Anda di halaman 1dari 11

TEMA : PENGATURAN DIET PADA AUTISME

Penyiar :
Selamat pagi Sobat Harmoni yang dikasihi Tuhan, seperti yang sudah
diinformasikan sebelumnya bahwa Radio Harmoni bekerjasama dengan
Instalasi Gizi RSK Budi Rahayu dalam memberikan penyuluhan gizi dan
kami hadir setiap sebulan sekali yakni pada hari Kamis pukul 10.00
hingga 11.00 WIB, yang pastinya dengan tema-tema tentang gizi dan
kesehatan yang menarik bagi kita.
Sobat Harmoni, tema kita hari ini adalah Pengaturan Diet Pada Autisme
dengan narasumber ahli gizi RSK Budi Rahayu Blitar, Ibu Maria Dewi.
Ok, langsung aja kita sapa beliau yang telah hadir di Studio Harmoni
pagi ini ...........selamat pagi Bu..bagaimana khabarnya?

Ahli Gizi :
Puji Tuhan saya dalam keadaan baik, dan bagaimana dengan Bu Kristin
sendiri dan juga seluruh Pendengar Harmoni?

Penyiar :
Puji Tuhan saya dalam keadaaan baik dan sehat, saya yakin demikian
pula dengan Sobat Harmoni. Hari ini temanya adalah tentang
Pengaturan Diet pada Autisme. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan
autis?

Ahli Gizi :
Iya Bu, mungkin bagi sebagian orang sudah pernah mendengar kata itu
dan mungkin sebagian belum. Autisme adalah suatu ketidakmampuan
perkembangan kompleks (meliputi ketidakmampuan bersosialisasi
ataupun kelainan perilaku) yang disebabkan oleh adanya kegagalan
syaraf dan berakibat fungsi otak terganggu yang biasanya tampak pada
usia 3 tahun.

Penyiar :
Gejala autisme itu seperti apa Bu?

Ahli Gizi :
Beberapa gejala atau gangguan yang muncul diantaranya :
1. Komunikasi terlambat atau sama sekali tidak dapat berbicara.
Tidak bisa menghubungkan kata-kata dengan arti yang lazim.
Berkomunikasi dnegan bahasa tubuh dan dalam waktu yang
singkat.
2. Dalam bersosialisasi atau bergaul, penderita autisme lebih banyak
mengahabiskan waktunya sendiri daripada dengan orang lain. Dia
tidak tertarik untuk berteman, tidak bereaksi terhadap isyarat-
isyarat dalam bersosialisasi atau berteman seperti misalnya tidak
menatap mata lawan bicaranya atau tersenyum
3. Kelainan Pengindaraan, dimana penderita sensitif terhadap
cahaya, pendengaran, sentuhan, penciuman dan rasa (lidah) dari
mulai ringan sampai berat
4. Gangguan Perilaku, dimana penderita bisa menjadi sangat
hiperaktif atau sangat pasif(pendiam), marah tanpa alasan yang
masuk akal. Amat sangat menaruh perhatian pada satu benda,
ide, aktifitas ataupun orang. Dapt sangat agresif terhadap orang
lain atau dirinya sendiri misalnya seperti membentur-benturkan
kepada, menggigit tubuh dan benda-benda keras. Seringkali sulit
untuk mengubah rutinitas sehari-hari.

Penyiar :

Berarti anak atau penderita autisme ini mengalami gangguan yang sama
ya Bu?

Ahli Gizi :

Walaupun autisme diartikan sebagai sekumpulan gejala, tapi anak-anak


dengan autisme ini dapat menunjukkan kombinasi perilaku dengan
tingkat yang berbeda-beda. Jadi misalnya ada dua anak yang menderita
autisme itu memiliki perilaku yang berbeda. Namun satu hal yang pasti
Mbak Yuan, bahwa anak autis itu bukanlah anak yang memililki
kelainan jiwa (gila). Anak autis adalah anak yang normal yang hanya
mengalami gangguan perkembangan.

Penyiar :
Kalau melihat gejala seperti itu , bagaimana masa depan anak autis
Bu.., mungkin para orang tua yang memiliki anak yang autis pasti
merasa resah..

Ahli Gizi :
Oh.., masa depan anak autis bisa berjalan dengan baik Bu, asalkan
mendapatkan penanganan multi terapi yang memadai dan optimal

Penyiar :
Sebenarnya penyebab autis itu apa ya Bu? Apakah karena penyakit
tertentu atau karena keturunan?

