A DENGAN NYERI
AKUT POST OPERASI TONSILITIS DI RUANG
ZAAL UMUM KELAS I RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA M. HASAN
PALEMBANG TAHUN 2022
i
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN. A DENGAN NYERI AKUT POST
OPERASI TONSILITIS DI RUANG ZAAL UMUM KELAS I RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA M. HASAN PALEMBANG TAHUN 2022
(XVI + 59 Halaman + 1 Gambar + 2 Tabel + 8 Lampiran)
ABSTRAK
Tonsilitis kronis masih menjadi masalah kesehatan utama dalam bidang THT Tonsilitis
paling sering terjadi di negara subtropis. Word Health Organization (WHO) tidak
mengeluarkan data mengenai jumlah kasus tonsilitis di dunia, namun WHO
memperkirakan 287.000 orang dewasa di atas 15 tahun mengalami tonsilektomi. Tujuan
penelitian ini melakukan Asuhan Keperawatan Pada Nn. A Dengan Nyeri Akut Post
Operasi Tonsilitis. Metode penelitan ini menggunakan rancangan deskriptif dengan
metode studi kasus. Subjek penelitian Nn.”A” Dengan Nyeri Akut Post Operasi
Tonsilitis di ruang zaal umum kelas I rumah sakit Bhayangakara M Hasan Palembang.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 - 30 April 2022 dengan hasil studi kasus
didapatkan pasien mengatakan setelah operasi pasien nyeri tenggorokan seperti tersayat
dengan skala nyeri 7 nyeri bertambah jika pasien makan atau minum dan sulit
menelan data objektif Keadaan umum lemah,TD 115/90mmHg, N 82x/menit,
pernafasan 20x/menit dan suhu 36,5ºC. Dari data fokus tersebut maka diagnosa yang
ditegakkan Nyeri akut ditandai dengan agen cidera fisik (prosedur operasi) dibuktikan
dengan pasien nyeri tenggorokan seperti tersayat dengan skala nyeri 7 nyeri bertambah
jika pasien makan atau minum dan sulit menelan, pasien tampak meringis. Adapun
intervensi dan implementasi yang dilakukan yaitu mengobservasi Tanda-tanda vital,
mengkaji lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri,
mengidentifikasi skala nyeri, mengidentifikasi respon nyeri non verbal,
mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri, memberikan teknik
nonfarmakologis Latihan napas dalam dan hipnosis, memberikan Kompres es pada
tenggorokan, menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri, berkolaborasi
pemberian analgetik dan berkolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian jenis diet.
Berdasarkan evaluasi dilakukan tindakan keperawatan pada An.”B” selama 3x shift
masalah nyeri akut teratasi . Hendaknya dilakukan penilitian lebih lanjut terhadap
Asuhan Keperawatan dengan Nyeri Akut Post Operasi Tonsilitis dengan desain atau
rancangan penelitian yang berbeda.
Kata Kunci : Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Post Operasi, Tonsilitis,
Nyeri akut
Daftar Pustaka : 24 (2012-2022)
ii
NURSING CARE IN A CUTE PAIN OF Ms “A” WITH POST OPERATION
TONSILITIS IN THE GENERAL ZAAL ROOM CLASS I BHAYANGKARA
M. HASAN HOSPITAL PALEMBANG 2022
(XVI + 59 Pages + 1 Image + 2 Table + 8 Appendices)
ABSTRACT
Chronic tonsillitis is still a major health problem in the ENT field. Tonsillitis is most
common in subtropical countries. The World Health Organization (WHO) does not
release data on the number of cases of tonsillitis in the world, but WHO estimates that
287,000 adults over 15 years of age have a tonsillectomy. The purpose of this study was
to be able to perform nursing care in acute pain for Ms.“A” with post-operation
tonsillitis in the General Zaal Room Class I Bhayangkara M. Hasan Hospital Palembang
2022.The method of this study was the descriptive method in a case study. This study
was conducted on 28-30 April 2022. The results of the case study showed that the
patient said that after surgery the patient had a sore throat like a cut with a pain scale of
7, the pain increased if the patient ate or drank and difficulty swallowing. From the
objective data, the general condition was weak, blood pressure 115/90mmHg, pulse
82x/minute, respiration 20x/minute, and temperature 36,5ºC. From the focus data, acute
pain was characterized by physical injury agents (surgical procedures) as evidenced by
the patient's throat being slashed with a pain scale of 7, the pain increases if the patient
ate or drank and has difficulty swallowing, patient grimaces. The interventions and
implementations carried out were observing vital signs, assessing the location,
characteristics, duration, frequency, quality, and intensity of pain, identifying pain
scales, identifying non-verbal pain responses, identifying factors that exacerbate and
relieve pain, providing non-pharmacological techniques, breathing exercises deep and
hypnosis, giving ice packs to the throat, explaining the causes, periods, and triggers of
pain, collaborating on analgesics and collaborating with nutritionists in giving the type
of diet. Based on the evaluation, nursing actions were carried out on Ms. "A" for 3x
shifts the problem of acute pain was resolved. Further research should be carried out on
nursing care with acute pain post tonsillitis surgery with a different design or research
design.
