PENDAHULUAN
Inovasi merupakan kemampuan yang lebih baik dalam diri manusia untuk
menciptakan kepribadian yang dinamis yaitu kemampuan untuk dapat beradaptasi pada
berbagai situasi dan kondisi serta mau belajar dari pengalaman untuk perkembangan diri
kearah yang lebih baik. Inovasi yang dikembangkan oleh Posyandu Dusun Jetak dilator
belakangi dari keinginan para kader dan ibu-ibu balita untuk lebih memajukan
posyandunya dan menjadikan posyandu Dusun Jetal ini sebagai pengembangan Posyandu
Menur IV Dusun Jetak sehingga dapat berdiri sendiri. Pada awalnya posyandu Dusun Jetak
ini berjalan monoton dengan kegiatan rutinnya saja hal ini dikarenakan posyandu ini hanya
sebagai posyandu. Namun dengan arahan dan bantuan dari beberapa pihak seperti
Puskesmas dan Pembina Desa posyandu ini diusulkan menjadi posyandu pengembangan
dan mempunyai kegiatan yang tidak hanya dari sekedar Pos untuk menimbang dan
imunisasi saja. Namun juga terdapat inovasi – inovasi di dalamnya yang bersumber dan
dari swadaya masyarakat, sehingga masyarakat dengan sadar akan pentingnya posyandu
Dengan adanya inovasi – inovasi ini diharapkan Posyandu menjadi hal yang
keluarga dan ajang silaturahmi antar sasaran Posyandu. Inovasi-inovasi ini diadakan secara
1.2 Manfaat
Melatih bayi dan balita untuk belajar menabung sedini mungkin, serta melatih hidup
berhemat.
Tabungan Balita (TABUBALI) bisa sebagai simpanan yang dibutuhkan saat situasi
Melatih masyarakat untuk berinovasi dari hal yang kecil tapi bisa bermanfaat bagi
keluarga dan masyarakat tersebut. Bisa diartikan dar dan untuk masyarakat.
1.3 Tujuan
menciptakan kondisi kesehatan dan status gizi yang baik melalui kegiatan posyandu
dan inovasinya baik bagi masyarakat desa itu sendiri secara mandiri.
sendiri.
b. Memberikan tanggung jawab dan peran serta kepada para Pembina desa, RT,
posyandu.
Pelaksanaan inovasi Posyandu Balita ini ditetapkan oleh Kepala Desa Selopuro
selopuro merupakan usulan dari ibu balita serta didukung oleh kader Posyandu Menur 4 di
Dusun Jetak beserta kader penggerak PKK begitu juga Ibu Ketua Tim Penggerak PKK
Desa.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
(UKBM) yang paling memasyarakat dewasa ini yang dikelola dari, oleh dan untuk
pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, Gizi serta pencegahan dan penanggulangan
penyakit menular seperti diare dll. Tujuan posyandu adalah untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan bayi, balita, ibu dan pasangan usia subur. Sehingga pada akhirnya
posyandu diarahkan untuk mampu memperkuat fungsi keluarga agar akhirnya setiap
sesuai dengan arahan fungsi keluarga dan kelompok yang besar. Fungsi - fungsi yang di
kuasai oleh posyandu secara tapak demi tapak di arahkan sebagai pendukung upaya
pemberdayaan keluarga. Kader kesehatan yang juga merupakan Kader Posyandu berperan
besar dalam mendukung berjalannya suatu Posyandu Balita tersebut. Puskesmas sebagai
pusat pelayanan masyarakat yang bergerak dibidang kesehatan tidak bisa bekerja sendiri
pemahaman kesehatan kepada masyarakat khususnya kelompok rawan seperti bayi, balita,
ibu hamil dan lansia. Di posyandu banyak kegiatan yang dilakukan dan dilayani, misalnya;
pemeriksaan kehamilan, pelayanan KB meliputi Suntik, Kondom dan Pil, pemberian tablet
tambah darah, penimbangan serta pemantaun pertumbuhan dan perkembangan bayi dan
balita, pemberian imunisasi bayi dan balita, pemberian Vitamin A dan penyuluhan
Kabupaten Ngawi. Posyandu ini merupakan Posyandu Purnama. Sasaran balita sebanyak
94 anak. Jumlah PUS sebanyak 33 pasang, WUS sebanyak 284. Jumlah kader aktif 6 orang,
yang berpendidikan S1, SMA dan SLTP yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
3
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Dusun Jetak Desa Selopuro
1. 04/ 01 84 236
2. 04/ 02 91 276
3. 04/ 03 67 183
4. 04/ 04 66 179
5. 05/ 01 77 212
6. 05/ 02 59 165
Dari data di atas dapat dilihat bahwa kegiatan posyandu di Dusun Jetak mempunyai
kegiatan yang yang berkesinambungan, serta peran serta kader yang aktif. Hal ini di
kegiatan inovasi yang menarik para ibu – ibu balita untuk meningkatkan peran sertanya dan
Dana Desa yang biasa disebut dengan ADD. Diharapkan perencanaan anggaran desa akan
2.3 Stakeholder
Posyandu Balita terlaksana dengan dukungan izin tertulis yang dikeluarkan oleh
Kepala Desa Selopuro, mendasar SK yang telah ditetapkan Kepala Desa Selopuro.
