Disusun oleh
NURMAWATI
NIM : P07129120190130
1
2
2
3
HALAMAN PERSETUJUAN
NURMAWATI
NIM. P07129120190130
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku
3
4
KATA PENGANTAR
waktu, pikiran dan tenaganya demi penyelesaian karya tulis ilmiah ini.
Maluku.
2. Dr. Agus. Gede. Made Artha, Sp. THT-KL selaku direktur Rumah Sakit
melakukan penelitian
Maluku yang telah memberikan motivasi dan arahan selama penulis mengikuti
pendidikan
4
5
Kemenkes Maluku.
7. Suami Tercinta ayah Tono beserta anak-anak yang telah memberikan motivasi
dan dukungan kepada panulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Semua rekan kerja di RS. Bhayangkara Ambon yang telah memberikan
Ilmiah ini.
11. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan namanya satu
persatu baik yang langsung maupun tidak langsung, penulis ucapkan banyak
terima kasih.
kekurangan dalam penulisan ini. Sangat diharapkan dapat memberikan saran dan
5
6
Penulis
6
7
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………… i
LEMBARAN PERSETUJUAN………………………………….. ii
KATA PENGANTAR…………………………………………..... iii
DAFTAR ISI……………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL………………………………………………… x
DAFTAR GAMBAR……………………………………………... xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………... xii
INTISARI…………………………………………………………. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………… 4
C. Tujuan Studi
4
Kasus………………………………..
1. Tujuan Umum……………………………… 4
2. Tujuan Khusus……………………………… 4
D. Manfaat Studi
5
Kasus………………………………
1. Manfaat Teoritis……………………………. 5
2. Manfaat Praktis…………………………….. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Tonsilitis
6
Kronis ……………………………
1. Pengkajian…………………………………
6
…...
2. Diagnosa Keperawatan
7
………………………………………….
3. Rencana Keperawatan
8
………………........................
4. Impementasi
Keperawatan………………………….. 10
………..
5. Evaluasi Keperawatan
10
……………………………..
B. Tinjauan Umum Tonsilitis
11
…………………………………………………
1. Pengertian…………………………………
11
…..
2. Etiologi……………..…………………..… 11
3. Patofisiologi……………… 12
4. Manifestasi Klinis
15
……………………………………….
5. Pemeriksaan
16
Penunjang………………………….
7
8
6. Penatalaksanaan 17
C. Kerangka
18
Konsep………………………………….
BAB III METODE PENELITIAN 19
A. Desain Study
19
Kasus………………………………………..….
B. Subjek Study Kasus …………………….. 19
C. Fokus Study Kasus
19
…………………………………..
D. Defenisi Operasional…….………... 20
E. Instrumen Study Kasus ……........................... 21
F. Tempat dan Waktu Study
21
Kasus…………………...
G. Metode Pengumpulan
21
Data…………………………..
H. Analisa dan Penyajian Data………………….. 22
I. Etika Study Kasus…………………………. 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
24
Penelitian…………………………………….
1. Pengkajian………………………………. 24
2. Diagnosa……………………………………
37
….
3. Rencana Keperawatan……………………… 38
4. Pelaksanaan……………………………… 41
5. Evaluasi……………………………………
42
……
B. Pembahasan……………….................................. 49
1. Pengkajian…………………………… 49
2. Diagnosa
50
Keperawatan………………………
3. Perencanaan Keperawatan…………………. 52
4. Pelaksanaan……………….......................... 52
5. Evaluasi………………………………… 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………...
54
....
B. Saran……………………………………………
55
…..
DAFTAR
Xiv
PUSTAKA…………………………………………………….
LAMPIRAN
8
9
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Renacana Keperawatan Pasien Tonsilitis 8
Kronis…………………...
2. Identitas Saudara Kandung 25
An.”B”…………………………………..
3. Makanan tambahan pada An.
27
“B”……………………………….
4. Aktifitas sehari-hari
30
An.“B”………………………………............
5. Pemeriksaan 34
laboratorium……………………………………….
6. Klasifikasi data pada An.“B” dengan Tongsilitis Kronis di 35
Ruang Anak RS. Bhayangkara Ambon
…………………………………………….
