KABUPATEN PURBALINGGA
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Halaman 3
BAB II
TUJUAN
Pasal 2
BAB III
KEDUDUKAN
Pasal 3
BAB IV
PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN
Bagian Kesatu
Bentuk Organisasi
Pasal 4
Pasal 5
Halaman 4
maka unit usaha BUM Desa dapat berbentuk badan
hukum privat.
Bagian Kedua
Organisasi Pengelola
Pasal 6
Pasal 7
Bagian Ketiga
Modal
Pasal 8
Halaman 5
sebesar 30 (tiga puluh) perseratus dari modal Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (4).
(6) Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan
pemerintah daerah kabupaten/kota dapat memberikan
bantuan kepada BUM Desa sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 9
Bagian Keempat
Pengelolaan Unit Usaha
Pasal 10
Pasal 11
Bagian Kelima
Hasil Usaha
Pasal 12
Halaman 6
Bagian Keenam
Pelaporan
Pasal 13
BAB V
PEMBUBARAN
Pasal 14
Pasal 15
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 16
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Ditetapkan di : Karanganyar
pada tanggal : 02 Februari 2018
ttd
TOFIK
ttd
MASROH
Halaman 8
LAMPIRAN I
PERATURAN DESA KARANGANYAR,
NOMOR 01 TAHUN 2018
ANGGARAN DASAR
BADAN USAHA MILIK DESA “BERKAH MULYA”
DESA KARANGANYAR, KECAMATAN KARANGANYAR, KABUPATEN
PURBALINGGA
BAB I
NAMA, TEMPAT/KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA
Pasal 1
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN PEMBENTUKAN BUM DESA
Pasal 2
BAB III
VISI DAN MISI
Pasal 3
BAB IV
JENIS USAHA
Pasal 4
(1) BUM Desa dapat menjalankan bisnis sosial (social business) sederhana
yang memberikan pelayanan umum (serving) kepada masyarakat dengan
memperoleh keuntungan finansial.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. Pasar Desa, Kios desa dan pedagang kaki lima
b. Penyedia Barang dan Jasa
c. Konstruksi/Property
d. Jasa Boga/catering
e. Keuangan/Lembaga keuangan Mikro/Sub Unit Ekonomi
f. Pengelolaan Sampah
g. Pengeloaan Air Bersih
h. Pengelolaan Aset desa untuk umum, lapangan, Pendopo, Aula Kantor
Desa
i. Penyediaan kebutuhan petani seperti: pembibitan, alat-alat pertanian,
kebutuhan pupuk, obat-obat pertanian, peternakan dan jasa
perkreditan untuk usaha–usaha keluarga petani
Pasal 5
(1) Dalam hal unit usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dibutuhkan
pengembangan skala usaha yang lebih besar dan bermanfaat untuk
kepentingan desa, maka unit usaha BUM Desa dapat berbentuk badan
hukum privat.
(2) Unit usaha BUM Desa yang berbadan hukum privat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat berupa lembaga bisnis yang kepemilikan
sahamnya sebagian besar dimiliki oleh BUM Desa dan terbuka untuk
masyarakat Desa, terdiri atas:
a. 70 (tujuh puluh) perseratus dimiliki oleh BUM Desa; dan
b. 30 (tiga puluh) perseratus dimiliki oleh masyarakat Desa.
Pasal 6
(1) BUM Desa dapat menjalankan bisnis penyewaan (renting) barang untuk
melayani kebutuhan masyarakat Desa dan ditujukan untuk memperoleh
Pendapatan Asli Desa.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. alat transportasi;
b. perkakas pesta;
c. gedung pertemuan;
d. rumah toko;
e. tanah milik BUM Desa; dan
f. barang sewaan lainnya.
Halaman 10
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
(1) BUM Desa dapat menjalankan bisnis keuangan (financial business) yang
memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala mikro yang dijalankan oleh
pelaku usaha ekonomi Desa.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi simpan pinjam dan perkreditan.
Pasal 10
(1) BUM Desa dapat menjalankan usaha bersama (holding) sebagai induk dari
unit-unit usaha yang dikembangkan masyarakat Desa baik dalam skala
lokal Desa maupun kawasan perdesaan.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. Desa Wisata;
b. Pengelolaan Air Bersih Tingkat Kecamatan
BAB V
ORGANISASI PENGELOLA BUM DESA
Pasal 11
Pasal 12
Halaman 11
Pasal 13
Pasal 14
BAB VI
PERMODALAN
Pasal 15
BAB VII
ALOKASI HASIL USAHA
Pasal 16
(1) Hasil usaha BUM Desa “Berkah Mulya” merupakan pendapatan yang
diperoleh dari hasil transaksi dikurangi dengan pengeluaran biaya dan
kewajiban pada pihak lain, serta penyusutan atas barang-barang
inventaris dalam 1 (satu) tahun buku.
