LITERATURE REVIEW
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa
Oleh :
Ronaldo J.0105.20.094
Wahyu
TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan
“Pengaruh Terapi Psiko Religius pada Pasien Resiko Peilaku Kekerasan”, tepat
pada waktunya.
Penulisan literature review ini juga merupakan penugasan dari mata kuliah
terhormat :
Stikes Budi Luhur Cimahi tahun 2021 dan seluruh pihak yang tidak dapat
Penyusun berharap literature review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memberikan sifat
bahwa literature review ini masih jauh dari sempurna, mengingat penyusun masih
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………… ii
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Penelitian……..…………………...………….…… 1
B. Rumusan Masalah…………..………………………………………. 3
C. Tujuan ……………………………………..…………………………. 3
D. Ruang Lingkup……..………………………………………………… 3
E. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 3
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………… 5
A. Konsep Resiko Perilaku Kekerasan……………….…………………... 5
1. Definisi ………………….…………………………………………… 5
2. Rentang Respon…..………………………………………………….. 6
3. Etiologi Resiko Perilaku Kekerasan…………………………………. 7
4. Tanda dan Gejala...…………………………………………………... 9
5. Pathofisiologi ………….…………………………………………….. 1
0
6. Penatalaksanaan Umum…….…………………………...…………… 1
2
BAB III METODELOGI……………..…………………………………….. 1
5
A. Desain dan Jenis Penelitan ………………………….………………… 1
5
B. Metode Pengumpulan Data………... 1
…………………………………. 5
C. Merangkum Ringkasan Pustaka……………………………………… 1
6
D. Hasil dan 1
Pembahasan………………………………………………… 9
E. Metode Penulisan………....………………………………………….. 1
9
F. Lokasi Dan Waktu……………………………………………………. 2
0
G. Etika Literature Riview………..……………………………………... 2
0
H. Analisa dan Interprestasi……………………………………………... 2
0
I. Metode Pencarian…………………………………………………….. 2
0
BAB V RINGKASAN PUSTAKA, HASIL DAN PEMBAHASAN.……… 2
1
A. Ringkasan Pustaka………………………………………………….. 2
1
1. Jurnal Utama………...………………………………………….. 2
1
2. Jurnal Pendukung…..…..………………………………………. 2
6
B. Hasil Analisa dan Pembahasan…….………………………………. 3
4
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………...…………… 4
5
A. Kesimpulan………………..………………………………………. 4
5
B. Saran …………………………………………………………….. 4
6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
frustrasi, dan pada saat masa usia bermain dimana kenangan seperti merasa
mengalami kekerasan baik jadi korban atau saksi kekerasan tersebut dapat
terancam, sehingga individu mudah marah, dan rasa trauma yang dimiliki
(Prabowo,2014.h:142).
Menurut (WHO). Pada tahun 2016 memperkirakan masalah gangguan
jiwa tidak kurang dari 450 juta jiwa penderita di dunia. Khususnya di
Indonesia mencapai 2,1jutaatau 60% yang terdiri dari pasien resiko perilaku
kekerasan.
Nemeroff, 2005).
serta peran keluarga sebagai sistem pendukung dalam ikut serta mengenal
menjadi tempat untuk pasien mencurahkan isi perasaannya, rasa takut atau
membuat pasien jadi lebih tenang sehingga sedikit mengurangi rasa cemas,
rasa terancam, dan rasa traumanya sendiri dan dapat mencegah adanya
(Prabowo,2014.h:145-146).
terjadi begitu saja. Selain menye- diakan lingkungan yang baik untuk
timbulnya gangguan jiwa dalam tingkat ringan maupun berat yang mem
erlukan penanganan di rumah sakit baik di rumah sakit jiwa atau di unit
membahayakan secara fisik baik terhadap diri sen- diri, orang lain, maupun
tanda positif. Kondisi ini harus segera ditangani karena perilaku kekerasan
yang terjadi akan membahayakan diri pasien, orang lain, dan lingkungan.
Hal ini yang menjadi alasan utama pasien Schizofrenia dibawa ke rumah
sangat signifikan antara komitmen agama dan kesehatan. Orang yang sangat
religius dan taat menjalankan ajaran agamanya relatif lebih sehat dan atau
penyakit lebih cepat (Zainul Z, 2007). Saat ini perkembangan terapi di dunia
sosial.
B. Rumusan Masalah
Kekerasan.
D. Ruang Lingkup
Kekerasan.
E. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
kekerasan.
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
lain,
stressor. Respon tersebut dapat merugikan diri sendiri, orang lain, dan
kekerasan.
agresif fisik yang dilakukan seseorang terhadap orang lain dan atau
sesuatu.
