Anda di halaman 1dari 5

TEKANAN DARAH TINGGI (HIPERTENSI)

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.
Pada Hipertensi terdapat keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau
tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.

Hipertensi The Silent Killer.


Hipertensi sering disebut “the silent killer” karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita
tidak tahu kalau dirinya mengidap hipertensi, tetapi kemudian mendapatkan dirinya sudah
terdapat penyakit penyulit atau komplikasi dari hipertensi. Secara umum, hipertensi
merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri
menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan
jantung dan kerusakan ginjal.

Diketahui bahwa hanya sepertiga penderita hipertensi (36,8%) yang terdiagnosis oleh tenaga
kesehatan dan hanya 0,7% yang minum obat.

Penyebab hipertensi
1. Hipertensi Essensial / hipertensi primer
Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya. Sekitar 90% Hipertensi merupakan
Hipertensi Essensial.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi yang disebabkan karena adanya kelainan pada organ lain, misalnya kelainan
pada pembuluh darah, ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroidi), penyakit pada
kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme)

Untuk mengetahui ada atau tidaknya hipertensi perlu dilakukan pengukuran darah minimal 2
kali dengan jarak 1 minggu. Berikut adalah Klasifikasi Hipertensi menurut JNC - VII 2003

Terdapat dua Faktor Risiko Hipertensi yaitu,


1. Faktor Risiko yang tidak dapat diubah. Adalah faktor risiko yang melekat pada penderita
Hipertensi dan tidak dapat diubah,diantaranya yaitu :
- Umur
- Jenis Kelamin
- Genetik
2. Faktor Risiko yang dapat diubah. Adalah faktor risiko yang diakibatkan perilaku tidak sehat
dari penderita hipertensi antara lain :
- Merokok
- Diet rendah serat
- Dislipidemia
- Konsumsi garam berlebih
- Kurang aktivitas fisik
- Stres
- Berat badan berlebih/ kegemukan
- Konsumsi alcohol
GEJALA
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak
sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah
tinggi (padahal sesungguhnya tidak).
Gejala yang dimaksud adalah :
Sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja
terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang
normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
• sakit kepala
• kelelahan
• mual
• muntah
• sesak nafas
• gelisah
• pandangan menjadi kabur
yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena
terjadi pembengkakan otak.
Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

Pencegahan HIPERTENSI
Hipertensi bisa dicegah dengan mengatur pola makan sehari-hari. Dimulai dari membatasi
konsumsi gula kurang dari 50 gram per hari atau kurang dari 4 sendok makan per hari. Kemudian,
batasi konsumsi garam menjadi kurang dari 5 gram per hari atau 1 sendok teh per hari. Pada saat
memasak gunakan garam sedikit saja dan batasi konsumsi makanan cepat saji serta makanan
olahan.
Konsumsi daging berlemak dan minyak goreng juga perlu dibatasi menjadi kurang dari 5 sendok
makan per hari. Sebagai pengganti dari daging berlemak, konsumsilah ikan sedikitnya 3 kali
seminggu untuk mencukupi kebutuhan protein dan lemak tubuh. Tambahkan menu buah-buahan
dan sayuran menjadi 5 porsi (400-500 gram) per hari. Selain itu, rutinlah mengecek tekanan darah.
Pengendalian Hipertensi
Apabila sudah menderita hipertensi, maka kita perlu mengendalikan tekanan darah dengan cara
menerapkan PATUH dan Makan Gizi Seimbang.
PATUH adalah singkatan dari:
- Periksa kesehatan secara rutin dan mengikuti anjuran dokter.
- Atasi penyakit dengan pengobatan teratur.
- Tetap menjaga kebiasaan makan dan gizi seimbang.
- Upayakan aktifitas yang aman bagi hipertensi.
- Hindari asap rokok, konsumsi alkohol maupun zat karsinogenik lainnya.

Makan Gizi Seimbang


Modifikasi diet terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada pasien Hipertensi. Prinsip diet
yang dianjurkan adalah gizi seimbang : Membatasi gula, garam, cukup buah, sayuran, kacang-
kacangan, biji-bijian, makanan rendah lemak jenuh, menggantinya dengan unggas dan ikan yang
berminyak. Dianjurkan untuk makan buah dan sayur 5 porsi per-hari, karena cukup mengandung
kalium yang dapat menurunkan tekanan darah. Kalium klorida 60-100 mmol/hari akan
menurunkan tekanan darah sistolik (TDS) 4,4 mmHg dan tekanan darah diastolik (tdd) 2,5 mmHg.
Refferensi :
P2PTM Kemenkes RI
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3993/5/Chapter2.doc.pdf
http://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic/pencegahan-dan-pengendalian-hipertensi-mengurangi-
risiko-hipertensi
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-
darah/kendalikan-hipertensi-dengan-patuhmedicastore.com by:Dr.Sadeli Ilyas

Editor :
dr. Eka Sinatria P, AIFO-K., M.M.

Anda mungkin juga menyukai