KABUPATEN BUTON
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
PENDIRIAN BUM DESA DAN PENGESAHAN
ANGGARAN DASAR BUM DESA
Bagian Kesatu
Pendirian BUM Desa
Pasal 2
Bagian Kedua
Pengesahan Anggaran Dasar
Pasal 3
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
TTD
SI TUTI
Diundangkan di Bahari Makmur
pada tanggal 10 Januari 2021
LA NINCA
BERITA DASA BAHARI MAKMUR TAHUN 2020 NOMOR 001
LAMPIRAN PERATURAN DESA BAHARI MAKMUR
NOMOR : 02 TAHUN 2021
TANGGAL : 10 JUNI 2021
ANGGARAN DASAR
BUM DESA BAHARI MAINAWA
MUKADIMAH
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Pasal 2
BAB III
JENIS USAHA
Pasal 3
BAB IV
ORGANISASI BUM DESA
Pasal 4
(1) Musyawarah Desa diadakan di tempat kedudukan BUM
Desa.
(2) Musyawarah Desa dapat dilaksanakan atas permintaan
pelaksana operasional, penasihat, dan/atau pengawas.
(3) Musyawarah Desa dilaksanakan dan dipimpin BPD, serta
difasilitasi oleh Pemerintah Desa.
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Direktur berwenang:
a. bersama penasihat dan pengawas, membahas dan
menyepakati Anggaran Rumah Tangga BUM Desa
dan/atau perubahannya;
b. mengambil keputusan terkait operasionalisasi Usaha
BUM Desa yang sesuai dengan garis kebijakan BUM Desa
yang dinyatakan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga dan keputusan Musyawarah Desa;
c. mengoordinasikan pelaksanaan Usaha BUM Desa secara
internal organisasi maupun dengan pihak lain;
d. mengatur ketentuan mengenai ketenagakerjaan BUM
Desa termasuk penetapan gaji, tunjangan, dan manfaat
lainnya bagi pegawai BUM Desa;
e. mengangkat dan memberhentikan pegawai BUM Desa
selain sekretaris dan bendahara berdasarkan peraturan
perundang-undangan mengenai ketenagakerjaan;
f. melakukan pinjaman BUM Desa setelah mendapat
persetujuan Musyawarah Desa atau penasihat sesuai
ketentuan dalam Anggaran Dasar BUM Desa;
g. melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk
mengembangkan Usaha BUM Desa setelah mendapat
persetujuan Musyawarah Desa atau penasihat sesuai
ketentuan dalam Anggaran Dasar BUM Desa;
h. melaksanakan pembagian besaran laba bersih BUM Desa
sesuai yang ditetapkan oleh Musyawarah Desa;
i. melaksanakan tujuan penggunaan laba bersih BUM Desa
sesuai yang ditetapkan oleh MusyawarahDesa;
j. melaksanakan kegiatan tertentu yang ditugaskan oleh
Musyawarah Desa;
k. bertindak sebagai penyelesai dalam hal Musyawarah Desa
tidak menunjuk penyelesai;dan
l. mengatur, mengurus, mengelola, melakukan segala
tindakan dan/atau perbuatan lainnya bagi kepentingan
pengurusan BUM Desa mengenai segala hal dan segala
kejadian, dengan pembatasan sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar, keputusan Musyawarah Desa, dan/atau
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, serta mewakili BUM Desa di dalam dan di luar
pengadilan.
Pasal 18
Direktur bertugas:
a. menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan
pengurusan BUM Desa untuk kepentingan BUM Desa
dan sesuai dengan maksud dan tujuan BUM Desa serta
mewakili BUM Desa di dalam dan/atau di luar pengadilan
mengenai segala hal dan segala kejadian, dengan
pembatasan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
BUM Desa, keputusan Musyawarah Desa dan/atau
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. menyusun dan melaksanakan rencana program kerja
BUM Desa;
c. menyusun laporan semesteran pelaksanaan pengelolaan
Usaha BUM Desa untuk diajukan kepada penasihat dan
pengawas;
d. menyusun laporan tahunan pelaksanaan pengelolaan
Usaha BUM Desa untuk diajukan kepada Musyawarah
Desa setelah ditelaah oleh penasihat dan pengawas;
e. atas permintaan penasihat, menjelaskan persoalan
pengelolaan BUM Desa kepada penasihat;
f. menjelaskan persoalan pengelolaan BUM Desa kepada
Musyawarah Desa;dan
g. bersama dengan penasihat dan pengawas, menyusun dan
menyampaikan analisis keuangan, rencana kegiatan dan
kebutuhan dalam rangka perencanaan penambahan
modal Desa dan/atau masyarakat Desa untuk diajukan
kepada Musyawarah Desa.
