Abstrak
Febris merupakan tanda adanya masalah dalam tubuh yang disebabkan terjadinya perlawanan
terhadap penyakit oleh imun tubuh. Jika febris tidak ditangani maka akan mengakibatkan kejang
dan bisa menimbulkan kecacatan. Maka diperlukan kompres air hangat karena membuat pembuluh
darah tepi dikulit melebar dan mengalami vasodilatasi sehingga mempermudah pengeluaran panas,
sehingga akan terjadi perubahan suhu tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran pelaksanaan kompres air hangat pada pasien febris di ruang Abednego Rumah Sakit
Immanuel Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif kuantitatif. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 56 tindakan kompres air hangat dengan teknik sampel purposive sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi pasif. Hasil penelitian yang
didapatkan dari 56 tindakan pelaksanaan kompres air hangat pada tahap persiapan terdapat 100%
dalam kriteria kurang sedangkan pada tahap pelaksanaan terdapat 42.9% dalam kriteria kurang.
Pelaksanaan kompres air hangat sebagian besar terdapat 67.9% dalam kriteria kurang. Tahap
persiapan dan tahap pelaksanaan kurang dilakukan karena tidak tersedia peralatan di ruangan serta
standar operasional prosedur kompres air hangat baru tersosialisasikan. Saran bagi bidang perawatan
agar senantiasa memberikan sosialisasi ulang mengenai Standar Operasional Prosedur kompres air
hangat, melengkapi ketersediaan peralatan kompres di ruang Abednego yang sesuai dengan standar
operasional prosedur untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang berkesinambungan dalam
standar operasional prosedur kompres air hangat.
Abstract
Febrile is a indication of problems in the body caused the occurrence of diseases resistance by
immune. If febrile untreated it could lead to seizures and can lead to disability. It is necessary to
compress the warm water as it makes the peripheral blood vessels dilate and experienced skin
vasodilation thus facilitate heat dissipation, resulting in changes in body temperature. The purpose
of this study is to describe the implementation of warm water to febrile patient in Abednego room
Immanuel Hospital Bandung.The research method used is quantitative descriptive. The samples in
this study were 56 compresses actions with warm water sampling by purposive sampling technique.
Data was collected by observation of passive participation. The results obtained from
implementation of 56 action of warm water compress on the stage of preparation contained 100%
in less criteria. while at the stage of implementation contained 42.9% in less criteria. Implementation
of the whole warm water compress, of most 67.9% in less criteria. Preparation phase and
implementation phase are less done because there is not available equipment in the room n the
standard of operating procedures of warm water compress is socialized nowadays. The suggestions
for medical care to always give resocializing about Standard Procedures Operational of warm water
compress, complement of the equipment availability compress in Abednego room based on standard
operational procedures to improve the quality of continuous service in the standard operational
procedures of warm water compres.
Keywords : Implementasi, warm water compress, Febrile
369
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya
370
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya
371
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya
372
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya
Hasil Penelitian
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Febris di Ruang Abednego Rumah Sakit Immanuel
Bandung
Karakteristik Frekuensi % (Persentasi)
Jenis Kelamin 35 62.5
1. Laki-laki 21 37.5
2. Perempuan
Total 56 100
Usia
1. 0 Bulan – 12 Bulan 10 17.8
2. 1 Tahun – 3 Tahun 23 41.1
3. 3 Tahun – 6 Tahun 16 28.6
4. 6 Tahun – 12 Tahun 7 12.5
Total 56 100
Diagnosa Medik
1. Thypoid Fever 6 10.7
2. Observasi Febris 9 16.1
3. Febris 5 8.9
4. Febris + ISPA 4 7.1
5. Febris Convulsion 15 26.8
6. Febris Convulsion + BP 1 1.8
7. DHF 7 12.5
8. GED Ringan 3 5.4
9. GED Ringan – Sedang 1 1.8
10. GED Sedang 2 3.6
11. GED Sedang - Berat 1 1.8
12. Sepsis 1 1.8
13. DSS 1 1.8
Total 56 100
Diagnosa Medik
1. Thypoid Fever 6 10.7
373
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya
374
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya
Tabel 2
Distribusi Frekuensi TahapPersiapan Kompres Air Hangat pada Pasien Febris di Ruang
Abednego Rumah Sakit Immanuel Bandung
Tahap Persiapan Frekuensi % (Persentasi)
Baik 0 0
Cukup 0 0
Kurang 56 100
Total 56 100
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Tahap Pelaksanaan Kompres Air Hangat pada Pasien Febris di Ruang
Abednego Rumah Sakit Immanuel Bandung
Tahap Pelaksanaan Frekuensi % (Persentasi)
Baik 9 16.1
Cukup 23 41
Kurang 24 42.9
Total 56 100
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Kompres Air Hangat pada Pasien Febris di Ruang
Abednego Rumah Sakit Immanuel Bandung
Pelaksanaan Frekuensi % (Persentasi)
Baik 0 0
Cukup 18 32.1
Kurang 38 67.9
Total 56 100
375
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya
376
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya
377
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya
378
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya
379
Prosiding
Seminar Nasional 2013
Penanggulangan Masalah Gizi pada Anak Melalui Pendekatan Peka Budaya
380