Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

DI RUMAH TANGGA DI WILAYAH PUSKESMAS RIAU


SILIP TAHUN 2020

PROMOSI KESEHATAN PUSEKSMAS RIAU SILIP


TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Saah satu strategi utama untuk mewujudkan masyarakat kecamatan Riau
Riau Silip yang tersebar di 9 Desa yang mandiri dan bermartabat adalah dengan
menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk ber- Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS). PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya.
Hampir semua masalah kesehatan dapat dicegah dengan melaksanakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat khususnya di rumah tangga, karena anggota rumah
tangga merupakan aset yang sangat potensial untuk diberdayakan dalam upaya
menjaga dan memelihara kesehatan. Melalui upaya ini, setiap rumah tangga
diberdayakan agar tau, mau dan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan
dengan mengupayakan lingkungan yang sehat, mencegah dan menggulangi masalah-
masalah kesehatan yang dihadapi, serta memanfaatkan pelayanan kesehatan yanng
ada. Setiap rumah tangga juga digerakkan untuk berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya dan mengembanngkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat.
Survey PHBS tatanan Rumah Tangga dengan 10 indikatornya merupakan
upaya untuk menilai keadaan atau permasalahan di rumah tangga. Indikator PHBS
tatanan rumah tangga diarahkan pada aspek program prioritas yaitu KIA, Gizi,
Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup dan Upaya Kesehatan Masyarakat.
Dari data survey PHBS tahun 2019, masih banyak terdapat rumah tangga yang
belum ber PHBS. Oleh karena itu perlu diakukan survey secara berkala setiap
tahunnya agar dapat mengevaluasi keberhasilan program PHBS tatanan rumah tangga.

B.TUJUAN
Untuk mengetahui Rumah Tangga yang ber-PHBS di wilayah Puskesmas Riau Silip pada
tahun 2020.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk memelihara
dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta
berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat.

B. TATANAN PHBS
PHBS terdapat di beberapa Tatanan yaitu PHBS di Tatanan Rumah Tangga, Tatanan Sekolah,
Tatanan Tempat Umum, Tatanan Tempat Kerja dan Tatanan Institusi Kesehatan.
1) PHBS di rumah tangga
adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu
melaksanakan PHBSserta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
2) PHBS di sekolah
adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara
mandiri mampu mencegahpenyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif
dalam mewujudkan lingkungan sehat.
3) PHBS di tempat kerja
adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja,pemilik dan pengelola usaha/kantor,
agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam
mewujudkan tempat kerja sehat.
4) PHBS di tempat umum
adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-
tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan
aktif dalam mewujudkan tempat- tempat umum sehat.
5) PHBS di institusi kesehatan
adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar
tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam
mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat dan mencegah penularan penyakit di institusi
kesehatan

C. PHBS RUMAH TANGGA


1) Pengertian PHBS Rumah Tangga
adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu
melaksanakan PHBSserta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat
2) Manfaat Rumah Tangga ber-PHBS
Jika di dalam lingkungan masyarakat, semua rumah tangga menerapkan PHBS maka akan
diperoleh manfaat sebagai berikut :
A. Bagi Rumah Tangga
 Setiap Anggota Keluarga menjadi Sehat dan tidak mudah sakit
 Anak tumbuh sehat dan cerdas
 Anggota Keluarga Giat bekerja
 Pengeluaran biaya Rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan Keluarga
B.Bagi Masyarakat
 Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
 Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan.
 Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
 Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan
 Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan
jamban, ambulans desa dan lain-lain
C. Bagi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota
 Peningkatan persentasi Rumah Tangga ber-PHBS menunjukkan kinerja dan citra
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang baik.
 Biaya yang tadinya dialokasikan untuk menanggulangi masalah-masalah
kesehatan dapat dialihkan untuk pengembangan lingkungan yang tertata rapi dan
sehat serta penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau.
 Provinsi dan kabupaten/ kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain
dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga

3) Indikator PHBS Rumah Tangga


PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga
Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di rumah tangga yaitu
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita,
4. Menggunakan air bersih,
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
6. Menggunakan jamban sehat,
7. Memberantas jentik di rumah,
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari,
10. Tidak merokok di dalam rumah
(1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Adalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan
orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi
lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau
dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya
infeksi dan bahaya kesehata lainnya.