7. Analisa data pada An. “B” dengan Tonsilitis Kronis di Ruang 36
Anak RS. Bhayangkara
Ambon………………………………………
8. Intervensi keperawatan pada An. “B” Tonsilitis Kronis di 39
Ruang Anak RS. Bhayangkara
Ambon………………………………………
9. Implementasi keperawatan pada An. “B” dengan Tonsilitis 41
Kronis di Ruang Anak RS. Bhayangkara
Ambon……………………………………
10. evaluasi keperawatan pada An. “B” dengan Tonsilitis 43
Kronis di Ruang Anak RS. Bhayangkara
Ambon………………………………………
9
10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Format pengkajian pasien
2. Daftar konsultasi Karya Tulis Ilmiah
3. Surat persetujuan responden
10
11
INTISARI
Asuhan Keperawatan pada Pasien Anak “ B ” Dengan Tonsilitis Kronis Di Ruangan Anak Rumah
Sakit Bhayangkara Ambon
Latar Belakang : Berdasarkan data statistik yang penulis peroleh dirumah sakit Bhayangkara
Ambon menunjukan pasien dengan Tonsilitis Kronis tahun 2017 menunjukkan kunjungan pasien rawat jalan
maupun rawat inap sebanyak 6 orang yang terdiri dari 3 orang pria dan 3 orang wanita. Tahun 2018 sebanyak
8 orang yang terdiri dari 5 orang pria dan 3 orang wanita. Tahun 2019 sebanyak 4 orang yang terdiri dari 1
orang pria dan 3 orang wanita.Berdasarkan hasil observasi selama penulis melaksanakan praktik keperawatan
klinik di Rumah Sakit, khususnya di Ruang Anak Rumah Sakit Bhayangkara Ambon, perawat maupun
dokter selalu mengobservasi tanda-tanda vital, dan terapi farmakologis yang diresepkan oleh dokter, tetapi
upaya nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri dan hipertermi selalu dilakukan sendiri oleh pasien
maupun keluarga. untuk itu dibutuhkan perawatan yang profesional dalam menangani pasien Tonsilitis
Kronis.
Tujuan : Untuk menerapkan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan melalui pengkajian, mendiagnosa, menyusun rencana tindakan, melaksanakan tindakan dan
mengevaluasi hasil tindakan pada pasien dengan Tonsilitis Kronis.
Metode : Metode yang penulis gunakan adalah dalam bentuk deskriptif dalam bentuk studi kasus
yang kemudian disajikan dalam bentuk narasi. Subjek penelitian berjumlah satu orang. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan format pengkajian asuhan keperawatan maternitas dengan wawancara,
observasi langsung. Pemeriksaaan fisik dan studi dokumentasi dari status kesehatan pasien.
Tinjauan kasus : Pasien Tonsilitis Kronis, dimulai dari pengkajian untuk unutk mendapatkan
analisa data, prioritas masalah, menetapkan rencana intervensi, melaksanakan dan mengevaluasi tindakan
keperawatan berdasarkan teoritis sebagai kasus perbandingan, yang kasus disesuaikan dengan kebutuhan
pasien berdasarkan hasil pengkajian yang nyata untuk diagnosa tambahan rencananya disesuaikan dengan
mengacu pada data atau gejala yang menonjol pada pasien.
Kesimpulan : Dari hasil penelitian didapatkan masalah keperawatan berupa nyeri akut dan
hipertermi, dimana masalah yang teratasi adalah Hipertermi, sedangkan untuk masalah yang belum teratasi
yaitu Nyeri akut didelegasikan kepada perawat ruangan. Diagnosa tersebut dapat teratasi dengan adanya kerja
sama antara pasien, keluarga, perawat ruangan, dokter, tenaga gizi dan laboratorium yang dilakukan dengan
penuh rasa tanggung jawab. Penatalaksanaan dilakukan terhadap masalah pasien baik yang aktual maupun
potensial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan melalui pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
11
12
BAB I
PENDAHULUAN
berasal dari inhalan maupun ingestan dengan mudah masuk ke dalam tonsil
Keadaan ini akan semakin berat jika daya tahan tubuh penderita menurun
akut, tonsil akan sembuh atau bahkan tidak dapat kembali sehat seperti
kepada penderita berupa rasa nyeri saat menelan karena sesuatu yang ditelan
12
13
13
Apabila tidak terjadi penyembuhan yang sempurna pada tonsil,
patogen akan bersarang di dalam tonsil dan terjadi peradangan yang kronis
mulut yang buruk, kelelahan fisik dan beberapa jenis makanan (Fakh, dkk,
2016).
