Anda di halaman 1dari 21

KEPALA DESA KERTASARI KECAMATAN SINDANGBARANG

KABUPATEN CIANJUR

RANCANGAN PERATURAN DESA KERTASARI


NOMOR 01 TAHUN 2019
TENTANG
PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUM-Des)
DESA KERTASARI KECAMATAN SINDANGBARANG
KABUPATEN CIANJUR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA KERTASARI

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan


keuangan Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan meningkatkan pendapatan masyarakat
melalui kegiatan ekonomi masyarakat, perlu didirikan
badan usaha milik desa;
b. bahwa untuk mewujudkan dan meningkatkan pelayan
publik bagai pengembangan Usaha Mikro dan Menengah,
serta untuk melaksanakan ketentuan pasal 81 ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomr 72 Tahun 2005 tentang Desa,
maka Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan
Usaha Milik Desa (BUM-Des) perlu diatur dengan
Peraturan Desa ;
c. bahwa untuk maksud sebagaimana tersebut pada huruf a
dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Desa tentang
Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa (BUM-Des);
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 08 Agustus 1950) ;
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lemabaran Negara
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lemabaran Negara
Tahun 2004 Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro;
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2014, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 Tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Tehnis Peraturan di Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Kewenangan Hak Asal usul dan kewenangan lokal berskala
desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
158 );
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Tata tertib dan mekanisme pengambilan keputusan
musyawarah desa ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 159 );
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian,
Pengurusan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa
( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
296 );
11. Peraturan Desa KERTASARI Nomor 01 Tahun 2019
Tentang Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPJMDesa) Tahun 2018-2024 (Berita Desa KERTASARI
Kecamatan SINDANGBARANG Kabupaten Cianjur Nomor 01
Tahun 2019);

Dengan Persetujuan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DESA KERTASARI
dan
KEPALA DESA KERTASARI

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA KERTASARI TENTANG PEMBENTUKAN


BADAN USAHA MILIK DESA (BUM-Des)

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan ;


1. Daerah adalah Kabupaten Cianjur
2. Pemerintah daerah adalah Pemerintah Kabupaten Cianjur
3. Bupati adalah Bupati Cianjur
4. Kecamatan adalah Kecamatan Sindangbarang
5. Camat adalah Camat Sindangbarang
6. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa Kertasari
7. Desa adalah Desa Kertasari
8. Kepala Desa adalah Kepala Desa Kertasari
9. BPD adalah BPD Desa Kertasari
10. Peraturan Desa adalah Peraturan Desa Kertasari
11. Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disingkat BUM-Des adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Pemerintah Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan desa yang dipisahkan ;
12. Kekayaan Desa yang dipisahkan adalah kekayaan milik desa baik
barang bergerak maupun tidak bergerak yang dikelola oleh BUM-Des
13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDes
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa yang dibahas
dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan
dengan Peraturan Desa
14. Perusahaan Desa yang selanjutnya disebut PERUSDES adalah bentuk
badan hukum BUM-Des
15. Komisaris adalah Penasehat BUM-Des yang secara ex oficio dijabat oleh
Kepala Desa
16. Pengawas adalah orang yang mewakili keputusan musyawarah yang
terdiri dari tokoh masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa,
yaitu di jabat oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang
secara ex oficio
17. Direksi adalah orang yang bertanggung jawab penuh atas kegiatan
operasional dan adsministrasi usaha desa, dalam suatu desa dapat
terjadi kemungkinan terdiri dari beberapa usaha desa sesuai dengan
potensi desa itu sendiri
18. AD ART adalah aturan tertulis organisasi yang dibuat dan disepakati
bersama oleh seluruh anggota yang berfungsi sebagai pedoman
organisasi dalam mengambil kebijakan serta menjalankan aktifitas
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

BAB II
NAMA DAN KEDUDUKAN

Pasal 2

(1) Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des) Desa KERTASARI, bernama Badan
Usaha Milik Desa (BUM-Des) “ Jaya Makmur ”
(2) Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkedudukan di Desa Kertasari dan sementara berkantor di Balai Desa.

BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 3
Maksud pembentukan BUM-Des adalah untuk meningkatkan kemampuan
keuangan Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
meningkatkan pendapatan masyarakat melalui berbagai kegiatan ekonomi
masyarakat.

Pasal 4

Tujuan pembentukan BUM-Des adalah :


a. Memberdayakan masyarakat melalui peningkatan kapasitas perencanaan
dan pengelolaan perekonomian;
b. mewujudkan kelembagaan perekonomian masyarakat yang tangguh dan
mandiri untuk memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat;
c. menciptakan kesempatan berusaha dan mengurangi angka
pengangguran di desa.