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah oleh “Dhea Rizki Utami” NIM 144011926015 dengan judul
“Asuhan Keperawatan Pada Nn. A Dengan Nyeri Akut Post Operasi Tonsilitis Di
Ruang Zaal Umum Kelas I Rumah Sakit Bhayangkara M. Hasan Palembang Tahun
2022 “ telah diperiksa dan disetujui untuk di ujikan.
Pembimbing I Pembimbing II
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh “Dhea Rizki Utami” NIM 144011926015 dengan judul
“Asuhan Keperawatan Pada Nn. A Dengan Nyeri Akut Post Operasi Tonsilitis Di
Ruang Zaal Umum Kelas I Rumah Sakit Bhayangkara M. Hasan Palembang Tahun
2022“ Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 16 Juni 2022
Dewan Penguji
Ketua Penguji
Penguji I
Ns. M. Ramadhani F, S.Kep, M.Kep ( )
NIDN. 0226058702
Penguji II
Ns. Mardiah S.Kep., M.Kes ( )
NIDN. 0227067601
Menyetujui,
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 144011926015
2. Tidak akan menuntut konvensasi apapun atas publikasi Karya Tulis Ilmiah saya.
3. Karya Tulis ini adalah benar – benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan
Jika ternyata dikemudian hari terbukti Karya Tulis Ilmiah/Laporan Tugas Akhir
merupakan hasil jiplakan, maka saya bersedia di berikan sanksi sesuai ketentuan yang
Demikian surat pernyataan ini saya buat secara sadar dan tanpa ada tekanan dari
pihak manapun.
vi
( Dhea Rizki Utami)
Motto:
1. Kami rela Allah membagikan ilmu untuk kami dan mebagikan harta untuk musuh
kami. Harta akan binasa dalam waktu singkat dan ilmu akan abadi dan tidak akan
2. Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada kemudahan. Karena itu bila kau telah
selesai (mengejarkan yang lain) dan kepada Tuhan, berharaplah (QS Al Insyirah : 6-8)
Ku Persembahan Untuk…
Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan KTI ini dengan
1. Kedua Orangtua ku, Bapak Mustopa Kamal dan Ibu Yusmala Dewi yang telah
sayang yang teramat besar yang tak mungkin bisa ku balas dengan apapun
2. Kedua kakak perempuan dan kakak laki-laki ku yaitu Mella Afringga dan Gusti
3. Seluruh Dosen Prodi DIII Keperawatan yang telah banyak memberikan waktu dan
khadijah Palembang, Terima kasih waktu dan moment yang tak terlupakan..
5. Almemater tercinta,semoga ilmu yang didapatkan selama ini berguna bagi orang
vii
viii
BIOGRAFI
Agama : Islam
Kab Banyuasin.
- Mustopa Kamal
- Yusmala Dewi
Riwayat pendidikan :
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang kuasa, karena atas limpahan rahmat serta
Keperawatan Pada Nn. A Dengan Nyeri Akut Post Operasi Tonsilitis Di Ruang Zaal
Umum Kelas I Rumah Sakit Bhayangkara M. Hasan Palembang Tahun 2022 tepat pada
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis sangat meyadari bahwa masih
banyak terdapat kekurangan dan kesalahan ada Karya Tulis Ilmiah ini dikarenakan
keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman serta kekhilafan yang penulis miliki. Maka
dari itu, dengan ikhlas penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendidik
dan membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan Karya Tulis Ilmiah
terimakasih kepada orang tua serta saudara yang telah member dukungan baik moril
maupun materi. Selain itu penulis menyadari banyak bantuan, bimbingan serta saran
dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut penulis banyak mengucapkan
x
2. Ibu Ns. Mardiah S.Kep., M.Kes Selaku Ketua Program Studi Diploma III
4. Bapak Ns. Adi Saputra, S.Kep, M,Kes Selaku pembimbing I yang selalu
5. Bapak Ns. M. Ramadhani F, S.Kep, M.Kep Selaku Penguji yang telah banyak
6. Ibu Ns. Mardiah, S.Kep, M,Kes selaku Penguji yang akan memberikan kritik
7. Semua Dosen dan Staf pengajar Program Studi Diploma III Keperawatan STIK
Semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan rahmat, ridho serta hidayahnya
dan menjadikannya sebagai amal jariah. Akhirnya semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi pembangunan ilmu pendidikan dan ilmu kesehatan, serta bagi semua
yang membacanya.
xi
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN................................................................................................ i
ABSTRAK................................................................................................................ ii
ABSTRACT.............................................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................... vii
BIOGRAFI................................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ix
DAFTAR ISI............................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL..................................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 3
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 3
1.4 Manfaat Studi Kasus............................................................................................ 5
1.4.1 Bagi Masyarakat........................................................................................ 5
1.4.2 Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan........................... 5
1.4.3 Bagi Penulis............................................................................................... 5
xii
2.2.5 Evaluasi Keperawatan.…………………………………………………... 26
BAB V PENUNTUP................................................................................................. 57
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 57
5.2 Saran.................................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR SINGKATAN
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
Tonsilitis akut adalah peradangan pada tonsil yang masih bersifat ringan.
