Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inovasi merupakan kemampuan yang lebih baik dalam diri manusia untuk

menciptakan kepribadian yang dinamis yaitu kemampuan untuk dapat beradaptasi pada

berbagai situasi dan kondisi serta mau belajar dari pengalaman untuk perkembangan diri

kearah yang lebih baik. Inovasi yang dikembangkan oleh Posyandu Dusun Jetak dilator

belakangi dari keinginan para kader dan ibu-ibu balita untuk lebih memajukan

posyandunya dan menjadikan posyandu Dusun Jetal ini sebagai pengembangan Posyandu

Menur IV Dusun Jetak sehingga dapat berdiri sendiri. Pada awalnya posyandu Dusun Jetak

ini berjalan monoton dengan kegiatan rutinnya saja hal ini dikarenakan posyandu ini hanya

sebagai posyandu. Namun dengan arahan dan bantuan dari beberapa pihak seperti

Puskesmas dan Pembina Desa posyandu ini diusulkan menjadi posyandu pengembangan

dan mempunyai kegiatan yang tidak hanya dari sekedar Pos untuk menimbang dan

imunisasi saja. Namun juga terdapat inovasi – inovasi di dalamnya yang bersumber dan

dari swadaya masyarakat, sehingga masyarakat dengan sadar akan pentingnya posyandu

dan para ibu – ibu selalu aktif dalam kegiatan di posayandu.

Dengan adanya inovasi – inovasi ini diharapkan Posyandu menjadi hal yang

ditunggu-tunggu, sebagai tempat menambah ilmu, tempat bermain, posko pemberdayaan

keluarga dan ajang silaturahmi antar sasaran Posyandu. Inovasi-inovasi ini diadakan secara

bertahap sesuai kebutuhan dan kesiapan semua pihak yang terlibat.

1.2 Manfaat

1.2.1 Manfaat Bagi Bayi dan Balita

Melatih bayi dan balita untuk belajar menabung sedini mungkin, serta melatih hidup

berhemat.

1.2.2 Manfaat Bagi Keluarga dan Masyarakat

Tabungan Balita (TABUBALI) bisa sebagai simpanan yang dibutuhkan saat situasi

mendadak atau untuk kebutuhan bayi dan balita saat diperlukan.


1
1.2.3 Manfaat Bagi Petugas

Melatih masyarakat untuk berinovasi dari hal yang kecil tapi bisa bermanfaat bagi

keluarga dan masyarakat tersebut. Bisa diartikan dar dan untuk masyarakat.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

Untuk meningkatkan kesadaran dan mulai tumbuh tanggung jawab dalam

menciptakan kondisi kesehatan dan status gizi yang baik melalui kegiatan posyandu

dan inovasinya baik bagi masyarakat desa itu sendiri secara mandiri.

1.3.2 Tujuan khusus

a. Mengembangkan posyandu Dusun Jetak untuk menjadi posyandu yang berdiri

sendiri.

b. Memberikan tanggung jawab dan peran serta kepada para Pembina desa, RT,

RW untuk melakukan pembinaan posyandu secara rutin.

c. Memenuhi kebutuhan sasaran posyandu.

d. Meningkatkan kehadiran ibu dan balita di posyandu.

e. Menambah semangat dan kinerja kader.

f. Melanggengkan dan memberikan suasana yang berbeda dalam kegiatan

posyandu.

g. Untuk meningkatkan derajad kesehatan sasaran posyandu.

1.4 Ruang Lingkup

Pelaksanaan inovasi Posyandu Balita ini ditetapkan oleh Kepala Desa Selopuro

Nomor 188/37/404.604.03/2023. Kegiatan inovasi di Posyandu Balita di dusun Jetak Desa

selopuro merupakan usulan dari ibu balita serta didukung oleh kader Posyandu Menur 4 di

Dusun Jetak beserta kader penggerak PKK begitu juga Ibu Ketua Tim Penggerak PKK

Desa.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Analisa Umum

Posyandu sebagai salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM) yang paling memasyarakat dewasa ini yang dikelola dari, oleh dan untuk

masyarakat. Posyandu dirasa penting dalam peranserta meningkatkan sasaran dalam

pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, Gizi serta pencegahan dan penanggulangan

penyakit menular seperti diare dll. Tujuan posyandu adalah untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan bayi, balita, ibu dan pasangan usia subur. Sehingga pada akhirnya

posyandu diarahkan untuk  mampu  memperkuat fungsi keluarga agar akhirnya setiap

keluarga bisa menjadi wahana pembangunan anak bangsa.

Karena itu Posyandu harus pertama-tama mempunyai kemampuan yang tinggi

sesuai dengan arahan fungsi keluarga dan kelompok yang besar. Fungsi - fungsi yang di

kuasai oleh posyandu secara tapak demi tapak di arahkan sebagai pendukung upaya

pemberdayaan keluarga. Kader kesehatan yang juga merupakan Kader Posyandu berperan

besar dalam mendukung berjalannya suatu Posyandu Balita tersebut. Puskesmas sebagai

pusat pelayanan masyarakat yang bergerak dibidang kesehatan tidak bisa bekerja sendiri

tanpa bantuan kader posyandu.

Oleh karena posyandu merupakan sarana yang efektif dalam memberikan

pemahaman kesehatan kepada masyarakat khususnya kelompok rawan seperti bayi, balita,

ibu hamil dan lansia. Di posyandu banyak kegiatan yang dilakukan dan dilayani, misalnya;

pemeriksaan kehamilan, pelayanan KB meliputi Suntik, Kondom dan Pil, pemberian tablet

tambah darah, penimbangan serta pemantaun pertumbuhan dan perkembangan bayi dan

balita, pemberian imunisasi bayi dan balita, pemberian Vitamin A dan penyuluhan

kesehatan serta pemeriksaan kesehatan dasar.

Posyandu Menur 4 terletak di Dusun Jetak Desa Selopuro Kecamatan Pitu

Kabupaten Ngawi. Posyandu ini merupakan Posyandu Purnama. Sasaran balita sebanyak

94 anak. Jumlah PUS sebanyak 33 pasang, WUS sebanyak 284. Jumlah kader aktif 6 orang,

yang berpendidikan S1, SMA dan SLTP yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

3
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Dusun Jetak Desa Selopuro

No RW/ RT Jumlah KK Jumlah Penduduk

1. 04/ 01 84 236

2. 04/ 02 91 276

3. 04/ 03 67 183

4. 04/ 04 66 179

5. 05/ 01 77 212

6. 05/ 02 59 165

Total 444 1251

Dari data di atas dapat dilihat bahwa kegiatan posyandu di Dusun Jetak mempunyai

kegiatan yang yang berkesinambungan, serta peran serta kader yang aktif. Hal ini di

harapkan mampu mengembangkan posyandu jadi posyandu sendiri dengan berbagai

kegiatan inovasi yang menarik para ibu – ibu balita untuk meningkatkan peran sertanya dan

tingkat kehadirannya dalam kegiatan posyandu.

2.2. Dukungan anggaran

Untuk dukungan anggaran, pelaksanaan posyandu balita didanai oleh Anggaran

Dana Desa yang biasa disebut dengan ADD. Diharapkan perencanaan anggaran desa akan

selalu mengusulkan disetiap tahunnya dalam mendukung kegitan Posyandu Balita.

2.3 Stakeholder

Posyandu Balita terlaksana dengan dukungan izin tertulis yang dikeluarkan oleh

Kepala Desa Selopuro, mendasar SK yang telah ditetapkan Kepala Desa Selopuro.

Dukungan dari Puskesmas terutama dari Program Promosi kesehatan, Kesehatan Ibu dan

Anak, Gizi, Kesehatan Lingkungan serta Imunisasi selalu aktif dalam kegiatan pembinaan

dan pendampingan kegiatan posyandu balita di dusun Jetak Desa Selopuro. Mengingat

kegiatan-kegiatan program tersebut dilaksanakan secara berkesinambungan dalam

mendukung peningkatan strata posyandu.

4
BAB III
TAHAP PENYUSUNAN DAN HASIL INOVASI

3.1 Persiapan

Salah satu upaya kegiatan inovasi posyandu Dusun Jetak yang diselenggarakan

untuk meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan

balita setiap bulannya, sehingga dapat meningkatkan status gizi balita. Dan nantinya

mereka dapat memantau tumbuh kembang balita melalui berat badannya setiap bulan.Serta

tidak hanya berupa pendidikan penyuluhan saja namun juga mampu mendeteksi dini

permasalahan yang terkait gizi balita dan juga mempraktekkannya sehingga tepat sasaran

posyandu.

Adapun tahap persiapan kegiatan inovasi tabungan bayi dan balita (TABUBALI)

adalah sebagai berikut:

1. Melakukan musyawarah bersama ibu balita menentukan tempat untuk tabungan;

2. Melakukan kesepakatan jenis uang serta jumlah uang yang dimasukkan;

3. Melakukan kesepakatan tentang penyelesaian masa tabungan.

3.2 Pelaksanaan

Kegiatan tabungan bayi dan balita (TABUBALI) di posyandu Menur 4 Dusun

Jetak Desa Selopuro mulai dilaksanakan di awal tahun 2023. Adapun tahap-tahap

pelaksanaan kegiatan tabungan bayi dan balita (TABUBALI) adalah sebagai berikut:

1. Ibu bayi dan balita membawa kaleng bekas dari rumah;

2. Kaleng bekas tersebut disepakati berasal dari kaleng susu atau dari kaleng

rokok;

3. Ibu balita bersama ibu kader posyandu menghias kaleng bekas tersebut dengan

kain flanel, kertas kado dan kertas warna;

4. Tabungan tersebut diberi nama dan disimpan diposyandu;

5. Tabungan diisi saat kegiatan posyandu balita berlangsung.

5
3.3 Hasil Inovasi

Kegiatan inovasi tabungan bayi dan balita (TABUBALI) yang dilaksanakan oleh

Posyandu dusun Jetak desa Selopuro memberikan hasil yang sangat berarti sehingga

kedepannya posyandu Menur 4 menjadi lebih baik dalam pelayanannya. Adapun hasil yang

diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Dengan adanya gerakan Tabungan Balita (TABUBALI), balita dapat di ajari menabung

serta mempunyai simpanan sendiri yang dapat diambil di akhir usia balita;

2. Melatih masyarakat untuk berinovasi dari kegiatan-kegiatan kecil dengan

menggerakkan anggota keluarga;

3. Angka D/S meningkat sehingga strata posyandu juga meningkat;

6
BAB IV
MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Dalam perjalanannya, adanya inovasi-inovasi memunculkan kendala-kendala.

Secara umum, kendala yang ada seperti sarana prasarana dan SDM untuk mendukung

kegiatan. Beberapa kendala tersebut seperti :

4.1 Masalah

1. Posyandu Dusun Jetak yang masih kurangnya peran serta lintas sector dalam kemajuan

posyandu Dusun Jetak.

2. Dalam Gerakan Tabubali (Tabungan Blita) para balita ada yang belum mendapatkan

kaleng celengan

3. Corong posyandu kader lebih suka memberikan informasi pelaksanaan posyandu

melalui group watshap dan hanya sesekali menggunakan pengeras suara di masjid.

4.2 Alternatif Pemecahan Masalah

1. Setiap ibu balita disarankan membawa kaleng celengan ke posyandu dan diberi nama

sebagai tanda kepemilikannya.

2. Mengaktifkan kembali dan pengoptimlaisasikan penggunaan tempat – tempat umum

melalui pengeras suara seperti masjid sebagai wadah pemberitahuan pelaksaanaan

posyandu.

7
BAB V
PENUTUP

Adanya kegiatan inovatif di Posyandu di harapkan agar kegiatan di Posyandu tidak

membosankan. Posyandu di Kota dan di Desa harus di desain berbeda karena biasanya

kebutuhannya jugaberbeda. Kegiatan yang merangsang tumbuh kembang balita harus

diperbanyak.  Ketersediaan PMT gizi Balita tidak hanya dijadika nalasan dating tidaknya

balita ke posyandu namun indicator partisipasi masyarakat  yang harus ditinggkatkan

dengan inovasi – inovasi yang berkembang di posyandu. Sehingga dengan adanya inovasi

ini kegiatan posyandu tidak monoton menjalankan rutinitas kegiatan menimbang saja

namun juga dapat mengembangkan posyandu dengan menjaring ibu – ibu balita dan kader

untuk aktif dan berperan serta dalam kemajuan posyandu.

Demikian, karya tulis ini dibuat. Semoga segala informasi ini dapat bermanfaat,

dapat menjadi inspirasi bagi pembaca dan mungkin dapat diterapkan sesuai dengan

budaya setempat.

Anda mungkin juga menyukai