BAB IV
PERMODALAN BUM-Des

Pasal 5

Modal BUM-Des berasal dari :


a. Pemerintah desa;
b. Tabungan masyarakat;
c. Bantuan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten;
d. Pinjaman yang tidak mengikat; dan/atau
e. Kerjasama usaha dengan pihak lain.

Pasal 6

(1) Modal BUM-Des yang berasal dari pemerintah desa sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, merupakan kekayaan desa yang
dipisahkan.
(2) Modal BUM-Des yang berasal dari tabungan masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, merupakan simpanan
masyarakat.
(3) Modal BUM-Des yang berasal dari bantuan pemerintah Pusat,
pemerintah provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kabupaten Cianjur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c, dapat berupa dana
khusus peruntukan dan bantuan.
(4) Modal BUM-Des yang berasal dari pinjaman sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf d, dari pinjaman lembaga keuangan atau
pemerintah daerah.
(5) Modal BUM-Des yang berasal dari kerjasama usaha dengan pihak lain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e, dapat diperoleh dari pihak
swasta dan/atau masyarakat.

Pasal 7

Modal BUM-Des selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, dapat


berasal dari dana bergulir program pemerintah dan pemerintah daerah
yang diserahkan kepada desa dan/atau masyarakat melalui pemerintah
desa.
BAB V
JENIS KEGIATAN USAHA

Pasal 8

(1) Untuk mencapai maksud dan tujuannya, BUM -Des menjalankan


jenis-jenis usaha sebagai berikut :
a. Jasa keuangan mikro ;
b. Unit perdagangan dan/atau lumbung pangan; dan
c. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuannya dan
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

(2) Usaha-usaha lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, diatur dan
ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa, yang di setujui oleh
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA BUM-Des

Pasal 9

Organisasi pengelola BUM-Des terpisah dari organisasi Pemerintahan Desa.

Pasal 10

(1) Organisasi pengelola BUM-Des sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9,


terdiri atas :
a. Badan Musyawarah (BAMUS)
b. Badan Pengawas atau Pemeriksa
c. Penasihat atau Komisaris; dan
d. Pelaksana Operasional atau Direksi.

(2) Badan Musyawarah atau disingkat BAMUS, merupakan badan tertinggi


dalam struktur organisasi BUM-Des, yang terdiri dari :
a. Kepala Desa sebagai perwakilan Pemerintah Desa
b. Ketua dan anggota BPD
c. Perwakilan masyarakat dalam hal ini diwakili oleh para Ketua RW , RT,
Tokoh Masyarat, dan Lembaga Kemasyarakatan Desa.
(3) Badan Pengawas atau Pemeriksa BUM-Des adalah Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) yang bertindak sebagai fungsi kontrol terhadap jalannya
operasinal manajemen BUM-Des.
(4) Penasihat atau Komisaris BUM-Des secara dejure dijabat oleh Kepala Desa.
(5) Pelaksana Operasional atau Direksi BUM-Des, terdiri atas :
a. 1 (satu) orang Direktur atau Ketua ;
b. 1 (satu) orang Sekretaris ;
c. 1 (satu) orang Bendahara; dan
d. Kepala Unit Usaha atau Manajer sesuai kebutuhan
(6) Jumlah Kepala Unit Usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) huruf
d, disesuaikan dengan jumlah unit usaha.
(7) Struktur Organisasi BUM-Des sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
Pasal 11

Pengelolaan BUM-Des sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9,berdasarkan


pada :
a. Anggaran Dasar (AD); dan
b. Anggaran Rumah Tangga (ART)

BAB VII
KEPENGURUSAN

Bagian Kesatu
Syarat-syarat dan Tata Cara Pengangkatan Pengurus dan/atau
Pelaksana Operasional BUM-Des

Pasal 12

(1) Pengurus dan/atau pelaksana operasional sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 10 ayat (5), diangkat oleh Kepala Desa dengan Keputusan
Kepala Desa atas persetujuan dan di syahkan oleh Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) berdasarkan rembug desa/musyawarah desa;
(2) Pengurus dan/atau pelaksana operasional harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
serta Pemerintah;
c. Berpendidikan paling rendah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan / atau
sederajat;
d. Berumur sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun atau sudah
pernah menikah, dan setinggi-tingginya 60 Tahun;
e. Tidak merangkap dengan jabatan Kepala Desa/Perangkat Desa;
f. Telah berdomisili atau bertempat tinggal tetap sekurang-kurangnya
2 (dua) tahun dengan tidak terputus-putus di Desa Kertasari (di buktikan
dengan Kartu KK dan KTP)
g. Sehat jasmani dan rohani;
h. Bersedia diangkat menjadi pengurus dan/atau pelaksana operasional;
i. Berkelakuan baik, jujur dan adil;
k. Bisa/mengoprasikan Komputer;
l. mampu mengelola jenis usaha, baik perseorangan/kelompok;

