OLEH
HADI SAPUTRA
12114201140079
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Kristus Indonesia Maluku
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan program sarjana keperawatan
OLEH
HADI SAPUTRA
NPM.12114201140079
2
ii
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : HADI SAPUTRA
NPM : 12114201140079
Judul : study literatur Kualitas Pelayanan Kesehatan dan
Kepemilikan jaminan kesehatan dengan kejadian
Pulang paksa di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon
Program Studi : Keperawatan
Fakultas : Kesehatan
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Karya Tulis ini adalah hasil orisinil sendiri melalui proses penelitian, dan
didalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat orang lain, kecuali
secara tertulis menyebutkan penulis dari sumber aslinya atau dari sumber lain,
sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka.
2. Saya menyerahkan hak milik atas karya tulis ini kepada Universitas Kristen
Indonesia Maluku, oleh karenanya Universitas Kristen Indonesia Maluku
berhak melakukan pengelolaan atas karya tulis ini sesuai dengan norma
hukum dan etika yang berlaku.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya, dan apabila dikemudian
hari terbukti tidak sesuai dengan pernyataan ini, saya bersedia menerima
sanksi akademik sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas Kristen
Indonesia Maluku dan Perundang – undangan yang berlaku.
Ambon, 2020
Yang memberi Pernyataan
HADI SAPUTRA
12114201140079
4
MOTTO
(st Teresa)
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
Penyusunan skripsi ini tidak luput dari hambatan, tantangan dan kesulitan,
maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima
kasih kepada beberapa pihak yang telah banyak membantu dan meluangkan
Maluku., bersama Pembantu Rektor I, II, III, beserta seluruh staf yang ada
Kristen Indonesia Maluku, bersama staf yang telah memberi ijin dan
terselesaikan.
1
5. Dr. H.J. Huliselan M.Kes Selaku pembimbing II yang telah memberikan
arahan, bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga proposal ini dapat
terselesaikan.
penulis.
8. Kepada mama, papa, kakak , adik – adik serta keluarga besar yang tidak
dapat untuk penulis ucapkan namanya satu – persatu . terima kasih untuk
Semoga Tuhan maha kasih membalas jasa serta budi kebaik yang
Kesehatan.
Ambon, 2020
Hadi saputra
2
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Lampiran………………………………………………………. Ix
BAB I Pendahuluan…..…..………………………………………….
A Latar Belakang…………..…………………………………… 1
B Rumusan Masalah…………...………………………………. 5
C Tujuan Penelitian…………………………………………….. 5
D Manfaat Penelitian…………………………………………… 6
A. Rumahsakit
E. Pasien ………………………………………...……………...... 13
F. Persepsi……………………………………...……………...... 14
14
1. Pengertian Persepsi ……………………...……………......
3
17
2. Syarat Terjadinya Persepsi ……………...…………….......
A. Jenis Penelitian……………………………………………. 42
4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
52
A. Hasil Penelitian …………………………………………….
49
1. hasil penelitian
50
2. pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………… 61
B. Saran ……………………………………………………….
61
Daftar Pustaka
Lampiran
5
DAFTAR TABEL
12
Tabel 2.1 Setandar Pelayanan Minimal Menurut Departemen Kesehatan ……
Tabel 4.1 hasil systematic reviu STUDY LITERATUR kualitas pelayanan dan
38
kepemilikan jaminan kesehatan dengan kejadian pulang paksa di
RSUD Dr. M. Haulussy Ambon.....................................................
6
DAFTAR GAMBAR
7
DAFTAR LAMPIRAN
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kejadian yang sering terjadi dari ketidakpuasan pasien atau keluarga terhadap
rumah sakit (dirujuk) atau meminta pulang paksa bahkan ada yang memilih
Negara lain yang dikenal dengan Discharge Against Medical Advice (DAMA)
9
atau Leave Against Medical Advice (LAMA). Prevalensi pasien pulang paksa
UGD, Bagian Bedah dan Bagian Anak menyebutkan prevalensi pulang paksa
di Italia sebesar 0,4% dan Nigeria berkisar 1,2% sampai 5,7% (Fadare, 2012).
