Anda di halaman 1dari 28

KEPALA DESA BONTOLANRA

KABUPATEN TAKALAR

PERATURAN DESA BONTOLANRA


NOMOR 4 TAHUN 2021
TENTANG
PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA BONTOLANRA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA BONTOLANRA,

Menimbang : Bahwa dalam rangka memajukan usaha di bidang ekonomi dan/atau


pelayanan umum di Desa Bontolanra perlu dibentuk Badan Usaha
Milik Desa Maju Bersama ;

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan


Peraturan Perundang–Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
2. Undang–Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5601);
5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha
Milik Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2021 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6623);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Musyawarah Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1203);
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021 Tentang
Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkatan, Pembinaan Dan
Pengembangan, Dan Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa Badan Usaha
Milik Desa/Badan Usaha Milik Desa Bersama;
10. Peraturan Bupati Kabupaten Takalar Nomor 31 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Teknis Pendirian, Pengelolaan, dan Pembubaran Badan
Usaha Milik Desa;

Dengan Kesepakatan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BONTOLANRA


Dan
KEPALA DESA BONTOLANRA
MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN DESA TENTANG PENDIRIAN BADAN


USAHA MILIK DESA MAJU BERSAMA.
:

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:
1. Desa adalah Desa Bontolanra yang berkedudukan di kecamatan
Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan
2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa Bontolanra
3. Kepala Desa adalah Kepala Desa Bontolanra
4. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disebut BPD, adalah BPD Desa
Bontolanra
5. Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah BUM
Desa “Maju Bersama”.
6. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUM Desa adalah badan hukum
yang didirikan oleh Desa Bontolanra guna mengelola usaha, memanfaatkan aset,
mengembangkan investasi dan produktivitas, menyediakan jasa pelayanan, dan/atau
menyediakan jenis usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat
Desa Bontolanra
7. Usaha BUM Desa adalah kegiatan di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang
dikelola secara mandiri oleh BUM Desa.
8. Unit Usaha BUM Desa adalah badan usaha milik BUM Desa yang melaksanakan
kegiatan bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum berbadan hukum yang
melaksanakan fungsi dan tujuan BUM Desa.
9. Anggaran Dasar adalah ketentuan pokok pelaksanaan tata laksana organisasi Badan
Usaha Milik Desa / Badan Usaha Milik Bersama yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Desa Peraturan Bersama Kepala Desa tentang Pendirian
Badan Usaha Milik Desa / Badan Usaha Milik Bersama;
10. Anggaran Rumah Tangga adalah aturan tertulis sebagai bentuk operasional yang lebih
terinci dari aturan-aturan pokok dan Anggaran Dasar (AD) dalam melaksanakan tata
kegiatan organisasi Badan Usaha Milik Desa;
11. Organisasi BUM Desa adalah kelengkapan organisasi BUM Desa yang terdiri
atas Musyawarah Desa Musyawarah Antar Desa, penasihat, pelaksana
operasional, dan pengawas
12. Pegawai BUM Desa merupakan pegawai yang pengangkatan, pemberhentian, hak dan
kewajibannya berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan mengenai ketenagakerjaan
13. Pegawai BUM Desa terdiri dari sekertaris, bendahara dan Pegawai lainnya.

BAB II
PENDIRIAN BUM DESA DAN PENGESAHAN ANGGARAN DASAR BUM DESA

Bagian Kesatu Pendirian BUM Desa


Pasal 2
Dalam rangka mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan
produktivitas, menyediakan jasa pelayanan, dan/atau menyediakan jenis usaha lainnya
untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa, Desa Bontolanra mendirikan
BUM Desa Maju Bersama
Bagian Kedua Pengesahan Anggaran Dasar
Pasal 3
Mengesahkan Anggaran Dasar BUM Desa Maju Bersama sebagaimana terlampir dalam
Peraturan Desa ini.

BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
(1) Peraturan Desa Bontolanra Nomor 04 Tahun 2015 tentang Badan Usaha
Milik Desa berikut anggaran dasar BUM Desa Maju Bersama, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
(2) Seluruh akta pendirian Unit Usaha BUM Desa yang disahkan oleh
kantor notaris disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Desa ini paling lama
dalam waktu 1 (satu) tahun sejak Peraturan Desa ini berlaku.
(3) Susunan kepengurusan BUM Desa Maju Bersama yang masih berjalan,
disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Desa ini.
(4) Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Bontolanra.

Ditetapkan di Bontolanra
Pada tanggal 18 September 2021
KEPALA DESA BONTOLANRA

MUHAMMAD NASIR

Diundangkan di Bontolanra
Pada tanggal 18 September 2021
SEKRETARIS DESA BONTOLANRA

WAHIDIN

LEMBARAN DESA BONTOLANRA, KECAMATAN GALESONG UTARA,


KABUPATEN TAKALAR TAHUN 2021 NOMOR 4.
LEMBARAN
LAMPIRAN PERATURAN DESA
BONTOLANRA
NOMOR : 4 Tahun 2021
TANGGAL : 1 8 S E P T E M B E R 2 0 2 1

ANGGARAN DASAR
BUM DESA MAJU BERSAMA DESA BONTOLANRA

MUKADIMAH
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan atas perjuangan berbagai
pihak, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja telah lahir.
Undang-undang ini menegaskan kedudukan BUM Desa sebagai badan hukum.
Dengan penguatan status ini, peran BUM Desa semakin penting sebagai
konsolidator produk/jasa masyarakat, produsen berbagai kebutuhan
masyarakat, inkubator usaha masyarakat, penyedia layanan publik, dan
berbagai fungsi lainnya. BUM Desa dapat menjadi penyumbang pendapatan asli
Desa disampingtetapmemberikanmanfaat bagimasyarakat.
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (1) menyebutkan bahwa
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Berdasarkan amanat tersebut, BUM Desa juga dilandasi oleh
semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan. Wujud nyata dari kedua
semangat tersebut adalah Musyawarah Desase bagai organ tertinggi dalam
pengambilan keputusan BUM Desa. Karenanya kesejahteraan masyarakat
secara keseluruhan akan tetap menjadi tujuan utama BUM Desa bukan hanya
kesejahteraan masing-masingindividu.
BUM Desa Maju Bersama Desa Bontolanra berdiri sejak tahun 2016. BUM
Desa Maju Bersama Desa Bontolanra Bertempat di Dusun Kunjung Mae Desa
Bontolanra Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar.

