PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1
tahun), usia bermain toodler (1-3 tahun), pra sekolah (3-5 tahun), usia sekolah
(5-11 tahun ), sehingga remaja (11-18 tahun). Dari hasil penelitian 80% orang
tua merasa takut saat anak mulai demam (Ekawati dkk, 2016). Demam dapat
membahayakan keselamatan anak jika tidak di tangani dengan cepat dan tepat
dan mikroba. Mikroba serta produknya berasal dari luar tubuh adalah bersifat
pirogen eksogen yang merangsang sel magrofag, leukosit dan sel lain untuk
disiang hari, suhu tubuh biasanya lebih tinggi pada sore hari dari pada dini
hari. Bila anak sangat aktif maka suhu tubuh akan meningkat lebih dari
1
membantu tubuh melawan infeksi.Seseorang mengalami demam bila suhu
tubuhnya diatas 37,80C (pada suhu oral, aksila, dan rekral). Pengukuran suhu
tubuh pada anak dilakukan saat : 1). Kulit terasa hangat pada sentuhan, 2).
Bila anak tidak berperilaku seperti biasa, 3). Sebelum memanggil tenaga
kebanyakan orang tua merasa takut dan panik saat anak mengalami
ketidakmampuan dalam menangani anak yang demam. Maka dari itu orang
tua perlu mengetahui cara penangana demam yang bisa di lakukan sebelum
danlebih dari 216 ribu diantaranya meninggal. Selain itu di Kuwait dari 400
anak berusia 1 bulan sampai 13 tahun yang mengalami demam sekitar 77%.
Amerika Selatan dan Eropa Barat. Namun di Asia, angka kejadian demam
lebih tinggi, seperti di Jepang angka kejadian demam 6-9%, di India 5-10%
Prevalensi kejadian demam sekitar 2-5% pada anak balita. Umumnya terjadi
2
pada anak umur 6 b ulan sampai 5 tahun. Diantara semua usia bayi yang
paling rentan terkena demam. Risiko tertinggi usia di bawah 2 tahun, yaitu
(Kania, 2017).
Kompres adalah salah satu metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh
tepid sponging. Water tepid sponge adalah kompres yang menggunakan teknik
panas tubuh melalui evaporasi dan konduksi, yang biasanya dilakukan pada
pasien yang mengalami demam tinggi. Tujuan dilakukan tindakan water tepid
sponge yaitu untuk menurunkan suhu tubuh pada pasien yang mengalami
pada pasien hipertermi dalam waktu 30 menit, namun tepid sponge memiliki
3
kekurangan di mana selama tepid sponge, terjadi penurunan suhu tubuh yang
terhadap penurrunan suhu tubuh pada anak 1-10 tahun dengan hipertermia
menggunakan uji wilcoxon didapatkan p-value sebesar 0,001 < 0,05 dengan
penurunan rata-rata1,40C.
panas dari tubuh dan mentrasfer panas tersebut ke molekul air, kemudian
menurunkan suhu tubuh. Penurunan suhu tubuh dapat terjadi karena air
memiliki kapasitas panas penguapan yang cukup besar yaitu 0,6 kilokalori
(kkal) per gram (Darwis, 2010). Plester kompres sangat membantu, karena
selalu siap pakai. Jadi, para ibu tidak perlu khawatir dengan air yang akan
4
melekat pada kulit dengan baik. Karenanya proses penyerapan panas tubuh
menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu harus dipakai dari segi daya
lengketnya. Plester kompres ini juga mudah rapuh, sehingga perlu di lakukan
(Darmawan, 2010).
diberikan kompres hangat tepid sponge sebesar 39,31 0C dan setelah dilakukan
kompres sebesar 38,980C. sedangkan secara klinis dapat dilihat dari perubahan
respon anak terhadap penurunan suhu pada anak kelompok plester kompres
tidak ada perubahan signifikan anak tetap rewel. Sedangkan pada kelompok
tepid sponge anak merasa nyaman dan segar setelah di beri kompres di seluruh
bulan juli 2019 jumlah pasien anak dengan hipertermi 55 orang, bulan agustus
yang anak demam, 3 ibu mengatakan sering melakukan kompres air hangat
Namun tetap anak diberikan obat yang diresepkan dan diberikan oleh perawat.
Karena menurut ibu, baik kompres air hangat maupun yang mengguinakan
5
plester kompres, hanya untuk membantu tetapi dibutuhkan obat untuk
B. Rumusan Masalah
sponging dan plester kompres terhadap penurunan suhu tubuh pada pasien
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat tujuan umum dan tujuan khusus sebagai
berikut:
1. Tujuan Umum
plester kompres dalam menurunkan suhu tubuh di ruang anak RSUD Dr.
M. Haulussy Ambon.
2. Tujuan Khusus
kompres tepid sponge dan plester kompres di ruang anak RSUD Dr.
M. Haulussy Ambon
6
b. Mengetahui suhu tubuh anak yang demam sesudah menggunakan tepid
Ambon.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
sponging dan plester kompres terhadap penurunan suhu tubuh pada pasien
hipertermi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Keluarga
ibu agar dapat menolong saat anak terserang demam di rumah sebelum
7
b. Bagi Rumah Sakit
perawat atau tenaga kesehatan masa depan agar dapat lebih terampil
melakukan penelitian sejenis dan lebih lanjut dalam bidang yang sama.