Anda di halaman 1dari 12

YAYASAN RUMAH SAKIT BUDI RAHAYU

RUMAH SAKIT KATOLIK BUDI RAHAYU


Jl. Jendral A. Yani No. 18 Telp. ( 0342) 801066, 802316, 807802 Fax. (0342) 804284,
806509
e-mail : budirahayu_blitar@yahoo.co.id
www.budirahayu.com
BLITAR - 66111
MATERI SIARAN RADIO HARMONI TENTANG OBAT DAN DIET PADA
PENDERITA HIPERTENSI

Penyiar :
Selamat pagi Sobat Harmoni yang dikasihi Tuhan , seperti yang sudah
diinformaskan sebelumnya bahwa Radio Harmoni bekerjasama dengan RS
Katolik Budi Rahayu dalam memberikan informasi gizi dan kesehatan pada
hari ini. Dan tema yang diangkat saat ini adalah tentang Diet dan Obat pada
Penderita Hipertensi. Bersama narasumber dari RS Katolik Budi Rahayu
Blitar, yakni Ahli Gizi, Ibu Maria Dewi, AmG dan Apoteker Ibu Indah Sri
Hartini. Baik langsung saja kita sapa narasumber yang sudah hadir di studio.
Selamat pagi Bu..

Ahli Gizi/Apoteker:
Selamat pagi Bu Kristin dan juga Sobat Harmoni terkasih, bagaimana kabar
hari ini? Saya berharap dalam keadaan sehat dan segar seperti kami……

Penyiar :
Hari ini kita akan membahas tentang Hipertensi, obat dan dietnya.
Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan Hipertensi ?

Apoteker :
Hipertensi atau dikenal masyarakat dengan istilah tekananan darah tinggi
merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan
kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi 140 / 90 mmHg.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan
darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini
dikenal sebagai silent killer “pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki
gejala yang jelas. Satu-satunya cara mengetahui apakah Anda memiliki
hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah. Semua orang dewasa
sebaiknya memeriksa tekanan darah mereka setidaknya setiap satu tahun
sekali.

Penyiar :
Bagaimana cara mengukur tekanan darah?

Apoteker :
Pengukuran tekanan darah dalam takaran merkuri per milimeter (mmHG) dan
dicatat dalam dua bilangan, yaitu tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan
sistolik adalah tekanan darah saat jantung berdetak memompa darah keluar.
Sedangkan tekanan diastolik merupakan tekanan darah saat jantung tidak
berkontraksi (fase relaksasi) . Saat ini darah yang baru saja dipompa keluar
jantung (tekanan sistolik), berada di pembuluh arteri dan tekanan diastolik
juga menunjukkan kekuatan dinding arteri menahan laju aliran darah.
Tekanan darah Anda 130 per 90 atau 130/90 mmHG, berarti Anda memiliki
tekanan sistolik 130 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Angka normal
tekanan darah adalah 90 – 120mmHg (Sistolik)/ 70 – 90 mmHG.
Dianggap mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi jika hasil dari
beberapa kali pemeriksaan, tekanan darah Anda tetap mencapai 140/90
mmHg atau lebih tinggi.

Penyiar :
Sebenarnya berapa banyak penderita hipertensi di Indonesia?

Apoteker :
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa
penderita hipertensi yang berusia di atas 18 tahun mencapai 25,8 persen dari
jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Dari angka tersebut, penderita
hipretensi perempuan lebih banyak 6 persen dibanding laki-laki. Sedangkan
yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya mencapai sekitar 9,4 persen.
Ini artinya masih banyak penderita hipertensi yang tidak terjangkau dan
terdiagnosa oleh tenaga kesehatan dan tidak menjalani pengobatan sesuai
anjuran tenaga kesehatan. Hal tersebut menyebabkan hipertensi sebagai salah
satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Penyiar :
Siapa saja yang berisiko mengidap hipertensi?

Ahli Gizi :
Seiring bertambahnya usia, kemungkinan untuk menderita hipertensi juga
akan meningkat. Berikut ini adalah faktor-faktor pemicu yang diduga dapat
mempengaruhi peningkatan risiko hipertensi.
 Berusia di atas 65 tahun.
 Mengonsumsi banyak garam.
 Kelebihan berat badan.
 Memiliki keluarga dengan hipertensi.
 Kurang makan buah dan sayuran.
 Jarang berolahraga.
 Minum terlalu banyak kopi (atau minuman lain yang mengandung kafein).
 Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.