Radang tonsil pada anak hampir selalu melibatkan organ sekitarnya sehingga
infeksi pada faring biasanya juga mengenai tonsil sehingga disebut sebagai
THT Tonsilitis paling sering terjadi di negara subtropis, pada negara yang
beriklim dingin angka kejadian lebih tinggi dibandingkan dengan yang terjadi di
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palembang pada tahun 2020
terdapat 434 orang menderita tonsilitis dan adenoit kronik sebanyak 38 serta yang
menderita otitis media kaut sebanyak 455 orang, pada tahun 2021 terdapat 434
orang menderita tonsilitis dan adenoit kronik sebanyak 45 serta yang menderita
1
2
januari sampai dengan April 2022 terdapat 8 kasus pasien tonsilitis yang
kesulitan menelan atau seperti ada yang mengganjal di tenggorok. Pada orang
dewasa biasanya keadaan ini juga dapat mengakibatkan keluhan berupa ngorok
keluhan sesak nafas juga dapat terjadi apabila pembesaran tonsil telah menutup
pulih seperti semula atau bahkan tidak dapat kembali sehat seperti semula.Apabila
tidak terjadi penyembuhan yang sempurna pada tonsil, dapat terjadi infeksi
berulang.(Savitri, 2013). Oleh karena itu tonsilitis harus segera ditangani dengan
invasif yang dilakukan untuk mengambil tonsil atau tanpa adenoid (Wijaya &
Putri, 2013).
Adapun masalah keperawatan yang akan muncul pada kasus post operatif
tonsilektomi yaitu nyeri akut, resiko infeksi, resiko hypovolemia (Farida, 2016).
Adapun respon nyeri merupakan suatu mekanisme produksi bagi tubuh, timbul
ketika jaringan sedang rusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk
menghilangkan rangsangan nyeri (Fadhillah dkk, 2016). Selain pada luka post
Sesuai dengan studi kasus terdahulu Ramli (2019), murdiono dkk (2019) dan
post operasi tonsilektomi antara lain nyeri Akut berhungan dengan iritasi jalan
tidak adekuat
Berdasarkan urian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan studi kasus
mengenai “Asuhan Keperawatan Pada Nn. A Dengan Nyeri Akut Post Operasi
studi kasus ini “Bagaimana Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Nn. A Dengan
Nyeri Akut Post Operasi Tonsilitis Di Ruang Zaal Umum Kelas I Rumah Sakit
1.3 Tujuan
Post Operasi Tonsilitis Di Ruang Zaal Umum Kelas I Rumah Sakit Bhayangkara
Nyeri Akut Post Operasi Tonsilitis Di Ruang Zaal Umum Kelas I Rumah
Nyeri Akut Post Operasi Tonsilitis Di Ruang Zaal Umum Kelas I Rumah
Nyeri Akut Post Operasi Tonsilitis Di Ruang Zaal Umum Kelas I Rumah
Dengan Nyeri Akut Post Operasi Tonsilitis Di Ruang Zaal Umum Kelas
Nyeri Akut Post Operasi Tonsilitis Di Ruang Zaal Umum Kelas I Rumah
Tonsilitis
TINJAUAN PUSTAKA
hygine yang buruk. Tonsilitis terbagi menjadi dua, yakni tonsilitis akut jika
penyakit ini dengan keluhan berlangsung kurang dari tiga minggu, sedangkan
tonsil biasanya berlangsung lebih dari tiga bulan (Nizar, Qamaria, &
Muthmainah, 2016).
disebabkan oleh virus atau bakteri sehingga tonsil menjadi bengkak, merah,
ringan. Radang tonsil pada anak hampir selalu melibatkan organ sekitarnya
sehingga infeksi pada faring biasanya juga mengenai tonsil sehingga disebut
penyekit peradangan pada tonsil yang di isebabkan oleh bakteri dengan gejala
6
7
1. Tonsil Palatina
Tonsil palatina adalah suatu massa jaringan limfoid yang terletak dalam
fosa tonsil pada keduasudut orofaring, dan dibatasi oleh pilar anterior
(otot palatoglosus) dan pilar posterior (otot palate faringeus). Tonsil berb
gepeng yang juga melapisi invaginasi atau kripti tonsil. Pada penderita
8
2. Vulva
tengah palatum lunak, yang terdiri atas jaringan ikat yang mengandung
sejumlah kelenjar alveolar dan beberapa serat otot. Organ ini juga
sejumlah kelenjar alveolar dan beberapa serat otot. Organ ini juga
liur
3. Tonsil
jaringan limfoid yang sama dengan terdapat pada tonsil. Lobus atau
eustachius.
