Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PEMBAHASAN
Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat pada BAB I, peneliti akan melakukan

pembahasan lebih lanjut mengenai "manfaat buah Mengkudu untuk menurunkan

Hipertensi.". Pembahasannya sebagai berikut:

A. Penyakit Hipertensi yaitu:

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi kronis di mana tekanan

darah meningkat. Hipertensi dapat terjadi selama bertahun-tahun tanpa disadari oleh

penderitanya. Bahkan, tanpa gejala sekalipun, kerusakan pembuluh darah dan

jantung terus berlanjut dan dapat dideteksi.

Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko berbagai


masalah kesehatan, seperti serangan jantung dan stroke.

Untuk mencegah hipertensi, disarankan untuk menjaga berat badan ideal,


tidak merokok, olahraga teratur, dan menghindari stres. Selain itu, kurangilah asupan
garam dan mengonsumsi makanan yang kaya akan omega-3, kalium, kalsium, dan
magnesium.

B. Penyebab dan Gejala Hipertensi


1. Penyebab

Penyebab tekanan darah tinggi atau penyebab hipertensi dibagi menjadi:

 Hipertensi primer

Hipertensi primer menyerang 90% penderita hipertensi.


Penyebabnya tidak diketahui dengan pasti dan cenderung terjadi
bertahap selama bertahun-tahun. Faktor gaya hidup dan genetik
diduga memiliki peranan penting.

 Hipertensi sekunder
Hipertensi yang diketahui penyebabnya, terjadi pada 5-10%
penderita hipertensi. Biasanya muncul tiba-tiba dan menyebabkan
tekanan darah yang lebih tinggi daripada hipertensi primer.

Beberapa kondisi dan obat-obatan yang dapat menyebabkan


hipertensi tipe ini antara lain sleep apnea, masalah ginjal, tumor
kelenjar adrenal, masalah tiroid, cacat bawaan dalam pembuluh
darah, dan obat-obatan tertentu (pil KB, obat flu, obat antinyeri).

2. Gejala

Gejala Hipertensi adalah sebagai berikut

Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering kali tidak menimbulkan


gejala. Namun, pada beberapa orang dengan tekanan darah yang sangat tinggi
dapat muncul gejala berupa:

 Sakit kepala
 Mimisan
 Nyeri dada atau sesak napas

Meski demikian, gejala hipertensi ini tidak spesifik dan baru muncul jika
tekanan darah terlalu tinggi dan mengancam nyawa.

C. Diagnosis Hipertensi
Diagnosis tekanan darah tinggi atau hipertensi sangat mudah sekali, yakni
dengan dengan menggunakan alat pengukur tekanan.

Pengukuran tekanan darah dibagi menjadi empat kategori umum:

 Tekanan darah normal. Tekanan darah Anda normal jika di bawah 120/80
mm Hg.
 Prahipertensi adalah tekanan sistolik yang berkisar dari 120-139 mm Hg,
atau tekanan darah diastolik yang berkisar dari 80-89 mm Hg. Prahipertensi
cenderung memburuk dari waktu ke waktu.
 Hipertensi tahap 1 adalah tekanan sistolik berkisar 140-159 mm Hg, atau
tekanan diastolik berkisar 90-99 mm Hg.
 Hipertensi tahap 2 tergolong lebih parah. Hipertensi tahap 2 adalah tekanan
sistolik 160 mm Hg atau lebih tinggi, atau tekanan diastolik 100 mm Hg
atau lebih tinggi.

Dokter mungkin akan melakukan dua sampai tiga kali pembacaan tekanan
darah, masing-masing pada tiga atau lebih pertemuan terpisah sebelum mendiagnosis
Anda dengan hipertensi. Hal ini dikarenakan tekanan darah biasanya bervariasi
sepanjang hari.
Selain itu, dokter mungkin akan meminta Anda untuk mencatat tekanan
darah Anda di rumah dan di tempat kerja untuk memberikan informasi tambahan.

