Anda di halaman 1dari 4

Faktor Risiko Penderita Diabetes

Hipertensi dan Pencegahannya

Kapan seseorang dikatakan mengalami


hipertensi? 
Hipertensi merupakan istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini terjadi
ketika tekanan darah yang lebih tinggi dari biasanya yang umumnya dapat berkembang
seiring waktu.  
Seseorang disebut hipertensi saat tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140
mmHg. Disertai dengan  atau tanpa peningkatan diastolik lebih dari 90 mmHg. Artinya,
angka berada di atas 140/90. Lalu, dianggap parah jika tekanan di atas 180/120.
Hipertensi termasuk penyakit silent killer karena sering muncul tanpa keluhan sehingga
penderita tidak tahu bahwa dirinya terkena hipertensi. Jika muncul biasanya paling sering
berupa nyeri kepala dan leher bagian belakang. 
Kemudian saat gejala lanjutan mimisan, irama jantung tidak teratur, perubahan penglihatan,
dan telinga berdengung, kelelahan, mual, muntah, kebingungan, kecemasan, nyeri dada,
hingga tremor otot.

Faktor Risiko yang tidak dapat diubah

Usia
Tekanan darah cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Semakin tua, semakin besar
kemungkinan Sahabat MIKA terkena tekanan darah tinggi. Biasanya, muncul di usia di atas
60 tahun. 
Hal ini karena seiring bertambahnya usia, pembuluh darah secara bertahap kehilangan
sebagian dari kualitas elastisnya, yang dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. 
Namun, anak-anak juga bisa mengalami tekanan darah tinggi walaupun tidak sebanyak kasus
pada orang berusia tua. 

Jenis kelamin
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), wanita memiliki kemungkinan
yang sama dengan pria untuk mengembangkan tekanan darah tinggi di beberapa titik selama
hidup mereka. 
Hingga usia 64 tahun, pria lebih mungkin terkena tekanan darah tinggi daripada wanita.
Sementara, pada usia di atas 65 tahun, wanita lebih mungkin untuk mendapatkan tekanan
darah tinggi.  

Genetik
Faktor risiko yang tidak dapat diubah selanjutnya yaitu riwayat keluarga (genetik). Gen
memainkan beberapa peran dalam tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kondisi terkait
lainnya. 
Ketika anggota keluarga mewariskan sifat dari satu generasi ke generasi lain melalui gen,
proses ini disebut hereditas. Nah, riwayat kesehatan keluarga adalah alat yang berguna untuk
memahami risiko kesehatan dan mencegah penyakit yang dapat Sahabat MIKA diskusikan
dengan tenaga medis. 

Faktor risiko yang dapat diubah


Risiko tekanan darah tinggi dapat meningkat bahkan lebih parah ketika Sahabat MIKA
memiliki faktor yang tidak diubah lalu dikombinasikan dengan pilihan gaya hidup yang tidak
sehat. Faktor ini meliputi merokok dan makan makanan yang tidak sehat.
Yuk, ketahui penjelasannya berikut ini: 

1. Obesitas

Memiliki obesitas berarti memiliki kelebihan lemak tubuh. Saat ini terjadi, maka jantung pun
harus bekerja lebih keras untuk memompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Seiring
waktu, tekanan pada jantung dan pembuluh darah pun menjadi bertambah.
Selain tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan juga dapat memicu penyakit jantung dan
diabetes, hingga penyakit berbahaya lainnya. 

2. Alkohol  
Minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan risiko hipertensi. Hal ini karena alkohol
menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan aliran darah dan detak jantung
secara simultan. 
Sama seperti obesitas, kecanduan alkohol dapat menyebabkan permasalahan jantung, stroke,
dan aritmia. 

3. Merokok

Nikotin dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan menghirup karbon monoksida
yang dihasilkan rokok. Artinya, mengurangi jumlah oksigen yang dapat dibawa oleh darah. 
Nah, kandungan ini dapat merusak jantung dan pembuluh darah, termasuk meningkatkan
hipertensi. 
4. Stres
Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Pasalnya, tubuh
menghasilkan gelombang hormon saat Sahabat MIKA berada dalam situasi stres.
Hormon inilah yang sementara meningkatkan tekanan darah sehingga menyebabkan jantung
berdetak lebih cepat dan pembuluh darah menyempit. Teknik relaksasi dan meditasi efektif
menurunkan tekanan darah.

5. Diet tidak sehat


Faktor risiko hipertensi lain yang dapat Sahabat MIKA hindari adalah riwayat diet yang tidak
sehat. Diet rendah serat yang tidak sehat, terutama terlalu tinggi konsumsi garam, kalori, dan
gula, membawa risiko tambahan tekanan darah tinggi. 
Untuk itulah, jika Sahabat MIKA sedang merencanakan diet, pilih makanan sehat yang dapat
membantu menurunkan tekanan darah. 
 

6. Kurang aktivitas fisik


Aktivitas fisik dan olahraga meningkatkan aliran darah melalui semua arteri tubuh, yang
menyebabkan pelepasan hormon alami dan sitokin yang mengendurkan pembuluh darah.
Pada akhirnya menurunkan tekanan darah sekaligus meningkatkan risiko kelebihan berat
badan.

7. Memiliki kondisi medis tertentu


Hipertensi juga bisa termasuk gejala dari kondisi medis tertentu. Beberapa penyakit yang
juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi adalah sebagai berikut: 

 Diabetes
 Gangguan ginjal 
 Obstructive sleep apnea 

Cara mencegah hipertensi


Hipertensi disebut sebagai silent killer karena kebanyakan orang dengan hipertensi tidak
menyadari masalahnya karena mungkin tidak memiliki tanda atau gejala peringatan. 
Sahabat MIKA harus melakukan pencegahan hipertensi. Mengurangi hipertensi juga dapat
mencegah serangan jantung, stroke, dan kerusakan ginjal, serta masalah kesehatan lainnya.
Ada beberapa cara mencegah tekanan darah tinggi yang dapat Sahabat MIKA lakukan, yaitu: 

 Kurangi asupan garam, setidaknya kurang dari 5g setiap hari


 Berhenti merokok
 Pastikan berat badan tetap ideal
 Diet sehat dengan lebih banyak buah dan sayuran, membatasi asupan makanan tinggi
lemak jenuh.
 Tetap aktif secara fisik
 Menghindari penggunaan tembakau dan alkohol
 Mengelola stres
 Mengobati tekanan darah tinggi
 Mengukur tekanan darah secara teratur

 

Anda mungkin juga menyukai