Anda di halaman 1dari 18

KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PERATURAN DESA BUKIT PEDUSUNAN


Nomor 05 Tahun 2015

TENTANG

PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUM Desa) DESA BUKIT


PEDUSUNAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA BUKIT PEDUSUNAN

Menimbang : 1. Bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi


Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pedoman Pembentukan Badan
Usaha Milik Desa (BUMDesa) Di Kabupaten Kuantan Singingi dan
berdasarkan hasil Musyawarah Desa Bukit Pedusunan yang
dilaksanakan pada tanggal 10 September 2015.
2. Bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Desa Bukit Pedusunan dengan menggali potensi yang ada, perlu
dibentuk suatu Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa).
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan b, perlu dibentuk Peraturan Desa Bukit Pedusunan
Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi tentang
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa.
4. Perbub nomor 22 tahun 2015 petunjuk pelaksanaan Badan Usaha
Milik Desa (BUM Desa)

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang


PembentukanKabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu,
Kabupatan Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun,
Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi dan Kota Batam
(Lambaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902)
sebagaimanatelah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008, tentang
Perubahan Ketiga Atas Undang- undang Republik Indonesia Nomor
53 tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4880);

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2004 tentang


Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang


Lembaga Keuangan Mikro (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 12 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5394).

5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang


Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014


tentang Peraturan Pelasaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonosia Nomor
123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5539);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang


Badan Usaha Milik Desa;

9. Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri,


Menteri Negara Koperasidan Usaha Kecil Menengah dan Gubernur
Bank Indonesia. Nomor : 351.1 / KMK 010 / IX / 2009 Nomor 900-
639 A Tahun 2009 Nomor 01/ SKB / M. KUKM / IX / 2009 Nomor 11
/ 43 A / KEP. GBI / 2009 Tentang Strategi Pengembangan
Lembangan Keuangan Mikro;

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131-


14-268 Tahun 2011 tentang Pengesahan Pemberhentian dan
Pengesahan Pengangkatan Bupati Kuantan Singingi Provinsi Riau;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 11 tahun


2010 tentang Pedoman Pembentukan Badan Usaha Milik Desa
(BUM Desa) di- Kabupaten Kuantan singing; (Lembaran Daerah
Kabupaten Kuantan singing Tahun 2010 Nomor 11,Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Kuantan Singingi No 8).

Dengan Persetujuan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BUKIT PEDUSUNAN
Dan
KEPALA DESA BUKIT PEDUSUNAN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA BUKIT PEDUSUNAN KECAMATAN KUANTAN
MUDIK KABUPATEN KUANTAN SINGINGI TENTANG
PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUM Desa).

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Desa atau yang disebut dengan nama lain, yang selanjutnya disebut Desa,
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Pemerintah Desa adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan
Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintah Desa.
4. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut nama lain, yang selanjutnya
disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan Demokrasi dalam
penyelenggaraan Pemerintah Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa.
5. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD
bersama Kepala Desa.
6. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa, adalah usaha
Desa yang di bentuk/ didirikan oleh Pemerintah Desa yang Kepemilikan modal
dan pengelolaan oleh Pemerintah Desa dan masyarakat.
7. Usaha Desa adalah jenis usaha yang berupa pelayanan ekonomi Desa seperti,
usaha jasa, penyaluran sembilan bahan pokok, perdagangan hasil pertanian,
serta industri dan kerajinan rakyat.
8. Musyawarah Desa adalah musyawarah yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Desa dan dihadiri oleh BPD dan perwakilan lapisan masyarakat desa untuk
menentukan kebijakan desa dan merupakan kekuasaan tertinggi dalam
menentukan kebijakan dalam pengelolaan BUM Desa yang dipimpin langsung
oleh Kepala Desa.
9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDes
adalah keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui oleh
Pemerintah Desa bersama BPD yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
10. Pendapatan Asli Desa atau disingkat PADes adalah seluruh pendapatan yang
diperoleh pemerintah desa melalui usaha-usaha yang sah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB II
PEMBENTUKAN BUM Desa
Bagian Pertama
Dasar Pembentukan