(2) Pembagian hasil usaha BUM Desa “Berkah Mulya” sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dibagi berdasarkan proporsi untuk:
a. 35% (tiga puluh lima perseratus) digunakan untuk penambahan modal
BUM Desa Bersama;
b. 30% (tiga puluh perseratus) disetorkan kepada Desa sebagai
pendapatan asli Desa;
c. 25% (dua puluh lima perseratus) digunakan untuk tunjangan prestasi
bagi pengurus dan karyawan; dan
d. 10% (sepuluh perseratus) dana bantuan sosial.
(3) Dalam hal manajemen BUM Desa melakukan kerja sama dengan berbagai
pihak, maka pembagian sisa hasil usahanya mengacu pada pembagian
seperti yang diatur pada ayat (1), untuk itu pihak managemen BUM Desa
harus melaksanakan usaha sebaik mungkin guna mendapatkan
keuntungan sebesar mungkin untuk manajemen BUM Desa dengan
bentuk perjanjian yang jelas.
Halaman 12
BAB VIII
PEMBUKUAN
Pasal 17
BAB IX
FORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 18
BAB X
MEKANISME PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 19
Halaman 13
Pasal 20
(1) Paling lambat 2 (dua) bulan sebelum tahun buku berakhir, Pelaksana
Operasional menyampaikan rencana kerja tahunan dan anggaran BUM
Desa tahun yang akan datang kepada Penasehat untuk mendapatkan
persetujuan.
(2) Paling lambat 1 (satu) bulan setelah penyampaian rencana kerja tahunan
dan anggaran Penasehat harus sudah memberikan persetujuan atau
penolakan.
(3) Apabila Penasehat memberikan penolakan, maka Pelaksana Operasional
harus melakukan perubahan sesuai saran
(4) Setiap perubahan rencana kerja tahunan dan anggaran yang terjadi dalam
tahun buku yang bersangkutan harus mendapat persetujuan Penasehat.
(5) Apabila Pelaksana Operasional telah melakukan perubahan sesuai saran
Penasehat, dan Penasehat sampai permulaan tahun buku tidak
mengemukakan keberatan, maka rencana kerja tahunan dan anggaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan berlaku.
Pasal 21
(1) Paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhir tahun buku, Pelaksana
Operasional menyampaikan laporan tahunan kepada Penasehat untuk
mendapatkan pengesahan.
(2) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari neraca
dan laporan laba/rugi.
Pasal 22
Halaman 14
berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf
c dan huruf d;
BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 23
Anggaran Dasar Badan Usaha Milik Desa dapat ditambah dan/atau dikurangi
dan/atau dirubah dengan ketentuan bahwa perubahan, penambahan
dan/atau pengurangan dilakukan dalam Musyawarah Desa yang dihadiri
lebih dari ½ anggota Musyawarah Desa.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
Ditetapkan di : Karanganyar
pada tanggal : 02 Februari 2018
ttd
TOFIK
Diundangkan di Desa Karanganyar
Pada Tanggal 02 Februari 2018
PLT. SEKRETARIS DESA
KARANGANYAR
ttd
MASROH
BERITA DESA KARANGANYAR TAHUN 2018 NOMOR 01
Halaman 15
LAMPIRAN II
PERATURAN DESA KARANGANYAR,
NOMOR 01 TAHUN 2018
BAB I
AZAZ DAN FUNGSI
Pasal 1
BAB II
ORGANISASI PENGELOLA
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 2
Bagian Kedua
Penasehat
Paragraf 1
Pengangkatan
Pasal 3
(1) Penasehat sebagaimana dimaksud pada pasal 2 huruf a, dijabat secara ex
officio oleh Kepala Desa.
(2) Masa jabatan Penasehat selama masa jabatan Kepala Desa.
Halaman 16
Paragraf 2
Pemberhentian
Pasal 4
Penasehat berhenti karena:
a. masa jabatan berakhir; atau
b. meninggal dunia.
