TENTANG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini, yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah Desa Warukulon
2. Kepala Desa adalah Kepala Desa Warukulon
3. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disebut dengan BPD adalah
BPD Warukulon
4. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa Warukulon.
5. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut dengan BUMDes
6. Peraturan Desa adalah Peraturan perundang-undangan yang dibuat bersama
antara BPD Warukulon dan Kepala Desa Warukulon
7. Peraturan Kepala Desa adalah Peraturan Kepala Desa Warukulon
8. Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan Kepala Desa Warukulon
9. Musyawarah Desa adalah musyawarah yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Desa dan dihadiri oleh BPD dan perwakilan lapisan masyarakat desa untuk
menentukan kebijakan desa dan merupakan kekuasaan tertinggi dalam
menentukan kebijakan dalam pengelolaan BUMDes yang dipimpin langsung
oleh Kepala Desa.
10. Pengurus BUMDes adalah Komisaris, Pengawas, Direktur, Sekretaris,
Bendahara, Kepala Unit dan staf.
11. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut dengan BUMDes adalah
suatu Lembaga/Badan Perekonomian desa yang dibentuk dan dimiliki oleh
Pemerintah Desa, yang dikelola secara profesional dengan modal seluruhnya
atau sebagian besar merupakan kekayaan desa yang dipisahkan.
12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDes
adalah keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui
bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD yang ditetapkan dengan Peraturan
Desa
BAB II
PEMBENTUKAN BUMDes
Bagian Pertama
Dasar Pembentukan
Pasal 2
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2015 tentang
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2015 Nomor 3) dan hasil
Musyawarah Desa Warukulon yang dilaksanakan pada tanggal Januari 2017
bertempat di Pendopo Desa Warukulon, disepakati untuk membentuk Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes).
Bagian Kedua
Nama dan Kedudukan
Pasal 3
Nama BUMDes yang didirikan ditetapkan melalui musyawarah Desa
Pasal 4
Kantor BUMDes berkedudukan di Desa Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten
Lamongan
BAB III
BIDANG DAN JENIS USAHA
Pasal 5
(1) Bidang usaha BUMDes meliputi : Jasa pelayanan Perindustrian dan
Perdagangan, Pertanian, Pekerjaan Umum, Jasa Keuangan, Perikanan,
Perhubungan yang menjadi kewenangan Pemerintah Desa berdasarkan hak
asal usul desa dan hak asal usul berskala desa.
(2) Jenis usaha BUMDes berupa :
a. Pemberdayaan lembaga keuangan mikro yang telah ada di Desa;
b. Pelayanan Jasa antara lain simpan pinjam, perkreditan, angkutan darat dan
air, listrik Desa, dan lain sejenis;
c. Penyaluran 9 (sembilan) bahan pokok;
d. Perdagangan umum antara lain hasil pertanian, Perikanan, industri kecil dan
kerajinan rakyat;
e. Pasar Desa;
f. Kegiatan perekonomian lainnya yang sesuai potensi Desa dan mampu
meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat;
g. hasil pertanian dalam arti luas yang meliputi hasil bumi, pertanian, tanaman
pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan agro bisnis;
h. Industri kecil dan kerajinan rakyat;
i. Usaha sah lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan desa.
BAB IV
MODAL DASAR
Pasal 6
Modal Dasar BUMDes berasal dari :
a. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten maupun
Pemerintah Desa
b. Tabungan masyarakat
c. Pinjaman pihak lain yang tidak mengikat
d. Penyertaan modal dari Pemerintah Desa.
e. Penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling
menguntungkan ;
BAB V
KEPENGURUSAN
Pasal 7
(1) Kepengurusan BUMDes terdiri dari :
a. Badan Pengawas yang terdiri atas sebanyak – banyaknya 5 (lima) orang yang
berasal dari unsur BPD, LPM dan tokoh masyarakat yang dipilih secara
demokratis. Seorang diantaranya diangkat sebagai Kepala Badan Pengawas
secara ex officio adalah Ketua Badan Permusyawaratan Desa.
b. Komisaris secara ex officio adalah Kepala Desa ;
c. Direktur;
d. Sekretaris
e. Bendahara
f. Kepala Unit Usaha; dan
g. Staf Unit Usaha
h. Direksi dapat mengangkat petugas teknis sesuai kebutuhan BUMDes
(2) Direktur dan Kepala Unit Usaha dipilih dari masyarakat yang memenuhi syarat
dalam Musyawarah Desa;
(3) Direksi BUMDes terdiri dari Direktur, Sekretaris, Bendahara dan Kepala – Kepala
Unit Usaha
(4) Staf Unit Usaha dipilih oleh Direksi.