Pasal 2
Pembentukan BUM Desa atas Inisiatif Pemerintah Desa bersama BPD dan
masyarakat. Berkaitan dengan itu maka pada Hari Kamis tanggal Dua Puluh
Sembilan Oktober Tahun Dua Ribu Lima Belas bertempat di-Desa Bukit Pedusunan
diadakan Musyawarah Desa dengan kesepakatan pembentukan BUM Desa.
Pasal 3
Rujukan Pelaksanaan operasional BUM Desa
1. Pelaksanaan operasional BUM Desa mengacu kepada Undang-Undang yang
berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi No 11 Tahun 2010 dan
peraturan Bupati Kuantan Singingi nomor 22 Tahun 2015,
2. Kesepakatan yang dicapai bersama berdasarkan hasil musyawarah yang
ditetapkan oleh Peraturan Desa, Keputusan Kepala Desa dan Anggaran Dasar
/ Anggaran Rumah Tangga BUM Desa (AD/ART);
3. Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga BUM Desa (AD/ART) yang
dimaksud ayat 2 (dua) pasal ini adalah penjabaran dari Peraturan Desa dan
keputusan dari hasil musyawarah serta petunjuk yang disampaikan melalui
surat dari Dewan Pembina atau fasilitator;
4. Perubahan AD/ART dapat dilakukan setiap tahun atau sesuai dengan
perkembangan;
5. AD/ART ditandatangani oleh Direktur diketahui Kepala Desa dan BPD.

Bagian Kedua
Nama dan Kedudukan

Pasal 4
BUM Desa yang didirikan dengan nama “ DANAU INDAH”

Pasal 5
Danau Indah Berkedudukan dan berkantor di Desa Bukit Pedusunan Kecamatan Mudik
Kabupaten Kuantan Singingi.
B A B III
RUANG LINGKUP DAN BIDANG USAHA

Pasal 6
Ruang Lingkup
Ruang lingkup usaha BUM Desa berada di Desa dan diluar Desa.

Pasal 7
Bidang Usaha
1. Bidang usaha BUM Desa meliputi: Jasa pelayanan Perindustrian dan
Perdagangan, Pertanian, Pekerjaan Umum, Jasa Keuangan, Perikanan,
Perhubungan, Kehutanan dan Perkebunan, Pertambangan dan Energi yang
berada di luarkewenangan Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah.

2. Jenis usaha BUM Desa berupa :


a) Pemberdayaan lembaga keuangan mikro yang telah ada di Desa;
b) Pelayanan Jasa antara lain simpan pinjam, perkreditan, angkutan darat dan
air, listrik Desa, dan lain sejenis;
c) Penyaluran 9 (sembilan) bahan pokok;
d) Perdagangan umum antara lain hasil pertanian, pertambangan, Perikanan,
industri kecil dan kerajinan rakyat;
e) Pasar Desa;
f) Kegiatan perekonomian lainnya yang sesuai potensi Desa dan mampu
meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat antara lain wisata Desa dan
pengelola galian c;
g) hasil pertanian dalam arti luas yang meliputi hasil bumi, pertanian, tanaman
pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan agro bisnis;
h) Industri kecil dan kerajinan rakyat;
i) Jasa Wisata;
j) Usaha sah lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Desa.

Pasal 8
Pembukaan Unit Usaha
1. Pembukaan unit usaha di-BUM Desa melalui musyawarah sesuai dengan
potensi yang ada di Desa yang dapat dikembangkan dan sesuai untuk
perkembangan BUM Desa dan kesejahteraan masyarakat, yang telah
mendapat analisa dari fasilitator Kabupaten;
2. Unit usaha BUM Desa ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa berdasarkan
Musyawarah antara Direktur, Kepala Desa dan BPD serta boleh menghadirkan
dari unsur atau komponen masyarakat.
3. Setiap penambahan unit usaha dilakukan melalui musyawarah setelah
dilakukan analisa tentang kelayakan usaha dan mendapat rekomendasi dari
Fasilitator Pembina BUM Desa dan diputuskan dengan keputusan Kepala
Desa.

