Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBINAAN UKBM DESA SIAGA DI 12 DESA


DI PUSKESMAS JAKENAN KABUPATEN PATI
TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN
UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia) adalah salah satu
wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kondisi
ini ternyata mampu memacu munculnya berbagai bentuk UKBM lainya seperti
Polindes, POD (pos obat desa), Pos UKK (pos upaya kesehatan kerja),TOGA
(taman obat keluarga), dana sehat, dll.
Sejalan dengan perkembangan paradigma pembangunan, telah
ditetapkan arah kebijakan pembangunan kesehatan yang tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) bidang kesehatan yang
dititik beratkan pada pendekatan preventif dan promotif serta pemberdayaan
keluarga dan masyarakat di bidang kesehatan adalah menumbuhkembangkan
upaya kesehatan bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Puskesmas
sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan
terdepan, juga melakukan pembinaan UKBM meliputi pembinaan Desa Siaga,
Posyandu balita, Posyandu lansia, poskestren, pos upaya kesehatan kerja (UKK),
Posbindu PTM, Posyandu remaja, UKS, dll.
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat,
berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya
yang ada termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu),
Polindes (Pondok Bersalin desa), Desa Siaga. Posyandu merupakan salah satu
bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan
minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau
perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata posyandu yaitu
Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Pada tahun 2008, jumlah Posyandu
sebanyak 2.297 buah. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun
2007 dan 2006 yang sebanyak masingmasing 1898 dan 1888 Jika
dibandingkan dengan jumlah desa dan kelurahan, maka rasio Posyandu
terhadap desa/ kelurahan adalah 1,55 artinya 2 Posyandu melayani 3 desa.
Polindes yang merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakatdalam
rangka mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat
pertolongan persalinan da pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk
keluarga berencana. Polindes ini juga dikelompokkan ke dalam 4 strata atau
tingkat perkembangannya yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Jika
pada tahun 2006 jumlah Polindes sebanyak 425 dan pada tahun 2007
sebanyak 463, maka pada tahun 2008, jumlah Polindes sebanyak 444 yang
berarti partisipasi masyarakat berkurang. Rasio Polindes terhadap
desa/kelurahan tahun 2008 adalah 0,3 artinya 3 unit polindes untuk 10
desa/kelurahan.
Desa/Kelurahan Siaga Aktif bisa dikatakan sebagai upaya revitalisasi
UKBM. Fokusnya adalah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk
mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) dan memenuhi Standar
Pelayanan Minimal (SPM) 80% Desa/Kelurahan Siaga Aktif untuk kabupaten
dan kota pada tahun 2015. Acuan pencapaian SPM tersebut, adalah
Kepmenkes No 1529/ 2010.Target-target tersebut bukan hanya slogan semata.
Cara mewujudkannya tidak lain dengan menyinergikan peran pemerintah dan
masyarakat.
Pembentukan Desa Siaga aktif bertujuan membentuk masyarakat desa
yang sehat, peduli, dan tanggap terhadap masalah kesehatan di wilayahnya.
Melalui program Desa Siaga aktif, masyarakat diminta untuk siap-siaga dalam
mencegah dan mengatasi berbagai ancaman kesehatan masyarakat, seperti
gizi buruk, penyakit menular, kejadian bencana, kedaruratan, dan sejenisnya,
dengan memberdayakan potensi lokal secara gotong-royong dan bersinergi
menuju Desa Sehat. Selain itu, Desa Siaga aktif merupakan salah satu solusi
menjawab persoalan-persoalan yang terjadi sebagai dampak dari
desentralisasi. Dengan adanya Desa Siaga aktif, maka informasi dan sistem
komunikasi antara pusat dan daerah akan terjalin dengan baik. Masyarakat
diharapkan mampu mencegah dan mengatasi berbagai ancaman kesehatan
masyarakat seperti kurang gizi, penyakit menular, dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa, bencana, dan lain-lain.
Mengingat permasalahan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kinerja
sektor lain, serta adanya keterbatasan sumberdaya, maka untuk memajukan
Desa Siaga perlu adanya pengembangan jejaring kerja sama dengan berbagai
pihak. Perwujudan pengembangan jejaring Desa Siagaaktif dapat dilakukan
melalui Temu Jejaring UKBM secara internal di dalam desa sendiri maupun
temu jejaring antarDesa Siaga. Upaya selain untuk memantapkan kerja sama,
diharapkan juga menyediakan wahana tukar-menukar pengalaman dalam
memecahkan masalah yang dihadapi bersama. Dan yang tak kalah penting
adalah pembinaan jejaring lintas sektor, khususnya dengan program
pembangunan yang bersasaran pada desa. Berbagai upaya dalam mengatasi
masalah kesehatan selama ini, masih bertumpu pada upaya pemerintah,
walaupun telah dikembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM), tetapi masyarakat belum optimal berperan dalam berbagai kegiatan
masyarakat tersebut dan belum terkoordinasi dengan baik. Desa siaga aktif
merupakan salah satu upaya terobosan atau strategi yang memiliki daya ungkit
untuk menggerakan dan memberdayakan masyarakat sebagai tahapan menuju
desa sehat.
Dalam buku pedoman umum pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif,
menyebutkan bahwa dalam pengembangan desa/kelurahan siaga aktif terdapat
pentahapan strata sebanyak 4( empat) tahap, yaitu strata pratama, madya,
purnama,dan mandiri. Dimana semakin tinggi strata yang telah dicapai
menunjukan keaktifan desa/kelurahan siaga aktif semakin tinggi.
Pengembangan desa menuju desa siaga aktif, perluadanya upaya dan fasilitas
untuk mendorong masyarakat agar sadar ,mau dan mampu serta peduli dalam
mencegah dan mengatasi berbagai ancaman kesehatan. Peningkatan
kepedulian dan kesiapsiagaan masyarakat dengan memanfaatkan potensi
setempat, serta mendorong kebersamaan masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan secara dini, merupakan suatu terobosan menuju desa
sehat secara mandiri.
II. TUJUAN

A. Tujuan Umum:
Meningkatkan pengetahuan yang benar dan komprehensif tentang Desa
siaga dan strata desa siaga serta Administrasi Buku Desa Siaga
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan aparatur desa, bidan desa,
dan kader tentang buku administrasi desa siaga.
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dan aparatur desa, bidan desa,
kader kesehatan dalam pemberdayaan dibidang kesehatan tentang
peningkatan strata desa siaga dan pengisian buku administrasi desa siaga.

III. MATERI
Materi pembinaan yang diberikan adalah 9 buku administrasi yang harus ada
dan harus diisi dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan desa siaga aktif

IV. NARASUMBER
Pemberi materi peembinaan yaitu :
- Penanggung jawab Program Promkes
V. PESERTA
Pembinaan dilaksanakan di 12 Desa diwilayah Jakenan
Peserta penyuluhan kesehatan di setiap desa di wilayah Jakenan terdiri dari 20
(dua puluh) peserta. Jadi total jumlah peserta penyuluhan yaitu 20 peserta x 12 =
240 peserta.

VI. Out Put


- Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan aparatur desa beserta bidan
desa dan kader tentang Buku Administrasi Desa Siaga
- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemberdayaan dibidang
kesehatan untuk meningkatkan strata desa siaga dan pengisian buku
administrasi desa siaga

VII. METODE
Metode pertemuan ini dilaksanakan dengan metode ceramah, tanya jawab, dan
diskusi.
VIII. WAKTU DAN TEMPAT
A. Waktu
Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal :

NO DESA TANGGAL
1 Kedungmulyo 30 Agustus2018
2 Ngastorejo 31 Agustus 2018
3 Mantingantengah 1 September 2018
4 Tondokerto 3 September 2018
5 Tlogorejo 4 September 2018
6 Tambahmulyo 5 September 2018
7 Sidoarum 6 September 2018
8 Jakenan 7 September 2018
9 Plosojenar 8 September 2018
10 Bungasrejo 12 September 2018
11 Sidomulyo 13 September 2018
12 Karangrejo Lor 14 September 2018

Di mulai pukul 08.30 WIB - selesai.


B. Tempat
Tempat pelaksanaan kegiatan : balai desa di masing-masing desa di desa
sasaran di wilayah kecamatan Jakenan.

IX. PELAKSANA KEGIATAN


Pelaksana kegiatan Puskesmas Jakenan adalah, Seksi Promosi Kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat,

X. JADWAL KEGIATAN:
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal:
NO DESA TANGGAL
1 Kedungmulyo 30 Agustus2018
2 Ngastorejo 31 Agustus 2018
3 Mantingantengah 1 September 2018
4 Tondokerto 3 September 2018
5 Tlogorejo 4 September 2018
6 Tambahmulyo 5 September 2018
7 Sidoarum 6 September 2018
8 Jakenan 7 September 2018
9 Plosojenar 8 September 2018
10 Bungasrejo 12 September 2018
11 Sidomulyo 13 September 2018
12 Karangrejo Lor 14 September 2018

XI. PEMBIAYAAN
Biaya pembinaan desa siaga dibebankan pada: DIPA TP BOK Tahun 2018
Satker Dinkes Kab. Pati.

Mengetahui,
Pelaksana Plt. Kepala Puskesmas Jakenan

Tarsini, SKM Partono, SKM


NIP. 19710509199302 2 001 NIP. 19620606 198803 1 012

Anda mungkin juga menyukai