Anda di halaman 1dari 10

1

PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES BAWANG MERAH


TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DENGAN DEMAM

Etika Dewi Cahyaningrum1, Anies2, Hari Peni Julianti2


1
STIKes Harapan Bangsa Purwokerto Prodi D3 Kebidanan
2
Program Studi Magister Epidemiologi Konsentrasi Sain Terapan Kesehatan Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang
1
E-mail: tita.etika@gmail.com

ABSTRAK
Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Bila diukur pada rektal >38°C
(100,4°F), diukur pada oral >37,8°C, dan bila diukur melalui aksila >37,2°C (99°F).
Pengaturan suhu tubuh pada manusia dapat dibantu dengan cara kompres. Kompres hangat
mudah dilakukan, tidak memerlukan biaya besar, dan memungkinkan pasien atau keluarga
tidak terlalu tergantung pada obat antipiretik. Kompres bawang merah mudah dijangkau
masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya.
Tujuan penelitian adalah membuktikan perbedaan penurunan suhu tubuh anak
dengan demam antara kompres hangat dan kompres bawang merah. Menggunakan desain
penelitian Quasi Experiment dengan pendekatan Pretest-Postest. Sampel penelitian
berjumlah 34 anak dengan demam di Puskesmas I Kembaran Purwokerto. Teknik
pengambilan sampel dengan Purposive Sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kompres hangat rerata
penurunan suhu sebesar 0,976oC (S.D ± 0,3270) sedangkan pada kelompok kompres bawang
merah rerata penurunan suhu sebesar 1,106oC (S.D ± 0,3699). Perbedaan rerata penurunan
suhu antara kedua kelompok sebesar 0,1294oC (95% CI -0,3733 – 0,1145). Hasil Uji t tidak
berpasangan diperoleh nilai signifikansi 0,288 (ρ > 0,05). Kesimpulannya tidak terdapat
perbedaan rerata selisih suhu yang bermakna antara kelompok kompres hangat dengan
kelompok kompres bawang merah, namun pemberian kompres bawang merah lebih cepat
mencapai suhu normal dibanding dengan pemberian kompres hangat.

Kata kunci : Kompres hangat, kompres bawang merah

ABSTACT
Comparison of Warm Compress And Shallot Compress to Decrease The Children’s Body
Temperature During Fever
Fever was the rising body temperature by being above normal. This symptom can be
classified into three types such as rectal, oral, and axillary body temperature. The abnormal
rectal body temperature was above 38⁰C (100,4⁰F), then the oral body temperature was
above 37⁰C, and axillary body temperature was above 37,2⁰C (99F). Society also enabled to
control their body temperature by applying compress technique. There were two compresses
in this study; a warm compress and shallot compress. A warm compress was an easy way to
apply since people do not need to spend their money and also make the patients do not
depend on the antipyretics. Then the shallot compress was a quite low price and also
available for society.
This study was aiming at the differences between warm compress and shallot
compress to decrease the children’s body temperature during fever matter. The researcher
used Quasi-experimental studies with the approach of pretest-posttest was conducted for
some samples. The samples were 34 children who were having fever at the local government
clinic I Kembaran Purwokerto. The technique was also used the purposive sampling.

1
A group which was given a warm compress, the temperature rose up about 0,976⁰C
(S.D ± 0,3270), while in a group which was given shallot compress, the temperature
decreased up to 1,106⁰C (S.D ± 0,3699). The difference of the average temperature between
the two compresses were about 0,1294oC (95% CI -0,3733 – 0,1145). It could be seen from
the t-test unpaired control result that the significance value was 0.288 (ρ > 0,05). Based on
the research, it could be concluded that there was no significant differences between the
difference average of the body temperature by applying a warm compress and the shallot
compress for each groups, however, giving the shallot compress could be faster way for
reaching the normal temperature than the warm compress gave it way.

