Anda di halaman 1dari 7

PERATURAN DESA LEGOKSARI

KECAMATAN DARANGDAN KABUPATEN PURWAKARTA


PERATURAN DESA
NOMOR 10 TAHUN 2021

TENTANG

PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA


(BUM DESA)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA LEGOKSARI

Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pengelolaan potensi dan


kekayaan desa serta meningkatkan perekonomian sesuai dengan
kepentingan masyarakat, agar tercapainya lembaga perekonomian
desa yang mandiri dan tangguh, maka dipandang perlu
membentuk Badan Usaha Milik Desa, yang ditetapkan dalam
Peraturan Desa Legoksari;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Desa;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
6. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman
Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan
Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 159);
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian,
Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan
Usaha Milik Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor );
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2016 tentang Pioritas
Penggunaan dana Desa sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Prioritas
Penggunaan dana Desa Tahun 2017;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016
tentang badan Permusyawaratan Desa
10. Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 190 Tahun 2016
tentang pengelolaan Keuangan desa
11. Peraturan bupati Purwakarta Nomor 193 tahun 2016
Tentang Pioritas penggunaan dana desa di Kabupaten
Purwakarta

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA LEGOKSARI
DAN KEPALA DESA LEGOKSARI

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DESA LEGOKSARI TENTANG PEMBENTUKAN


BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA).

BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :


1. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
2. Bupati adalah Bupati Purwakarta.
3. Desa adalah Kesatuan masyarakat Hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan Asal-usul dan Adat Istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Pemerintah Desa adalah Penyelenggaraan Urusan Pemerintah oleh Pemerintah Desa
dan badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan Asal-Usul dan Adat Istiadat setempat yang diakui
dan di dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia .
5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai Unsur
Penyelenggara Pemerintahan Desa.
6. Badan Permusyawaratan Desa adalah Lembaga yang merupakan perwujudan
Demokrasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa.
7. Badan Usaha Milik Desa selanjutnya disingkat BUM Desa adalah badan Usaha Yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Pemerintah Desa melalui
Penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan.
8. Kekayaan Desa yang dipisahkan adalah Kekayaan Milik Desa baik barang Bergerak
maupun tidak yang dikelola olem BUMDES.
9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APB Desa adalah
Rencana Keuangan Tahunan Pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui
bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD ,yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
10. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-Undangan yang dibuat oleh BPD
bersama Kepala Desa.
11. Pemilik adalah Pemerintah Desa dan atau Pihak Swasta / Pihak ketiga yang
memiliki modal pada BUMDES.
12. Kepengurusan BUMDES adalah Pengelolan BUMDES yang terdiri dari
Pembina ,Pengurus dan Badan Pemeriksa.
BAB II
BENTUK DAN KEDUDUKAN
Pasal 2

1. Badan Usaha Milik Desa berbentuk Perusahaan Desa yang merupakan kesatuan
unit usaha ekonomi
2. Badan Usaha Milik Desa merupakan lembaga komersial yang dikelola secara
produktif dan profesional secara teknis operasional tanpa campur tangan Aparatur
Pemerintahan Desa dan berada di luar struktur organisasi Pemerintah Desa.

Pasal 3

1. Badan Usaha Milik Desa berkedudukan di Desa Citamiang dan untuk pertama kali
berkantor di Desa Citamiang Kecamatan Maniis Kab Purwakarta
2. Mempunyai lingkup wilayah satu Satu Desa Citamiang dan dapat dikembangkan
secara berdaya guna dan berhasil guna ke beberapa desa dan atau melakukan
kerjasama antar desa.

