Anda di halaman 1dari 12

Prosiding

Seminar Nasional 2013


Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya

Pelaksanaan Kompres Air Hangat Pada Pasien Febris di Ruang Abednego


Rumah Sakit Immanuel Bandung

Nur Intan Hayati H.K


Cucu Nurhayati
Ira Ocktavia

Abstrak

Febris merupakan tanda adanya masalah dalam tubuh yang disebabkan terjadinya perlawanan
terhadap penyakit oleh imun tubuh. Jika febris tidak ditangani maka akan mengakibatkan kejang
dan bisa menimbulkan kecacatan. Maka diperlukan kompres air hangat karena membuat pembuluh
darah tepi dikulit melebar dan mengalami vasodilatasi sehingga mempermudah pengeluaran panas,
sehingga akan terjadi perubahan suhu tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran pelaksanaan kompres air hangat pada pasien febris di ruang Abednego Rumah Sakit
Immanuel Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif kuantitatif. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 56 tindakan kompres air hangat dengan teknik sampel purposive sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi pasif. Hasil penelitian yang
didapatkan dari 56 tindakan pelaksanaan kompres air hangat pada tahap persiapan terdapat 100%
dalam kriteria kurang sedangkan pada tahap pelaksanaan terdapat 42.9% dalam kriteria kurang.
Pelaksanaan kompres air hangat sebagian besar terdapat 67.9% dalam kriteria kurang. Tahap
persiapan dan tahap pelaksanaan kurang dilakukan karena tidak tersedia peralatan di ruangan serta
standar operasional prosedur kompres air hangat baru tersosialisasikan. Saran bagi bidang perawatan
agar senantiasa memberikan sosialisasi ulang mengenai Standar Operasional Prosedur kompres air
hangat, melengkapi ketersediaan peralatan kompres di ruang Abednego yang sesuai dengan standar
operasional prosedur untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang berkesinambungan dalam
standar operasional prosedur kompres air hangat.

Kata kunci: Pelaksanaan, Kompres Air Hangat, Febris.

Abstract

Febrile is a indication of problems in the body caused the occurrence of diseases resistance by
immune. If febrile untreated it could lead to seizures and can lead to disability. It is necessary to
compress the warm water as it makes the peripheral blood vessels dilate and experienced skin
vasodilation thus facilitate heat dissipation, resulting in changes in body temperature. The purpose
of this study is to describe the implementation of warm water to febrile patient in Abednego room
Immanuel Hospital Bandung.The research method used is quantitative descriptive. The samples in
this study were 56 compresses actions with warm water sampling by purposive sampling technique.
Data was collected by observation of passive participation. The results obtained from
implementation of 56 action of warm water compress on the stage of preparation contained 100%
in less criteria. while at the stage of implementation contained 42.9% in less criteria. Implementation
of the whole warm water compress, of most 67.9% in less criteria. Preparation phase and
implementation phase are less done because there is not available equipment in the room n the
standard of operating procedures of warm water compress is socialized nowadays. The suggestions
for medical care to always give resocializing about Standard Procedures Operational of warm water
compress, complement of the equipment availability compress in Abednego room based on standard
operational procedures to improve the quality of continuous service in the standard operational
procedures of warm water compres.
Keywords : Implementasi, warm water compress, Febrile