atau 4,1% dari 16.175 catatan pasien pulang (Youssef, 2012). Pada tahun 2013
kasus (5,37%) dari 8.733 pasien keluar dari rumah sakit. Di RSUD
mencapai 23,36% dari 4.815 orang pasien yang menjalani rawat inap. Kasus
yang sama mugkin terjadi di rumah sakit lain. Penyebab terjadinya kasus
pasien pulang paksa pun berbeda dari tiap rumah sakit, namun penyebab utama
yang sering terjadi adalah karena alasan kepuasan terhadap pelayanan rumah
singkat, ingin dirawat sendiri secara personal, urusan pekerjaan, pasien merasa
telah sembuh, mendapat perawatan dan perlakuan yang kurang baik dari
perawat atau medis, ingin pindah rumah sakit, merasa kondisinya telah
10
terminal, tidak suka dengan suasana rumah sakit dan kesulitan finansial (Ayed,
2015).
karena masalah biaya rumah sakit bagi pemegang kartu jaminan mengurangi
Tais dapat ditekan. Dampak dari berakhirnya periode perawatan yang prematur
mahal karena prosedur pelayanan akan dilakukan ulang (Ayed, 2009; Choi et
al, 2011).
11
Penelitian untuk mengetahui alasan pasien pulang paksa dari suatu
rumah sakit penting dilakukan sebagai bahan evaluasi terhadap mutu pelayanan
kesehatan.. Rumah sakit umum daerah dr. M Haulussy Ambon. sebagai rumah
sakit umum daerah dr. M Haulussy Ambon. memberikan dua jenis pelayanan
gawat darurat, unit rawat jalan dan unit rawat inap pada tahun 2017 pasien
umum berjumlah 4314, BPJS 8494 dengan total 12808 pasien dengan kejadian
pulang pasa sebanyak 128. Itu berarti angka kejadian pulang paksa mencapai
1.2 % dan pada tahun 2018 paien umum sebanyak 2805 dan BPJS sebanyak
9064 dengan kejadian pulang paksa dalam bulan oktober sampai sesember
dilakukan langsung kepada pasien yang akan PAPS/ pulang paksa adalah
12
Berdasarkan uraian secara teoritis dan permasalahan yang ditemui di,
Rumah sakit umum daerah dr. M Haulussy Ambon penulis tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
Tujuan
1. Tujuan umum
C. Manfaat
1. Teoritis
13
2. Praktik
a. Rumh sakit
b. institusi pendidikan
c. Peneliti selanjutnya
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
tentang Rumah Sakit, yang dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi
15
meningkatkan derajat kesehatan. Menurut UU No. 44 tahun 2009, fungsi
medis.
kesehatan.
16
tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu
apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu
pengamatan lebih lanjut. Nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari.
3. Bed Turn Over (BTO): adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada
satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu
tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai
40-50 kali..
4. Turn Over Interval (TOI) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Semakin besar TOI
5. Net Death Rate (NDR): angka kematian netto yaitu angka kematian 48
rendah NDR suatu rumah sakit berarti bahwa mutu pelayanan rumah
sakit tersebut semakin baik. Nilai NDR yang masih dapat ditolerir adalah
17
6. Gross Death Rate (GDR): angka kematian brutto yaitu angka kematian
mutu pelayanan rumah sakit semakin baik. Nilai GDR seyogyanya tidak
pelayanan kesehatan lain (Patria Jati, 2014). Rawat inap menurut Crosby
dari 24 jam. Secara khusus pelayanan rawat inap ditujukan untuk penderita
18
langsung pasien serta pelayanan administrasi/keuangan. Loho dalam
yang jelas, mudah dan terorganisir. Arus masuk pasien rawat inap
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
teknis tentang tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan
19
Layanan Umum. SPM untuk jenis layanan rawat inap berdasarkan ketentuan
Kesehatan
E. Pasien
20
1. Pasien jalan/luar, yaitu pasien yang hanya memperoleh pelayanan
dengan cara menginap dan dirawat dirumah sakit atau disebut juga
Hak pasien berasal dari hak atas dirinya sendiri, dengan kata lain
walaupun seorang pasien dalam keadaan kurang sehat, namun hal ini
profesi.
21
3) . Menolak keikutsertaan dalam penelitian kedokteran.
sebagainya.
pengobatan rawat inap dan tanggung jawab sendiri atau pulang paksa.
melakukan kesalahan.
rangka perawatan.
22
4. Memberikan imbalan terhadap jasa-jasa profesional yang telah
F. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
23
terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga
dalam diri individu. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil
oleh individu dengan berbagai macam bentuk. Stimulus mana yang akan
yang bersangkutan.
baik positif maupun negatif ibarat file yang sudah tersimpan rapi di
dalam alam pikiran bawah sadar kita. File itu akan segera muncul ketika
merupakan hasil kerja otak dalam memahami atau menilai suatu hal yang
24
STUDY LITERATUR yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi
berikut:
25
Menurut Miftah Toha (2016) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
motivasi.
suatu objek.
alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu
yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu
2). Alat indera, syaraf dan susunan syaraf Alat indera atau reseptor
merupakan alat untuk menerima stimulus, disamping itu juga harus ada
26
3). Perhatian
4. Proses Persepsi
c. Registrasi
27
Dalam proses registrasi, suatu gejala yang nampak adalah
kepadanya tersebut.
d. Interpretasi
G. Pelayanan Kesehatan
dan atau pun masyarakat seperti dikutip Azwar (2014) dari levey and
28
2. Kewajaran pelayanan kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan
29
nyata mereka terima/peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya
perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang
sesuai dengan tingkat kepuasan penduduk, serta di pihak lain , tata cara
sedang diamati.
3. Mutu adalah totalitas dari wujud serta ciri suatu barang atau
30
adanya rasa aman atau terpenuhinya kebutuhan para pengguna
kesehatan.
pelayanan kesehatan:
31
dan keramahtamahan petugas dalam melayani pasien dan atau
penyandang dana.
yakni:
tenaga dan sarana (kuantitas dan kualitas) tidak sesuai dengan standar
32
2) Unsur proses, yang dimaksud dengan unsur proses adalah semua
kesehatan.
apabila kedua ini tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,
33
Beberapa dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman, Zeithaml
(1998) yang dikutip oleh Tjiptono (2014) mengemukakan bahwa ada 5 (lima)
berikut:
tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi.
34
dipastikan akan berubah dengan kecendrungan naik dari waktu ke
waktu.
pelanggannya.
(2016) adalah:
perilaku.
35
2. Efisiensi dan efektifitas, menyangkut pemanfaatan sumber daya.
pasien
orang sakit. Dari kedua aspek ini dapat diartikan sebagai berikut:
36
Danakusuma (2002). Kualitas pelayanan rawat inap yang memuaskan
akan mendorong pasien untuk tetap memilih rumah sakit tersebut apabila
antara lain :
profesi.
2) Pelayanan Keperawatan.
37
Pelayanan keperawatan, merupakan pelayanan yang dilakukan oleh
upaya untuk membantu individu baik yang sehat maupun sakit, dari
yang intens dengan para perawat agar pasien betah dan penyakit yang
38
pasien, pasien sering tidak puas dengan kualitas dan jumlah informasi
3) Pelayanan Administrasi
kali dengan bagian penerimaan pasien. Kesan ini sering menetap pada
39
b). Rungannya: lantai dan dinding bersih, penerangan yang cukup,
tersedia tempat sampah, bebas bau yang tidak sedap. Bebas dari
J. Kepuasan Pasien
40
Westbrook & Reilly dalam Tjiptono (2015) mengemukakan bahwa
sakit yang telah menjadi bagian dari pengalaman atau yang dirasakan
(Utama, 2016).
41
puas maka mereka akan memberitahukan pengalaman buruknya dua
pelayanannya.
42
1) Kualitas produk atau jasa, pasien akan merasa puas bila hasil
digunakan berkualitas.
diharapkan.
seperti: tidak punya biaya, belum atau tidak setuju dilakukan tindakan
pelayanan yang diberikan rumah sakit atau minta pulang atas kemauan
43
sendiri karena ingin dirawat di tempat lain. Pulang atas permintaan
yang paling baik sampai yang paling jelek, yaitu : sembuh total, sembuh
parsial, komplikasi, dan kematian. Kondisi pasien adalah pada saat selesai
pengobatan.
Standart Pelayanan Medis yang disusun oleh IDI menyatakan bahwa lama
kasus penyakit dalam antara 1-2 hari untuk Disritmia sampai dengan 2-4
minggu untuk PPOK (Penyakit Paru Obstuktif Kronik) dan Hepatitis Virus.
dibedakan atas :
44
a. Dijinkan Pulang/Boleh Pulang
Adalah pasien rawat inap yang keluar dari rumah sakit atas keputusan
pulang.
dalam surat pernyataan yang harus di tanda tangani oleh pasien, petugas
c. Lari
d. Dirujuk
Adalah pasien rawat inap yang keluar dari rumah sakit atas keputusan
45
e. Meninggal
Adalah pasien rawat inap yang keluar dari rumah sakit dalam keadaan
mati.
puas atau bahkan surprise dengan jasa yang diterima, akan memperlihatkan
sebagai perusahaan jasa, jika pelanggan atau pasien merasa puas dengan
mutu pelayanan rumah sakit tersebut maka ada kecenderungan untuk setia
a. Perilaku Kesehatan
bahwa perilaku adalah hasil dari hubungan antara stimulus dan respon
46
ataupun tidak terhadap stimulus/rangsangan yang berkaitan dengan
melalui :
penyakit.
keadaan sakit.
47
dari mengobati sendiri (self treatment) sampai mencari pengobatan
ke luar negeri.
Dermawan AC : 2008)
48
Sakit adalah respon yang dihasilkan karena adanya
yang kurang mampu, peserta yang sehat membantu yang sakit atau
beresiko tinggi. Hal ini dapat terwujud karena kepersertaan SJSN yang
bersifat wajib dan pembayaran iuran sesuai dengan tingkat gaji, upah dan
49
penghasilan sehingga dapat terwujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Jaminan Sosial (BPJS) adalah nirlaba bukan untuk mencari laba (for
untuk mempermudah akses informasi yang lengkap, benar, dan jelas bagi
setiap peserta.
dana yang berasal dari iuran peserta secara cermat, teliti, aman dan tertib.
dipertanggung jawabkan.
50
disesuaikan dengan kemampuan ekonomi rakyat dan pemerintah serta
8. Prinsip dana amanat Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan
a. Kepesertaan
secara bertahap, 17 yaitu tahap pertama mulai 1 Januari 2014 hingga mencakup
51
seluruh penduduk Indonesia paling lambat 1 Januari 2019. Beberapa penjelasan
1) Peserta Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
2) Pekerja Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah,
hukum, atau badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja, atau penyelenggara
negara yang mempekerjakan pegawai negeri dengan membayar gaji, upah, atau
imbalan dalam bentuk lainnya. Peserta yang mengikuti program JKN terbagi
a). Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan meliputi orang yang
b). Peserta bukan PBI adalah Peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang
b) Anggota TNI
c) Anggota Polri
d) Pejabat Negara
f) Pegawai Swasta
g) Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f yang menerima Upah.
52
2. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, yaitu:
b). Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima Upah.
c). Pekerja sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, termasuk warga negara asing
yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan. Bukan Pekerja dan
1) Investor
2) Pemberi Kerja
3) Penerima Pensiun
4) Veteran
5) Perintis Kemerdekaan
6) Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang
b) Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun
d) Penerima Pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c; dan e) Janda, duda, atau
anak yatim piatu dari penerima pensiun sebagaimana dimaksud pada huruf a
sampai dengan huruf d yang mendapat hak pensiun. Anggota keluarga bagi
53
2) Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari Peserta, dengan
kriteria: tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan
sendiri; dan
3) Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (duapuluh lima)
4) Sedangkan Peserta bukan PBI JKN dapat juga mengikutsertakan anggota keluarga
yang lain. WNI di Luar Negeri Jaminan kesehatan bagi pekerja WNI yang bekerja
N. Kerangka konsep
Kualitas
pelayanan
54
Pulang paksa
Kepemilikan
Jaminan
kesehatan
Keterangan :
: variabel independen
: variabel dependen
: hubungan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
metode Systematic Review yakni sebuah sintesis dari studi literature yang
mengevaluasi melalui pengumpulan data – data yang sudah ada dengan metode
55
pencarian yang eksplisit dan melibatkan proses telaah kritis dalam pemilihan
studi.
lainnya
Ambon.
2. Menyusun Protokol
a. Pencarian Data
56
Pencarian data mengacu pada sumber data base seperti Google Scholar,
b. Skrining Data
penelitian) denga teks lengkap (full text) dengan memenuhi criteria yang
Pencarian pada situs google Pencarian pada google Pencarian pada academia edu
cendikia scolarship (n=2)
(n=11) (n=2)
Hasil pencarian
Total
1. Google cendikia
(n=11)
2. Academia edu(n=3)
3. Google scholaeship
(n=2)
Jurnal yang dapat 57
di akses full teks
1. Google cendikia (n=1)
2. Academia edu(n=3)
3. Google scholaeship
(n=2)
Kriteria inklusif
Jurnal akhir yang
1. Jurnal yang
sesuai
membahas pulang
(n=6) paksa
2. Jurnal yg
membahas
kepemilikan
2. Ekstrasi Data
58
1. Populasi
sakit..
2. Sampel
3. Teknik Sampling
populasi yang telah diketahui, maka dibuat kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria Inklusi adalah semua aspek yang harus ada dalam sebuah penelitian
yang akan kita review dan kirteria eksklusi adalah faktor – faktor yang dapat
sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
59
1) Artikel penelitian nasional dan internasional yang berkaitan dengan
b. Kriteria Eksklusi
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek,
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti
ini meliputi :
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
60
Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang di pengaruhi atau
E. Analisa Data
Setelah melewati tahap protokol sampai pada ekstraksi data, maka analisisdata
61
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Tabel 4.1
Hasil Systematic Reviewstudy literatur kualiats pelayanan kesehtan dan kepemilikan jaminan dengan kejadian pulang paksa di
38
kelamin; umur; Rumah Sakit TNI AU
bangsal; kelas
Lanud Iswahjudi tahun 2013
perawatan;
diagnosis; lama tertinggi pada umur 45-64
dirawat; dan kode
tahun yaitu 13 pasien (25%).
dokter, faktor-faktor
yang mempengaruhi c. Berdasarkan bangsal dan
pasien pulang
kelas perawatan pasien
paksa.
pulang paksa di Rumah
Sakit TNI AU Lanud
Iswahjudi tahun 2013
tertinggi pada bangsal
Interna kelas II yaitu 16
pasien (45,71%).
d. Berdasarkan diagnosis
penyakit pasien pulang
paksa di Rumah Sakit TNI
AU Lanud Iswahjudi tahun
2013 tertinggi diagnosis
febris yaitu 6 pasien
(11,53%). e. Berdasarkan
lama dirawat pasien pulang
paksa di Rumah Sakit TNI
AU Lanud Iswahjudi tahun
2013 tertinggi dengan rata-
39
rata lama dirawat selama 1
hari yakni 14 pasien
(26,92%). f. Berdasarkan
dokter yang merawat pasien
pulang paksa di Rumah
Sakit TNI AU Lanud
Iswahjudi tahun 2013
tertinggi kode dokter DI 12
yakni 8 pasien (15,38%).
2 Analisis persepsi 2013 ruang rawat Tujuan penelitian survey deskriptif 9 informan Wawancara dan Observasi penelitian menunjukkan
pasien pulang inap terpadu ini adalah untuk dengan metode pasien PAPS obsevasi
penyebab PAPS pada pasien
atas permintaan (rindu) a menggali informasi penelitian dan hasil
sendiri (paps) rsup h. mengenai persepsi kualitatif penelitian VIP dan kelas I adalah
terhadap kualitas Adam malik pasien pulang atas dianalisa
karena faktor
pelayanan dan medan permintaan sendiri berdasarkan
harga di ruang (PAPS) terhadap content individu/keluarga,
rawat inap kualitas pelayanan analysis
sedangkan pasien kelas II
terpadu (rindu) a yang meliputi
rsup h. Adam pelayanan dokter, karena faktor pelayanan dan
malik medan pelayanan perawat,
pasien kelas III karena
tahun 2013 pelayanan
administrasi dan faktor biaya. Faktor
kondisi lingkungan
pelayanan yang dikeluhkan
perawatan serta
harga di ruang adalah kekurangtanggapan
rawat inap terpadu
dan kurangnya komunikasi
(Rindu) A RSUP H
Adam Malik Medan dari pemberi pelayanan,
40
sedangkan faktor biaya yang
dikeluhkan adalah karena
banyaknya pemeriksaan
penunjang medis yang
dilakukan pada pasien
3 Faktor yang 2018 rawat inap di Untuk meneliti penelitian survei 55 orang Pedoman Wawancara Penelitian menunjukan
memengaruhi rsu madani tentang Faktor – explanatory observasi dan dan
adanya pengaruh antara
kejadian pulang kota medan Faktor Yang research dengan wawancara observasi
atas permintaan Memengaruhi pendekatan tidak struktur variabel keterjangkauan
sendiri (paps) Kejadian Pulang CrossSectional
biaya P (Sig) = 0.003,
pada pasien Atas Permintaan Study.
rawat inap di rsu Sendiri (PAPS) di variabel sarana prasarana P
madani kota RSU Madani Kota
(Sig) = 0.018 dan variabel
medan Medan
dukungan keluarga P (Sig) =
0.022. Variabel yang paling
mempengaruhi adalah
variabel keterjangkauan
biaya dengan nilai Exp(B)
sebesar 34.810
keterjangkauan biaya pasien
lebih berisiko mengalami
PAPS pada pasien umum
sebanyak 35 kali lipat
dibandingkan dengan pasien
asuransi. Sedangkan
41
variabel yang tidak
berpengaruh adalah variabel
pengetahuan, sikap petugas,
dan persepsi penyakit.
4 Kepuasan 2011 RSUD Untuk menganalisis survey deskriptif 60 orang Kuesioner dan Kualitatif Ada hubungan karakteristik
Pasien Tugurejo kualitas pelayanan dengan metode pasien wawancara
pasien dengan kepuasan
tentangpelayan Semarang dan harga dengan penelitian
an perawat di putusan pulang kualitatif pasien terhadap pelayanan
paksa
RSUD perawat ditinjau dari lama
Tugurejo perawatan p value = 0,012
Semarang
(2011) dan penghasilan p value =
0,019.
5 STUDY 2019 Ruang anak Untuk mengetahui Penelitian 35 Kuesioner Analisa Hasil penelitian
LITERATUR RSUD STUDY analitik dengan Responden univarial
menunjukkan bahwa ada
kualitas AMBON LITERATUR menggunakan dan bivarial
pelayanan kualitas pelayanan pendekatan hubungan antara Kualitas
keperawatan keperawatan dengan crosssectional,
Pelayanan Keperawatan
Dengan kepuasan keluarga
kepuasan BPJS dengan Kepuasan Keluarga
keluarga pasien
Pasien BPJS di ruang Anak
BPJS
Di ruang anak RSUD Dr. M. Haulussy
rsud dr. M.
Ambon Mei-Juni 2019
Haulussy
Ambon dengan p value = 0,000lebih
kecil dari α = 0,05.
6 Pengaruh 2013 RS rujukan Untuk mengetahui Desain penelitian 33 orang Kuesioner chilsquare P value = 0,001 <α(0,05)
kepuasan atas iran adanya hubungan deskriktif dengan responden
42
kualitas kualitas pelayanan pendekatan
pelayanan dan tarif rs. crosssactional
kesehatan dan pengambilan
tarif rumah sakit putusan pulang
terhadap pasien paksa
pulang paksa:
suatu kajian
literatur erdi
gunawan (2013).
43
B. Pembahasan
pulang paksa pada tahun 2012 mengalami luktuasi yaitu pada bulan Januari 4
pasien, Februari 0 pasien, Maret 1 pasien, April 3 pasien, Mei 5 pasien, Juni 7
pulang paksa di tahun 2012. Meliputi pasien pulang paksa di bangsal interna,
bedah, anak dan kebidanan. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui alur
pasien pulang paksa, jumlah pasien rawat inap, jumlah pasien pulang paksa,
paksa meliputi jenis kelamin; umur; bangsal; kelas perawatan; diagnosis; lama
sampling jenuh pada 52 dokumen rekam medis pasien pulang paksa. Standar
pulang paksa pada bulan Februari melebihi standar yaitu 5,6%. Karakteristik
pasien pulang paksa berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki yaitu 53,85%,
umur terbanyak pada kelompok umur 45-64 tahun yaitu 25%, berdasarkan
diagnosis tertinggi pada diagnosis febris yaitu 11,53%, lama dirawat tertinggi
selama 1 hari yaitu 26,92%, dokter yang merawat tertinggi oleh dokter DI 12
44
yaitu 15,38%, berdasarkan bangsal/kelas perawatan tertinggi pada bangsal
interna kelas II yaitu 45,71%. Faktor yang banyak muncul adalah faktor
eksternal rumah sakit yaitu sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah
pasien.
serta harga di ruang rawat inap terpadu (Rindu) A RSUP H Adam Malik
menunjukkan penyebab PAPS pada pasien VIP dan kelas I adalah karena
dan pasien kelas III karena faktor biaya. Faktor pelayanan yang dikeluhkan
45
Hasil penelitian M. Lubis (2018). : Untuk meneliti tentang Faktor –
di RSU Madani Kota Medan. Metode: Penelitian ini adalah penelitian survei
dalam penelitian ini adalah seluruh pasien PAPS yang dirawat inap. Sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang akan diteliti total
0.018 dan variabel dukungan keluarga P (Sig) = 0.022. Variabel yang paling
Data ini menggunakan ukuran Standar Normatif Dinas Tenaga Kerja dan
UMP berkisar Rp. 745.000 dengan standar layak, sedangkan yang dibawah
kehidupan layak dan dianggap sebagai pra sejahtera. Dalam penelitian ini,
46
hitung sebesar 0,019 yang artinya ada hubungan antara karakteristik
pasiennya.
oleh staf medis. Penilaian tingkat kepuasan dapat di lihat dari lima aspek
kualitas pelayanan yaitu, Bukti fisik, kehandalan, jaminan , daya tangkap dan
variable bebas dan variable terikat dilakukan sekaligus pada saat yang sama.
pasien BPJS. Hasilnya diuji menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil
dari α = 0,05.
47
cross sectional. Dengan hasil penelitian yang dilakukan pada 30 responden
pasien yang mengatakan kualitas pelayanan tidak baik dan pulang paksa
sebanyak 21 orang (80,0%) dan tidak pulang paksa sebanyak 5 orang (19,2%).
sebanyak 21 orang (87,5%) dan tidak pulang paksa sebanyak 3 orang (12,5%).
880 pasien yang menjalani perawatan, sebesar 20,2% pasien memilih pulang
paksa. Alasan pulang paksa yang paling umum dinyatakan oleh pasien adalah
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pulang paksa
B. Saran
sebagai berikut:
49
DAFTAR PUSTAKA
Widiarti tri lestari, 2013 analisis keJadian Pasien Pulang Paksa di rumah sakit
Tni au lanudis Wahjudi.
Nurna fauziah, 2013 analisis persepsi pasien pulang atas permintaan sendiri
(paps) terhadap kualitas pelayanan dan harga di ruang rawat inap
terpadu (rindu) a rsup haji adam malik medan
Wike diah anjaryani 2012 kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan
perawat di rsud tugurejo semarang
Rizky riady 2015 kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan perawat di
rsud tugurejo semarang
50
Imbalo, Pohan, S, 2016. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan, Cetakan 1,
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Iskandar, Dalmy, 1998. Hukum Rumah Sakit dan Tenaga Kesehatan, Jakarta:
Sinar Grafika.
51
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Jakarta: Depkes RI.
Kotler, Philip dan Amstrong, 2001. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi IX, Jakarta: PT.
Indeks.
Lamb, Charles W.,Hair, Joseph F., dan Mc Daniel . 2017. Pemasaran Buku I, Jakarta:
Salemba Empat.
Menap, 2007. Analisis Alasan Pasien Pulang Paksa (Discard Against Medical
Advice) Di RSUD Praya Lombok Tengah, Jogjakarta: ThesisPPS-UGM.
Patria Jati, Sutopo, 2009. Beberapa Konsep Dasar tentang Manajemen Rumah Sakit.
RSUP H Adam Malik Medan, 2012. Profil RSUP HAM Medan tahun 2011.
Setiadi N. J, 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta : Prenada Media.
52
Supriyanto, Yuda, 2012. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga
dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Rumah
Sakit Kariadi, Semarang: PS-FE UNDIP.
Waldo, Dwight. 1955. Ideas and Issue in Public Administration, New York:
McGraw Hill Book Company.
ii