Nanda (dalam Sutejo 2017) menyatakan bahwa risiko perilaku
dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain atau lingkungan baik
seksual. Hal yang sama juga berlaku untuk risiko perilaku kekerasan
terhadap orang lain, hanya saja ditujukan kepada orang lain. Perilaku
kekerasan pada diri sendiri dapat berupa bunuh diri atau melukai diri
2. Rentang Respon
maladaptif: Keterangan:
(Yosep, 2011)
a. Frustasi
d. Fatkor predisposisi
1) Psikologis.
agresif.
2) Perilaku reinforment
kekerasan.
3) Sosial budaya
yang wajar.
4) Bionorologis
adanya kerusakan sistem limbik, dan ketidakseimbangan
tersebut
e. Faktor presipitasi
sebagai berikut:
1. Wajah memerah
2. Pandangan tajam
4. Mengapal tangan
5. Bicara keras
10. Agresif
5. Pathofisiologi
otrang lain. Selain akan memberikan rasa lega, ketegangan pun akan
Efek samping :
blaukoma.
2. Anti Ansietas
Efek samping :
pandangan kabur.
3. Anti Depresan
Efek samping :
Kontraindikasi:Glaukoma,penyakithati,penyakit
menyusui.
4. Anti Manik
letargi, stupor.
5. Anti Parkinson
METODOLOGI
dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk
jelas dari perumusan masalah yang akan diteliti. Topik yang dibahas dalam
berikut:
a. Google : https://google.com
b. Google : https://scholar.google.co.id
2. Waktu Publikasi
lalu (2012-2021).
Sabrian.(2017)
Rochmawati Purnomo.(2016)
KSuhermi (2020)
Prianto (2019).
(2020).
(2020)
15. Studi Fenomenologi: Pengalaman Keluarga Mencegah Kekambuhan
(2018).
24. Penerapan Terapi Musik Klasik Untuk Menurunkan Tanda Dan Gejala
(2019).
26. Beban Dengan Koping Keluarga Saat Merawat Pasien Skizofrenia Yang
27. Upaya Relaksasi Nafas Dalam Untuk Mengontrol Marah Pada Pasien
M.Kes.
Penerapan terapi ini bisa dijadikan program rutin rumah sakit jiwa sebagai
terapi aktivita kegiatan harian pasien, khusus pada ruangan pasien yang
E. Metode Penulisan
– 14 April 2021.
I. METODE PENCARIAN
A. Ringkasan Pustaka
I. Jurnal Utama
O TEMPAT
PENELITIAN
1 PENERAPAN Ika Fitriana 2017. WISMA didapatkan data penurunan tanda dan gejala
PERILAKU
KEKERASAN
2. TERAPI Teguh Pribadi 2019. RUANG Didapatkan nilai rata-rata skor perilaku kekerasan
PSIKORELIGI dan Djunizar RAWAT INAP Sebelum Terapi psikoreligi adalah 16,87 dengan
TERHADAP Djamaludin RUMAH SAKIT standar deviasi 1,46, rata-rata Skor perilaku
PASIEN
SKIZOFRENIA
KEKERASAN (RPK).
5. ASUHAN Handina 2019. DI RUANG Pada hari terakhir asuhan keperawatan jiwa
KEPERAWATAN Nurul Prastika SADEWA RSUD masalah kecemasan yang menyebabkan terjadinya
JIWA PADA PASIEN BANYUMAS. kekerasan yang dialami pasien dapat teratasi
MENDENGARKAN diajarkan.
ASMAUL HUSNA.
6. PENGARUH TERAPI Dwi Ariani 2014. DI RUMAH Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terapi
KEKERASAN PADA
PASIEN
SKIZOFRENIA
7. PENGARUH TERAPI Sri Mardiati, 2017. DI RUMAH Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
PSIKORELIGIUS: Veny Elita, SAKIT JIWA (RSJ) penurunan nilai median pretest dan posttest setelah
halusinasi.
8. PENGARUH Ahmad 2016. DI RSJD DR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh
ASMAUL HUSNA Heppy GONDOHUTOMO terhadap tingkat kecemasan pada pasien RPK
TERHADAP Rochmawati PROVINSI JAWA dengan nilai p-value 0.000 sedangkan nilai z hitung
TINGKAT Purnomo TENGAH 6.34. hal ini karena dimensi spiritual berupaya
KEKERASAN emosional.
