Anda di halaman 1dari 19

BAB I

TEKANAN DARAH TINGGI

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan
darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini dikenal
sebagai “pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. Satu-
satunya cara mengetahui apakah Anda memiliki hipertensi adalah dengan
mengukur tekanan darah.

Jika Anda belum memeriksa dan tidak tahu tekanan darah Anda, mintalah
kepada dokter untuk memeriksanya. Semua orang dewasa sebaiknya memeriksa
tekanan darah mereka setidaknya setiap lima tahun sekali.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa


penderita hipertensi yang berusia di atas 18 tahun mencapai 25,8 persen dari
jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Dari angka tersebut, penderita
hipretensi perempuan lebih banyak 6 persen dibanding laki-laki. Sedangkan yang
terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya mencapai sekitar 9,4 persen. Ini
artinya masih banyak penderita hipertensi yang tidak terjangkau dan terdiagnosa
oleh tenaga kesehatan dan tidak menjalani pengobatan sesuai anjuran tenaga
kesehatan. Hal tersebut menyebabkan hipertensi sebagai salah satu penyebab
kematian tertinggi di Indonesia.

1. Reisiko Mengidap Hipertensi

Penyebab hipertensi belum bisa dipastikan pada lebih dari 90 persen


kasus. Seiring bertambahnya usia, kemungkinan Anda untuk menderita hipertensi
juga akan meningkat. Berikut ini adalah faktor-faktor pemicu yang diduga dapat
memengaruhi peningkatan risiko hipertensi.

a. Berusia di atas 65 tahun.


b. Mengonsumsi banyak garam.
c. Kelebihan berat badan.
d. Memiliki keluarga dengan hipertensi.

1
e. Kurang makan buah dan sayuran.
f. Jarang berolahraga.
g. Minum terlalu banyak kopi (atau minuman lain yang mengandung
kafein).
h. Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.

Risiko mengidap hipertensi dapat dikurangi dengan mengubah hal-hal di


atas dan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. Pemeriksaan tekanan darah
secara rutin juga bisa membantu diagnosis pada tahap awal. Diagnosis hipertensi
sedini mungkin akan meningkatkan kemungkinan untuk menurunkan tekanan
darah ke taraf normal. Hal ini bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup
menjadi lebih sehat tanpa perlu mengonsumsi obat.

2. Mengukur Tekanan Darah

Kekuatan darah dalam menekan dinding arteri ketika dipompa oleh jantung
ke seluruh tubuh menentukan ukuran tekanan darah. Tekanan yang terlalu tinggi
akan membebani arteri dan jantung Anda, sehingga pengidap hipertensi
berpotensi mengalami serangan jantung, stroke, atau penyakit ginjal.

Pengukuran tekanan darah dalam takaran merkuri per milimeter (mmHG)


dan dicatat dalam dua bilangan, yaitu tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan
sistolik adalah tekanan darah saat jantung berdetak memompa darah keluar.
Sedangkan tekanan diastolik merupakan tekanan darah saat jantung tidak
berkontraksi (fase relaksasi) . Saat ini darah yang baru saja dipompa keluar
jantung (tekanan sistolik), berada di pembuluh arteri dan tekanan diastolik juga
menunjukkan kekuatan dinding arteri menahan laju aliran darah.

Tekanan darah Anda 130 per 90 atau 130/90 mmHG, berarti Anda memiliki
tekanan sistolik 130 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Angka normal
tekanan darah adalah yang berada di bawah 120/80 mmHG.

Anda akan dianggap mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi jika
hasil dari beberapa kali pemeriksaan, tekanan darah Anda tetap mencapai 140/90
mmHg atau lebih tinggi.

2
3. Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi

Jika tekanan darah Anda tinggi, pantaulah dengan ketat sampai angka
tersebut turun dan bisa dikendalikan dengan baik. Dokter biasanya menyarankan
perubahan pada gaya hidup yang termasuk dalam pengobatan untuk hipertensi
sekaligus pencegahannya. Langkah tersebut bisa diterapkan melalui:

a. Mengonsumsi makanan sehat.


b. Mengurangi konsumsi garam dan kafein.
c. Berhenti merokok.
d. Berolahraga secara teratur.
e. Menurunkan berat badan, jika diperlukan.
f. Mengurangi konsumsi minuman keras.

Mencegah hipertensi lebih mudah dan murah dibandingkan dengan


pengobatan. Karena itu, pencegahan sebaiknya dilakukan seawal mungkin. Jika
didiamkan terlalu lama, hipertensi bisa memicu terjadinya komplikasi yang bahkan
bisa mengancam jiwa pengidapnya.

