TENTANG
PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN
b. Bahwa Badan Usaha Milik Desa untuk selanjutnya disingkat BUM Desa
adalah Usaha desa yang dibentuk/didirikan oleh Pemerintah desa dan
masyarakat;
BAB I
PEMBENTUKAN BUM Desa
Bagian Pertama
Dasar Pembentukan
Pasal 1
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 11 Tahun 2010 tentang Badan
Usaha Milik Desa ( BUM Desa) di Kabupaten Kuantan Singingi dan Peraturan Bupati Kuantan
Singingi Nomor 43 Tahun 2017 tentang Pedoman, Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan
Usaha Milik Desa serta hasil Musyawarah Desa SIMANDOLAK yang dilaksanakan pada tanggal
................ Tahun 2019 yang dilaksanakan di Aula Kantor Kepala Desa SIMANDOLAK disepakati
untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa).
Bagian Kedua
Nama dan Kedudukan
Pasal 2
BUM Desa yang didirikan dengan nama “SIMANDOLAK”
Pasal 3
BUM Desa SIMANDOLAK berkedudukan dan berkantor di Desa SIMANDOLAK Kecamatan Benai
Kabupaten Kuantan Singingi.
BAB II
AZAS DAN TUJUAN
Pasal 4
Azas
Azas BUM Desa SIMANDOLAK Desa SIMANDOLAK berazaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
Pasal 5
Tujuan
BAB III
WILAYAH KERJA
Pasal 6
1. Wilayah Kerja BUM Desa SIMANDOLAK adalah di Desa SIMANDOLAK Kecamatan Benai
Kabupaten Singingi.
2. Dalam hal pengembangan usaha, BUM Desa SIMANDOLAK dapat membuka perwakilan di
luar wilayah Desa SIMANDOLAK.
BAB IV
USAHA YANG DIKELOLA
Pasal 7
1. BUM Desa dapat menjalankan bisnis sosial sederhana yang memberikan pelayanan
umum kepada masyarakat dengan memperoleh keuntungan finansial dengan
memanfaatkan sumber daya lokal dan Teknologi Tepat Guna, meliputi : Air minum Desa,
Penggilingan Padi, lumbung pangan, dan sumber daya lokal dan Teknologi Tepat Guna
lainnya.
2. BUM Desa dapat menjalankan bisnis penyewaan barang atau melayani kebutuhan
masyarakat Desa dan ditujukan untuk memperoleh Pendapatan Asli Desa, seperti Penyewaan
Tenda Pesta, perkakas pesta, tanah milik BUM Desa, dan barang sewaan lain.
3. BUM Desa dapat menjalankan usaha perentara yang memberikan jasa pelayanan kepada
warga, seperti jasa pembayaran listrik, pasar Desa untuk memasarkan produk (produk
masyarakat/kerajinan) yang dihasilkan masyarakat dan jasa pelayanan lainnya.
4. BUM Desa dapat menjalankan bisnis yang berproduksi dan/atau berdagang barang-barang
tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan pada skala pasar yang
lebih luas, seperti sembako, hasil pertanian, sarana produksi pertanian, pabrik es, kegiatan
bisnis produktif lainnya.
5. BUM Desa dapat menjalankan usaha perkebunan, pertanian, perikanan dalam bentuk budi
daya.
BAB V
KEPEMILIKAN MODAL
Pasal 8
(1) Modal BUM Desa SIMANDOLAK diperoleh dari :
a. Pemerintah Desa;
b. Masyarakat;
c. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintahan Kabupaten;
d. Pinjaman;
e. Kerjasama usaha dengan pihak lain;
f. Hibah;
g. Hasil Usaha.
BAB VI
ORGANISASI PENGELOLA BUM DESA
Pasal 9
(1) Organisasi Pengelola BUM Desa terdiri dari :
a. Musyawarah Desa;
b. Penasehat yakni : Kepala Desa
c. Pelaksana Operasional yang terdiri dari Direktur, Asisten Direkur, Kepala Unit dan Staf-
staf
d. Pengawas
(2) Susunan kepengurusan BUM Desa ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa dan disampaikan
kepada Bupati melalui Camat.
(3) Masa bakti kepengurusan BUM Desa adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa
bakti berikutnya.
(4) Persyaratan, tatacara pengangkatan dan pemberhentian pengurus BUM Desa diatur dalam
Anggaran Dasar.
(5) Mekanisme pengangkatan pengurus BUM Desa diatur lebih lanjut dalam Anggaran Dasar.
BAB VII
TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN PENGELOLA BUM DESA
Bagian Pertama
Tugas, Kewajiban Dan Wewenang Penasehat
Pasal 10
(1) Tugas dan Kewajiban Penasehat :
a. memberikan nasehat kepada Pelaksana Operasional dalam menjalankan pengelolaan
BUM Desa;
b. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi
pengelolaan BUM Desa;
c. melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus atas kebijakan pengurusan dan
pelaksanaan kegiatan usaha BUM Desa;
d. mencari alternatif jalan keluar apabila terjadi gejala/indikasi menurunnya kinerja
Pelaksana Operasional BUM Desa.
e. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa
(2) Untuk melaksanakan kewajibannya Penasehat mempunyai kewenangan :
a. mengesahkan Program Kerjadan Anggaran Belanja;
b. mengevaluasi kinerja BUM Desa;
c. meminta penjelasan dari Pengelola Operasional mengenai segala persoalan yang
menyangkut pengelolaan usaha BUM Desa;dan
d. melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat merusak citra BUM Desa.
Bagian Kedua
Tugas, Kewajiban dan Wewenang Direktur
Pasal 11
(1) Tugas Direktur:
a. melaksanakan pengelolaan BUM Desa;
b. menggali dan memanfaatkan potensi agar BUM Desa dapat tumbuh dan berkembang;
c. memupuk kerjasama dengan lembaga-lembaga lainnya;
(4) Dalam melaksanakan tugas, wewenang dan kewajibannya, Direktur dapat dibantu karyawan
sesuai kebutuhan.
Bagian Ketiga
Kewajiban dan Wewenang Pengawas
Pasal 12
(1) Pengawas mempunyai kewajiban menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja
BUM Desa sekurang- kurangnya 1 (satu) tahun sekali;
(2) Pengawas berwenang menyelenggarakan Rapat Umum Pengawas untuk :
a. Pemilihan dan pengangkatan pengurus;
b. Penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari BUM Desa; dan
c. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pelaksana Operasional.
(3) Masa bakti pengawas diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
BUM Desa .
BAB VIII
BAGI HASIL USAHA
Pasal 13
(1) Basil usaha BUM Desa merupakan pendapatan yang diperoleh dari hasil transaksi
dikurangi dengan pengeluaran biaya dan kewajiban pada pihak lain, selama satu tahun.
(2) Laba dari hasil usaha BUM Desa antara lain digunakan untuk:
(3) Besaran pembagian laba hasil usaha setelah dikurangi biaya operasional diatur lebih lanjut
sebagai berikut :
1. Pembagian Bulanan yang dikeluarkan pada setiap bulan berjalan, yang digunakan untuk;
a. Honor Insentif, maksimal 50 % dari keuntungan usaha bulanan. Untuk persentasi honor
dari 50% dijadikan 100% dan persentase honor kepada masing-masing pengurus dan staf
BUM Desa diatur dalam AD/ART berdasarkan Musyawarah Kepala Desa / Panasehat,
Pengawas dan Pelaksana operasional yang mengacu atau berpedoman pada petunjuk
Dewan Pembina Kabupaten.
b. Biaya Operasional, maksimal 10% dari keuntungan usaha bulanan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tatacara penggunaan laba hasil usaha BUM Desa diatur
dalam AD/ART.
BAB IX
PERTANGGUNG JAWABAN DAN AUDIT
Bagian Pertama
Pertanggungjawaban
Pasal 14
(1) Pelaksana Operasional (Direktur) melaporkan pertanggung Jawaban Pelaksanaan BUM
Desa kepada panasehat yang secara ex-officio dijabat oleh Kepala Desa.
(2) Bentuk pertanggungjawaban Pelaksana Operasional (Direktur) kepada penasehat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. Menyampaikan laporan keuangan BUM Desa setiap bulan;
b. Menyampaikan laporan seluruh kegiatan usaha BUM Desa setiap 3 (tiga)
bulan;dan
c. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban setiap akhir tahun termasuk rincian
neraca laba rugi dan penjelasan-penjelasan lain atas dokumen laporan
pertanggungjawaban.
(3) BPD melakukan pengawasan terhadap kinerja Pemerintah Desa dalam membina
pengelolaan BUM Desa.
(4) Pemerintah Desa mempertanggungjawabkan tugas pembinaan terhadap BUM Desa
kepada BPD yang disampaikan melaluis Musyawarah Desa.
Pasal 15
(1) Kepala Desa wajib menyampaikan laporan perkembangan BUM Desa kepada
Bupati melalui Camat paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
Bagian Kedua
Audit BUM Desa
Pasal 16
(1) Audit keuangan BUM Desa dilakukan minimal 1 (satu) tahun sekali.
(2) Selain audit keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan audit
lainnya secara menyeluruh apabila dipandang perlu.
(3) Pelaksanaan audit keuangan dilakukan oleh akuntan publik dan/atau aparat
pengawasan daerah dan/atau pendamping profesional.
BAB X
PEMBUBARAN
Pasal 17
(1) BUM Desa dapat dibubarkan dengan Peraturan Desa,
(2) BUM Desa dapat dibubarkan apabila :
a. rugi terus-menerus;
b. perubahan bentuk badan hukum;
c. adanya ketentuan peraturan yang lebih tinggi yang menyatakan BUM Desa
tersebut harus dibubarkan;
d. BUM Desa dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan.
(3) Semua akibat yang timbul sebagai akibat pembubaran BUM Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung jawab Pemerintah Desa.
(4) Segala aset sebagai akibat dari pembubaran BUM Desa menjadi milik Pemerintah Desa.
BAB XI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 18
(1) Pemerintah Daerah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelola BUM
Desa, meliputi :
a. Memberikan pedoman pelaksanaan dan pengelolaan BUM Desa;
b. Memberikan bimbingan, arahan, konsultasi dan fasilitasi dalam pengelolaan
BUM Desa;
c. Memberikan bimbingan teknis pengembangan usaha dan permodalan;
d. Melakukan Pendidikan dan Pelatihan Pengurus BUM Desa;dan
e. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pengelolaan BUM Desa.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang mengenai pelaksanaan akan diatur
lebih lanjut dalam Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART) serta Surat
Keputusan Kepala Desa.
Drh. ASRUL
Nip. 197903102005011010
Diundangkan di SIMANDOLAK
Pada Tanggal : Februari 2019
AKMAL HIDAYAH