Dukungan dari Puskesmas terutama dari Program Promosi kesehatan, Kesehatan Ibu dan
Anak, Gizi, Kesehatan Lingkungan serta Imunisasi selalu aktif dalam kegiatan pembinaan
dan pendampingan kegiatan posyandu balita di dusun Jetak Desa Selopuro. Mengingat
4
BAB III
TAHAP PENYUSUNAN DAN HASIL INOVASI
3.1 Persiapan
Salah satu upaya kegiatan inovasi posyandu Dusun Jetak yang diselenggarakan
untuk meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan
balita setiap bulannya, sehingga dapat meningkatkan status gizi balita. Dan nantinya
mereka dapat memantau tumbuh kembang balita melalui berat badannya setiap bulan.Serta
tidak hanya berupa pendidikan penyuluhan saja namun juga mampu mendeteksi dini
permasalahan yang terkait gizi balita dan juga mempraktekkannya sehingga tepat sasaran
posyandu.
Adapun tahap persiapan kegiatan inovasi tabungan bayi dan balita (TABUBALI)
3.2 Pelaksanaan
Jetak Desa Selopuro mulai dilaksanakan di awal tahun 2023. Adapun tahap-tahap
pelaksanaan kegiatan tabungan bayi dan balita (TABUBALI) adalah sebagai berikut:
2. Kaleng bekas tersebut disepakati berasal dari kaleng susu atau dari kaleng
rokok;
3. Ibu balita bersama ibu kader posyandu menghias kaleng bekas tersebut dengan
5
3.3 Hasil Inovasi
Kegiatan inovasi tabungan bayi dan balita (TABUBALI) yang dilaksanakan oleh
Posyandu dusun Jetak desa Selopuro memberikan hasil yang sangat berarti sehingga
kedepannya posyandu Menur 4 menjadi lebih baik dalam pelayanannya. Adapun hasil yang
1. Dengan adanya gerakan Tabungan Balita (TABUBALI), balita dapat di ajari menabung
serta mempunyai simpanan sendiri yang dapat diambil di akhir usia balita;
6
BAB IV
MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Secara umum, kendala yang ada seperti sarana prasarana dan SDM untuk mendukung
4.1 Masalah
1. Posyandu Dusun Jetak yang masih kurangnya peran serta lintas sector dalam kemajuan
2. Dalam Gerakan Tabubali (Tabungan Blita) para balita ada yang belum mendapatkan
kaleng celengan
melalui group watshap dan hanya sesekali menggunakan pengeras suara di masjid.
1. Setiap ibu balita disarankan membawa kaleng celengan ke posyandu dan diberi nama
posyandu.
7
BAB V
PENUTUP
membosankan. Posyandu di Kota dan di Desa harus di desain berbeda karena biasanya
diperbanyak. Ketersediaan PMT gizi Balita tidak hanya dijadika nalasan dating tidaknya
dengan inovasi – inovasi yang berkembang di posyandu. Sehingga dengan adanya inovasi
ini kegiatan posyandu tidak monoton menjalankan rutinitas kegiatan menimbang saja
namun juga dapat mengembangkan posyandu dengan menjaring ibu – ibu balita dan kader
dapat menjadi inspirasi bagi pembaca dan mungkin dapat diterapkan sesuai dengan
budaya setempat.