Paragraf 3
Tugas dan Wewenang
Pasal 5
(1) Penasihat mempunyai tugas melakukan pengawasan dan memberikan
nasihat kepada pelaksana operasional dalam menjalankan kegiatan
pengurusan dan pengelolaan usaha Desa.
(2) Penasihat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) mempunyai kewenangan meminta penjelasan pelaksana operasional
mengenai pengurusan dan pengelolaan usaha Desa.
Paragraf 4
Hak dan Kewajiban
Pasal 6
(1) Penasehat BUM Desa berhak mengundang Pelaksana Operasional dan
Pengawas untuk meminta penjelasan terhadap pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa.
(2) Penasehat berhak atas penghasilan yang sah sebagai penghargaan dari
pelaksanaan tugas-tugasnya.
(3) Penasehat berhak meminta pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
Badan Usaha Milik Desa paling sedikit satu kali dalam setahun.
(4) Penasehat dalam mengembangkan Badan Usaha Milik Desa berkewajiban:
a. memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam
melaksanakan pengelolaan BUM Desa;
b. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap
penting bagi pengelolaan BUM Desa; dan
c. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa.
Bagian Ketiga
Pengangkatan dan Pemberhentian Pelaksana Operasional
Paragraf 1
Pengangkatan
Pasal 7
(2) Persyaratan formal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:
a. orang perseorangan;
b. masyarakat desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
c. Berdomisili dan atau bertempat tinggal di wilayah Desa Karanganyar
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
d. berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha
ekonomi Desa; dan
e. pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau
sederajat;
Halaman 17
(3) Persyaratan material sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut
:
a. pengalaman, artinya yang bersangkutan memiliki rekam jejak (track
record) yang menunjukkan keberhasilan dalam pengurusan BUM
Desa/Perusahaan/Lembaga tempat yang bersangkutan bekerja sebelum
pencalonan;
b. keahlian, artinya yang bersangkutan memiliki :
1) pengetahuan yang memadai di bidang usaha BUM Desa;
2) pemahaman terhadap manajemen dan tata kelola perusahaan; dan
3) kemampuan untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan
strategis dalam rangka pengembangan BUM Desa.
c. Integritas, artinya yang bersangkutan tidak pernah terlibat:
1) perbuatan rekayasa dan praktek-praktek menyimpang, dalam
pengurusan BUM Desa/Perusahaan/Lembaga tempat yang
bersangkutan bekerja sebelum pencalonan (berbuat tidak jujur);
2) perbuatan cidera janji yang dapat dikategorikan tidak memenuhi
komitmen yang telah disepakati dengan BUM
Desa/Perusahaan/Lembaga tempat yang bersangkutan bekerja
sebelum pencalonan (berperilaku tidak baik);
3) perbuatan yang dikategorikan dapat memberikan keuntungan secara
melawan hukum kepada pribadi calon Direktur, Pengawas,
Penasehat, pegawai BUM Desa/Perusahan/Lembaga tempat yang
bersangkutan bekerja, atau golongan tertentu sebelum pencalonan
(berperilaku tidak baik); dan
4) perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap
ketentuan yang berkaitan dengan prinsip-prinsip pengurusan
perusahaan yang sehat (berperilaku tidak baik).
d. kepemimpinan, artinya yang bersangkutan memiliki kemampuan
untuk:
1) memformulasikan dan mengartikulasikan visi BUM Desa;
2) mengarahkan pejabat dan karyawan BUM Desa agar mampu
melakukan sesuatu untuk mewujudkan tujuan BUM Desa; dan
3) membangkitkan semangat (memberi energi baru) dan memberikan
motivasi kepada pejabat dan karyawan BUM Desa untuk mampu
mewujudkan tujuan BUM Desa.
e. memiliki kemauan yang kuat (antusias) dan dedikasi yang tinggi untuk
memajukan dan mengembangkan BUM Desa.