2) Tonsil Lingual
Tonsil lingual terletak didasar lidah dan dibagi menjadi dua oleh
ligamentum glosoepigiotika.
asing dengan efektif dan sebagai organ utama produksi antibodi dan
virus. Kuman yang “dimakan” oleh imunitas seluler tonsil dan adenoid
yang berulang ini akan menyebabkan tonsil dan adenoid bekerja terus
10
2.1.3 Etiologi
b. Streptokokus Pyogenis
A.
c. Streptokokus Viridans
d. Virus Influenza
Virus influenza adalah virus RNA dari family Orthomyxo viridae (virus
influenza). Virus ini ditularkan dengan media udara melalui bersin pada
manusia gejala umum yang terjadi yaitu demam, sakit tenggorokan, sakit
kepala, hidung tersumbat Pada kasus yang buruk influenza juga dapat
menyebabkan pneumonia.
yang sama. Gejala lain deman, tidak enak badan, sakit kepala, muntah,
ngorok, dan sulitan menelan dimulai dengan sakit tenggorokan yang ringan
2.2.5 Komplikasi
palatum mole, abses ini terjadi beberapa hari setelah infeksi akut dan
d. Laringitis
e. Sinusitis
lebih dari sinus paranasal. Sinus adalah merupakan suatu rongga atau
ruangan berisi udara dari dinding yang terdiri dari membrane mukosa.
12
f. Rhingitis
berupa penyakit kronis dan akut yang kebanyakan oleh virus dan alergi
laboratorium meliputi :
Pembedahan
mengangkat tonsil dan kapsulnya serta menyayat ruang peritonsil antara kapsul
tonsil dan dinding otot. Tindakan ini dapat dilakukan dengan dengan atau tanpa
terjadi peningkatan
3) Region ditenggorokan
5) Time pada pasien tonsiltis waktu dirasakan pada saat menelan gejala
Teknik steril pada saat perawatan luka dilakukan dengan tujuan tidak
terjadi proses penyembuhan luka yang lama dan resiko terjadi infeksi
pada luka
Pada luka post operasi perlu dilakukan observasi tanda dan gejala infeksi
f. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
2.2.1 Pengkajian
Fokus pengkajian pada penderita tonsilitis menurut Andra & Yessie (2013)
a. Identitas pasien
b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
mengeluh nyeri menelan. Nyeri bertambah hebat jika klien makan atau
minum, tenggorokan klien terasa nyeri. Jika keluhan utama yang menjadi
pengkajian.
a. Provoking incident pada pasien tonsiltis nyeri terjadi pada saat menelan
c. Region ditenggorokan
e. Time pada pasien tonsiltis waktu dirasakan pada saat menelan gejala
a.Keadaan Umum
respon verbal
16
b.Kepala
Gejala : raba dan tentukan tekstur kulit, akral hangat atau dingin
c.Rambut
Gejala : pertumbuhan rambut atau tidak, kotor atau tidak serta bercabang
atau tidak.
d.Mata
Tanda : lihat kantung mata terjadi kelainan atau tidak, reflek Berkedip bagus
Gejala : tekan dengan pelan apakah terdapat TIO (Tekana Intra Okuler).
e.Hidung
Gejala : untuk melihat bentuk serta fungsi dari hidung dan mengetahui ada
f. Telinga
Gejala : pijat daun telinga apakah ada respon nyeri atau tidak serta rasakan
kelenturan kartalago
g. Mulut
h.Leher
17
Gejala : pegangi leher klien, sarankan klien untuk menelan dan rasakan
i. Dada
Tanda : simetris, bentuknya dada dan gerakan dada kekanan dan kekiri, lihat
atau ronchi.
j. Abdomen
retraksi, benjolan yang tidak normal, serta ada atau tidaknya lecet-lecet
mencari tahu ada atau tidak sakit tekan pada bagian dalam abdomen.
k.Kaki
individu, klien atau masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial
Fadhilla (2016) , adapun Diagnosis Keperawatan yang bisa muncul pada pasien
mukosa)
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Gangguan L.14125 Perawatan inergeritas kulit
21
darah putih
tindakan yang dilakukan oleh Perawat berupa tindakan mandiri dan kolaborasi .
4. Meningkatkan imunitas tubuh agar penyakit tidak lebih parah serta upaya
meningkatkan kesehatan
Pada tahap ini tindakan memonitor tindakan apa saja yang belum
ditentukan.
langsung.
tindakan dilakukan.
3. A (Asessment) adalah Analisis ulang data atas data subjektif dan objektif
masalah baru atau ada data yang kontradiksi dengan masalah yang ada.
sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang didapat diprediksi dan
terjadinya cidera fisik didalam tubuh kita, selain itu suatu kondisi dimana
bersifat subjektif dan perasaan ini akan terasa berbeda pada setiap yang
mengalaminya karena hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan apa yang
sedang dirasakannya.
senssitisasi sentral, dan disinhibisi. Perubahan ekspresi dan distribusi saluran ion
natrium dan kalium terjadi setelah cidera saraf dan meningkatkan eksitabilitas
nosiseptor disebut nyeri inflamasi. Terjadi di jaringan saraf, baik saraf pusat
maupun perifer disebut neuropatik. Trauma atau lesi jaringan akan direspon oleh
Skala nyeri adalah metode yang digunakan untuk membantu menilai rasa
sakit yang dialami oleh seorang pasien. Pada studi kasus ini menggunakan
metode pengukuran skala nyeri numerik dan skala nyeri wong baker faces terdiri
dari serangkaian enam sampai sampai tujuh gambar wajah dengan ekspresi atau
emticon yang menunjukkan berat ringannya rasa sakit. Dimulai dari wajah
tersenyum bahagia sampai sedih berlinang air mata.(Brunner & Suddarth, 2015).