3
BAB II

CARA MENGUKUR TEKANAN DARAH

Terdapat 2 (dua) pengukuran penting dalam Tekanan darah, yaitu


Tekanan Sistolik dan Tekanan Diastolik.
1. Tekanan Sistolik (Systolic Pressure) adalah Tekanan Darah saat Jantung
berdetak dan memompakan darah.
2. Tekanan Diastolik (Diastolic) adalah Tekanan darah saat Jantung
beristirahat di antara detakan.
Klasifikasi Tekanan Darah untuk Orang Dewasa
Kategori Tekanan Sistolik, mm Tekanan Diastolik, mm
Hg Hg
Hipotensi < 90 < 60
Normal 90 – 119 60 – 79
Prehipertensi 120 – 139 80 – 89
Hipertensi Tingkat 1 140 – 159 90 – 99
Hipertensi Tingkat 2 160 – 179 100 – 109
Hipertensi Tingkat Darurat ≥ 180 ≥ 110

Berdasarkan Tabel Klasifikasi Tekanan Darah diatas, Tekanan Darah yang


Normal adalah berkisar antara 90mmHg sampai 119mmHg untuk Tekanan
Sistolik sedangkan untuk Tekanan Diastolik adalah sekitar 60mmHg sampai
79mmHg. Tekanan darah dibawah 90/60 mmHg dikategorikan sebagai Hipotensi
(Hypotension) atau Tekanan Darah Rendah, sedangkan diatas 140/90mmHg
sudah dikategorikan sebagai Tekanan Darah Tinggi  atau Hipertensi
(Hypertension).
Pada umumnya, setelah dokter maupun perawat memeriksa tekanan
darah kita, mereka akan memberitahukan kepada kita hasil pengukuran Tekanan
Darah dengan menyebutkan Tekanan Sistolik dan Tekanan Diastoliknya baik
secara lisan maupun tulisan. Contohnya 120/80. Dari contoh angka tersebut,
maka kita dapat mengetahui bahwa Tekanan Sistolik adalah 120mmHg dan
Tekanan Diastolik adalah 80mmHg.

4
Untuk mencegah Tekanan Darah Tinggi, kita perlu menjalani gaya hidup
sehat dengan menghindari atau berhenti merokok, mengurangi konsumsi Garam
dan Natrium yang berlebihan, membatasi konsumsi Alkohol, menjaga berat
badan, mengonsumsi makanan yang berserat tinggi (sayur dan buah) serta rutin
berolahraga.
Jika tekanan darah Anda tetap tinggi, hal itu dapat menyebabkan masalah
kesehatan yang serius. Anda akan lebih beresiko masalah ini jika anda merokok,
kelebihan berat badan, tidak aktif secara fisik, memiliki diabetes, kolesterol darah
tinggi, terisolasi secara sosial atau mengalami depresi.
Perubahan gaya hidup sangat penting untuk membantu mengelola tekanan
darah tinggi dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Saran meliputi:
1. Mengurangi kelebihan berat badan Anda.
2. Jadilah aktif secara fisik.
3. Batasi asupan alkohol Anda.
4 Berhenti merokok.
5. Kurangi asupan garam / sodium Anda.
6. Meningkatkan asupan kalium Anda dengan makan berbagai buah-buahan,
sayuran, kacang-kacangan tanpa garam sederhana dan kacang-kacangan.
Beberapa orang mungkin juga membutuhkan obat untuk mengelola
tekanan darah tinggi, tetapi masih penting bagi mereka untuk membuat
perubahan gaya hidup juga.

5
BAB III
DIET BEBAS GARAM

Makanan yang harus Anda hindari ketika melakukan diet tanpa garam
cukup banyak. Diet garam sangat penting bagi penderita darah tinggi. Mereka tak
cukup hanya minum obat. Diet akan menurunkan darah tinggi dengan cepat,
efektif dan aman.

Mengapa? Karena garam merupakan salah satu penyebab terbesar untuk


sakit darah tinggi atau hipertensi. Jika tidak diobati dengan serius, darah tinggi
bisa menyebabkan sakit jantung, stroke, dsb.

Sebenarnya, tubuh kita memerlukan asupan garam. Tetapi, jumlah yang


dibutuhkan tiap hari hanya 7 gr garam dapur. Ini setara dengan 3.000 mg sodium.
Atau satu setengah sendok teh.

