Anda di halaman 1dari 22

PERATURAN DESA WARUKULON

KECAMATAN PUCUK KABUPATEN LAMONGAN


NOMOR 9 TAHUN 2018

TENTANG

BADAN USAHA MILIK DESA WARUKULON

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA WARUKULON

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindak lanjuti Pasal 4 Peraturan


Bupati Lamongan Nomor 21 Tahun 2017 tentang Pendirian,
Kepengurusan, dan Pengelolaan, serta Pembubaran Badan
Usaha Milik Desa yang mana Desa dapat mendirikan
Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM Desa yang
dikelola dengan semangat kekeluargaan dan kegotong-
royongan serta dapat menjalankan usaha di bidang
ekonomi danjatau pelayanan umum sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a perlu dibentuk Peraturan Desa
Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan tentang
Badan Usaha Milik Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang
Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5694);
4. Peraturan menteri dalam negeri nomor 111 tahum 2014
tentan Pedoman Teknis peraturan Di Desa, (Berita Negara
republic Indonesia Tahun 2014 nomor 2091);
5. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian,
Pengurusan dan Pengelolaan dan Pembubaran Badan
Usaha Milik Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 296);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun
2015 Tentang Desa (lembaran Daerah Kabupaten
Lamongan Tahun 2015 Nomor 03);
7. Peraturan bupati Lamongan Nomor 41 Tahun 2015 Tentang
pedoman Teknis Pembentukan Peraturan Di Desa. (Berita
Daerah kabupaten Lamongan Tahun 2015 Nomor 41);
8. Peraturan Bupati Lamongan Nomor 21 Tahun 2017 Tentang
Pendirian, Kepengurusan, dan Pengelolaan, serta
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa. (Berita Daerah
kabupaten Lamongan Tahun 2017 nomor 21);

Memperhatikan : Hasil musyawarah dengan Badan Permusyawaratan Desa


Warukulon tanggal 05 Desember 2018;

Dengan Permufakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA WARUKULON
KEPALA DESA WARUKULON
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DESA WARUKULON   TENTANG BADAN


USAHA MILIK DESA WARUKULON

BAB  I
KETENTUAN UMUM

Pasal  1
Dalam Peraturan Desa ini, yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah Desa Warukulon
2. Kepala Desa adalah Kepala Desa Warukulon
3. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disebut dengan BPD adalah
BPD Warukulon
4. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa Warukulon.
5. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut dengan BUMDes
6. Peraturan Desa adalah Peraturan perundang-undangan yang dibuat bersama
antara BPD Warukulon  dan Kepala Desa Warukulon
7. Peraturan Kepala Desa adalah Peraturan Kepala Desa Warukulon
8. Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan Kepala Desa Warukulon
9. Musyawarah Desa adalah musyawarah yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Desa dan dihadiri oleh BPD dan perwakilan lapisan masyarakat desa untuk
menentukan kebijakan desa dan merupakan kekuasaan tertinggi dalam
menentukan kebijakan dalam pengelolaan BUMDes yang dipimpin langsung
oleh Kepala Desa.
10. Pengurus BUMDes adalah Komisaris, Pengawas, Direktur, Sekretaris,
Bendahara, Kepala Unit dan staf.
11. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut dengan BUMDes  adalah
suatu Lembaga/Badan Perekonomian desa yang dibentuk dan dimiliki oleh
Pemerintah Desa, yang dikelola secara profesional dengan modal seluruhnya
atau sebagian besar merupakan kekayaan desa yang dipisahkan.
12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDes
adalah keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui
bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD yang ditetapkan dengan Peraturan
Desa

BAB  II
PEMBENTUKAN BUMDes

Bagian Pertama
Dasar Pembentukan

Pasal  2
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2015 tentang
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2015 Nomor 3) dan hasil
Musyawarah Desa Warukulon  yang dilaksanakan pada tanggal Januari 2017
bertempat di Pendopo Desa Warukulon, disepakati untuk membentuk Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes).

Bagian Kedua
Nama dan Kedudukan

Pasal  3
Nama BUMDes yang didirikan ditetapkan melalui musyawarah Desa

Pasal 4
Kantor BUMDes berkedudukan di Desa Warukulon  Kecamatan Pucuk Kabupaten
Lamongan

BAB  III
BIDANG DAN JENIS USAHA

Pasal  5
(1)  Bidang usaha BUMDes meliputi : Jasa pelayanan Perindustrian dan
Perdagangan, Pertanian, Pekerjaan Umum, Jasa Keuangan, Perikanan,
Perhubungan yang menjadi kewenangan Pemerintah Desa berdasarkan hak
asal usul desa dan hak asal usul berskala desa.
(2) Jenis usaha BUMDes berupa :
a.    Pemberdayaan lembaga keuangan mikro yang telah ada di Desa;
b.    Pelayanan Jasa antara lain simpan pinjam, perkreditan, angkutan darat dan
air, listrik Desa, dan lain sejenis;
c.    Penyaluran 9 (sembilan) bahan pokok;
d.    Perdagangan umum antara lain hasil pertanian, Perikanan, industri kecil dan
kerajinan rakyat;
e.    Pasar Desa;
f.     Kegiatan perekonomian lainnya yang sesuai potensi Desa dan mampu
meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat;
g.    hasil pertanian dalam arti luas yang meliputi hasil bumi, pertanian, tanaman
pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan agro bisnis;
h.    Industri kecil dan kerajinan rakyat;
i.     Usaha sah lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan desa.

BAB  IV
MODAL DASAR

Pasal  6
Modal Dasar BUMDes berasal dari  :
a. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten maupun
Pemerintah Desa
b. Tabungan masyarakat
c. Pinjaman pihak lain yang tidak mengikat
d. Penyertaan modal dari Pemerintah Desa.
e. Penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling
menguntungkan ;

BAB  V
KEPENGURUSAN

Pasal  7
(1) Kepengurusan BUMDes terdiri  dari :
a. Badan Pengawas yang terdiri atas sebanyak – banyaknya 5 (lima) orang yang
berasal dari unsur BPD, LPM dan tokoh masyarakat yang dipilih secara
demokratis. Seorang diantaranya diangkat sebagai Kepala Badan Pengawas
secara ex officio adalah Ketua Badan Permusyawaratan Desa.
b. Komisaris secara ex officio adalah Kepala Desa ;
c. Direktur;
d. Sekretaris
e. Bendahara
f. Kepala Unit Usaha; dan
g. Staf Unit Usaha
h. Direksi dapat mengangkat petugas teknis sesuai kebutuhan BUMDes

(2)  Direktur dan Kepala Unit Usaha dipilih dari masyarakat yang memenuhi syarat
dalam Musyawarah Desa;
(3)  Direksi BUMDes terdiri dari Direktur, Sekretaris, Bendahara dan Kepala – Kepala
Unit Usaha
(4)  Staf Unit Usaha dipilih oleh Direksi.
(5)  Jumlah Kepala Unit Usaha ditetapkan dalam AD/ART yang disesuaikan dengan
kebutuhan BUMDes dengan mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan
BUMDes.
(6)  Direksi, Manager dan Staf Unit Usaha tidak dibenarkan untuk memangku jabatan
rangkap sebagaimana tersebut dibawah ini.
a. Anggota pengelola perseroan, perusahaan swasta, atau jabatan yang lain
yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan;
b. Pejabat Struktural dan atau fungsional dalam Instansi/Lembaga Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah dan atau Pemerintah desa;
c. Perangkat Desa.
(7)  Penetapan kepengurusan BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan dan diketahui Bupati melalui Camat.

BAB  VI
MEKANISME PEMBENTUKAN PENGURUS

Pasal  8
(1)  Pembentukan BUMDes dilaksanakan melalui Musyawarah Desa yang dipimpin
oleh Kepala Desa untuk menyusun dan atau memilih anggota pengurus secara
demokratis.
(2)  Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya  
      dihadiri oleh :
a. Kepala Desa;
b. Perangkat Desa;
c. Ketua BPD;
d. 5 (lima) orang Anggota BPD;
e. Ketua LPM
f. 50 % Anggota LPM;
g. 5 Ketua Rukun Warga (RW) yang ada di desa;
h. 150 Ketua Rukun Tetangga (RT) yang ada di desa;
i. 5 (lima) orang perwakilan pemuda;
j. 5 (lima) orang perwakilan perempuan; dan
k. 5 (lima) orang perwakilan tokoh masyarakat.
(3)  Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi
untuk membentuk BUMDes. Memilih Kepengurusan, menentukan besarnya
tunjangan penghasilan untuk pengurus dan menetapkan AD/ART.
(4)  Anggota pengurus BUMDes terdiri dari anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan, kemauan dan kepedulian terhadap kemajuan
pembangunan desayang diajukan oleh peserta Musyawarah Desa.

(5)  Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pengurus BUMDes adalah :
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Sehat Jasmani dan Rohani;
c. Mempunyai jiwa wirausaha;
d. Bertempat tinggal dan menetap di desa sekurang- kurangnya 2 tahun
berturut-turut;
e. Berumur sekurang-kurangnya 20 tahun dan setinggi- tingginya 60 tahun;
f. Berkepribadian baik, jujur, adil, tidak pernah melakukan tindak pidana, cakap,
berwibawa dan penuh pengabdian untuk  memajukan perekonomian desa;
g. Berpendidikan minimal SLTA atau sederajat;
h. Menyatakan kesediaannya untuk dicalonkan sebagai pengurus; dan
i. Memenuhi persyaratan lain sebagaimana tertuang dalam AD/ART BUMDes
berdasarkan Musyawarah Desa.

BAB  VII
MASA BAKTI PENGURUS
 
Pasal  9
Masa bakti kepengurusan BUMDes ditetapkan untuk 5 tahun dan dapat dipilih
kembali pada masa bakti berikutnya hanya untuk satu kali masa bakti dalam
kedudukannya yang sama.

Pasal  10
(1)  Pengurus BUMDes berhenti atau diberhentikan bila mana :
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri;
c. Pindah tempat tinggal di luar desa;
d. Berakhir masa baktinya;
e. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik maksimal 3 bulan berturut-turut
termasuk dikarenakan sakit.
f. Tidak lagi memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Desa ini dan atau syarat lain sebagaimana diatur dalam AD/ART
BUMDes; dan atau
g. Karena tersangkut tindak pidana;
h. Mencemarkan nama BUMDes
i. Melangar norma atau adat yang berlaku dimasyarakat.
(2)  Pemberhentian Pengurus selain akibat meninggal dunia dan atau berakhir masa
baktinya, ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan Musyawarah
Desa Khusus dengan ketentuan sama seperti pada Musyawarah Desa
Pembentukan  pengurus.

BAB  VIII
PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU
 
Pasal 11
(1)  Akibat terjadinya pengurus yang berhenti dan atau diberhentikan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 10 ayat (1), ditetapkan pengganti Antar Waktu Pengurus
BUMDes.
(2)  Pengganti antar waktu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan
hasil Musyawarah Desa.
(3)  Masa bakti anggota pengurus BUMDes pengganti antar waktu disesuaikan
dengan masa tugas kepengurusan yang digantikan.

BAB  IX
TATA KERJA

Bagian Kesatu
TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN BADAN PENGAWAS
Pasal  12
(1) Tugas dan kewajiban Badan Pengawas :
a. Mengawasi  pelaksanaan Rencana Pengembangan Jangka Panjang BUMDes
serta pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan dan penggunaan anggaran
pendapatan dan belanja BUMDes ;
b. Mengawasi dan memberi nasihat kepada direksi dalam menjalankan kegiatan
BUMDes;
c. Bersama komisaris memantau dan mengevaluasi kinerja direksi
d. Mengkaji pembangunan penyebaran informasi dan transparansi pengelolaan
BUMDes  
e. Mengawasi pelaksanaan managemen resiko
f. Mengawasi efektifitas penerapan good corporate governance (GCG)
g. Memantau kepatuhan organik BUMDes terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku termasuk PERDA dan PERDES ;
h. Memberikan pendapat dan saran secara tertulis dalam Rapat Umum BUMDes
i. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang
disampaikan pengurus BUMDes
j. Menandatangani Rencana Pengembangan Jangka Panjang BUMDes dan
Rencana Kerja Tahunan ;
k. Memberikan informasi dan laporan kepada pihak yang berkompeten tentang
perkembangan dan kondisi BUMDes.
(2) Tanggung jawab dan Wewenang Badan Pengawas :
a. Mengusulkan auditor eksternal jika dibutuhkan dalam pelaksanaan monitoring
kegiatan BUMDes
b. Memberikan pendapat terhadap masalah – masalah strategis BUMDes  
c. Menyusun program kerja Badan Pengawas  dan menempatkan personalnya
sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing-masing
d. Menyusun mekanisme penyampaian informasi dari Badan Pengawas
kepadastakeholder.
e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Badan Pengawas pada Rapat
Umum BUMDes

Bagian Kedua
TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN KOMISARIS

Pasal  13
(1) Tugas dan kewajiban Komisaris :
a. Menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan dan atau Pemberhentian
pengurus BUMDes
b. Bersama Badan Pengawas memantau dan mengevaluasi kinerja direksi  
c. Memberi nasihat kepada direksi dalam melaksanakan pengelolaan BUMDes
d. Memberi saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi
perkembangan BUMDes
e. Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala persoalan yang
menyangkut pengelolaan BUMDes;
(2) Tanggung Jawab dan wewenang komisaris :
a. Mengangkat dan memberhentikan pengurus BUMDes
b. Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala persoalan yang
menyangkut pengelolaan BUMDes;
c. Memberi nasehat pada Direksi dalam melaksanakan pengelolaan BUMDes;
d. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting
bagi pengelolaan BUMDes;
e. Mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha apabila terjadi gejala menurunnya
kinerja kepengurusan.
f. Melindungi BUMDes terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan dan
citra BUMDes.    

Bagian Ketiga
Tugas, Kewajiban dan Hak Pengurus

Pasal 14
Pengurus BUMDes bertugas:
a. Menjalankan, mengembangkan dan membina Badan Usaha Milik Desa agar
tumbuh dan  berkembang menjadi lembaga yang dapat melayani kebutuhan
ekonomi masyarakat luas;
b. Mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonomi Desa yang adil dan
c. merata;
d. Memupuk usaha kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian
e. lainnya;
f. Menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi Desa untuk meningkatkan
g. Pendapatan Asli Desa;
h. Memberikan laporan perkembangan kepada Pemerintah Desa.
i. Tugas masing – masing jabatan pengurus BUMDes selanjutnya diatur dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUMDes

Pasal 15
Pengurus berkewajiban :
a. Menyampaikan laporan pertanggunganjawab setiap akhir tahun kepada
b. Pemerintah Desa;
c. Laporan kegiatan utama usaha dan perubahan selama tahun buku
d. berjalan;
e. Laporan rincian neraca rugi laba dan penjelasan atas dokumentasi secara
berkala paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali.

Pasal 16
(1) Pengurus BUMDes berhak mendapat gaji dan tunjangan penghasilan yang
besarnya disesuaikan dengan kemampuan BUMDes;
(2) Standar besaran gaji dan tunjungan pengurus diatur lebih lanjut dalam  AD/ART
BUMDes.

BAB X
TAHUN BUKU DAN ANGGARAN

Pasal  17
Tahun buku dan tahun anggaran BUMDes adalah menggunakan sistem kalender
yaitu dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir sampai dengan 31 Desember tahun
berjalan.

BAB  XI
BAGI HASIL
Pasal  18
(1) Bagi hasil usaha BUMDes setiap tahun, diutamakan untuk dipergunakan sebagai
penambahan Modal, Pemerintahan Desa, Jasa Produksi dan kegiatan lainnya
sesuai dengan ketentuan;
(2) Pemerintah Desa berhak mendapatkan bagi hasil dari BUMDes sebesar 10
%  dari keuntungan usaha selama 1 (satu) tahun setelah dikurangi segala biaya
operasional BUMDes;
(3)  Bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diserahkan melalui pemerintah
desa oleh pengurus selambat-lambatnya satu minggu setelah perhitungan dan
pembagian keuntungan usaha;
(4)  Tata cara bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut
dalam AD/ART BUMDES.

BAB  XII
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA

Pasal 19
(1)  Dalam rangka pengembangan usaha, BUMDes dapat melakukan kerjasama
dengan Pihak Ketiga dengan prinsip saling menguntungkan.
(2)  Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan :
a. Apabila kerja sama dimaksud memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki
dan atau dikelola BUMDes, dan atau yang mengakibatkan beban hutang bagi
BUMDes, maka rencana kerja sama tersebut harus mendapat persetujuan
Komisaris dan Badan Pengawas;
b. Apabila kerja sama dimaksud tidak memerlukan jaminan harta benda yang
dimiliki atau dikelola BUMDes dan tidak mengakibatkan beban hutang maka
rencana kerja sama tersebut cukup dilaporkan secara tertulis kepada
Komisaris, Kepala Desa dan BPD.
c. Kerja sama dimaksud  tidak boleh bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
(3)  Tanggungjawab terhadap pelaksanaan kerjasama dimaksud menjadi
kewenangan Direksi yang bersangkutan.

BAB  XIII
AZAS, MEKANISME PENGELOLAAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 20
(1) Azas pengelolaan BUMDes :
a. Pengelolaan kegiatan BUMDes dilakukan secara transparan, akuntabel dan
akseptabel;
b. Warga masyarakat terlibat secara aktif;
c. Pengelolaan kegiatan perlu berkelanjutan.
(2) Mekanisme pengelolaan BUMDes dilaksanakan dengan berpedoman pada Azas
Pengelolaan sebagaimana tersebut dalam ayat (1) dan lebih lanjut akan diatur
dalam AD/ART BUMDes;
(3) Pertanggungjawaban :
a. Pertanggungjawaban BUMDes disampaikan kepada masyarakat melalui
forum Musyawarah Desa;
b. Sistem pelaporan pertanggungjawaban, dibuat berdasarkan
jenis usahakegiatan.
(4) Sistem pelaporan pertanggung jawaban dibuat dengan sistematika sebagai
berikut :
a. Pendahuluan, memuat : latar belakang, maksud dan tujuan usaha
b. Kegiatan usaha memuat : materi pelaksana/tenaga kerja, produksi,
penjualan/pemasaran, keuntungan dan kerugian
c. Hambatan, memuat : materi pengadaan bahan baku, pemasaran, tenaga
kerja, permodalan, dan mitra usaha

BAB  XIV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal  21
(1)  Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan kegiatan BUMDes
secara umum dilakukan oleh Bupati melalui Instansi terkait sesuai dengan
bidang tugas;
(2)  Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) dalam arti memfasilitasi yaitu
memberikan pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(3)   Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi aspek :
a. Manajemen;
b. Teknis; dan
c. Pengawasan Umum.
                                                          
BAB XV
PENGGABUNGAN DAN PEMBUBARAN

Pasal 22
(1)  Suatu Badan Usaha dapat digabungkan atau dibubarkan hanya apabila setelah
dilakukan audit bidang usaha yang bersangkutan tidak memenuhi kelayakan
untuk diteruskan;
(2)  Kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi keuangan, usaha,
potensi, SDM, manajemen dan kebutuhan masyarakat;
(3)  Penggabungan dan/atau pembubaran setiap bidang usaha dilakukan melalui
Peraturan Desa dengan persetujuan BPD.

Pasal 23
(1)  Pembubaran BUMDES ditetapkan melalui Peraturan Desa;
(2)  Semua asset atau modal usaha BUMDES yang dibubarkan setelah dikurangi
kewajiban-kewajiban menjadi tanggungan Pemerintah Desa sebagai asset Desa.
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal  24
(1)  Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan desa ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan AD/ART BUMDes
(2)  Peraturan Desa ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Warukulon
Pasda Tanggal : 05 Desember 2018
KEPALA DESA WARUKULON

NUR HASAN
SALINAN

PERATURAN DESA WARUKULON


KECAMATAN PUCUK KABUPATEN LAMONGAN
NOMOR 9 TAHUN 2018

TENTANG

BADAN USAHA MILIK DESA WARUKULON

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA WARUKULON

Menimbang : c. bahwa dalam rangka menindak lanjuti Pasal 4 Peraturan


Bupati Lamongan Nomor 21 Tahun 2017 tentang Pendirian,
Kepengurusan, dan Pengelolaan, serta Pembubaran Badan
Usaha Milik Desa yang mana Desa dapat mendirikan
Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM Desa yang
dikelola dengan semangat kekeluargaan dan kegotong-
royongan serta dapat menjalankan usaha di bidang
ekonomi danjatau pelayanan umum sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a perlu dibentuk Peraturan Desa
Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan tentang
Badan Usaha Milik Desa.

Mengingat : 9. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang
Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5694);
12. Peraturan menteri dalam negeri nomor 111 tahum 2014
tentan Pedoman Teknis peraturan Di Desa, (Berita Negara
republic Indonesia Tahun 2014 nomor 2091);
13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian,
Pengurusan dan Pengelolaan dan Pembubaran Badan
Usaha Milik Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 296);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun
2015 Tentang Desa (lembaran Daerah Kabupaten
Lamongan Tahun 2015 Nomor 03);
15. Peraturan bupati Lamongan Nomor 41 Tahun 2015 Tentang
pedoman Teknis Pembentukan Peraturan Di Desa. (Berita
Daerah kabupaten Lamongan Tahun 2015 Nomor 41);
16. Peraturan Bupati Lamongan Nomor 21 Tahun 2017 Tentang
Pendirian, Kepengurusan, dan Pengelolaan, serta
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa. (Berita Daerah
kabupaten Lamongan Tahun 2017 nomor 21);

Memperhatikan : Hasil musyawarah dengan Badan Permusyawaratan Desa


Warukulon tanggal 05 Desember 2018;

Dengan Permufakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA WARUKULON
KEPALA DESA WARUKULON
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DESA WARUKULON   TENTANG BADAN


USAHA MILIK DESA WARUKULON

BAB  I
KETENTUAN UMUM

Pasal  1
Dalam Peraturan Desa ini, yang dimaksud dengan :
13. Desa adalah Desa Warukulon
14. Kepala Desa adalah Kepala Desa Warukulon
15. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disebut dengan BPD adalah
BPD Warukulon
16. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa Warukulon.
17. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut dengan BUMDes
18. Peraturan Desa adalah Peraturan perundang-undangan yang dibuat bersama
antara BPD Warukulon  dan Kepala Desa Warukulon
19. Peraturan Kepala Desa adalah Peraturan Kepala Desa Warukulon
20. Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan Kepala Desa Warukulon
21. Musyawarah Desa adalah musyawarah yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Desa dan dihadiri oleh BPD dan perwakilan lapisan masyarakat desa untuk
menentukan kebijakan desa dan merupakan kekuasaan tertinggi dalam
menentukan kebijakan dalam pengelolaan BUMDes yang dipimpin langsung
oleh Kepala Desa.
22. Pengurus BUMDes adalah Komisaris, Pengawas, Direktur, Sekretaris,
Bendahara, Kepala Unit dan staf.
23. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut dengan BUMDes  adalah
suatu Lembaga/Badan Perekonomian desa yang dibentuk dan dimiliki oleh
Pemerintah Desa, yang dikelola secara profesional dengan modal seluruhnya
atau sebagian besar merupakan kekayaan desa yang dipisahkan.
24. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDes
adalah keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui
bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD yang ditetapkan dengan Peraturan
Desa

BAB  II
PEMBENTUKAN BUMDes

Bagian Pertama
Dasar Pembentukan

Pasal  2
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2015 tentang
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2015 Nomor 3) dan hasil
Musyawarah Desa Warukulon  yang dilaksanakan pada tanggal Januari 2017
bertempat di Pendopo Desa Warukulon, disepakati untuk membentuk Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes).

Bagian Kedua
Nama dan Kedudukan

Pasal  3
Nama BUMDes yang didirikan ditetapkan melalui musyawarah Desa

Pasal 4
Kantor BUMDes berkedudukan di Desa Warukulon  Kecamatan Pucuk Kabupaten
Lamongan

BAB  III
BIDANG DAN JENIS USAHA

Pasal  5
(1)  Bidang usaha BUMDes meliputi : Jasa pelayanan Perindustrian dan
Perdagangan, Pertanian, Pekerjaan Umum, Jasa Keuangan, Perikanan,
Perhubungan yang menjadi kewenangan Pemerintah Desa berdasarkan hak
asal usul desa dan hak asal usul berskala desa.
(2) Jenis usaha BUMDes berupa :
a.    Pemberdayaan lembaga keuangan mikro yang telah ada di Desa;
b.    Pelayanan Jasa antara lain simpan pinjam, perkreditan, angkutan darat dan
air, listrik Desa, dan lain sejenis;
c.    Penyaluran 9 (sembilan) bahan pokok;
d.    Perdagangan umum antara lain hasil pertanian, Perikanan, industri kecil dan
kerajinan rakyat;
e.    Pasar Desa;
f.     Kegiatan perekonomian lainnya yang sesuai potensi Desa dan mampu
meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat;
g.    hasil pertanian dalam arti luas yang meliputi hasil bumi, pertanian, tanaman
pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan agro bisnis;
h.    Industri kecil dan kerajinan rakyat;
i.     Usaha sah lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan desa.

BAB  IV
MODAL DASAR

Pasal  6
Modal Dasar BUMDes berasal dari  :
f. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten maupun
Pemerintah Desa
g. Tabungan masyarakat
h. Pinjaman pihak lain yang tidak mengikat
i. Penyertaan modal dari Pemerintah Desa.
j. Penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling
menguntungkan ;

BAB  V
KEPENGURUSAN

Pasal  7
(1) Kepengurusan BUMDes terdiri  dari :
i. Badan Pengawas yang terdiri atas sebanyak – banyaknya 5 (lima) orang yang
berasal dari unsur BPD, LPM dan tokoh masyarakat yang dipilih secara
demokratis. Seorang diantaranya diangkat sebagai Kepala Badan Pengawas
secara ex officio adalah Ketua Badan Permusyawaratan Desa.
j. Komisaris secara ex officio adalah Kepala Desa ;
k. Direktur;
l. Sekretaris
m. Bendahara
n. Kepala Unit Usaha; dan
o. Staf Unit Usaha
p. Direksi dapat mengangkat petugas teknis sesuai kebutuhan BUMDes

(2)  Direktur dan Kepala Unit Usaha dipilih dari masyarakat yang memenuhi syarat
dalam Musyawarah Desa;
(3)  Direksi BUMDes terdiri dari Direktur, Sekretaris, Bendahara dan Kepala – Kepala
Unit Usaha
(4)  Staf Unit Usaha dipilih oleh Direksi.
(5)  Jumlah Kepala Unit Usaha ditetapkan dalam AD/ART yang disesuaikan dengan
kebutuhan BUMDes dengan mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan
BUMDes.
(6)  Direksi, Manager dan Staf Unit Usaha tidak dibenarkan untuk memangku jabatan
rangkap sebagaimana tersebut dibawah ini.
d. Anggota pengelola perseroan, perusahaan swasta, atau jabatan yang lain
yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan;
e. Pejabat Struktural dan atau fungsional dalam Instansi/Lembaga Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah dan atau Pemerintah desa;
f. Perangkat Desa.
(7)  Penetapan kepengurusan BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan dan diketahui Bupati melalui Camat.

BAB  VI
MEKANISME PEMBENTUKAN PENGURUS

Pasal  8
(1)  Pembentukan BUMDes dilaksanakan melalui Musyawarah Desa yang dipimpin
oleh Kepala Desa untuk menyusun dan atau memilih anggota pengurus secara
demokratis.
(2)  Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya  
      dihadiri oleh :
l. Kepala Desa;
m. Perangkat Desa;
n. Ketua BPD;
o. 5 (lima) orang Anggota BPD;
p. Ketua LPM
q. 50 % Anggota LPM;
r. 5 Ketua Rukun Warga (RW) yang ada di desa;
s. 150 Ketua Rukun Tetangga (RT) yang ada di desa;
t. 5 (lima) orang perwakilan pemuda;
u. 5 (lima) orang perwakilan perempuan; dan
v. 5 (lima) orang perwakilan tokoh masyarakat.
(3)  Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi
untuk membentuk BUMDes. Memilih Kepengurusan, menentukan besarnya
tunjangan penghasilan untuk pengurus dan menetapkan AD/ART.
(4)  Anggota pengurus BUMDes terdiri dari anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan, kemauan dan kepedulian terhadap kemajuan
pembangunan desayang diajukan oleh peserta Musyawarah Desa.

(5)  Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pengurus BUMDes adalah :
j. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
k. Sehat Jasmani dan Rohani;
l. Mempunyai jiwa wirausaha;
m. Bertempat tinggal dan menetap di desa sekurang- kurangnya 2 tahun
berturut-turut;
n. Berumur sekurang-kurangnya 20 tahun dan setinggi- tingginya 60 tahun;
o. Berkepribadian baik, jujur, adil, tidak pernah melakukan tindak pidana, cakap,
berwibawa dan penuh pengabdian untuk  memajukan perekonomian desa;
p. Berpendidikan minimal SLTA atau sederajat;
q. Menyatakan kesediaannya untuk dicalonkan sebagai pengurus; dan
r. Memenuhi persyaratan lain sebagaimana tertuang dalam AD/ART BUMDes
berdasarkan Musyawarah Desa.

BAB  VII
MASA BAKTI PENGURUS
 
Pasal  9
Masa bakti kepengurusan BUMDes ditetapkan untuk 5 tahun dan dapat dipilih
kembali pada masa bakti berikutnya hanya untuk satu kali masa bakti dalam
kedudukannya yang sama.

Pasal  10
(1)  Pengurus BUMDes berhenti atau diberhentikan bila mana :
j. Meninggal dunia;
k. Mengundurkan diri;
l. Pindah tempat tinggal di luar desa;
m. Berakhir masa baktinya;
n. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik maksimal 3 bulan berturut-turut
termasuk dikarenakan sakit.
o. Tidak lagi memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Desa ini dan atau syarat lain sebagaimana diatur dalam AD/ART
BUMDes; dan atau
p. Karena tersangkut tindak pidana;
q. Mencemarkan nama BUMDes
r. Melangar norma atau adat yang berlaku dimasyarakat.
(2)  Pemberhentian Pengurus selain akibat meninggal dunia dan atau berakhir masa
baktinya, ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan Musyawarah
Desa Khusus dengan ketentuan sama seperti pada Musyawarah Desa
Pembentukan  pengurus.

BAB  VIII
PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU
 
Pasal 11
(1)  Akibat terjadinya pengurus yang berhenti dan atau diberhentikan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 10 ayat (1), ditetapkan pengganti Antar Waktu Pengurus
BUMDes.
(2)  Pengganti antar waktu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan
hasil Musyawarah Desa.
(3)  Masa bakti anggota pengurus BUMDes pengganti antar waktu disesuaikan
dengan masa tugas kepengurusan yang digantikan.

BAB  IX
TATA KERJA

Bagian Kesatu
TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN BADAN PENGAWAS
Pasal  12
(1) Tugas dan kewajiban Badan Pengawas :
l. Mengawasi  pelaksanaan Rencana Pengembangan Jangka Panjang BUMDes
serta pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan dan penggunaan anggaran
pendapatan dan belanja BUMDes ;
m. Mengawasi dan memberi nasihat kepada direksi dalam menjalankan kegiatan
BUMDes;
n. Bersama komisaris memantau dan mengevaluasi kinerja direksi
o. Mengkaji pembangunan penyebaran informasi dan transparansi pengelolaan
BUMDes  
p. Mengawasi pelaksanaan managemen resiko
q. Mengawasi efektifitas penerapan good corporate governance (GCG)
r. Memantau kepatuhan organik BUMDes terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku termasuk PERDA dan PERDES ;
s. Memberikan pendapat dan saran secara tertulis dalam Rapat Umum BUMDes
t. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang
disampaikan pengurus BUMDes
u. Menandatangani Rencana Pengembangan Jangka Panjang BUMDes dan
Rencana Kerja Tahunan ;
v. Memberikan informasi dan laporan kepada pihak yang berkompeten tentang
perkembangan dan kondisi BUMDes.
(2) Tanggung jawab dan Wewenang Badan Pengawas :
f. Mengusulkan auditor eksternal jika dibutuhkan dalam pelaksanaan monitoring
kegiatan BUMDes
g. Memberikan pendapat terhadap masalah – masalah strategis BUMDes  
h. Menyusun program kerja Badan Pengawas  dan menempatkan personalnya
sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing-masing
i. Menyusun mekanisme penyampaian informasi dari Badan Pengawas
kepadastakeholder.
j. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Badan Pengawas pada Rapat
Umum BUMDes

Bagian Kedua
TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN KOMISARIS

Pasal  13
(1) Tugas dan kewajiban Komisaris :
f. Menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan dan atau Pemberhentian
pengurus BUMDes
g. Bersama Badan Pengawas memantau dan mengevaluasi kinerja direksi  
h. Memberi nasihat kepada direksi dalam melaksanakan pengelolaan BUMDes
i. Memberi saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi
perkembangan BUMDes
j. Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala persoalan yang
menyangkut pengelolaan BUMDes;
(2) Tanggung Jawab dan wewenang komisaris :
g. Mengangkat dan memberhentikan pengurus BUMDes
h. Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala persoalan yang
menyangkut pengelolaan BUMDes;
i. Memberi nasehat pada Direksi dalam melaksanakan pengelolaan BUMDes;
j. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting
bagi pengelolaan BUMDes;
k. Mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha apabila terjadi gejala menurunnya
kinerja kepengurusan.
l. Melindungi BUMDes terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan dan
citra BUMDes.    

Bagian Ketiga
Tugas, Kewajiban dan Hak Pengurus

Pasal 14
Pengurus BUMDes bertugas:
j. Menjalankan, mengembangkan dan membina Badan Usaha Milik Desa agar
tumbuh dan  berkembang menjadi lembaga yang dapat melayani kebutuhan
ekonomi masyarakat luas;
k. Mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonomi Desa yang adil dan
l. merata;
m. Memupuk usaha kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian
n. lainnya;
o. Menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi Desa untuk meningkatkan
p. Pendapatan Asli Desa;
q. Memberikan laporan perkembangan kepada Pemerintah Desa.
r. Tugas masing – masing jabatan pengurus BUMDes selanjutnya diatur dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUMDes

Pasal 15
Pengurus berkewajiban :
f. Menyampaikan laporan pertanggunganjawab setiap akhir tahun kepada
g. Pemerintah Desa;
h. Laporan kegiatan utama usaha dan perubahan selama tahun buku
i. berjalan;
j. Laporan rincian neraca rugi laba dan penjelasan atas dokumentasi secara
berkala paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali.

Pasal 16
(1) Pengurus BUMDes berhak mendapat gaji dan tunjangan penghasilan yang
besarnya disesuaikan dengan kemampuan BUMDes;
(2) Standar besaran gaji dan tunjungan pengurus diatur lebih lanjut dalam  AD/ART
BUMDes.

BAB X
TAHUN BUKU DAN ANGGARAN

Pasal  17
Tahun buku dan tahun anggaran BUMDes adalah menggunakan sistem kalender
yaitu dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir sampai dengan 31 Desember tahun
berjalan.

BAB  XI
BAGI HASIL
Pasal  18
(1) Bagi hasil usaha BUMDes setiap tahun, diutamakan untuk dipergunakan sebagai
penambahan Modal, Pemerintahan Desa, Jasa Produksi dan kegiatan lainnya
sesuai dengan ketentuan;
(2) Pemerintah Desa berhak mendapatkan bagi hasil dari BUMDes sebesar 10
%  dari keuntungan usaha selama 1 (satu) tahun setelah dikurangi segala biaya
operasional BUMDes;
(3)  Bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diserahkan melalui pemerintah
desa oleh pengurus selambat-lambatnya satu minggu setelah perhitungan dan
pembagian keuntungan usaha;
(4)  Tata cara bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut
dalam AD/ART BUMDES.

BAB  XII
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA

Pasal 19
(1)  Dalam rangka pengembangan usaha, BUMDes dapat melakukan kerjasama
dengan Pihak Ketiga dengan prinsip saling menguntungkan.
(2)  Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan :
d. Apabila kerja sama dimaksud memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki
dan atau dikelola BUMDes, dan atau yang mengakibatkan beban hutang bagi
BUMDes, maka rencana kerja sama tersebut harus mendapat persetujuan
Komisaris dan Badan Pengawas;
e. Apabila kerja sama dimaksud tidak memerlukan jaminan harta benda yang
dimiliki atau dikelola BUMDes dan tidak mengakibatkan beban hutang maka
rencana kerja sama tersebut cukup dilaporkan secara tertulis kepada
Komisaris, Kepala Desa dan BPD.
f. Kerja sama dimaksud  tidak boleh bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
(3)  Tanggungjawab terhadap pelaksanaan kerjasama dimaksud menjadi
kewenangan Direksi yang bersangkutan.

BAB  XIII
AZAS, MEKANISME PENGELOLAAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 20
(1) Azas pengelolaan BUMDes :
d. Pengelolaan kegiatan BUMDes dilakukan secara transparan, akuntabel dan
akseptabel;
e. Warga masyarakat terlibat secara aktif;
f. Pengelolaan kegiatan perlu berkelanjutan.
(2) Mekanisme pengelolaan BUMDes dilaksanakan dengan berpedoman pada Azas
Pengelolaan sebagaimana tersebut dalam ayat (1) dan lebih lanjut akan diatur
dalam AD/ART BUMDes;
(3) Pertanggungjawaban :
c. Pertanggungjawaban BUMDes disampaikan kepada masyarakat melalui
forum Musyawarah Desa;
d. Sistem pelaporan pertanggungjawaban, dibuat berdasarkan
jenis usahakegiatan.
(4) Sistem pelaporan pertanggung jawaban dibuat dengan sistematika sebagai
berikut :
d. Pendahuluan, memuat : latar belakang, maksud dan tujuan usaha
e. Kegiatan usaha memuat : materi pelaksana/tenaga kerja, produksi,
penjualan/pemasaran, keuntungan dan kerugian
f. Hambatan, memuat : materi pengadaan bahan baku, pemasaran, tenaga
kerja, permodalan, dan mitra usaha

BAB  XIV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal  21
(1)  Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan kegiatan BUMDes
secara umum dilakukan oleh Bupati melalui Instansi terkait sesuai dengan
bidang tugas;
(2)  Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) dalam arti memfasilitasi yaitu
memberikan pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(3)   Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi aspek :
d. Manajemen;
e. Teknis; dan
f. Pengawasan Umum.
                                                          
BAB XV
PENGGABUNGAN DAN PEMBUBARAN

Pasal 22
(1)  Suatu Badan Usaha dapat digabungkan atau dibubarkan hanya apabila setelah
dilakukan audit bidang usaha yang bersangkutan tidak memenuhi kelayakan
untuk diteruskan;
(2)  Kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi keuangan, usaha,
potensi, SDM, manajemen dan kebutuhan masyarakat;
(3)  Penggabungan dan/atau pembubaran setiap bidang usaha dilakukan melalui
Peraturan Desa dengan persetujuan BPD.

Pasal 23
(1)  Pembubaran BUMDES ditetapkan melalui Peraturan Desa;
(2)  Semua asset atau modal usaha BUMDES yang dibubarkan setelah dikurangi
kewajiban-kewajiban menjadi tanggungan Pemerintah Desa sebagai asset Desa.
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal  24
(1)  Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan desa ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan AD/ART BUMDes
(2)  Peraturan Desa ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Warukulon
Pasda Tanggal : 05 Desember 2018
KEPALA DESA WARUKULON

ttd

NUR HASAN

Diundangkan di Warukulon
Pada Tanggal 06 desember 2018
SEKRETARIS DESA WARUKULON

NUR ROZUQI
LEMBARAN DESA WARUKULON TAHUN 2018 NOMOR 09

Anda mungkin juga menyukai