a. Skala Numerik
30
2.4.1 Definisi
31
untuk mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas
nafas secara perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi
nafas dalam ini juga dapat membuat ketentraman hati dan berkurangnya rasa
2.4.2 Tujuan
Menurut Bare dan Smeltzer (2013) teknik relaksasi nafas dalam bertujuan
atelektasis paru, meningkatkan efisiensi batuk, mengurangi stres baik stres fisik
2.4.3 Manfaat
darah (Tahu, 2015). Proses fisiologi terapi nafas dalam (deep breathing) akan
1. Pasien yang mengalami nyeri nyeri akut tingkat ringan sampai dengan
2.4.6 Kontraindikasi
33
Perry, 2013)
1) Atur posisi pasien dengan posisi duduk ditempat tidur atau dikursi
2) Letakkan satu tangan pasien diatas abdomen ( tepat bawah iga) dan tangan
sampai dada dan abdomen terasa terangkat maksimal, jaga mulut tetap
selama 4 detik
istirahat 2 menit ( 1 siklus adalah 1 kali proses mulai dari tarik nafas, tahan
dan hembuskan)
BAB III
METODE PENULISAN
dengan pendekatan studi kasus (Case Study). Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
memfokuskan diri secara intensif pada satu objek teretentu yang mempelajari
sebagai suatu kasus. Metode studi kasus memungkinkan peneliti untuk tetap
holistik dan signifikan (Arikunto, 2013). Dalam studi kasus ini penulis
dilakukan asuhan keperawatan pada Nn. A Dengan Nyeri Akut Post Operasi
Tonsilitis
Dalam laporan penulisan studi kasus ini, subjek merupakan orang yang di
mengambil subjek dalam Karya Tulis Ilmiah adalah Nn. A Dengan Nyeri Akut Post
Fokus penelitian dalam studi kasus ini difokuskan pada asuhan keperawatan
Medikal Bedah pada Nn. A Dengan Nyeri Akut Post Operasi Tonsilitis Di Ruang Zaal
34
35
3.4.1 Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik atau emosional yang terjadi
akibat suatu kerusakan jaringan yang terjadi secara mendadak, akibat prosedur
pembedahan
3.4.2 Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil yang disebabkan oleh bakteri
atau virus. Gejala penyakit ini yaitu sakit tenggorokan, sulit menelan, dan
demam.
pemeriksaan fisik, dokumentasi pada pasien post operasi tonsilitis dan lembar
pengkajian nyeri
3.6.1 Tempat
Studi kasus ini akan dilakukan di Ruang Zaal Umum Kelas I Rumah
3.6.2 Waktu
Studi Kasus ini akan dilakukan pada bulan 28 April sampai dengan 30
Instrument Karya Tulis Ilmiah adalah suatu alat yang di gunakan dalam
pengumpulan data, alat ukur yang di gunakan dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah
lembaran ceklist yang disususan secara terstruktur yang berisi pernyataan dan
Mempelajari data yang di dapat oleh penulis baik secara medis maupun dari
3.7.1 Biofisiologi
nafas.
3.7.2 Observasi
3.7.3 Wawancara
isu atau tema yang di angkat dalam penelitian. Atau merupakan proses
2014).
38
3.7.4 Kuesioner
Metode Numeric Rating Scale (NRS) di dasari pada skala angka 1-10
etnis, hingga dosis. NRS juga lebih efektif untuk mendeteksi penyebab
nyeri akut ketimbang VAS dan VRS. Skala Nyeri Akut dengan
Keterangan :
1. Tidak Nyeri = 0
menggunakan penyajian data teks (textular) dan tabel. Penyajian data textular
adalah penyajian hasil datab hasil penelitian dalam bentuk uraian kalimat,
dan penyajian data tabel adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk
Etika atau akhlak adalah ilmu tentang apa yang buruk, temtang hak
Penulis melakukan wawancara dan observasi secara langsung dengan kasus Asuhan
Keperawatan Dengan Masalah Nyeri Akut Pada Nn. ”A” Post Operasi Tonsilitis. Y
4.1.1 Pengkajian
status kesehatan dan fungsional kerja serta respons pasien pada saat ini dan
atau data dasar mengenai kebutuhan, masalah kebutuhan dan respons pasien
informed consent dengan pasien dan keluarga pasien, pada saat di lakukan
41
42
pasien yaitu Nn. “A” untuk dilakukan wawancara dan observasi secara langsung
Hasil pengkajian pada hari jumat tanggal 28 April 2022 di Ruang Zaal
dengan nyeri akut pada Nn.“A” post operasi tonsiltis, peneliti menanyakan identitas
masuk Rumah Sakit pada tanggal 27 April 2021 jam 17:00, dengan RM 02.0844
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga dan hubungan dengan pasien adalah anak.
yaitu sering sakit tenggorokan. Riwayat penyakit sekarang yaitu saat pengkajian
dengan skala nyeri 7 nyeri bertambah jika pasien makan atau minum dan sulit
penyakit keluarga pasien Nn.”A” mengatakan tidak ada keluarga yng memiliki
riwayat penyakit seperti Hipertensi, DM, TBC dan jantung, riwayat pengobatan dan
alergi dan pasien Nn.”A” mengatakan tidak ada alergi pada obat-obatan atau
makanan.
didapatkan dari Nn.”A” keadaan umum lemah dari vital sign yang dilakukan di
36,5 C, Skala nyeri sedang yaitu 7 pada tenggorokan post operasi tonsilitis.