(4) Persyaratan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :
a. bukan pengurus partai politik, dan/atau anggota legislatif, dan/atau
tidak sedang mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif;
b. bukan kepala desa dan/atau tidak sedang mencalonkan diri sebagai
calon kepala Desa;
c. berusia paling tinggi 65 (enam puluh lima) tahun ketika akan terpilih
sebagai Pelaksana Operasional;
d. tidak sedang menjabat sebagai Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian
Negara Republik Indonesia, Perangkat Desa, Badan Permusyawaratan
Desa, Pejabat pada Lembaga, Pengawas pada BUM Desa, Direktur dan
Pengawas/Penasehat pada BUM Desa dan/atau Perusahaan/Koperasi,
kecuali menandatangani surat pernyataan bersedia mengundurkan diri
dari jabatan tersebut jika terpilih sebagai Pelaksana Operasional BUM
Desa;
e. tidak sedang menduduki jabatan yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan dilarang untuk dirangkap dalam jabatan
Pelaksana Operasional, kecuali menandatangani surat pernyataan
bersedia mengundurkan diri dari jabatan tersebut jika terpilih sebagai
Pelaksana Operasional;
f. sehat jasmani dan rohani (tidak sedang menderita suatu penyakit yang
dapat menghambat pelaksanaan tugas sebagai Pelaksana Operasional)
Halaman 18
yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari rumah sakit
pemerintah;
g. berpendidikan minimal setingkat SLTA/sederajat dan diutamakan
berpengalaman dibidangnya;
h. calon Pelaksana Operasional dilarang mempunyai hubungan keluarga
dengan Pengawas dan Penasehat dalam hubungan sebagai orang tua
termasuk mertua, anak termasuk menantu, saudara termasuk ipar dan
suami/istri.
i. Apabila hubungan keluarga sebagaimana dimaksud pada huruf h
terjadi setelah pengangkatan, maka yang bersangkutan diberhentikan
dengan hormat.
(5) Pelaksana Operasional dijabat dari unsur masyarakat dan dipilih dari dan
oleh masyarakat berdasarkan musyawarah desa yang dituangkan dalam
Berita Acara.
(6) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), pelaksana
operasional dapat direkrut melalui sistem rekrutmen yang terbuka.
(7) Pengangkatan Pelaksana Operasional ditetapkan melalui Keputusan
Kepala Desa.
Paragraf 2
Pemberhentian
Pasal 8
1) Pelaksana Operasional berhenti karena :
a. meninggal dunia;
b. telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BUM Desa;
c. mengundurkan diri;
d. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat
perkembangan kinerja BUM Desa;
e. terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
2) Pemberhentian Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf d karena :
a. tidak/kurang dapat memenuhi kewajibannya yang telah disepakati
dalam kontrak manajemen;
b. melanggar ketentuan anggaran dasar dan/atau peraturan perundang-
undangan;
c. dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap; atau
d. mengundurkan diri.
Pasal 9
Halaman 19
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Bagian Keempat
Direktur
Paragraf 1
Masa Jabatan
Pasal 13
Masa jabatan Direktur adalah selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
kembali sepanjang memenuhi persyaratan dan berkinerja baik.
Paragraf 2
Tugas, Kewajiban dan Wewenang
Pasal 14
Direktur mempunyai tugas :
a. memimpin organisasi BUM Desa;
b. melakukan pengendalian kegiatan BUM Desa;
Halaman 20
c. bertindak atas nama lembaga untuk mengadakan perjanjian kerjasama
dengan pihak ketiga dalam pengembangan usaha atau lain-lain
kegiatan yang dipandang perlu dilaksanakan;
d. melaporkan keuangan BUM Desa setiap bulan kepada Penasehat;
e. melaporkan keadaan keuangan BUM Desa setiap enam bulan melalui
Musdes; dan
f. melaporkan keadaan keuangan BUM Desa akhir tahun melalui Musdes
Pertanggungjawaban.
Pasal 15
Direktur mempunyai kewajiban :
a. menyusun perencanaan, melakukan koordinasi dan pengawasan
seluruh kegiatan operasional;
b. melaksanakan pembinaan pegawai;
c. melaksanakan pengawasan dan pengelolaan kekayaan BUM Desa;
d. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;
e. menyusun Tata Kerja BUM Desa dengan pertimbangan Pengawas untuk
disahkan oleh Kepala Desa;
f. menyusun Rencana Strategis Bisnis yang disahkan oleh Kepala Desa
setelah mendapatkan rekomendasi Pengawas;
g. menyusun dan menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Strategis Bisnis
yang telah disetujui Pengawas kepada Kepala Desa untuk mendapatkan
pengesahan; dan
h. menyusun dan menyampaikan laporan seluruh kegiatan BUM Desa.
Pasal 16
Pasal 17
(1) Direktur memperoleh hak cuti meliputi :
a. cuti tahunan;
b. cuti besar;
c. cuti sakit;
d. cuti karena alasan penting;dan
e. cuti bersalin.
(2) Direktur yang menjalankan cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap
diberikan penghasilan penuh.
Halaman 21
(3) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikeluarkan oleh Kepala Desa
berpedoman pada ketentuan/peraturan perundang-undangan.
