IKM C 2015
Kelompok 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
101511133012
101511133036
101511133066
101511133093
101511133129
101511133148
101511133163
101511133190
101511133223
BAB I
Standar Pelayanan Rumah Sakit
1.1 Definisi Standar Pelayanan Rumah Sakit
standar
pelayanan
bertujuan
sebagai
panduan
dalam
BAB II
Standar Pengelolaan Limbah Medis Rumah Sakit
2.1 Definisi dan Klasifikasi Limbah Medis Rumah Sakit
Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
Rumah Sakit dalam bentuk padat, cair, pasta (gel) maupun gas yang dapat
mengandung mikroorganisme pathogen bersifat infeksius, bahan kimia
beracun, dan sebagian bersifat radioaktif (Depkes, 2006). Dari total jumlah
limbah yang dihasilkan rumah sakit 85%
limbah
medis
yang
berbahaya
(Pruss,Giroult,Rushbrook(WHO),1999) :
1. Infectious waste
Limbah diduga mengandung patogen (bakteri, virus,parasit, atau
jamur) dalam konsentrasi atau jumlah yang cukup untuk menyebabkan
penyakit atau menginfeksi susceptible hosts.. Kategori ini meliputi:
a. Perkembangan kuman dan stok dari agen infeksius di unit laboratorium
b. Limbah dari aktivitas operasi dan otopsi pada pasien dengan penyakit
menular , misalnya jaringan tubuh, dan bahan-bahan atau peralatan
yang telah kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya.
c. Limbah dari pasien yang terinfeksi di bangsal isolasi (misalnya tinja,
perban dari luka yang terinfeksi atau luka oprasi, pakaian kotor yang
terinfeksi darah atau cairan tubuh lainnya.
d. Limbah dari pasien terinfeksi yang sedang menjalani pengobatan
hemodialysis.
e. Alat atau bahan medis lainnya yang telah kontak dengan manusia
ataupun hewan yang terinfeksi.
2. Pathological waste
Terdiri dari jaringan, organ, bagian tubuh, janin,darah, dan cairan
tubuh lainnya, yang merupakan limbah anatomi medis.
3. Sharps
Benda tajam adalah item yang bisa menyebabkan luka atau luka
tusukan, misalnya jarum, jarum suntik, pisau bedah (scalpel) ,infusset, dan
medical sharps lainnya.
4. Pharmaceutical waste
Limbah farmasi meliputi batas kadaluarsa, tidak terpakai, tumpah,
dan terkontaminasi produk farmasi seperti obat-obatan, vaksin, dan serum
yang tidak lagi digunakan dan perlu dibuang secara tepat. Kategori ini juga
termasuk item diabaikan yang digunakan dalam pharmaceuticals handling
, seperti botol atau kotak dengan residu, sarung tangan, masker, tabung
konektor, dan drug vials.
5. Genotoxic waste
Merupakan -hazardous tinggi (sangat berbahaya) dan mungkin
Radioactive waste
Limbah yang mengandung bahan radioaktif contoh, cairan yang
pada
Menteri
Kesehatan
R.I.
No.1204/MENKES/SK/X/2004) , yaitu :
a. Limbah infeksius dan limbah patologi, penyimpanannya pada tempat
sampah berplastik kuning.
b. Limbah farmasi (obat kadaluarsa), penyimpanannya pada tempat
sampah berplastik coklat.
c. Limbah sitotoksis adalah limbah berasal dari sisa obat pelayanan
kemoterapi. Penyimpanannya pada tempat sampah berplastik ungu.
d. Limbah medis padat tajam seperti pecahan gelas, jarum suntik, pipet
dan alat medis lainnya. Penyimpanannya pada safety box/container.
A 2.
(-hazardous waste).
BAB III
Standar Operasional Pengelolaan Limbah Medis Rumah Sakit
3.1 Dasar Hukum Pengelolaan Limbah Medis Rumah Sakit
3.1.1 Dasar Hukum Pengelolaan Limbah Medis Internasional
Dasar hukum internasional mengenai pengelolaan limbah medis
rumah sakit terdapat pada kebijakan The Internasional Solid Waste
Association (ISWA) yang merupakan suatu organisasi penjamin standar
pengelolaan limbah disemua sektor industri termasuk rumah sakit..
Kebijkan yang dikeluarkan ISWA dalam bidang pelayanan kesehatan
berisi mengenai pengelolaan limbah berupa pemisahan limbah, tempat
penampungan, pangangkutan dan pengolahan serta pembuangan akhir
limbah rumah sakit. Prinsip-prinsip kebijakan ISWA antara lain :
a. ISWA meberikan perhatian khusus mengenai optimalisasi penggunaan
sumber daya dan maksimalisasi daur ulang serta memperhitungkan isu
pembangunan berkelanjutan dalam pengolahan limbah.
standar
pelayanan
minimal
menyebabkan
terbentuknya
Pelayanan Minimal (SPM) rumah sakit dan dijelaskan lebih lanjut dalam
Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan rumah sakit secara
otonomi. Namun, kebijakan yang dimiliki rumah sakit harus tetap berpegang
pada standar internasional maupun nasional. Contoh kebijakan dalam
pengelolaan limbah rumah sakit adalah pemisahan tong sampah yang diberi
warna. Hal ini akan memudahkan dalam membedakan jenis sampah rumah
sakit dan mempermudah pengelolaannya.
3.3 Penerapan Kebijakan
CONCLUSION
Hospital waste is all waste resulting from activities hospitals in solid,
liquid, paste (gel) or gas can contain pathogenic microorganisms are infectious,
toxic chemicals, and some radioactive (Depkes, 2006). From the total number of
hospital waste produced 85% of waste is a type of Non-Hazardous / General
Waste and 15% are type-Hazardous.
Management of liquid waste handling regulated medical hospital in
Minister of Health No. 1204 / Menkes / SK / X2004 are each required to have a
health care facility Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) as a condition of the
health of the hospital environment.
Minimum Service Standards Hospitals are the kinds of hospital services
which must be implemented by the government / provincial / district / city
governments to set performance standards.
Based on the decision of the Minister of Health of the Republic of
Indonesia No. 129 / Menkes / SK / II / 2008 on Minimum Service Standards for
Hospitals, indicators and standards of hospital medical waste management that is,
of Waste Quality and Solid Waste Management infectious.
Basic international law on the management of hospital medical waste
contained in the policy of the International Solid Waste Association (ISWA),
which is a guarantor of standards for waste management organizations in all
industry sectors including hospitals. ISWA policies issued in the the health service
on the management of waste containing such waste separation, shelter,
transportation and for processing and final disposal of hospital waste.
The existence of minimum service standards cause the formation of policy.
Regulated medical waste management policy in the Minimum Service Standards
(SPM) hospital and are further explained in the Standard Operating Procedure
(SOP) management of hospital autonomy. However, policy-owned hospitals must
correspond with international and national standards.
DAFTAR PUSTAKA
A, Pruss., Giroult, E., Rushbrook, P. 1999. Safe Management of Wastes From.
Health-Care Activities. Published by the World Health Organization.
Dasar Hukum Internasional Yves Chartier., Jorge Emmanuel (eds). 2014. Safe
Management of Wastes from Health Care Activities. World Health Organization
Press, Geneva
Depkes RI, 2004. Keputuan Menteri Kesehatan No. 1204/MENKES/SK/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, Jakarta : Depkes RI
Griffin, D., 2006, Hospitals, What they are and how they work, 3rd Ed., Jones and
Bartlett Publ., Boston.
Peraturan Menteri Kesehatan no 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit
10