D. Pencegahan Hipertensi

Berikut cara pencegahan Hipertensi:

1. Olahraga secara rutin

Olahraga rutin dapat mencegah darah tinggi, olahraga yang disarankan adalah
jenis aerobik seperti joging, berenang, bersepeda, atau senam. Lakukan olahraga
secara teratur, minimal 30 menit, sebanyak 3-5 kali dalam seminggu. Dengan
begitu, jantung akan lebih terlatih dan sehat, sehingga hipertensi dapat dicegah.
2. Kurangi dan batasi konsumsi makanan tinggi garam

Membatasi konsumsi garam juga dapat mencegah tekanan darah tinggi karena
garam bersifat menahan cairan. Jika kandungannya berlebihan di dalam tubuh
tinggi, maka cairan akan tertahan di pembuluh darah, sehingga akan
meningkatkan tekanan darah dan membebani kerja jantung.

Makanan cepat saji, makanan beku, dan makanan ber-MSG adalah sumber garam
yang tinggi dan sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan agar terhindar dari
tekanan darah tinggi.

3. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran

Cara mencegah hipertensi juga dapat dilakukan dengan menerapkan pola


makan sehat, salah satunya adalah dengan memperbanyak asupan sayur dan buah.
Buah yang diketahui dapat membantu mengontrol tekanan darah adalah
buah berry, jambu biji, buah naga, pisang, delima, kiwi, persik, dan alpukat.

Untuk sayuran, Anda bisa memanfaatkan seledri. Seledri mengandung


senyawa kemarin yang membantu menurunkan tekanan darah dan membantu
keseimbangan air dalam tubuh. Kandungan phtalides dan antikoagulan dalam
seledri juga mengurangi risiko pembekuan darah dan stroke, serta menurunkan
kadar hormon stres.

Jika tidak suka mengonsumsi seledri secara langsung, Anda tetap bisa
mendapatkan manfaatnya lewat suplemen. Carilah suplemen berbahan seledri
yang mengandung apigenin, yang dapat meringankan gejala hipertensi.

Kandungan tersebut mampu membuat pembuluh darah besar relaks, dengan


cara meningkatkan produksi natrium oksida dan berfungsi sebagai calcium
channel blocker dapat mencegah hipertensi. Sebelum mengonsumsinya, sebaiknya
konsultasikan dengan dokter Anda.

4. Jaga berat badan ideal

Berdasarkan penelitian, seseorang dengan berat badan berlebih


dan obesitas memiliki risiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi. Hal ini
berhubungan dengan masalah metabolisme, yang juga berkaitan
dengan diabetes dan kolesterol.

5. Istirahat cukup

Tanpa Anda sadari, kurang tidur bisa menjadikan tubuh mengalami stres.
Tubuh pun akan memproduksi kortisol (hormon stres). Hormon tersebut memiliki
efek meningkatkan tekanan darah, produksi gula di tubuh, produksi kolesterol,
serta produksi asam lambung.

Semua efek tersebut akan meningkatkan tekanan darah Anda, sehingga sangat
disarankan istirahat yang cukup untuk mencegah darah tinggi.
6. Manajemen stres yang baik

Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, stres bisa bikin tekanan
darah naik. Kalau ini terjadi terus-menerus, efek tersebut nantinya akan bersifat
permanen, sehingga bukan tak mungkin Anda akan terdiagnosis hipertensi ketika
melakukan cek kesehatan. Maka dari itu cara mencegah darah tinggi dengan
manajemen stres sangat tepat.

Setiap manusia tak akan bisa lepas dari stres akibat pekerjaan, kehidupan,
masalah keluarga, atau hal lainnya. Namun, Anda harus mampu mengelola stres
tersebut dengan baik agar tidak berdampak buruk pada kesehatan.

Hindari merenungkan masalah berulang-ulang. Sebaiknya cari tahu akar


permasalahan dan solusinya. Carilah kesenangan, misalnya dengan berolahraga,
melakukan hobi, atau sekadar ngopi bersama teman-teman sambil berbagi cerita.

7. Hindari rokok dan alkohol

Rokok dan alkohol akan meningkatkan risiko penumpukan plak di dinding


pembuluh darah, sehingga menyebabkan penyempitan. Akibatnya, tekanan darah
bisa meningkat.

E. Mengkudu

Mengkudu merupakan buah-buahan berwarna hijau yang banyak ditemukan di


Australia, India, dan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Mengkudu mengandung
berbagai macam zat, salah satunya adalah kalium, yaitu mineral yang mampu
membantu mempertahankan daya tahan tubuh.

Selain digunakan untuk mengobati beberapa kondisi di atas, mengkudu juga


sering digunakan sebagai pelembap dan menyamarkan penuaan dengan cara
dioleskan di kulit. Sayangnya, efektivitas pengobatan dengan mengkudu masih
memerlukan penelitian lebih lanjut.
F. Kandungan Mengkudu
Kandungan buah mengludu yang memang sangat banyak membuat buah ini dicari
dan begitu dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Khasiat-
khasiat tersebut antara lain:

1. Nutrisi
Nutrisi yang terkandung dalam buah mengkudu adalah protein, vitamin, serta
berbagai mineral seperti selenium, dan senyawa-senyawa lainnya.

2. Terpenoid
Zat ini berperan sebagai sintesi organik serta sebagai zat pemulihan sel-sel tubuh
kita.

3. Scolopetin
Scolopetin ini berfungsi sebagai zat anti peradangan dan obat anti alergi yang
ampuh

4. Zat antibacteri
Sari buah mengkudu ternyata juga mempunyai kandungan Zat anti bakteri,
Zat-zat mempunyai kegunaan dalam membunuh beberapa bakteri
penyebar aneka infeksi ke tubuh.

5. Zat Anti Kanker


Zat ini berfungsi untuk melawan sel-sel abnormal penyebab kanker.

6. Zat Asetil
Berperan untuk mematikan kuman

7. Zat Moridon
Zat moridon ini sangat berperan penting dalam melancarkan kita untuk buang air
besar (BAB).

8. Zat soranjidiol
Zat yang satu ini mempunyai peran untuk melancarkan proses buang air kecil.

9. Zat terpenes
Terpenes mempunyai peranan penting untuk meramajakan berbagai sel-sel yang
ada dalam tubuh.

G. Manfaat Mengkudu untuk Hipertensi

Zat aktif dalam mengkudu yaitu scopoletin dan xeronin dapat menurunkan
tekanan darah.Scopoletin bekerja dengan cara menurunkan tahanan atau resistensi
perifer. Besarnya tahan perifer sangat bergantung pada kontraktilitas otot polos
pembuluh darah.Otot polos pembuluh darah diatur oleh sistem saraf simpatis melalui
pengeluaran neurotransmiter noradrenalin di ujung saraf simpatis pada dinding
pembuluh darah. Kontraktilitas otot polos pembuluh darah juga dipengaruhi oleh
fungsi endotel pembuluh darah, karena pada endotel disintesis dan disekresi berbagai
bahan vasokonstriktor dan vasodilator.

Sebagian besar penderita hipertensi adalah hipertensi esensial. Hipertensi esensial


ditandai adanya peningkatan resistensi perifer dengan curah jantung normal.
Sehingga perlu pengobatan yang berfungsi untuk dapat menurunkan resistensi
perifer. Kandungan bahan aktif scopeletin dalam mengkudu memiliki fungsi untuk
menormalkan tekanan darah dengan adanya efek spasmolitik. Efek spasmolitik
ditandai dengan terjadi pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) akibat relaksasi otot
polos,efek tersebut serupa dengancara kerja obat antihipertensi. Efek sebagai
antihipotensi ditunjukkan dengan menghambat inducible nitric oxide synthase
(iNOS), yang akan menghambat pembentukan nitric oxide (NO) karena NO memiliki
efek vasodilatasi.

H. Cara pengkonsumsian Mengkudu untuk Hipertensi

Pada penderita hipertensi yang mendapatkan terapi jus mengkudu 2 kali sehari
yaitu pada 20-30 menit sebelum sarapan dan 20-30 menit sebelum makan malam
didapatkan penurunan tekanan darah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Suidah(2011) mengenai pengaruh mengkudu terhadap penurunan tekanan darah pada
penderita hipertensi di Sidoarjo didapatkan penurunanMAP (Mean Arterial
Pressure). MAPsebelum diberikan terapi minum mengkudu sebesar 116.2672 mmHg
dan MAPsetelah diberikan terapi minum mengkudu sebesar 110.3332 mmHg.
Penurunan MAP responden dalam penelitian ini sebesar 5.934 mmHg.

Simpulan

Kandungan bahan aktif xeronin dan scopoletin dalam buah mengkudu(Morinda


citrifolia L.) dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi menjadi normal.
Mengkudu (Morinda citrifolia L.) aman untuk dikonsumsi karena dikategorikan dalam zat
yang tidak toksik.

Anda mungkin juga menyukai