Anda di halaman 1dari 11

-1-

Kepala Desa Cisambeng


Kabupaten Majalengka

PERUBAHAN PERATURAN DESA CISAMBENG


NOMOR 12 TAHUN 2015
TENTANG
BADAN USAHA MILIK DESA “DESA CISAMBENG”

PERATURAN DESA CISAMBENG


NOMOR 02 TAHUN 2018
TENTANG
BADAN USAHA MILIK DESA “BINA PERSADA”

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


Kepala Desa Cisambeng,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjalankan usaha di bidang


ekonomi dan/atau pelayanan umum di Desa perlu
dibentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) “Bina
Persada”;
b. bahwa pendirian BUMDesa “Bina Persada” telah
dibahas dan disepakati melalui Musyawarah Desa yang
diselenggarakan pada tanggal 16 Nopember 2015;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Desa tentang Badan Usaha Milik Desa “Bina
Persada”;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1968
tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan
Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang
Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan daerah-
daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Djawa
Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2851);
-2-

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558)
sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5864);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun
2014 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Perdes
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2091);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun
2014 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2093);
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
-3-

2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib dan


Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
159);
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan Dan
Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
296);
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
21 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2016, sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun
2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2016 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 786);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 2
Tahun 2015 tentang Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2015 Nomor 2);

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CISAMBENG
dan
KEPALA DESA CISAMBENG

MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN DESA TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA
“BINA PERSADA”

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
-4-

diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan


Republik Indonesia.
2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama
lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Desa.
3. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain
adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang
anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
4. Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUMDesa, adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa
yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha
lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
5. Kekayaan Desa yang dipisahkan adalah kekayaan milik desa baik barang
bergerak maupun tidak bergerak yang dikelola oleh BUMDESA.
6. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa,
dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan
Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APBDes,
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
8. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota dan
digunakan untuk mendanai penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.

BAB II
TUJUAN

Pasal 2
Pengaturan tentang BUMDesa “Bina Persada” bertujuan untuk menjamin
kepastian hukum mengenai kedudukan BUMDesa “Bina Persada” sebagai
lembaga usaha ekonomi Desa dalam melakukan :
a. Peningkatan pendapatan asli desa dan pendapatan masyarakat.
b. peningkatan perekonomian Desa;
c. optimalisasi aset Desa untuk kesejahteraan Desa;
d. peningkatan usaha masyarakat Desa dalam pengelolaan potensi ekonomi
Desa;
e. pengembangan dan pelaksanaan rencana kerja sama usaha Desa dengan
pihak ketiga;
-5-

f. upaya menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung


kebutuhan layanan umum masyarakat Desa;
g. penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat Desa;
h. Mendorong berkembangnya kegiatan perekonomian masyarakat Desa;
i. Meningkatkan kreatifitas dan peluang usaha ekonomi produktif dan
kemampuan wirausaha anggota masyarakat desa yang berpenghasilan
rendah; dan
j. Mendorong berkembangnya usaha mikro sector informal untuk
penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat di Desa.

BAB III
KEDUDUKAN

Pasal 3
(1) BUMDesa “BINA PERSADA” berkedudukan di Desa Cisambeng.
(2) Dalam penyelenggaraan BUMDesa “Bina Persada” sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) selanjutnya ditetapkan anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga.
(3) Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa.

BAB IV
PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN

Bagian Kesatu
Bentuk Organisasi

Pasal 4
Dalam menjalankan usaha ekonomi Desa secara maksimal, BUMDesa “BINA
PERSADA” terdiri dari unit usaha yang mengelola jenis usaha.

Pasal 5
(1) Dalam hal unit usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dibutuhkan
pengembangan skala usaha yang lebih besar dan bermanfaat untuk
Desa, maka unit usaha dapat berbentuk badan hukum privat.
(2) Unit usaha berbadan hukum privat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat berupa lembaga bisnis yang kepemilikan sahamnya sebagian
besar dimiliki oleh BUMDesa dan terbuka untuk masyarakat Desa,
terdiri atas:
a. 51% (lima puluh satu perseratus) dimiliki oleh BUMDesa “Bina
Persada”; dan
b. 49% (empatpuluh sembilan perseratus) dimiliki oleh masyarakat
Desa.
-6-

Bagian Kedua
Organisasi Pengelola

Pasal 6
Organisasi pengelola BUMDesa “BINA PERSADA” Desa Cisambeng terpisah
dari organisasi Pemerintahan Desa.

Pasal 7
Susunan kepengurusan BUMDesa “BINA PERSADA” Desa Cisambeng terdiri
dari:
a. penasihat;
b. pelaksana operasional; dan
c. pengawas.