369
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya

Pendahuluan 2011 yang menimbulkan gejala febris


yaitu Demam Berdarah Dengue 75,25
Masalah kesehatan anak %, Diare 35,5%, Pneumonia 20,59%.
merupakan salah satu masalah utama Sedangkan di Jawa Barat terdapat 26
dalam bidang kesehatan yang terjadi kota/kabupaten terjangkit Demam
di negara Indonesia, banyak faktor Berdarah Dengue 100%, Diare
yang memicu anak mengalami sakit 58,3%, Pneumonia 39,11%
(Hidayat, 2009). Faktor yang (Kementrian Kesehatan Republik
mempengaruhi seringnya anak Indonesia, 2012).
mengalami sakit salah satunya adalah Febris merupakan tanda adanya
adalah wilayah tropis, dimana masalah yang menjadi penyebab,
wilayah tropis seperti Indonesia bukan suatu penyakit dan tidak terjadi
memang baik bagi kuman untuk dengan sendirinya Febris disebabkan
berkembangbiak contohnya flu, terjadinya perlawanan terhadap
malaria, demam berdarah, dan diare. penyakit oleh imun tubuh (Muscari,
Berbagai penyakit itu biasanya makin 2005). Meski bisa merupakan gejala
mewabah pada musim peralihan, baik penyakit tertentu, pada umumnya
dari musim kemarau ke penghujan febris menunjukan bahwa tubuh
maupun sebaliknya. Terjadinya sedang melawan infeksi. Saat
perubahan cuaca tersebut melawan infeksi, ada zat dalam tubuh
mempengaruhi perubahan kondisi yang meningkatkan produksi panas
kesehatan anak. Kondisi anak dari sekaligus menahan pelepasan panas
sehat menjadi sakit mengakibatkan sehingga menyebabkan febris
tubuh bereaksi untuk meningkatkan (Sugani, 2010).
suhu (Damayati, 2008). Suhu tubuh anak yang terlalu
Peningkatan suhu tubuh atau tinggi akan menyebabkan kejang.
febris merupakan salah satu sebab Keadaan ini sangat membahayakan
yang sering membuat orang tua karena bisa menimbulkan kecacatan
segera membawa anaknya berobat atau kematian. (Handayani, 2004).
(Suririnah, 2009). Febris pada anak Cara yang dilakukan untuk mengobati
merupakan hal yang paling sering febris yaitu dengan farmakologi dan
dikeluhkan oleh orang tua mulai di non farmakologi. Cara yang paling
praktek dokter sampai ke unit gawat sering digunakan yaitu meminum
darurat (UGD) anak, meliputi 10-30% obat penurun panas dan mengobati
dari jumlah kunjungan (Kania, 2010). penyebab febris, bila karena infeksi
Menurut UNICEF di seluruh dunia oleh bakteri maka diberikan antibiotik
terdapat 12 juta anak mati setiap untuk membunuh bakteri. Tetapi
tahunnya akibat penyakit atau obat-obatan saja tidak cukup,
malnutrisi dan paling sering gejala sehingga perlu dilakukan kompres
awalnya demam (Aslamiah, 2010). untuk membantu menurunkan panas
Prevalensi penyakit pada anak usia 0- (Sulastowo, 2008).
14 tahun di Indonesia pada tahun