Sehingga masalah keperawatan yang muncul pada Nn.”A” yaitu nyeri akut.
sistem tubuh yang bermasalah saja yaitu, tenggorokan terdapat luka post operasi
ditenggorokan, Scale dengan skala nyeri 7, Time nyeri bertambah hebat jika pasien
karena nyeri saat makan, jenis diet Susu diberikan melalui pipet sebanyak kurang
lebih 200ml, intake cairan mengunakan IVFD RL 500 ml gtt 20x/menit, minum +
700 ml.
ampul keterolac 20 tetes/menit, terapi obat yaitu injeksi kalnex 100 mg 3x1 ampul
via IV, injeksi Ceftriaxone 1mg 2x1 ampul via IV, Injeksi .
Berdasarkan hasil pengkajian yang didapatkan analisa data pada hari kamis
pasien nyeri tenggorokan seperti tersayat dengan skala nyeri 7 nyeri bertambah
jika pasien makan atau minum dan sulit menelan Objektif pasien tampak
suhu 36,5ºC IVFD terpasang GTT 20 x/mnt. Sehingga masalah keperawatan yaitu
Nyeri akut.
44
Melalui pengkajian dan analisa data yang dilakukan pada pasien Nn.”A”
yaitu Nyeri akut ditandai dengan agen cidera fisik (prosedur operasi) dibuktikan
dengan pasien nyeri tenggorokan seperti tersayat dengan skala nyeri 7 nyeri
bertambah jika pasien makan atau minum dan sulit menelan, pasien tampak
meringis.
ditandai dengan agen cidera fisik (prosedur operasi) penulis merencanakan asuhan
keperawatan selama 3x3 shift masalah keperawatan nyeri akut teratasi dengan
kriteria hasil : frekuensi nadi membaik, pola napas meningkat, keluhan nyeri
nyeri, identifikasi skala nyeri, identifikasi respon nyeri non verbal, identifikasi
Latihan napas dalam dan hipnosis, berikan Kompres es pada tenggorokan, jelaskan
penulis dimulai pukul 11.20 WIB dilakukan tindakan keperawatan pada pukul
11.20 WIB adalah mengobservsi vital sign respon subjektif adalah pasien tidak
menolak, respon obyektif adalah tanda-tanda vital, pernafasan : 20 kali per menit,
suhu: 36,5º C , nadi : 82 kali per menit tekanan darah 120/90 mmhg, pukul 11.30
respon nyeri non verbal, respon subjektif adalah pasien tampak meringis
subjektif adalah pasien nyeri bertambah jika pasien makan atau minum dan sulit
penulis dimulai pukul 11.00 WIB dilakukan tindakan keperawatan pada pukul
11.00 WIB adalah mengobservsi vital sign respon subjektif adalah pasien tidak
menolak, respon obyektif adalah tanda-tanda vital, pernafasan : 20 kali per menit,
suhu: 36,5º C , nadi : 84 kali per menit tekanan darah 110/80 mmhg, pukul 11.10
subjektif adalah pasien nyeri bertambah jika pasien makan atau minum dan sulit
Injeksi keterolac 2x1 ampl dan memonitor dalam pemberian jenis diet.
penulis dimulai pukul 11.00 WIB dilakukan tindakan keperawatan pada pukul
11.00 WIB adalah mengobservsi vital sign respon subjektif adalah pasien tidak
menolak, respon obyektif adalah tanda-tanda vital, pernafasan : 20 kali per menit,
suhu: 36,5º C , nadi : 84 kali per menit tekanan darah 115/80 mmhg, pukul 11.10
subjektif adalah pasien nyeri bertambah jika pasien makan atau minum dan sulit
Injeksi keterolac 2x1 ampl dan memonitor dalam pemberian jenis diet.
47
pada Nn”A” dilakukan evaluasi pertama tanggal 28 April 2022 pukul 13.30
Subjektif pasien mengatakan setelah operasi nyeri tenggorokan dengan skala nyeri
6, sulit menelan , nyeri bertambah hebat jika pasien makan atau minum, Objektif
pasien tampak meringis pemeriksaan vital sign 110/80 mmHg, Nadi 84 x/menit,
jenis diet.