Bagian Kedua
Hak, Kewajiban dan Larangan Pengurus dan/atau
Pelaksana Operasional BUM-Des

Pasal 13
(1) Hak, kewajiban dan larangan Badan Pengawas/Pemeriksa :
a. Mengawasi, memeriksa dan memberikan saran, pendapat dan nasehat
kepada pengurus pelaksana operasional;
b. memperoleh honorarium sesuai kemampuan BUM-Des;
c. bersifat independen dan tidak merugikan BUM-Des.
(2) Hak, kewajiban, dan larangan Komisaris/Penasehat :
a. Memberikan nasehat kepada pengurus dalam melaksanakan pengelolaan
BUM-Des;
b. mengakomodasi dan mendorong peningkatan kegiatan unit-unit usaha
masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi masyarakat;
c. mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha apabila terjadi gejala menurunnya
kinerja pengurus;
d. meminta penjelasan dari pengurus mengenai persoalan yang menyangkut
pengelolaan usaha BUM-Des;
e. melindungi usaha desa terhadap hal-hal yang dapat merusak
kelangsungan dan citra BUM-Des dan unit usahanya;
f. memperoleh honorarium sesuai kemampuan keuangan BUM-Des;
g. dilarang melakukan kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan peundang-undangan yang berlaku dan atau bertentangan
dengan norma-norma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan
masyarakat serta perbuatan yang dapat merugikan BUM-Des.

(3) Hak, kewajiban dan larangan Direktur :


