KABUPATEN DAIRI
TENTANG
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
6. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan Asli
Desa, dibeli atau diperoleh atas beban APBDesa atau perolehan hak
lainnya yang sah.
7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu Perangkat Desa sebagai
unsur Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
11. Kekayaan Desa adalah Segala kekayaan dan sumber penghasilan desa.
12. Permodalan BUM Desa adalah permodalan yang berasal dari kekayaan
desa yang dipisahkan, dana masyarakat desa dan sumber lain yang sah.
16. Pelaksana Operasional BUM Desa adalah Stuktur organisasi inti dalam
hal menjalankan manajemen BUM Desa hasil Musyawarah Desa.
BAB II
NAMA DAN KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Badan Usaha Milik Desa ini bernama Badan Usaha Milik Desa REBBAK
TEROLIH
Bagian kesatu
Pasal 3
Bagian Kedua
Pasal 4
Bagian Ketiga
Pasal 5
Pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat melalui BUM Desa mempunyai
sasaran :
a. terpenuhi pelayanan masyarakat desa dalam mengembangkan usaha
produktif; dan
BAB IV
BENTUK, KEANGGOTAAN DAN ORGANISASI BUM DESA
Bagian Kesatu
Pasal 6
Unit usaha BUM Desa REBBAK TEROLIH adalah unit usaha yang meliputi:
Bagian Kedua
Keanggotan BUM Desa
Pasal 7
(2). Keanggotaan BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
seluruh masyarakat dan aparatur Pemerintahan Desa yang berada di
desa.
Bagian Ketiga
Organisasi BUM Desa
Pasal 8
a. penasehat ;
(2) Penasehat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a secara ex-
officio dijabat oleh Kepala Desa.
a. direktur;
b. kepala bagian tata usaha;
(6) Organisasi BUM Desa dengan komposisinya secara stuktur terpisah dari
struktur Pemerintah Desa.
(7) Organisasi BUM Desa diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Desa atas
nama masyarakat dari hasil musyawarah desa.
(8) Susunan organisasi BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa dan disampaikan kepada
Bupati melalui Camat.
(9) Bagan struktur organisasi BUM Desa tercantum dalam lampiran dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan oleh peraturan Desa ini.
Bagian Keempat
Paragraf 1
Hak
Pasal 9
Kewajiban
Pasal 10
Paragraf 3
Wewenang
Pasal 11
BAB V
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
a. meninggal dunia;
c. mengundurkan diri;
BAB VI
Pasal 15
(1) Hasil usaha BUM Desa merupakan pendapatan yang diperoleh dari
hasil usaha transaksi dikurangi dengan pengeluaran biaya dan
kewajiban pada pihak lain, serta penyusutan atas barang-barang
inventaris dalam 1 (satu) tahun buku.
(2) Pembagian hasil usaha BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa.
(3) Alokasi pembagian hasil usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dikelola melalui sistem akuntansi sederhana.
BAB VII
MASA BHAKTI PENGAWAS DAN PELAKSANA OPERASIONAL
Pasal 16
(1) Masa bhakti Pengawas dan Pelaksana Operasional BUM Desa adalah
selama 5 (lima) tahun.
(2) Masa bhakti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhitung sejak
tanggal pengangkatan dan penetapannya berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Desa.
BAB VIII
DAN PELAPORAN
Bagian Kesatu
Pengelolaan
Pasal 17
Bagian Kedua
Pertanggungjawaban
Pasal 18
Bagian Ketiga
Pelaporan
Pasal 19
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Laporan
Berkala dan Laporan Pertanggungjawaban.
(7) Apabila laporan yang telah disempurnakan belum dapat diterima, dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk dilakukan audit sampai
dengan pemberhentian Pelaksana Operasional.
Pasal 20
Pasal 21
(1) Penyertaan modal desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 ayat (2)
huruf a terdiri atas;
(2) Setiap penyertaan modal desa yang dananya berasal dari APBDesa
harus melalui musyawarah desa dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.
BAB X
Pasal 22
(1) BUM Desa dapat melakukan kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau
lebih.
(2) Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih dapat dilakukan dalam
satu kecamatan atau antar kecamatan dalam satu kabupaten.
(3) Kerjasama antara 2 (dua) BUM Desa atau lebih harus mendapat
persetujuan masing-masing Pemerintah Desa.
Pasal 23
(1) Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih dibuat dalam naskah
perjanjian kerjasama.
(2) Naskah perjanjian kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih paling
sedikit memuat:
a. subjek kerjasama;
b. objek kerjasama;
c. jangka waktu;
e. pendanaan;
f. keadaan memaksa;
g. pengalihan aset;
h. penyelesaian perselisihan.
(3) Naskah perjanjian kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih
ditetapkan oleh pelaksana operasional dari masing-masing BUM Desa
yang bekerjasama.
Pasal 24
(2) Dalam hal kegiatan kerjasama dilaksanakan antar unit usaha BUM
Desa yang berbadan hukum, diatur sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas dan Lembaga
Keuangan Mikro.
BAB XI
PEMBUBARAN BUM Desa
Pasal 25
Pembubarkan BUM Desa dilakukan melalui Musyawarah Desa dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. kerugian yang dialami BUM Desa menjadi beban BUM Desa;
b. BUM Desa tidak dapat menutupi kerugian dengan aset dan kekayaan
yang dimilikinya; dan
c. dinyatakan pailit sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-
undangan mengenai kepailitan.
BAB XII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 26
(1) Kepala Desa melakukan pembinaan terhadap pengurus BUM Desa
(2) BPD melakukan pengawasan terhadap kinerja Pemerintahan Desa
dalam membina pengelolaan BUM Desa.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUPAN
Pasal 27
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini akan diatur dalam
Anggaran Desa dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa.
Pasal 28
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan
Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa
Simartugan.
Ditetapkan di Simartugan,
ALLIBER KALOKO
GUMARANG KALOKO