Pasal 9
Mekanisme Menjalankan Perbidang Unit Usaha
1. Tata cara menjalankan perbidang unit usaha ditetapkan oleh Pengurus BUM
Desa yang mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) Petunjuk
Pelaksanaan BUM Desa Kabupaten Kuantan Singingi dan surat-surat dari
Dewan Pembina BUM Desa dan Fasilitator ;
2. Ketetapan mekanisme menjalankan unit usaha sesui dengan poin 1 (satu)
pasal ini dituangkan dalam AD/ART.

BAB IV
MODAL BUM Desa

Pasal 10
Modal Dasar BUM Desa berasaldari :
a. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten maupun
Pemerintah Desa
b. Tabungan masyarakat
c. Pinjaman pihak lain yang tidak mengikat
d. Penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling
menguntungkan;

BAB V
KEPENGURUSAN

Pasal 13
1. Kepengurusan BUM Desa terdiri dari :
a. Penasihat
b. Pengawas;
c. Direktur dan;
d. Kepala Unit Usaha.
2. Kepala Desa ditetapkan sebagai Penasihat BUM Desa;
3. Kepala Desa bertanggungjawab kepada Badan Permusyawatan Desa (BPD) yang
disampaikan dalam forum musayawarah desa pertanggungjawaban 1 (satu) tahun
sekali;
4. Direktur dan Kepala Unit Usaha dipilih dari masyarakat yang memenuhi syarat
dalam Musyawarah Desa dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa;
5. Direktur bertanggungjawab kepada Pemerintah Desa atas pelaksanaan BUM Desa;
6. Kepala Unit Usaha bertanggungjawab kepada Direktur atas pengelolaan unit usaha
yang dipimpinnya;
7. Dalam menjalankan tugasnya Direktur boleh mengangkat Asisten Direktur atas
Persetujuan Penasihat dengan syarat dan ketentuan berlaku; (selanjutnya diatur
dalam AD/ART).
8. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Unit Usaha bisa mengangkat Staf Unit Usaha
atas persetujuan Direktur dengan syarat dan ketentuan berlaku; (selanjutnya
diatur dalam AD/ART).
9. Jumlah Asisten Direktur dan Staf Unit Usaha disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan keuangan yang ditetapkan dalam Keputusan Direktur;
10. Pengurus BUM Desa wajib menandatangani Fakta Integritas yang menyangkut
tentang sanksi apabila melakukan penyalahgunaan jabatan diluar kewenangan dan
menimbulkan kerugian terhadap BUM Desa serta penyelewengan dana diluar alur
dan prosedur BUM Desa.
11. Pengawas ditetapkan dari unsur Ketua BPD, Ketua LPMD, dan Tokoh Perempuan
(masa jabatan Pengawas selanjutnya diatur dalam AD/ART).
12. Kepengurusan BUM Desa (Penasihat, Direktur, Kepala Unit Usahadanpengawas)
ditetapkan melalui keputusan Kepala Desa disampaikan kepada BPD dan
ditembuskan kepada Bupati melalui Camat.