BAB I
NAMA, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1. BUM Desa ini bernama BUM Desa Maju Bersama Bontolanra yang
selanjutnya disebut sebagai BUM Desa dalam Anggaran Dasar ini.
2. BUM Desa Maju Bersama Bontolanra ini berkedudukan di Desa Bontolanra
Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan.
BAB II
AZAS DAN PRINSIP
Pasal 2
BUM Desa Maju Bersama Bontolanra berazaskan Pancasila sebagai landasan
ideologis, UUD 1945 sebagai landasan hukum, Peraturan BUM Desa Maju
Bersama Bontolanra sebagai landasan operasionalnya.
Pasal 3
BUM Desa Maju Bersama Bontolanra memiliki prinsip:
1. Kooperatif, semua komponen yang terlibat di dalam BUM Desa Maju
Bersama Bontolanra harus mampu melakukan kerjasama yang baik demi
pengembangan dan kelangsungan hidup usahanya;
2. Partisipatif, semua komponen yang terlibat di dalam BUM Desa Maju
Bersama Bontolanra harus bersedia secara sukarela maupun diminta untuk
memberikan dukungan dan kontribusi yang dapat mendorong kemajuan
usaha BUM Desa;
3. Emansipatif, semua komponen yang terlibat didalam BUM Desa Maju
Bersama Bontolanra harus diperlakukan sama tanpa memandang golongan,
suku, dan agama;
4. Transparan, aktivitas yang berpengaruh terhadap kepentingan masyarakat
umum harus dapat diketahui oleh segenap lapisan masyarakat dengan
mudah dan terbuka;
5. Akuntabel, seluruh kegiatan usaha harus dapat dipertanggungjawabkan
secara teknis maupun administratif; dan
6. Keberlanjutan, kegiatan usaha harus dapat dikembangkan dan dilestarikan
oleh masyarakat dalam wadah BUM Desa.

BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 4
Maksud pembentukan BUM Desa Maju Bersama Bontolanra adalah;
1. Meningkatkan nilai guna atas aset dan potensi desa untuk kepentingan
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa;
2. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui berbagai kegiatan ekonomi
masyarakat; dan
3. Sebagai wadah untuk mengorganisir usaha mikro, kecil, dan menengah
yang ada dimasyarakat sehingga terjalin kerjasama dan berkembang untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pasal 5
Tujuan pembentukan BUM Desa Maju Bersama Bontolanra adalah:
1. Mewujudkan kelembagaan perekonomian masyarakat perdesaan yang
mandiri untuk memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat;
2. Mendukung kegiatan investasi lokal, penggalian potensi lokal serta
meningkatkan keterkaitan perekonomian perdesaan dan perkotaan dengan
membangun sarana dan parasarana perekonomian perdesaan yang
dibutuhkan untuk mengembangkan produktivitas usaha perdesaan;
3. Mendorong perkembangan perekonomian masyarakat desa dengan
meningkatkan kapasitas masyarakat dalam merencanakan dan mengelola
pembangunan perekonomian desa;
4. Meningkatkan kreativitas dan peluang usaha ekonomi produktif masyarakat
desa yang berpenghasilan rendah;
5. Menciptakan kesempatan berusaha dan membuka lapangan kerja;
6. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung usaha ekonomi
masyarakat;
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan
dasar; dan meningkatkan pendapatan asli desa

BAB IV
JENIS USAHA
Pasal 6
1. Usaha utama BUM Desa harus memanfaatkan semaksimal mungkin
potensi desa.
2. Menjalankan usaha dalam bidang keuangan yang meliputi:
a) 64151 LEMBAGA KEUANGAN MIKRO KONVENSIONAL. Kelompok
ini mencakup pengreditan Modal usaha mikro yang khususnya
didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan
pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau Pembiayaan
dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat.
b) 56304 KEDAI MINUMAN
Kelompok ini mencakup usaha penyediaan jasa pelayanan
minum yang utamanya menyajikan minuman siap
dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat
tetap yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar
pasang, biasanya dengan menggunakan tenda, seperti
kedai kopi, kedai jus dan minuman lainnya.
c) 56103 KEDAI MAKANAN
Kelompok ini mencakup usaha jasa pangan yang menjual
dan menyajikan makanan siap dikonsumsi yang melalui
proses pembuatan di tempat tetap yang dapat dipindah-
pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya dengan
menggunakan tenda, seperti kedai seafood, pecel ayam
dan lain-lain.

d) 93114 FASILITAS LAPANGAN

Kelompok ini mencakup usaha yang menyediakan tempat


dan fasilitas olahraga golf, bulu tangkis, bola voli, bola
basket, tenis sebagai usaha pokok dan sarana lapangan
lainnya.
e) 93211 TAMAN REKREASI
Kelompok ini mencakup kegiatan pengoperasian berbagai
macam atraksi seperti permainan menggunakan mekanik,
permainan menggunakan air, menyewakan alat/fasilitas
yang berkaitan rekreasi, pertunjukan, parade, pameran
dengan tema tertentu dan lapangan piknik, pengoperasian
transportasi di dalam taman rekreasi, hingga penyediaan
aktivitas di taman atau pantai. Usaha taman rekreasi
mengandung unsur hiburan dan dapat memiliki unsur
edukasi. Pengoperasian usaha ini dapat dilengkapi
dengan penyediaan jasa pelayanan makanan dan
minuman, cendera mata, akomodasi.