370
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya

Kompres dingin dengan air es dari bulan Februari sampai bulan


atau alkohol kurang bermanfaat April dengan gejala febris, yaitu
karena mengakibatkan vasokonstriksi dengue hemoragic fever (DHF)
pembuluh darah sehingga panas sulit 41.3%, demam typoid 13.5%, Febris
disalurkan baik lewat mekanisme Convulsion 20.7%, Febris 15.3%,
evaporasi maupun radiasi. Selain itu, ISPA 9%. Penatalaksanaan demam
pengompresan dengan alkohol dapat yang biasa digunakan di Ruang
terserap oleh kulit dan terhirup Abednego adalah pemberian obat
pernafasan yang dapat menyebabkan antipiretik dan dilakukan kompres
keracunan alkohol dengan gejala hangat untuk membantu menurunkan
hipoglikemia, koma sampai kematian demam anak. Namun pelaksanaan
(Susanti, 2012). Kompres hangat kompres sering dilakukan oleh orang
dapat menurunkan suhu tubuh tua klien, perawat hanya
melalui proses evaporasi. Dengan memfasilitasi kom yang berisi air
kompres hangat menyebabkan suhu hangat dan waslap dan memberikan
tubuh diluaran akan hangat dan edukasi mengenai kompres hangat.
membuat pembuluh darah tepi dikulit Tujuan dari penelitian ini
melebar dan mengalami vasodilatasi adalah Mengetahui gambaran
sehingga pori – pori kulit akan pelaksanaan kompres air hangat pada
membuka dan mempermudah pasien febris di ruang Abednego
pengeluaran panas, sehingga akan Rumah Sakit Immanuel Bandung,
terjadi perubahan suhu tubuh dengan tujuan khusus:
(Purwanti, 2008). 1. Mengidentifikasi karakteristik
Hasil penelitian yang dilakukan pasien febris di ruang Abednego
oleh Susanti (2012) yang melakukan Rumah Sakit Immanuel
penelitian tentang efektifitas kompres Bandung.
dingin dan kompres hangat dengan 2. Mengidentifikasi tahap persiapan
menggunakan metode quasi kompres air hangat pada pasien
eksperimen two group. Didapatkan febris di ruang Abednego Rumah
hasil bahwa kompres dingin tidak Sakit Immanuel Bandung.
efektif untuk mengatasi demam 3. Mengidentifikasi tahap
karena memicu terjadinya pelaksanaan kompres air hangat
vasokonstriksi dan shivering, pada pasien febris di ruang
sedangkan pemakaian kompres Abednego Rumah Sakit
hangat efektif untuk mengatasi Immanuel Bandung.
demam memicu vasodilatasi yang
dapat meningkatkan pengeluaran Metode Penelitian
panas tubuh.
Hasil studi pendahuluan pada Jenis penelitian ini adalah
tanggal 7 Mei 2013 di Ruang penelitian deskriftif kuantitatif yaitu
Abednego Rumah Sakit Immanuel suatu penelitian yang dimaksudkan
Bandung, diperoleh data anak sakit untuk mengumpulkan informasi

371
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya

mengenai status suatu gejala yang operasional prosedur kompres hangat


ada, yaitu keadaan gejala menurut apa kepada perawat di ruang Abednego
adanya pada saat penelitian dilakukan Rumah Sakit Immanuel Bandung
(Arikunto, 2006). Dalam hal ini pada tanggal 11 Juni 2013 dan 18 Juni
peneliti ingin mengetahui gambaran 2013.
tentang Pelaksanaan Kompres Air Teknik pengumpulan data
Hangat Pada Pasien Febris Di Ruang dilakukan dengan observasi.
Abegnego Rumah Sakit Immanuel Observasi adalah kegiatan
Bandung. pengamatan terhadap suatu objek
Populasi yang digunakan dalam dengan menggunakan seluruh alat
penelitian ini adalah jumlah pasien indera baik penciuman, pendengaran,
yang rawat inap dengan gejala febris perabaan, penglihatan maupun
di ruang Abednego Rumah Sakit pengecapan (Arikunto, 2006).
Immanuel Bandung selama 1 bulan Observasi yang dilakukan disini
terakhir yaitu pada bulan April adalah observasi partisipasi pasif,
sebanyak 125 pasien. Ukuran sampel yaitu peneliti dating di tempat
ditentukan berdasarkan rumus dan kegiatan subjek yang sedang diamati
didapatkan hasil sebanyak 56 sampel. tetapi tidak ikut terlibat dalam
Sampel yang digunakan dalam kegiatan tersebut (Sugiono, 2012).
penelitian ini adalah 56 tindakan Cara pengumpulan data yang
kompres air hangat pada pasien febris dilakukan berdasarkan pengamatan
yang dilakukan oleh perawat. Teknik yang menggunakan mata atau telinga
sampling yang digunakan dalam secara langsung dan akan
penelitian ini adalah purposive mengunakan lembar observasi
sampling yaitu teknik pengambilan sebagai panduan dan menggunakan
sampel berdasarkan pertimbangan chek list “√” pada kolom “Ya” apabila
tertentu yang telah dibuat oleh kegiatan dilaksanakan dengan benar
peneliti (Riyanto, 2010). dan chek list “√” pada kolom tidak
Instrumen penelitian adalah apabila kegiatan tidak dilaksanakan.
suatu alat yang digunakan mengukur Untuk instrument observasi ini,
fenomena alam maupun sosial yang langkah-langkah analisanya
diamati (Sugiyono, 2012). Instrumen menggunakan nilai 1 untuk tindakan
yang digunakan dalam penelitian ini yang dilakukan oleh perawat dan nilai
adalah acuan / lembar observasi 0 untuk tindakan yang tidak dilakukan
berdasarkan standar operasional oleh perawat, kemudian interpretasi
prosedur kompres hangat yang telah data menggunakan rumus presentase
dibuat oleh peneliti berdasarkan dengan rumus :
sumber yang dipakai oleh Rumah ∑F
Sakit dan di setujui oleh Manager P= X 100%
Prima I untuk dilakukan sosialisasi. n
Sebelum penelitian dilakukan peneliti
melakukan sosialisasi standar Keterangan:

372
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya

P = Presentase yang dicari Batasan-batasan kriteria objektif yang


F = Frekuensi jawaban yang benar digunakan (Arikunto, 2006) adalah :
n = Jumlah responden 76%-100% : Baik
Setelah diproses nilai presentase 60%-75% : Cukup
untuk masing-masing responden, ≤ 59% : Kurang
selanjutnya akan dilakukan
pengkategorian berdasarkan kriteria
standar objektif.

Hasil Penelitian

1. Karakteristik Pasien Febris

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Febris di Ruang Abednego Rumah Sakit Immanuel
Bandung
Karakteristik Frekuensi % (Persentasi)
Jenis Kelamin 35 62.5
1. Laki-laki 21 37.5
2. Perempuan
Total 56 100
Usia
1. 0 Bulan – 12 Bulan 10 17.8
2. 1 Tahun – 3 Tahun 23 41.1
3. 3 Tahun – 6 Tahun 16 28.6
4. 6 Tahun – 12 Tahun 7 12.5
Total 56 100
Diagnosa Medik
1. Thypoid Fever 6 10.7
2. Observasi Febris 9 16.1
3. Febris 5 8.9
4. Febris + ISPA 4 7.1
5. Febris Convulsion 15 26.8
6. Febris Convulsion + BP 1 1.8
7. DHF 7 12.5
8. GED Ringan 3 5.4
9. GED Ringan – Sedang 1 1.8
10. GED Sedang 2 3.6
11. GED Sedang - Berat 1 1.8
12. Sepsis 1 1.8
13. DSS 1 1.8
Total 56 100
Diagnosa Medik
1. Thypoid Fever 6 10.7

373
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya

2. Observasi Febris 9 16.1


3. Febris 5 8.9
4. Febris + ISPA 4 7.1
5. Febris Convulsion 15 26.8
6. Febris Convulsion + BP 1 1.8
7. DHF 7 12.5
8. GED Ringan 3 5.4
9. GED Ringan – Sedang 1 1.8
10. GED Sedang 2 3.6
11. GED Sedang - Berat 1 1.8
12. Sepsis 1 1.8
13. DSS 1 1.8
Total 56 100
Obat Yang Digunakan

1. Rhelafen ½ - 1 cth / Oral 6 10.7

2. Praxion 0.8 ml – 1 ½ cth / Oral 15 26.7

3. Norages 0.5 – 2.5 cc / IV 3 5.4

4. Norages ½ - 1 cth / Oral 9 16


5. Ibufenz ½ - 1 cth / Oral 7 12.5
6. Sanmol drip 2.5 cc / IV 1 1.8
7. Sanmol 0.6 ml / Oral 1 1.8
8. Ostarin ½ - 1 cth / Oral 7 12.5
9. Ottopan 0.6 ml / Oral 2 3.6

10. Tempra 0.8 ml – 1 cth / Oral 2 3.6

11. Paracetamol Drop 0.8ml / Oral 1 1.8

12. Belum mendapat terapi 2 3.6


Total 56 100

Berdasarkan tabel 1 didapatkan sebagian besar 1-3 tahun, diagnosa


bahwa karakteristik pasien febris di medik sebagian besar Febris
Ruang Abednego Rumah Sakit Convulsion, obat yang digunakan
Immanuel Bandung, sebagian besar sebagian besar Praxion 0.8ml – 1 ½
jenis kelaminnya laki-laki, berusia cth melalui oral.

374
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya

2. Tahap Persiapan Kompres Air Hangat

Tabel 2
Distribusi Frekuensi TahapPersiapan Kompres Air Hangat pada Pasien Febris di Ruang
Abednego Rumah Sakit Immanuel Bandung
Tahap Persiapan Frekuensi % (Persentasi)
Baik 0 0
Cukup 0 0
Kurang 56 100
Total 56 100

Berdasarkan tabel 2 secara Abednego Rumah Sakit Immanuel


keseluruhan, didapatkan tahap Bandung terdapat 100% dalam
persiapan pelaksanaan kompres air kriteria kurang.
hangat pada pasien febris di ruang

3. Tahap Pelaksanaan Kompres Air Hangat

Tabel 3
Distribusi Frekuensi Tahap Pelaksanaan Kompres Air Hangat pada Pasien Febris di Ruang
Abednego Rumah Sakit Immanuel Bandung
Tahap Pelaksanaan Frekuensi % (Persentasi)
Baik 9 16.1
Cukup 23 41
Kurang 24 42.9
Total 56 100

Berdasarkan tabel 3 secara pasien febris di ruang Abednego


keseluruhan, didapatkan tahap Rumah Sakit Immanuel Bandung
pelaksanaan kompres air hangat pada terdapat 42.9% dalam kriteria kurang.

4. Pelaksanan Kompres Air Hangat

Tabel 4
Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Kompres Air Hangat pada Pasien Febris di Ruang
Abednego Rumah Sakit Immanuel Bandung
Pelaksanaan Frekuensi % (Persentasi)
Baik 0 0
Cukup 18 32.1
Kurang 38 67.9
Total 56 100

Berdasarkan tabel 4 secara di ruang Abednego Rumah Sakit


keseluruhan, didapatkan pelaksanaan Immanuel Bandung terdapat 67.9%
kompres air hangat pada pasien febris dalam kriteria kurang.

375
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya

Pembahasan mandi digunakan untuk menutup


tubuh anak setelah pakaiannya
1. Tahap Persiapan dibuka, tirai atau gorden untuk
Persiapan merupakan tahap menjaga privasi pasien selama
persiapan implementasi mencakup dilakukan tindakan kompres,
persiapan implementasi aktual termometer air untuk mengukur suhu
rencana yang terdiri atas: air, agar air yang disiapkan untuk
pengetahuan mengenai rencana, mengompres anak tidak terlalu panas.
validasi rencana, pengetahuan dan 2. Tahap Pelaksanaan
keterampilan untuk Pelaksanaan merupakan akhir
mengimplementasikan rencana, fase persiapan, perawat menjalankan
persiapan klien, persiapan lingkungan rencana bersama klien. Asuhan
(Chirtensen, 2009). Hasil penelitian keperawatan berfokus pada klien dan
yang didapatkan dari 56 tindakan berorientasi pada hasil, dan
pelaksanaan kompres air hangat pada memenuhi kebutuhan keamanan fisik
tahap persiapan tedapat 100% dalam dan psikologis klien (Chirtensen,
kriteria kurang dalam melakukan 2009). Hasil penelitian yang
persiapan alat dan persiapan pasien didapatkan dari 56 tindakan
dengan baik, dilihat dari item yang pelaksanaan kompres air hangat pada
kurang dilaksanakan adalah tahap pelaksanaan terdapat 41.9%
mempersiapkan perlak, selimut dalam kriteria kurang. Dilihat dari
mandi, termometer air, dan menutup item yang kurang dilaksanakan
gorden untuk menjaga privasi pasien, adalah memakai sarung tangan,
hal ini dikarenakan ketidaktersediaan memasang perlak dibawah area yang
alat. Dari hasil observasi penelitian, dikompres, rapikan peralatan, dan
peneliti dapat menyimpulkan bahwa bantu klien untuk merapikan pakaian
ketidaktersediaan alat tersebut dan tempat tidurnya.
menjadi kendala dan mempersulit Berdasarkan hasil observasi
perawat dalam melaksanakan penelitian, peneliti dapat
tindakan kompres air hangat sesuai menyimpulkan bahwa
standar operasional prosedur. ketidaktersediaan perlak dan selimut
Peralatan untuk melakukan mandi serta belum terbiasa
tindakan kompres air hangat penting melakukan tindakan kompres air
sehingga harus tersedia diruangan hangat sesuai standar operasional
untuk menunjang tindakan kompres prosedur karena standar operasional
air hangat. Sesuai dengan teori prosedur kompres air hangat baru
Hegner, (2003) yang menjelaskan tersosialisasikan seminggu sebelum
tentang kegunaan alat-alat kompres penelitian dilaksanakan sehingga
air hangat yang harus disiapkan menjadi kendala dan mempersulit
diantaranya: perlak digunakan perawat dalam melaksanakan
sebagai pengalas untuk melindungi tindakan kompres air hangat sesuai
tempat tidur agar tidak basah, selimut standar operasional prosedur.