BAB VI
MEKANISME PEMBENTUKAN PENGURUS

Pasal 14
1. Pembentukan Pengurus BUM Desa dilakukan dengan musyawarah dan mupakat
untuk menunjuk dan menetapkan jabatan Direktur dan kepala Unit Usaha, dengan
adanya berita acara penetapan musyawarah.
2. Untuk periode pertama yang di prioritaskan kepada pengelola Usaha Ekonomi
Desa Simpan Pinjam (UED-SP), apabila memenuhi persyaratan yang berlaku;
3. Untuk periode berikutnya dilakukan seleksi, dengan mekanisme antara lain sebagai
berikut:
a. Kepala Desa membuat pengumuman dalam rangka perekrutan beserta syarat
dan tahapan-tahapanya;
b. Mengadakan seleksi administrasi dan fit and propertes terhadap calon dan
memberi penilaian terhadap hasil seleksi;
c. Dalam melakukan penilaian sesuai poin 2 (dua) di atas Kepala Desa melibatkan
Dewan Pembina Kabupaten dan fasilitator Pembina BUM Desa Kabupaten;
d. Bagi yang dinyatakan lulus seleksi sesuai dengan kriterianya maka dapat
menetapkan nilai yang tertinggi untuk diangkat menjadi Direktur atau Kepala
Unit.
4. Persyaratan yang dimaksud sebagai pengurus BUM Desa ditentukan dalam
AD/ART;
5. Musyawarah Desa pembentukan BUM Desa dan pemilihan atau penetapan
pengurus sesuai yang dimaksud pada ayat (1) dihadiri oleh :
a. Kepala Desa beserta perangkat Pemerintah Desa;
b. Ketua BPD beserta Anggota;
c. Ketua LPMD beserta Anggota;
d. Tokoh Adat;
e. Ketua Rukun Warga (RW);
f. Ketua Rukun Tetangga (RT);
g. 10 (sepuluh) orang perwakilan pemuda;
h. 10 (sepuluh) orang perwakilan perempuan;
i. 10 (sepuluh) orang perwakilan tokoh masyarakat;
j. 10). 25 % dari jumlah pemanfaat UED-SP.
6. Musyawarah yang dimaksud ayat 1 (satu) boleh dilaksanakan apabila dihadiri
oleh 70% Plus 1 dari jumlah peserta sebagaimana diatur pada ayat 5 (lima);
7. Musyawarah desa sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) mempunyai
fungsi untuk membentuk BUM Desa, memilih kepengurusan dan membahas
AD/ART;
8. Anggota pengurus BUM Desa terdiri dari anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan, kemauan dan kepedulian terhadap kemajuan pembangunan desa
yang diajukan oleh masyarakat atau mencalonkan diri;

Pasal 15
Persyaratan Pengurus
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon Pengurus BUM Desa (Direktur dan Kepala
Unit Usaha) adalah :
1. Warga Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
2. Berpengalaman dan atau profesional;
3. Bertempat tinggal dan menetap di Desa yang bersangkutan sekurang-
kurangnya 5 (lima) tahun;
4. Umur saat mencalon minimal 20 Tahun Mempuyai aset di desa yang dapat
dijadikan sebagai agunan diri semasa memangku jabatan;
5. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, berwibawa dan penuh perhatian
terhadap perekonomian Desa;
6. Pendidikan yang memadai (minimal SLTA);
7. Sehat jasmani dan rohani;
8. Mempunyai waktu yang penuh dalam mengelola BUM Desa;
9. Tidak memangku jabatan atau terikat kerja dengan pihak lain seperti :
a. Perangkat Desa;
b. BPD;
c. PNS/Honorer;
d. Pengurus Koperasi;
e. Perusahaan swasta, yayasan dan lembaga kerja lainnya;
f. Anggota pengelola perseroan, perusahaan swasta atau jabatan yang lain
yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan.
Pada awal pembentukan BUM Desa, para pelaku atau pengelola UED-SP
diprioritaskan menjadi pengurus BUM Desa yaitu Direktur, Kepala Unit dan Staf Unit
Usaha Simpan Pinjam (Jasa Keuangan) yang memenuhi syarat sebagai Pengurus
BUM Desa dan tetap melalui mekanisme yang berlaku.

BAB VII
MASA BAKTI PENGURUS

Pasal 16
Masa Bakti Direktur dan Kepala Unit 5 tahun dan dapat dipilih atau ditetapkan kembali
sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.

Pasal 17
1. Pengurus BUM Desa berhenti atau diberhentikan bilamana:
a) Meninggal dunia;
b) Mengundurkan Diri;
c) Pindah tempat tinggal di luar Desa;
d) Berakhir masa baktinya;
e) Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat
pertumbuhan dan perkembangan BUM Desa (Tidak bekerja, maksimal selama
tiga bulan berturut-turut);
f) Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan pribadi dan golongan;
g) Tidak lagi memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Desa dan AD/ART;
h) Melanggar adat istiadat setempat ; dan atau
i) Karena tersangkut tidak pidana.
2. Pemberhetian Pengurus akibat meninggal dunia dan atau berakhir masa baktinya,
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan Musyawarah Desa.