f) 93219 AKTIVITAS TAMAN BERTEMA ATAU TAMAN


HIBURAN LAINNYA
Kelompok ini mencakup usaha pengoperasian taman
rekreasi, termasuk taman bertema atau taman hiburan dan
pasar malam hiburan rakyat, yang dilakukan di dalam
ataupun di luar ruangan
g) 471 PERDAGANGAN ECERAN KAKI LIMA DAN LOS PASAR
Golongan ini mencakup perdagangan eceran dari berbagai
jenis produk baru atau bekas yang biasanya kiosnya dapat
dipindah-pindah sepanjang jalan umum (kaki lima) atau
pada tempat pasar yang tetap (los pasar). Cakupan
penjualan eceran pada golongan ini berupa makanan,
minuman dan tembakau, tekstil, pakaian dan produk alas
kaki, karpet dan permadani, buku, permainan dan mainan,
perlengkapan rumah tangga dan elektronik konsumen,
perekam musik dan video. Tidak termasuk dalam golongan
ini perdagangan eceran makanan yang disiapkan untuk
segera dikonsumsi, pedagang keliling dan tempat dengan
struktur tetap dalam suatu lokasi.
h) 47845 PERDAGANGAN ECERAN KAKI LIMA DAN LOS PASAR
PUPUK DAN PEMBERANTAS HAMA
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran berbagai
macam pupuk dan pemberantas hama yang dilakukan di pinggir
jalan umum (kaki lima), serambi muka (emper) toko atau tempat
tetap di pasar yang dapat dipindah-pindah atau didorong (los
pasar), seperti pupuk buatan tunggal (urea, ZA, TSP, DSP),
pupuk buatan majemuk dan campuran (mono amonium fosfat,
diamonium fosfat, nitrogen fosfat kalium), pupuk alam (pupuk
kompos, pupuk dolomit, pupuk kapur), insektisida, fungisida,
rodentisida, herbisida, nematisida dan akarisida.
i) 01619 JASA PENUNJANG PERTANIAN LAINNYA
Kelompok ini mencakup jasa penunjang pertanian lainnya
yang belum termasuk dalam kelompok jasa penunjang
pertanian di atas, seperti penyelenggaraan
pengairan/penyiraman serta penyediaan alat pertanian
berikut operatornya, pemeliharaan dan perawatan alat
pertanian atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak.

j) 03221 PEMBESARAN IKAN AIR TAWAR DI KOLAM

Kelompok ini mencakup usaha atau kegiatan


pemeliharaan dan pembesaran serta pemanenan ikan
bersirip, mollusca, crustacea, katak dan biota air tawar
lainnya seperti buaya, labi-labi, kura-kura, sidat, patin,
ikan mas, nila, gurame, lele, lobster air tawar, dan udang
galah di kolam tanah/kolam semen/kolam terpal.
Termasuk pembesaran ikan tawar di bak, tong atau drum.

k) 18111 INDUSTRI PENCETAKAN UMUM


Kelompok ini mencakup kegiatan industri percetakan
surat kabar, majalah dan periodik lainnya seperti tabloid,
surat kabar, majalah, jurnal, pamflet, buku dan brosur,
naskah musik, peta, atlas, poster, katalog periklanan,
prospektus dan iklan cetak lainnya, buku harian,
kalender, formulir bisnis dan barang-barang cetakan
komersial lainnya, kertas surat atau alat tulis pribadi dan
barang-barang cetakan lainnya hasil mesin cetak, offset,
klise foto, fleksografi dan sejenisnya, mesin pengganda,
printer komputer, huruf timbul dan sebagainya termasuk
alat cetak cepat; pencetakan secara langsung tanpa
adanya media perantara ke bahan tekstil, plastik, kaca,
logam, kayu dan keramik, kecuali pencetakan tabir sutera
pada kain dan pakaian jadi; dan pencetakan pada label
atau tanda pengenal (litografi, pencetakan tulisan di
makam, pencetakan fleksografi dan sebagainya). Termasuk
pula mencetak ulang melalui komputer, mesin stensil dan
sejenisnya. Barang cetakan ini biasanya merupakan hak
cipta. Industri label kertas atau karton termasuk
kelompok 17099.
l) 47241 PERDAGANGAN ECERAN BERAS
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran
khusus berbagai jenis beras di dalam bangunan, seperti
beras cianjur, beras cisadane, beras saigon dan beras
ketan.

m) 4663 PERDAGANGAN BESAR BAHAN DAN


PERLENGKAPAN BANGUNAN

Subgolongan ini mencakup :

- Perdagangan besar kayu kasar ( dalam keadaan belum


diolah)

- Perdagangan besar produk utama kayu olahan

- Perdagangan besar cat dan pernis

- Perdagangan besar bahan bangunan seperti pasir, batu,


kerikil

- Perdagangan besar kertas dinding/wallpaper dan


penutup lantai

- Perdagangan besar peralatan


- Perdagangan besar kunci

- Perdagangan besar prabot dan peralatan tetap

- Perdagangan besar pemanas air (Heater)

- Perdagangan besar peralatan kebersihan, seperti


porselen kamar mandi, westafel, toilet dan porselen
perlengkapan kebersihan lainnya.

- Perdagangan besar perlengkapan pemasangan peralatan


kebersihan seperti, tabung, pipa, perabot, kerang, pipa-
pipa sambungan, pipa karet dan lain-lain

- Perdagangan besar peralatan bangunan seperti, palu,


gergaji, obeng, dan peralatan tangan lainnya.

3. BUM Desa memiliki Unit Usaha BUM Desa yang bernama BUM Desa
Maju Bersama Bontolanra yang bergerak dalam bidang usaha:
a. Jasa (Penyewaan)
b. Perdagangan
c. Pertanian / Perkebunan
d. Budidaya Perikanan
e. Percetakan