Pada hari kedua tanggal 29 April 2022 pukul 13.30 Subjektif pasien
mengatakan nyeri tenggorokan berkurang dengan skala nyeri 4, nyeri jika pasien
makan atau minum nyeri berkurang, Objektif Ku baik pemeriksaan vital sign
Pada hari ketiga tanggal 30 April 2022 pukul 13.30 Subjektif pasien mengatakan
nyeri tenggorokan berkurang dengan skala nyeri 3, nyeri jika pasien makan atau
minum nyeri berkurang, Objektif Ku baik pemeriksaan vital sign 120/80 mmHg,
teratasisebagian. Assasment masalah teratasi. Planning intervensi dihentikan Nn
4.2 Pembahasan
Pada bab ini akan membahas tentang Asuhan Keperawatan yang diberikan
kepada pasien Nn.”A” dengan masalah Nyeri akut ditandai dengan agen cidera
tersayat dengan skala nyeri 7 nyeri bertambah jika pasien makan atau minum
kesenjangan antar teori temuan peniliti, teori terkait, dan hasil jurnal terkait.
Nn.”A” keluhan utama saat MRS pada Nn.”A” yaitu sering sakit tenggorokan.,
Riwayat penyakit sekarang yaitu saat pengkajian pasien mengatakan setelah operasi
pasien nyeri tenggorokan seperti tersayat dengan skala nyeri 7 nyeri bertambah
jika pasien makan atau minum dan sulit menelan. Peneliti menanyakan riwayat
penyakit daluhu pada pasien Nn”A” mengatakan sering sakit tenggorakan sejak 6
bulan lalu.
49
sistem tubuh yang bermasalah saja yaitu, tenggorokan terdapat luka post operasi
Scale dengan skala nyeri 7, Time nyeri bertambah hebat jika pasien makan atau
berkurang karena nyeri saat makan, jenis diet Susu diberikan melalui pipet
sebanyak kurang lebih 200ml, intake cairan mengunakan IVFD RL 500 ml gtt
Menurut Andra & Yessie (2013) keluhan pada pasien tonsilitis yaitu nyeri
tenggorokan ( yang semakin parah jika penderita menelan) nyeri sering kali
dan gejala yaitu nyeri pada daerah mandibula, wajah berkerut, berhati-hati pada
area yang sakit, pucat, berkeringat, perhatian menyempit, dan pada sistem pengecap
tanda dan gejala yaitu kesulitan menelan dan berbicara akibat nyeri
Klien An.H Yang Mengalami Tonsilitis Dengan Masalah Nyeri Akut Di Rumah
Pada Klien Yang Mengalami Tonsilitis di Ruang Cempaka Rumah Sakit Boyolali
berasumsi dimana skala nyeri yang ditemukan berbeda. Pada penelitian yang
dilakukan Ramli (2019) skala nyeri pada pasien yaitu 5, sedangkan penelitian
Rahayuningsih dkk (2021) skala nyeri pada pasien yaitu 6 dan hasil penelitian
pada Nn.”A” skala nyeri 7. Nyeri terjadi akibat sensasi perifer kerusakan jaringan
adanya proses pembedahan yang menimbulkan nyeri spontan pada pasien, sehingga
Melalui pengkajian dan analisa data yang dilakukan pada pasien Nn”A”
pada diagnosis keperawatan yang muncul yaitu Nyeri akut ditandai dengan agen
Menurut Fadhillah (2016) Diagnosis yang muncul pada pasien post operasi
tonsilitis yaitu Nyeri akut ditandai dengan agen cidera fisik (Prosedur Operasi) di
buktikan dengan pasien tampak meringis, gelisah, bersikap protektif, frekuensi nadi
meningkat, sulit tidur, gangguan intergeritas kulit jaringan ditandai dengan luka
menelan dibuktikan dengan pasien mengalami berat badan menurun otot pengunyah
lemah, otot menelan lemah, membran mukosa pucat dan resiko Infeksi ditandai
Invasif.
51
Klien An.H Yang Mengalami Tonsilitis Dengan Masalah Nyeri Akut Di Rumah
Sakit Bhayangkara Makasar yaitu Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera
fisik pembedahan.
Sakit Boyolali diagnosis yang muncul yaitu Nyeri akut berhubungan dengan agen
insisi post operasi tonsilitis, dan defisit nutrisi berhubungan dengan nyeri saat
menelan.
Berdasarkan hasil studi kasus, teoritis dan penelitian terkait maka peneliti
Nyeri akut ditandai dengan agen cidera fisik (prosedur operasi) dibuktikan dengan
pasien nyeri tenggorokan seperti tersayat dengan skala nyeri 7 nyeri bertambah
jika pasien makan atau minum dan sulit menelan, pasien tampak meringis.
