Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

KECAMATAN RIAU SILIP


DESA RIAU
PERATURAN DESA RIAU
NOMOR 05 TAHUN 2019

TENTANG
PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA RIAU,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk menampung seluruh


kegiatan dibidang ekonomi dan/atau pelayanan umum
yang dikelola oleh Desa dan/atau kerjasama antar
Desa serta untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa RIAU , maka perlu mendirikan Badan
Usaha Milik Desa (BUMDesa);
b. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 132 ayat (2)
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
tentang Desa, Pendirian Badan Usaha Milik Desa
(BUMDesa) dilakukan melalui Musyawarah Desa dan
ditetapkan dengan Peraturan Desa;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka perlu
diatur mengenai Pendirian Badan Usaha Milik Desa
(BUMDesa) Kuncer Berkah yang ditetapkan dengan
Peraturan Desa RIAU ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang


Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di
Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1821);
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4033);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Lembaga Keuangan Mikro (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 12, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5394);
5. Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa, sebagaimana telah di ubah
dengan Peraturan Pemeritah Nomor 47 tahun 2015
tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 Tentang Peraturan Pemerintah.
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun
2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2091);
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Cara Tertib dan
Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
159);
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan
Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa
(Berita negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
296);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 2 Tahun
2011 tentang Pedoman Tata Cara Pembentukan dan
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Bangka Tahun 2011 Nomor 2 Seri
D);

Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA RIAU


dan
KEPALA DESA RIAU

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA RIAU TENTANG PENDIRIAN


BADAN USAHA MILIK DESA.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :


1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Pemerintahan Desa adalah penyelengaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama
lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
Desa.
4. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain
adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang
anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
5. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa,
dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan
Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
6. Kesepakatan Musyawarah Desa adalah suatu hasil keputusan dari
Musyawarah Desa dalam bentuk kesepakatan yang dituangkan dalam
Berita Acara kesepakatan Musyawarah Desa yang ditandatangani oleh
Ketua Badan Permusyawaratan Desa dan Kepala Desa.
7. Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUMDesa, adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa
yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya
untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
8. Usaha Desa adalah usaha yang dimiliki oleh Desa berupa kegiatan
dibidang ekonomi dan/atau pelayanan umum, seperti usaha penyewaan,
perantara, perdagangan, pembiayaan, dan usaha bersama.
9. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan
Permusyawaratan Desa.
10. Peraturan Kepala Desa adalah Peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Kepala Desa yang bersifat mengatur dalam rangka
melaksanakan Peraturan Desa dan Peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi.
11. Keputusan Kepala Desa adalah keputusan yang ditetapkan oleh Kepala
Desa yang bersifat menetapkan dalam rangka melaksanakan Peraturan
Desa maupun Peraturan Kepala Desa.
12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa,
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Desa.
13. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli
Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa atau perolehan hak lainnya yang sah.
14. Barang Milik Desa adalah kekayaan milik Desa berupa barang bergerak
dan barang tidak bergerak.
15. Pihak Ketiga adalah Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen
atau sebutan lain, perusahaan swasta yang berbadan hukum, Badan
Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi, Yayasan dan
lembaga di dalam negeri yang berbadan hukum.

BAB II

PENETAPAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

(AD-ART) BUMDesa

Pasal 2

Dengan Peraturan Desa ini, ditetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran


Rumah Tangga (AD-ART) BUMDesa Kuncer Berkah Desa RIAU Kecamatan
RIAU SILIP Kabupaten Bangka yang merupakan landasan dan pedoman bagi
Pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Kuncer Berkah dalam
mengurus dan mengelola BUMDesa.

Pasal 3

Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) BUMDesa Kuncer


Berkah Desa RIAU Kecamatan RIAU SILIP Kabupaten Bangka sebagaimana
tercantum dalam Lampiran merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

BAB III

KETENTUAN LAIN

Pasal 4

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini, sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut dengan
Peraturan Kepala Desa dengan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan.
BAB IV

PENUTUP

Pasal 5

(1) Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


(2) Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Desa ini dengan menepatkannya dalam Lembaran Desa Riau.

Ditetapkan di RIAU
Pada tanggal 25 Oktober 2019
KEPALA DESA RIAU,

ZAINAR

Diundangkan di RIAU
Pada tanggal 30 Oktober 2019
SEKRETARIS DESA,

RAMA PUTRA
LAMPIRAN : PERATURAN DESA RIAU
NOMOR : 05
TENTANG : PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK
DESA

Anda mungkin juga menyukai