14
Tonsilitis kronis dapat disebabkan oleh serangan ulang dari
kerusakan ini dapat terjadi bila fase resolusi tidak sempurna. Pada
Saat bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh melalui hidung atau mulut,
berbahaya tersebut dengan sel-sel darah putih. Hal ini akan memicu sistem
kekebalan tubuh yang akan datang. Tetapi bila tonsil sudah tidak dapat
menahan infeksi dari bakteri atau virus tersebut maka akan timbul
orang yang terdiri dari 3 orang pria dan 3 orang wanita. Tahun 2018
sebanyak 8 orang yang terdiri dari 5 orang pria dan 3 orang wanita. Tahun
2019 sebanyak 4 orang yang terdiri dari 1 orang pria dan 3 orang wanita.
15
Sehingga diharapkan melalui pelaksanaan asuhan keperawatan yang
pasien.
Ambon”.
B. Rumusan Masalah
Bhayangkara Ambon?
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
16
a. Dapat melakukan pengkajian keperawatan pada pasien anak dengan
Ambon.
Ambon.
Bhayangkara Ambon.
Ambon.
1. Secara Teoritis
17
dalam upaya menerapkan asuhan keperawatan pada pasien anak dengan
Tonsilitis Kronis.
2. Secara Praktis
lapangan.
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Berisikan data umum dari pasien. Yang terdiri dari nama, tempat
c. Keluhan utama
f. Aktivitas/istirahat
19
g. Nyeri/ketidaknyamanan
h. Pernapasan
i. Keamanan
2) Tanda: demam.
2. Diagnosa Keperawatan
pemajaran/mengingat.
20
3. Rencana Keperawatan
Tabel.1
Rencana Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan
No Intervensi Rasionalisasi
Keperawatan Kriteria Hasil
1 2 3 4 5
1 Hipertemia Setelah 1. Observasi 1. Suhu 38,9-
berhubungan dilakukan suhu tubuh 41,1ºC
dengan proses tindakan (derajat dan menunjukk
inflamasi pada keperawatan
pola) an proses
faring dan tonsil. selama .........
diharapkan perhatikan penyakit
suhu tubuh menggigil infeksius,
menjadi atau tidak. pola
normal demam
dengan dapat
kriteria: membantu
Suhu tubuh dalam
37-37,5ºC 2. Observasi
diagnosis.
Tidak suhu
2. Suhu
menggigil lingkungan.
ruangan
Turgor harus
elastis diubah
untuk
mempertah
3. Beri ankan suhu
kompres mendekati
hangat. normal.
3. Dapat
4. Berikan membantu
asupan mengurangi
cairan yang demam.
adekuat. 4. Asupan
yang
adekuat
21
membuat
badan lebih
5. Anjurkan segar
penggunaan sehingga
kain, panas akan
pakaian turun.
yang ketat 5. Untuk
yang mempertah
dikenakan ankan suhu
pasien. tubuh
pasien
mendekati
normal.
6. Kolabo 7. Untuk
rasi mengurangi
dokter demam
untuk dengan aksi
pember sentralnya
ian anti pada
piretik hipotalamu
s, meskipun
demam
mungkin
dapat
berguna
dalam
membatasi
pertumbuha
n
organisme
dan
meningkatk
an auto
distruksi
dari sel-sel
yang
terinfeksi.
2 Nyeri akut Setelah 1. Observasi 1. Untuk
berhubungan dilakukan nyeri menentuka
dengan tindakan (skala, n
pembengkakan keperawatan intervensi
intensitas,
tonsil. selama .......... yang tepat.
kedalaman,
22
diharapkan frekuensi).
nyeri
berkurang 2. Berikan
sampai hilang posisi tidur 2. Kelemahan
dengan otot
yang
kriteria: diakibatka
nyaman
Wajah n oleh
(sokong
rileks tindakan
kepala dan
Tekanan pembedaha
leher
darah n, kurang
dengan
normal sokongan
bantal).
mengakiba
tkan
ketidaknya
manan.
3. Anjurkan 3. Menelan
pasien menyebabk
untuk an aktifitas
mengeluark otot, yang
an saliva dapat
dengan
hati-hati
bila
.
menimbulk
an nyeri
karena
4. tidak oedem.
mampu
menelan. 4. Derajat nyeri
sehubungan
Kolaborasi
dengan
dokter
inflamasi
dengan
dapat
pemberian
berkurang
analgetik
dengan
pemberian
analgetik
Doengoes,ME, 2000.
4. Implementasi
23
intervensi disusun dan ditujukkan pada nursing orders untuk membantu
5. Evaluasi
keperawatan.