BAB V
ORGANISASI BUM DESA
Bagian Kesatu
Musyawarah Desa
Pasal 7
1. Musyawarah Desa diadakan di tempat kedudukan BUM Desa;
2. Musyawarah Desa dapat dilaksanakan atas permintaan pelaksana
operasional, penasihat, dan/atau pengawas;
3. Musyawarah Desa dilaksanakan dan dipimpin BPD, serta difasilitasi oleh
Pemerintah Desa.
Pasal 8
Musyawarah Desa terdiri atas:
1. Musyawarah Desa Triwulan
2. Musyawarah Desa tahunan dan
3. Musyawarah Desa khusus.
Pasal 9
1. Dalam Musyawarah Desa Triwulan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8
ayat (1):
a. Pelaksana operasional menyampaikan:
1) Laporan Keuangan Triwulan yang telah di telaah oleh pengawas dan
penasihat untuk mendapat persetujuan Musyawarah Desa;
2) Kendala yang dialami oleh pelaksana operasional selama menjalankan
unit-unit usaha BUMDes dalam kurun waktu 3 bulan terakhir.
b. Ditetapkan gaji dan/atau tunjangan bulanan bagi pengurus BUM Desa,
dalam hal BUM Desa mempunyai saldo laba yang positif.
2. Persetujuan laporan triwulan oleh Musyawarah Desa triwulan berarti
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung-jawab sepenuhnya
kepada pelaksana operasional atas pengurusan dan pengawas atas
pengawasan dan penasihat atas tugas kepenasihatan yang telah dijalankan
selama 3 bulan buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam
Laporan triwulan dan Laporan Keuangan;
3. Pelaksana operasional, penasihat, dan/atau pengawas meminta BPD untuk
melaksanakan Musyawarah Desa triwulan paling lambat 7 (tujuh) hari
kalender.
Pasal 10
1. Dalam Musyawarah Desa tahunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8
ayat (2) :
a. Pelaksana operasional menyampaikan:
1) Laporan tahunan yang telah di telaah oleh pengawas dan penasihat
untuk mendapat persetujuan Musyawarah Desa;
2) Rancangan rencana program kerja untuk disahkan oleh
Musyawarah Desa menjadi rencana program kerja.
b. Ditetapkan pembagian dan penggunaan hasil usaha, dalam hal BUM
Desa mempunyai saldo laba yang positif.
2. Persetujuan laporan tahunan, dan pengesahan rencana program kerja oleh
Musyawarah Desa tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan
tanggung-jawab sepenuhnya kepada pelaksana operasional atas
pengurusan dan pengawas atas pengawasan dan penasihat atas tugas
kepenasihatan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh
tindakan tersebut tercermin dalam Laporan tahunan dan Laporan
Keuangan;
3. Pelaksana operasional, penasihat, dan/atau pengawas meminta BPD untuk
melaksanakan Musyawarah Desa tahunan paling lambat 7 (tujuh) hari
kalender.
Pasal 11
1. Musyawarah Desa khusus sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (3)
dapat diselenggarakan sewaktu-waktu dalam keadaan mengharuskan
adanya keputusan segera yang wewenangnya berada pada Musyawarah
Desa;
2. Musyawarah Desa khusus diusulkan oleh pelaksana operasional dan/atau
pengawas kepada penasihat;
3. Penasihat meminta BPD untuk melaksanakan Musyawarah Desa khusus
paling lambat 7 (tujuh) hari kalender.
Pasal 12
1. Musyawarah Desa dapat dilangsungkan apabila dihadir oleh:
a. Kepala Desa;
b. BPD; dan
c. unsur masyarakat yang terdiri atas:
1) Penyerta modal;
2) Perwakilan dusun atau rukun warga atau rukun tetangga; dan
3) Perwakilan kelompok lainnya yang berkaitan dengan Usaha BUM
Desa/Unit Usaha BUM Desa.
2. Keputusan Musyawarah Desa diambil berdasarkan musyawarah untuk
mencapai mufakat.
Pasal 13
Musyawarah Desa berwenang:
1. Menetapkan pendirian BUM Desa;
2. Menetapkan Anggaran Dasar BUM Desa dan perubahannya;
3. Membahas dan memutuskan jumlah, pengorganisasian, hak dan
kewajiban, serta kewenangan pihak penerima kuasa fungsi
kepenasihatan;
4. Mengangkat dan memberhentikan secara tetap pelaksana operasional
BUM Desa;
5. Mengangkat pengawas;
6. Mengangkat sekretaris dan bendahara BUM Desa;
7. Memberikan persetujuan atas penyertaan modal oleh BUM Desa;
8. Memberikan persetujuan atas rancangan rencana program kerja yang
diajukan oleh pelaksana operasional setelah ditelaah pengawas dan
penasihat;
9. Memberikan persetujuan atas pinjaman BUM Desa dengan jumlah
tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar BUM Desa;
10. Memberikan persetujuan atas kerja sama BUM Desa dengan nilai, jumlah
investasi, dan/atau bentuk kerja sama tertentu dengan pihak lain
sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar BUM Desa;
11. Menetapkan pembagian besaran laba bersih BUM Desa;
12. Menetapkan tujuan penggunaan laba bersih BUM Desa;
13. Memutuskan penugasan Desa kepada BUM Desa untuk melaksanakan
kegiatan tertentu;
14. Memutuskan penutupan Unit Usaha BUM Desa;
15. Menetapkan prioritas penggunaan pembagian hasil Usaha BUM Desa
dan/atau Unit Usaha BUM Desa yang diserahkan kepada Desa;
16. Menerima laporan triwulan dan tahunan BUM Desa dan menyatakan
pembebasan tanggung jawab penasihat, pelaksana operasional, dan
pengawas;
17. Membahas dan memutuskan penutupan kerugian BUM Desa dengan aset
BUM Desa;
18. Membahas dan memutuskan bentuk pertanggung jawaban yang harus