BAB III
TUJUAN DAN JENIS USAHA

Pasal 4

1. Tercapainya lembaga perekonomian desa yang mandiri dan tangguh untuk


meningkatkan sumber pendapatan asli desa dan warga masyarakat
2. Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat dan meningkatkan
kesempatan berusaha dalam mengurangi pengangguran serta meningkatkan
kesejahteraan warga masyarakat miskin di desa
3. Melindungi kepentingan masyarakat melalui upaya-upaya yang mengarah pada
terciptanya pemberdayaan perekonomian desa

Pasal 5

Untuk mencapai sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Badan Usaha Milik Desa
melaksanakan kegiatan usaha yaitu :
a. Melaksanakan kegiatan yang sudah ada, meliputi :
1. Pengelolaan pengusaha kecil
2. Kelompok Simpan Pinjam
3. Kios Desa
4. --
b. Melaksanakan pengembangan usaha meliputi :
1. Berusaha dalam bidang perdagangan umum, pusat perkulaan 9 ( sembilan )
bahan pokok
2. Berusaha dalam bidang pertanian hortikultura dan agro bisnis
3. Berusaha dalam bidang konveksi
4. Berusaha dalam bidang industri kecil dan kerajinan
5. Berusaha dalam bidang kegiatan perekonomian lainya yang dibutuhkan oleh
warga desa dan mampu meningkatkan nilai ambah bagi masyarakat
              
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 6

Organisasi kepengurusan BUMdesa terpisah dari pemerintahan desa

Pasal 7

(1) Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUM Desa terdiri dari:


a. Penasihat;
b. Pelaksana Operasional; dan
c. Pengawas.
(2) Penamaan susunan kepengurusan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat menggunakan penyebutan nama setempat yang dilandasi semangat kekeluargaan
dan kegotongroyongan.

Pasal 8

(1) Penasihat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a dijabat secara exofficio oleh
Kepala Desa yang bersangkutan.
(2) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban:
a. memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam melaksanakan
pengelolaan BUM Desa;
b. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi
pengelolaan BUM Desa; dan
c. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa.
(3) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:
a. meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan yang
menyangkut pengelolaan usaha Desa; dan
b. melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan kinerja BUM
Desa.
Pasal 9

(1) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b mempunyai


tugas mengurus dan mengelola BUM Desa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
(2) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban:
a. melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi lembaga yang
melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat Desa;
b. menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Desa; dan
c. melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa lainnya.
(3) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:
a. membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa setiapbulan;
b. membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan;
c. memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa kepada masyarakat
Desa melalui Musyawarah Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu)
tahun.

Pasal 10

(1) Dalam hal melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2),
Pelaksana Operasional dapat menunjuk Anggota Pengurus sesuai dengan kapasitas
bidang usaha, khususnya dalam mengurus pencatatan dan administrasi usaha dan
fungsi operasional bidang usaha.
(2) Pelaksana Operasional dapat dibantu karyawan sesuai dengan kebutuhan dan harus
disertai dengan uraian tugas berkenaan dengan tanggung jawab, pembagian peran
dan aspek pembagian kerja lainnya.
Pasal 11

(1) Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf c mewakili kepentingan


masyarakat.
(2) Susunan kepengurusan Pengawas terdiri dari:
a. Ketua;
b. Wakil Ketua merangkap anggota;
c. Sekretaris merangkap anggota; dan
d. Anggota.
(3) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai kewajiban
menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja BUM Desa sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
(4) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang menyelenggarakan Rapat
Umum Pengawas untuk:
a. pemilihan dan pengangkatan pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (2);
b. penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari BUM Desa; dan
c. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pelaksana Operasional.
(5) Masa bakti Pengawas diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
BUM Desa.

Pasal 12

Pengurus Badan Usaha Milik desa diangkat dan diberhentikan dalam musyawarah Desa
Ayat 2 tata cara musyawarah desa untuk mengangkat dan memberhentikan pengurus
BUMdes di atur lebih lanjut dalam AD-ART

Pasal 13

(1) Persyaratan menjadi Pelaksana Operasional meliputi:


a. masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
b. berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
c. berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha ekonomi
Desa; dan
d. pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau sederajat;
(2) Pelaksana Operasional dapat diberhentikan dengan alasan:
a. meninggal dunia;
b. telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga BUM Desa;
c. mengundurkan diri;
d. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghamba
perkembangan kinerja BUM Desa; dan
e. terlibat kasus pidana dan ditetapkan sebagai tersangka.
3.  Masa bakti pelaksana Operasional 4 (empat ) tahun dan dapat diangkat kembali
sesuai dengan persyaratan