Keywords : a warm compress, a shallot compress

PENDAHULUAN atau kekurangan cairan, alergi maupun


dikarenakan gangguan sistem imun.4
Masalah kesehatan anak Menurunkan atau mengendalikan
merupakan salah satu masalah utama dan mengontrol demam pada anak dapat
dalam bidang kesehatan yang saat ini dilakukan dengan berbagai cara,
terjadi di Indonesia. Derajat kesehatan diantaranya dapat dilakukan dengan
anak mencerminkan derajat kesehatan pemberian antipiretik (farmakologik).
bangsa, karena anak sebagai generasi Antipiretik bekerja secara sentral
penerus bangsa memiliki kemampuan menurunkan pusat pengatur suhu di
yang dapat dikembangkan dalam hipotalamus, yang diikuti respon fisiologis
meneruskan pembangunan bangsa.1 termasuk penurunan produksi panas,
Pembangunan kesehatan di Indonesia peningkatan aliran darah ke kulit, serta
diakui relatif berhasil, namun keberhasilan peningkatan pelepasan panas melalui kulit
yang dicapai belum dapat menuntaskan dengan radiasi, konveksi, dan penguapan.
problem kesehatan secara menyeluruh.2 Namun penggunaan antipiretik memiliki
Menjaga kesehatan anak menjadi perhatian efek samping apabila tidak diberikan
khusus saat pergantian musim yang dengan tepat yaitu mengakibatkan spasme
umumnya disertai dengan berkembangnya bronkus, peredaran saluran cerna,
berbagai penyakit. Terjadinya perubahan penurunan fungsi ginjal dan dapat
cuaca tersebut mempengaruhi perubahan menghalangi supresi respons antibodi
kondisi kesehatan anak. Kondisi anak dari serum.6 Antipiretik (parasetamol dan
sehat menjadi sakit mengakibatkan tubuh ibuprofen) tidak harus secara rutin
bereaksi untuk meningkatkan suhu yang digunakan dengan tujuan tunggal untuk
disebut demam (hipertermi). Demam mengurangi suhu tubuh pada anak dengan
(hipertermi) adalah suatu keadaan dimana demam.7
suhu tubuh lebih tinggi dari biasanya, dan Selain penggunaan obat
merupakan gejala dari suatu penyakit.3,4 antipiretik, penurunan suhu tubuh dapat
Demam merupakan respon dilakukan secara fisik (non farmakologik)
normal tubuh terhadap adanya infeksi. yaitu dengan penggunaan energi panas
Infeksi adalah keadaan masuknya melalui metoda konduksi dan evaporasi.
mikroorganisme kedalam tubuh, dapat Metode konduksi yaitu perpindahan panas
berupa virus, bakteri, parasit, maupun dari suatu objek lain dengan kontak
jamur. Demam pada anak umumnya langsung. Ketika kulit hangat menyentuh
disebabkan oleh infeksi virus2,4,5 Demam yang hangat maka akan terjadi
juga dapat disebabkan oleh paparan panas perpindahan panas melalui evaporasi,
yang berlebihan (overhating), dehidrasi sehingga perpindahan energi panas

2
berubah menjadi gas.8 hingga 40°C. Bawang merah yang digerus
Salah satu contoh dari metode akan melepaskan enzim alliinase yang
konduksi dan evaporasi adalah berfungsi sebagai katalisator untuk alliin
penggunaan kompres hangat. Kompres yang akan bereaksi dengan senyawa
hangat tidak memiliki efek samping dan lainnya. Reaksi tersebut akan terjadi dalam
tidak membahayakan ataupun waktu 10 – 60 detik. Agar reaksi ini tidak
memperparah kondisi penderita. cepat terjadi, maka pada gerusan bawang
Penggunaan kompres hangat lebih mudah dapat ditambahkan minyak. Bawang
dilakukan dan tidak mengeluarkan biaya merah bersifat sebagai isolator karena
yang banyak dalam menurunkan suhu memiliki kalor jenis yaitu 0,9 kkal/kg°C.15
tubuh. Dapat dilakukan di aksila yang Demam pada anak merupakan
dapat membantu pembuluh darah tepi di suatu keadaan yang sering menimbulkan
kulit melebar dan pori-pori menjadi kecemasan, stres, dan fobia bagi orangtua.
terbuka sehingga panas keluar dari dalam Ketika anak demam orangtua seringkali
tubuh.9,10 Selain itu, memungkinkan pasien melakukan upaya-upaya untuk
atau keluarga tidak terlalu tergantung pada menurunkan demam anak. Selama ini
obat antipiretik.10 upaya yang sering dilakukan orangtua
Cara menurunkan atau untuk menurunkan demam anak adalah
mengendalikan demam pada anak dengan pemberian obat penurun
16
metode konduksi dan evaporasi juga dapat panas/antipiretik. Hasil penelitian
dilakukan dengan obat tradisional. Obat menemukan bahwa 85% orangtua di
tradisional adalah obat yang diolah secara Baltimore Maryland membangunkan
tradisional dan diajarkan secara turun anaknya untuk memberikan antipiretik.
temurun berdasarkan resep nenek moyang, Empat belas persen orangtua memberikan
adat istiadat, kepercayaan atau kebiasaan asetaminofen dan ibuprofen secara selang
setempat. Dari hasil berbagai penelitian, seling. Di Oldham Inggris hampir semua
obat tradisional terbukti memiliki efek orangtua membangunkan anaknya pada
samping yang minim bahkan tanpa malam hari untuk memberikan antipiretik.
menimbulkan efek samping, karena bahan Antipiretik yang digunakan sebagian besar
kimia yang terkandung dalam tanaman parasetamol (64%). Pada suatu penelitian
obat tradisional sebagian besar dapat 53% orangtua membangunkan anaknya
dicerna oleh tubuh.11,12 Selain itu harganya untuk memberikan antipiretik. Antipiretik
murah dan terjangkau oleh setiap kalangan yang sering digunakan adalah
masyarakat dan mudah didapat karena asetaminofen dan aspirin.17
jumlahnya melimpah.11 Salah satu Penanganan demam dengan
tanaman obat yang dapat digunakan untuk selalu memberikan antipiretik tidak
mengendalikan demam adalah bawang dibenarkan, sebenarnya manusia
merah (Allium Cepa varietas mempunyai komponen-komponen dalam
ascalonicum).11,12,13,14 menjaga keseimbangan energi dan
Bawang merah dapat digunakan keseimbangan suhu tubuh. Diantaranya
untuk mengompres. Hal ini disebabkan adalah hipotalamus, asupan makanan,
bawang merah mengandung senyawa kelenjar keringat, pembuluh darah kulit
sulfur organic yaitu Allylcysteine sulfoxide dan otot rangka. Manusia memiliki
(Alliin) yang berfungsi menghancurkan mekanisme untuk menurunkan suhu tubuh
pembentukan pembekuan darah. Hal apabila tubuh memperoleh terlalu banyak
tersebut membuat peredaran darah lancar panas. Pengaturan suhu tubuh tersebut
sehingga panas dari dalam tubuh dapat dapat dibantu untuk diturunkan dengan
lebih mudah disalurkan ke pembuluh darah cara fisik yaitu kompres.18
tepi. Senyawa Alliin mempunyai sifat Penelitian terdahulu sudah
mudah menguap terutama pada suhu 20°C membahas mengenai kompres hangat,