Yang jadi masalah adalah jika Anda mengonsumsi garam lebih banyak dari
yang dibutuhkan. Maka, muncullah berbagai penyakit seperti darah tinggi, sakit
jantung, kolesterol, ginjal, dsb.

Tentu saja, biar tubuh Anda tetap sehat, Anda perlu menghindari konsumsi
makanan tinggi garam. Caranya dengan melakukan diet tanpa garam atau diet
garam.

Diet ini sangat penting karena ia adalah cara efektif untuk menurunkan
darah tinggi dan kolesterol. Selain itu, diet juga merupakan cara yang aman dari
berbagai risiko negatif. Tidak ada efek samping yang akan timbul seperti halnya
minum obat farmasi.

6
BAB IV

KEUNTUNGAN DIET BEBAS GULA

Pembicaraan mengenai gula jarang atau bahkan tidak pernah dilakukan


saat membicarakan penyakit hipertensi. Gula selalu diidentikkan dengan
diabetes. Padahal, konsumsi gula yang berlebihan juga dapat menjadi pemicu
hipertensi. Gula memiliki keburukan sehingga bisa menjadi biang kerok
hipertensi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sifat-sifat buruk apa
saja yang dimiliki si pemanis ini :

1. Gula merupakan sumber peradangan. Stres oksidatif yang dipicu oleh


peradangan di tingkat selular merupakan kondisi buruk yang menyebabkan
disfungsi sel dalam mengatur tekanan darah.
2. Konsumsi gula yang berlebihan akan menyebabkan penumpukan radikal
bebas yang merusak kebutuhan arteri dan akhirnya menyebabkan tekanan darah
cenderung tinggi.
3. Gula mempercepat penuaan sel termasuk sel arteri, ginjal, dan jantung
yang bertugas mengatur tekanan darah. Penuaan sel menyebabkan sel tidak lagi
tanggap terhadap oksigen, sehingga tekanan darah meningkat.
4. Konsumsi gula yang berlebihan menyebabkan saluran cerna menjadi
asam. Akibatnya, kemampuan usus merosot terutama dalam menyerap mineral
penting yang diperlukan sebagai elektrolit untuk mengatur keseimbangan tekanan
darah.
5. Gula merupakan antinutrisi yang merampas sejumlah mineral penting,
terutama magnesium. Defisiensi magnesium merupakan salah satu faktor
penyebab kenaikan tekanan darah.
6. Gula merampas cadangan kromium sehingga memicu peningkatan level
glukosa yang pada gilirannya menyebabkan kenaikan tekanan darah.
7. Pasokan gula yang berlebihan ke dalam sel otak akan mengganggu
keseimbangan neurotransmiter. Kelebihan gula membuat triptofan yang
seharusnya bekerja memproduksi serotonin terganggu. Selain itu, gula juga
menyebabkan peningkatan hormon stres. Peningkatan kortisol dan kortikotropin
dibarengi penurunan serotonin memicu kenaikan tekanan darah.

7
8. Gula sumber diabetes. Diabetes adalah faktor risiko yang memicu
hipertensi.

Kita mesti berpikir cerdas untuk menghindari dampak buruk yang


ditimbulkan oleh gula terkait dengan penyakit hipertensi. Selama menjalani diet
antihipertensi, Anda harus mengurangi konsumsi gula. Gula merupakan makanan
berkalori kosong (empty calorie) yang tidak memberi makan kepada sel. Saat
mengonsumsi gula, Anda hanya mendapat pasokan glukosa tanpa nutrisi lainnya.
Anjuran untuk membatasi gula tidak hanya untuk Anda yang juga memiliki
persoalan diabetes, tetapi berlaku bagi semua orang.

Jika sulit melakukannya secara total, berlatihlah untuk membatasi


konsumsi gula, sirup, dan segala menu yang mengandung gula pasir dan sirup
gula. Anda dapat menggantinya dengan madu murni, gula kelapa, dan gula aren.
Gula tongkol jagung yang sering dijagokan sebagai gula diet dan sering
digunakan untuk produksi soft drink, jus buatan pabrik, jelly, puding instan, dan
aneka minuman modern juga harus dihindari. Sejumlah studi klinis telah meneliti
bahaya fruktosa sebagai pemicu kenaikan tekanan darah.