1. Pengertian Tonsilitis
dan pyogenes dan dapat disebabkan oleh virus. Faktor predisposisi adanya
cuaca, pengobatan radang akut yang tidak adekuat tidak higienis, mulut
ringan. Radang tonsil pada anak hampir selalu melibatkan organ sekitarnya
24
jaringan limfoid diganti oleh jaringan parut. Jaringan ini akan mengerut
sehingga ruang antara kelompok melebar (kriptus) yang akan diisi oleh
detritus, proses ini meluas hingga meluas menembus kapsul dan akhirnya
2. Etiologi
b. Streptococcus Viridans
c. Streptococcus Pyogenes
d. Virus Influenza
Infeksi ini menular melalui kontak dari sekret hidung dan ludah
(droplet infections).
3. Patofisiologi
25
kali terkena infeksi maka pada suatu waktu tonsil tidak bisa membunuh
keadaan inilah fungsi pertahanan tubuh dari tonsil berubah menjadi sarang
a. Sistem Gastrointestinal
Klien sering merasa mual dan muntah, nyeri pada tenggorokan sulit
untuk menelan sehingga klien susah untuk makan dan sulit untuk tidur.
b. Sistem Pulmoner
c. Sistem Imun
d. Sistem Muskuloskeletal
e. Sistem Endokrin
kelenjar tiroid.
26
27
Gambar 1
Penyimpangan KDM
4. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis menurut Smeltzer (2001):
28
a. Sistem Gastointestinal
4) Mulut berbau
5) Bibir kering
b. Sistem Pernafasan
3) Pernafasan bising
4) Edema faring
5) Batuk
c. Sistem Imun
2) Pembesaran tonsil
3) Tonsil hiperemia
d. Sistem Muskuloskeletal
2) Letargi
4) Malaise
29
5. Pemeriksaan Penunjang
c. Usap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitifitas obat
6. Komplikasi Tonsilitis
adalah:
tonsilitis berulang atau kronis yang tidak mendapat terapi yang adekuat.
superior, sehingga formasi abses terbentuk di antara otot ini dan fascia
komplikasi serius.
30
d. Tonsilolith: Tonsilolith adalah kalkulus di tonsil akibat deposisi
7. Penatalaksanaan
Penanganan pada klien dengan tonsilitis akut adalah:
a. Penatalaksanaan Medis
ibuprofen.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
31
5) Pemberian diit cair atau lunak sesuai kondisi pasien.
Kerangka Konsep
Variabel Dependent
2. Diagnosa
Resiko Perubahan Nutrisi
keperawatan
3. Perencanaan Hipertermi
4. Implementasi
Resiko kekurangan vol.
5. Evaluasi
Cairan tubuh
Kurang Pengetahuan
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
Gambar 2
Kerangka Konsep
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
peneliti atau subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian.
Subjek pada studi kasus ini adalah pasien tonsilitis kronis dengan pemenuhan
kebutuhan rasa aman atau nyaman. Pada studi kasus ini, subjek penelitian
1. Kriteria inklusi
33
c. Dalam kondisi sadar dan tidak cacat mental
2011). Fokus studi kasus ini adalah : Asuhan keperawatan pada anak dengan
D. Defenisi Operasional
pasiens.
34
4) Implementasi adalah tindakan perawat dalam melaksanakan rencana
b. Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil yang disebabkan oleh bakteri atau
normal suhu tubuh dengan skala suhu tubuh normal 36,50C – 37,50C.
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
35
G. Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
kebebasan tetapi ada pengaruh pembicaraan secara tegas dan jelas. Jadi
2. Observasi
3. Pemeriksaan Fisik
pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis dan pemeriksaan fisik akan
36
4. Dokumentasi
penelitian ini, data disajikan dalam bentuk laporan asuhan keperawatan yang
1. Justice (keadilan)
37
untuk membantu mencegah atau menghilangkan bahaya atau hanya
3. Autonomy
Pasien diberi hak untuk berpikir secara logis dan membuat keputusan
secara etik, dan di sebagian besar negara dihormati secara legal. Akan
medik yang diusulkan, resiko, dan juga manfaat dari tindakan medis
tersebut.
