Anda di halaman 1dari 15

MENGATASI MASALAH HIPERTENSI PADA

LANSIA

Oleh
ELLY SUSANTI (1814401040)
TK III / Reguler 1

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI D3 KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
Apa sih hipertensi itu?
HIPERTENSI????
Apa sih hipertensi itu?
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah
diastolik ≥90 mmHg (140/90 mmHg). Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras
ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.
Apa saja faktor risiko hipertensi?
Apa saja faktor risiko hipertensi itu?
Seiring bertambahnya usia, kemungkinan mengidap hipertensi akan meningkat. Berikut ini faktor-faktor pemicu yang dapat
memengaruhi peningkatan risiko hipertensi:
 Berusia di atas 65 tahun.
 Mengonsumsi banyak garam.
 Kelebihan berat badan.
 Memiliki keluarga dengan hipertensi.
 Kurang makan buah dan sayuran.
 Jarang berolahraga.
 Minum terlalu banyak kopi (atau minuman lain yang mengandung kafein).
 Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.
Apa saja gejala hipertensi itu?
Apa saja gejala hipertensi itu?
Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul. Gejala yang muncul akibat
hipertensi, antara lain:
 Sakit kepala.
 Lemas.
 Masalah dalam penglihatan.
 Nyeri dada.
 Sesak napas.
 Aritmia.
 Adanya darah dalam urine.
Apa bahaya dari hipertensi?
Apa bahaya dari hipertensi?
Tekanan berlebihan bisa mengeraskan pembuluh darah, mengurangi aliran darah dan oksigen ke jantung. Lebih lanjut, tekanan yang meningkat
dan aliran darah yang berkurang ini dapat menyebabkan beberapa kondisi fatal sebagai berikut:

1. Nyeri dada atau sering disebut angina

2. Serangan jantung yang terjadi ketika suplai darah ke jantung tersumbat dan sel-sel otot jantung mati karena kekurangan oksigen.
Semakin lama aliran darah tersumbat, maka kian besar juga kerusakan yang terjadi pada jantung

3. Gagal jantung yang terjadi ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah dan oksigen ke organ tubuh vital lainnya

4. Detak jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan kematian mendadak

5. Hipertensi juga dapat meledak atau menyumbat arteri yang memasok darah dan oksigen ke otak, menyebabkan stroke

6. Selain itu, hipertensi dapat menyebabkan kerusakan ginjal, yang menyebabkan gagal ginjal
Makanan apa saja yang harus dihindari
atau dibatasi oleh penderita hipertensi?
Makanan apa saja yang harus dihindari
atau dibatasi oleh penderita hipertensi?
Ada pun makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi adalah:

1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih).

2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, crackers, keripik dan makanan kering yang asin).

3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).

4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).

5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah
(sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).

6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya
mengandung garam natrium.

7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.


Bagaimana sih cara menurunkan darah
tinggi?

??????
Cara menurunkan darah tinggi
1. Olahraga rutin  Melansir Mayo Clinic, olahraga rutin selama 150 menit per minggu atau 30 menit setiap hari dapat menurunkan
tekanan darah penderita hipertensi sampai 5-8 mm Hg.

2. Kurangi asupan natrium dan garam  Dengan menurunkan konsumsi garam dan natrium, penderita hipertensi bisa menurunkan
tekanan darah tinggi sampai 5-6 mm Hg. Secara umum, batas konsumsi natrium maksimal 2.300 miligram per hari.

3. Berhenti merokok  Tekanan darah tinggi seseorang bisa naik selang beberapa menit setelah seseorang kelar merokok. Berhenti
merokok bisa menjadi cara menurunkan darah tinggi secara cepat dan alami. Setop merokok juga bisa jadi cara mengurangi risiko
penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

4. Kurangi asupan kafein  Produk berkafein seperti kopi, teh, cokelat, soda, dan minuman berenergi disebut bisa meningkatkan tekanan
darah hingga 10 mm Hg bagi orang yang jarang mengonsumsinya. Namun, orang yang rutin minum asupan berkafein kemungkinan
tekanan darahnya naik tidak terlalu signifikan.

5. Pangkas asupan gula dan karbohidrat olahan  Studi pada 2010 menungkapkan, diet rendah karbohidrat bisa menurunkan tekanan
darah 4,5 sampai 5,9 mm Hg. Diet rendah karbohidrat dan gula dapat membuat seseorang merasa kenyang lebih lama. Karena
umumnya orang jadi lebih banyak makan protein.

6. Makan asupan kaya kalium


 Sayuran untuk menurunkan darah tinggi seperti bayam, kangkung, kale, tomat, kentang
 Buah yang dapat menurunkan darah tinggi seperti melon, pisang, alpukat, jeruk, apricot
 Susu dan yoghurt
 Tuna dan salmon
 Kacang-kacangan dan biji-bijian

7. Makan buah stroberi, blueberry, raspberry  Buah tersebut kaya akan senyawa alami polifenol yang baik untuk menjaga kesehatan
jantung, menurunkan risiko stroke, dan menurunkan tekanan darah tinggi.

8. Konsumsi makanan kaya magnesium  Magnesium adalah mineral penting yang bisa membantu pembuluh darah tetap rileks. Anda bisa
mengonsumsi asupan yang kaya magnesium seperti sayuran, susu, kacang-kacangan, ayam, dan biji-bijian.

Anda mungkin juga menyukai