3
begitu juga dengan bawang merah. Namun parametrik adalah Wilcoxon. Untuk
belum pernah ada yang membandingkan mengetahui perbedaan antara kompres
kedua variabel tersebut. Berdasarkan hal hangat dan kompres bawang merah
tersebut maka peneliti tertarik untuk terhadap penurunan suhu tubuh anak
meneliti perbedaan kompres hangat dan dengan demam, digunakan Uji t tidak
kompres bawang merah terhadap berpasangan.
penurunan suhu tubuh anak dengan
demam. HASIL PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah 1. Perbedaan Suhu Sebelum dan
untuk membuktikan perbedaan penurunan Setelah Intervensi Kompres Hangat
suhu tubuh anak dengan demam antara
kompres hangat dan kompres bawang Berdasarkan Tabel 1. dapat
merah. disimpulkan bahwa rerata suhu sebelum
pemberian kompres hangat yaitu
METODE PENELITIAN 38.047oC (simpangan baku ± 0.2503)
Penelitian ini menggunakan dan setelah pemberian kompres hangat
desain/rancangan penelitian Quasi rerata suhu mengalami perubahan
Experiment dengan pendekatan Pretest- menjadi 37.071oC (simpangan baku ±
Postest. Dilakukan pretest pada dua
kelompok, diikuti intervensi kompres Tabel 1. Perbedaan suhu tubuh anak
hangat maupun kompres bawang merah sebelum dan setelah intervensi
kemudian postest. Alat ukur untuk variabel kompres hangat
kompres menggunakan checklist
Mean Perbedaa 95% CI ρ
pemberian kompres hangat maupun Kelom n Mean
kompres bawang merah, sedangkan pok ± S.D
variabel penurunan suhu tubuh anak ± S.D
dengan demam menggunakan termometer
Sebelum 38.047
digital kemudian dicatat pada lembar 0.9765 0.8084
±0.2503
observasi. 0.000
Sampel yang digunakan dalam Setelah 37.071 ±
-1.1446
penelitian ini sebanyak 34 orang dengan ±0.3670 0.3270
Purposive Sampling. Kriteria inklusi
meliputi anak dengan demam di wilayah 0.3670) dengan perbedaan rerata suhu
kerja Puskesmas Kembaran I Purwokerto sebesar 0.9765oC (simpangan baku ±
periode bulan Desember 2013-Januari 0.3270; nilai IK 95% 0.8084 - 1.1446).
2014, demam hari pertama, umur >2-6 Hasil Uji t sampel berpasangan
tahun, dan suhu 37,3oC – 38,5oC. Kriteria diperoleh nilai signifikansi 0.000 (ρ <
eksklusi meliputi umur <2 tahun atau >6 0.05) artinya ada perbedaan yang
tahun, suhu >38,5oC, demam dengan suhu bermakna rerata suhu sebelum dan
yang tidak turun >24 jam, anak dengan setelah pemberian kompres hangat pada
demam yang tidak kooperatif, menolak anak dengan demam. Hasil analisis
berpartisipasi menjadi responden, menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha
mengalami dehidrasi sedang atau berat, diterima yaitu ada perbedaan suhu
dan memiliki riwayat kejang demam. tubuh anak dengan demam sebelum dan
Uji prasyarat atau uji normalitas setelah diberi kopres hangat.
data menggunakan uji Shapiro-Wilk
karena jumlah sampelnya kecil (≤50).
Analisis bivariat yang digunakan untuk
parametrik adalah Uji t sampel
berpasangan sedangkan untuk non

