Anda di halaman 1dari 5

ANATOMI FISIOLOGI

TEKANAN DARAH

Dibuat oleh:

Abdul Rasyid
P07134121050
D3 Teknologi Laboratorium Medik

JURUSAN ANALIS KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
TAHUN 2021/2022
Tekanan Darah

Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah
ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia.

 Umumnya, orang dewasa dengan kondisi tubuh sehat memiliki tekanan darah normal
di bawah atau setara 120/80 mm Hg.

• Angka 120 menunjukkan tingkat tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh
tubuh atau biasa disebut tekanan sistolik.

• Angka 80 berarti tingkat tekanan saat jantung beristirahat sejenak sebelum kembali
memompa lagi atau kerap disebut tekanan diastolik.

• Tekanan darah tergolong normal selama berada di bawah 140/90.

Hipertensi

Suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi. Biasanya hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan darah di atas 140/90, dan dianggap parah jika tekanan di atas
180/120. Tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala. Seiring waktu, jika
tidak diobati, dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti stroke dan serangan jantung,
selain itu juga bisa mengganggu penglihatan, dan menyebabkan kerusakan fatal organ lain
seperti ginjal.

Pola makan sehat dengan sedikit garam, olahraga rutin, dan konsumsi obat dapat membantu
menurunkan tekanan darah.Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya
hipertensi, antara lain:

• Usia lebih dari 55 tahun


• Obesitas
• Perokok
• Konsumsi minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan
• Jarang olahraga
• Konsumsi garam secara berlebihan
• Riwayat hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung dalam keluarga
• Mereka yang memiliki anggota keluarga yang mengidap hipertensi, diabetes atau
penyakit jantung juga lebih berisiko.
Hipotensi

Hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah angka 90/60 mmHg. Tekanan
darah rendah umumnya relatif ringan dan tidak membahayakan penderitanya.

Meski demikian, hipotensi yang terjadi dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko
komplikasi, seperti masalah pada jantung maupun otak.

Selain itu, tekanan darah rendah juga perlu diwaspadai apabila penderitanya menunjukkan
gejala, seperti mual, pusing, kelelahan, dehidrasi, pernapasan menjadi cepat atau dangkal,
hingga pingsan.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipotensi, di
antaranya:

• Kehamilan
• Anemia
• Penyakit Addison (ketidakseimbangan hormon)
• Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
• Efek obat-obatan, seperti obat antidepresan, penghambat alfa atau beta, levodopa
(obat untuk Parkinson), dan sildenafil
• Gangguan jantung
• Dehidrasi
• Menderita alergi atau infeksi parah
• Konsumsi garam berlebih membuat pembuluh darah pada ginjal menyempit dan
menahan aliran darah. Untuk itulah, ginjal memproduksi hormon Renin dan
Angiostenin agar pembuluh darah utama mengeluarkan tekanan darah yang besar
sehingga pembuluh darah pada ginjal bisa mengalirkan darah seperti biasanya.
Cara Menjaga Tekanan Darah Agar Tetap Normal

Tekanan darah normal dapat dipertahankan dengan menjalani pola hidup sehat berikut :

1. Mengonsumsi makanan bernutrisi

Konsumsi makanan bernutrisi merupakan salah satu cara menjaga tekanan darah tetap
normal. Anda dianjurkan untuk mengonsumsi sayuran, makanan rendah lemak, biiji-
bijian, serta makanan dan minuman rendah lemak.

Bagi Anda yang memiliki riwayat darah tinggi, hindari makanan yang mengandung lemak
jenuh, seperti daging merah, mentega, jeroan, dan gorengan. Batasi pula konsumsi
makanan yang mengandung banyak garam, seperti makanan cepat saji dan keripik kentang
kemasan.

Sementara itu, bagi Anda yang sering mengalami darah rendah, ada beberapa jenis
makanan yang dapat dikonsumsi, seperti sayuran hijau, daging ayam, telur, ikan asin, dan
buah-buahan yang mengandung banyak air, misalnya semangka.

2. Membatasi asupan kafein

Konsumsi kafein berlebih atau dalam jangka panjang dipercaya dapat meningkatkan
tekanan darah. Untuk menjaga tekanan darah tetap normal, Anda disarankan untuk
mengurangi minum minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan minuman bersoda, serta
perbanyak mengonsumsi air mineral.

Sebaliknya, seseorang dengan riwayat darah rendah justru dianjurkan untuk mengonsumsi
minuman berkafein. Meski demikian, jumlahnya pun perlu dibatasi dan hindari konsumsi
jenis minuman tersebut pada malam hari.

3. Berolahraga secara rutin

Rutin melakukan aktivitas fisik atau berolahraga minimal 30 menit setiap harinya dapat
mempertahankan tekanan darah tetap normal.

Bagi yang menderita hipertensi, aktivitas fisik secara rutin dapat menurunkan tekanan
darah ke angka yang lebih aman. Beberapa contoh aktivitas fisik yang bisa dilakukan,
misalnya berjalan kaki, bersepeda, dan berenang.

4. Mengelola stres
Aktivitas sehari-hari yang padat dapat menyebabkan stres. Namun, stres yang tidak
dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi.

Untuk meringankan stres, Anda dapat melakukan beberapa teknik mengelola stres, seperti
melatih pernapasan, meditasi, dan senam pilates.

Anda mungkin juga menyukai