Pasal 19
Direktur berhak:
a. mewakili BUM Desa di dalam dan di luar pengadilan
tentang segala hal dan dalam segala kejadian;
b. mengangkat dan memberhentikan pegawai selain
sekretaris dan bendahara;
c. Memperoleh gaji/tunjangan yang diperoleh dari hasil
pembagian sisa hasil usaha BUM Desa atau sumber lain
yang sah.
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pengawas berwenang:
a. bersama dengan penasihat, menelaah rancangan rencana
program kerja yang diajukan oleh pelaksana operasional
untuk diajukan kepada Musyawarah Desa;
b. bersama dengan penasihat dan pelaksana operasional,
membahas dan menyepakati Anggaran Rumah Tangga
BUM Desa dan/atau perubahannya;
c. bersama dengan penasihat, memberikan persetujuan atas
pinjaman BUM Desa dengan jumlah tertentu
sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bum
Desa;
d. bersama dengan penasihat, memberikan persetujuan atas
kerja sama BUM Desa dengan nilai, jumlah investasi,
dan/atau bentuk kerjasama tertentu dengan pihak lain
sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar BUM
Desa;
e. bersama dengan penasihat, menyusun dan
menyampaikan analisis keuangan, rencana kegiatan dan
kebutuhan dalam rangkan perencanaan penambahan
modal Desa dan/atau masyarakat Desa kepada
Musyawarah Desa;
f. atas perintah Musyawarah Desa, melaksanakan dan
melaporkan audit investigatif dalam hal terdapat indikasi
kesalahan dan/atau kelalaian dalam pengelolaan BUM
Desa yang berpotensi dapat merugikan BUM Desa;dan
g. memeriksa pembukuan, dokumen,dan pelaksanaan
Usaha Bum Desa.
Pasal 23
Pengawas bertugas:
a. melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan
dan jalannya pengurusan BUM Desa oleh pelaksana
operasional termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan
program kerja, sesuai Anggaran Dasar, keputusan
Musyawarah Desa, dan/atau ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. melakukan audit investigatif terhadap laporan keuangan
Bum Desa;
c. menyampaikan laporan hasil pemeriksaan atau
pengawasan tahunan kepada Musyawarah Desa;
d. melakukan telaahan atas laporan semesteran
pelaksanaan pengelolaan Usaha BUM Desa dari
pelaksana operasional untuk di ajukan kepada penasihat;
e. bersama dengan penasihat, menelaah rencana program
kerja yang diajukan dari pelaksana operasional untuk
diajukan kepada Musyawarah Desa;
f. bersama dengan penasihat, melakukan telaahan atas
laporan tahunan pelaksanaan pengelolaan Usaha BUM
Desa oleh pelaksana operasional sebelum diajukan
kepada Musyawarah Desa;
g. bersama penasihat, menelaah laporan tahunan
pelaksanaan pengelolaan Usaha BUM Desa untuk
diajukan kepada Musyawarah Desa; dan
h. memberikan penjelasan atau keterangan tentang hasil
pengawasan dalam Musyawarah Desa.
Pasal 24
BAB V
MODAL, ASET, DAN PINJAMAN
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
BAB VI
KERJA SAMA
Pasal 30
Pasal 31
Pasal 32
(1) Selain kerja sama usaha sebagaimana dimaksud dalam
pasal 31 ayat (1) BUM Desa dapat melakukan kerja sama
usaha dengan pihak lain berupa kerja sama usaha
termasuk namun tidak terbatas dalam bentuk
pengelolaan bersama sumber daya.
(2) Kerja sama usaha BUM Desa dengan pihak lain berupa
pengelolaan bersama sumber daya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah
mempertimbangkan kedudukan hukum status
kepemilikan dan/atau penguasaan objek tersebut
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 33
(1) Kerja sama usaha dengan nilai investasi lebih dari atau
sama dengan Rp. 200.000.000,00- (Dua Ratus Juta
Rupiah) dilakukan setelah mendapat persetujuan
Musyawarah Desa;
(2) Kerja sama usaha dengan nilai investasi kurang dari Rp.
200.000.000,00- (Dua Ratus Juta Rupiah) dilakukan
setelah mendapat persetujuan penasihat dan pengawas.
Pasal 34
Pasal 35
BAB VII
KETENTUAN POKOK PEMBAGIAN, PEMANFAATAN HASIL USAHA DAN
PENGGUNAAN BIAYA OPERASIONAL
Pasal 36
Pasal 37
BAB VIII
PENUTUP
TTD
SI TUTI