TENTANG
PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA
Menimbang :
1. Bahwa untuk memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa,
pemerintah desa memandang perlu mendirikan Badan Usaha Milik Desa, sesuai
kebutuhan dan potensi desa;
2. Bahwa untuk mewujudkan pelaksanaan otonomi desa dibutuhkan wadah yang
mengelola perekonomian desa sebagaimana dimaksud huruf a maka dibentuk
suatu badan usaha milik desa;
3. Bahwa dalam rangka pembentukan badan usaha milik desa sebagaimana
dimaksud huruf b maka perlu diatur dengan peraturan desa tentang pembentukan
badan usaha milik desa;
Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 6573)
3. Peraturan …
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2016 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123 tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 157);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Badan
Usaha Milik Desa (Lembaran Negara Tahun 2021 Nomor 21, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 6623;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
6. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan
Pengelolaan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 296);
7. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Berskala Lokal Desa (Berita
Negara Repuplik Indonesia Tahun 2016 Nomor 158);
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
7. Pemerintah Desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
8. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara
demokratis.
9. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara
badan permusyawaratan desa, pemerintah desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh badan permusyawaratan desa untuk menyepakati hal yang
bersifat strategis.
10. Kesepakatan Musyawarah Desa adalah suatu hasil keputusan dari musyawarah
desa dalam bentuk kesepakatan yang dituangkan dalam berita acara kesepakatan
11. Peraturan …
musyawarah desa yang ditandatangani oleh ketua badan permusyawaratan desa
dan kepala desa.
13. Anggaran Rumah Tangga yang selanjutnya disingkat ART adalah aturan tertulis
sebagai bentuk operasional yang lebih terinci dari aturan-aturan pokok dalam
Anggaran Dasar (AD) dalam melaksanakan tata kegiatan organisasi.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN PEMBENTUKAN BUMDES
Pasal 2
(1) Badan Usaha Milik Desa ini diberi nama : BUMDes SANGATTA UTARA SEJAHTERA.
(2) BUMDes ini berkedudukan di Desa SENGATA UTARA, Kecamatan
Sangatta Utara, Kabupaten KUTAI TIMUR.
(1) BUMDes dapat menjalankan bisnis sosial (social business) sederhana yang
memberikan pelayanan umum(serving) kepada masyarakat dengan memperoleh
keuntungan finansial.
(2) BUMDes dapat menjalankan bisnis penyewaan (renting) barang untuk melayani
kebutuhan masyarakat Desa dan ditujukan untuk memperoleh pendapatan asli
desa.
(3) BUMDes dapat menjalankan usaha perantara (brokering) yang memberikan jasa
pelayanan kepada warga.
(4) BUM Desa dapat menjalankan bisnis yang berproduksi dan/atau berdagang
(trading) barang-barang tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun
dipasarkan pada skala pasar yang lebih luas.
(5) BUM Desa dapat menjalankan bisnis keuangan (financial business) yang
memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha
ekonomi desa.
(6) BUMDes dapat menjalankan usaha bersama (holding) sebagai induk dari unit-
unit usaha yang dikembangkan masyarakat desa baik dalam skala lokal desa
maupun kawasan perdesaan.
BAB V …
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN BUMDES
Pasal 5
d. Menggali dan mengembangkan potensi desa yang berasal dari kekayaan milik
desa;
e. Melakukan pinjaman sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
Pasal 6
BAB VII
ORGANISASI PENGELOLA BUMDES
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
(1) Pelaksana Operasional BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat
oleh Musyawarah Desa.
(2) Musyawarah Desa memilih pelaksana operasional sebagaimana(2)dimaksud pada…
Musyawarah
ayat (1) dari nama yang diusulkan oleh Kepala Desa, Badan Permsuyawaratan
Desa, dan / atau unsur masyarakat.
(3) Pelaksana operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh
direktur BUMDes.