38
BAB IV
A. Hasil Penelitian
yang dilakukan dari tanggal 01 Juli sampai dengan 03 Juli 2020, maka dapat
keperawatan:
1. Pengkajian
a) Identitas Klien
Islam, Alamat Liang, “An.B” masuk rumah sakit tanggal 30 Juni 2020,
b) Identitas Orangtua
1) Ayah
2) Ibu
39
c) Identitas Saudara Kandung
Identitas saudara kandung “An. B”, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
40
25
Tabel.2
Identitas Saudara Kandung “An.B”
Status
No Nama Usia Hubungan
Kesehatan
d) Keluhan Utama
Ibu An.B mengatakan anaknya demam sudah 3 hari, tidak mau makan,
semakin tinggi, tidak mau makan, karena sakit saat menelan makanan, karena
tidak ada perubahan maka, pada tanggal 01 juli 2020 ibu klien membawa
Saat dikaji keadaan umum anak nampak lemah, demam, akral teraba
hangat, tidak mau makan, klien terpasang infus ditangan kanan denga cairan RL
Menurut ibu, “An.B” kemarin demam 390c pada pukul 20.00 WIT, An.B
3) Riwayat alergi
26
obat-obatan.
Tidak ada penyakit keturunan yang diderita oleh “An. B”, dan tidak ada
penyakit menular yang diderita oleh keluarga. Silsilah tiga generasi keluarga
5). Genogram
Keterangan Gambar
: Laki-Laki : Pasien : Tinggal Serumah
: Perempuan : Garis Perkawinan :
X : Meninggal
GAMBAR.3
GENOGRAM
f) Riwayat Nutrisi
1) Pemberian ASI
enam bulan, jenis makanan bubur Saring, dapat dilihat pada tebel berikut ini:
Tabel.3
Makanan Tambahan Pada ““An.B”
No
Usia Jenis Nutrisi Lama pemberian
.
1. 0- 4 bulan ASI 4 bulan
Buah
Sumber : Data primer, 2020.
g) Riwayat psikososial
adiknya, tempat tinggal “An. B” jauh dengan lingkungan sekolah dan tempat
Orang tua “An. B” memiliki hubungan yang baik dalam perkawinan dan
sikap keluarga yang selalu menemani “An. B” saat masuk rumah sakit.
Sejak lahir “An. B” diasuh oleh kedua orang tuanya, meski terkadang
ayah sibuk karena pekerjaan, namun kasih sayang orang tua terhadap “An. B”
tidak berubah.
5) Penerapan disiplin
dan waktu belajar. “An. B” harus makan siang sesuai waktu bahkan istirahat
6) Latihan toilet
Toilet training sudah diterapkan pada “An. B” saat berusia tiga tahun dan
7) Pola bermain
halaman rumah dan selalu ingat terhadap waktu-waktu yang sudah ditetapkan,
8) Riwayat spiritual
29
ikut orang tuanya dalam kegiatan beribadah yang lainnya. Orang tua selalu
mendukung anknya dalam hal apapun, serta orang tua selalu mengajarkan
9) Reaksi hospitalisasi
demam tidak turun, nafsu makan berkurang, sakit pada tenggorokan saat
perawatan intensif, Ibu klien tidak mengetahui apa penyebab anaknya demam
dan tidak mau makan, pserasaan orangtua saat ini sangat mencemaskan kondisi
wajah tampak gelisah dan selalu berkunjung dan menjaga “An. B”.
Tabel.4
Aktivitas Sehari-Hari “An.B”
Jenis Aktivitas Sebelum sakit Saat sakit
1 2 3
Nutrisi
a. Selera makan 24 jam a. selera makan baik dan porsi a. selera makan kurang dan hanya
dihabiskan makan 3 sendok
b. Frekuensi makan b. 2 - 3 kali/ sehari b. 1 - 2 kali/hari
30
Istirahat Tidur
a. Apakah cepat tertidur a.Ya a. Ya
b. Jam tidur siang b. tidak ada b 14.00 – 16.00 wit
c. Jam tidur malam c. 22.00 – 06.00 wit c. 23.00 – 06.00 wit
d. Kebiasaan sebelum tidur d.Berdoa d. Berdoa
Olahraga
a. Program olaraga tertentu a.Ada a. Tidak ada
b.Berapa lama melakukan dan b.1-2 jam jalan pagi di hari b.Tidak ada
jenisnya minggu
c. Perasaan “An.B” setelah c. Senang c. Tidak ada
melakukan olahraga.
