Disusun oleh:
Abdul Rasyid
P07134121050
D3 Teknologi Laboratorium Medis
1. Limbah Medis
Limbah klinis berasal dari pelayanan medis, perawatan, gigi, veterinary, farmasi atau
yang sejenisnya serta limbah yang dihasilkan rumah sakit pada saat dilakukan
perawatan, pengobatan atau penelitian. Berdasarkan potensi bahaya yang
ditimbulkannya limbah klinis dapat digolongkan dalam limbah benda tajam,
infeksius, jaringan tubuh, citotoksik, farmasi, kimia, radio aktif dan limbah plastik
(Fauziah, 2005). Limbah medis dibagi menjadi 2 yaitu limbah medis padat dan non
padat. Berikut merupakan limbah medis padat yaitu :
a. Limbah Benda Tajam
Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi,
ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit, misalnya
jarum hipodermik, perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau
bedah. Selain itu meliputi benda-benda tajam yang terbuang yang mungkin
terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun
atau radio aktif. Pengelolaan limbah benda tajam adalah dengan cara harus
dikumpulkan dalam satu wadah tanpa memperhatikan terkontaminasi atau
tidaknya. Wadah tersebut harus anti bocor, anti tusuk dan tidak mudah untuk
dibuka sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak dapat membukanya.
Jarum harus dipisahkan sehingga tidak dapat digunakan kembali.
b. Limbah Infeksius
d. Limbah Sitotoksik
e. Limbah Farmasi
f. Limbah Kimia
g. Limbah Radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang
berasal dari penggunaan medis atau riset radionucleida. Asal limbah ini antara
lain dari tindakan kedokteran nuklir, radioimmunoassay dan bakteriologis yang
dapat berupa padat, cair dan gas. Pengelolaan limbah radioaktif harus dilakukan
oleh tenaga yang terlatih yang diatur dalam kibijakan strategi nasional yang
menyangkut perturan, infrastruktur, organisasi pelaksana (Depkes RI, 2006).
h. Limbah Plastik
Limbah plastik adalah bahan plastik yang dibuang oleh klinik, rumah sakit
dan sarana pelayanan kesehatan lain seperti barang-barang dissposable yang
terbuat dari plastik dan juga pelapis peralatan dan perlengkapan medis (Ditjen
PP, 2011). Pengelolaan sampah plastik harus dilihat dari jenis sampah, apakah
sampah plastik mengandung bahan kimia, atau termasuk dalam sampah
infeksius. Pengelolaan sampah plastik sama dengan cara pengelolan pada
sampah infeksius ataupun non infeksius.
Limbah cair medis adalah limbah cair yang mengandung zat beracun,
seperti bahan-bahan kimia anorganik. Zat-zat organik yang berasal dari air
bilasan ruang pelayanan medis apabila tidak dikelola dengan baik atau
lanngsung dibuang ke saluran pembuangan umum akan sangat
a. Kotoran manusia seperti tinja dan air kemih yang berasal dari kloset dan putaran
di dalam toilet atau kamar mandi.
b. Air bekas cucian yang berasal dari laundry (Chandra, 2007).
Bau, Y. R. (2019). Penanganan Limbah Medis dan Limbah Non Medis. Fakultas
Olahraga dan Kesehatan. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo . Dipetik April
12, 2022, dari www.academia.edu/41058764/MAKALAH_K3_fixx_BISMILLAH