Pasal 8
Struktur Organisasi Pengelola BUMDesa “BINA PERSADA” Desa Cisambeng
terdiri dari:
a. Penasehat atau Komasaris;
b. Pengawas;
c. Ketua atau Direktur;
d. Sekretaris;
e. Bendahara;
f. Manager Bisnis dan Operasional
g. Unit Usaha Barang dan Jasa;
h. Unit Usaha Perdagangan Umum;
i. Unit Usaha Simpan Pinjam;
j. Unit Usaha Jasa / Konstruksi;
k. Unit Usaha Peternakan, Pertanian, Perikanan dan Perkebunan;
l. Unit Usaha Ekonomi Kreatif.

Pasal 9
(1) Penasihat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a dijabat secara
ex officio oleh Kepala Desa.
(2) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berkewajiban :
a. memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam
b. melaksanakan pengelolaan BUMDesa “Bina Persada” ;
c. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap
d. penting bagi pengelolaan BUMDesa “Bina Persada” ; dan
e. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUMDesa “Bina
Persada”.
(3) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berwenang:
a. meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan
yang menyangkut pengelolaan usaha Desa; dan
-7-

b. melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan


kinerja BUMDesa “Bina Persada”.

Pasal 10
(1) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b
mempunyai tugas mengurus dan mengelola BUMDesa “Bina Persada”
sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
(2) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkewajiban :
a. melaksanakan dan mengembangkan BUMDesa “Bina Persada” agar
menjadi lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau
pelayanan umum masyarakat Desa;
b. menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa; dan
c. melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga perekonomian
lainnya.
(3) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:
a. membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUMDesa
“Bina Persada” setiap bulan;
b. membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUMDesa
“Bina Persada” setiap bulan;
c. memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUMDesa “Bina
Persada” kepada masyarakat Desa melalui Musyawarah Desa
sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 11
(1) Masa bakti Kepengurusan BUMDesa “Bina Persada” selama 4 (empat)
tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa bakti berikutnya.
(2) Kepengurusan BUMDesa “Bina Persada” dapat diberhentikan apabila :
a. Telah selesai masa baktinya;
b. Meninggal dunia;
c. Mengundurkan diri;
d. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga merugikan,
menghambat pertumbuhan dan perkembangan BUMDesa “Bina
Persada” ;
e. Dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.
-8-

Bagian Ketiga
Permodalan

Pasal 12
(1) Modal awal BUMDesa “BINA PERSADA” bersumber dari APBDes.
(2) Modal BUMDesa “BINA PERSADA” terdiri atas:
a. penyertaan modal Desa; dan
b. penyertaan modal masyarakat Desa.

Pasal 13
(1) Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2)
huruf a terdiri atas:
a. hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan
dan/atau lembaga donor yang disalurkan melalui mekanisme
APBDes;
b. bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten yang disalurkan melalui mekanisme APBDes;
c. kerja sama usaha dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi
masyarakat dan/atau lembaga donor yang dipastikan sebagai
kekayaan kolektif Desa dan disalurkan melalui mekanisme APBDes;
d. aset Desa yang diserahkan kepada APBDes sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan tentang Aset Desa.
(2) Penyertaan modal masyarakat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
11 ayat (2) huruf b berasal dari tabungan masyarakat dan simpanan
masyarakat.
(3) BUMDesa “Bina Persada” dapat mengajukan pinjaman serta kerjasama
dengan perbankan dan pihak ketiga dengan persetujuan Kepala Desa.

Pasal 14
Ketentuan lebih lanjut tentang modal BUMDesa “Bina Persada” diatur dalam
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga BUMDesa “Bina Persada” yang
ditetapkan dengan keputusan kepala Desa.

Bagian Keempat
Pengelolaan Unit Usaha

Pasal 15
(1) BUMDesa “BINA PERSADA” menjalankan usaha ekonomi Desa dengan
memanfaatkan:
a. Sumber daya di Desa;
b. Potensi pasar sarana produksi pertanian;
c. Jasa produksi pertanian meliputi olah lahan, pembibitan, tanam,
panen, penampungan hasil pertanian, dan penanganan pasca panen;
d. Pengolahan dan pemasaran hasil pertanian.
-9-

e. Pengolahan makanan dan minuman


f. Pengadaan kedelai
g. Toko sembako dan waserda
h. Usaha jasa lainnya
(2) Dalam menjalankan usaha ekonomi Desa secara maksimal bagi
masyarakat Desa, BUMDesa “Bina Persada” dapat membentuk unit
usaha:
a. Unit Usaha Barang dan Jasa;
b. Unit Usaha Perdagangan Umum;
c. Unit Usaha Jasa / Konstruksi;
d. Unit Usaha Simpan Pinjam;
e. Unit Usaha Peternakan, Pertanian, Perikanan dan Perkebunan;
f. Unit Usaha Ekonomi Kreatif.