Personal Hygiene
a. Mandi a.2 kali/hari a. hanya di waslap
b. Cuci rambut b.2 - 3 kali/minggu b. Tidak pernah
c. Gunting kuku c. 1 - 2 kali/ minggu c. Tidak pernah
d. Gosok gigi d. 2 kali/hari d. 1 kali/hari
31
k) Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
kurang, mood tenang tidak ada masalah, berpakaian dan kebersihan umum
baik, akral klien teraba hangat, tidak nafsu makan, sering menangis saat klien
2) Tanda-tanda vital
Pada pemeriksaan tanda tanda vital diperoleh hasil, tekanan darah (-),
3) Antropometri
normalnya (134 cm), berat badan 20 kg normalnya (20 kg) lingkar lengan atas
(a) Kepala
distribusi rambut tebal, warna hitam ,tidak ada benjolan, tidak ada ketombe
(b) Mata
Mata simetris kiri dan kanan, refleks terhadap cahaya positif, mata cekung,
refleks pupil baik (isokor) dan tidak ada kelainan, sklera tidak ikterus,
konjungtiva anemis.
(c) Telinga
(d) Hidung
(e)Mulut
33
Keadaaan mulut normal, gigi tidak ada karies, membrane mukosa bibir
kering, lidah bersih, tidak ada sariawan, tampak adanya tonsil membesar,
(f) Leher
Pada saat inspeksi dan palpasi tidak ada pembesaran vena jugularis,
(g) Dada
(1) Paru-paru
(2) Jantung
(h) Abdomen
Inspeksi : tidak ada masa abdomen, auskultasi : tidak terdengar suara bising
usus, palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar, perkusi :
(i) Kulit
Kulit tampak bersih, turgor kulit baik, warna kulit sawo matang, tidak ada
(j) Ekstremitas
34
Rentang gerak aktif, kekuatan otot baik, akral teraba hangat, tangan kiri
untuk beraktivitas.
(k) Neurologis
Tidak ada kelainan pada genitalia dan daerah sekitar anus bersih.
l) Pemeriksaan Penunjang.
1) Laboraturium :
Tabel.5
Pemeriksaan Laboratorium
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1 Hemoglobin 11,8 gr/dl 12,0-15,0 gr/dl
2. Klasifikasi Data
35
di Ruang anak RS. Bhayangkara Ambon maka peneliti menyusun klasifikasi data
Tabel.6
Klasifikasi Data Pada Pasien “An.B” Dengan Tonsilitis Kronis
Di Ruangan Anak Rumah Sakit BhayangkaraAmbon
Data subjektif
Data objektif
3) Analisa Data
Adapun analisa data pada “An.B” dengan Tonsilitis Kronis dapat dilihat
Tabel.7
36
Data Objektif
2. Data Subjektif :
Nyeri Akut pembengkakan tonsil
Ibu “An. B” mengatakan :
1. Keadaan anaknya tampak lemah
2. Sakit saat menelan makanan
Data Objektif :
a. Hipertermi berhubungan dengan adanya proses inflamasi pada faring dan tonsil
yang di tandai dengan : orang tua klien mengatakan anaknya demam sudah 3 hari
tidak turun, klien tampak lemah, akral teraba hangat, suhu tubuh 38.5 0c, tampak
dengan : orang tua klien mengatakan anaknya tidak ada nafsu makan, sakit saat
menelan makanan, klien tampak meringis saat menelan makanan, tampak adanya
3. Prioritas Masalah
tonsil.
4. Rencana Keperawatan
Tonsilitis Kronis di ruangan Anak Rumah Sakit Bhayangkara Ambon dapat dilihat
Tabel.8
Intervensi Keperawatan Pada “An.B” Dengan Tonsilitis Kronis
Di Ruang Anak Rumah Sakit Bhayangkara Ambon
Tujuan
No. Diagnosa Kriteria
Tgl Intervensi Rasional
Dx Keperawatan Standar
1 2 3 4 5 6
01 1. a. Nyeri akut Setelah 5. Kaji intensitas 5. Untuk menentukan
Juni berhubungan dengan dilakukan nyeri (skala, intervensi yang
2020 adanya tindakan kedalaman, tepat.
keperawatan
pembengkakan pada frekuensi nyeri).
selama 3x12
tonsil dan faring yang jam 6. Kaji tanda-tanda
ditandai dengan : diharapkan vital pasien 6. Untuk mengetahui
nyeri dapat 7. Berikan posisi ttv dalam batas
DS : Orang tua pasien berkurang atau tidur yang normal dan
mengatakan anaknya hilang dengan nyaman (sokong memudahkan dalam
tidak ada nafsu makan, kriteria hasil : kepala dan leher intervensi yang tepat
Skala nyeri dengan bantal). 7. Kelemahan otot
sakit pada tenggorokan 0 8. Ciptakan diakibatkan oleh
ketika makan lingkungan tindakan
Klien
yang tenang pembedahan, kurang
DO : tampak
sokongan
rileks
9. Kolaborasi mengakibatkan
1. Klien tampak dengan dokter
Klien bisa ketidaknyamanan.
lemah dalam
2. Klien tampak menelan
pemberian 8. Ketenangan dapat
meringis saat makan
analgetik membantu
menelan makanan dengan baik
mengurangi
3. Adanya ketidaknyamanan
pembesaran pada nyeri klien dapat
tonsil beristirahat dengan
baik.