4
Tabel 3. Perbedaan penurunan suhu Hangat dan Kelompok Kompres
tubuh anak antara kelompok kompres Bawang Merah
hangat dan kompres bawang merah
Berdasarkan Tabel 3. dapat
Kelompok Mean ± S.D ρ disimpulkan bahwa pada kelompok
kompres hangat rerata penurunan suhu
Sebelum 37.982 ± 0.3661 sebesar 0.976oC (simpangan baku ±
0.000
Setelah 36.847 ± 0.4244 0.3270) sedangkan pada kelompok
kompres bawang merah rerata
Tabel 2. Perbedaan suhu tubuh
penurunan suhu sebesar 1.106oC
anak sebelum dan setelah intervensi
(simpangan baku ± 0.3699). Perbedaan
kompres bawang merah
rerata penurunan suhu antara kedua
Mean Perbeda 95% CI ρ kelompok sebesar 0.1294oC (nilai IK
Kelomp
ok
an Mean 95% -0.3733 - 0.1145). Hasil Uji t tidak
± S.D berpasangan diperoleh nilai signifikansi
Hangat 0.976 -0.3733
0.288 (ρ > 0.05), artinya tidak terdapat
±0.3270 perbedaan rerata selisih suhu yang
-0.1294 - 0.288 bermakna antara kelompok kompres
Bawang 1.106 hangat dengan kelompok kompres
merah ±0.3699 0.1145
bawang merah. Hasil analisis
menunjukkan bahwa Ho diterima dan
Ha ditolak yaitu tidak ada perbedaan
penurunan suhu tubuh anak antara
kelompok kompres hangat dan
kelompok kompres bawang merah.
2. Perbedaan Suhu Sebelum dan Adanya pengaruh terhadap
Setelah Intervensi Kompres Bawang penurunan suhu dapat terlihat pada
Merah kedua kelompok intervensi, namun
penurunan rerata suhu kelompok
Berdasarkan Tabel 2. dapat kompres bawang merah lebih besar
disimpulkan bahwa rerata suhu sebelum dibanding pada kelompok kompres
pemberian kompres bawang merah hangat.
yaitu 37.982oC (simpangan baku ± PEMBAHASAN
0.3661) dan setelah pemberian kompres 1. Perbedaan Suhu Sebelum dan
bawang merah rerata suhu mengalai Setelah Intervensi Kompres Hangat
perubahan menjadi 36.847oC Penelitian ini menunjukkan
(simpangan baku ± 0.4244). Hasil bahwa ada perbedaan penurunan suhu
analisis Wilcoxon diperoleh nilai tubuh anak dengan demam secara
signifikansi 0.000 (ρ < 0.05) artinya ada bermakna antara sebelum dan setelah
perbedaan yang bermakna rerata suhu intervensi pada kelompok kompres
sebelum dan setelah pemberian hangat (ρ 0.000 < α 0.05). Pada awal
kompres bawang merah pada anak sebelum dilakukan intervensi rerata
dengan demam. Hasil analisis suhu tubuh anak yaitu 38.047oC
menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha (simpangan baku ± 0.2503) dan setelah
diterima yaitu ada perbedaan suhu intervensi suhu mengalami perubahan
tubuh anak dengan demam sebelum dan menjadi 37.071oC (simpangan baku ±
setelah diberi kompres bawang merah. 0.3670) sehingga mengalami penurunan
3. Perbedaan Penurunan Suhu Tubuh sebesar 0.9765oC (simpangan baku ±
Anak Antara Kelompok Kompres 0.3270; nilai IK 95% 0.8084 - 1.1446).