(2) Bayi diberi ASI eksklusi


Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6
bulan. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yar cukup
dan sesuai  untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik.
Air Susu Ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat
baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.
Apa manfaat memberikan ASI?
a)   Bagi Ibu:

 Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi


 Menunda kehamilan berikutnya.
 Mengurangi risiko terkena kanker payudara.
 Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap saat bayi
membutuhkan

b)  Bagi bayi :

 Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng


 Bayi tidak sering sakit

 c)  Bagi Keluarga :

 Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu formula dan
perlengkapannya.
 Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula, misalnya
merebus air dan pencucian peralatan.
(3) Penimbangan bayi dan balita
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan setiap bulan
dan mengetahui apakah bayi dan balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk.
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap buian mulai umur 1 bulan sampai 5
tahun di Posyandu. Manfaat penimbangan balita setiap bulan di Posyandu :
 Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
 Untuk mengetahui kelengkapan Imunisasi.
 Untuk mendapatkan penyuluhan kesehatan.
(4) Menggunakan air bersih
Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur,
membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya
haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit.
(5) Mencuci tangan dengan air dan sabun
Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun :
 Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit
Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat
masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
 Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun
kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
(6) Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia
yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher
angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannya. Syarat  jamban sehat :
 Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang
penampungan minimal 10 meter)
 Tidak berbau
 Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus
 Tidak mencemari tanah disekitarnya
 Dilengkapi dinding dan atap pelindung
 Penerangan dan ventilasi cukup
 Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
 Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
(7) Rumah bebas jentik
Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan Jentik
secara berkala tidak terdapat Jentik nyamuk. Yang perlu dilakukan agar Rumah Bebas
Jentik :
 Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras,
Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk)
 PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk
penular berbagai penyakit seperti Denam Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria,
Filariasis (Kaki Gajah) di tempat-tempat perkembangbiakannya
(8) Makan buah dan sayur setiap hari
Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran
atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:
 Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan
tubuh
 Mengandung serat yang tinggi.
(9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan
mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas
fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga, dapat
menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya.
(10) Tidak merokok dalam rumah
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat pabrik
bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000
bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan
Carbon Monoksida (CO).
 Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusakjantung dan aliran darah.
 Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker
 CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga
sel-sel tubuh akan mati.
BAB III
METODOLOGI

A. Metode Penelitian
Pada pendataan PHBS Rumah Tangga di Puskemas Riau Silip ini menggunakan metode
penelitian survei deskriptif dimana bertujuan untuk melihat gambaran fenomena terutama
masalah kesehatan yang terjadi pada populasi tertentu. Pada umumnya survei deskriptif
digunakan untuk membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan penyelenggaraan suatu program
di masa sekarang, kemudian hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan
program tersebut.
Survei deskriptif pada kegiatan pendataan PHBS RT digolongkan kedalam survei rumah
tangga dimana pengumpulan data dilakukan wawancara kepada kepala keluarga/anggota
keluarga lainnya mengenai diri kepala keluarga tersebut atau keadaan anggota keluarga lainnya
dan bahkan tentang rumah dan lingkungannya.

B. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat : Pendataan ini dilakukan di 9 Desa di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip
Kecamatan Riau Silip.
2. Waktu : Pendataan ini dilaksanakan pada bulan Juli 2020.

C. POPULASI DAN SAMPEL


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang digunakan sebagai sumber data yang mewakili
karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi pada pendataan ini adalah masyarakat
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Riau Silip sebanyak 7342 KK.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Adapun sampel pada pendataan PHBS Rumah Tangga di Puskesmas Riau Silip Tahun 2020
sebanyak 358 KK. dikarenakan keterbatasan dana, waktu dan tenaga dari peneliti. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi betul-betul representatif (mewakili) sehingga ukuran
sampel diambil menggunakan Rumus Lemeshow.

Lemesho
D. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk
menentukan sampel. Jadi, sebuah penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan
menggunakan sebuah teknik dalam menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek
penelitian.
Pada Pendataan ini menggunakan teknik sampel Stratified random sampling. Stratified
random sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan suatu
tingkatan (strata) pada elemen populasi. Elemen populasi dibagi menjadi beberapa tingkatan
(stratifikasi) berdasarkan karakter yang melekat padanya. Dalam stratified random sampling
elemen populasi dikelompokkan pada tingkatan-tingkatan tertentu dengan tujuan pengambilan
sampel akan merata pada seluruh tingkatan dan sampel mewakili karakter seluruh elemen
populasi yang heterogen.

E. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui beberapa teknik dengan
maksud untuk mendapatkan data yang lengkap guna menunjang permasalahan yang nantinya
dapat mendukung keberhasilan dalam pendataan ini. Teknik yang digunakan yaitu
Kuisioner/Angket, wawancara dan observasi.
1) Kuesioner atau Angket
Kuesioner/ Angket yang di digunakan mengenai 10 Indikator Perilaku Hidup bersih dan
sehat, Kuesioner ini digunakan sebagai pendukung kelancaran pendataan PHBS di
tatanan Rumah Tangga, dimana pendata mencatat/atau menulis hasil semua pendaataan
di dalam setiap Rumah Tangga.
2) Wawancara
wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang dapat
digambarkan sebagai sebuah interaksi yang melibatkan antara pewawancara dengan yang
diwawancarai, dalam hal ini Pewawancara merupakan petugas yang mendata sedangkan
orang yang diwawancarai merupakan Kepala Keluarga/ Anggota Keluarga yang di data.
Wawancara ini bermaksud mendapatkan informasi yang sah dan dapat dipercaya, karena
berasal langsung dari Kepala Keluarga/ Anggota Keluarga tersebut
3) Observasi
Observasi dalam pendataan ini digunakan untuk melihat apakah hal yang di jawab
oleh Kepala Keluarga/ Anggota Keluarga tersebut benar atau tidak sebagai contoh pada
Indikator 7 memberantas jentik harus dibuktikan dengan melihat langsung Bak atau
tempat penyimpanan air dirumah tangga tersebut, Jangan sampai keluarga mengatakan
sudah membersihkan bak mandi kemudian ditemukan jentik di Bak mandi tersebut.

F. TAHAP PENDATAAN
Adapun Tahap pendataan Perilaku Hidup Bersih Dan sehat di tatanan Rumah tangga yaitu :
1) Membuat Surat Tugas
u
S
T
srt
a
g
Petugas Promosi kesehatan membuat surat tugas untuk Kader PHBS yang akan
mendata di wilayah nya masing-masing.
2) Surat Izin Survei Dari Desa
Petugas Promosi Kesehatan datang kedesa untuk membuat ijin melakukan survei
pendataan PHBS Rumah Tangga
3) Melaksanakan survey
Setelah surat ijin selesai kader mulai mendata diwilayahnya masing- masing. Dimana
dalam 1 hari Kader dapat mendata sebanyak 9 Kuesioner

NO

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

4) Pengisian Kuesioner
DENIANG
CIT
PUGUL
MAPUR
SILIP
RIAU
BERBURA
NAMA DESA

PANGKAL NIUR
BANYU ASIN
45
56
52
36
38
45
20
52
21
JUMLAH KK
YANG DI
SURVEI

Pada saat pendataan PHBS Rumah tangga Kader menggunakan Kuesioner. Dimana
Kader melakukan wawancara lansgung kepada kepla keluarga/ anggota keluarga
kemudian diisi di Kuesioner yang sudah disiapkan.
5) Pengecekan Jawaban Responden
Setelah pendataan yaitu pengecekan jawaban responden
6) Data Diolah Dan Dianalisis
Setelah selesai pendataan, petugas Promosi Kesehatan mengolah data dan
menganalisis hasil Pendataan PHBS Rumah tangga di Wilayah kerja Puskesmas Riau
Silip tahun 2020.
G. PENGOLAHAN DATA