Pasal 18
Penunjukan Pejabat Sementara
Bagian Kelima
Sekretaris
Pasal 19
Bagian Keenam
Bendahara
Pasal 20
Bagian Ketujuh
Kepala Unit
Pasal 21
Bagian Kedelapan
Pelaksana Kerja
Pasal 22
(1) Pelaksana Kerja mempunyai tugas pokok membantu Kepala Unit Usaha
melaksanakan fungsi sesuai bidangnya dalam Badan Usaha Milik Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana ayat (1) pasal ini, uraian
tugas Pelaksana Kerja sebagai berikut:
a. melaksanakan kebijakan operasional fungsi unit usaha sesuai dengan
bidangnya dalam Badan Usaha Milik Desa;
b. melaksanakan strategi pengelolaan fungsi unit usaha sesuai dengan
bidangnya dalam Badan Usaha Milik Desa; dan
c. menyusun laporan kegiatan sesuai dengan bidang unit usaha dalam
Badan Usaha Milik Desa.
Bagian Kesembilan
Pengawas
Pasal 23
Pasal 24
(1) Pengawas dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugas untuk kepentingan dan tujuan BUM Desa.
(2) Untuk dapat diangkat sebagai Pengawas, harus memenuhi persyaratan
formal, persyaratan material dan persyaratan lain.
(3) Persyaratan formal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagai
berikut :
a. orang perseorangan;
b. mampu melaksanakan perbuatan hukum;
c. tidak pernah dinyatakan pailit;
d. tidak pernah menjadi Anggota Direktur atau anggota Dewan Penasehat/
Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu BUM
Desa dan/atau perusahaan dinyatakan pailit; dan
Halaman 23
e. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang
merugikan keuangan negara, Daerah, Desa, BUM Desa, dan/atau
perusahaan.
(4) Persyaratan material sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagai
berikut :
a. pengalaman, artinya yang bersangkutan memiliki rekam jejak (track
record) yang menunjukkan keberhasilan dalam pengurusan/
Pengawasan BUM Desa/perusahaan/lembaga tempat yang
bersangkutan bekerja sebelum pencalonan.
b. keahlian, artinya yang bersangkutan memiliki :
(1) keahlian, kecakapan dan kemampuan tentang Pengawasan BUM
Desa; dan
(2) pemahaman terhadap manajemen dan tata kelola perusahaan;
c. integritas, artinya yang bersangkutan tidak pernah terlibat:
(1) perbuatan rekayasa dan praktek-praktek menyimpang, dalam
pengurusan BUM Desa/perusahaan/lembaga tempat yang
bersangkutan bekerja sebelum pencalonan atau berperilaku baik;
(2) perbuatan cidera janji yang dapat dikategorikan tidak memenuhi
komitmen yang telah disepakati dengan BUM
Desa/perusahaan/lembaga tempat yang bersangkutan bekerja
sebelum pencalonan atau berperilaku tidak baik;
(3) perbuatan yang dikategorikan dapat memberikan keuntungan secara
melawan hukum kepada pribadi calon Direktur, Dewan
Pengawas/Penasehat, pegawai BUM Desa/perusahan/lembaga
tempat yang bersangkutan bekerja, atau golongan tertentu sebelum
pencalonan atau berperilaku tidak baik;
(4) perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap
ketentuan yang berkaitan dengan prinsip-prinsip pengurusan
perusahaan yang sehat.
d. kepemimpinan, artinya yang bersangkutan memiliki kemampuan
untuk:
(1) mengarahkan BUM Desa untuk mewujudkan tujuannya.
(2) membangkitkan semangat atau memberi energi baru dan
memberikan motivasi kepada pejabat dan karyawan BUM Desa
untuk mampu mewujudkan tujuan BUM Desa.
(3) memiliki kemauan yang kuat (antusias) dan dedikasi yang tinggi
untuk memajukan dan mengembangkan BUM Desa.
(5) Persyaratan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagai
berikut :
a. bukan pengurus partai politik, dan/atau anggota legislatif, dan/atau
tidak sedang mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif;
b. bukan kepala desa dan/atau tidak sedang mencalonkan diri sebagai
calon kepala Desa;
c. berusia paling tinggi 75 (tujuh puluh lima) tahun pada saat akan
menjabat Pengawas;
d. tidak sedang menjabat sebagai pejabat pada lembaga, Direktur pada
BUM Desa dan/atau Perusahaan, atau jabatan lain yang dapat
menimbulkan konflik kepentingan, kecuali menandatangani surat
pernyataan bersedia mengundurkan diri dari jabatan tersebut jika
terpilih sebagai Pengawas BUM Desa.
e. tidak sedang menduduki jabatan yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan dilarang untuk dirangkap dengan jabatan
Pengawas, kecuali menandatangani surat pernyataan bersedia
mengundurkan diri dari jabatan tersebut jika terpilih sebagai Pengawas.
f. sehat jasmani dan rohani atau tidak sedang menderita suatu penyakit
yang dapat menghambat pelaksanaan tugas sebagai Pengawas yang
dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari rumah sakit
pemerintah.
Halaman 24
g. berpendidikan paling rendah SLTA /sederajat
h. Calon Pengawas dilarang mempunyai hubungan keluarga dengan :
1. Anggota Dewan Pengawas lainnya dalam hubungannya sebagai
orang tua termasuk mertua, anak termasuk menantu, saudara
termasuk ipar, dan suami/istri;
2. Direktur dalam hubungannya sebagai orang tua termasuk mertua,
anak termasuk menantu, saudara termasuk ipar, dan suami/istri;
dan
3. Kepala Desa dalam hubungannya sebagai orang tua termasuk
mertua, anak termasuk menantu, saudara termasuk ipar, dan
suami/istri;
4. Pengangkatan Pengawas ditetapkan oleh Kepala Desa berpedoman
pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
i. Apabila hubungan keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf
h terjadi setelah pengangkatan, maka yang bersangkutan diberhentikan
dengan hormat.
Pasal 25
(1) Pengawas berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari seorang Ketua,
Sekretaris dan Anggota.
(2) Masa jabatan Pengawas selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali
sepanjang memenuhi persyaratan dan berkinerja baik.
(3) Sebelum Pengawas menjalankan tugasnya terlebih dahulu dilantik dan
disumpah oleh Kepala Desa.
Pasal 26
Pasal 27
Halaman 25
f. memberikan masukan/saran dalam rangka meningkatkan kinerja
Pelaksana Operasional BUM Desa;
g. membantu penyelesaian masalah yang dihadapi BUM Desa; dan
h. penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan
pengelolaan Badan Usaha Milik Desa kepada Kepala Desa
Pasal 28
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
Pasal 32
Pemberhentian
Halaman 26
2) Pemberhentian Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
karena :
a. tidak/kurang dapat memenuhi kewajibannya yang telah disepakati
dalam kontrak manajemen;
b. tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik;
c. melanggar ketentuan anggaran dasar dan/atau peraturan perundang-
undangan;
d. dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap; dan/atau
e. mengundurkan diri.
3) Pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), huruf a, huruf b dan
huruf c ditetapkan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela
diri.
4) Pembelaan diri disampaikan secara tertulis kepada Kepala Desa paling
lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak Pengawas yang bersangkutan
diberitahu secara tertulis oleh Kepala Desa mengenai rencana
pemberhentian tersebut.
5) Selama rencana pemberhentian masih dalam proses, Pengawas yang
bersangkutan tetap menjalankan tugasnya.
6) Dalam jangka waktu 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal penyampaian
pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Kepala Desa tidak
menetapkan Keputusan mengenai pemberhentian sebagai Pengawas
kepada yang bersangkutan, maka rencana pemberhentian tersebut
dianggap batal.
Bagian Kesembilan
Jasa Pengabdian
Pasal 33
BAB III
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 34
Anggaran Rumah Tangga Badan Usaha Milik Desa dapat ditambah dan/atau
dikurangi dan/atau dirubah dengan ketentuan bahwa perubahan,
penambahan dan/atau pengurangan dilakukan dalam Musyawarah Desa
yang dihadiri lebih dari ½ anggota Musyawarah Desa.
Halaman 27
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 35
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
lebih lanjut dalam Rapat Pelaksana Operasional BUM Desa.
ttd
TOFIK
ttd
MASROH
Halaman 28
LAMPIRAN II
PERATURAN DESA KARANGANYAR
NOMOR 02 TAHUN 2018
SUSUNAN KEPENGURUSAN
BUM DESA “BERKAH MULYA”
KECAMATAN KARANGANYAR
PERIODE 2017-2022
Pengawas : H. M. FADIL
PUJIARTO, S. PD
DJUREMI IM
ttd
TOFIK
ttd
MASROH
Halaman 29