5
Hasil analisis menunjukkan bahwa Ho konduksi dan kehilangan panas melalui
ditolak dan Ha diterima yaitu ada penguapan. Kompres juga memberikan
perbedaan suhu tubuh anak dengan gesekan lembut, yang selanjutnya
demam sebelum dan setelah diberi meningkatkan sirkulasi perifer dan
kopres hangat. karena itu kehilangan panas
Hasil penelitian ini sejalan meningkat.22 Meremikwu and Oyo-Ita
dengan hasil penelitian Sri Purwanti, mengemukakan bahwa dalam
dkk yang menyebutkan bahwa terdapat penelitiannya, kompres hangat
perubahan rerata suhu tubuh sebelum membantu untuk mengurangi demam
dan setelah intervensi kompres hangat pada anak-anak dan Wang menemukan
sebesar 0.97°C dengan simpangan baku bukti yang cukup untuk mendukung
0.35°C dan nilai ρ = 0.001 yang berarti bahwa kompres hangat sebagai metode
ada pengaruh kompres hangat terhadap untuk mengontrol demam.23,24
perubahan suhu tubuh.19 Hal ini Potter & Perry menyatakan
didukung hasil penelitian Karina Indah bahwa panas berpindah dari darah,
Permatasari, dkk yang menyebutkan melalui dinding pembuluh darah, ke
bahwa penurunan suhu menggunakan permukaan kulit dan hilang ke
air hangat selama 20 menit mengalami lingkungan melalui mekanisme
rerata penurunan suhu sebesar 0.86°C. kehilangan panas. Dengan diberikan
Kompres air hangat lebih efektif kompres hangat di aksila dan lipat paha,
menurunkan suhu tubuh pada anak pembuluh darah vena akan berubah
demam.20 ukuran yang diatur oleh hipotalamus
Kusyati menyatakan bahwa anterior untuk mengontrol pengeluaran
kompres hangat adalah suatu prosedur panas, sehingga terjadi vasodilatasi
menggunakan kain/ handuk yang telah (pelebaran) pembuluh darah dan
di celupkan pada air hangat, yang hambatan produksi panas. Darah
ditempelkan pada bagian tubuh didistribusi ke pembuluh darah
tertentu.21 Pemberian kompres hangat permukaan untuk meningkatkan
memberikan sinyal ke hipotalamus pengeluaran panas. Terjadinya
menyebabkan terjadinya vasodilatasi. vasodilatasi ini menyebabkan
Hal ini menyebabkan pembuangan/ pembuangan panas melalui kulit
kehilangan energi/ panas melalui kulit meningkat.8
meningkat (berkeringat), diharapkan 2. Perbedaan Suhu Sebelum dan
akan terjadi penurunan suhu tubuh Setelah Intervensi Kompres Bawang
sehingga mencapai keadaan normal Merah
kembali. Adapun manfaat kompres Pada penelitian ini diketahui
hangat adalah dapat memberikan rasa bahwa rerata suhu sebelum pemberian
nyaman dan menurunkan suhu tubuh. kompres hangat yaitu 37.982oC
Boyle and Saine menyatakan (simpangan baku ± 0.3661) dan setelah
bahwa sebagai organ terbesar tubuh, pemberian kompres bawang merah
kulit dan pembuluh darah memiliki rerata suhu mengalai perubahan
banyak kontrol atas eliminasi panas dan menjadi 36.847oC (simpangan baku ±
konservasi. Jadi dengan 0.4244). Hasil analisis Wilcoxon
mempertimbangkan suhu pada kulit dan diperoleh nilai signifikansi 0.000 (ρ <
lamanya waktu diterapkan, suhu tubuh 0.05) artinya ada perbedaan yang
dapat dimanipulasi untuk kenyamanan bermakna rerata suhu sebelum dan
pasien. Perawatan hidroterapi paling setelah pemberian kompres bawang
umum direkomendasikan pada anak- merah pada anak dengan demam. Hasil
anak adalah kompres hangat. Perawatan analisis menunjukkan bahwa Ho ditolak
ini membuat pendinginan suhu dengan dan Ha diterima yaitu ada perbedaan