9. Pemberian analgetik
dapat membantu
dalam mengurangi
rasa nyeri.
Ruangan Anak Rumah Sakit Bhayangkara Ambon , yang dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel.9
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Pada Pasien “An.B” Dengan Tonsilitis Kronis
Di Ruang Anak Rumah Sakit Bhayangkara Ambon
No
Tgl Jam Implementasi Paraf
Dx
1 2 3 4 5
1. 01 juli 09.00 wit 10. Mengkaji intensitas nyeri (skala, kedalaman, frekuensi
2020 nyeri).
10.00 wit Hasil : Hasil : ibu klien mengatakan anaknya masih
merasa kesakitan saat menelan makanan
10.15 wit 11. Mengkaji TTV klien
12.00 w Hasil : Suhu : 38.50c, Nadi : 112x/m, RR : 20x/m, SPO 2 :
97%
12. Memberikan posisi tidur yang nyaman (sokong kepala
dan leher dengan bantal).
Hasil : ibu klien mengatakan anaknya merasa sedikit
nyaman.
13. Menciptakan lingkungan yang tenang
Hasil : ibu klien mengatakan anaknya bisa beristirahat
dengan tenang.
14. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
Hasil : klien tampak tidak meringis saat diberi obat
analgetik
ketorolac 3x1/2 ampul/iv
cefotaxim 3x500 mg/iv
methylprednisolone 3x12.5 mg/iv
2. 01 juli 12.10 wit 11. Mengobservasi suhu tubuh (derajat dan pola) perhatikan
2020 menggigil atau tidak.
12.20 wit Hasil : suhu tubuh 38.50c, klien tampak tidak menggil.
12. Mengobservasi suhu lingkungan (pakaian dan ruangan)
13.00 wit Hasil : klien tidak menggunakan pakaian yang ketat,
13.15 wit ruang tidak menggunakan AC.
13. Memberikan kompres air hangat.
15.00 wit
Hasil : klien diberikan kompres air hangat setiap 2 jam
(saat suhu tubuh meningkat).
14. Memberikan asupan cairan yang adekuat.
Hasil :
15. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antipiretik
Hasil : klien diberikan paracetamol 3x1 cth suhu tubuh
380c.
42
5. Evaluasi
Ruangan Anak Rumah Bhayamgkara Ambon yang dapat dilihat pada tabel 11 berikut
ini :
Tabel.10
Evaluasi Tindakan Keperawatanpada “An. B” Dengan Tonsilitis Kronis
43
analgetik
Cefotaxim 3x500mg/iv
Methylprednisolone 3x12.5
mg/iv
2. 01 Juli 2020 1. Mengobservasi suhu tubuh Jam 18.00 WIT
(derajat dan pola) perhatikan
14.00 WIT S : ibu klien mengatakan anaknya
menggigil atau tidak. masih demam
44
Tabel.11
45
Tabel.12
47
B. Pembahasan
49
yang ditemukan selama melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan Tonsilitis
1. Pengkajian
suatu proses pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk
Pada saat pengumpulan data pada tanggal 01Juli 2020 penulis awali dengan
keluarga dan An.B. Data yang dikumpulkan antara lain data umum yaitu identitas
pasien, keluhan utama, riwayat keluhan utama, riwayat kesehatan, pola aktifitas
pasien saat dirumah dan saat di rumah sakit, riwayat psikososial, riwayat spiritual,
(Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskutasi) serta didukung dari data dalam buku
Pada tinjauan kasus data yang ditemukan saat pengkajian yaitu ibu klien
mengatakan “An. B” demam sudah 3 hari,akral teraba hangat, keadaan umum klien
Menurut Potter, (2015) tanda dan gejala klien dengan keluhan Tonsillitis
Kronis yaitu demam, nyeri saat meelan, sakit tenggorokan, terjadinya pembesaran
pada tonsil, keadaan umum klien tampak lemah, sesak nafas, nadi teraba
cepat,tensi meningkat, dan bahkan terjadi peningkatan pada leucosit klien., dimana
Sedangkan tanda dan gejala yang terjadi pada klien anak “B” yaitu demam,
nyeri saat menelan, keadaan umum tampak lemah, adanya pembesaran pada tonsil
klien. Data yang penulis temukan pada klien “ An. B”, tidak jauh berbeda dengan
2. Diagnosa Keperawatan
secara legal megidentifikasi dan dapat memberikan intervensi secara pasti untuk
perubahan. (2). penilaian klinis tentang respon individu, keluarga atau komunitas
keperawatan.
