Disusunoleh
2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Keperawatan Komunitas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
CIMAHI 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Bagaimana penerapan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan Pondok Pesantren
Amanatul Ummah Surabaya?
2. Apa saja masalah kesehatan yang sering dialami oleh santri di Pondok Pesantren
Amanatul Ummah Surabaya?
1.3 Tujuan
a. Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan santri secara
menyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal secara mandiri.
b. Tujuan khusus
1) Dipahaminya pengertian pola hidup bersih dan sehat oleh santri di
lingkungan pondok pesantren
2) Meningkatnya kemampuan para santri di ponpes Amanatul Ummah
untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi
masalah keperawatan
3) Observasi kepada para santri tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dan anjuran untuk menerapkan agar tidak terjadi kasus penyakit kulit,
diare, dll
4) Masalah kesehatan di ponpes setidaknya bisa diminimalkan
1.4 Manfaat
a. Pondok pesantren
Untuk meningkatkan pengetahuan santri tentang perilaku hidup bersih dan
sehat.
b. Mahasiswa praktik
Untuk meningkatkan pengetahuan dan skill dalam melakukan keperawatan
komunitas pesantren.
BAB II
PEMBAHASAN
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat (Depkes RI, 2007)
Jika ditilik definisinya, diare adalah gejala buang air besar dengan konsistensi
feses (tinja) lembek, atau cair, bahkan dapat berupa air saja. Frekuensinya bisa terjadi
lebih dari dua kali sehari dan berlangsung dalam jangka waktu lama tapi kurang dari
14hari. Seperti diketahui, pada kondisi normal, orang biasanya buang besar sekali
atau dua kali dalam sehari dengan konsistensi feses padat atau keras.
2.2 Jenis-jenis Diare
1. Diare Akut
Merupakan diare yang disebabkan oleh virus yang disebut Rotaviru yang
ditandai dengan buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang
frekuensinya biasanya (3kali atau lebih dalam sehari) dan berlangsung kurang dari 14
hari. Diare Rotavirus ini merupakan virus usus patogen yang menduduki urutan
pertama sebagai penyebab diare akut pada anak-anak.
2. Diare Bermasalah
Merupakan yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, parasit, intoleransi
laktosa, alergi protein susu sapi. Penularan secara fecal-oral, kontak dari orang ke
orang atau kontak orang dengan alat rumah tangga. Diarae ini umumnya diawali oleh
diare cair kemudian pada hari kedua atau ketiga baru muncul darah, dengan maupun
tanpa lendir, sakit perut yang diikuti munculnya tenesmus panas disertai hilangnya
nafsu makan dan badan terasa lemah.
2.1. KASUS
Seorang santri ALBIDAYAH datang ke poskestren dengan keluhan gatal –
gatal pada daerah punggung dan tangan sejak 2 hari, dari hasil pemeriksaan santri
tersebut terdiagnosa cacar. Menurut hasil wawancara ia terkena caacar karena
kebersihan dari air mandi di kamar mandi kurang bersih dan jarang dibersihkan,
tidak hanya itu terkadang santri bergantian handuk hingga baju dengan teman
yang lainnya. Setelah dilakukan kunjungan di beberapa kamar asrama baik putra
maupun putri ternyata masih banyak santri yang mengeluh sakit perut
dikarenakan ada yang mengidap penyakit maaag, diare. Beberapa santri
mengatakan penyakit ini datang karena keterlambatan dari pihak pondok untuk
menyiapkan makanan dan juga kurangnya kebersihan dari pengolahan makanan
seperti dapur yang kotor serta nasi yang basi. Tidak hanya itu, ketika makan,
makanan yang disajikan dalam bentuk nampan sehingga makanan dalam satu
nampan dimakan secara berkelompok hal ini mengakibatkan jika salah satu santri
mengidap penyakit menular maka otomatis santri yang lain juga tertular.
2.2. PENGKAJIAN
A. Data Inti
1. Geografi
a. Wilayah : Cangkorah
b. Luas : ± 2090 m2
c. Batas Wilayah
(1) Utara : Pondok ALBIDAYAH
(2) Selatan : MTS AL BIDAYAH
(3) Barat :Mesjid AL-BIDAYAH
(4) Timur : MA AL - BIDAYAH
2. Demografi
a. Jumlah Santri : 180
b. Jumlah Santri laki-laki : 80
c. Jumlah Santri perempuan : 100
d. Demografi fokus pada santri dengan Phbs, Skabies, dan Diare
Hasil wawancara :
N0. Masalah
\Data subyektif Data objektif
kesehatan
1. DS: DO: Deficit kesehatan
1. Santri Pondok Pesantren 1. Angka komunitas
AL-BIDAYAH kesakitan 18
mengatakan belum terlalu santri
mengetahui mengenai merasakan
penyakit diare serta gatal-
penatalaksanaan penyakit gatal, ,sedangk
kulit seperti gatal-gatal. an diare 5
2. Santri pondok pesantren santri.
AL-BIDAYAH
mengatakan banyak siswi
yang mengalami diare
sedangkan siswa
mengatakan gatal-gatal
dikulit.
No prioritas Diagnosa
1. Defisit kesehatan komunitas
No
NOC NIC
Dx
1. Perilaku promosi kesehatan Pendidikan kesehatan :
Tindakan pribadi untuk memahami, 1. Menggunakan rekan
menumbuhkan dan meningkatkan pemimpin, guru, dan
informasi yang dibutuhkan untuk kelompok-kelompok
meningkatkan kesehatan yang optimal pendukung dalam
dari Skala 3 (Kadang- Kadang ) menjadi melaksanakan program-
skala 5 (Secara Konsisten) program kesehatan.
Dengan Indikator Sebagai Berikut : 2. Melibatkan individu,
1. Menunjukkan perilaku keluarga, dan kelompok
kesehatan secara konsisten dalam perencanaan dan
pelaksanaan rencana untuk
gaya hidup atau modifikasi
perilaku kesehatan
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
PHBS merupakan masalah perilaku yang sering disepelehkan oleh
manusia terutama pada santri di pondok pesantren. Pada dasarnya mereka
itu sangatlah faham tentang perilaku hidup bersih dan sehat akan tetapi
karena sarana dan prasarana menyebabkan mereka tidak bisa menjalankan
perilaku hidup bersih dan sehat ini secara maksimal. Dan secara tidak
langsung sumber-sumber penyakit banyak tumbuh pada lingkungan sekitar
pondok. Penykut yang sering muncul adalah penyakit scabies dan diare,
dikarenakan penyakit ini memiliki pengaruh amat besar dari perilaku hidup
bersih dan sehat.