Anda di halaman 1dari 3

Hipertensi dan Cara Pencegahannya

Hipertensi atau darah tinggi merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding
arteri terlalu tinggi. Biasanya hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah di atas 140/90,
dan dianggap parah jika tekanan di atas 180/120. Hipertensi menjadi salah satu jenis penyakit
yang sangat umum dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
Hipertensi dibedakan menjadi dua yaitu hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer
biasanya didiagnosis setelah dokter mengamati hasil tensi pasien selama tiga kali kunjungan
berturut-turut tetap tinggi, padahal sudah menghindari pemicunya. Hipertensi primer atau
esensial terjadi pada 90% penderita penyakit tekanan darah tinggi. Sedangkan hipertensi
sekunder terjadi saat tekanan darah ajek tinggi karena penyakit atau kondisi tertentu. Menurut
Cleveland Clinic ipertensi jenis ini jarang terjadi, hipertensi sekunder hanya diidap pada 5-
10% penderita tekanan darah tinggi.

Penyebab Hipertensi
1. Terlalu banyak mengonsumsi garam

Mengonsumsi garam dapat meningkatkan jumlah natrium dalam tubuh. Adapun


kelebihan natrium akan menyulitkan ginjal untuk membuang sisa cairan dalam tubuh,
sehingga terjadi penumpukan cairan. Akhirnya, penumpukan cairan ini dapat
menyebabkan tekanan darah menjadi naik.

2. Sering stres

Stres dapat menaikkan tekanan darah anda karena pada saat stres tubuh melepaskan
hormon kortisol dan adrenalin yang dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung.
Hormon-hormon ini juga dapat mempersempit pembuluh darah, sehingga terjadi
peningkatan tekanan darah.

3. Jarang melakukan aktivitas fisik

Jarang melakukan aktivitas fisik merupakan penyebab tekanan darah tinggi yang
sering dianggap remeh. Detak jantung dari orang yang jarang bergerak biasanya
cenderung cepat. Ini menjadi penyebab jantung harus bekerja ekstra keras untuk
memompa darah, yang akhirnya berimbas pada peningkatan tekanan darah atau
hipertensi.

4. Kelebihan berat badan atau obesitas

Semakin berat massa tubuh maka semakin banyak darah yang diperlukan untuk
mengantar oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh. Hal ini tentu saja menjadi
penyebab kerja jantung lebih keras dari biasanya sehingga tekanan darah lama-lama
akan naik dan hipertensi pun tidak dapat dihindari.
5. Kebiasaan merokok

Rokok terbukti dapat membuat tekanan darah langsung meningkat tajam setelah
isapan pertama. Khususnya tekanan darah sistolik meningkat jadi sebanyak 4 mmHg.
Hal ini dikarenakan kandungan zat-zat berbahaya didalamnya, seperti nikotin yang
dapat merusak lapisan dinding pembuluh arteri. Bila hal ini terjadi, pembukuh arteri
akan menyemput dan tekanan darah menjadi naik.

6. Sleep apnea

Gangguan pernapasan saat tidur atau yang dikenal dengan obstructive sleep apnea,
menyebabkan nafas anda berhenti untuk sementara. Kondisi ini menyebabkan tubuh
mengalami penurunan kadar oksigen didalam darah. Apabila hal ini terjadi, fungsi
jantung dan pembuluh darah dapat terganggu, sehingga tekanan darah pun naik.

Cara Mencegah Hipertensi


1. Mengurangi asupan garam
Salah satu penyebab hipertensi, yaitu asupan garam atau natrium berlebih di dalam
tubuh Anda. Semakin banyak garam yang Anda konsumsi, semakin tinggi pula risiko
Anda mengalami kenaikan tekanan darah.

Selain dari garam dapur atau garam meja, makanan yang mengandung natrium tinggi
di antaranya makanan kaleng, makanan kemasan, makanan olahan, makanan beku
atau makanan yang diawetkan, makanan ringan, serta makanan cepat saji.

American Heart Association (AHA) merekomendasikan, sebaiknya Anda


mengonsumsi natrium tidak lebih dari 2.300 mg atau setara dengan satu sendok teh
garam dalam sehari. Dengan cara tersebut, Anda bisa mencegah hipertensi dan
menjaga tekanan darah tetap normal.

2. Konsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi

Dalam menerapkan pola makan sehat, Anda perlu mengonsumsi makanan rendah
lemak dan kolesterol serta tinggi serat, vitamin, dan mineral. Protein pun dibutuhkan,
tetapi harus tetap memerhatikan kandungan lemak yang rendah.
Adapun mineral yang sangat berperan dalam menjaga tekanan darah adalah kalium.
Kalium dapat menyeimbangkan kadar garam atau natrium di dalam tubuh Anda,
sehingga pencegahan hipertensi pun terjadi.

Kalium dapat Anda temukan dalam berbagai makanan penurun darah tinggi, terutama
buah-buahan dan sayuran. Selain kalium, kandungan nutrisi lainnya yang dibutuhkan
untuk menjaga tekanan darah , yaitu kalsium, magnesium, dan serat. Selain buah dan
sayur, Anda bisa memenuhinya dengan mengonsumsi biji-bijian utuh atau kacang-
kacangan.
3. Olahraga secara rutin

Faktanya, orang yang berolahraga rutin memiliki risiko hipertensi yang lebih rendah
ketimbang yang tidak melakukan olahraga sama sekali. Pasalnya, aktivitas fisik atau
olahraga yang rutin dapat memperkuat jantung Anda, sehingga dapat memompa darah
dengan lebih mudah.

4. Jaga berat badan ideal

Berdasarkan situs Obesity Action Coalition, sebanyak 26% kasus hipertensi pada pria
dan 28% pada wanita terkait dengan kelebihan berat badan, termasuk obesitas.
Usahakan untuk menjaga berat badan tetap ideal dengan mengubah gaya hidup
menjadi lebih sehat. Mengonsumsi makanan rendah kalori dan menerapkan pola
makan sehat serta berolahraga rutin, seperti yang telah dijelaskan di atas, dapat Anda
lakukan untuk dapat menjaga berat badan dan mencegah tekanan darah tinggi.

5. Menghentikan kebiasaan merokok

Rokok tidak hanya buruk bagi kesehatan paru-paru, tetapi juga dapat meningkatkan
risiko Anda terserang hipertensi dan penyakit jantung. Oleh karena itu, Anda perlu
menghindari rokok sebagai bentuk pencegahan terhadap hipertensi. Bila Anda sudah
merokok, sebaiknya Anda segera berhenti merokok mulai dari sekarang. Anda dapat
meminta bantuan orang-orang terdekat atau dokter untuk menghentikan kebiasaan ini.

6. Kelola stres

Stres dapat menyebabkan hipertensi jangka panjang bila terus menerus terjadi dan
tidak dapat dikendalikan. Oleh karena itu, Anda perlu mengelola stres dengan baik
sebagai cara untuk mencegah hipertensi.

Demikianlah terkait hipertensi dan cara pencegahannya. Semoga artikel ini bisa menambah
pengetahuan Anda di bidang kesehatan. Dan semoga Anda dan orang-orang yang Anda
sayangi tidak mudah terkena hipertensi atau darah tinggi.

Anda mungkin juga menyukai