9. PENGARUH TERAPI Fajar 2016. DI RUMAH Hasil penelitian didapatkan terdapat pengaruh
PSIKORELIGI: Budianto SAKIT JIWA terapi dzikir terhadap perilaku kekerasan ( P value
PELAKSANAAN Samsualam, KENARI RUMAH yang signifikan antara pelaksanaan terapi spiritual
TERAPI SPIRITUAL KSuhermi SAKIT KHUSUS terhadap kemampuan pasien mengontrol perilaku
TERHADAP DAERAH DADI DI kekerasan dimana dari hasil uji Wilcoxon diperoleh
JARI TANGAN Prianto YOGYAKARTA instrumen ScoRS, didapatkan 4 pasien tidak ada
KEKERASAN
13. PENGARUH TERAPI Laela dewi 2015.DI RSJ DR. Hasil penelitian
MENDENGARKAN , Dwi Heppy GONDOHUTOMO berjenis kelamin laki – laki sebanyak 30 (54,5%),
pada
O TEMPAT
PENELITIAN
1. PENGARUH Siti 2021. DI RUMAH SAKIT Hasil penelitian
PENERAPAN Makhruzah JIWA DAERAH didapatkan nilai mean tanda gejala pre test
PERILAKU , Rahmi Dwi penurunan nilai mean tanda gejala post test
OF INOVATION Wibawa, Laili JOGYAKARTA ada pengaruh pada pasien yang diberikan
DISORDERS WITH Tuhan, diri sendiri dan orang lain yang terkait
setelah pasien
KEPERAWATAN Septya Wati ZAINUDIN selama empat hari, klien yang mengalami
JIWA PADA PASIEN , Maula SURAKARTA penurunan pada gangguan resiko perilaku
KEKERASAN sehingga
membutuhkan perawatan lebih lanjut dan kerja
keluarga
dapat
mengontrol marah
4. STUDI Emi Wuri 2013. DI KOTA Hasil penelitian yaitu terdapat 5 tema yang
dalam
pencegahan dan
supportif
KEKERASAN
6. STUDI Sujarwo 2018. RSJD DR. AMINO Hasil penelitian menunjukkan
FENOMENOLOGI : , Livana PH GONDOHUTOMO bahwa mayoritas pasien dan keluarga pasien
MENGONTROL untuk
KEKERASAN hemodialisis.
MENURUT PASIEN
7. EFEKTIFITAS Jek Amidos 2018. DI RUMAH SAKIT Hasil penelitian diperoleh
8. PENGARUH I Made Eka 2018.DI RUANG hasil uji analisa data menggunakan uji
MENGONTROL pada
PERILAKU NTB.
KEKERASAN
9. FAKTOR Kandar1, 2019. DI RSJD DR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
PREDISPOSISI DAN Dwi Indah AMINO faktor genetik tidak mempengaruhi partisipan
10. PENGARUH Armelia Tri 2015.DI RSJD DR. Hasil penelitian menunjukkan
RELAKSASI OTOT Pangestika, AMINO bahwa ada pengaruh relaksasi otot progresif
KEMAMPUAN Purnomo TENGAH thitung 10.90 dan ttabel 1.67 (thitung > ttabel). Hal ini
disimpulkan bahwa
serta mengalami
terapi usic
mampu
SKIZOFRENIA Siregar, Ildrem Provsu Medan keluarga mayoritas sedang 60,8%, koping
value<0,01)
subyektif
RELAKSASI Sari, Weni Jiwa dr.Arif Zainudin relaksasi nafas dalam terhadap tingkat
PASIEN tingkat
RESIKO PERILAKU emosi klien perilaku kekerasan dengan
KEKERASAN nilai
p=0,000.
15. HUBUNGAN Durado, 2018.DI RS. PROF. DR. Hasil : Tingkat pengetahuan perawat di
strategi pelaksanaan.
16. PENGELOLAAN Rizky DI WISMA hasil pengelolaan adalah pasien lebih
RESIKO PERILAKU Ana Puji H SAKIT JIWA mengontrol dengan fisik: yaitu SP 1
KEKERASAN (RPK) Astuti, PROF. Dr SOEROJO relaksasi nafas dalam, SP 2 benar obat,
KEKERASAN kekerasan
TAK
gangguan pada fase akut atau fase psikotik dan fase kronis atau fase jangka
respon perilaku, respon fisik, respon emosi dan respon verbal. Menurut
yang terjadi meliputi penurunan pada respon fisik. Yang Didalam ajaran
agama manapun bahwa sesorang yang akan melakukan Doa, Dzikir dan
penelitian yang dilakukan oleh Ika Kusuma pada table jurnal utama nomor
Air wudhlu dapat merangsang syaraf yang ada pada tubuh. Dengan
demikian aliran darah yang ada pada tubuh menjadi lancar, sehingga tubuh
yang mempengaruhi proses fikir serta ketegangan otot hal ini dibuktikan
oleh hasil penelitian jurnal utama yaitu jurnal 1-4 dan 6-13 dengan metode
Jurnal 1 yang dibuat oleh Ika Fitriana tahun 2017 didapatkan hasil
data penurunan tanda dan gejala klien resiko perilaku kekerasan di Wisma
26%, klien 3 sebesar 20%, klien 4 dan klien 5 masing-masing sebesar 28%.