(5) Jumlah Kepala Unit Usaha ditetapkan dalam AD/ART yang disesuaikan dengan
kebutuhan BUMDes dengan mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan
BUMDes.
(6) Direksi, Manager dan Staf Unit Usaha tidak dibenarkan untuk memangku jabatan
rangkap sebagaimana tersebut dibawah ini.
a. Anggota pengelola perseroan, perusahaan swasta, atau jabatan yang lain
yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan;
b. Pejabat Struktural dan atau fungsional dalam Instansi/Lembaga Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah dan atau Pemerintah desa;
c. Perangkat Desa.
(7) Penetapan kepengurusan BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan dan diketahui Bupati melalui Camat.
BAB VI
MEKANISME PEMBENTUKAN PENGURUS
Pasal 8
(1) Pembentukan BUMDes dilaksanakan melalui Musyawarah Desa yang dipimpin
oleh Kepala Desa untuk menyusun dan atau memilih anggota pengurus secara
demokratis.
(2) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya
dihadiri oleh :
a. Kepala Desa;
b. Perangkat Desa;
c. Ketua BPD;
d. 5 (lima) orang Anggota BPD;
e. Ketua LPM
f. 50 % Anggota LPM;
g. 5 Ketua Rukun Warga (RW) yang ada di desa;
h. 150 Ketua Rukun Tetangga (RT) yang ada di desa;
i. 5 (lima) orang perwakilan pemuda;
j. 5 (lima) orang perwakilan perempuan; dan
k. 5 (lima) orang perwakilan tokoh masyarakat.
(3) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi
untuk membentuk BUMDes. Memilih Kepengurusan, menentukan besarnya
tunjangan penghasilan untuk pengurus dan menetapkan AD/ART.
(4) Anggota pengurus BUMDes terdiri dari anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan, kemauan dan kepedulian terhadap kemajuan
pembangunan desayang diajukan oleh peserta Musyawarah Desa.
(5) Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pengurus BUMDes adalah :
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Sehat Jasmani dan Rohani;
c. Mempunyai jiwa wirausaha;
d. Bertempat tinggal dan menetap di desa sekurang- kurangnya 2 tahun
berturut-turut;
e. Berumur sekurang-kurangnya 20 tahun dan setinggi- tingginya 60 tahun;
f. Berkepribadian baik, jujur, adil, tidak pernah melakukan tindak pidana, cakap,
berwibawa dan penuh pengabdian untuk memajukan perekonomian desa;
g. Berpendidikan minimal SLTA atau sederajat;
h. Menyatakan kesediaannya untuk dicalonkan sebagai pengurus; dan
i. Memenuhi persyaratan lain sebagaimana tertuang dalam AD/ART BUMDes
berdasarkan Musyawarah Desa.
BAB VII
MASA BAKTI PENGURUS
Pasal 9
Masa bakti kepengurusan BUMDes ditetapkan untuk 5 tahun dan dapat dipilih
kembali pada masa bakti berikutnya hanya untuk satu kali masa bakti dalam
kedudukannya yang sama.
Pasal 10
(1) Pengurus BUMDes berhenti atau diberhentikan bila mana :
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri;
c. Pindah tempat tinggal di luar desa;
d. Berakhir masa baktinya;
e. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik maksimal 3 bulan berturut-turut
termasuk dikarenakan sakit.
f. Tidak lagi memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Desa ini dan atau syarat lain sebagaimana diatur dalam AD/ART
BUMDes; dan atau
g. Karena tersangkut tindak pidana;
h. Mencemarkan nama BUMDes
i. Melangar norma atau adat yang berlaku dimasyarakat.
(2) Pemberhentian Pengurus selain akibat meninggal dunia dan atau berakhir masa
baktinya, ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan Musyawarah
Desa Khusus dengan ketentuan sama seperti pada Musyawarah Desa
Pembentukan pengurus.
BAB VIII
PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU
Pasal 11
(1) Akibat terjadinya pengurus yang berhenti dan atau diberhentikan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 10 ayat (1), ditetapkan pengganti Antar Waktu Pengurus
BUMDes.
(2) Pengganti antar waktu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan
hasil Musyawarah Desa.
(3) Masa bakti anggota pengurus BUMDes pengganti antar waktu disesuaikan
dengan masa tugas kepengurusan yang digantikan.