BAB VIII
PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU

Pasal 18
1. Akibat terjadinya pengurus yang berhenti dan atau diberhentikan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 17 ditetapkan Pengurus BUM Desa Antar Waktu.
2. Penetapan Pengurus antar waktu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa
berdasarkan hasil Musyawarah Desa.
3. Masa bakti anggota pengurus BUM Desa pengganti disesuaikan dengan masa
bakti periode kepengurusan yang diganti.

BAB IX
PENGANGKATAN DAN PENETAPAN STAF

Pasal 19
1. Staf BUM Desa terdiri dari Asisten Direktur dan Staf Unit Usaha;
2. Asisten Direktur dan Staf ditetapkan dengan keputusan Direktur ;
3. Mekanisme pengangkatan dan penetapan serta persyaratan dan ketentuanlainnya
dituangkan dalam AD/ART.

BAB X
TATA KERJA
Bagian Kesatu
TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN PENASIHAT

Pasal 20
Tugas dan Kewajiban Penasihat :
1. Memberi nasehat kepada Pelaksana Operasional dalam melaksanakan
pengelolaan BUM Desa;
2. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting
bagi pengelolaan BUM Desa;
3. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan usaha apabila terjadi
gejala menurunnya kinerja kepengurusan;
4. Menyampaikan laporan perkembangan BUM Desa minimal 1 (satu) kali dalam
1 (satu) tahun dalam forum musyawarah Desa;
5. Melaksanakan musyawarah pemberhentian pengurus BUM Desa apabila telah
mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pembina BUM Desa kabupaten
berdasarkan hasil audit atau evaluasi oleh Fasilitatordan terdapat temuan
melakukan penyelewengan dana atau penyalahgunaan kekuasaan
sertaketidak-disiplinanyang mengakibatkan kerugian atau terhambatnya
perkembangan BUM Desa dan diputuskan melalui surat Keputusan Kepala
Desa;
6. Memberi izin tentang kerja sama dengan pihak lain;
7. Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala persoalan yang
menyangkut Pelaksanaan Operasional BUM Desa;
8. Melindungi BUM Desa terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan dan
citra BUM Desa.

Bagian Kedua
TUGAS DAN KEWAJIBAN DIREKTUR DAN KEPALA UNIT USAHA

Pasal 21
Direktur bertanggung jawab kepada Pemerintahan Desa atas pengelolaan BUM Desa
dan mewakili BUM Desa di dalam dan luar pengadilan, dengan tugas dan
tanggungjawab:
Tugas:
1. Sebagai pimpinan organisasi pelaksana operasional secara Kelembagaan dan
Administrasi;
2. Mengembangkan dan membina Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) agar
tumbuh dan berkembang menjadi lembaga yang dapat melayani kebutuhan
Ekonomi warga Desa;
3. Mengusahakan agar terciptanya pelayanan ekonomi Desa yang adil dan
merata.
4. Memupuk kerjasama dengan lembanga-lembaga perekonomian lainya yang
ada didalam dan luar Desa;
5. Menggali dan mengembangkan dan memanfaatkan potensi Ekonomi Desa;
6. Membina dan mengevaluasi kinerja kepala unit, Asisten dan staf pelaksanaan
operasional.

Kewajiban
1. Membuat laporan Keuangan sesuai dengan rekapan - rekapan laporan
keuangan unit – unit usaha.
2. Membuat dan menyampaikan progres kegiatan dalam bulan berjalan
3. Menyampaikan laporan dari seluruh usaha tiap bulan kepada Kepala Desa /
Penasihat dengan tembusan disampaikan kepada Dewan Pembina Kabupaten
Kuantan Singingi melalui fasilitator, dan Camat;.
4. Memberikan laporan perkembangan usaha kepada Kepala Desa yang diteruskan
kepada masyarakat melalui forum musyawarah Desa minimal 1( satu ) kali
dalam setahun Bagi BUM Desa.
5. Membuat Nota tugas, jikalau ada tugas yang diperbantukan kepada Kepala Unit
Usaha maupun staf;
6. Bersama dengan kepala Unit Usaha sebagai spesimen tanda tangan pada Bank
yang disepakati, untuk rekening unit usaha;