Penyiar :
Apakah penyebab hipertensi?

Apoteker :
Penyebab hipertensi belum bisa dipastikan pada lebih dari 90 persen kasus
yang ada. Dalam kasus di mana sama sekali tidak ada penyebab atau faktor
jelas, hipertensi dikenal sebagai hipertensi primer.
Ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko Anda mengalami
kondisi ini, yaitu:
 Usia. Risiko hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia.
 Faktor keturunan. Orang dengan anggota keluarga yang mengidap hipertensi
memiliki risiko tinggi untuk mengalami kondisi yang sama.
 Merokok. Rokok dapat meningkatkan tekanan darah sekaligus menyempitkan
dinding arteri.
 Kelebihan berat badan atau obesitas. Kadar oksigen dan nutrisi yang dialirkan
darah akan diukur oleh tubuh sesuai dengan berat badan. Berat badan yang
berlebihan akan membutuhkan oksigen dan nutrisi yang lebih banyak,
sehingga volume darah dibutuhkan lebih banyak. Volume darah yang
meningkat akan meningkatkan tekanan darah.
 Kurang olahraga. Orang yang jarang berolahraga cenderung memiliki detak
jantung yang lebih cepat, sehingga jantung akan bekerja lebih keras. Kerja
jantung lebih keras akan meningkatkan tekanan darah.
 Kadar garam yang tinggi dalam makanan. Kadar garam yang tinggi bisa
menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, yang kemudian akan
meningkatkan tekanan darah.
 Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras. Kandungan alkohol dalam
minuman keras dapat memicu kerusakan pada organ jantung.
 Stres. Tingkat stres yang tinggi berpotensi memicu peningkatan tekanan
darah.
Sementara hipertensi yang disebabkan oleh kondisi dasar tertentu disebut
hipertensi sekunder. Secara keseluruhan, 10 persen dari kasus hipertensi
merupakan jenis sekunder.
Beberapa penyebab di balik kondisi ini umumnya meliputi:
 Diabetes.
 Penyakit ginjal.
 Kondisi yang memengaruhi jaringan tubuh, misalnya lupus.
 Obat-obatan tertentu, misalnya pil kontrasepsi, analgesik atau obat pereda
sakit, obat pilek, serta dekongestan.
 Penyempitan pembuluh darah (arteri) yang mengalirkan darah ke ginjal.
 Gangguan hormon, khususnya tiroid.
 Angka tekanan darah yang ideal adalah di bawah 120/80 mmHg.
Namun, hasil pengukuran di bawah 130/90 mmHg masih termasuk
dalam batas normal. Tekanan darah bisa berubah-ubah. Hasil
pengukuran yang tinggi dalam sekali pemeriksaan tidak berarti Anda
otomatis mengidap hipertensi.
 Orang dewasa sehat yang berusia di atas 40 tahun dianjurkan untuk
memeriksa tekanan darah setidaknya sekali dalam lima tahun. Tetapi
jika Anda lebih berisiko mengalami hipertensi, Anda dianjurkan untuk
memeriksa tekanan darah lebih sering, dianjurkan setahun sekali.
 Tekanan darah biasanya diukur memakai sfigmomanometer manual
maupun digital. Kebanyakan dokter kini memakai sfigmomanometer
digital, yaitu alat pengukur tekanan darah yang memakai sensor
elektronik dalam mendeteksi denyut Anda.
 Anda juga bisa melakukan pemeriksaan di rumah jika memiliki
perlengkapan sendiri. Hal ini dimaksudkan agar bisa memantau ukuran
tekanan darah secara berkala dalam jeda sehari. Ini dilakukan guna
memastikan konsistensi tekanan darah Anda.
Tes darah dan urine mungkin akan dianjurkan untuk memeriksa apakah ada
kondisi atau penyakit tertentu yang menjadi pemicu di balik peningkatan
tekanan darah

Penyiar :
Bagaimana gejala hipertensi?

Apoteker :
Dalam beberapa kasus yang langka, seseorang dengan tekanan darah yang
sangat tinggi bisa mengalami gejala seperti, sakit kepala
berkepanjangan, mimisan, dan sesak napas, pandangan kabur atau
penglihatan ganda.
Periksakan diri ke dokter secepatnya jika Anda mengalami gejala-gejala
tersebut. Hipertensi yang tidak segera diatasi bisa mengarah kepada penyakit
serius, seperti stroke dan penyakit jantung.