BAB IX
TATA KERJA
Bagian Kesatu
TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN BADAN PENGAWAS
Pasal 12
(1) Tugas dan kewajiban Badan Pengawas :
a. Mengawasi pelaksanaan Rencana Pengembangan Jangka Panjang BUMDes
serta pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan dan penggunaan anggaran
pendapatan dan belanja BUMDes ;
b. Mengawasi dan memberi nasihat kepada direksi dalam menjalankan kegiatan
BUMDes;
c. Bersama komisaris memantau dan mengevaluasi kinerja direksi
d. Mengkaji pembangunan penyebaran informasi dan transparansi pengelolaan
BUMDes
e. Mengawasi pelaksanaan managemen resiko
f. Mengawasi efektifitas penerapan good corporate governance (GCG)
g. Memantau kepatuhan organik BUMDes terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku termasuk PERDA dan PERDES ;
h. Memberikan pendapat dan saran secara tertulis dalam Rapat Umum BUMDes
i. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang
disampaikan pengurus BUMDes
j. Menandatangani Rencana Pengembangan Jangka Panjang BUMDes dan
Rencana Kerja Tahunan ;
k. Memberikan informasi dan laporan kepada pihak yang berkompeten tentang
perkembangan dan kondisi BUMDes.
(2) Tanggung jawab dan Wewenang Badan Pengawas :
a. Mengusulkan auditor eksternal jika dibutuhkan dalam pelaksanaan monitoring
kegiatan BUMDes
b. Memberikan pendapat terhadap masalah – masalah strategis BUMDes
c. Menyusun program kerja Badan Pengawas dan menempatkan personalnya
sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing-masing
d. Menyusun mekanisme penyampaian informasi dari Badan Pengawas
kepadastakeholder.
e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Badan Pengawas pada Rapat
Umum BUMDes
Bagian Kedua
TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN KOMISARIS
Pasal 13
(1) Tugas dan kewajiban Komisaris :
a. Menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan dan atau Pemberhentian
pengurus BUMDes
b. Bersama Badan Pengawas memantau dan mengevaluasi kinerja direksi
c. Memberi nasihat kepada direksi dalam melaksanakan pengelolaan BUMDes
d. Memberi saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi
perkembangan BUMDes
e. Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala persoalan yang
menyangkut pengelolaan BUMDes;
(2) Tanggung Jawab dan wewenang komisaris :
a. Mengangkat dan memberhentikan pengurus BUMDes
b. Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala persoalan yang
menyangkut pengelolaan BUMDes;
c. Memberi nasehat pada Direksi dalam melaksanakan pengelolaan BUMDes;
d. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting
bagi pengelolaan BUMDes;
e. Mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha apabila terjadi gejala menurunnya
kinerja kepengurusan.
f. Melindungi BUMDes terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan dan
citra BUMDes.
Bagian Ketiga
Tugas, Kewajiban dan Hak Pengurus
Pasal 14
Pengurus BUMDes bertugas:
a. Menjalankan, mengembangkan dan membina Badan Usaha Milik Desa agar
tumbuh dan berkembang menjadi lembaga yang dapat melayani kebutuhan
ekonomi masyarakat luas;
b. Mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonomi Desa yang adil dan
c. merata;
d. Memupuk usaha kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian
e. lainnya;
f. Menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi Desa untuk meningkatkan
g. Pendapatan Asli Desa;
h. Memberikan laporan perkembangan kepada Pemerintah Desa.
i. Tugas masing – masing jabatan pengurus BUMDes selanjutnya diatur dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUMDes
Pasal 15
Pengurus berkewajiban :
a. Menyampaikan laporan pertanggunganjawab setiap akhir tahun kepada
b. Pemerintah Desa;
c. Laporan kegiatan utama usaha dan perubahan selama tahun buku
d. berjalan;
e. Laporan rincian neraca rugi laba dan penjelasan atas dokumentasi secara
berkala paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali.
Pasal 16
(1) Pengurus BUMDes berhak mendapat gaji dan tunjangan penghasilan yang
besarnya disesuaikan dengan kemampuan BUMDes;
(2) Standar besaran gaji dan tunjungan pengurus diatur lebih lanjut dalam AD/ART
BUMDes.
BAB X
TAHUN BUKU DAN ANGGARAN
Pasal 17
Tahun buku dan tahun anggaran BUMDes adalah menggunakan sistem kalender
yaitu dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir sampai dengan 31 Desember tahun
berjalan.
BAB XI
BAGI HASIL
Pasal 18
(1) Bagi hasil usaha BUMDes setiap tahun, diutamakan untuk dipergunakan sebagai
penambahan Modal, Pemerintahan Desa, Jasa Produksi dan kegiatan lainnya
sesuai dengan ketentuan;
(2) Pemerintah Desa berhak mendapatkan bagi hasil dari BUMDes sebesar 10
% dari keuntungan usaha selama 1 (satu) tahun setelah dikurangi segala biaya
operasional BUMDes;
(3) Bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diserahkan melalui pemerintah
desa oleh pengurus selambat-lambatnya satu minggu setelah perhitungan dan
pembagian keuntungan usaha;
(4) Tata cara bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut
dalam AD/ART BUMDES.
BAB XII
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
Pasal 19
(1) Dalam rangka pengembangan usaha, BUMDes dapat melakukan kerjasama
dengan Pihak Ketiga dengan prinsip saling menguntungkan.
(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan :
a. Apabila kerja sama dimaksud memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki
dan atau dikelola BUMDes, dan atau yang mengakibatkan beban hutang bagi
BUMDes, maka rencana kerja sama tersebut harus mendapat persetujuan
Komisaris dan Badan Pengawas;
b. Apabila kerja sama dimaksud tidak memerlukan jaminan harta benda yang
dimiliki atau dikelola BUMDes dan tidak mengakibatkan beban hutang maka
rencana kerja sama tersebut cukup dilaporkan secara tertulis kepada
Komisaris, Kepala Desa dan BPD.
c. Kerja sama dimaksud tidak boleh bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
(3) Tanggungjawab terhadap pelaksanaan kerjasama dimaksud menjadi
kewenangan Direksi yang bersangkutan.
BAB XIII
AZAS, MEKANISME PENGELOLAAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 20
(1) Azas pengelolaan BUMDes :
a. Pengelolaan kegiatan BUMDes dilakukan secara transparan, akuntabel dan
akseptabel;
b. Warga masyarakat terlibat secara aktif;
c. Pengelolaan kegiatan perlu berkelanjutan.
(2) Mekanisme pengelolaan BUMDes dilaksanakan dengan berpedoman pada Azas
Pengelolaan sebagaimana tersebut dalam ayat (1) dan lebih lanjut akan diatur
dalam AD/ART BUMDes;
(3) Pertanggungjawaban :
a. Pertanggungjawaban BUMDes disampaikan kepada masyarakat melalui
forum Musyawarah Desa;
b. Sistem pelaporan pertanggungjawaban, dibuat berdasarkan
jenis usahakegiatan.
(4) Sistem pelaporan pertanggung jawaban dibuat dengan sistematika sebagai
berikut :
a. Pendahuluan, memuat : latar belakang, maksud dan tujuan usaha
b. Kegiatan usaha memuat : materi pelaksana/tenaga kerja, produksi,
penjualan/pemasaran, keuntungan dan kerugian
c. Hambatan, memuat : materi pengadaan bahan baku, pemasaran, tenaga
kerja, permodalan, dan mitra usaha
BAB XIV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 21
(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan kegiatan BUMDes
secara umum dilakukan oleh Bupati melalui Instansi terkait sesuai dengan
bidang tugas;
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) dalam arti memfasilitasi yaitu
memberikan pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi aspek :
a. Manajemen;
b. Teknis; dan
c. Pengawasan Umum.
BAB XV
PENGGABUNGAN DAN PEMBUBARAN
Pasal 22
(1) Suatu Badan Usaha dapat digabungkan atau dibubarkan hanya apabila setelah
dilakukan audit bidang usaha yang bersangkutan tidak memenuhi kelayakan
untuk diteruskan;
(2) Kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi keuangan, usaha,
potensi, SDM, manajemen dan kebutuhan masyarakat;
(3) Penggabungan dan/atau pembubaran setiap bidang usaha dilakukan melalui
Peraturan Desa dengan persetujuan BPD.
Pasal 23
(1) Pembubaran BUMDES ditetapkan melalui Peraturan Desa;
(2) Semua asset atau modal usaha BUMDES yang dibubarkan setelah dikurangi
kewajiban-kewajiban menjadi tanggungan Pemerintah Desa sebagai asset Desa.
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan desa ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan AD/ART BUMDes
(2) Peraturan Desa ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Warukulon
Pasda Tanggal : 05 Desember 2018
KEPALA DESA WARUKULON
NUR HASAN
SALINAN
TENTANG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini, yang dimaksud dengan :
13. Desa adalah Desa Warukulon
14. Kepala Desa adalah Kepala Desa Warukulon
15. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disebut dengan BPD adalah
BPD Warukulon
16. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa Warukulon.
17. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut dengan BUMDes
18. Peraturan Desa adalah Peraturan perundang-undangan yang dibuat bersama
antara BPD Warukulon dan Kepala Desa Warukulon
19. Peraturan Kepala Desa adalah Peraturan Kepala Desa Warukulon
20. Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan Kepala Desa Warukulon
21. Musyawarah Desa adalah musyawarah yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Desa dan dihadiri oleh BPD dan perwakilan lapisan masyarakat desa untuk
menentukan kebijakan desa dan merupakan kekuasaan tertinggi dalam
menentukan kebijakan dalam pengelolaan BUMDes yang dipimpin langsung
oleh Kepala Desa.
22. Pengurus BUMDes adalah Komisaris, Pengawas, Direktur, Sekretaris,
Bendahara, Kepala Unit dan staf.
23. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut dengan BUMDes adalah
suatu Lembaga/Badan Perekonomian desa yang dibentuk dan dimiliki oleh
Pemerintah Desa, yang dikelola secara profesional dengan modal seluruhnya
atau sebagian besar merupakan kekayaan desa yang dipisahkan.
24. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDes
adalah keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui
bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD yang ditetapkan dengan Peraturan
Desa
BAB II
PEMBENTUKAN BUMDes
Bagian Pertama
Dasar Pembentukan
Pasal 2
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2015 tentang
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2015 Nomor 3) dan hasil
Musyawarah Desa Warukulon yang dilaksanakan pada tanggal Januari 2017
bertempat di Pendopo Desa Warukulon, disepakati untuk membentuk Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes).
Bagian Kedua
Nama dan Kedudukan
Pasal 3
Nama BUMDes yang didirikan ditetapkan melalui musyawarah Desa
Pasal 4
Kantor BUMDes berkedudukan di Desa Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten
Lamongan
BAB III
BIDANG DAN JENIS USAHA
Pasal 5
(1) Bidang usaha BUMDes meliputi : Jasa pelayanan Perindustrian dan
Perdagangan, Pertanian, Pekerjaan Umum, Jasa Keuangan, Perikanan,
Perhubungan yang menjadi kewenangan Pemerintah Desa berdasarkan hak
asal usul desa dan hak asal usul berskala desa.
(2) Jenis usaha BUMDes berupa :
a. Pemberdayaan lembaga keuangan mikro yang telah ada di Desa;
b. Pelayanan Jasa antara lain simpan pinjam, perkreditan, angkutan darat dan
air, listrik Desa, dan lain sejenis;
c. Penyaluran 9 (sembilan) bahan pokok;
d. Perdagangan umum antara lain hasil pertanian, Perikanan, industri kecil dan
kerajinan rakyat;
e. Pasar Desa;
f. Kegiatan perekonomian lainnya yang sesuai potensi Desa dan mampu
meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat;
g. hasil pertanian dalam arti luas yang meliputi hasil bumi, pertanian, tanaman
pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan agro bisnis;
h. Industri kecil dan kerajinan rakyat;
i. Usaha sah lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan desa.
BAB IV
MODAL DASAR
Pasal 6
Modal Dasar BUMDes berasal dari :
f. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten maupun
Pemerintah Desa
g. Tabungan masyarakat
h. Pinjaman pihak lain yang tidak mengikat
i. Penyertaan modal dari Pemerintah Desa.
j. Penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling
menguntungkan ;
BAB V
KEPENGURUSAN
Pasal 7
(1) Kepengurusan BUMDes terdiri dari :
i. Badan Pengawas yang terdiri atas sebanyak – banyaknya 5 (lima) orang yang
berasal dari unsur BPD, LPM dan tokoh masyarakat yang dipilih secara
demokratis. Seorang diantaranya diangkat sebagai Kepala Badan Pengawas
secara ex officio adalah Ketua Badan Permusyawaratan Desa.
j. Komisaris secara ex officio adalah Kepala Desa ;
k. Direktur;
l. Sekretaris
m. Bendahara
n. Kepala Unit Usaha; dan
o. Staf Unit Usaha
p. Direksi dapat mengangkat petugas teknis sesuai kebutuhan BUMDes
(2) Direktur dan Kepala Unit Usaha dipilih dari masyarakat yang memenuhi syarat
dalam Musyawarah Desa;
(3) Direksi BUMDes terdiri dari Direktur, Sekretaris, Bendahara dan Kepala – Kepala
Unit Usaha
(4) Staf Unit Usaha dipilih oleh Direksi.
(5) Jumlah Kepala Unit Usaha ditetapkan dalam AD/ART yang disesuaikan dengan
kebutuhan BUMDes dengan mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan
BUMDes.
(6) Direksi, Manager dan Staf Unit Usaha tidak dibenarkan untuk memangku jabatan
rangkap sebagaimana tersebut dibawah ini.
d. Anggota pengelola perseroan, perusahaan swasta, atau jabatan yang lain
yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan;
e. Pejabat Struktural dan atau fungsional dalam Instansi/Lembaga Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah dan atau Pemerintah desa;
f. Perangkat Desa.
(7) Penetapan kepengurusan BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan dan diketahui Bupati melalui Camat.
BAB VI
MEKANISME PEMBENTUKAN PENGURUS
Pasal 8
(1) Pembentukan BUMDes dilaksanakan melalui Musyawarah Desa yang dipimpin
oleh Kepala Desa untuk menyusun dan atau memilih anggota pengurus secara
demokratis.
(2) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya
dihadiri oleh :
l. Kepala Desa;
m. Perangkat Desa;
n. Ketua BPD;
o. 5 (lima) orang Anggota BPD;
p. Ketua LPM
q. 50 % Anggota LPM;
r. 5 Ketua Rukun Warga (RW) yang ada di desa;
s. 150 Ketua Rukun Tetangga (RT) yang ada di desa;
t. 5 (lima) orang perwakilan pemuda;
u. 5 (lima) orang perwakilan perempuan; dan
v. 5 (lima) orang perwakilan tokoh masyarakat.
(3) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi
untuk membentuk BUMDes. Memilih Kepengurusan, menentukan besarnya
tunjangan penghasilan untuk pengurus dan menetapkan AD/ART.
(4) Anggota pengurus BUMDes terdiri dari anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan, kemauan dan kepedulian terhadap kemajuan
pembangunan desayang diajukan oleh peserta Musyawarah Desa.
(5) Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pengurus BUMDes adalah :
j. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
k. Sehat Jasmani dan Rohani;
l. Mempunyai jiwa wirausaha;
m. Bertempat tinggal dan menetap di desa sekurang- kurangnya 2 tahun
berturut-turut;
n. Berumur sekurang-kurangnya 20 tahun dan setinggi- tingginya 60 tahun;
o. Berkepribadian baik, jujur, adil, tidak pernah melakukan tindak pidana, cakap,
berwibawa dan penuh pengabdian untuk memajukan perekonomian desa;
p. Berpendidikan minimal SLTA atau sederajat;
q. Menyatakan kesediaannya untuk dicalonkan sebagai pengurus; dan
r. Memenuhi persyaratan lain sebagaimana tertuang dalam AD/ART BUMDes
berdasarkan Musyawarah Desa.
BAB VII
MASA BAKTI PENGURUS
Pasal 9
Masa bakti kepengurusan BUMDes ditetapkan untuk 5 tahun dan dapat dipilih
kembali pada masa bakti berikutnya hanya untuk satu kali masa bakti dalam
kedudukannya yang sama.
Pasal 10
(1) Pengurus BUMDes berhenti atau diberhentikan bila mana :
j. Meninggal dunia;
k. Mengundurkan diri;
l. Pindah tempat tinggal di luar desa;
m. Berakhir masa baktinya;
n. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik maksimal 3 bulan berturut-turut
termasuk dikarenakan sakit.
o. Tidak lagi memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Desa ini dan atau syarat lain sebagaimana diatur dalam AD/ART
BUMDes; dan atau
p. Karena tersangkut tindak pidana;
q. Mencemarkan nama BUMDes
r. Melangar norma atau adat yang berlaku dimasyarakat.
(2) Pemberhentian Pengurus selain akibat meninggal dunia dan atau berakhir masa
baktinya, ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan Musyawarah
Desa Khusus dengan ketentuan sama seperti pada Musyawarah Desa
Pembentukan pengurus.
BAB VIII
PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU
Pasal 11
(1) Akibat terjadinya pengurus yang berhenti dan atau diberhentikan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 10 ayat (1), ditetapkan pengganti Antar Waktu Pengurus
BUMDes.
(2) Pengganti antar waktu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan
hasil Musyawarah Desa.
(3) Masa bakti anggota pengurus BUMDes pengganti antar waktu disesuaikan
dengan masa tugas kepengurusan yang digantikan.
BAB IX
TATA KERJA
Bagian Kesatu
TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN BADAN PENGAWAS
Pasal 12
(1) Tugas dan kewajiban Badan Pengawas :
l. Mengawasi pelaksanaan Rencana Pengembangan Jangka Panjang BUMDes
serta pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan dan penggunaan anggaran
pendapatan dan belanja BUMDes ;
m. Mengawasi dan memberi nasihat kepada direksi dalam menjalankan kegiatan
BUMDes;
n. Bersama komisaris memantau dan mengevaluasi kinerja direksi
o. Mengkaji pembangunan penyebaran informasi dan transparansi pengelolaan
BUMDes
p. Mengawasi pelaksanaan managemen resiko
q. Mengawasi efektifitas penerapan good corporate governance (GCG)
r. Memantau kepatuhan organik BUMDes terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku termasuk PERDA dan PERDES ;
s. Memberikan pendapat dan saran secara tertulis dalam Rapat Umum BUMDes
t. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang
disampaikan pengurus BUMDes
u. Menandatangani Rencana Pengembangan Jangka Panjang BUMDes dan
Rencana Kerja Tahunan ;
v. Memberikan informasi dan laporan kepada pihak yang berkompeten tentang
perkembangan dan kondisi BUMDes.
(2) Tanggung jawab dan Wewenang Badan Pengawas :
f. Mengusulkan auditor eksternal jika dibutuhkan dalam pelaksanaan monitoring
kegiatan BUMDes
g. Memberikan pendapat terhadap masalah – masalah strategis BUMDes
h. Menyusun program kerja Badan Pengawas dan menempatkan personalnya
sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing-masing
i. Menyusun mekanisme penyampaian informasi dari Badan Pengawas
kepadastakeholder.
j. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Badan Pengawas pada Rapat
Umum BUMDes
Bagian Kedua
TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN KOMISARIS
Pasal 13
(1) Tugas dan kewajiban Komisaris :
f. Menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan dan atau Pemberhentian
pengurus BUMDes
g. Bersama Badan Pengawas memantau dan mengevaluasi kinerja direksi
h. Memberi nasihat kepada direksi dalam melaksanakan pengelolaan BUMDes
i. Memberi saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi
perkembangan BUMDes
j. Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala persoalan yang
menyangkut pengelolaan BUMDes;
(2) Tanggung Jawab dan wewenang komisaris :
g. Mengangkat dan memberhentikan pengurus BUMDes
h. Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala persoalan yang
menyangkut pengelolaan BUMDes;
i. Memberi nasehat pada Direksi dalam melaksanakan pengelolaan BUMDes;
j. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting
bagi pengelolaan BUMDes;
k. Mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha apabila terjadi gejala menurunnya
kinerja kepengurusan.
l. Melindungi BUMDes terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan dan
citra BUMDes.
Bagian Ketiga
Tugas, Kewajiban dan Hak Pengurus
Pasal 14
Pengurus BUMDes bertugas:
j. Menjalankan, mengembangkan dan membina Badan Usaha Milik Desa agar
tumbuh dan berkembang menjadi lembaga yang dapat melayani kebutuhan
ekonomi masyarakat luas;
k. Mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonomi Desa yang adil dan
l. merata;
m. Memupuk usaha kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian
n. lainnya;
o. Menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi Desa untuk meningkatkan
p. Pendapatan Asli Desa;
q. Memberikan laporan perkembangan kepada Pemerintah Desa.
r. Tugas masing – masing jabatan pengurus BUMDes selanjutnya diatur dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUMDes
Pasal 15
Pengurus berkewajiban :
f. Menyampaikan laporan pertanggunganjawab setiap akhir tahun kepada
g. Pemerintah Desa;
h. Laporan kegiatan utama usaha dan perubahan selama tahun buku
i. berjalan;
j. Laporan rincian neraca rugi laba dan penjelasan atas dokumentasi secara
berkala paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali.
Pasal 16
(1) Pengurus BUMDes berhak mendapat gaji dan tunjangan penghasilan yang
besarnya disesuaikan dengan kemampuan BUMDes;
(2) Standar besaran gaji dan tunjungan pengurus diatur lebih lanjut dalam AD/ART
BUMDes.
BAB X
TAHUN BUKU DAN ANGGARAN
Pasal 17
Tahun buku dan tahun anggaran BUMDes adalah menggunakan sistem kalender
yaitu dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir sampai dengan 31 Desember tahun
berjalan.
BAB XI
BAGI HASIL
Pasal 18
(1) Bagi hasil usaha BUMDes setiap tahun, diutamakan untuk dipergunakan sebagai
penambahan Modal, Pemerintahan Desa, Jasa Produksi dan kegiatan lainnya
sesuai dengan ketentuan;
(2) Pemerintah Desa berhak mendapatkan bagi hasil dari BUMDes sebesar 10
% dari keuntungan usaha selama 1 (satu) tahun setelah dikurangi segala biaya
operasional BUMDes;
(3) Bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diserahkan melalui pemerintah
desa oleh pengurus selambat-lambatnya satu minggu setelah perhitungan dan
pembagian keuntungan usaha;
(4) Tata cara bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut
dalam AD/ART BUMDES.
BAB XII
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
Pasal 19
(1) Dalam rangka pengembangan usaha, BUMDes dapat melakukan kerjasama
dengan Pihak Ketiga dengan prinsip saling menguntungkan.
(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan :
d. Apabila kerja sama dimaksud memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki
dan atau dikelola BUMDes, dan atau yang mengakibatkan beban hutang bagi
BUMDes, maka rencana kerja sama tersebut harus mendapat persetujuan
Komisaris dan Badan Pengawas;
e. Apabila kerja sama dimaksud tidak memerlukan jaminan harta benda yang
dimiliki atau dikelola BUMDes dan tidak mengakibatkan beban hutang maka
rencana kerja sama tersebut cukup dilaporkan secara tertulis kepada
Komisaris, Kepala Desa dan BPD.
f. Kerja sama dimaksud tidak boleh bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
(3) Tanggungjawab terhadap pelaksanaan kerjasama dimaksud menjadi
kewenangan Direksi yang bersangkutan.
BAB XIII
AZAS, MEKANISME PENGELOLAAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 20
(1) Azas pengelolaan BUMDes :
d. Pengelolaan kegiatan BUMDes dilakukan secara transparan, akuntabel dan
akseptabel;
e. Warga masyarakat terlibat secara aktif;
f. Pengelolaan kegiatan perlu berkelanjutan.
(2) Mekanisme pengelolaan BUMDes dilaksanakan dengan berpedoman pada Azas
Pengelolaan sebagaimana tersebut dalam ayat (1) dan lebih lanjut akan diatur
dalam AD/ART BUMDes;
(3) Pertanggungjawaban :
c. Pertanggungjawaban BUMDes disampaikan kepada masyarakat melalui
forum Musyawarah Desa;
d. Sistem pelaporan pertanggungjawaban, dibuat berdasarkan
jenis usahakegiatan.
(4) Sistem pelaporan pertanggung jawaban dibuat dengan sistematika sebagai
berikut :
d. Pendahuluan, memuat : latar belakang, maksud dan tujuan usaha
e. Kegiatan usaha memuat : materi pelaksana/tenaga kerja, produksi,
penjualan/pemasaran, keuntungan dan kerugian
f. Hambatan, memuat : materi pengadaan bahan baku, pemasaran, tenaga
kerja, permodalan, dan mitra usaha
BAB XIV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 21
(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan kegiatan BUMDes
secara umum dilakukan oleh Bupati melalui Instansi terkait sesuai dengan
bidang tugas;
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) dalam arti memfasilitasi yaitu
memberikan pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi aspek :
d. Manajemen;
e. Teknis; dan
f. Pengawasan Umum.
BAB XV
PENGGABUNGAN DAN PEMBUBARAN
Pasal 22
(1) Suatu Badan Usaha dapat digabungkan atau dibubarkan hanya apabila setelah
dilakukan audit bidang usaha yang bersangkutan tidak memenuhi kelayakan
untuk diteruskan;
(2) Kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi keuangan, usaha,
potensi, SDM, manajemen dan kebutuhan masyarakat;
(3) Penggabungan dan/atau pembubaran setiap bidang usaha dilakukan melalui
Peraturan Desa dengan persetujuan BPD.
Pasal 23
(1) Pembubaran BUMDES ditetapkan melalui Peraturan Desa;
(2) Semua asset atau modal usaha BUMDES yang dibubarkan setelah dikurangi
kewajiban-kewajiban menjadi tanggungan Pemerintah Desa sebagai asset Desa.
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan desa ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan AD/ART BUMDes
(2) Peraturan Desa ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Warukulon
Pasda Tanggal : 05 Desember 2018
KEPALA DESA WARUKULON
ttd
NUR HASAN
Diundangkan di Warukulon
Pada Tanggal 06 desember 2018
SEKRETARIS DESA WARUKULON
NUR ROZUQI
LEMBARAN DESA WARUKULON TAHUN 2018 NOMOR 09