6
suhu tubuh anak dengan demam umbi bawang merah memiliki berbagai
sebelum dan setelah diberi kompres kandungan yang sangat penting dalam
bawang merah. menjaga kesehatan tubuh.12 Hal
Hasil penelitian ini sejalan tersebut sependapat dengan Utami yang
dengan penelitian Rachmad, dkk yang menyatakan bahwa kandungan bawang
mengemukakan bahwa semakin besar merah yang dapat mengobati demam
massa bawang merah yang diberikan antara lain: floroglusin, sikloaliin,
maka semakin sedikit jumlah waktu metialiin, dan kaemferol yang dapat
yang dibutuhkan untuk menurunkan menurunkan suhu tubuh; dan minyak
suhu campuran, sehingga semakin atsiri yang dapat melancarkan
13
efektif dalam menurunkan suhu. peredaran darah.
Sehingga dapat dikatakan bahwa 3. Perbedaan Penurunan Suhu Tubuh
bawang merah asli lebih efektif dalam Anak Antara Kelompok Kompres
menurunkan suhu dibanding dengan Hangat dan Kelompok Kompres
ekstrak bawang merah, atau dengan Bawang Merah
kata lain ekstrak bawang merah tidak Pada penelitian ini diketahui
mempunyai pengaruh dalam penurunan bahwa pada kelompok kompres hangat
suhu.25 rerata penurunan suhu sebesar 0.976oC
Fakta ini sejalan dengan (simpangan baku ± 0.3270) sedangkan
pendapat Santich and Bone yang pada kelompok kompres bawang merah
menyatakan bahwa botani digunakan rerata penurunan suhu sebesar 1.106oC
untuk efek yang mengeluarkan keringat (simpangan baku ± 0.3699). Perbedaan
dan pendinginan pada tubuh. Obat- rerata penurunan suhu antara kedua
obatan herbal juga memiliki kelompok sebesar 0.1294oC (nilai IK
keuntungan dapat dipersiapkan dalam 95% -0.3733 - 0.1145). Hasil Uji t tidak
kombinasi yang sesuai dengan berpasangan diperoleh nilai signifikansi
kebutuhan kondisi individu masing- 0.288 (ρ > 0.05), artinya tidak terdapat
masing pasien. Bove juga menyatakan perbedaan rerata selisih suhu yang
bahwa obat herbal dapat bermakna antara kelompok kompres
dikombinasikan dengan prinsip hangat dengan kelompok kompres
hidroterapi dan digunakan sebagai bawang merah. Hasil analisis
kompres atau untuk mandi.26,27 menunjukkan bahwa Ho diterima dan
Santich and Bone menyatakan Ha ditolak yaitu tidak ada perbedaan
bahwa penggunaan bawang merah juga penurunan suhu tubuh anak antara
merupakan pengobatan tradisional Cina kelompok kompres hangat dan
yang memandang demam sebagai kelompok kompres bawang merah.
ekspresi panas dalam menanggapi Sebelum penelitian ini belum
sebuah patogen eksternal. Prinsip pernah ada yang meneliti atau
pengobatan berusaha membantu untuk membuktikan antara kedua intervensi
sepenuhnya mengekspresikan demam tersebut apakah terdapat perbedaan
dan menghilangkan kelebihan panas, dalam menurunkan suhu tubuh anak
terutama melalui penggunaan obat- dengan demam. Hasil yang menyatakan
obatan herbal.26 Septiatitin dan bahwa tidak ada perbedaan penurunan
Tusilawati memiliki pendapat yang suhu antara kedua intervensi tersebut
sama dengan Holt and Edwin yang kemungkinan disebabkan karena pada
menyatakan bahwa ramuan pengobatan prinsip penanganannya sama, yaitu
herbal yang dapat menurunkan demam sama-sama memberikan sinyal ke
pada anak adalah menggunakan bawang hipotalamus yang menyebabkan
merah.11,12,28 terjadinya vasodilatasi sehingga
Tusilawati menyatakan bahwa pembuangan panas melalui kulit