a. Mengembangkan dan membina BUM-Des agar tumbuh dan berkembang
menjadi lembaga yang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi warga
masyarakat;
b. mengusahakan agar tercipta pelayanan ekonomi desa yang adil dan
merata;
c. memupuk kerja sama dengan lembaga-lembaga perekonomian lainnya baik
yang ada diwilayah desa maupun luar desa;
d. menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi desa untuk meningkatkan
pendapatan BUM-Des;
e. membuat laporan keuangan bulanan seluruh unit desa;
f. membuat program kegiatan dalam program berjalan;
g. menyampaikan laporan dari seluruh kegiatan usaha kepada komisaris
setiap tiga bulan sekali (Laporan Triwulan);
h. memberikan pembinaan kepada Manajer/Kepala Unit Usaha dan
pengurusnya;
i. memperoleh honorarium sesuai kemampuan keuangan BUM-Des;
j. dilarang melakukan kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan peundang-undangan yang berlaku dan atau bertentangan
dengan norma-norma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan
masyarakat serta perbuatan yang dapat merugikan BUM-Des;
k. dilarang melalaikan kewajibannya sehingga dapat merugikan kepentingan
Negara, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Masyarakat dan BUM-Des.
(4) Hak, kewajiban dan larangan Sekretaris :
a. Membuat, menerima dan mengarsipkan surat-surat
b. melakukan perhitungan penyusutan inventaris;
c. meregister biaya-biaya kantor;
d. menata kerjakan arsip bukti kas;
e. membuat laporan-laporan akhir bulan dan akhir tahun;
6. menerima berkas permohonan kredit dari calon nasabah;
f.  memeriksa kelengkapan syarat-syarat permohonan kredit dari calon
nasabah;
g. meregister berkas pemohonan di register permohonan kredit;
h. menyerahkan berkas permohonan kredit yang sudah lengkap;
i.  menerima hasil putusan kredit dari manager atau kepala unit usaha,
untuk kredit yang disetujui dibuat perjanjian kredit, berikut kwitansi,
sedangkan untuk kredit yang ditolak dibuat surat penolakan;
j.  menyerahkan perjanjian kredit berikut kwitansi-kwitansi kepada manajer
atau kepala unit usaha;
k. menyerahkan perjanjian kredit berikut kwitansi-kwitansi kepada nasabah
untuk ditanda tangani;
l.  menyerahkan bukti kwitansi kepada bendahara untuk dilakukan
pembayarann;
m.melakukan penata usahaan berkas-berkas kredit;
o. membuat normatif dan pelaporan kredit;
p. memperoleh honorarium sesuai kemampuan keuangan BUM-Des;
q. dilarang melakukan kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan peundang-undangan yang berlaku dan atau bertentangan
dengan norma-norma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan
masyarakat serta perbuatan yang dapat merugikan BUM-Des;
r. dilarang melalaikan kewajibannya sehingga dapat merugikan kepentingan
Negara, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Masyarakat dan BUM-Des.
(5) Hak, kewajiban dan larangan Bendahara :
a. Melakukan transaksi penarikan dan penyetoran uang dari nasabah;
b. melakukan validasi terhadap bukti-bukti transaksi penarikan dan
penyetoran uang dari debitur;
c. membayar dan menerima uang atas transaksi penarikan dan penyetoran
uang dari debitur;
d. melakukan pencatatan di buku rekening nasabah, buku kas,dan buku
adsministrasi keuangan lainnya;
e. menyimpan bukti-bukti transaksi secara teratur untuk selanjutnya
dilakukan pencocokan dengan uang dan catatan transaksi;
f.  menyerahkan bukti-bukti transaksi penarikan dan penyetoran uang
kepada pihak-pihak terkait;
g. membuat laporan kas untuk difiat oleh direktur;
h. melakukan penyimpanan uang di brankas;
i.  melakukan penyimpanan kunci brankas;
j. memperoleh honorarium sesuai kemampuan keuangan BUM-Des;
k. dilarang melakukan kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan peundang-undangan yang berlaku dan atau bertentangan
dengan norma-norma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan
masyarakat serta perbuatan yang dapat merugikan BUM-Des;
l. dilarang melalaikan kewajibannya sehingga dapat merugikan kepentingan
Negara, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Masyarakat dan BUM-Des.
(6) Hak, kewajiban dan larangan Manajer atau Kepala Unit Usaha :
a. Mengelola dan mengembangkan unit usahanya;
b. dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, dapat menunjuk satu orang
atau lebih anggota pengurus sesuai kebutuhan setelah mendapat
persetujuan dari Direktur;
c. membuat dan melaporkan perkembangan usaha kepada Direktur setiap 1
(satu) bulan sekali (Laporan bulanan);
d. membina bawahannya yang ada;
e. menjalankan kegiatan usaha secara profesional dan transparan;
f. mampu mendorong BUM-Des melalui unit usaha yang dikelolanya untuk
memberikan kontribusi kepada Pemerintah Desa;
g. memperoleh honorarium sesuai kemampuan keuangan BUM-Des;
h. dilarang melakukan kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan peundang-undangan yang berlaku dan atau bertentangan
dengan norma-norma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan
masyarakat serta perbuatan yang dapat merugikan BUM-Des;
i. dilarang melalaikan kewajibannya sehingga dapat merugikan kepentingan
Negara, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Masyarakat dan BUM-Des.

Bagian Ketiga
Masa Kerja, Pemberhentian Pengurus dan/atau
Pelaksana operasional

Pasal 14

Masa kerja pengurus dan/atau pelaksana operasional adalah selama 6


(Enam) tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan dan dapat diangkat
kembali untuk 1 (satu) periode berikutnya.

Pasal 15

(1) Pengurus dan/atau pelaksana operasional berhenti, karena :


a. meninggal dunia;
b. permintaan sendiri; dan
c. diberhentikan.
(2) Pengurus dan/atau pelaksana operasional diberhentikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c karena :
a. Berakhir masa kerjanya;
b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau
berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan ; dan
c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai pengurus dan/atau pelaksana
operasional;
d. pindah tempat tinggal dari Desa Kertasari;
e. tidak memegang amanah atau tidak dapat melaksanakan tugas dengan
baik sehingga menghambat perkembangan dan pertumbuhan BUM-Des;
f. dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara didasarkan atas keputuan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap sekurang-kurangnya dengan putusan tahanan
atau hukuman kurungan selama satu tahun;
g. pemberhentian dan penggantian pengurus dalam musyawarah.

BAB VIII
KEWAJIBAN DAN HAK BADAN USAHA MILIK DESA (BUM-Des)

Pasal 16

Kewajiban BUM-Des adalah :


a. Mengakomodasi dan mendorong peningkatan kegiatan unit-unit usaha
masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi masyarakat ;
b. memberikan kontribusi kepada desa ;
c. meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.