skala nyeri, identifikasi respon nyeri non verbal, identifikasi faktor yang
Menurut Fadhillah (2018) intervensi pada nyeri akut yaitu Observasi lokasi,
Identifikasi respon nyeri non verbal, Identifikasi faktor yang memperberat dan
terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing,
rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan), Fasilitasi istirahat dan
tidur, Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri Edukasi Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri, Jelaskan strategi
Klien An.H Yang Mengalami Tonsilitis Dengan Masalah Nyeri Akut Di Rumah
farmakologi untuk mengurangi nyeri yaitu dengan latihan nafas dalam, terapi
53
musik, kontrol lingkungan yang memperebarat rasa nyeri yaitu suhu ruangan,
Sakit Boyolali intervensi yang akan diberikan yaitu observasi TTV, Kaji
intervensi pada diagnosis nyeri akut yaitu terapi musik. Dengan tujuan
Klien An.H Yang Mengalami Tonsilitis Dengan Masalah Nyeri Akut Di Rumah
54
mengurangi nyeri yaitu dengan latihan nafas dalam, terapi musik, mengkontrol
lingkungan yang memperebarat rasa nyeri yaitu suhu ruangan, pencahayaan, dan
4.2.5 Evaluasi
Nn.”A” dilakukan evaluasi keperawatan 3x3 shift tanggal 30 April 2022 pukul
nyeri 3, nyeri jika pasien makan atau minum nyeri berkurang, Objektif Ku baik
dilakukan. A (Asessment) adalah Analisis ulang data atas data subjektif dan
objektif untuk menyimpulkan apakah masalah masih tetap atau muncul muncul
masalah baru atau ada data yang kontradiksi dengan masalah yang ada. P
(Planning) adalah Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisis pada
respon pasien dan tindakan lanjut oleh perawat (Nian Affrain, 2015).
pada hari ke tiga yaitu Subjektif pasien mengatakan nyeri berkurang skala 3,
Objektif keadaan umum baik, vital sign 117/80 mmHg, Nadi 83 x/menit, RR 22
mengatakan nyeri berkurang skala 2, Objektif keadaan umum baik, vital sign
terjadi yaitu:
2. Keterbatasan yang ketiga yaitu kondisi pada pandemi sulit untuk melakukan
ditandai dengan agen cidera fisik (prosedur operasi) dibuktikan dengan pasien
nyeri tenggorokan seperti tersayat dengan skala nyeri 7 nyeri bertambah jika
pasien makan atau minum dan sulit menelan, pasien tampak meringis maka bab
ini di tulis untuk menyimpulkan dan memberikan saran yang mungkin dapat
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pada tahap pengkajian, penulis mengalami kesulitan karna pada tahap
seperti tersayat dengan skala nyeri 7 nyeri bertambah jika pasien makan
5.1.2 Pada tahap diagnosis keperawatan pasien Nn”A” yaitu Nyeri akut ditandai
dengan agen cidera fisik (prosedur operasi) dibuktikan dengan pasien nyeri
pasien makan atau minum dan sulit menelan, pasien tampak meringis
5.1.3 Pada tahap intervensi, yang penulis lakukan bahwa rencana keperawatan
57
58
5.1.4 Pada tahap implementasi, yaitu penulis lakukan pada saat melakukan
Jam masalah nyeri akut teratasi dan pasien Nn.”A” diperbolehkan dokter
pulang.
59
5.2 Saran
atan pada Nn.”A” dengan Nyeri akut ditandai dengan agen cidera fisik (prosedur
operasi) dibuktikan dengan pasien nyeri tenggorokan seperti tersayat dengan skala
nyeri 7 nyeri bertambah jika pasien makan atau minum dan sulit menelan,
nyeri yang terjadi pada pasien post operasi tonsilitis sehingga keluarga dapat
dan sebagai informasi lebih lanjut dalam memberikan asuhan keperawatan pada
asuhan keperawatan Medikal Bedah pada pasien post operasi tonsilitis untuk
Dermawan, D & Rusdi. 2013. Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan Keperawatan.
Yogyakarta: Gosyen Publishing
Devya Ramli. 2020. Asuhan Keperawatan Pada Klien An.H Yang Mengalami Tonsilitis
Dengan Masalah Nyeri Akut Di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang : Stikes
Aisyiyah
Dinas Kesehatan Palembang. 2020 Profil Kesehatan kota Palembang tahun 2020
(https://dinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-176-1097.pdf)
diakes 10 Maret 2022
Fadhi.lah. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1st ed.). Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Fachrul Razy. 2019. Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Klien An.A Yang Mengalami
Tonsilitis Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut Di Rumah Sakit Bhayangkara
Makasar
Fakh Mi, Novialdi, Elmaritis. 2016. Karakteristik Pasien Tosilitis kronis Pada anak Di
Bagian THT KL RSUP DR. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 5(2):436-
437
Nizar M, dkk. (2016). Identifikasi Bakteri Penyebab Tonsilitis Kronik pada Pasien
Anak di Bagian THT RSUD ULIN Banjarmasin. Berkala Kedokteran, 12(2) : 201
Nuari, Nian Afrian. 2015. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Pada Gangguan System
Gastrointestinal. Jakarta Timur : TRANS INFOMEDIA
Tanjung FF & Imanto M. 2016. Indikasi Tonsilektomi Pada Laki-Laki Usia 19 Tahun
Dengan Tonsilitis Kronis. Jurna Medula Unila
Wijaya, Andra Saferi dan Yessie Mariza Putri. 2013. KMB 1 Keperawatan Medikal
Bedah ( Keperawatan Dewasa teori dan Contoh Askep). Yogyakarta : Nuha
Medika
Winkel dan sri hastuti. 2015. Bimbingan dan konseling di institusi pendidikan
Yogyakarta: penerbit Media Abadi
LAMPIRAN