7
meningkat. Hasil tersebut juga dapat antialergenik. Polifenol mempunyai
disebabkan karena peneliti manfaat antioksidan dan anti mikroba,
menggunakan takaran bawang merah sedangkan minyak atsiri dapat
dalam jumlah minimal yaitu 5 gram. memperlancar peredaran darah. Dari
Faktor diagnosis/ jenis penyakit juga hasil penelitian menunjukan bahwa baik
dapat mempengaruhi hasil penelitian kompres air hangat ataupun kompres
ini. Terdapat penyakit dengan demam dengan daun kembang sepatu sama-
yang suhunya dapat segera turun sama efektif dalam menurunkan
dengan pemberian kompres namun ada demam, dengan hasil yang berbeda-
juga penyakit dengan demam yang beda. Penurunan suhu tubuh dengan
suhunya tidak segera turun dengan kompres air hangat sebesar 0,56oC,
pemberian kompres. sedangkan kompres daun kembang
Meskipun tidak terdapat sepatu 0,24oC. Hal ini dapat diartikan
perbedaan penurunan suhu yang bahwa secara statistik kompres dengan
bermakna antara kelompok kompres air hangat lebih efektif bila
hangat dengan kelompok kompres dibandingkan dengan kompres daun
bawang merah, adanya pengaruh secara kembang sepatu dalam menurunkan
signifikan terhadap penurunan suhu suhu tubuh pada anak demam.
tubuh anak dengan demam dapat
terlihat pada kedua kelompok SIMPULAN DAN SARAN
intervensi. Hasil analisis deskripif
mengenai waktu mencapai suhu Dari hasil penelitian dapat ditarik
normal, dapat ditarik kesimpulan bahwa simpulan yaitu Pertama, ada perbedaan
kompres bawang merah lebih cepat yang bermakna rerata suhu sebelum dan
menurunkan suhu tubuh anak dengan setelah pemberian kompres hangat pada
demam dibanding kompres hangat. anak dengan demam; Kedua, ada
Fakta tersebut terjadi karena pada perbedaan yang bermakna rerata suhu
kompres bawang merah memiliki sebelum dan setelah pemberian kompres
kandungan yang terdapat dalam bawang bawang merah pada anak dengan demam;
merah yaitu zat yang dapat menurunkan Ketiga, tidak terdapat perbedaan rerata
suhu tubuh. Sesuai dengan pendapat selisih suhu yang bermakna antara
Tusilawati bahwa kandungan bawang kelompok kompres hangat dengan
merah yang dapat menurunkan suhu kelompok kompres bawang merah namun
antara lain floroglusin, sikloaliin, pada kelompok kompres bawang merah
metialiin, kaemferol, kuersetin, dan penurunanan suhu lebih banyak dan lebih
minyak atsiri.12 Sementara pada cepat mencapai suhu normal dibanding
kompres hangat hanya air hangat tanpa kelompok kompres hangat.
tambahan zat lain. Bagi Bidan diharapkan dapat
Berbeda dengan penelitian memberikan asuhan yang tepat pada anak
oleh Rahayuningsih yang dengan demam yaitu dengan alternatif
membandingkan antara kompres hangat kompres hangat maupun kompres bawang
dan kompres daun kembang sepatu. merah sesuai dengan prosedur. Kedua
Daun kembang sepatu memiliki intervensi tersebut sama-sama dapat
kandungan flafonoid, saponin, menurunkan suhu tubuh anak dengan
polifenol, dan minyak atsiri. Flavonoid demam secara signifikan. Masyarakat
mempunyai kandungan enzim diharapkan mempunyai thermometer untuk
siklooksigenase pada biosintesis mengukur suhu badan apabila anak panas/
prostaglandin sehingga mempunyai demam sehingga dapat melakukan tindak
efek antipiretik. Saponin mempunyai lanjut yang tepat. Sehingga ibu dan
manfaat sebagai antivirus, antifungi dan keluarga yang mempunyai anak dengan