Pasal 16
Pengelola unit usaha BUMDesa “Bina Persada” melaksanakan tugas dan
tanggung jawab untuk menyusun kerangka bisnis yang memberdayakan
dan menguntungkan masyarakat Desa, antara lain:

a. Unit Usaha Barang dan Jasa;


b. Unit Usaha Perdagangan Umum;
c. Unit Usaha Jasa / Konstruksi;
d. Unit Usaha Simpan Pinjam;
e. Unit Usaha Peternakan, Pertanian, Perikanan dan Perkebunan;
f. Unit Usaha Ekonomi Kreatif.

Bagian Kelima
Hasil Usaha

Pasal 17
(1) Hasil usaha BUMDesa “Bina Persada” merupakan pendapatan yang
diperoleh dari hasil transaksi dikurangi dengan pengeluaran biaya dan
kewajiban pada pihak lain, serta penyusutan atas barang-barang
inventaris dalam 1 (satu) tahun buku.
(2) Pembagian hasil usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dikelola melalui sistem akuntansi sederhana.
(3) Besaran hasil usaha BUMDesa “Bina Persada” untuk pendapatan asli
Desa selanjutnya diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga BUMDesa “Bina Persada” yang ditetapkan dengan keputusan
kepala Desa.
- 10 -

Bagian Keenam
Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Pasal 18
(1) Pelaksana operasional BUMDesa “Bina Persada” harus menyampaikan
laporan tahunan dan laporan akhir masa jabatan kepada kepala Desa.
(2) Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikan
laporan pertanggungjawaban kinerja BUMDesa “Bina Persada” kepada
BPD.
(3) Pengurus BUMDesa “Bina Persada” yang dengan sengaja menimbulkan
kerugian bagi BUMDesa “Bina Persada” wajib mengganti kerugian
dimaksud.
(4) Tata cara penyelesaian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Ketujuh
Kerjasama

Pasal 19
(1) Dalam mengelola asset BUMDesa “Bina Persada” dapat bekerjasama
dengan Pihak Ketiga atas Persetujuan Pemerintahan Desa.
(2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam
bentuk Perjanjian Kerja Sama dan disampaikan kepada Bupati melalui
Camat untuk mendapat persetujuan.
(3) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 10
tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.

BAB V
PEMBUBARAN

Pasal 20
(1) Pembubaran BUMDesa “Bina Persada” dilakukan dalam hal terdapat
kerugian.
(2) Kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dialami BUMDesa
“Bina Persada” menjadi beban BUMDesa “Bina Persada” dan menjadi
tanggung jawab pelaksana operasional BUMDesa “Bina Persada” beserta
Kepala Desa.

Pasal 21
(1) Dalam hal BUMDesa “Bina Persada” tidak dapat menutupi kerugian
dengan aset dan kekayaan yang dimilikinya, dinyatakan rugi melalui
Musyawarah Desa.
(2) Hasil Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi
acuan bagi kepala Desa untuk mengajukan pailit sesuai dengan
- 11 -

mekanisme yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-


undangan.
(3) Kepailitan BUMDesa “Bina Persada” sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) disampaikan oleh kepala Desa dalam Musyawarah Desa.

BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 22
(1) BUMDesa “Bina Persada” dan unit usaha yang dikelola BUMDesa “Bina
Persada” yang telah ada sebelum Peraturan Desa ini berlaku tetap dapat
menjalankan kegiatannya.
(2) BUMDesa “Bina Persada” dan unit usaha sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus melakukan penyesuaian dengan ketentuan Peraturan
Desa ini paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak Peraturan Desa ini
berlaku.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Pada saat Peraturan Desa ini mulai berlaku, ketentuan mengenai Badan
Usaha Milik Desa “Bina Persada” dalam Peraturan Desa, dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 24
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa
Cisambeng.

Ditetapkan di : CISAMBENG
Pada tanggal : 05 April 2018

KEPALA DESA,

EROS SURJADININGRAT
Diundangkan di : CISAMBENG
Pada tanggal : 05 April 2018

SEKRETARIS DESA,

IMAN YUDIMAN
BERITA DESA CISAMBENG TAHUN 2018 NOMOR …1…./E

Anda mungkin juga menyukai