Pasal 14

a. Pelaksana Operasional berhak atas:


b. Menerima penghasilan atau imbalan jasa yang besarnya disesuaikan dengan
kemampuan usaha;
c. Mengangkat dan memberhentikan Pengelola Usaha/ Kepala Unit Usaha atau
Manager;
d. Mengangkat dan memberhentikan karyawan pada unit-unit usaha;
e. Melakukan upaya-upaya dalam rangka memajukan dan mengembangkan usaha
f. Meminta laporan kepada Kepala Unit Usaha atau manager sewaktu-sewaktu
diperlukan.
BAB V
PRINSIP DAN PENDEKATAN PENGELOLAAN

Pasal 15

Prinsip-prinsip dasar dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa adalah :


a. Transparan Pengelolaan kegiatan Badan Usaha Milik Desa harus dilakukan secara
terbuka sehingga dapat diketahui, diikuti, diawasi, dan dievaluasi, oleh warga
masyarakat desa.
b. Akuntabel : Pengelolaan Kegiatan Badan Usaha Milik Desa harus mengikuti kaidah
dan peraturan yang berlaku sehingga dapat dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat Desa
c. Partisipatif : Masyarakat dan anggota warga masyarakat desa terlibat secara aktif
dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian kegiatan
d. Berkelanjutan pengelolaan kegiatan harus memberikan hasil dan manfaat warga
masyarakat secara berkelanjutan
e. Akseptabel : Keputusan-keputusandalam pengelolaan kegiatan harus berdasarkan
kesepakatan antara pelaku dalam warga masyarakat desa sehingga memperoleh
dukungan dari semua pihak.

Pasal 16

Pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa adalah
a. Desentralisasi :Pemerintahan desa atau lembaga desa dan warga masyarakat desa
memperoleh kewenangan yang luas dalam mengurus dan pengelola badan usaha
b. Kemitraan : Kegiatan dilaksanakan dengan semangat kerjasama antara pemerintah
Desa, lembaga Desa dan Warga Desa serta dunia usaha ekonomi masyarakat Desa
c. Keterpaduan : Keterpaduan antara masyarakat desa dalam pengelolaan kegiatan
harus saling menunjang dan saling melengkapi sehingga memberikan hasil dan
manfaat yang optimal

BAB VI
PERMODALAN

Pasal 17

(1) Modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa.


(2) Modal BUM Desa terdiri atas:
a. penyertaan modal Desa; dan
b. penyertaan modal masyarakat Desa.

Pasal 18

(1) Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf a
terdiri atas:
a. hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau
lembaga donor yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
b. bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
c. kerja sama usaha dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan
dan/atau lembaga donor yang dipastikan sebagai kekayaan kolektif Desa dan
disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
d. aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang Aset Desa.
(2) Penyertaan modal masyarakat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2)
huruf b berasal dari tabungan masyarakat dan simpanan masyarakat.

BAB VII
PENUTUP

Pasal 20

1. Hal-hal yang belum dimuat dalam peraturan Desa ini diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Badan Usaha Milik Desa;
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan Usaha Milik Desa ditetapkan
oleh peraturan Kepala desa

Pasal 21
1. Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

2. Pengelolaan Badan Usaha Milik desa yang yang sudah ada dan berjalan tetap
dapat dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan yang termuat dalam peraturan
desa ini

3. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Citamiang

Ditetapkan di Desa Citamiang


pada tanggal 01 Nopember 2017

KEPALA DESA CITAMIANG

DEDI WARDIAWAN

Diundangkan di Desa Citamiang


pada tanggal 02 Nopember 2017
SEKRETARIS DESA CITAMIANG

GUNGUN PRAMUNDA W.

LEMBARAN DESA CITAMIANG TAHUN 2017 NOMOR TAHUN 2017

Anda mungkin juga menyukai