51
Berdasarkan data fokus dan data penunjang yang penulis peroleh saat
pengkajian dapat dirumuskan dua diagnose yaitu Nyeri akut berhubungan dengan
adanya pembesaran tonsil yang ditandai dengan : orang tua klien mengatakan
anaknya tidak ada nafsu makan, sakit saat menelan makanan, klien tampak
Hipertermi berhubungan dengan adanya proses inflamasi pada faring dan tonsil
yang di tandai dengan : orang tua klien mengatakan anaknya demam sudah 3 hari
tidak turun, klien tampak lemah, akral teraba hangat, suhu tubuh 38.5 0c, tampak
Doenges, M.E (2000), masalah keperawatan yang sering muncul pada klien dengan
Tonsilitis Konis yaitu, Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
obstruksi nafas karena adanya benda asing; produksi secret berlebih, Nyeri
berhubungan adanya proses inflamasi pada faring dan Tonsil. Resiko perubahan
3. Perencanaan
muncul pada klien dengan Tonsilitis Kronis sesuai dengan masalah yang sering di
dapatkan yaitu untuk diagnose Nyeri akut berhubungan adanya pembesaran tonsil
Intervensi yang di buat yaitu : kaji intensitas nyeri, kaji tanda-tanda vital klien,
berikan lingkungan yang nyaman, berikan posisi yang nyaman, dan berkolaborasi
hipertermi berhubungan dengan adanya proses inflamasi pada faring dan tonsil
Intervensi yang di buat yaitu : observasi suhu tubuh, observasi suhu lingkungan,
beri kompres air hangat, berikan asupan cairan yang adekuat, kolaborasi dengan
4. Pelaksanaan
prioritas masalah yang muncul pada “An. B” dengan Tonsilitis kronis yang dirawat
yang telah disusun dan berorientasi pada sarana dan prasarana yang tersedia di
dengan tim kesehatan lain diantaranya tim gizi, tim kesehatan lingkungan dan tim
dokter.
53
pada faring dan tonsil Intervensi yang di buat yaitu : mengobservasi suhu tubuh,
asupan cairan yang adekuat, berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi.
yang diberikan.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan, pada tahap ini akan
penelitian, penulis menggunakan catatan keperawatan selama tiga hari dan dapat
dengan adanya proses inflamsi pada faring dan tonsil dapat teratasi pada tanggal 3 Juli
2020, dan diharapkan orang tua dari klien dapat mempertahankan implementasi yang
diberikan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berkut :
1. Pada saat dilakukannya pengkajian, maka didapatkan data sebagai berikut : ibu klien
mengatakan anaknya tidak ada nafsu makan, sakit saat menelan makanan, klien
tampak meringis bila nyeri, demam 3 hari tidak turun, klien tampak lemah, akral
teraba hangat, tampak ada pembesaran pada tonsil, berwarna merah muda, suhu
oleh An.B, yaitu Nyeri berhubungan dengan adanya pembesaran pada tonsil, dan
hiperteri berhubungan dengan adanya proses inflamasi pda faring dan tonsil.
akan mengacu pada diagnosa keperawatan mana yang diberi prioritas tertinggi dan
dianggap sebagai masalah nomor satu dan perlu dipecahkan lebih dulu, yaitu dengan
prioritas masalah : Nyeri berhubungan dengan adanya pembesaran pada Tonsil, dan
kemudian diagnose yang kedua yaitu hipertermi berhubungan dengan adanya proses
54
4. Penulis dalam penelitian khususnya mengenai tindakan keperawatan yang
5. Evaluasi yang didapatkan pada An. B dengan perawatan selama tiga hari
B. Saran
menangani klien.
54
2. Bagi Institusi Pendidikan
sembuh.
54
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta
Mulia. Jakarta
media. Jakarta
54
Rekaman Medik, 2017-2019. Rekam Medik Penyakit Tonsilitis Kronis 2 Tahun
54
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Responden
“An. B”
54
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALUKU
Jln. Laksdya Leo WattimenaNegri Lama Ambon
DAFTAR KONSULTASI
KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
Nama : Nurmawati
Judul : Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Tonsilitis
Ambon
54
54
54