g
n
ti
d
k
s
c
o
r
liE
b
m
e
)P
t
a
D
(C
h
Dalam hal ini, berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2019 penulis
mengolah data menggunakan microsof excel, akan tetapi pada tahun 2020 penulis mengolah
data dengan menggunakan aplikasi SPSS. Data Untuk Indikator 1, 2 dan 3 tidak semua KK
sehingga tidak disebut sebagai sasaran sehingga sasaran Indikator 1,2 dan 3 berbeda dengan
Indikator lainnya karena tidak semua KK mempunyai ibu yang baru melahirkan dan memiliki
anak bayi atau balita.
Untuk penilaian Pendataan PHBS Rumah tangga jika salah satu Indikator saja yang
jawabannya tidak maka sudah dikatakan sudah tidak ber-PHBS. Sistem pengolahan data,
diantaranya yaitu :
a. Pengecekan data
Mengecek data jangan sampai data desa A masuk ke Data Desa B, Kemudian mengecek
KK yang tidak mempunyai sasaran bayi dan balita
b. Pengkodeaan
Memberikan kode kepada KK yang tidak memiliki sasaran bayi dan balita dengan, misal
0= tidak ada sasaran, 1= Ya, 2= tidak
c. Entri Data
Memasukkan semua data
d. Pembersihan data
Pembersihan data dengan melihat kembali hasil pengolahan data misalnya ketika masih
ditemukan Indikator 1,2 dan 3 tidak ada sasaran dan masih dimasukkan data, maka data
tersebut tidak dihitung.
Hasil Pendataan PHBS 2020 di wilayah Kerja Puskesmas Riau Silip, Rumah tangga
yang ber-PHBS sebanyak 57,2% Atau 205 KK dan yang tidak ber-PHBS 41,9 % atau 153
KK, dimana jumlah KK yang di survey sebanyak 358 KK dari 9 Desa yang ada di Wilayah
kerja Puskesmas, dengan Indikator tertinggi yaitu Persalinan di tolong oleh nakes 100%, ASI
Eksklusif 100% , Menimbang Bayi dan Balita 100% , menggunakan air bersih 100%, cuci
tangan pakai sabun 100%, menggunakan jamban sehat 100%, memberantas jentik 100% dan
makan buah dan sayur 100% , aktifitas fisik 100% dan Indikator terendah pada indikator
tidak merokok di dalam rumah sebanyak 57,2 % atau 205 KK.

A. Pembahasan
1) Indikator satu
Indikator PHBS Ya % Tidak %
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 3 11% 0 0%

N=3
Di Wilayah Kerja Puskesmas Riau Silip jumlah responden yang anggota keluarganya
melakukan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 11% atau 3 KK, yang artinya
sudah semua masyarakat yang ada di wilalah Puskesmas Riau Silip sudah melakukan
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh sudah
banyaknya tenaga kesehatan yang berada di sekitar masyarakat dan sudah mudahnya akses
masyarakat ke tempat fasilitas kesehatan seperti bidan praktek, rumah sakit,puskesmas dll

2) Indikator Dua
Indikator PHBS Ya % Tidak %
Asi Ekslusif 3 11% 0 0%
N=3
Di Wilayah Kerja Puskesmas Riau Silip jumlah responden yang anggota keluarganya
memberikan Asi Ekslusif sebesar 11% atau 3 KK, yang artinya belum semua ibu
melahirkan yang ada di wilayah Puskesmas Riau Silip memberikan Asi Ekslusif. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh adanya ibu Pekerja sehingga tidak dapat memberikan Asi
Ekslusif walaupun sebenarnya tidak ada alasan karena sekarang sudah canggih dapat
memompa Asi dan disimpan , alasan lain dikarenakan Asi si Ibu tidak Lancar sehingga tidak
dapat memenuhi kebutuhan susu sang anak.

3) Indikator Tiga
Indikator PHBS Ya % Tidak %
Penimbangan Bayi dan Balita 3 11% 0 0%
N=3
Di Wilayah Kerja Puskesmas Riau Silip Jumlah responden yang keluarganya
melakukan penimbangan bayi dan balita sebesar 11% atau 3 KK, yang artinya belum semua
masyarakat yang ada di wilayah Puskesmas Riau Silip menimbang bayi dan balita di
Posyandu. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh ada beberapa ibu balita yang ketika malas
untuk datang ke Posyandu atau juga dikarenakan ada kegiatan lain seperti bekerja yang tidak
memungkinkan untuk datang ke Posyandu.

4) Indikator Empat
Indikator PHBS Ya % Tidak %
Menggunakan Air Bersih 358 100% 0 0%
N = 358
Di Wilayah Kerja Puskesmas Riau Silip Jumlah responden yang keluarganya
menggunakan air bersih sebesar 100% atau 358 KK, yang artinya sudah semua masyarakat
yang ada di wilayah Puskesmas Riau Silip sudah menggunakan air bersih. Hal ini
kemungkinan disebabkan karena mudahnya masyarakat untuk mengakses air bersih di
wilayah kerja Puskesmas Riau Silip

5) Indikator Lima
Indikator PHBS Ya % Tidak %
Cuci Tangan Pakai Sabun 358 100% 0 0%
N = 358
Di Wilayah Kerja Puskesmas Riau Silip Jumlah responden yang keluarganya
melakukan cuci tangan pakai sabun sebesar 100% atau 358 KK, yang artinya sudah semua
masyarakat yang ada di wilayah Puskesmas Riau Silip sudah mencuci tangan menggunakan
sabun. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tingkat pengetahuan masyarakat yang sudah
mengetahui akibat dari tidak mencuci tangan pakai sabun.