8
demam diharapkan mampu memberikan 4. Lubis, M.B., Tjipta, G.D., dan Ali, M.
intervensi kompres hangat maupun Demam pada Bayi Baru Lahir. Editor
kompres bawang merah untuk Ragam Pediatrik Praktis. Medan: USU
menurunkan suhu tubuh anak dengan baik Press. 2009
sebelum diberikan pengobatan lebih lanjut. 5. Setiawati, Tia. Pengaruh Tepid
Penelitian selanjutnya diharapkan untuk Sponge. Jakarta: Fakultas Ilmu
menyamakan diagnosa medis agar hasil Kedokteran Universitas Indonesia.
penelitian lebih akurat dan diharapkan 2009
dapat mengembangkan penelitian ini 6. Sumarmo, Poorwo, dkk. Buku Ajar
kembali. Infeksi & Pediatrik Tropis Edisi
Kedua. Jakarta: Ikatan Dokter
UCAPAN TERIMAKASIH Indonesia. 2010
7. NICE Clinical Guidelines. CG47
Puji syukur kehadirat Tuhan Feverish illness in young children:
Yang Maha Esa, karena rahmat dan Quick reference. London: Nice. 2007
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan 8. Potter & Perry. Buku Ajar
penelitian ini. Penyusunan tesis ini tidak Fundamental Keperawatan: Konsep,
lepas dari bantuan dan dorongan dari Proses & Praktek. Edisi 4. Vol 1.
berbagai pihak, untuk itu penulis Jakarta : EGC. 2005
mengucapkan terima kasih kepada yang 9. Gabriel. Fisika Kedokteran. Jakarta:
terhormat: EGC. 1996
1. Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK selaku 10. Suwardana, Swasri, Suryaning.
Pembimbing I yang telah memberikan Perbedaan Kompres dingin dengan
bimbingan dalam penyusunan kompres Hangat dalam menurunkan
penelitian ini. suhu Tubuh klien Infeksi di Pusat
2. dr. Hari Peni Julianti, M.Kes, Sp.KFR Pelayanan Kesehatan Denpasar. Dep
selaku Pembimbing II yang telah Kes RI. Pusat Tenaga Kesehatan.
memberikan bimbingan dalam 1998
penyusunan penelitian ini. 11. Septiatitin, Atin. Apotek Hidup dari
3. dr. Onny Setiani, Ph.D selaku penguji Sayuran dan Tanaman Pangan. Cet 1.
yang telah memberikan masukan demi Bandung: Yrama Widya. 2009
perbaikan penelitian ini. 12. Tusilawati, Berliana. 15 Herbal Paling
4. drg. Tri Handayaningsih selaku kepala Ampuh. Yogyakarta: Aulia Publishing.
Puskesmas I Kembaran Purwokerto 2010
yang telah memberi ijin untuk tempat 13. Utami, Prapti dan Mardiana, Lina.
penelitian. Umbi Ajaib Tumpas Penyakit. Cet 1.
Jakarta: Penebar Swadaya. 2013
DAFTAR PUSTAKA 14. Tim Pengobatan Alternatif. Obat
Herbal Luar Biasa. Pustaka Agung
1. Hidayat, A. Aziz Alimul. Metode Harapan. 2011
Penelitian Kebidanan Teknik Analisis 15. Tipler, Paul A. Fisika untuk Sains dan
Data. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Teknik Jilid I Edisi I. Jakarta :
Medika. 2012 Erlangga. 1991
2. Arisandi, Yohana dan Andriani, 16. Soedibyo S. dan Souvriyanti E.
Yofita. Therapy Herbal Pengobatan Gambaran Persepsi Orang Tua
Berbagai Penyakit. Cet 6. Jakarta: tentang Penggunaan Antipiretik
Eska Media. 2012 sebagai Obat Demam. Jakarta. Sari
3. Maryunani, Anik. Ilmu Kesehatan Pediatri Volume 8. Nomor 2. 2006
Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: 17. Soedjatmiko. Penanganan Demam
TIM. 2010 Pada Anak Secara Profesional.

9
Dalam: Tumbelaka, et al, Editor. Fisik Untuk Mengobati Demam Pada
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Anak. Cochrane database Syst. 2003
Ilmu Kesehatan Anak XLVII.Cetakan 24. Wang 40 D., Bukutu C., A Thompson,
pertama. Jakarta: FKUI-RSCM. 2005 and Vohra S. Komplementer, Holistik,
18. Sherwood, L. Keseimbangan Energi dan Integrative Medicine. Fever
dan Pengaturan Suhu. Dalam: Pediatr. 2009
Santoso, B.I., Editor. Fisiologi 25. Rachmad, Sri Suryani, dan Paulus
Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi Lobo Gareso. Penentuan Efektifitas
Keempat. Jakarta: EGC. 2001 Bawang Merah dan Ekstrak Bawang
19. Sri Puwanti dan Winarsih Nur Merah (Allium Cepa var.
Ambarwati. Pengaruh Kompres ascalonicum) dalam Menurunkan
Hangat Terhadap Perubahan Suhu Suhu Badan. Program Studi Fisika,
Tubuh pada Pasien Anak Hipertermia. Jurusan Fisika, Fakultas MIPA,
Berita Ilmu Keperaatan Volume 1 UNHAS Makassar. 2012
Nomor 2. 2008 26. Santich R. and K. Bone. Infeksi Masa
20. Karina Indah Permatasari, Sri Hartini, Kanak-kanak Umum dan Manajemen
dan Muslim Argo Bayu. Perbedaan Demam. Dalam: Phytotherapy
Efektifitas Kompres Air Hangat dan Essentials: Anak Sehat
Kompres Air Biasa Terhadap Mengoptimalkan Kesehatan Anak
Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak dengan Herbal Warwick. Australia:
dengan Demam di RSUD Tugurejo Phytotherapy Pers. 2008
Semarang. Semarang. 2013 27. Bove M. Fever. Dalam: 2nd ed An
21. Kusyati, Eni, dkk. Ketrampilan dan Encyclopedia of Natural Healing
Prosedur Laboratorium. Jakarta : untuk Anak dan Bayi. Harrisonburg,
EGC. 2006 VA: Keats Publishing. 2001
22. Boyle W. and Saine A. Kuliah di 28. Holt, Gary A. and Edwin L. Hall.. The
Hydrotherapy Naturopathic. Sandy, Pros and Cons of Self-medication.
OR: Publikasi Medis Eclectic. 1988 Dalam Journal of Pharmacy
23. Meremikwu M. and Oyo-Ita A. Metode Technology. 1986

10

Anda mungkin juga menyukai