Penyiar:
Bagaimana penanganan hipertensi?

Ahli Gizi :
Perubahan pada gaya hidup dan konsumsi obat anti-hipertensi bisa menjadi
langkah yang efektif untuk menurunkan hipertensi. Tingginya tekanan darah
dan risiko pasien untuk mengalami penyakit kardiovaskular (seperti serangan
jantung dan stroke) akan menentukan jenis pengobatan yang akan dijalani.
Contoh kondisi yang mungkin menjadi pertimbangan dalam pengobatan
meliputi:
 Jika tekanan darah Anda sangat tinggi (160/100 mmHg atau lebih), harus
dilakukan perawatan secepatnya.
 Jika tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih dan dinilai memiliki
risiko penyakit kardiovaskular pada jangka waktu 10 tahun, Anda perlu
mengonsumi obat-obatan serta mengubah gaya hidup agar lebih sehat.
 Jika tekanan darah sedikit lebih tinggi dari 130/80 mmHg dan memiliki risiko
penyakit kardiovaskular yang rendah, bisa menurunkan tekanan darah cukup
dengan mengubah gaya hidup.

Perubahan gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah bisa terlihat


dampaknya dalam beberapa minggu. Langkah ini dapat dilakukan dengan
cara-cara sederhana seperti:
 Mengonsumsi makanan sehat, rendah lemak, dan seimbang. Misalnya, nasi
merah, buah, serta sayur.
 Mengurangi konsumsi garam hingga kurang dari satu sendok teh per hari.
 Aktif berolahraga. Aktif secara fisik adalah hal paling penting yang bisa
dilakukan untuk mencegah atau mengendalikan hipertensi.
 Menurunkan berat badan.
 Berhenti merokok. Merokok akan meningkatkan peluang Anda
menderita penyakit jantung dan paru-paru secara drastis.
 Menghindari atau mengurangi konsumsi minuman keras.
 Mengurangi konsumsi minuman kaya kafein, seperti kopi, teh, atau cola.
 Melakukan terapi relaksasi, misalnya yoga atau meditasi untuk
mengendalikan stres.
Disiplin tinggi dalam menerapkan gaya hidup sehat akan memberikan dampak
positif yang signifikan pada tekanan darah Anda. Beberapa penderita bahkan
menjadi tidak perlu mengonsumsi obat-obatan karena berhasil menerapkan
perubahan gaya hidup untuk menormalkan tekanan darah.

Penyiar:
Apakah bisa dijelaskan tentang obat pada hipertensi?

Apoteker :
Dalam beberapa kasus hipertensi, pasien perlu mengonsumsi obat-obatan
seumur hidup. Namun, jika tekanan darah telah terkendali dalam bertahun-
tahun, Maka Anda harus berkonsultasi dengan Dokter atau Apoteker untuk
mengambil keputusan berhenti tidak minum obat, Jangan mengambil
keputusan sendiri dalam menghentikan pengobatan.
Prinsipnya adalah bila Anda mengalami hipertensi dan bila Dokter
menganjurkan minum obat antihipertensi maka minumlah obat tersebut
secara rutin dan sesuai dengan anjuran diminum sebelum atau sesudah
makan. Karena ada sebagian obat yang dipengaruhi oleh adanya makanan ada
juga yang tidak. Konsultasikan selalu dengan Apoteker dan Dokter Anda
dalam mengkonsumsi obat.
Ada juga sebagian penderita yang harus mengonsumsi lebih dari satu jenis
obat. Kombinasi ini biasanya diperlukan untuk mengatasi hipertensi yang
lebih sulit dikendalikan. Beberapa jenis obathipertensi seperti captopril,
amlodipine, lisinopril, ramipril, valsartan, irbesartan, nifedipine, metildopa dll.
Bentuk kombinasi misalnya : amlodipine dan diuretik, captopril dan diuretic,

Penyiar :
Jika hipertensi tidak ditangani, apa yang terjadi ?

Apoteker:
Hipertensi akan lebih membebani jantung dan pembuluh darah Anda jika
tidak ditangani dengan seksama. Jenis-jenis komplikasi yang berpotensi
terjadi meliputi:
 Serangan jantung, Hipertensi berpotensi menyebabkan penebalan dan
pengerasan dinding arteri sehingga dapat memicu serangan jantung.
 Aneurisme atau pelebaran abnormal pada arteri. Peningkatan tekanan darah
dapat memicu pelebaran dinding pembuluh darah (seperti menggembung).
Dinding yang menggelembung akan menjadi lemah saat menahan tekanan
aliran darah. Komplikasi ini berpotensi mengancam jiwa, terutama jika
pembuluh darah pecah di otak.
 Pembuluh darah kecil pada ginjal yang rusak akibat hipertensi. Kondisi ini
bisa menghalangi ginjal untuk berfungsi dengan baik. Beberapa gejalanya
adalah pembengkakan kedua tungkai bawah, keinginan untuk buang air kecil
di malam hari meningkat tapi volume urine sedikit, dan hipertensi yang
semakin parah.
 Sindrom metabolik, yaitu munculnya sejumlah masalah kesehatan yang
dialami secara bersamaan. Lingkar pinggang meningkat, tingginya kadar
trigliserida, rendahnya kadar kolesterol baik (HDL), kadar gula darah puasa
yang tinggi, disertai hipertensi akan meningkatkan risiko terjadinya sindrom
metabolik. Sindrom ini juga dikenal sindom resistensi insulin, dimana tubuh
gagal menggunakan insulin dalam darah dengan efektif. Pada akhirnya, risiko
terjadinya penyakit kardiovaskular dan diabtes juga akan meningkat.

Penyiar :
Jadi bagaimana penanganannya dari segi gizi atau pengaturan makanannya
Bu?

Ahli Gizi :
Pengaturan makanan bagi penderita hipertensi adalah dengan Diet Rendah
Garam. Yang dimaksudkan dengan garam dalam diet rendah garam adalah
garam natrium seperti yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl), soda kue
(NaHCO3), baking powder, natrium benzoat, dan vetsin (mono natrium
glutamat). Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk natrium
klorida, dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, sehingga
menyebabkan edema atau ascites dan atau hipertensi..

Penyiar :
Jadi penderita hipertensi tidak boleh menambahkan garam dapur pada
makanannya ya?

Ahli Gizi :
Begini Bu Kristin dan juga Sobat Harmoni terkasih, ada beberapa macam
pemberian diet rendah garam :
1. Diit Rendah Garam I (200 – 400 mg Na), diberikan kepada penderita dengan
oedema, ascites, dan atau hipertensi berat.
Pada diet rendah garam I ini pada pengolahan makanannya tidak diberikan
garam dapur sama sekali dan menghindari bahan makanan yang tinggi
natriumnya
2. Diit Rendah Garam II (600 – 800 mg Na), diberikan kepada penderita
dengan oedema, ascites, dan atau hipertensi yang tidak terlalu berat
Pada diet rendah garam II ini, boleh menggunakan ½ sdt garam dapur atau
sekitar 2 gram garam dapur pada pengolahan makanannya dan tetap
menghindari bahan makanna tinggi natriumnya
3. Diit Rendah Garam III (1000 – 1200 mg Na), diberikan kepada penderita
oedema atau hipertensi ringan
Pada pengolahan makanan diet rendah garam III boleh menggunakan 1 sdt
atau sekitar 4 gr garam dapur.

Penyiar :
Mungkin bisa diberikan contoh bahan makanan yang tinggi natrium itu Bu?

Ahli Gizi :
Contoh bahan makanan yang tinggi Natrium dan tidak dianjurkan bagi
penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah :
1. Sumber Karbohidrat
Roti, biskuit, dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan/atau
baking powder dan soda.
2. Sumber Protein Hewani
Otak, ginjal, lidah, sardin; daging, ikan, susu, dan telur yang diawet
dengan garam dapur seperti daging asap, ham, bacon, dendeng, abon,
keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur asin dan
telur pindang
3. Sumber Protein Nabati
Keju kacang tanah, dan semua kacang-kacangan dan hasilnya yang
dimasak dengan garam dapur
4. Sayuran
Sayuran yang dimasak dan diawet dengan garam dapur dan lain ikatan
natrium, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, dan acar
5. Buah-buahan
Buah-buahan yang diawet dengan garam dapur seperti buah dalam
kaleng, durian dan nangka
6. Lemak
Margarin dan mentega biasa
7. Minuman
Minuman ringan
8. Bumbu
Garam dapur untuk diet RG I, baking powder, soda kue, vetsin, dan
bumbu-bumbu yang mengandung garam dapur seperti : kecap, terasi
maggi, saos tomat, petis dan taoco

Penyiar :
O..begitu ya, jadi bahan makanan apa yang diperbolehkan Bu?

Ahli Gizi :
Bahan makanan yang diperbolehkan atau dianjurkan adalah :
1. Sumber Karbohidrat : Beras, kentang, singkong, tepung terigu, tepung
tapioka, hunkwe, gula, makanan yang diolah dari bahan makanan
tersebut diatas tanpa garam dapur dan soda seperti makaroni, mi,
bihun, roti, biskuit, kue kering
2. Sumber Protein Hewani :Daging dan ikan maksimal 100 gr sehari; telur
maksimal 1 btr sehari
3. Sumber Protein Nabati : Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang
diolah dan dimasak tanpa garam dapur
4. Sayuran : Semua sayuran segar; sayuran yang diawet tanpa garam
dapur dan natrium benzoat.
5. Buah-buahan : Semua buah-buahan segar, buah yang diawet tanpa
garam dapur dan natrium benzoat.
6. Minyak Goreng : Minyak goreng, margarin dan mentega tanpa garam
7. Minuman : Teh encer
8. Bumbu : Semua bumbu-bumbu kering yang tidak mengandung garam
dapur dan lain ikatan natrium. Garam dapur sesuai ketentuan Diet RG
II dan III

Penyiar :
Adakah cara agar hipertensi dapat dicegah?

Apoteker :
Penerapan pola hidup sehat seperti konsumsi makanan bernutrisi, olahraga
teratur, tidak merokok, dan menghindari minuman keras bisa mencegah
hipertensi. Beberapa contoh penerapan yang bisa dilakukan meliputi:
 Makanan. Konsumsilah makanan yang rendah lemak dan kaya serat, seperti
roti dari biji-bijian utuh, beras merah, serta buah dan sayuran. Kurangi
konsumsi garam dalam makanan Anda, setidaknya tidak lebih dari 6 gram
garam per hari (sekitar satu sendok teh).
 Berat Badan. Meski hanya beberapa kilo, menurunkan berat badan akan
membuat perbedaan besar pada tekanan darah dan kesehatan secara
keseluruhan.
 Olahraga. Untuk menurunkan tekanan darah dan menjaga jantung serta
pembuluh darah dalam kondisi baik, olahraga dan rutin beraktivitas perlu
dilakukan. Bagi orang dewasa, beraktivitas dengan intensitas menengah
( bersepeda atau jalan cepat) setidaknya harus dilakukan selama 2 hingga 3
jam setiap minggu.
 Terapi relaksasi, seperti yoga atau meditasi. Terapi-terapi tersebut dapat
membantu Anda untuk mengendalikan stres.
 Minuman keras. Batas konsumsi minuman keras yang dianjurkan dalam
sehari adalah 2 hingga 2,5 kaleng bir berkadar alkohol 4,7persen untuk pria.
Dan maksimal 2 kaleng bir berkadar alkohol 4,7 persen untuk wanita. Risiko
hipertensi akan meningkat jika Anda mengonsumsi minuman keras terlalu
sering dan berlebihan.
 Merokok. Rokok tidak menyebabkan hipertensi secara langsung, tapi akan
mempertinggi risiko serangan jantung dan stroke karena dapat memicu
penyempitan arteri. Kombinasi merokok dan hipertensi akan meningkatkan
risiko penyakit jantungatau paru-paru secara drastis.
 Kafein. Kurangi konsumsi minuman yang mengandung banyak kafein seperti
kopi, teh, cola serta minuman berenergi. Meminum lebih dari empat cangkir
kopi sehari bisa meningkatkan risiko hipertensi.

Penyiar :
Wah…terimakasih banyak informasinya yang diberikan.., pasti sangat
bermanfaat bagi kita semua. Nah kalau ingin berkonsultasi secara langsung
bagaimana caranya?
Ahli Gizi :
Yah..bagi pendengar yang masih memerlukan informasi lebih lanjut silahkan
datang ke Poli Gizi Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu untuk konsultasi gizi
dan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu Blitar untuk
konsultasi obat, yang beralamatkan di jl. Ahmad Yani no 18 Blitar atau
silahkan kunjungi web kami www.budirahayu.com

PENUTUP
→ Info pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu Blitar
→ Tema siaran penyuluhan gizi bulan Pebruari 2017

Anda mungkin juga menyukai