Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional

dengam pengambilan data hanya dilakukan sekali saja (Sastroasmoro & Ismael,

2017). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dengan

sikap dan perilaku pencegahan infeksi COVID-19.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai terhadap

suatu (benda, manusia, dll).

1. Variabel dependen (terikat) variabel yang dipengaruhi nilai nya ditentukan

oleh variabel lain (Nursalam,2017).. Variabel dependen pada penelitian ini

adalah sikap pencegahan Covid-19

2. Variabel independent (bebas) variabel yang mempengaruhi dan menentukan

nilai variabel lain. Suatu kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh Peneliti

menciptakan suatu dampak pada variabel dependen (Nursalam,2017).

Variabel independent pada penelitian ini adalah pengetahuan tentang Covid-

19.

44
3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang di teliti

yang berisi definisi konseptual, definisi operasional, alat ukur, hasil ukur, dan

skala ukur penelitian (Notoatmodjo, 2018). Untuk lebih jelas dapat di lihat pada

tabel operasional sebagai berikut.

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Definisi Skala
Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur

Independe Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil Kuesione 1. Kurang Ordinal

n masyarakat dari tahu dan terjadi setelah r jika skor <

tentang Covid- orang melakukan pengindraan 56%

19 terhadap suatu objek tertentu. 2. Cukup

Pengindraan terjadi melalui jika skor

pancaindra manusia, yakni 56-75%

indera penglihatan, 3. Baik

pendengaran, penciuman, rasa Jika skor

dan raba. Pengetahuan atau 76-100%

kognitif merupakan domain (sumber

yang sangat penting untuk :Notoatm

terbentuknya tindakan odjo,2014)

seseorang (overt behavior).

Dependen Sikap Sikap merupakan reaksi atau kuisioner Jika total skor Ordinal

Pencegahan respon yang masih tertutup yang didapat

dari seseorang terhadap suatu lebih besar dari

stimulus atau obyek. Sikap nilai mean maa

secara nyata menunjukkan mempunyai

45
konotasi adanya kesesuaian sikap cenderung

antar reaksi terhadap stimulus lebih favourable

tertentu dalam kehidupan atau positif.

sehari-hari dan merupakan Sebaliknya jika

reaksi yang bersifat emosional total skor yang

terhadap derajat sosial. Sikap didapat lebih

belum merupakan suatu kecil dari nilai

tindakan atau aktifitas, namun mean maka

merupakan predisposisi mempunyai

tindakan suatu perilaku sikap cenderung

tidak favourable

atau negatif.

3.4 Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang di teliti.

(Notoatmodjo, 2018)

Popoulasi dalam penelitian ini adalah masyarakat RW 08 Desa

Galanggang yaitu sebanyak 50 orang (April-Juni 2021).

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian populasi atau objek yang diteliti yang dianggap

mewakili seluruh populasi. (Notoatmodjo, 2018)

Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat di Desa Galaggang.

46
a. Besaran Sampel

Penentuan jumlah sampel penelitian menggunakan rumus Slovin

sebagai berikut:

N
n= 2
1+ N (d )

Keterangan :

n= Besar sampel

N=Besar populasi

d = Tingkat signifikansi (p)

sampling penelitian adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel yang

akan mewakili seluruh populasi yang ada [5]. Penelitian ini menggunakan

teknik random sampling, hakikat dari pengambilan sampel secara acak

sederhana adalah bahwa setiap anggota atau unit populasi memiliki

kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel

(notoatmodjo,2018).

3.5 Teknik Pengambilan Sanpel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Accidental

sampling yaitu konsumen yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan

47
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan

ditemui itu cocok sebagai sumber data. (Nursalam, 2016).

3.6 Kriteria Sampel

Menurut Notoatmodjo (2018), agar karakteristik sampel tidak

menyimpang dari populasinya, maka sebelum dilakukan pengambilan sampel

perlu ditentukan kriteria inklusi, maupun kriteria ekslusi.

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi

bias hasil penelitian, khususnya jika terhadap variabel-variabel kontrol ternyata

mempunyai pengaruh terhadap variabel yang kita teliti. Kriteria sampel dapat

dibedakan menjadi dua bagian, yaitu inklusi dan ekslusi (Nursalam, 2017).

Adapun kriteria dalam penelitian ini terdiri dari kriteria inkulsi dan

eksklusi, sebagai berikut :

1) Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Pertimbangan

ilmiah harus menjadi pedoman saat menentukan kriteria inklusi (Nursalam,

2017).

Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah :

a) Responden adalah orang dewasa (>17 tahun)

b) Berada di rumah sakit

c) Dapat berkomunikasi dengan baik

48
d) Bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian atau menjadi

responden

2) Kriteria eksklusi

Kriteria Ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nursalam, 2017).

Kriteri Eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a) Tidak dapat membaca dan menulis

b) Memiliki keterbatasan fisik

3.7 Alat Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpulan data yang sesuai

dengan tujuan penelitian. Salah satunya adalah kuesioner, yang merupakan

bentuk penjabaran variabel – variabel yang terlihat dalam tujuan penelitian

(notoatmodjo,2018).

a. Pengetahuan

Instrumen pengetahuan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

keluarga pasien mengetahui mengenai pengertian cuci tangan, manfaat

cuci tangan, dampak dari tidak mencuci tangan dan langkah-langkah cuci

tangan. Keluarga seringkali tidak terlalu memahami cuci tangan yang baik

dan benar, terkadang keluarga hanya memahami arti dari cuci tangan

49
tetapi kurang memahami kapan dan dimana saja cuci tangan dilakukan.

Dari instrumen pengetahuan didapati hasil dari kategori pengetahuan

yaitu;

1) Kurang jika skor < 56%

2) Cukup jika skor 56-75%

3) Baik jika skor 76-100% (sumber :Notoatmodjo,2014)

b. Sikap

Instrumen sikap digunakan untuk mengetahui sikap dari keluarga pasien

terhadap cuci tangan, seringkali ini menjadi suatu kelalaian yang terjadi

karena sikap tidak patuh akan cuci tangan. Untuk variabel sikap diukur

dengan menggunakan skala likert, di mana pengolahanya menggunakan

skoring, yaitu dengan pilihan jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), tidak

setuju (TS), sangat tidak setuju (STS), kuisioner terdiri dari pertanyaan positif

dan negatif. Bila pertanyaan positif terdiri dari jawaban sangat setuju diberi

nilai 4, setuju diberi nilai 3, tidak setuju diberi nilai 2, sangat tidak setuju

diberi nilai 1, sebaliknya untuk pertanyaan negatif jawaban sangat setuju

diberi nilai 1, setuju diberi nilai 2, tidak setuju diberi nilai 3, sangat tidak

setuju diberi nilai 4. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 40 dan nilai

terendah sebesar 10. Skala ukur yang digunakan dalam variabel ini adalah

skala interval, dimana nilainya diukur dengan menggunakan rumus statistik

menurut (Sugiyono 2017 : 93), [24] yaitu :

50
P = Rentang Kelas

Banyak Kelas
Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang kelas sebesar 30

(selisih nilai tertinggi dan nilai terendah) dan banyak kelas sebanyak 3 kelas

(tinggi, sedang, rendah), maka didapatkan panjang kelas sebesar 10. Dengan

menggunakan P = 10, maka diperoleh interval sikap keluarga terhadap cuci

tangan adalah sebagai berikut: ( Sugiyono2017 : 93)

Tinggi = 30-40

Sedang = 20-29

Rendah = 10-19

Menurut Sugiyono(2017 : 93) yang dimaksud skala Likert adalah sebagai

berikut :

“Skala Likert digunakan unutk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Tabel 3.2 Tabel Skala Likert

Bobot nilai
No Alternatif jawaban Bila
Bila negative
positif

1 SS ( Sangat Setuju ) 4 1

2 S ( Setuju ) 3 2

3 TS ( Tidak Setuju ) 2 3

4 STS ( Sangat Tidak


1 4
Setuju

( sugiyono, 2017 : 94 )
51
2. Uji validitas

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut

benar-benar mengukur apa yang diukur. Bila pertanyaan yang digunakan

berkolerasi (construct validity), maka pertanyaan tersebut valid. Reliabilitas

adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat

dipercaya atau dapat diandalkan atau hasil pengukuran tetap konsisten bila

dilakukan pengukuran dua kali ataupun lebih dengan menggunakan alat ukur

yang sama (Notoatmodjo, 2018)

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita

ukur, maka perlu diuji dengan uji kolerasi antara skors (nilai) tiap-tiap item

(pertanyaan) dengan skors total kuesioner tersebut. Suatu variabel

(pertanyaan) dikatakan valid apabila skor varibel tersebut berkolerasi secara

signifikan dengan skor totalnya

3. Uji Reliabilitas

Reabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat di percaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

52
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap

asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2018)

3.8 Prosedur Penelitian

1. Persiapan penelitian

Tahap persiapan :

a. Mengkaji masalah, menentukan judul penelitian, membuat latar belakang

masalah, tujuan dan manfaat penelitian

b. Peneliti membuat surat permohonan izin studi pendahuluan ke Prodi

Pendidikan Ners Kepada Kantor Kesatuan Bangsa KBB.

c. Peneliti menyusun tinjauan pustaka, dan menentukan kerangka konsep

penelitian, metode, dan instrument penelitian.

Pelaksanaan Penelitian :

a) Penelitian membuat surat perizinan etihcal clearance di kampus

program pendidikan ners STIKes Budi Luhur untuk mendapat izin

pengambilan data di Desa Galanggang.

b) Peneliti membuat surat izin penelitian di Desa Galanggang dari

Prodi pendidikan ners

c) Peneliti membuat membuat surat perizinan ke Kantor Kesatuan

Bangsa Pemrintah KBB.

53
d) Penelitian menyerahkan surat perizinan melakukan penelitian dari

program studi Pendidikan Ners kepada Kantor Kesatuan Bangsa

Pemerintah KBB untuk memohon surat tembusan perizinan

penelitian ke Dinas Kesehatan KBB dan Desa Galanggang.

e) Peneliti menyerahkan surat tembusan perizinan dari Kantor

Kesatuan Bangsa (KESBANG) kepada Dinas Kesehatan KBB.

f) Peneliti menyerahkan surat tembusan perizinan dari Kantor

Kesatuan Bangsa kepada Desa Galanggang.

g) Peneliti memohon izin dalam penyerahan kuesioner pada kepala

Desa Galanggang, dengan memberikan surat izin melalui salah

satu perwakilah staf tata usaha

h) Menjelaskan mengenai informasi penelitian dan proses penellitian

kepada perwakilan bagian tata usaha, dan di sampaikan kepada

kepala Desa, telah diberikan izin penelitian diarahkan untuk

menghubungi pihak terkait.

i) Pihak terkait mengkordinasi RW untuk menyebar link kuesioner

online yang berisi informed consent, lembar persetujuan, dan

pertanyaan kuesioner pada masyarakat.

j) Setelah kuesioner terkumpul peneliti kemudian melakukan analisa

data.

Tahap pengolahan

a. Peneliti melakukan pengolahan analisa data menggunakan proses

komputerisasi

54
b. Peneliti menyusun laporan hasil penelitian dalam bentuk skripsi

3.9 Analisa Data

Analisa data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisa univariat

untuk menganalisa setiap variabel penelitian secara deskriptif menggunakan

program komputer. Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.(Notoatmodjo,2018)

1. Analisis univariat

Analisis univariat merupakan suatu analisis yang bertujuan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan setiap variabel, di mana disajikan dalam

bentuk distribusi frekuensi dan persentasi dari tiap variabel (Notoatmodjo,

2018).

2. Analisis bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengungkapkan hubungan dua

variabel yaitu variabel bebas dengan variabel terikat yang diduga saling

berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2018)

3.10 Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Galanggang dengan waktu

peneliltian pada Mei 2021.

55
3.11 Etika penelitian

1. Izin etik (Ethical Clearence)

Penelitian ini telah mendapatkan izin serta pertanyaan kelayakan etik dari

komisi STIKes Budi Luhur Cimahi dengan nomor surat 33/D/KEPK –

STIKes/VIII/2021

2. Penjelasan dan persetujuan (informed concent)

Informed concent adalah suatu bentuk persetujuan yang tertulis antara

peneliti dengan responden (Ratnasari, 2016). Informed concent di berikan

dalam kuesioner.

3. Kerahasiaan (Cofidentiality)

Cofidentialty merupakan etika dimana peneliti tidak menampilkan

informasi mengenai identitas responden dan hanya menggunakan kode angka

sebagai identitas subjek.

4. Manfaat (Benefit)

Diantara manfaat pada penelitian ini bagi responden salah satunya adalah

memberikan pengetahuan dan cara pencegahan secara dini mengenai durasi

bermain game online terhadap dapak lainnya.

5. Keadilan (Justice)

Setiap respoden yang mengisi kuesioner pada penelitian ini mendapatkan

jaminan penggantian kuota tanpa membedakan ras, usia, gender, maupun

agama.

56

Anda mungkin juga menyukai