Pasal 17
Hak BUM-Des adalah :
a. Mendapatkan perlindungan secara hukum dari Pemerintah Desa ;
b. menggali potensi desa terutama potensi yang berasal dari kekayaan milik
desa;
c. melakukan pinjaman dalam rangka peningkatan permodalan ;
d. mendapatkan bagian dari hasil usaha BUM-Des ;
e. mengembangkan jenis usaha BUM-Des ;
f. melaksanakan kerjasama dengan pihak ketiga ;
g. memberikan masukan kepada Pemerintah Desa dalam rangka
pengembangan BUM-Des ;
h. mendapatkan bimbingan dalam bidang manajemen perusahaan dan dalam
bidang teknis pengelolaan usaha.

BAB IX
SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

Pasal 18

(1) Pengurus BUM-Des wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban


BUM-Des setiap tahun sekali dan akhir masa bhakti kepengurusan kepada
Pemerintah Desa.
(2) Pengurus BUM-Des wajib menyampaikan laporan perkembangan pengelolaan
BUM-Des kepada Pemerintah Desa setiap satu bulan sekali.
(3) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan dalam rapat bersama pengurus dan pihak-pihak lain yang ikut
dalam penyertaan modal.
(4) Dalam hal pelaporan BUM-Des sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya, pengurus BUM-Des dimaksud dapat
diberikan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 19

Pelaksana operasional atau direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10


ayat (5), bertanggung jawab kepada pemerintahan desa atas pengelolaan
usaha desa dan mewakili BUM-Des di dalam dan di luar pengadilan.

Pasal 20

Sistim pelaporan dibuat berdasarkan jenis usaha dengan


sistematika sebagai berikut :
a. Pendahuluan; memuat latar belakang, maksud dan tujuan usaha;
b. Kegiatan usaha; memuat materi pelaksana atau tenaga kerja, produksi,
penjualan dan/atau pemasaran serta keuntungan; dan
c. Permasalahan atau hambatan.

BAB X
BAGI HASIL USAHA

Pasal 21
(1) Kontribusi BUM-Des kepada Pemerintah Desa diatur dengan Peraturan Desa.
(2) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga mengatur beban
yang harus ditanggung masing-masing pihak apabila terjadi kerugian
pengelolaan BUM-Des.
(3) Kontribusi BUM-Des kepada Pemerintah Desa yang didirikan oleh 2 (dua)
desa atau lebih, diatur dengan Peraturan Bersama.

Pasal 22

(1) Bagi hasil usaha merupakan pendapatan BUM-Des yang diperoleh


dalam 1 (satu) tahun buku dikurangi dengan penyusutan dan
kewajiban termasuk pajak dalam tahun yang bersangkutan.
(2) Pembagian hasil usaha adalah sebagai berikut :
a. 20 % untuk pemupukan/penambahan modal usaha;
b. 30 % untuk pemegang saham secara proporsional;
c. 20 % untuk Kas Desa;
d.15 % untuk honorarium pengurus, dana pendidikan dan pelatihan
pengurus dan/atau pelaksana operasional ; dan
e. 10 % untuk Pengawas, Penasihat atau komisaris.
f. 5% untuk Bamus

BAB XI
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA

Pasal 23

(1) BUM-Des dapat mengadakan kerja sama dengan pihak ketiga.


(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berjangka waktu lebih
dari satu tahun dan atau yang membebani masyarakat desa harus
mendapatkan persetujuan BPD dan Kepala Desa.
(3) Kerja sama dengan pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilakukan sesuai dengan kewenangannya.

BAB XII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 24

(1) Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) melakukan pembinaan
dan pengawasan terhadap BUM-Des dalam rangka meningkatkan daya guna
dan hasil guna BUM-Des sebagai alat penunjang otonomi desa yang dalam
pelaksanaannya dapat membentuk Badan Pembina.
(2) Badan Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa.
(3) Badan Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk BUM-Des yang
dibentuk oleh 2 (dua) desa atau lebih ditetapkan dengan Keputusan Bersama
Kepala Desa.
BAB XIII
KEPAILITAN DAN PEMBUBARAN

Pasal 25

(1) Pembubaran BUM-Des dilakukan apabila benar-benar dalam keadaan


pailit ;
(2) Dalam hal keadaan yang demikian, maka kewajiban keuangan
dibayar dari kekayaan BUM-Des dan sisa lebih atau kurang menjadi
tanggungjawab Pemerintah Desa.

BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 26

(1) Ketentuan lain yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini yang bersifat
teknis akan diatur lebih lanjut dengan AD, ART dan Peraturan Kepala Desa
(2) Apabila telah dibentuk BUM-Des sebelum ditetapkannya Peraturan Desa ini,
sepanjang pembentukannya tidak bertentang dengan Peraturan Desa ini
tetap dinyatakan berlaku.

BAB XV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 27

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Desa

Pasal 28

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Kertasari
pada tanggal : 19 November 2019

KEPALA DESA KERTASARI,

H PIRDAOS
Diundangkan di : Kertasari
pada tanggal : 26 November 2019
SEKRETARIS DESA,

ADIN NUGRAHA

BERITA DESA KERTASARI KECAMATAN SINDANGBARANG KABUPATEN


CIANJUR TAHUN 2019 NOMOR : ...............................

Lampiran I : Peraturan Desa Kertasari


Nomor : 01 Tahun 2019
Tanggal : 26 November 2019

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI


BADAN USAHA MILIK DESA (BUM-Des) “Jaya Makmur”
DESA KERTASARI KECAMATAN SINDANGBARANG
KABUPATEN CIANJUR

BADAN PENGAWAS KOMISARIS


BPD Kepala Desa

Direktur
ADNAN ASHARI

Sekretaris Bendahara
FEBRI NURMAYANTI, S.Pd.I,

Kepala Unit 1 Kepala Unit 2 Kepala Unit 3


Usaha/Manajer Usaha/Manajer Usaha/Manajer
....................... .......................... ............................

KETERANGAN :

Garis Koordinasi

Garis Intruksi/Perintah
Lampiran II : Peraturan Desa Kertasari
Nomor : 01 Tahun 2019
Tanggal : 01 Januari 2019

KEPALA DESA KERTASARI

H. PIRDAOS

BERITA ACARA RAPAT


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
Nomor : 01/Mus-BPD/XI/2019

Pada hari ini ……… tanggal ………. bulan ......................... tahun Dua ribu
sembilan belas bertempat di Balai Desa Kertasari Kecamatan Sindangbarang
Kabupaten Cianjur telah dilaksanakan rapat Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) Desa Kertasari dalam rangka membahas Rancangan Peraturan Desa
Kertasari tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des) untuk
disahkan menjadi Peraturan Desa.

Rapat Badan Permusyawaratan Desa Kertasari tersebut dihadiri oleh


Kepala Desa dan para Anggota Badan Permusyawaratan Desa Kertasari
sebagaimana daftar hadir terlampir.

Dalam rapat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Kertasari


Kecamatan Sindangbarang Kabupaten Cianjur tersebut telah dibahas pokok-
pokok pembicaraan rapat antara lain :
1. Bahwa untuk meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat
Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi Desa diperlukan suatu wadah
yang mengelola perekonomian desa
2. Bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan Pemerintah
Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan meningkatkan pendapatan
masyarakat melalui kegiatan ekonomi masyarakat, perlu didirikan badan
usaha milik desa (BUM-Des)
3. Bahwa yang mendasari pertimbangan tersebut pada point 1 (satu) dan 2
(dua), maka Kepala Desa Kertasari telah menyusun Rancangan Peraturan
Desa Kertasari tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des)
dan menyerahkan kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa
Kertasari, sehingga BPD perlu segera membahas dan mengesahkannya dalam
Berita Acara Rapat BPD.

Selanjutnya dalam rapat Badan Permusyawratan Desa (BPD) Desa


KERTASARI tersebut telah diperoleh kesepakatan yang disetujui oleh semua
anggota Badan Permusyawaratan Desa KERTASARI, dengan kesimpulan sebagai
berikut :
1. Badan Permusyawaratan Desa Kertasari, menyetujui Rancangan Peraturan
Desa Kertasari tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des)
Desa Kertasari yang diberi nama BUM-Des “ Jaya Makmur ”.
2. Uraian lengkap mengenai Pembentukan BUM-Des “ Jaya Makmur “ Desa
Kertasari Kecamatan Sindangbarang, selanjutnya disusun, diatur dan
ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Demikian Berita Acara Rapat BPD ini dibuat untuk dapat digunakan
seperlunya dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakuikan
perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ketua BPD Desa Kertasari Sekretaris BPD Desa Kertasari

ATANG YUSDIANSYAH, S.Pd .......................................