Ahli Gizi :
Banyak pendapat Bu, salah satunya menurut Leo Kanner autisme
disebabkan oleh faktor psikososial yaitu karena kurangnya perhatian
orang tua pada anak sehingga anak kemudian menarik diri dari dunia
diluar dirinya. Sedangkan menurut Dr JAMES BARLI, ahli alergi dan
kepekaan mengatakan bahwa ‘Usus’ disebut sebagai otak kedua karena
antara saluran pencernaan dengan otak selalu ada ‘Komunikasi dua
arah’ terus-menerus. Terjadinya autis juga disebabkan oleh kelainan
peptida di otak yaitu dalam keadaan normal casein (protein susu) dan
gluten (protein gandum), dipecah dalam usus menjadi peptida dan asam
amino.
Akan tetapi berdasarkan penelitian-penelitian terakhir banyak yang
membuktikan bahwa autisme terjadi karena adanya kelainan pada otak
yang dapat diturunkan secara genetik.

Beberapa faktor yang diduga dapat menyebabkan terjadinya autisme


yaitu :
1. Faktor Genetik
Diduga karena adanya kelainan kromosom (ditemukan pada 5 – 20
% penyandang autisme) seperti kelainan kromosom yang disebut
sindrom fragile – x.
2. Kelainan Otak
Adanya kerusakan atau berkurangnya jumlah sel syaraf yang
disebut sel purkinye.
3. Kelainan Neurotransmiter
Terjadi karana impuls listrik antar sel terganggu alirannya.
Neurotransmiter yang diduga tersebut adalah serotonin dan
dopamin.

4. Kelainan Peptida di Otak


Dalam keadaan normal, gluten dan casein dipecah dalam usus
menjadi peptida dan asam amino. Sebagian kecil peptida tersebut
diserap di usus kemudian beredar dalam darah, bila berlebihan
akan dikeluarkan melalui urine dan sebagian lainnya akan disaring
kembali, sehingga peptida yang masuk kedalam otak sedikit
(gliadorphin dan casomordophin) dan peptida tersebut berperan
dalam peningkatan jumlah endorfin dan enkefalin yang dibutuhkan
dalam pengaturan aktivitas otak, bila kadar endorfin dan enkefalin
melebihi kebutuhan maka menyebabkan gangguan perilaku,
persepsi, intelegensia, emosi, dan perasaan.
5. Komplikasi Saat Hamil dan Persalinan
Komplikasi yang terjadi seperti perdarahan pada trimester pertama
gawat janin yang disertai dengan terisapnya cairan ketuban yang
bercampur feces serta obat-obatan yang diminum ibu selama
kehamilan.
6. Teori Kekebalan Tubuh
Terjadi karena kemungkinan adanya interaksi gangguan sistem
kekebalan tubuh dengan faktor lingkungan yang menyebabkan
autisme.
7. Keracunan
Keracunan yang paling banyak dicurigai adalah kerana keracunan
timah hitam atau plumbum.
8. Kejang
Setelah mengalami kejang beberapa anak sering menunjukkan
gejala autis.

Penyiar :
Bagaimana terapi secara gizi untuk penderita autis Bu?

Ahli Gizi :
Untuk pengaturan makannya, meskipun masih kontroversial namun
teori adanya kelainan peptida di otak yaitu ditemukannya gliodorphin
dan casomorphin pada urine adalah yang mendasari diet bebas gluten
dan casein (GFCF) bagi penyandang autisme dapat menjadi
racun/toksik bila dikonsumsi.
Pemberian vitamin B6 disertai dengan magnesium untuk anak autis
berguna bagi peningkatan perbaikan perilaku dan berkurangnya
hiperaktivitas, sedangkan vitamin A, C, E serta mineral Zn dan Se
diperlukan sebagai antioksidan.

Penyiar :
Gluten dan Casein itu apa sih Bu?

Ahli Gizi :
Gluten adalah protein yang terdapat pada tumbuhan seperti wheat
(gandum),oats, barley, rye dan derivatnya.
Casein adalah phospo protein dari susu yang mempunyai struktur mirip
dengan gluten.
Di dalam saluran pencernaan tubuh, makanan dipecah menjadi
komponen komponen yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh
usus halus untuk dipergunakan oleh tubuh. Proses pemecahan menjadi
bentuk sederhana ini dilakukan oleh ENZYM yang ada di saluran
pencernaan.
Contohnya bahan makanan PROTEIN (yang terbentuk dari rangkaian
beberapa asam amino) dalam saluran pencernaan dipecah menjadi asam
amino tunggal dan bentuk paling sederhana inilah yang diserap oleh
tubuh.
Kebanyakan anak penyandang autis mempunyai masalah dalam proses 
mencerna/ memecah protein gluten dan casein. Akibatnya struktur
protein gluten dan casein dalam saluran cerna anak autis tidak terpecah
sempurna menjadi asam amino tunggal melainkan masih dalam bentuk
peptida ( rangkaian beberapa asam amino).
Lalu timbul masalah berikutnya, peptida tersebut keluar dari saluran
pencernaan ( diserap oleh tubuh) masuk dalam ke dalam darah ( pada
normal hal ini seharusnya tidak terjadi ) dan kondisi ini disebut 
"LEAKY  GUT “ (Kebocoran saluran cerna) dimana dinding usus halus
tidak mampu lagi menjadi dinding pemisah antara isi usus halus dan
darah.
Menurut Dr. P. D’Eufemia kondisi ini banyak ditemukan pada anak
penyandang autis. Pada anak normal kebocoran ini mungkin terjadi tapi
segera diatasi oleh sistem kekebalan yang memang berfungsi baik.
Sehingga peptida yang lolos ke darah akan mengakibatkan hal yang
sangat merugikan.

Penyiar :
Mungkin ibu bisa memberikan contoh kria-kira bahan makanan apa
saja yang mengandung gluten dan casein?

Ahli Gizi :
Bahan Makanan Sumber Gluten antara lain : gandum, gabah,
havermout, tepung terigu, tepung maizena, cereal, roti, pasta (spagheti,
mi, makaroni, lasagna), kue kering, biskuit, krakers, puding instan, es
krim, beberapa jenis permen, saus dan bahan makanan lainnya hasil
dari produk gandum dan sereal.
Sedangkan bahan makanan sumber casein antara lain susu sapi, susu
skim, tepung susu, dan produk olahan susu, keju, mentega, margarin,
krim, yogurth, es krim.

Penyiar :
Itu tadi bahan makanan yang mengandung gluten dan casein, berarti
harus dihindari ya Bu..? Berarti anak autis tidak boleh mengkonsumsi
mie ya.., kebanyakan anak kecil kan menyukai mie. Lalu bahan
makanan apa yang aman bagi autisme?

Ahli Gizi :
Ya.. karena diet pada autis adalah Casein Free Gluten Free atau dengan
kata lain bebasa kasein dan gluten, maka bahan makanan yang kaya
glutern dan kasein harus dihindari.
Nah bahan makanan yang aman bagi Autisme adalah beras, tepung
beras, jagung, tepung tapioka, bihun, tepung hunkwe, kentang, semua
jenis telur, daging sapi, daging ayam, ikan laut, ikan air tawar, semua
jenis sayuran dan buah-buahan, kacang-kacangan, tempe, tahu, kacang
hijau.

Penyiar :
Mungkin Sobat Harmoni ada yang bertanya bagaimana memulai
memberikan terapi gizi untuk anak autis yakni Diet CFGF tadi..

Ahli Gizi :
Pengenalan Diet CFGF dapat secara bertahap, saya akan memberikan
contoh

Minggu ke I
Kurangi dan kalau mungkin hapuskan makanan yang berasal dari
terigu dalam bentuk mie.
Solusi   : Cari makanan mirip mie yang berasal dari tepung beras.
Seperti : Bihun, rice spaghetti, corn spaghetti, rice & corn fetucinni,
kwetiauw beras.

Minggu ke II
Selain mie di atas, kurangi atau kalau mungkin hapuskan makanan
yang berupa biskuit. Biskuit yang ada di pasaran bebas terdiri dari
susu, terigu, zat aditif (perenyah, pengawet, perasa, dll).
Solusi   : Cari biskuit dari tepung beras.
Seperti : Produk Oma Lina’s (Kue semprit, kue chocollatechip cookies,
kue krispi)

Minggu ke III
Selain mie, biskuit, roti – kurangi atau kalau mungkin hapuskan
makanan yang berupa roti. Roti biasanya dominan mengandung tepung
terigu dan ragi.
Solusi   : Buatkan makanan yang bebas dari tepung  sebagai camilan.
Seperti : singkong goreng, ubi goreng, kentang goreng.

Minggu ke IV
Selain mie, biskuit, roti – kurangi atau kalau mungkin hapuskan
makanan yang berasal dari susu sapi, seperti: susu bubuk untuk anak
yang banyak di pasaran, keju – kurangi atau kalau mungkin hapuskan
makanan yang berasal dari susu sapi, seperti: susu bubuk untuk anak
yang banyak di pasaran, keju, coklat yang dijual di pasaran.
Solusi   : Susu kedelai dengan tambahan aroma pandan, aroma jahe,
bisa juga ditambah dengan coklat Paskesz (bukan dari produk susu),
susu kentang (Vance dari Free)
Bila diperlukan, kurangi atau hapuskan susu kedelai. Sebagai
penggantinya, pakailah air tajin dari beras.

Minggu ke V
Selain mie, biskuit, roti, susu – kurangi atau kalau mungkin hapuskan
makanan yang banyak mengandung gula, seperti: sirup, permen,
minuman kotak yang dijual di pasaran, soft drink.
Solusi   : No sugar, ganti dengan gula merah, Stevia.

Minggu ke VI
Selain mie, biskuit, roti, susu, gula – atur buah-buahan yang biasa
dikonsumsi anak. Hindari apel, anggur, melon, Selain mie, biskuit, roti,
susu, gula – atur buah-buahan yang biasa dikonsumsi anak. Hindari
apel, anggur, melon, tomat, jeruk, strawberry.
Konsumsi: pepaya, nenas, sirsak, kiwi. Bila perlu dalam bentuk
pudding.

Penyiar :
Apakah ada hal-hal yang lain yang perlu diperhatikan dalam memberi
diet CFGF ini?

Ahli Gizi :
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penatalaksanaan diet GFCF
1. Hindari penggunaan minyak berulang untuk menghindari
terjadinya kontaminasi gluten dan bahan makanan lain.
2. Untuk memenuhi kebutuhan protein susu maka digunakan
sumber bahan makanan yang tinggi kadar wheynya.
3. Untuk mengganti sumber kalsium yang banyak dalam susu dapat
digunakan bahan makanan ikan salmon, kacang kedele, kacang
almond dan sayuran berdaun hijau.
4. Susu kedele yang merupakan alternatif pengganti susu sapi tidak
dianjurkan untuk penyandang autisme yang alergi kacang-
kacangan.
5. Perubahan diet untuk mencapai GFCF sebaiknya dilakukan
secara bertahap karena kemungkinan anak akan menolak diet
tersebut (makanan yang mengandung gluten dan casein biasanya
sangat disukai anak karena rasanya).
6. Hati-hati makanan jadi yang dijual bebas, karena bukan tidak
mungkin makanan tersebut mengandung sumber gluten dan
casein yang tersebunyi.
7. Biasakan membaca label kandungan zat gizi dari produk makanan
jadi.

Penyiar :
Nah yang terakhir nih Bu.., kalau bisa beri satu resep makanan atau
snack untuk diet CFGF ini.., mungkin ibu-ibu di rumah bisa
mempraktekkannya...

Ahli Gizi :
Baik, saya akan berikan satu contoh snack untuk penderita autis yakni
bolu kukus singkong.

BOLU KUKUS SINGKONG (untuk 12 porsi)


Bahan:
 Telur Ayam (pisahkan putih dan kuning) 4 btr
 Gula fruktosa 150 gr
 Singkong parut 300 gr
 Kelapa parut 100 gr
 Tepung beras 100 gr
 Garam secukupnya
Cara Membuat:
1. Kocok putih telur sampai kaku sisihkan.
2. Kocok kuning telur dan gula sampai kental, angkat.
3. Masukkan kelapa, singkong dan tepung beras dalam adonan
kuning telur, aduk.
4. Masukkan putih telur yeng telah kaku, aduk rata beri sedikit
garam.
5. Ambil cetakan plastik kecil, olesi minyak tuang adonan
singkong.
6. Panaskan dandang, masukan adonan kukus kurang lebih 10
menit, setelah matang angkat hidangkan.
Nilai gizi perporsi
Energi 154,3 kalori
Protein 3,35 gram
Lemak 3,28 gram
Karbohidrat 28,04 gram

Penyiar :
Wah..., terimakasih banyak atas informasi tentang autis ini.., ini akan
sangat bermanfaat bagi kita semua.

Ahli Gizi :
Amin.., saya pun berharap demikian....

Penyiar :
Mungkin bisa disampaikan bila ada yang ingin berkonsultasi gizi harus
kemana dan pelayanan apa saja di RSK Budi Rahayu Blitar?

Ahli Gizi :
Yah..bagi pendengar yang masih memerlukan informasi lebih lanjut,
silakan datang ke Poli Gizi Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu Blitar
Jl. Ahmad Yani no 18 Blitar untuk berkonsultasi pada jam dinas yakni
08.00 – 14.30 WIB. Ahli gizi siap membantu anda..

PUSTAKA
Instalasi Gizi, Materi Penyuluhan Gizi Pastoral Care, RSK Budi
Rahayu, 2006
Berbagai sumber di internet

Anda mungkin juga menyukai