga tungkai 
III 11,4 mg/dl
atas (di atas lutut)

Sampai lengan, tungkai bawah 
IV lutut 12,4 mg/dl

V Sampai telapak tangan dan kaki 16,0 mg/dl
Penegakan Diagnosis
Metode Kramer yaitu:

Kramer 1: kuning pada daerah kepala dan


leher
Kramer 2: kuning sampai badan atas (
pusar atas )
Kramer 3: kuning sampai badan bawah (
lutut dan atau siku )
Kramer 4 : Kuning sampai pergelangan
kaki dan tangan
Kramer 5 : kuning seluruh tubuh ( telapak
tangan dan kaki
IKTERUS FISIOLOGIS 
(IKTERUS NEONATORUM) 

Ikterus  yang  terlihat  pada  hari  ke  2 


sampai  hari ke  3,  puncaknya  antara  hari 
ke  2  dan  ke  4  dengan  kadar  5­6  mg/dL 
dan  menurun  sampai  di  bawah  2  mg/dL 
antara umur hari ke 5 dan ke 7. 
ETIOLOGI IKTERUS 
PATOLOGIS
• Hemolisis  akibat  inkompatibilitas  ABO 
atau  isoimunisasi  rhesus,  defisiensi 
G6PD, sferositas herediter dan pengaruh 
obat
• Infeksi,  septikemia,  sepsis,  meningitis, 
infeksi  saluran  kemih,  infeksi 
intrauterin
• Polisitemia
• Ekstravasasi  sel  darah  merah, 
sefalhematom, kontusio, trauma lahir
• Ibu diabetes
• Asidosis
• Hipoksia/asfiksia
• Sumbatan  traktus  digestivus  yang 
mengakibatkan  peningkatan  sirkulasi 
enterohepatik
Breastfeeding Jaundice

• Ketika Bilirubin yang telah larut dalam air (water


soluble) masuk ke dalam usus untuk dibuang
melalui BAB, ada sebagian yang akan terserap
kembali oleh tubuh, oleh dinding usus diubah
lagi komposisinya menjadi larut dalam lemak (fat
soluble).
• Umumnya disebabkan oleh karena bayi kurang
minum ASI.
Breastmilk Jaundice
• Kondisi ini biasanya timbul setelah bayi
berusia sekitar 1 minggu dan memuncak
pada hari ke-10 sampai ke-21, namun
dapat berlangsung selama 2-3 bulan.
• Belum diketahui secara pasti apa yang
menyebaban kondisi ini, namun kalangan
medis mencurigai bahwa Beta
Glucuronidase, suatu zat yang terdapat
dalam ASI mengurangi kemampuan liver
bayi untuk mengatasi kadar Bilirubin
dalam tubuhnya.
KRITERIA DIAGNOSTIK 
IKTERUS PATOLOGIS
• Timbul dalam 24 jam pertama kehidupan 
• Bilirubin total/indirek untuk bayi cukup 
bulan ≥ 13 mg/dl atau bayi kurang bulan  ≥ 
10 mg/dl
• Kadar bilirubin direk > 2 mg/dl
• Peningkatan bilirubin > 5 mg/dl dalam 24 
jam 
• Ikterus menetap pada usia  > 2 minggu 
• Ikterus yang terjadi akibat hemolisis
• Terdapat faktor resiko
Perkiraan Klinis Derajat Ikterus 
Usia Ikterus terlihat pada 
Klasifikasi Hari 1 Hari 2 Hari 3 dst. 
Setiap ikterus yang terlihat Lengan dan 
tungkai Tangan dan kaki Ikterus berat 
PENATALAKSANAAN
Tata laksana Awal Ikterus Neonatorum  
menurut WHO
• Mulai  terapi  sinar  bila  ikterus 
diklasifikasikan sebagai ikterus berat.
• Tentukan  apakah  bayi  memiliki  faktor  risiko 
berikut:  berat  lahir  <  2,5  kg,  lahir  sebelum 
usia  kehamilan  37  minggu,  hemolisis  atau 
sepsis
• Tentukan golongan darah bayi dan lakukan tes 
Coombs:
Bila kadar bilirubin serum di bawah nilai 
dibutuhkannya terapi sinar, hentikan terapi 
sinar.
Bila kadar bilirubin serum berada pada atau di 
atas nilai dibutuhkannya terapi sinar, lakukan 
terapi sinar 
Bila faktor Rhesus dan golongan darah ABO 
bukan merupakan penyebab hemolisis atau bila 
ada riwayat defisiensi G6PD di keluarga, 
lakukan uji saring G6PD bila memungkinkan.
• Tentukan diagnosis banding
FOTOTERAPI
Mekanisme:
Lampu  neon  biru  dapat  digunakan 
yang  akan  memecah  bilirubin  yang 
berlebihan,  memungkinkan  untuk 
pemulihan  warna  kulit  normal  bayi 
sampai hati sepenuhnya matang.
• Fototerapi  dilakukan  pada  semua 
penderita  dengan  kadar  bilirubin 
indirek  >12  mg/dL  dan  pada  bayi­bayi 
dengan  proses  hemaolisis  yang  ditandai 
dengan  adanya  ikterus  pada  hari 
pertama kelahiran. 
Pada  penderita  yang  direncanakan 
transfusi  tukar,  terapi  sinar  dilakukan 
pula  sebelum  dan  sesudah  transfusi 
dikerjakan.3
Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar:
• Beberapa  buah  lampu  neon  yang  diletakkan 
secara pararel dan dipasang dalam kotak yang 
berfentilasi.
• Lampu  diletakkan  pada  jarak  tertentu  dan 
bagian  bawah  kotak  lampu  dipasang  pleksi 
glass biru yang berfungsi untuk menahan sinar 
ultraviolet  yang  tidak  bermanfaat  untuk 
penyinaran. 
• Gantilah  lampu  setiap  2000  jam  atau  setelah 
penggunaan  3  bulan  walau  lampu  masih 
menyala.
• Gunakan  kain  pada  boks  bayi  atau  inkubator 
dan  pasang  tirai  mengelilingi  area  sekeliling 
alat  tersebut  berada  untuk  memantulkan 
kembali sinar sebanyak mungkin ke arah bayi. 
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DATA OBYEKTIF Fungsi hepar belum Gangguan Metabolisme
sempurna
Sklera ikterik
Wajah dan permukaan
kulit tubuh yang lain
tampak ikterik Proses metabolisme
Bilirubin total 8,87 bilirubin terganggu
mg/dl
Bilirubin Direct 0,59
mg/dl
Bilirubin darah
meningkat

Ikterus
Gambar bayi dalam unit terapi sinar
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai