Anda di halaman 1dari 14

KEPALA DESA BOTUMOITO

KABUPATEN BOALEMO

PERATURAN DESA B0TUMOITO


NOMOR 9 TAHUN 2024
TENTANG
PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA
IDAMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA BOTUMOITO,

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menggali sumber pendapatan


asli desa, dan meningkatkan pendapatan masyarakat
Desa, Pemerintah Desa membentuk Badan Usaha
Milik Desa, Bahwa tujuan pembentukan Badan Usaha
Milik Desa adalah untuk menggerakkan roda
perekonomian masyarakat Desa melalui peningkatan
pendapatan serta memberikan kontribusi ekonomis
kepada Pemerintah Desa;
b. Bahwa untuk menumbuh kembangkan
perekonomian, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa yang berazaskan pada nilai-nilai
demokrasi ekonomi yang barokah,
pengayoman, pemberdayaan dan keterbukaan,
dapat dibentuk Badan Usaha Milik Desa;
c. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat (2), pasal
20, pasal 22 ayat 3. Pasal 24 ayat 5, pasal 25 ayat 3,
pasal 28 ayat 4, pasal 29 ayat 4. Pasal 44 ayat 4, pasal
48 ayat 3, pasal 56 ayat 5, pasal 60 ayat 3, Peraturan
PEmerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2021 tentang Badan Usaha Milik Desa perlu
menetapkan pelaksanaan tatakeloka organisasi guna
menjamin terwujudnya kemandirian Masyarakat
desa;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, b, dan c perlu membentuk
Peraturan Desa tentang Pendirian, Pengurusan dan
Pengelolaan, serta Pembubaran Badan Usaha Milik
Desa.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 50 tahun 1999 tentang
pembentukan kabupaten Boalemo ( Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 178, tambahan
lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3899),
sebagaimana telah diubah dengan undang-undang
nomor 10 tahun 2000; (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 77, tambahan lembara negara
Republik Indonesia Nomor 3965
2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4443);
3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Lembaga Keuangan Mikro (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 106,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5394);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Lembaga Keuangan Mikro (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 106,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5394);
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4443);
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Lembaga Keuangan Mikro (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 106,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5394);
8. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Lembaga Keuangan Mikro (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 106,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5394);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor
5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5717);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5558), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,
9. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021
Tentang Badan Usaha Milik Desa;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun
2018 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa;
14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2021
tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa;
15. Peraturan Desa BOTUMOITO Nomor 1 tahun 2018 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa;
16. Peraturan Desa Nomor 8 tahun 2023 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa BOTUMOITO tahun anggaran
2024.
Dengan Kesepakatan bersama
KEPALA DESA BOTUMOITO
DAN

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG PENDIRIAN,


PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN, BADAN USAHA
MILIK DESA IDAMAN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:


1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat Desa sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
4. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai
kewenangan, tugas, dan kewajibanuntuk menyelenggarakan rumah
tangga Desanya dan melaksanakan tugas pemerintahan dari Pemerintah
pusat dan Pemerintah Kabupaten.
5. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang melaksanakan
fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan
secara demokratis.
6. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara Badan
PermusyawaratanDesa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati
hal yang bersifat strategis.
7. Kesepakatan Musyawarah Desa adalah suatu hasil keputusan dari
Musyawarah Desa dalam bentuk kesepakatan yang dituangkan dalam
Berita Acara kesepakatan Musyawarah Desa yang ditandatangani oleh
Ketua Badan permusyawaratan Desa dan Kepala Desa.
8. Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala
Desa yang bersifat menetapkan dalam rangka melaksanakan Peraturan
Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD
yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa,
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.

10. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan


oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan
Permusyawaratan Desa.
11. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa,
dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
atau perolehan hak lainnya yang sah.
12. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa, adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha
lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

BAB II
PENDIRIAN BUMDesa
Pasal 2
(1) Badan Usah Milik Desa ini bernama BUMDes IDAMAN yang
berkedudukan di Desa BOTUMOITO Kecamatan Botumoito Kabupaten
Boalemo;
(2) BUMDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah milik
Pemerintah Desa BOTUMOITO Kecamatan Botumoito Kabupaten
Boalemo Propinsi Gorontalo;
(3) Wilayah kerja BUMDes IDAMAN ini adalah wilayah Desa BOTUMOITO,
Antar Desa dalam Kecamatan Botumoito, Desa dalam Kabupaten
Boalemo, Desa dalam Provinsi Gorontalo dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Pasal 3
(1) Pendirian BUM Desa IDAMAN dimaksudkan sebagai upaya menampung
seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang
dikelola oleh Desa BOTUMOITO dan/atau kerja sama antar Desa.
(2) Pendirian BUMDesa IDAMAN bertujuan:
a. Meningkatkan perekonomian Desa BOTUMOITO ;
b. Mengoptimalkan aset Desa BOTUMOITO agar bermanfaat untuk
kesejahteraan masyarakat Desa BOTUMOITO ;
c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi
ekonomi masyarakat Desa BOTUMOITO ;
d. Mengembangkan rencana kerjasama usaha antar Desa dan/atau
dengan pihak ketiga;
e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung
kebutuhan layanan umum warga;
f. Membuka lapangan kerja dan menangkal pinjaman liar dengan bunga
yang tidak sesuai dengan ketentuan dan memberatkan masyarakat;
g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan
pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
masyarakat Desa BOTUMOITO; dan
h. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa BOTUMOITO dan
Pendapatan Asli Desa BOTUMOITO .

BAB III
AZAS, FUNGSI & BENTUK
ORGANISASI

Pasal 4
(1) BUMDes IDAMAN dalam usahanya berazaskan Pancasila dengan
prinsip kehati-hatian, pengayoman, pemberdayaan dan keterbukaan.
(2) Fungsi BUMDes IDAMAN adalah:
a. Sebagai wadah segala jenis kegiatan usaha perekonomian
masyarakat Desa BOTUMOITO yang bersumber dari APBDesa,
kerjasama antar Desa atau pihak ketiga, bantuan dari
Pemerintah/non Pemerintah;
b. Membantu Pemerintah Desa dalam upaya mensejahterakan
masyarakat dan Pemerintahan Desa;
c. Membantu Pemerintah Desa dalam upaya mengembangkan
sumber- sumber potensi alam dan manusia di Desa untuk
dikembangkan menjadi sumber-sumber ekonomi; dan
d. Menjadi media Pemerintah Desa untuk mewujudkan agenda
pembangunan khususnya di bidang perekonomian.
(3) Tugas BUMDes IDAMAN adalah:
a. Merumuskan kegiatan usaha ekonomi Desa, khususnya pada
bidang yang telah diserahkan kewenangannya oleh Pemerintah
Desa;
b. Menggali, mengembangkan dan menata potensi-potensi
perekonomian baik secara internal maupun eksternal untuk
kepentingan Desa;
c. Mengelola kegiatan usaha ekonomi Desa guna meningkatkan
Pendapatan Asli Desa;
d. Membuat laporan tertulis tentang keuangan dan
perkembangan BUM Desa per bulan, triwulan dan tahunan kepada
Pemerintah Desa.
(4) BUM Desa IDAMAN berbentuk Badan Usaha Milik Desa.

Pasal 5

(1) BUM Desa IDAMAN berbentuk lembaga Badan Usaha Milik Desa yang
memiliki unit-unit usaha.
(2) Unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa lembaga
bisnis yang kepemilikan sahamnya berasal dari BUM Desa,
masyarakat dan pihak ke tiga, sebagaimana yang diatur dalam
peraturan per
(3) Undang-undangan yang berlaku serta AD ART.
Pasal 6

BUM Desa IDAMAN dapat membentuk unit usaha meliputi:


a. Perseroan Terbatas sebagai persekutuan modal, dibentuk
berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha dengan
modal yang sebagian besar dimiliki oleh BUM Desa, sesuai dengan
peraturan perundang- undangan tentang Perseroan Terbatas; dan

b. Lembaga Keuangan Mikro dengan andil BUM Desa sebesar 60 (enam


puluh) persen, sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang
lembaga keuangan mikro.

BAB IV
ORGANISASI PENGELOLA,TUGAS, HAK, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN
PENGELOLA/PENGURUS BUM Desa

Pasal 7

Organisasi pengelola BUM Desa IDAMAN terpisah dari organisasi


Pemerintahan Desa BOTUMOITO.

Pasal 8

Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUM Desa IDAMAN terdiri dari:


a. Penasihat;
b. Pelaksana Operasional;
c. Pengawas.

Pasal 9
1) Penasihat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a dijabat
secara ex officio oleh Kepala Desa BOTUMOITO Penasihat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berkewajiban:
a. Memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam
melaksanakan pengelolaan BUM Desa;
b. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang
dianggap penting bagi pengelolaan BUM Desa;
c. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan
BUM Desa; dan
d. Melindungi kinerja BUM Desa terhadap hal-hal yang dapat
merusak keberlangsungan dan citra BUM Desa dan/atau
Pemerintahan Desa.
2) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:
a. Meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai
persoalan yang menyangkut pengelolaan usaha Desa; dan
b. Melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan
kinerja BUM Desa.

Pasal 10
(1) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b
terdiri dari:
a. Direktur;
b. Sekretaris;
c. Bendahara; dan
d. Staf.

(2) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


mempunyai tugas mengurus dan mengelola BUM Desa Idaman sesuai
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa
Idaman Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkewajiban:
a. Melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa IDAMAN agar
menjadi lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau
pelayanan umum masyarakat Desa BOTUMOITO ;
b. Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa;
c. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian
lainnya;
d. Menyusun perencanaan dan mengelola keuangan BUM Desa
sesuai standar satuan harga yang ditetapkan oleh Pemerintah
Kabupaten Boalemo dan punya standart secara transparan dan
akuntabel;
e. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa
IDAMAN dan peraturan perundang-undangan yang terkait serta
wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi,
transparansi, akuntabilitas, kemandirian, dan kewajaran.
(3) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:
a. Membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa
IDAMAN setiap bulan;
b. Membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa
IDAMAN setiap bulan;
c. Laporan keuangan dan perkembangan BUM Desa dilaporkan
secara tertulis kepada Pemerintah Desa sekurang-kurangnya 3 (tiga)
bulan sekali.
d. Memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa
IDAMAN kepada masyarakat Desa BOTUMOITO melalui Musyawarah
Desa sekurang- kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 11

(1) Dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9


ayat (3), Pelaksana Operasional dapat menunjuk staf sesuai dengan
kapasitas bidang usaha, khususnya dalam mengurus pencatatan dan
administrasi usaha dan fungsi operasional unit-unit usaha.
(2) Pelaksana Operasional atas persetujuan Penasihat dapat
mengangkat karyawan sesuai dengan kebutuhan dan harus disertai
dengan uraian tugas berkenaan dengan tanggung jawab, pembagian
peran dan aspek pembagian kerja lainnya.
(3) Dalam hal melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan (2) Pelaksana Operasional berkewajiban menyusun SOP (Standard
Operasional Procedures).
(4) Pelaksana Operasional dapat mengusulkan pembentukan unit usaha
dan penambahan staf melalui Musyawarah Desa.

Pasal 12

(1) Persyaratan menjadi Pelaksana Operasional meliputi:


a. Masyarakat Desa BOTUMOITO yang mempunyai kesanggupan dan
kemauan dan mempunyai jiwa wira usaha ;
b. Berdomisili dan menetap di Desa BOTUMOITO sekurang-kurangnya
2 (dua) tahun berturut-turut terhitung mundur dari tanggal
penetapannya sebagai pengelola dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa,
c. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha
ekonomi Desa;
d. Tidak pernah dinyatakan pailit;
e. Tidak pernah bersalah sehingga menyebabkan sebuah usaha pailit;
f. Pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau
sederajat;
g. Sehat jasmani rohani (tidal sedang menderita penyakit yang dapat
menghambat tugas sebagai Direktur);
h. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana;
i. Tidak merangkap jabatan sebagai Kepala Desa, BPD, Perangkat
Desa, dan pengurus harian lembaga kemasyarakatan desa;
j. Syarat-syarat lain yang diatur di dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BUM Desa IDAMAN.
(2) Pelaksana Operasional dapat diberhentikan dengan alasan:
a. Meninggal dunia;
b. Telah selesai masa bhakti sebagaimana diatur dalam Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa IDAMAN;
c. Mengundurkan diri;
d. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga
menghambat perkembangan kinerja BUM Desa IDAMAN selama 3
bulan berturut- turut;
e. Terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka;
f. Melakukan perbuatan tercela yang mempengaruhi nama baik BUM
Desa dan Desa BOTUMOITO;
g. Melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART)
BUM Desa IDAMAN.

Pasal 13
(1) Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c
mewakili kepentingan masyarakat Desa BOTUMOITO.
(2) Susunan kepengurusan Pengawas sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. Ketua merangkap anggota;
b. Wakil Ketua merangkap anggota ;
c. Sekretaris merangkap anggota;
d. Anggota ;
(3) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
kewajiban menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja
BUM Desa Kawentar sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
(4) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang
menyelenggarakan Rapat Umum Pengawas untuk:
a. Pemilihan dan pengangkatan pengurus sebagaimana dimaksud
pada ayat (2);
b. Penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari BUM Desa
IDAMAN; dan
c. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja
Pelaksana Operasional.
(5) Masa bakti Pengawas diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga BUM Desa IDAMAN.

Pasal 14

Susunan kepengurusan BUM Desa IDAMAN sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 7 dipilih oleh masyarakat Desa BOTUMOITO melalui Musyawarah
Desa sesuai peraturan per undang-undangan yang berlaku.

BAB V
MASA BHAKTI PENGURUS

Pasal 15

(1) Masa bhakti kepengurusan organisasi BUM Desa adalah masa bhakti
dalam menjalankan seluruh tugas pokok dan fungsi seluruh komponen
organisasi BUM Desa yang diangkat dan diberhentikan oleh Kepala
Desa atas nama masyarakat dengan melalui hasil Musyawarah Desa;
(2) Masa bhakti kepengurusan organisasi BUM Desa selama 5 (lima) tahun;
(3) Masa bhakti sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) terhitung sejak
tanggal penetapan Keputusan Kepala Desa/pelantikan ;
(4) Pengurus yang telah habis masa bhaktinya dapat diangkat kembali
dengan cara dimusyawarahkan sebagaimana yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan terkait yang berlaku dan sesuai
dengan AD ART.

BAB VI
JENIS USAHA, PERMODALAN DAN MANAJEMEN KEUANGAN
BUM DESA

Pasal 16
Permodalan pada seluruh usaha BUM Desa IDAMAN diperoleh dari:
(1) Penanaman atau penyertaan modal yang diinvestasikan oleh
Pemerintah Desa BOTUMOITO melalui mekanisme APBDes;
(2) Aset Desa dalam bentuk modal bergerak atau tidak bergerak yang
diinvestasikan kepada BUM Desa berdasarkan hasil Musyawarah Desa;
(3) Bantuan atau program yang diberikan oleh Pemerintah Pusat,
Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten Boalemo, serta dari
pihak lain yang tidak mengikat;
(4) Tabungan atau penyertaan modal masyarakat;
(5) Kerjasama antar usaha yang saling menguntungkan atau penyertaan
modal dari pihak ketiga, setelah mendapatkan persetujuan dari
Pemerintahan Desa.

Pasal 17

(1) Sistem pembagian sisa hasil usaha yang dikelola BUM Desa
IDAMAN adalah:
a. Untuk Pemerintah Desa paling banyak 40%
b. Untuk BUM Desa paling sedikit 60%.
(2) Alokasi pembagian sisa hasil usaha untuk Pemerintah Desa
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) sebagai Pendapatan Asli
Desa melalui mekanisme APBDes;
(3) Alokasi pembagian sisa hasil usaha untuk BUM Desa sebagaimana
dimaksud pada huruf b peruntukannya antara lain terdiri dari:
a. Penambahan modal BUM Desa;
b. Penghasilan pengurus BUM Desa;
c. Biaya operasional BUM Desa;
d. Peningkatan kapasitas pengurus dan kebutuhan terkait
kepentingan pengembangan BUM Desa lainnya;
e. Besaran prosentase pembagian sisa hasil usaha untuk BUM Desa
diatur dalam AD ART BUM Desa IDAMAN.
(4) Dalam hal BUM Desa melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, maka
pembagian hasil keuntungan bersih dihitung oleh kedua belah pihak
melalui musyawarah mufakat atas sepengetahuan Pemerintahan
Desa.
(5) Penentuan besarnya bagi hasil keuntungan antara BUM Desa dengan
pihak ketiga sebagaimana dimaksud ayat di atas harus bersifat saling
menguntungkan kedua belah pihak.

BAB VII
HUBUNGAN KERJA SAMA/ KEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA

Pasal 18

BUMDesa dapat mengadakan hubungan kerja sama/kemitraan dengan


pihak ketiga dengan ketentuan :
(1) Untuk pembentukan unit-unit usaha BUMDesa baik yang
dilaksanakan atas inisiatif internal manajemen BUMDesa maupun
yang dilaksanakan atas landasan kerjasama dengan pihak ketiga,
maka pihak manajemen BUMDesa harus mendapat persetujuan
tertulis dari Pemerintah Desa dan BPD dalam Musyawarah Desa.
(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus saling
menguntungkan dan dituangkan dalam Peraturan Desa dengan
jangka waktu kerja sama paling lama 5 (lima) tahun, setelah
perjanjian kerja sama selesai baik karena alasan tepat waktu maupun
tidak tepat waktu maka Pemerintahan Desa berhak meninjau ulang
seluruh isi perjanjian.
(3) Untuk unit-unit yang dapat di laksanakan dalam bentuk kerjasama
harus mengacu pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan
upaya mengembangkan sumber-sumber potensi ekonomi yang
berbasis sumber potensi alam dan sumber daya manusia yang
berada di wilayah Desa BOTUMOITO.
(4) Dalam hal perlindungan terhadap masyarakat dari jeratan bunga
pinjaman yang besar dan atau memberatkan masyarakat dari pihak
ke tiga baik yang berbadan hukum, lembaga keuangan liar maupun
perseorangan, maka semua transaksi pinjam meminjam apapun harus
koordinasi terlebih dahulu dengan BUMDES jika terpaksa BUMDES
tidak punya jalan keluar dan terpaksa harus meminjam kepada pihak
– pihak di atas maka harus diketahui serta atas persetujuan Kepala
Desa dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 19
Dalam hal pelaksanaan pembentukan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDesa) IDAMAN , mengenai segala ketentuan teknis pelaksanaan
yang belum diatur oleh Peraturan Desa ini, diatur lebih lanjut dalam
AD/ART.

Pasal 20
Peraturan Desa Butumoito tahun tentang pembentukan dan
pengelolaan badana usaha milik desa berikut anggaran dasar BUMDesa
IDAMAN dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 21
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, Agar setiap
orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan peraturan desa ini
dengan penempatannya dalam lembaran Desa BOTUMOITO.

Ditetapkan di : BOTUMOITO
Tanggal : 26 Februari 2023

KEPALA DESA BOTUMOITO


MUHAMMAD WIRAMUFTI UMAR

Diundangkan di BOTUMOITO
Pada tanggal 26 Februari 2024
SEKRETARIS DESA BOTUMOITO

LEMBARAN DESA BOTUMOITO TAHUN 2024 NOMOR 58

Anda mungkin juga menyukai