8
BAB V
JALAN BEBAS KAFEIN

Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji
kopi, daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman penyegar.
Kafein memiliki berat molekul 194.19 dengan rumus kimia C 8H10N8O2 dan pH 6.9
(larutan kafein 1% dalam air). Secara ilmiah, efek langsung dari kafein terhadap
kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya
seperti menstimulasi pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping
berupa rasa gelisah (neuroses), tidak dapat tidur (insomnia), dan denyut jantung
tak berarturan (tachycardia).

Kafein mengikat pada reseptor pada permukaan sel-sel otot jantung, yang
menyebabkan peningkatan tingkat cAMP dalam sel (dengan memblokir enzim
yang mendegradasi cAMP), meniru efek dari epinefrin (yang mengikat ke reseptor
pada sel yang mengaktifkan cAMP produksi). cAMP bertindak sebagai "utusan
kedua," dan mengaktifkan sejumlah besar protein kinase A (PKA; cAMP-
dependent protein kinase). Hal ini memiliki efek keseluruhan meningkatkan laju
glikolisis dan meningkatkan jumlah ATP yang tersedia untuk kontraksi otot dan
relaksasi. Menurut sebuah studi, kafein dalam bentuk kopi, secara signifikan
mengurangi risiko penyakit jantung pada studi epidemiologi. Namun, efek
perlindungan hanya ditemukan pada partisipan yang tidak parah hipertensi
(misalnya, pasien yang tidak menderita tekanan darah sangat tinggi). 

Dengan meningkatnya aktivitas otot termasuk otot jantung menyebabkan


jantung memompa darah lebih cepat dan darah yang keluar dari jantung menuju
ke seluruh tubuh akan mempunyai tekanan yang tinggi. Tetapi apa bila kafein
dalam tubuh telah habis kadarnya dalam tubuh jantung akan kembali normal. 

Sedangkan pada penyakit hipertensi tekanan akan terjadi terus menerus


dan sangat sensitif dengan peningkatan yang lebih tinggi. Tingginya tekanan
disebabkan adanya sumbatan dalam pembuluh darah oleh lemak yang mengeras
atau aterosklerosis, kelainan pada ginjal, kelainan jantung dll. Maka bagi anda
yang tidak mempunyai penyakit darah tinggi tidak masalah dengan rutin

9
Mengkonsumsi kopi karena efek kafein hanya sementara selama kafein
berada dalam tubuh. Walaupun efek kafein hanya sesaat tetapi bagi anda yang
mempunyai penyakit darah tinggi haram untuk icip-icip kopi karena peningatan
tekanan darah pada penderitanya akan sangat berbahaya bahkan bisa
menyebabkan stroke dan kematian karena pecahnya pembuluh darah yang
sudah mengalami gangguan sebelumnya.

Jadi untuk anda yang ingin mencoba kopi jangan takut untuk meminumnya
tapi semua akan lebih baik kalau minum sewajarnya dan jangan berlebihan.
Justru kopi adalah minuman yang menyehatkan jika konsumsinya terkendali.

10
BAB VI

NIKMATI DIET LEMAK RENDAH

Konsumsi lemak berlebihan, khususnya lemak yang jenuh, memicu


obesitas yang berujung pada risiko tekanan darah tinggi. Beberapa jenis
makanan di bawah ini memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi dan sebaiknya
dihindari:

1. Kentang goreng. Kentang goreng memiliki kandungan lemak dan natrium


yang tinggi, misalnya saja penyajian kentang goreng ukuran sedang mengandung
270 mg sodium dan 19 gram lemak.

2. Daging . Tiga potong daging mengandung 270 mg sodium dan 4.5 gram
lemak. Daging burung bisa menjadi alternatif daripada daging asap.

3. Susu. Susu merupakan sumber kalsium, tetapi tinggi lemak. Dalam


segelas susu terkandung 8 gram lemak dan 5 gram lemak jenuh. Lemak jenuh tak
baik bagi pengidap liver dan berbahaya bagi orang yang memiliki tekanan darah
tinggi.

4. Donat. Sebuah donat sudah bisa menghasilkan 200 kalori dengan 12 gram
lemak.

5. Margarin. Walaupun tak sepenuhnya jahat,bagi orang dengan tekanan


darah tinggi, mereka harus memastikan bahwa margarin yang akan dikonsumsi
tidak mengandung lemak jenuh.

6. Daging merah. Komposisi dari sebuah diet yang menyehatkan harus


menyertakan lemak jenuh yang rendah. Bagi orang dengan tekanan darah tinggi
sebaiknya hindari daging merah.