dilaksanakan oleh penasihat, pelaksana operasional, dan/atau pengawas
dalam hal terjadi kerugian BUM Desa yang diakibatkan oleh unsur
kesengajaan atau kelalaian;
19. Memutuskan untuk menyelesaikan kerugian secara proses hukum dalam
hal penasihat, pelaksana operasional, dan/atau pengawas tidak
menunjukkan iktikad baik melaksanakan pertanggung jawaban;
20. Memutuskan penghentian seluruh kegiatan operasional BUM Desa
karena keadaan tertentu;
21. Menunjuk penyelesai dalam rangka penyelesaian seluruh kewajiban dan
pembagian harta atau kekayaan hasil penghentian kegiatan usaha BUM
Desa;
22. Meminta dan menerima pertanggung jawaban penyelesai; dan
23. Memerintahkan pengawas atau menunjuk auditor independen untuk
melakukan audit investigatif dalam hal terdapat indikasi kesalahan
dan/atau kelalaian dalam pengelolaan BUM Desa.
Bagian Kedua Penasihat/Komisaris
Pasal 14
Penasihat/Komisaris dijabat secara rangkap oleh Kepala Desa.
Pasal 15
Penasihat/Komisaris sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 berwenang:
1. bersama pelaksana operasional dan pengawas, membahas dan
menyepakati Anggaran Rumah Tangga BUM Desa dan/atau
perubahannya;
2. bersama dengan pengawas menelaah rancangan rencana program kerja
yang diajukan oleh pelaksana operasional untuk diajukan kepada
Musyawarah Desa;
3. menetapkan pemberhentian secara tetap pelaksana operasional sesuai
keputusan Musyawarah Desa;
4. dalam keadaan tertentu memberhentikan secara sementara pelaksana
operasional dan mengambil alih pelaksanaan operasional BUM Desa;
5. bersama dengan pelaksana operasional dan pengawas, menyusun dan
menyampaikan analisis keuangan, rencana kegiatan dan kebutuhan
dalam rangka perencanaan penambahan modal Desa dan/atau
masyarakat Desa untuk diajukan kepada Musyawarah Desa;
6. melakukan telaahan atas laporan pelaksanaan pengelolaan Usaha BUM
Desa oleh pelaksana operasional dan laporan pengawasan oleh pengawas
sebelum diajukan kepada Musyawarah Desa dalam laporan triwulan dan
tahunan;
7. menetapkan penerimaan atau pengesahan laporan triwulan dan tahunan
BUM Desa berdasarkan keputusan Musyawarah Desa;
8. bersama dengan pengawas, memberikan persetujuan atas pinjaman BUM
Desa dengan jumlah tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran
Dasar BUM Desa;dan
9. bersama dengan pengawas, memberikan persetujuan atas kerja sama
BUMDesa dengan nilai, jumlah investasi, dan/atau bentuk kerja sama
tertentu dengan pihak lain sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran
Dasar BUM Desa.
Pasal 16
Penasihat/Komisaris sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 bertugas:
1. Memberikan masukan dan nasihat kepada pelaksana operasional dalam
melaksanakan pengelolaan BUM Desa;
2. Menelaah rancangan rencana program kerja dan menetapkan rencana
program kerja BUM Desa berdasarkan keputusan Musyawarah Desa;
3. Menampung aspirasi untuk pengembangan usaha dan organisasi BUM
Desa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
4. Bersama pengawas, menelaah laporan triwulan atas pelaksanaan
pengelolaan usaha BUM Desa;
5. Bersama pengawas, menelaah laporan tahunan atas pelaksanaan
pengelolaan usaha BUM Desa untuk diajukan kepada Musyawarah Desa;
6. Memberikan pertimbangan dalam pengembangan usaha dan organisasi
BUM Desa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
dan/atau keputusan Musyawarah Desa;
7. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap
penting bagi pengelolaan BUM Desa sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga dan/atau keputusan Musyawarah Desa; dan
8. Meminta penjelasan dari pelaksana operasional mengenai persoalan
pengelolaan BUM Desa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga dan/atau keputusan Musyawarah Desa.
Pasal 17
1. Penasihat/Komisaris sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 berhak
memberi kuasa kepada pihak lain untuk melaksanakan fungsi
kepenasihatan; dan
2. Memperoleh penghasilan yang terdiri atas:
a. Gaji setiap bulan;
b. Tunjangan setiap bulan;
3. Pembayaran penghasilan pada ayat (2) dapat dilaksanakan, dengan
ketentuan:
a. Gaji Sebesar Rp 150.000 apabila laba bersih bulanan sebesar > Rp
5.000.000 s/d Rp 10.000.000
b. Gaji Sebesar Rp 200.000 apabila laba bersih bulanan sebesar > Rp
10.000.000 s/d Rp 15.000.000
c. Gaji Sebesar Rp 300.000 dan tunjangan sebesar Rp 50.000 apabila laba
bersih bulanan sebesar > Rp 15.000.000 s/d Rp 20.000.000
d. Gaji Sebesar Rp 500.000 dan tunjangan sebesar Rp 100.000 apabila laba
bersih bulanan sebesar > Rp 20.000.000 s/d Rp 50.000.000
e. Gaji Sebesar Rp 1.000.000 dan tunjangan sebesar Rp 500.000 apabila
laba bersih bulanan sebesar > Rp 50.000.000 s/d Rp 100.000.000
f. Gaji Sebesar Rp 2.000.000 dan tunjangan sebesar Rp 500.000 apabila
laba bersih bulanan sebesar > Rp 100.000.000 s/d Rp 500.000.000
g. Gaji Sebesar Rp 3.500.000 dan tunjangan sebesar Rp 1.000.000 apabila
laba bersih bulanan sebesar > Rp 500.000.000

Bagian Ketiga Pelaksana Operasional


Pasal 18
BUM Desa diurus dan dipimpin oleh pelaksana operasional yang selanjutnya
disebut Direktur yang diangkat oleh Musyawarah Desa.
Pasal 19
1. Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 diangkat dari
orang perseorangan yang diusulkan oleh Kepala Desa, BPD, dan/atau unsur
masyarakat dalam Musyawarah Desa.
2. Direktur sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 18 memegang jabatan
selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih/diangkat kembali paling banyak 2
(kali) masa jabatan dengan pertimbangan dinilai mampu menjalankan tugas
dengan baik selama masa jabatannya, kaderisasi, dan menghindarkan
konflik kepentingan.
3. Orang perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi
syarat meliputi:
a. warga Desa Bontolanra
b. Sehat jasmani dan rohani (tidak sedang menderita penyakit yang dapat
menghambat tugas sebagai Direktur);
c. Memiliki dedikasi dan menyediakan waktu sepenuhnya untuk
melaksanakan tugas sebagai direktur;
d. Berpendidikan minimal SMA sederajat;
e. Mampu melaksanakan perbuatan hukum;
f. Tidak pernah dinyatakan pailit;
g. Tidak pernah dinyatakan bersalah dan menyebabkan sebuah usaha
dinyatakan pailit;
h. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana;
i. Memiliki keahlian dan pengetahuan yang memadai mengenai usaha di
bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum;
j. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kerja sama; dan
k. Tidak sedang menduduki jabatan yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan dilarang untuk dirangkap dengan jabatan
Pelaksana Operasional BUM Desa.
4. Musyawarah Desa memilih orang perseorangan yang diusulkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan kriteria persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
5. Orang perseorangan yang terpilih sebagaimana yang dimaksud pada ayat (4)
ditetapkan oleh Musyawarah Desa sebagai Pelaksana Operasional.
Pasal 20
Direktur dapat diberhentikan sewaktu-waktu oleh Musyawarah Desa karena
alasan:
1. Tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik;
2. melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga
dan/atau peraturan perundang-undangan;
3. Terlibat dalam tindakan yang merugikan BUM Desa dan/atau Desa;
4. Melakukan tindakan yang melanggar etika dan/atau kepatutan yang
seharusnya dihormati sebagai direktur BUMDesa;
5. Dinyatakan bersalah dengan keputusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum yang tetap; dan
6. Mengundurkan diri.
Pasal 21
Direktur berwenang:
1. Bersama penasihat dan pengawas, membahas dan menyepakati Anggaran
Rumah Tangga BUM Desa dan/atau perubahannya;
2. Mengambil keputusan terkait operasionalisasi Usaha BUM Desa yang
sesuai dengan garis kebijakan BUM Desa yang dinyatakan dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan keputusan
Musyawarah Desa;
3. Mengoordinasikan pelaksanaan Usaha BUM Desa secara internal
organisasi maupun dengan pihak lain;
4. Mengatur ketentuan mengenai ketenaga kerjaan BUM Desa termasuk
penetapan gaji, tunjangan, dan manfaat lainnya bagi pegawai BUM Desa;
5. Mengangkat dan memberhentikan pegawai BUM Desa selain sekretaris
dan bendahara berdasarkan peraturan perundang-undangan mengenai
ketenaga kerjaan;
6. Melakukan pinjaman BUM Desa setelah mendapat persetujuan
Musyawarah Desa atau penasihat sesuai ketentuan dalam Anggaran
Dasar BUM Desa;
7. Melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk mengembangkan Usaha
BUM Desa setelah mendapat persetujuan Musyawarah Desa atau
penasihat sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar BUM Desa;
8. Melaksanakan pembagian besaran laba bersih BUM Desa sesuai yang
ditetapkan oleh Musyawarah Desa;
9. Melaksanakan tujuan penggunaan laba bersih BUM Desa sesuai yang
ditetapkan oleh Musyawarah Desa;
10. Melaksanakan kegiatan tertentu yang ditugaskan oleh Musyawarah Desa;
11. Bertindak sebagai penyelesai dalam hal Musyawarah Desa tidak
menunjuk penyelesai;dan
12. Mengatur, mengurus, mengelola, melakukan segala tindakan dan/atau
perbuatan lainnya bagi kepentingan pengurusan BUM Desa mengenai
segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan sebagaimana diatur
dalam Anggaran Dasar, keputusan Musyawarah Desa, dan/atau sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, serta mewakili BUM
Desa di dalam dan di luar pengadilan.
Pasal 22
Direktur bertugas:
1. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan BUM
Desa untuk kepentingan BUM Desa dan sesuai dengan maksud dan
tujuan BUM Desa serta mewakili BUM Desa di dalam dan/atau di luar
pengadilan mengenai segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar BUM Desa, keputusan
Musyawarah Desa dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Menyusun dan melaksanakan rencana program kerja BUM Desa;
3. Menyusun laporan triwulan pelaksanaan pengelolaan Usaha BUM Desa
untuk diajukan kepada penasihat dan pengawas;
4. Menyusun laporan tahunan pelaksanaan pengelolaan Usaha BUM Desa
untuk diajukan kepada Musyawarah Desa setelah ditelaah oleh penasihat
dan pengawas;
5. Atas permintaan penasihat, menjelaskan persoalan pengelolaan BUM
Desa kepada penasihat;
6. Menjelaskan persoalan pengelolaan BUM Desa kepada Musyawarah Desa;
dan
7. Bersama dengan penasihat dan pengawas, menyusun dan menyampaikan
analisis keuangan, rencana kegiatan dan kebutuhan dalam rangka
perencanaan penambahan modal Desa dan/atau masyarakat Desa untuk
diajukan kepada Musyawarah Desa.
Pasal 23
Direktur berhak:
1. Mewakili BUMDesa didalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan
dalam segala kejadian;
2. Mengangkat dan memberhentikan pegawai selain sekretaris dan
bendahara;
3. Memperoleh penghasilan yang terdiriatas:
a. Gaji setiap bulan;
b. Tunjangan setiap bulan;
4. Pembayaran Penghasilan pada ayat 3 dapat dilaksanakan dengan
ketentuan:
a. Gaji Sebesar Rp 1.000.000 apabila laba bersih bulanan sebesar > Rp
5.000.000 s/d Rp 10.000.000
b. Gaji Sebesar Rp 2.000.000 apabila laba bersih bulanan sebesar > Rp
10.000.000 s/d Rp 15.000.000
c. Gaji Sebesar Rp 2.500.000 dan tunjangan sebesar Rp 150.000 apabila
laba bersih bulanan sebesar > Rp 15.000.000 s/d Rp 20.000.000
d. Gaji Sebesar Rp 3.500.000 dan tunjangan sebesar Rp 300.000 apabila
laba bersih bulanan sebesar > Rp 20.000.000 s/d Rp 50.000.000
e. Gaji Sebesar Rp 5.000.000 dan tunjangan sebesar Rp 2.000.000
apabila laba bersih bulanan sebesar > Rp 50.000.000 s/d Rp
100.000.000
f. Gaji Sebesar Rp 10.000.000 dan tunjangan sebesar Rp 5.000.000
apabila laba bersih bulanan sebesar > Rp 100.000.000 s/d Rp
500.000.000
g. Gaji Sebesar Rp 20.000.000 dan tunjangan sebesar Rp 6.000.000
apabila laba bersih bulanan sebesar > Rp 500.000.000

Bagian Keempat Pengawas


Pasal 24
1. Pengawas diangkat dari orang perseorangan yang diusulkan oleh Kepala
Desa, BPD, dan/atau unsur masyarakat dalam Musyawarah Desa.
2. Orang perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi
syarat meliputi:
1. Warga Desa Bontolanra
2. Sehat jasmani dan rohani (tidak sedang menderita penyakit yang dapat
menghambat tugas sebagai pengawas);
3. Memiliki dedikasi untuk melaksanakan tugas sebagai pengawas;
4. Berpendidikan minimal SMA sederajat;
5. Tidak pernah dinyatakan pailit;
6. Tidak pernah dinyatakan bersalah dan menyebabkan sebuah usaha
dinyatakan pailit;
7. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana;
8. Memiliki keahlian dan pengetahuan yang memadai mengenai usaha di
bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum; dan
9. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kerja sama;
3. Musyawarah Desa memilih orang perseorangan yang diusulkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan kriteria persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
4. Orang perseorangan yang terpilih sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3)
ditetapkan oleh Musyawarah Desa sebagai pengawas.
Pasal 25
Pengawas dapat diberhentikan sewaktu-waktu oleh Musyawarah Desa karena
alasan:
1. Tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik;
2. Melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan/atau
peraturan perundang-undangan;
3. Terlibat dalam tindakan yang merugikan BUM Desa dan/atau Desa;
4. Melakukan tindakan yang melanggar etika dan/atau kepatutan yang
seharusnya dihormati sebagai pengawas;
5. Dinyatakan bersalah dengan keputusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum yang tetap; dan
6. Mengundurkan diri.
Pasal 26
Pengawas berwenang:
1. Bersama dengan penasihat, menelaah rancangan rencana program kerja
yang diajukan oleh pelaksana operasional untuk diajukan kepada
Musyawarah Desa;
2. Bersama dengan penasihat dan pelaksana operasional, membahas dan
menyepakati Anggaran Rumah Tangga BUM Desa dan/atau
perubahannya;
3. Bersama dengan penasihat, memberikan persetujuan atas pinjaman BUM
Desa dengan jumlah tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran
Dasar BUM Desa;
4. Bersama dengan penasihat, memberikan persetujuan atas kerja sama
BUM Desa dengan nilai, jumlah investasi, dan/atau bentuk kerjasama
tertentu dengan pihak lain sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran
Dasar BUM Desa;
5. Bersama dengan penasihat, menyusun dan menyampaikan analisis
keuangan, rencana kegiatan dan kebutuhan dalam rangka perencanaan
penambahan modal Desa dan/atau masyarakat Desa kepada
Musyawarah Desa;
6. Atas perintah Musyawarah Desa, melaksanakan dan melaporkan audit
investigatif dalam hal terdapat indikasi kesalahan dan/atau kelalaian
dalam pengelolaan BUM Desa yang berpotensi dapat merugikan BUM
Desa; dan
7. Memeriksa pembukuan, dokumen, dan pelaksanaan Usaha BUMDesa.
Pasal 27
Pengawas bertugas:
1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan jalannya
pengurusan BUM Desa oleh pelaksana operasional termasuk
pengawasan terhadap pelaksanaan program kerja, sesuai Anggaran
Dasar, keputusan Musyawarah Desa, dan/atau ketentuan peraturan
perundang-undangan;
2. Melakukan audit investigatif terhadap laporan keuangan BUM Desa;
3. Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan atau pengawasan tahunan
kepada Musyawarah Desa;
4. Melakukan telaah atas laporan triwulan dan tahunan pelaksanaan
pengelolaan Usaha BUM Desa dari pelaksana operasional untuk di ajukan
kepada penasihat;
5. Bersama dengan penasihat, menelaah rencana program kerja yang
diajukan dari pelaksana operasional untuk diajukan kepada Musyawarah
Desa;
6. Bersama dengan penasihat, melakukan telaahan atas laporan tahunan
pelaksanaan pengelolaan Usaha BUM Desa oleh pelaksana operasional
sebelum diajukan kepada Musyawarah Desa; dan
7. Memberikan penjelasan atau keterangan tentang hasil pengawasan dalam
Musyawarah Desa.
Pasal 28
Pengawas berhak :
1. Memperoleh penghasilan yang terdiriatas:
a. Gaji setiap bulan;
b. Tunjangan setiap bulan;
2. Pembayaran penghasilan pada ayat (1) dapat dilaksanakan, dengan
ketentuan:
a. Gaji Sebesar Rp 300.000 apabila laba bersih bulanan sebesar > Rp
5.000.000 s/d Rp 10.000.000
b. Gaji Sebesar Rp 600.000 apabila laba bersih bulanan sebesar > Rp
10.000.000 s/d Rp 15.000.000
c. Gaji Sebesar Rp 900.000 dan tunjangan sebesar Rp 150.000 apabila
laba bersih bulanan sebesar > Rp 15.000.000 s/d Rp 20.000.000
d. Gaji Sebesar Rp 1.200.000 dan tunjangan sebesar Rp 300.000 apabila
laba bersih bulanan sebesar > Rp 20.000.000 s/d Rp 50.000.000
e. Gaji Sebesar Rp 2.000.000 dan tunjangan sebesar Rp 500.000 apabila
laba bersih bulanan sebesar > Rp 50.000.000 s/d Rp 100.000.000
f. Gaji Sebesar Rp 3.000.000 dan tunjangan sebesar Rp 900.000 apabila
laba bersih bulanan sebesar > Rp 100.000.000 s/d Rp 500.000.000
g. Gaji Sebesar Rp 5.500.000 dan tunjangan sebesar Rp 1.500.000
apabila laba bersih bulanan sebesar > Rp 500.000.000

BAB VI
MODAL, ASET DAN PINJAMAN
Bagian Kesatu
Modal
Pasal 29
1. Modal awal BUM Desa berjumlah Rp. 110.000.000,-(Seratus Sepuluh Juta
Rupiah)
2. Modal awal BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbagi atas:
a. Penyertaan Modal Desa Bontolanra Tahun 2016 Rp. 25.000.000 (dua
puluh lima juta rupiah)
b. Penyertaan Modal Desa Bontolanra Tahun 2018 Rp. 85.000.000 (depalan
puluh lima juta rupiah)

Bagian Kedua
Aset
Pasal 30
1. Aset BUM Desa bersumber dari:
a. Penyertaan modal;
b. bantuan tidak mengikat termasuk hibah;
c. hasil usaha;
d. pinjaman; dan/atau
e. sumber lain yang sah.
2. Perkembangan dan keberadaan Aset BUM Desa dilaporkan secara berkala
dalam laporan keuangan.
Pasal 31
1. Bantuan tidak mengikat termasuk hibah sebagaimana dimaksud dalam
pasal 30 ayat (1) huruf b dapat berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, dan/atau pihak lainnya.
2. Bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi Aset BUM Desa.

Bagian Ketiga
Pinjaman
Pasal 32
1. BUM Desa dapat melakukan pinjaman yang dilakukan dengan memenuhi
prinsip transparan, akuntabel, efisien dan efektif, serta kehati-hatian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
2. Pinjaman BUM Desa dapat dilakukan kepada lembaga keuangan,
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan sumber dana dalam negeri
lainnya dengan ketentuan:
a. Pinjaman digunakan untuk pengembangan usaha dan/atau
pembentukan Unit Usaha BUM Desa;
b. Jangka waktu kewajiban pembayaran kembali pokok pinjaman, bunga,
dan biaya lain dalam kurun waktu yang tidak melebihi sisa masa jabatan
Direktur;
c. Memiliki laporan keuangan yang sehat paling sedikit 2 (dua) tahun
berturut-turut;
d. Tidak mengakibatkan perubahan proporsi kepemilikan modal; dan
e. Aset Desa yang dikelola, dipakai-sewa, dipinjam, dan diambil
manfaatnya oleh BUM Desa bersama, tidak dapat dijadikan jaminan
atau agunan.
Pasal 33
1. Pinjaman sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 yang bernilai lebih dari
atau sama dengan 500 Juta dilakukan setelah mendapat persetujuan
Musyawarah Desa.
2. Pinjaman sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 yang bernilai kurang dari
500 Juta dilakukan setelah mendapat persetujuan penasihat dan pengawas.
BAB VII
KERJA SAMA
Pasal 34
1. BUM Desa dapat melakukan kerja sama dengan pihak lain.
2. Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas:
a. kerja sama usaha; dan
b. kerja sama non-usaha.
3. Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus saling
menguntungkan dan melindungi kepentingan Desa dan masyarakat Desa
serta para pihak yang bekerjasama.
4. Pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) paling sedikit
meliputi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, dunia
usaha atau koperasi, lembaga non pemerintah, lembaga pendidikan dan
lembaga sosial budaya yang dimiliki warga negara atau badan hukum
Indonesia, dan BUM Desa lain.
Pasal 35
1. Kerja sama usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) huruf (a)
termasuk namun tidak terbatas berupa kerja sama dengan pemerintah Desa
dalam bidang pemanfaatan aset Desa sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai pengelolaan aset Desa.
2. Dalam kerja sama usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BUM Desa
dilarang menjadikan atau meletakkan beban kewajiban atau prestasi apa
pun untuk pihak lain termasuk untuk penutupan risiko kerugian dan/atau
jaminan pinjaman atas aset Desa yang dikelola, didayagunakan, dan diambil
manfaat tertentu.
Pasal 36
1. Selain kerja sama usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 ayat (1)
BUM Desa dapat melakukan kerja sama usaha dengan pihak lain berupa
kerja sama usaha termasuk namun tidak terbatas dalam bentuk
pengelolaan bersama sumberdaya;
2. Kerja sama usaha BUM Desa dengan pihak lain berupa pengelolaan bersama
sumberdaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah
mempertimbangkan kedudukan hukum status kepemilikan dan/atau
penguasaan objek tersebut berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 37
1. Kerja sama usaha dengan nilai investasi lebih dari atau sama dengan 100
juta dilakukan setelah mendapat persetujuan Musyawarah Desa;
2. Kerja sama usaha dengan nilai investasi kurang dari 100 juta dilakukan
setelah mendapat persetujuan penasihat dan pengawas;
Pasal 38
Bentuk kerja sama usaha:
a. Kerja sama yang dilakukan tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan;
b. Apabila kerja sama yang dilakukan memerlukan jaminan harta benda yang
dimiliki atau dikelola BUM Desa dan mengakibatkan beban hutang, maka
rencana kerja sama tersebut harus mendapat persetujuan dari Pemerintah
Desa dan BPD; dan
c. Apabila kerja sama yang dilakukan tidak memerlukan jaminan harta benda
yang dimiliki atau dikelola BUM Desa dan tidak mengakibatkan beban
hutang, maka rencana kerja sama tersebut dilaporkan secara tertulis
kepada pengawas.
Pasal 39
1. Kerjasama non-usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) huruf
(b) dilakukan dalam bentuk paling sedikit:
a. transfer teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan kebudayaan;dan
b. peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
2. Kerja sama non-usaha dilakukan setelah mendapat persetujuan dewan
penasihat dan pengawas.

BAB VIII
KETENTUAN POKOK PEMBAGIAN DAN PEMANFAATAN HASIL USAHA
Pasal 40
1. Hasil usaha BUM Desa merupakan pendapatan yang diperoleh dari hasil
kegiatan usaha dikurangi dengan pengeluaran biaya dalam 1 (satu) tahun
buku.
2. Hasil usaha BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibagi atas:
a. Pendapatan Asli Desa (PADes) sebesar 25% (Dua puluh lima per seratus);
b. Tambahan Modal sebesar 20% (Dua Puluh per seratus);
c. Insentif Pelaksana Operasional sebesar 40% (Empat puluh per seratus);
d. Insentif Penasehat sebesar 5% (Lima per seratus);
e. Insentif Pengawas sebesar 5% (Lima per seratus); dan
f. Dana Sosial sebesar 5%(lima perseratus);

BAB IX
SUMBER DAYA MANUSIA BUMDES MAJU BERSAMA
Pasal 41
Struktur pengurus Bumdes Makmur Jaya Tahun Anggaran 2021-2025 adalah sebagai
berikut :
1. Komisaris/ Penasehat atas nama Muhammad Nasir dan atau kepala desa yang
menjabat.
2. Pengawas atas nama Hidayat sebagai ketua; Muh. Sakir sebagai wakil; Abdul
Majid sebagai anggota
3. Direktur Utama atas nama Muh. Rinaldy Al-Munawwir
4. Bendahara atas nama Firham
5. Sekertaris ata nama Musawwir
6. Pegawai Bumdes unit Jasa dan Penyewaan atas nama Muh ilyas
BAB IX
PENUTUP
Pasal 42

1. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.


2. Demikian anggaran dasar ini ditanda tangani oleh pendiri yang telah
diberi kuasa penuh dalam rapat pembentukan BUM Desa Maju Bersama
Bontolanra pada tanggal 18 September 2021.

Ditetapkan di Bontolanra
Pada tanggal 18 September 2021
KEPALA DESA BONTOLANRA

MUHAMMAD NASIR

Diundangkan di Bontolanra
Pada Tanggal 18 September 2021
SEKRETARIS DESA BONTOLANRA

WAHIDIN
BERITA DESA BONTOLANRA, KECAMATAN GALESONG UTARA, KABUPATEN
TAKALAR NOMOR 4 TAHUN 2021

Anda mungkin juga menyukai