6) Indikator Enam
Indikator PHBS Ya % Tidak %
Menggunakan Jamban Sehat 358 100% 0 0%
N = 358
Di Wilayah Kerja Puskesmas Riau Silip Jumlah responden yang keluarganya
menggunakan jamban sehat sebesar 100% atau 358 KK, yang artinya masih ada sebagian
masyarakat yang belum memiliki jamban yang ada di wilayah Puskesmas Riau Silip. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh faktor ekonomi yang kurang mendukung dan kurangnya
kesadaran masyarakat serta minimnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang dampak
buruk jika yang ditimbulkan akibat tidak adanya jamban sehat.

7) Indikator Tujuh
Indikator PHBS Ya % Tidak %
Memberantas Jentik 358 100% 0 0%
N = 358
Di Wilayah Kerja Puskesmas Riau Silip Jumlah responden yang anggota
keluarganya melaksanakan pemberantasan jentik sebesar 100% atau 358 KK, yang artinya
masih ada sebagian masyarakat yang tidak memberantas jentik yang ada di wilayah
Puskesmas Riau Silip. Hal ini kemungkinan disebabkan minimnya tingkat pengetahuan dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya 3M Plus.

8) Indikator Delapan
Indikator PHBS Ya % Tidak %
Makan Buah dan Sayur 358 100% 0 0%
N = 358
Di Wilayah Kerja Puskesmas Riau Silip Jumlah responden yang anggota
keluarganya yang sudah makan buah dan sayur sebesar 100% atau 358 KK, yang artinya
sudah semua masyarakat yang ada di wilayah Puskesmas Riau Silip sudah makan buah dan
sayur. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh masyarakat sudah mengetahui manfaat buah
dan sayur bagi kesehatan

9) Indikator Sembilan
Indikator PHBS Ya % Tidak %
Aktivitas Fisik 358 100% 0 0%
N = 358
Di Wilayah Kerja Puskesmas Riau Silip Jumlah responden yang anggota
keluarganya melakukan aktivitas fisik sebesar 100% atau 358 KK, yang artinya semua
masarakat di Wilayah kerja Puskesmas Riau Silip sudah melakukan aktifitas fisik dan sudah
memahami pentingnya beraktivitas fisik setiap hari.

Indikator Sepuluh
Indikator PHBS Ya % Tidak %
Tidak Merokok di dalam Rumah 205 57% 153 43 %
N = 205
Di wilayah Kerja Puskesmas Riau Silip Jumlah responden yang anggota keluarganya
tidak merokok di dalam Rumah sebesar 57% atau 205 KK, yang artinya masih ada
masyarakat yang ada di wilayah Puskesmas Riau Silip merokok di dalam Rumah. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh kurangnya kesadaran perokok bahwa asap rokok dapat
membahayakan anggota keluarga lainnya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pendataan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, didapatkan hasil sebagai
berikut :
1) Indikator terendah yaitu tidak merokok di dalam rumah sebesar 57% Atau 205 KK
2) Indikator tertinggi yaitu Persalinan di tolong oleh nakes, Asi Eksklusif, Penimbangan Bayi dan
Balita, menggunakan air bersih, cuci tangan pakai sabun, dan makan buah dan sayur serta
aktivitas fisik sebesar 100%
3) Jumlah KK yang ber-PHBS sebanyak 259 KK atau 57 % dan yang tidak ber-PHBS sebanyak
106 KK atau 43%

2. SARAN
Berdasarkan kesimpulan pendataan, saran yang dapat disampaikan antara lain:
1) Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran akan kesehatan, serta berperan aktif
dalam menciptakan rumah tangga yang ber-PHBS dengan mengikuti semua indikatornya.
2) Bagi Puskesmas
Untuk melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan kader untuk melakukan pembinaan
rumah tangga sehat agar meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan Hidup
bersih dan sehat

STIKER PENDATAAN PHBS

= YA
= TIDAK

CARA PENGISIAN:

a. Tulis Nama KK
b. Berikan warna Biru O jika dari indikator 1 sampai 10 jawaban ya
c. Berikan warna Merah O jika dari indikator 1 sampai 10 jawaban Tidak
d. Khusus Kolom bulat tengah merupakan hasil PHBS (BerPHBS/Tidak BerPHBS),
diberikan warna biru jika dari Semua Indikator 1 – 10 jawaban iya atau berikan warna
merah jika dari Indikator 1 – 10 terdapat salah satu berjawaban tidak

Anda mungkin juga menyukai