Pasal22
Kepala Unit Usaha
Kepala Unit bertanggung jawab kepada Direktur atas pengelolaan Unit Usaha dengan
tugas dan kewajiban :
Tugas :
1. Memimpin unit usaha dan bertanggung jawab penuh terhadap administrasi
dan keuangan kepada Direktur;
2. Mengembangkan unit usaha agar berkembang dan mencari solusi agar unit
usahanya tidak merugi atau vailid;
3. Terciptanya pelayanan ekonomi masyarakat secara adil dan merata;
4. Melakukan kas Ofname harian pada posisi kas harian terhadap Staf
Keuangan;
5. Menjalankan tugas lain yang diembankan Direktur terhadap unit usahanya.

Kewajiban.
1. Membuat laporan Keuangan Unit Usaha dan disampaikan kepada Direktur;
2. Membuat dan menyampaikan progres kegiatan dalam bulan berjalan kepada
Direktur;
3. Membuat laporan lisan maupun tulisan kepada Direktur tentang rencana
kebijakan terhadap unit usaha;
4. Bersama dengan Direktur sebagai specimen tanda tangan pada bank yang
disepakati, untuk rekening unit usaha.

BAB XI
BAGI HASIL USAHA

Pasal 23
1. Bagi hasil usaha BUM Desa dibagi dalam tiga bagian yaitu : untuk insentif
pelaksana BUM Desa yang dibagi setiap bulan, untuk kegiatan Operasional dan
kebutuhan administrasi yang dibagikan setiap bulan serta sisa hasil usaha yang
dibagikan sekali dalam satu tahun;
2. Peruntukan pembagian sisa hasil usaha yang akan dibagi satu tahun antara lain
untuk: Penambahan cadangan modal, Hadiah Untuk Anggota, Pendapatan Asli
Desa (PADes), Inventaris, bantuansosial, biaya musyawarah pertanggungjawaban
dan lainnya yang dianggap perlu;
3. Persentase (%) pembagian hasil usaha mengacu kepada Petunjuk Pelaksanaan
dan Petunjuk Dewan Pembina serta peruntukannya ditetapkan dengan
musyawarah dituangkan dalam AD/ART;
4. Apabila terjadi perubahan peruntukan dan porsentase di tuangkan dalam AD/ART
revisi atau AD/ART yang baru dengan ketentuan AD/ART sebelumnya tidak berlaku
lagi.

BAB XII
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA

Pasal 24
1. Dalam rangka mengembangkan usaha, BUM Desa dapat melakukan kerjasama
dengan Pihak Ketiga dengan prinsip saling menguntungkan seperti perbankan,
lembaga keuangan dan dunia usaha lainnyasertaBUM Desa yang adadidesa lain.
2. Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan :
a) Apabila kerja sama dimaksud memerlukan jaminan benda yang dimiliki dan
atau dikelola BUM Desa, dan atau yang mengakibatkan beban hutang bagi
BUM Desa, maka rencana kerja sama tersebut harus mendapat persetujuan
Kepala Desa dan BPD;
b) Apabila kerja sama dimaksud tidak memerlukan jaminan harta benda yang
dimiliki atau dikelola BUM Desa dan tidak mengakibatkan beban hutang maka
rencana kerja sama tersebut cukup dilaporkan secara tertulis kepada Kepala
Desa dan BPD;
c) Kerja sama dimaksud tidak boleh bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
3. Tanggung jawab terhadap pelaksaan kerja sama dimaksud menjadi kewenangan
Direktur dan Kepala Unit Usaha yang bersangkutan.

BAB XIII
TAHUN BUKU DAN ANGGARAN

Pasal 25
Tahun buku dan tahun anggaran BUM Desa adalah menggunakan sistem kelender
yaitu dimulai Tanggal 1 Januari dan berakhir sampai dengan 31 Desember tahun
berjalan.