(4) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan orang
perseorangan yang harus memenuhi persyaratan keahlian, integritas,
Pasal 11
Pasal 12
(4) Penyertaan …
(4) Penyertaan Modal Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a berasal dari
APB Desa.
(2) Alokasi hasil usaha ditetapkan berdasarkan selisih modal usaha dengan kerugian
usaha.
(3) Alokasi hasil usaha ditetapkan sesuai dengan tahun buku.
(4) Sistem pembagian bagi hasil usaha yang dikelola BUM Desa diatur dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
(5) Dalam hal manajemen BUMDes melakukan kerja sama dengan berbagai pihak,
maka pembagian sisa hasil usahanya mengacu pada pembagian seperti yang diatur
pada ayat (2), untuk itu pihak managemen BUMDes harus melaksanakan usaha
sebaik mungkin guna mendapatkan keuntungan sebesar mungkin untuk
manajemen BUMDes dengan bentuk perjanjian yang jelas.
BAB X
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA BUMDES
Pasal 14
(1) AD/ART bersifat mengikat bagi setiap komponen organisasi pengelola
BUMDes.
(2) AD/ART sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), paling sedikit memuat:
a. Nama dan kedudukan;
b. Azas dan tujuan;
c. Kegiatan dan jenis usaha;
d. Organisasi dan tata kerja pengelola;
e. Tata cara pengangkatan dan pemberhentian pengelola;
f. Permodalan;
g. Penghasilan dan penghargaan;
h. Sistem …
h. Sistem pertanggungjawaban dan pelaporan;
i. Hak dan kewajiban pengelola;
j. bagi hasil dan rugi;
k. sistem pengawasan internal.
Pasal 15
Pasal 16
BAB XI
HUBUNGAN KERJA SAMA/KEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA
Pasal 17
BUMDes dapat mengadakan hubungan kerja sama/kemitraan dengan pihak ketiga
dengan ketentuan:
Pasal 18
Rencana Kerja dan Anggaran merupakan rencana kerja dan anggaran yang
disampaikan kepada kepala desa untuk mendapatkan pengesahan.
Pasal 19
(1) Paling lambat 2 (dua) bulan sebelum tahun buku berakhir, direksi menyampaikan
rencana kerja dan anggaran BUMDes tahun yang akan datang kepada pengawas
untuk mendapatkan persetujuan.
(2) Paling lambat 1 (satu) bulan setelah penyampaian rencana kerja dan anggaran,
pengawas harus sudah memberikan persetujuan atau penolakan.
(3) Dalam hal pengawas memberikan penolakan maka direksi harus melakukan
perubahan sesuai dengan saran pengawas.
(4) Setiap perubahan rencana kerja dan anggaran yang terjadi dalam tahun buku yang
bersangkutan harus mendapat persetujuan pengawas dan pengesahan kepala desa.
(5) Rencana
(5) Rencana kerja dan anggaran yang telah mendapat persetujuan …
pengawas
disampaikan kepada kepala desa untuk mendapatkan pengesahan.
(6) Apabila direksi telah melakukan perubahan sesuai dengan saran pengawas dan
kepala desa sampai permulaan tahun buku tidak mengemukakan keberatan, maka
rencana kerja dan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan
berlaku.
(7) Rencana kerja dan anggaran yang telah mendapatkan pengesahan tembusannya
wajib disampaikan kepada bupati melalui camat.
Pasal 20
(1) Perubahan rencana kerja dan anggaran yang terjadi dalam tahun buku yang sedang
berjalan disampaikan oleh direksi kepada kepala desa untuk mendapatkan
Pasal 21
BAB XIV …
BAB XIV PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN BUMDES
Pasal 22
Pasal 23
(1) BPD melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah desa dalam membina
pengelolaan BUMDes.
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan desa ini akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan Usaha Milik Desa.
Pasal 25
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan Usaha Milik Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18, ditetapkan dengan Musyawarah Desa.
Pasal 26 …
Pasal 26
MULYANTI
DURAHMAN
TENTANG
DURAHMAN