11
BAB VII
TEKANAN DARAH TINGGI DAN GINJAL

Penyakit hipertensi tak mengenal usia. Namun semakin bertambah usia,


persentase penyakit hipertensi cenderung mengalami peningkatan. Bila
seseorang tekanan darah sistolik dan diastoliknya lebih di atas batas normal yaitu
140/80 mmHg, sudah terkena hipertensi. Meski tekanan darah seseorang masih
dibawah definisi normal tersebut tidak secara otomatis terbebas dari
kemungkinan terkena hipertensi. Tetapi dianggap berpotensi terkena hipertensi
jika ditemukan beberapa faktor risiko mengalami kegemukan atau karena
kolesterol. Pada kelompok ini tetap perlu diberikan pengobatan untuk mengatasi
hipertensi. Di dalam darah antara lain dialiri asupan-asupan lemak ke sel-sel
pembuluh darah. Selanjutnya dinding pembuluh darah yang makin tebal karena
lemak tersebut bisa mempersempit pembuluh darah. Jika ini terjadi pada ginjal,
tentu akan terjadi kerusakan ginjal yang berakibat kepada penyakit gagal ginjal.

Hipertensi pada dasarnya merusak pembuluh darah. Jika pembuluh


darahnya ada pada ginjal, tentu ginjalnya yang mengalami kerusakan. Belum lagi
salah satu kerja ginjal adalah memproduksi enzim angio tension. Selanjutnya
diubah menjadi angio tension II yang menyebabkan pembuluh darah mengkerut
atau menjadi keras. Pada saat seperti inilah terjadi hipertensi.

Hipertensi bisa berakibat gagal ginjal. Sedangkan bila sudah menderita


gagal ginjal sudah pasti terkena hipertensi. Bahkan hipertensi pada gilirannya
menjadi salah satu faktor risiko meningkatnya kematian pada pasien hemodialisis
(pasien ginjal yang menjalani terapi pengganti ginjal dengan cara cuci
darah/hemodialisis di rumah sakit).

Naiknya tekanan darah di atas ambang batas normal bisa merupakan


salah satu gejala munculnya penyakit pada ginjal. Beberapa gejala-gejala lainnya
seperti berkurangnya jumlah urine atau sulit berkemih, edema (penimbunan
cairan) dan meningkatnya frekuensi berkemih terutama pada malam hari.

12
Bila sudah dinyatakan gagal ginjal tahap akhir, maka pasien harus
menjalankan terapi pengganti ginjal seumur hidupnya. Ada 3 jenis terapi
pengganti pengganti ginjal yaitu Transplantasi (cangkok ginjal), Hemodialisis
(sering disebut cuci darah), Peritoneal Dialisis (CAPD = continous ambulatory
peritoneal dialysis) yang semuanya membutuhkan dana yang cukup besar.

13
BAB VIII

CARA ALAMI UNTUK MENGENDALIKAN STRES

Stres merupakan suatu kondisi yang melibatkan beban rohani seseorang


ketika berhadapan dengan berbagai persoalan hidup. Dengan datangnya beban
rohani ini, orang tersebut harus bertindak, menyesuaikan, serta mengontrol
segala sesuatunya agar seimbang. Karena stres termasuk reaksi yang normal
akibat adanya tekanan hidup, maka setiap orang mulai dari yang dewasa, remaja,
hingga anak-anakpun pasti akan mengalaminya.

1. Proses Terjadinya Stress

Pada dasarnya stres bisa terjadi karena otak memberikan tanda kepada
tubuh untuk melepaskan banyak hormon setelah menghadapi suatu situasi.
Tujuan pelepasan hormon ini dimaksudkan agar tubuh memiliki energi yang
cukup untuk bertindak atau menghadapinya.

2. Penyebab Stress

Ketika tubuh mendapatkan energi untuk menghadapi suatu persoalan,


sebenarnya keadaan tersebut sangat baik untuk meningkatkan kemampuan
seseorang. Namun pada zaman sekarang, tekanan hidup banyak berdatangan
dari berbagai aspek yang sifatnya sangat mempengaruhi keadaan psikologis
seseorang. Sehingga, stres secara terus-menerus bisa saja terjadi dan membuat
tubuh menjadi lelah. Akibatnya seseorang akan sulit berpikir jernih, hingga akan
menyebabkan interaksi sosial, kualitas hidup, dan kesehatan orang tersebut akan
mengalami kesulitan pula. Oleh karena itu, mengetahui cara menangani stres
adalah hal penting, agar tubuh selalu memberikan respon yang baik pada banyak
situasi yang datang. Adapun cara mengatasi stres adalah sebagai berikut:

14
a. Melakukan Hobi
b. Komunikasi
c. Meditasi
d. Mandi Atau Berendam
e. Pemijatan
f. Olahraga
g. Rekreasi/Berlibur
h. Aromaterapi
i. Tertawa

15
BAB X
MAKANAN YANG BISA MENGENDALIKAN HIPERTENSI

Beberapa makanan manjur untuk menenangkan tubuh dan pikiran dan


menghilangkan reaksi fisiologis yang meningkatkan tekanan darah
1. Bawang Putih
2. Segelas susu skim dengan salad buah segar
3. Biji-bijian
4. Almound
5. Apel dan Jus Apel
6. Kacang
7. Buah Berry
8. Kubis
9. Nanas
10. Makanan Laut.

16
BAB IX

MENURUNKAN TEKANAN DARAH

Perubahan pada gaya hidup dan konsumsi obat herbal hipertensi bisa
menjadi langkah yang efektif untuk menurunkan tekanan darah tinggi hingga ke
batas normal. Tingginya tekanan darah dan risiko pasien untuk mengalami
penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke, akan menentukan
jenis pengobatan yang sesuai.

Jika tekanan darah Anda sangat tinggi (180/100mmHg atau lebih), harus
dilakukan perawatan secepatnya. Mungkin diperlukan juga tes lebih lanjut,
tergantung kepada kondisi kesehatan Anda.

Jika tekanan darah Anda mencapai 145/95mmHg atau lebih dan telah
dikalkulasikan bahwa  Anda berisiko terkena penyakit kardiovaskular pada 10
tahun ke depan, maka Anda perlu mengonsumi obat-obatan dan melakukan
beberapa perubahan gaya hidup agar lebih sehat.

Jika tekanan darah Anda sedikit di atas 130/80mmHg, tapi risiko terkena
penyakit kardiovaskular rendah, Anda bisa menurunkan tekanan darah dengan
mengubah gaya hidup Anda saja.

Perubahan gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah bisa terlihat


dampaknya hanya dari beberapa minggu setelah memulainya.

1. Mengonsumsi makanan sehat, rendah lemak dan seimbang, termasuk


makan banyak buah-buahan segar dan sayuran

2. Kurang konsumsi garam hingga kurang dari satu sendok teh per hari.

3. Lebih aktif. Aktif secara fisik adalah hal paling penting yang bisa Anda
lakukan untuk mencegah atau mengendalikan tekanan darah tinggi.

4. Menurunkan berat badan.

17
5. Berhenti merokok. Merokok sangat meningkatkan peluang Anda menderita
penyakit jantung dan paru-paru

6. Mengurangi konsumsi minuman keras.

7. Kurangi konsumsi kopi, teh, atau minuman kaya kafein lain seperti cola
Meminum lebih dari empat cangkir kopi sehari bisa meningkatkan tekanan darah
Anda.

8. Melakukan terapi relaksasi, seperti yoga, meditasi, dan manajemen stres.

Dengan disiplin dalam menerapkan gaya hidup sehat, dampak positif


dalam tekanan darah Anda bisa terlihat secara signifikan. Beberapa penderita
bahkan menjadi tidak perlu mengonsumsi obat-obatan sama sekali karena
perubahan gaya hidup mereka telah berhasil menurunkan tekanan darah menjadi
normal.

Obesitas adalah salah satu faktor terbesar pemicu darah tinggi yang bisa
dialami siapa saja. Perilaku diet yang buruk, sebaiknya untuk segera dirubah.
Makanan bisa menjadi sumber lemak jahat, natrium, atau pengawet yang bisa
meracuni pembuluh darah dan menyebabkan hipertensi.

18
BAB XI

PENUTUP

1. Kesimpulan

Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik


≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Penyakit in adalah penyakit
yang berbahaya karena merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke.
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi primer
atau merupakan hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti.
Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyebab spesifik
tertentu, misalnya penyakit ginjal, penyakit endokrin atau karena penyakit
koartasio aorta.

2. Saran
a. Selalu menjaga kesehatan. Kesehatan merupakan anugrah yang
tak ternilai harganya. Karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
kuat.
b. Selalu memperhatikan asupan makanan yang masuk dalam tubuh
kita. Makanlah makanan yang bergizi tinggi yang dapat memenuhi semua
kebutuhan tubuh kita
c. Rajin berolahraga

19

Anda mungkin juga menyukai