376
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya

3. Pelaksanaan Kompres Air hangat dapat membantu menurunkan


Hangat suhu tubuh, sesuai dengan penelitian
Pelaksanaan atau Implementasi yang dilakukan oleh Mohamad
adalah pelaksanaan rencana (2012) mengenai efektifitas kompres
keperawatan oleh perawat dan klien. hangat dalam menurunkan demam.
Perawat bertanggung jawab terhadap Responden yang dijadikan sampel
asuhan keperawatan yang berfokus dalam penelitianya yaitu pasien yang
pada klien dan berorientasi pada hasil, belum mengkonsumsi antipiretik
sebagaimana digambarkan dalam pada saat akan dilakukan penelitian,
rencana. Fokus utama dari komponen sehingga dapat menunjukkan hasil
implementasi adalah pemberian yang akurat dari tindakan kompres
asuhan keperawatan yang aman dan hangat dan bukan efek dari hasil
individual dengan pendekatan pemberian antipiretik. Hasil
multifokal. Implementasi penelitiannya kompres hangat dapat
perencanaan berupa penyelesaian menurunkan suhu tubuh sebesar
tindakan yang diperlukan untuk ±0.7°C - ±1° C. Pemberian tindakan
memenuhi kriteria hasil sebagaimana kompres hangat merupakan bagian
yang digambarkan dalam rencana dari tindakan mandiri perawat yang
(Christensen, 2009). termasuk aman dan tidak memiliki
Hasil penelitian yang efek samping dalam
didapatkan dari 56 tindakan penatalaksanaannya. Sehingga
pelaksanaan kompres air hangat perawat dapat menerapkan tindakan
secara keseluruhan mulai dari tahap mandirinya sebelum dilakukan
persiapan hingga tahap pelaksanaan tindakan kolaborasi dengan tim
terdapat 67.9% dalam kriteria kurang. medis.
Berdasarkan hasil observasi Hasil penelitian lain yang
penelitian, peneliti dapat mendukung bahwa pelaksanaan
menyimpulkan bahwa kompres air hangat pada pasien febris
ketidaktersediaan alat serta belum penting dilakukan dengan baik,
terbiasa melakukan tindakan kompres karena kompres air hangat dapat
air hangat sesuai standar operasional membantu menurunkan suhu tubuh,
prosedur karena standar operasional sesuai dengan penelitian Nurwahyuni
prosedur kompres air hangat baru (2009) yang menjelaskan bahwa
tersosialisasikan seminggu sebelum terdapat mekanisme tubuh terhadap
penelitian dilaksanakan sehingga kompres hangat dalam upaya
menjadi kendala dan mempersulit menurunkan suhu tubuh yaitu dengan
perawat dalam melaksanakan pemberian kompres hangat pada
tindakan kompres air hangat sesuai daerah tubuh akan memberikan sinyal
standar operasional prosedur. ke hipotalamus melalui sumsum
Pelaksanaan kompres air hangat tulang belakang. Ketika reseptor yang
pada pasien febris penting dilakukan peka terhadap panas di hipotalamus
dengan baik, karena kompres air dirangsang, sistem efektor

377
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya

mengeluarkan sinyal yang memulai Bandung terdapat 67.9% dalam


berkeringat dan vasodilatasi perifer. kriteria kurang dari 56 tindakan
Perubahan ukuran pembuluh darah kompres air hangat.
diatur oleh pusat vasomotor pada
medulla oblongata dari tangkai otak, Saran
dibawah pengaruh hipotalamik Berdasarkan kesimpulan yang
bagian anterior sehingga terjadi memberikan gambaran tentang
vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi pelaksanaan kompres air hangat pada
ini menyebabkan pembuangan/ pasien febris di ruang Abednego
kehilangan energi/ panas melalui kulit Rumah Sakit Immanuel Bandung dari
meningkat (berkeringat),maka akan tahap persiapan dan tahap
terjadi penurunan suhu tubuh pelaksanaan maka ada beberapa hal
sehingga mencapai keadaan normal yang sebaiknya di perbaiki yaitu:
kembali. 1. Bagi Rumah Sakit Immanuel
Bagi manajemen Rumah Sakit
Simpulan khususnya bidang perawatan agar
Pelaksanaan kompres air hangat senantiasa memberikan sosialisasi
pada pasien febris di ruang Abednego ulang mengenai standar operasional
Rumah Sakit Immanuel Bandung prosedur kompres air hangat atau
dapat disimpulkan sebagai berikut : memperbaiki standar operasional
1. Tahap Persiapan prosedur yang telah dibuat,
Dari hasil penelitian, melengkapi ketersediaan peralatan
didapatkan tahap persiapan kompres di ruang abednego yang
pelaksanaan kompres air hangat pada sesuai dengan standar operasional
pasien febris di ruang Abednego prosedur dan mengadakan evaluasi
Rumah Sakit Immanuel Bandung tentang pelaksanaan kompres pada
terdapat 100% dalam kriteria kurang pasien febris untuk meningkatkan
dari 56 tindakan kompres air hangat. kualitas pelayanan yang
2. Tahap Pelaksanaan berkesinambungan dalam standar
Dari hasil penelitian, operasional prosedur tentang kompres
didapatkan tahap pelaksanaan air hangat.
kompres air hangat pada pasien febris 2. Bagi Perawat
di ruang Abednego Rumah Sakit Diharapkan dalam melakukan
Immanuel Bandung terdapat 42.9% tindakan kompres air hangat pada
dalam kriteria kurang dari 56 pasien febris, sebaiknya perawat
tindakan kompres air hangat. melakukan teknik tersebut dengan
3. Pelaksanaan Kompres Air baik dan benar sesuai dengan peran
Hangat dan fungsi perawat serta sebagai
Dari hasil penelitian, tanggung jawab moral dalam
didapatkan pelaksanaan kompres air memberikan pelayanan asuhan
hangat pada pasien febris di ruang keperawatan dalam pemberian
Abednego Rumah Sakit Immanuel kompres air hangat. Perawat juga

378
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya

sebaiknya membiasakan diri untuk Rawat Inap Dr. Moewardi


melakukan tindakan yang sesuai Surakarta. Skripsi. Fakultas
dengan standar operasional prosedur. Ilmu Kesehatan Universitas
3. Bagi Institusi Pendidikan Muhammadiyah
Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Handayani, L dan Maryani, Herti.
Kesehatan Immanuel diharapkan 2004. Mengatasi Penyakit Pada
dengan adanya penelitian ini berguna Anak Dengan Ramuan
untuk perpustakaan serta menjadi Tradisional. Jakarta:
bahan pengetahuan dan informasi Argomedia Pustaka
tambahan tentang mekanisme Hegner, B.R. 2003. Asisten
kompres air hangat terhadap Keperawatan: Suatu
penurunan suhu tubuh pada pasien Pendekatan Proses
febris. Keperawatan. Edisi 6. Jakarta:
4. Bagi Peneliti Selanjutnya EGC
Bagi peneliti selanjutnya Hidayat, A.A. 2004. Pengantar
diharapkan hasil penelitian ini dapat Konsep Dasar Keperawatan.
digunakan sebagai dasar untuk Jakarta: Salemba Medika
penelitian selanjutnya. Dan mungkin _____. 2009. Praktikum
salah satunya untuk meneliti tentang Keterampilan Dasar Praktik
karakteristik pasien febris pada anak. Klinik. Jakarta: Salemba
Medika
Daftar Pustaka Kania, N. 2010. Penatalaksanaan
Demam Pada Anak. Avaible
Arikunto, S. 2006. Prosedur From:
Penelitian Suatu Pendekatan http://pustaka.unpad.ac.id/wpc
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta ontent/uploads/2010/02/penatal
Aslamiah, S. 2010. Tingkat aksanaan_demam_pada_anak.p
Pengetahuan Ibu Terhadap df. Accesed: 22 Februari 2013
Pengukuran Suhu Tubuh Bayi Kementrian Kesehatan Republik
Saat Demam Di RSU Indonesia. 2012. Profil Data
Panyabungan Kabupaten Kesehatan Indonesia Tahun
Madina. Karya Tulis Ilmiah. 2011. Avaible From:
Fakultas Kedokteran http://www.depkes.go.id/downl
Universitas Sumatra Utara oads/PROFIL_DATA_KESEH
Christensen, P.J dan Kenney, Janet ATAN_INDONESIA_TAHU
W. 2009. Proses Keperawatan N_2011.pdf. Accesed: 1 April
Aplikasi Model Konseptual, 2013
Edisi 4. Jakarta: EGC Lisdayanti. 2008. Uji Daya
Damayanti, T.T. 2008. Hubungan Antipiretik Ekstrak daun
Tingkat Pengetahuan Ibu Belimbing Wuluh Terhadap
Tentang Demam Dengan Penurunan Suhu Rektal Mencit
Prilaku Kompres Di Ruang Betina. Skripsi. Fakultas Sains

379
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya

dan teknologi Universitas Islam Sugiyono. 2012. Metode Penelitian


Negri Malang Kombinasi (Mixed Methods).
Mohamad. F. 2012. Efektifitas Bandung: Alfabeta
Kompres Hangat Dalam Suririnah. 2009. Buku Pintar
Menurunkan DemamPada Merawat Bayi 0-12bulan.
Pasien Thypoid Abdominalis Di Jakarta. PT Gramedia Pustaka
Ruang G1 Lt.2 RSUD Prof. Dr. Utama
H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Susanti, N. 2012. Efektifitas Kompres
Avaible From: Dingin dan Hangat Pada
http://ejurnal.ung.ac.id/index.p Penatalaksanaan Demam.
hp/JHS/article/view/931/871. Avaible From:
Accesed 22 Februari 2013 http://publikasiilmiah.uin.ac.id/
Muscari, M.E. 2005. Keperawatan bitstream/handle/123456789/2
Pediatrik. Edisi 3. Jakarta. EGC 87/saintis.pdf?sequence=2.
Nurwahyuni, Ika. 2009. Perbedaan Accesed: 22 februari 2013
Efek Teknik Pemberian
Kompres Hangat Pada Daerah
Axilla Dan Dahi Terhadap
Penurunan Suhu Tubuh Pada
Klien Demam Di Ruang Rawat
Inap Rsup Dr Wahidin
Sudirohusodo Makassar.
Skripsi. Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Makassar
Purwanti, S. 2008. Pengaruh
Kompres Hangat Terhadap
Perubahan Suhu Tubuh Pada
Pasien Anak Hipertermia di
Ruang Rawat Inap RSUD. Dr.
Moewardi Surakarta. Avaible
From:
http://publikasiilmiah.ums.ac.id
/bitstream/handle/123456789/4
84/2f.pdf?sequence=1. Accesed
22 Februari 2013
Sugani, S. 2010. Cara Cerdas Untuk
Sehat: Rahasia Hidup Sehat
Tanpa Dokter. Jakarta:
Transmedia

380

Anda mungkin juga menyukai