BAB XIV
AZAS MEKANISME PENGELOLAAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 26
Azas Pengelolaan BUM Desa
a. Pengelolaan kegiatan BUM Desa dilakukan secara terbuka dan dapat
dipertanggung jawabkan ;
b. Warga masyarakat terlibat secara aktif
c. Pengelolaan kegiatan perlu berkelanjutan.

Pasal 27
Laporan Bulanan
1. Kepala Unit usaha membuat laporan bulanan atas pengelolaan unit usaha
disampaikan kepada Direktur;
2. Direktur membuat laporan Perkembangan BUM Desa tentang administrasi dan
keuangan disampaikan kepada Kepala Desa ditembuskan kepada Dewan Pembina
kabupaten melaui fasilitator, dan camat;
3. Mekanisme pelaporan sesuai dengan yang diatur melalui Peraturan Bupati.

Pasal 28
Pertanggungjawaban Tahunan
1. Pertanggungjawaban :
a. Pertanggungjawaban BUM Desa disampaikan Direkturkepada Kepala Desa,
Kepala Desa menyampaikan kepada BPD dalam forum musyawarah Desa
minimal (1) satu kali dalam (1) satu tahun ;
b. Sisitem Pelaporan pertanggungjawaban, dibuat berdasarkan jenis usaha
kegiatan.

2. Sistem pelaporan pertanggung jawaban, dibuat berdasarkan jenis usaha kegiatan.


a. Pendahuluan, memuat latar belakang, maksud dan tujuan usaha ;
b. Kegiatan usaha, memuat materi pelaksanaan / tenaga kerja , produksi,
penjualan / pemasaran, keuntungan dan kerugian.
c. Hambatan, membuat materi pengandaan bahan baku, pemasaran, tenaga
kerja, permodalan, dan mitra usaha.
3. Mekanismepelaporanpertanggungjawabandituangkandalam AD/ART

BAB XV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 29
1. Pembinaan
a. Pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan BUM Desa secara umum
dilakukan oleh Bupati melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintah Desa atau Fasilitator;
b. Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) dalam arti memfasilitasi yaitu
memberikan pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi aspek :
a. Menajemen yang terdiri dari manajemen proses dan manajemen keuangan;
b. Teknis;
c. Pengawasan umum;

2. Pengawasan ;
Pengawasan terdiri dari :
a. Pengawas Internal BUM Desa Terdiri dari :
1) Ketua BPD sebagai Ketua
2) Ketua LPMD sebagai anggota
3) Tokoh Perempuan sebagai anggota
Penetapannya melalui musyawarah desa dengan tugas dan tanggungjawab :
Melakukan pengawasan umum terhadap kegiatan BUM Desa meliputi : Proses,
alur dan mekanisme Pelaksanaan.

b) Pengawasan Ekternal BUM DesaTerdiri dari :


1) Inspektorat kabupaten: melakukan pengawasan atas Rekomendasi Bupati.
2) Fasilitator Pembina Kabupaten :
 Fasilitator melakukan pengawasan Sesuai Dengan rekomendasi
Pemerintah

BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP

PASAL 30

Dengan ditetapkannya Peraturan Desa ini, maka Peraturan Desa Bukit Pedusunan
Nomor ...................... Tahun ....................... tentang Badan Usaha Milik Desa dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.

PASAL 31
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan desa ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Desa dan AD/ART
BUM Desa.

PASAL 32
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diumumkan. Agar setiap orang
mengetahui, maka diperintahkan pengumuman Peraturan Desa ini dengan
penempatannya dalam berita daerah Desa Bukit Pedusunan.

Ditetapkan di Bukit Pedusunan


Pada tanggal ........,........................2016
KEPALA DESA BUKIT PEDUSUNAN

D r s. M A S R I L

Diumumkan di Desa Bukit Pedusunan


Pada Tanggal .................................................
SEKRETARIS DESA BUKIT PEDUSUNAN

YUSTRI YUSEP

Anda mungkin juga menyukai