sesudah Terapi psikoreligi adalah 13.0 dengan standar deviasi 1,0 juga
jurnal 3 hasil penelitian Slamet Wahyudi pada tahun 2019 dan jurnal 9
Gejala Perilaku dan jurnal 9 dengan hasil Fajar Budianto 2014 Hasil
perilaku kekerasan dimana dari hasil uji Wilcoxon diperoleh (p=0.003) α <
menggunakan terapi psikoreligi istigfar menunjukan hasil pre test dan post
data subyektif kedua klien mengatakan mau untuk merubah sikap, dan
pasien skizofrenia.
husna terhadap tingkat kecemasan pada pasien RPK dengan nilai p-value
0.000 sedangkan nilai z hitung 6.34. hal ini karena dimensi spiritual
Pada penelitian Arif munandar 2019 mendapat hasil dari 5 orang dengan
dan 1 pasien dengan gangguan kognitif ringan. Demikian juga pada jurnal
tenang. Demikian pada junal 12 penelitian Laela Dewi Putri 2015 dengan
paling tinggi SMA dan SMP sebanyak 18 (32,7%) dan pekerjaan paling
alquran secara intensif dan efektif dapat mengontrol emosi resiko perilaku
kekerasan.
11, 12, dan 14 merupakan penelitian terkait upaya penurunan emosi pada
pretest dan posttest disign. Jurnal 1 penelitian Siti Makruzah pada tahun
gejala pre test 17,0 dan setelah penerapan SP diketahui terjadi penurunan
nilai mean tanda gejala post test 7,93. Analisa bivariat dengan uji t test
diri sendiri dan orang lain yang terkait dengan perilaku maladaptifnya. Hal
ini dapat dilihat dari nilai hasil pre tes dan post tes yang dilakukan pada
kegiatan selama 4 hari. Lalu jurnal pendukung nomor 7 oleh Jek Amidos
pada jurnal 8 penelitia I Made 2018 menentukan hasil hasil uji analisa data
menggunakan uji paired samples t test yang didapatkan adalah nilai p value
nilai thitung 10.90 dan ttabel 1.67 (thitung > ttabel). Hal ini dikarenakan
stres. Juga pada jurnal pendukung jurnal 11 oleh Anisa Imasya 2019
kemampuan melakukan terapi usic klasik dari 50% (cukup) menjadi 100%
usic klasik lebih banyak dibandingkan P1. Pada jurnal 12 dengan upaya
hasil Pada kasus ini ditemukan 2 diagnosa yaitu resiko menciderai diri
yang signifikan antar tenik relaksasi nafas dalam terhadap tingkat emosi
studi kasus asuhan keperawatan oleh Silvia Nilam Utari pada tahun 2020
Hasil studi kasus pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan yang
pemberian TAK stimulasi persepsi sesi 1-5 pada pasien dengan resiko
pada tahun 2019 meneliti faktor predisposisi dan prepitasi pasien RPK
tahun 2018 meneliti tentang beban dengan koping keluarga yang merawat
hubungan yang kuat antara beban dengan koping keluarga saat merawat
penelitian dilihat dari signifikasi yang <0,05, dan didapatkan hasil p-value
Dengan kriteria hubungan yaitu kuat dan searah, artinya semakin tinggi
teratasi.
respon perilaku pada pasien yang diberi terapi psikoreligius dan yang tidak
diberi terapi psikoreligius, Ada perbedaan penurunan perilaku kekerasan
pada respon verbal pada pasien yang diberi terapi psikoreligi dan yang
kekerasan pada respon emosi pada pasien yang diberi terapi psikoreligius
perilaku kekerasan pada respon fisik pada pasien yang diberi terapi
A. Kesimpulan
untuk penurunan emosi. Terapi Religius akan membuat tubuh rileks dengan
system saraf simpatik. Hal ini akan membuat keseimbangan antara kerja
B. Saran
academia.edu.
SKIZOFRENIA
PERILAKU KEKERASAN
KEKERASAN
KEKERASAN.
KEKERASAN.
RESIKO PERILAKUKEKERASAN.
Jek Amidos Pardede, Laura Mariati Siregar, Merius Halawa (2018). BEBAN
Ria Desinta Sari, Weni Hastuti, Ika Kusuma Wardani (2019). UPAYA