DAFTAR HADIR

Rapat : Badan Permusyawaratan Desa (BPD)


Desa : Kertasari
Kecamatan : Sindangbarang
Kabupaten : Cianjur
Hari / Tanggal : ……………. …………………..
Acara : Musyawarah Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM-
Des) Desa Kertasari Kec. Sindangbarang
N
Nama Jabatan Tanda Tangan
o

1. Atang Yusdiansyah, S.Pd. KETUA 1…………………

2. WAKIL KETUA 2…………………

3. SEKRETARIS 3…………………

Kabid.
4. 4…………………
Pemerintahan
Kabid.
5. 5…………………
Pembangunan
Kabid.Kemasyarakat
6. 6…………………
an

7. ANGGOTA 7…………………

KETERANGAN : Jumlah Anggota : 7 orang


Hadir : 7 orang
Tidak hadir : -
Qourum : Memenuhi

Ketua BPD Desa Kertasari Sekretaris BPD Desa Kertasari

ATANG YUSDIANSYAH, S.Pd. ..........................................


PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DESA KERTASARI
NOMOR : 01 TAHUN 2019
TENTANG
PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUM-Des)

I. PENJELASAN UMUM
Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des) merupakan kegiatan usaha
ekonomi masyarakat perdesaan yang dapat meningkatkan
kemampuan keuangan pemerintah desa dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan meningkatkan pendapatan masyarakat, BUM-Des
dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif sumber pendapatan asli desa
(PAD), disamping pendapatan yang bersumber dari pemanfaatan tanah kas
desa serta pendapatan lain-lain desa yang syah. Pembentukan Badan
Usaha Milik Desa diprakarsai oleh Pemerintah Desa berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan. Badan Usaha Milik Desa dikelola oleh
Pemerintah Desa dan Masyarakat, sedangkan permodalan BUM-Des dapat
berasal dari Pemerintah Desa, tabungan masyarakat, bantuan
Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, pinjaman
dan/atau penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas
dasar saling menguntungkan.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL


Pasal 1 : cukup jelas
Pasal 2 :
Ayat (1) : cukup jelas
Ayat (2) : cukup jelas
Pasal 3 : cukup jelas
Pasal 4 : cukup jelas
Pasal 5 : cukup jelas
Pasal 6 :
Ayat (1) : cukup jelas
Ayat (2) : cukup jelas
Ayat (3) : cukup jelas
Pasal 7 : cukup jelas
Pasal 8 :
Ayat (1) : cukup jelas
Ayat (2) : cukup jelas
Pasal 9 : cukup jelas
Pasal 10 :
Ayat (1) : cukup jelas
Ayat (2) : cukup jelas
Ayat (3) : cukup jelas
Ayat (4) : cukup jelas
Ayat (5) : cukup jelas
Ayat (6) : cukup jelas
Ayat (7) : cukup jelas
Pasal 11 : cukup jelas
Pasal 12 :
Ayat (1) : cukup jelas
Ayat (2) : cukup jelas
Pasal 13 :
Ayat (1) : cukup jelas
Ayat (2) : cukup jelas
Ayat (3) : cukup jelas
Ayat (4) : cukup jelas
Ayat (5) : cukup jelas
Ayat (6) : cukup jelas
Pasal 14 : cukup jelas
Pasal 15 :
Ayat (1) : cukup jelas
Ayat (2) : cukup jelas
Pasal 16 : cukup jelas
Pasal 17 : cukup jelas
Pasal 18 :
Ayat (1) : cukup jelas
Ayat (2) : cukup jelas
Ayat (3) : cukup jelas
Ayat (4) : cukup jelas
Pasal 19 : cukup jelas
Pasal 20 : cukup jelas
Pasal 21 :
Ayat (1) : cukup jelas
Ayat (2) : cukup jelas
Ayat (3) : cukup jelas
Pasal 22 :
Ayat (1) : cukup jelas
Ayat (2) : cukup jelas
Ayat (3) : cukup jelas
Pasal 23 :
Ayat (1) : cukup jelas
Ayat (2) : cukup jelas
Ayat (3) : cukup jelas
Pasal 24 :
Ayat (1) : cukup jelas
Ayat (2) : cukup jelas
Ayat (3) : cukup jelas
Pasal 25 :
Ayat (1) : cukup jelas
Ayat (2) : cukup jelas
Pasal 26 :
Ayat (1) : cukup jelas
Ayat (2) : cukup jelas
Pasal 27 : cukup jelas
Pasal 28 : cukup jelas
Pasal 29 : cukup jelas
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KERTASARI
KECAMATAN SINDANGBARANG
KABUPATEN CIANJUR
Alamat :...............................

KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DESA KERTASARI


KECAMATAN SINDANGBARANG KABUPATEN CIANJUR
NOMOR 01 TAHUN 2019
TENTANG
PERSETUJUAN ATAS RANCANGAN PERATURAN DESA
TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA ( BUM-Des)
DESA KERTASARI KECAMATAN SINDANGBARANG KABUPATEN CIANJUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


PIMPINAN BADAN PERMUSYAWATAN DESA (BPD) DESA KERTASARI
KECAMATAN SINDANGBARANG KABUPATEN CIANJUR

Menimbang
Mengingat : :1. a.Undang-Undang
bahwa sesuai Nomor 13 Tahun pasal
dengan ketentuan 195081tentang
Ayat (1)
Pembentukan Daerah-daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun Kabupaten dalam
2005
Lingkungan Propinsi Jawa Barat
Tentang Desa, maka Tata Cara Pembentukan dan (Berita Negara
Republik Indonesia
Pengelolaan BadantanggalUsaha08 Agustus
Milik Desa1950)(BUM-Des)
;
Undang-Undang nomor 28 Tahun
Perlu diatur dengan Peraturan Desa, Kepala Desa 1999 tentang
2. Penyelenggaraan
menyampaikanNegara rancanganyang Bersih
Peraturandan Desa
Bebastentang
dari
Korupsi, Kolusi
Pembentukan dan Nepotisme
(BUM-Des) (Lembaran
kepada Negara
Badan
Republik
Permusyawaratan Desa (BPD) untuk dibahas75,
Indonesia Tahun 1999 Nomor dan
Tambahan
disepakatiLembaran
bersama); Negara Republik Indonesia
b.Nomor
bahwa3851) Kepala
; Desa Kertasari Kecamatan
Undang-undang
SindangbarangNomor 10 Tahun Cianjur
Kabupaten 2004 tentang telah
3. Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
menyerahkan rancangan Peraturan Desa tentang
(Lembaran NegaraBadan
Pembentukan TahunUsaha 2004 Nomor 53, Tambahan
Milik Desa (BUM-Des)
Lembaran Negara Nomor 4389) ;
kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD);
Undang-undang
c. bahwa padaNomor 25 Tahun 2004 tentang
tanggal.............telah diadakan
Sistem Perencanaan
musyawarah Pembangunan Desa
Badan Permusyawaratan Nasional
(BPD)
4. (Lemabaran
Desa Negara
Kertasari Tahun
Kecamatan 2004 Nomor 104,
Sindangbarang
Tambahan
Kabupaten Lemabaran
Cianjur untukNegara membahas
Tahun 2004 Nomor
Rancangan
4421);
Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada huruf
Undang-Undang
b bersama dengan Nomor Pemerintah
1 Tahun 2013 Desa tentang
Kertasari
Lembaga Keuangan Mikro;
Kecamatan Sindangbarang Kabupaten Cianjur;
d.Undang-Undang
bahwa Badan Nomor 6 Tahun 2014
Permusyawaratan Desatentang
(BPD)Desa
Desa
5. (Lembaran Negara Republik Indonesia
Kertasari Kecamatan Sindangbarang Kabupaten Nomor 7
Tahun 2014, tambahan Lembaran Negara
Cianjur menyetujui rancangan Peraturan Desa yang Republik
Indonesia Nomor 5495)
telah dibahas ;
bersama sebagaimana dimaksud
6. Peraturan Pemerintah
dalam huruf c; Republik Indonesia Nomor 43
Tahun
bahwa2014berdasarkan
tentang Petunjuk pelaksanaan
pertimbangan Undang-
sebagaimana
undang
dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c danDesa
Nomor 6 Tahun 2014 tentang huruf
(Lembaran Negara Republik Indonesia
d perlu menetapkan keputusan Badan Musyawarah Tahun 2014
Nomor
Desa123,
(BPD) tambahan
tentang Lembaran
persetujuan Negara Republik
atas Rancangan
7. Indonesia
PeraturanNomor
Desa5539)
tentang; Pembentukan Badan Usaha
Milik Desa (BUM-Des);
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Menyetujui Rancangan Peraturan Desa tentang Pembentukan


Badan Usaha Milik Desa ( BUM-Des )
KEDUA : Keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ini menjadi
dokumen pengajuan evaluasi Rancangan Peraturan Desa
sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU oleh Kepala Desa
Kertasari Kecamatan Sindangbarang Kabupaten Cianjur.
KETIGA : Keputusan Badan Permusyawaran Desa (BPD) ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan.
Ditetapkan : di Desa Kertasari
pada tanggal : 26 November 2019
Ketua BPD Desa Kertasari

ATANG YUSDIANSYAH, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai