Anda di halaman 1dari 106

PENDAFTARAN BAYI BARU LAHIR

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
15/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Proses Pendaftaran Bayi Baru Lahir adalah proses administrasi
pendaftaran bayi baru lahir di RSE sebagai pasien baru.
Tujuan 1. Sebagai acuan memperlancar proses administrasi.
2. Sebagai acuan mendukung pelaporan tiap unit terkait.
3. Sebagai acuan mewujudkan pelayanan yang optimal.
4. Sebagai acuan Agar bayi baru lahir mendapatkan nomor Rekam
Medik
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 1
Prosedur Setiap bayi baru lahir akan diberikan surat pengantar rawat inap oleh
perawat untuk dibawa keluarganya ke tempat pendaftaran pasien (
TPP ).
1. Lakukan standar Prosedur Operasional Cara Penyambutan tamu.
2. Orang tua bayi mengisi form data pribadi pasien baru.
3. Untuk bayi baru lahir masih menggunakan nama ibunya dengan
ditambahkan Ny, By di belakang nama ibu.
Contoh : Kiki Lestari, Ny, By.
Petugas Pendaftaran melakukan :
a. Input data pribadi bayi ke komputer.
b. Minta orang tua bayi untuk mengisi form
pernyataanpembayaran, formulir persetujuan umum, formulir
edukasi pasien dan keluarga serta formulir persetujuan
pelepasan informasi rekammmedis untuk
asuransi/perusahaan.Minta kartu identitas orang tua bayi
untuk difotokopi.
c. Lakukan Registrasikan bayi baru lahir ke registrasi rawat inap.
d. Pilih daftar dokter yang merawat.

PENDAFTARAN BAYI BARU LAHIR

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
15/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Prosedur e. Pilih daftar kamar
f. Cetaklah label sebanyak 20 lembar.
g. Cetaklah RM .B.1.1
h. Menyusun/Menyatukan formulir yang sudah ditanda
tangani oleh pasien.
i. Memberikan 1 lembar lebel yang berisi data pasien
yang dirawat guna mendapatkan 1 free parkir di pos
security.
j. Arahkan orang tua untuk kembali ke ruang
perawatan .

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 2
Unit / Instalasi Terkait Bagian Keperawatan Kamar Bersalin.

PENERIMAAN PASIEN DENGAN KASUS


KECELAKAAN LALU LINTAS (KLL)

No. Dokumen Halaman


RUMAH SAKIT No. Revisi
20/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
St. ELISABETH 1

Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 3
Pengertian Penerimaan Pasien dengan Kasus Kecelakaan adalah Tata cara
pelayanan kepada pasien yang masuk dengan kasus kecelakaan
Tujuan Sebagai acuan langkah langkah dalam memberikan pelayanan yang
cepat dan tepat kepada pasien dengan kasus kecelakaan
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur 1. Pasien datang dengan kasus KLL (Kecelakaan Lalu Lintas),
2. Arahkan Pasien/kelurga/orang yang menolong ke bagian TPP,
untuk mendaftarkan pasien tersebut
3. Tanyakan Identitas pasien sesuai dengan ID Card
4. Tanyakan penjaminan pasien, apakah Jasa Raharja atau pribadi
5. Pasien dengan jaminan Jasa Raharja :
a. Tanyakan ada laporan polisi (LP), jika belum keluarga
diarahkan ke kantor polisi bagian Lakalantas untuk
membuat laporan polisi
b. Ada identitas diri
c. Arahkan keluarga pasien ke Jasa Raharja untuk mendapatkan
surat jaminan
d. Surat jaminan digunakan sebagai persyaratan klaim tagihan
pasien
Unit / Instalasi Terkait 1. Perawat IGD
2. Tempat Penerimaan Pasien

PEMBATALAN REGISTRASI PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
21/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 4
Pengertian Pembatalan Registrasi Rawat Jalan adalah proses pembatalan
pendaftaran pasien rawat jalan yang dikarenakan oleh beberapa
sebab seperti, salah input nomor RM, pasien tidak jadi berobat,
pindah poli, dokter tidak praktek atau karena permintan pasien
sendiri.
Tujuan 1. Memperlancar proses administrasi.
2. Mendukung pelaporan tiap unit terkait.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur Pasien atau perawat menginformasikan ke bagian pendaftaran
bahwa pasien batal berobat, petugas melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Pilih menu registrasi rawat jalan.
2. Pilih nama pasien tersebut.
3. Pilih menu pembatalan.
4. Pilih alasan pembatalan lalu pilih OK.
Unit / Instalasi Terkait -

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 5
KOREKSI DATA PASIEN BARU

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
22/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Koreksi Data Pasien Baru adalah proses pengecekan data pribadi
pasien sebelum diinput oleh petugas pendaftaran.
Tujuan 1. Sebagai acuan memperlancar proses administrasi.
2. Sebagai acuan mendukung pelaporan tiap unit terkait.
3. Sebagai acuan menghindari status ganda.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur Pasien baru datang ke tempat pendaftaran pasien ( TPP ) untuk
mengisi form data pribadi pasien baru, kemudian petugas pendaftaran
meneliti kelengkapan dan keakuratan data dengan cara
mewawancarai pasien agar tidak terjadi kesalahan input data.
Petugas Pendaftaran melakukan :
1. Jika data yang diberikan sudah lengkap dan benar, petugas
mengecek di komputer sesuai dengan identitas pasien untuk
mengetahui kemungkinan pasien tersebut sudah terdaftar di
database RSE.
2. Jika pasien sudah terdaftar di database, petugas tidak perlu
menginput data pasien, cukup menggunakan data yang sudah
ada.
3. Jika pasien belum terdaftar di database, petugas akan
menginput data pasien ke computer.
4. Lanjutkan ke proses registrasi.
Unit / Instalasi Terkait -

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 6
KOREKSI DATA PASIEN LAMA

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
23/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Koreksi Data Pasien Lama adalah proses pembaharuan data pasien
menjadi lebih lengkap dan akurat yang dikarenakan adanya kesalahan
input atau perubahan data pribadi pasien.
Tujuan 1. Sebagai acuan memperlancar proses administrasi.
2. Sebagai acuan mendukung pelaporan tiap unit terkait.
3. Sebagai acuan untuk mewujudkan pelayanan yang optimal.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur Pasien datang ke tempat pendaftaran pasien ( TPP ) untuk
memberitahukan petugas bahwa data pribadi pasien yang
bersangkutan ada kesalahan atau perubahan data.
Petugas Pendaftaran melakukan :
1. Arahkan pasien untuk mengisi form data pribadi pasien baru
kembali.
2. Pastikan data yang ditulis sudah benar sesuai dengan identitas
pasien, dengan meminta ktp/sim/identitas lainya.
3. Pilih Modul Rekam Medik di tabel master yang berisi update
data pasien.
4. Rubahlah data pasien lama sesuai dengan perubahan data terbaru
5. Simpan data tersebut di komputer.
6. Serahkan berkas pasien ke bagian Rekam Medik untuk
dimasukan ke status Rekam Medik pasien.
Unit / Instalasi Terkait -

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 7
PENDAFTARAN PASIEN DARI IGD DIRUJUK KE
POLI SPESIALIS

RUMAH SAKIT No. Dokumen Halaman


No. Revisi
St. ELISABETH 24/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1

Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pendaftaran Pasien dari IGD dirujuk ke poli spesialis adalah proses
administrasi pendaftaran pasien rawat jalan dari IGD sebelum pasien
tersebut mendapatkan pelayanan di poliklinik tujuan.
Tujuan 1. Sebagai acuan memperlancar proses administrasi.
2. Sebagai acuan mendukung pelaporan tiap unit terkait
3. Sebagai acuan pasien mendapatkan pelayanan yang optimal.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur 1. Lakukan Standar Prosedur Operasional Cara Penyambutan Tamu.
2. Perawat IGD menginformasikan ke petugas pendaftaran bahwa
pasien akan dirujuk ke klinik spesialis.
3. Regristasikan pasien tersebut ke klinik Spesialis yang di tuju
dengan cara mentransfer dari unit layanan IGD ke klinik tujuan.
4. Berikan label kepada pasien sesuai dengan poli spesialis yang
dituju.
5. Arahkan ke kasir untuk membayar jasa dokter dan administrasi
6. Arahkan ke poli yang dituju.
Unit / Instalasi Terkait -

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 8
PENDAFTARAN PASIEN RUJUKAN DARI KLINIK SPESIALIS
KE KLINIK SPESIALIS LAIN

RUMAH SAKIT No. Dokumen Halaman


No. Revisi
St. ELISABETH 25/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1

Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Penerimaan Pasien dari Klinik Spesialis ke Klinik Spesialis Lain
adalah proses administrasi penerimaan pasien yang dirujuk ke klinik
spesialis selanjutnya, dimana pasien mendaftar di dua spesialis atau
lebih.
Tujuan 1. Sebagai acuan memperlancar proses administrasi.
2. Sebagai acuan Mendukung pelaporan tiap unit terkait.
3. Sebagai acuan Pasien mendapatkan pelayanan yang optimal.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur 1. Informasikan ke bagian pendaftaran bahwa pasien akan dirujuk ke
klinik spesialis yang lain.
2. Pasien datang ke bagian pendaftaran untuk melakukan registrasi
ulang.
3. Lakukan standar Prosedur Operasional Cara Penyambutan Tamu.
4. Registrasikan pasien tersebut dengan cara menstransfer dari unit
layanan sebelumnya ke klinik tujuan.
5. Pilih daftar nama dokter.
6. Cetak label sesuai klinik spesialis yang dituju
7. Berikan label kepada pasien.
8. Arahkan ke bagian kasir untuk membayar jasa dokter dan
administrasi.
9. Arahkan pasien ke klinik spesialis yang dituju.
Unit / Instalasi Terkait Perawat poli

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 9
PENDAFATARAN PASIEN RUJUKAN DARI LUAR
KE IGD/KLINIK SPESIALIS

RUMAH SAKIT No. Dokumen Halaman


No. Revisi
St. ELISABETH 26/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
1

Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pendaftaran Pasien Rujukan dari Luar ke IGD/Klinik Spesialis adalah
proses administrasi penerimaan pasien rujukan dari dokter luar RS St.
Elisabeth dengan membawa surat rujukan untuk berobat di
IGD/klinik spesialis.
Tujuan 1. Sebagai acuan memperlancar proses administrasi.
2. Sebagai acuan mendukung pelaporan tiap unit terkait.
3. Sebagai acuan Pasien mendapatkan pelayanan yang optimal.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur 1. Lakukan Standar Prosedur Operasional Cara Penyambutan Tamu.
2. Pasien mendaftar kebagian pendaftaran dengan menunjukkan
surat pengantar/rujukan dari dokter luar RS St. ELISABETH.
3. Lakukan :
a. Baca isi surat rujukan.
b. Cek tujuan rujukan.
c. Cek unit layanan yang dituju, dengan kemungkinan-
kemungkinan sebagai berikut :
1) Pasien dirujuk ke dokter IGD.
2) Pasien dirujuk ke dokter spesialis.
3) Pasien dirujuk untuk mendapatkan pemeriksaan
penunjang (laboratorium atau radiologi). Khusus untuk
hal ini, pasien tidak perlu mendaftar dibagian
pendaftaran, tetapi dapat langsung mendaftar di unit
layanan penunjang yang dituju dengan menunjukkan
surat rujukan.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 10
PENDAFATARAN PASIEN RUJUKAN DARI LUAR
KE IGD/KLINIK SPESIALIS

RUMAH SAKIT No. Dokumen Halaman


No. Revisi
St. ELISABETH 26/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
1

Prosedur
d. Lakukan prosedur penerimaan pasien rawat jalan pribadi
untuk yang dirujuk ke IGD/klinik spesialis.
e. Arahkan pasien ke unit yang dituju.
Unit / Instalasi Terkait 1. IGD
2. Perawat poli

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 11
RESERVASI KAMAR RAWAT INAP

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 27/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Proses Reservasi Kamar rawat inap adalah proses pemesanan kamar
untuk rawat inap melalui telepon atau datang langsung dengan
batas waktu maksimal selama 2 jam.
Tujuan 1. Sebagai acuan memperlancar proses administrasi.
2. Sebagai acuan mendukung pelaporan tiap unit terkait.
3. Sebagai acuan pasien mendapatkan pelayanan yang optimal.
4. Sebagai acuan pasien mendapatkan kepastian
ketersediaan kamar perawatan.
5. Sebagai acuan mencegah kamar kosong karena
pembatalan pemesanan tanpa pemberitahuan.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur 1. Setiap pasien yang akan melakukan pemesanan kamar perawatan
melalui telepon atau datang langsung akan diarahkan oleh
petugas ke IGD untuk konsultasi tentang penyakitnya.
2. Bila sudah mendapat persetujuan dari IGD untuk dirawat, maka
Petugas Pendaftaran melakukan :
a. Tanyakan kelas yang diinginkan
b. Catat nama,umur,jenis kelamin, alamat dan nomor telepon
yang bisa dihubungi.
c. Buka Menu keperawatan Informasi Kamar dan Bed
keperawatan
Hubungi petugas keperawatan untuk memesan kamar Bila
kamar yang diinginkan tersedia, dan pasien setuju untuk
reservasi, petugas menginformasikan pada pasien bahwa
batas waktu pemesanan kamar hanya 2 jam dan bila lebih
dari 2 jam pasien belum datang, maka dianggap batal.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 12
RESERVASI KAMAR RAWAT INAP

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 27/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
1
St. ELISABETH
Prosedur d. Informasikan ke bagian keperawatan kalau pasien setuju
untuk reservasi.
Unit / Instalasi Terkait -

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 13
PENDAFTARAN RAWAT INAP

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
28/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pendaftaran pasien rawat inap adalah suatu upaya mengidentifikasi
pasien sesuai dengan kriteria pelayanannya, yang dilakukan oleh
petugas penerima pasien saat kontak pertama
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk memberikan
pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan sesuai dengan misi
dan sumber daya rumah sakit.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur 1. Sapa pasien/keluarga, dengan menyampaikan selamat pagi /
siang / malam, ada yang bisa dibantu?
2. Lakukan proses penerimaan sesuai dengan surat pengantar rawat
inap.
3. Cari kamar sesuai dengan permintaan pasien dan jelskan harga
kamar dan fasilitasnya
4. Lihat di system rumah sakit Lembar Kerja Ranap, menghubungi
ruang perawatan untuk pemesanan kamar
5. Tanyakan penanggung biaya perawatan apakah asuransi,
perusahaan, JKN atau umum
6. Lakukan penjelasan ketentuan pasien rawat inap / General
Concern
7. Anjurkan pasien membayar uang muka sesuai aturan yang berlaku
8. Minta Kartu identitas pasien dan penanggung jawab untuk di foto
copy
9. Lakukan prosedur pemasangan gelang pasien
Persilakan pasien atau keluarga untuk menunggu di
IGD/Polikilinik, untuk proses transfer pasien ke perawatan

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 14
PENDAFTARAN RAWAT INAP

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
28/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Prosedur 10. Lakukan input data pasien ke sistem rawat inap dengan teliti dan
lengkap
11. Arahkan pasien / keluarga ke IGD/Klinik, untuk menunggu proses
transfer pasien ke ruangan.
Unit / Instalasi Terkait 1. Tempat Pendaftaran Pasien
2. Customer Service
3. Poliklinik
4. IGD

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 15
5.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 16
PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP ASURANSI

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
29/DM-IRM/SPO/XI/16 1/3
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Penerimaan Rawat Inap Asuransi adalah proses administrasi pasien
rawat inap yang semua biaya pengobatannya ditanggung oleh
asuransi sesuai dengan ketentuan dari asuransi yang sudah bekerja
sama dengan RS St. ELISABETH.
Tujuan 1. Sebagai acuan memperlancar proses administrasi.
2. Sebagai acuan untuk mendukung pelaporan tiap unit terkait.
3. Sebagai acuan pasien mendapatkan pelayanan yang optimal dan
kepastian penjaminan dan pembayaran dari asuransi.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur Pasien yang sudah mendaftar rawat jalan di IGD / klinik spesialis
dan mendapatkan surat pengantar rawat inap, maka pihak keluarga
pasien/pasien harus kembali ke TPP dengan menunjukkan kartu
asuransi untuk melakukan proses pendaftaran rawat inap.
Petugas pendaftaran melakukan :
1. Pastikan kartu masih berlaku dan identitas pasien sesuai dengan
kartu yang ada.
2. Hubungi pihak asuransi untuk menanyakan manfaat kartu
asuransi mengenai plafon kelas perawatan dan kepastian
penjaminan sesuai dengan diagnosa penyakit
3. Hubungi asuransi dengan logo Admedika, untuk proses swipe di
mesin EDC Admedika dan kode yang harus diketik di mesin
4. Buka menu Keperawatan Informasi Kamar dan Bed
keperawatan.
5. Lakukan pemesanan kamar sesuai plafon pasien.
6. Bila kamar tersedia, petugas memesan dan menginformasikan
kepada perawat identitas pasien pemesan kamar.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 17
PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP ASURANSI

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
29/DM-IRM/SPO/XI/16 2/3
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Prosedur 7. Prosedur SPO Penjelasan Ketentuan Rawat Inap
8. Langkah-langkah dalam Pendaftaran Rawat Inap :
a. Persilahkan pasien untuk mengisi form surat pernyataan
pembayaran, formulir persetujuan umum, formulir edukasi
pasien dan keluarga dan form persetujuan pelepasan
informasi rekam medik
b. Mintalah kartu identitas pasien dan kartu asuransi untuk
difotocopy.
c. Registrasikan pasien ke registrasi rawat inap
d. Pilih daftar dokter yang merawat
e. Pilih daftar kamar, bed dan kelas perawatan.
f. Gantilah penanggung biaya dari pribadi menjadi
tanggungan asuransi.
g. Cetak label sebanyak 20 lembar
h. Cetak RM. B.1.1 kemudian membubuhkan stempel
ASURANSI dan dituliskan nama dan nomor polis asuransi.
i. Susun/Satukan semua form yang sudah ditanda tangani
pasien.
j. Berikan 1 lembar label sebagai bukti rawat inap guna
mendapatakan 1 buah free parkir di pos security
k. Serahkan kembali kartu asuransi dan kartu identitas kepada
pasien.
l. Konfirmasi ulang ke pihak asuransi untuk memastikan
proses penjaminan selanjutnya.
m. Untuk kelanjutan proses penjaminan, pihak asuransi akan
mengirimkan form Laporan medis Awal yang harus diisi
oleh dokter yang merawat
n. Serahkan form Laporan Medis Awal tersebut ke bagian
keperawatan untuk diisi dokter.
o. Setelah form Laporan Medis Awal tersebut diisi, petugas
menerima dari perawat untuk dikirimkan kembali ke pihak
asuransi.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 18
PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP ASURANSI

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
29/DM-IRM/SPO/XI/16 3/3
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Prosedur p. Konfirmasi ulang kembali ke pihak asuransi untuk
kepastian penjaminan berdasar form Laporan Medis Awal
yang sudah diterima pihak asuransi
q. Selanjutnya pihak asuransi akan mengirimkan surat
jawaban penjaminan.
r. Berikan surat jawaban penjaminan dari asuransi kepada
petugas billing rawat inap
Unit / Instalasi Terkait Administrasi Rawat Inap

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 19
PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP REKANAN

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
30/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Penerimaan Pasien Rawat inap rekanan adalah Proses mendata dan
meregistrasi pasien rawat inap, dengan proses registrasi penjamin
perusahaan atau asuransi
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memperlancar
proses Administrasi, mendukung pelaporan tiap unit terkait.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur 1. Sapa pasien, dengan menyampaikan selamat pagi / siang / malam,
ada yang bisa dibantu ?
2. Meminta surat rujukan rawat inap dari IGD / poliklinik
3. Tanyakan ID Card karyawan
4. Hubungi HRD perusahaan, utnuk memberitahukan bahwa
karyawan perusahaan tersebut dirawat.
5. Tanyakan ke perusahaan plafon kamar untuk pasien tersebut
6. Mintakan surat jaminan perawatan untuk dikirim melalui
faximille atau email
7. Catat konfirmasi ke perusahaan di lembar konfirmasi, tulis nama
penerima, tanggal konfirmasi.
8. Input data pasien ke registrasi on line
9. Melihat di system rumah sakit Lembar Kerja Ranap,
menghubungi ruang perawatan untuk pemesanan kamar
10. Arahkan pasien untuk menunggu di IGD atau poliklinik
Unit / Instalasi Terkait 1. Pendaftaran
2. Perawat

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 20
PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP BIARAWAN -
BIARAWATI

RUMAH SAKIT No. Dokumen Halaman


No. Revisi
St. ELISABETH 31/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
1

Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pendaftaran Pasien Rawat Inap Biarawan - Biarawati adalah proses
administrasi penerimaan pasien rawat inap,dimana yang menjadi
penanggung jawab atas semua biaya perawatan dan tindakan medis
yang timbul adalah, Biara/Yayasan/Paroki tempat
Biarawan/Biarawati tersebut bertugas.
Tujuan 1. Sebagai acuan untuk memperlancar proses administrasi.
2. Sebagai acuan untuk mendukung pelaporan tiap unit terkait.
3. Sebagai acuan pasien mendapatkan pelayanan yang optimal dan
kepastian penjaminan dan pembayaran.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur Pasien yang sudah mendaftar rawat jalan di IGD / klinik spesialis dan
mendapatkan surat pengantar rawat inap, maka pihak keluarga
pasien/pasien harus kembali ke TPP untuk melakukan proses
pendaftaran rawat inap.
Petugas pendaftaran melakukan:
1. Lakukan Standar Prosedur Operasional Cara Penyambutan Tamu.
2. Pastikan bahwa pasien adalah biarawan atau biarawati dengan
mewawacarai keluarga pasien.
3. Buka menu Keperawatan Informasi Kamar dan Bed keperawata
4. Bila kamar tersedia, petugas memesan dan menginformasikan
kepada perawat identitas pasien pemesan kamar.
5. Prosedur SPO Penjelasan Ketentuan Rawat Inap.
6. Lakukan Langkah-langkah dalam Pendaftaran Rawat Inap :
a. Persilahkan pasien untuk mengisi form surat pernyataan
pembayaran, formulir persetujuan umum, formulir edukasi

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 21
PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP BIARAWAN -
BIARAWATI

RUMAH SAKIT No. Dokumen Halaman


No. Revisi
St. ELISABETH 31/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
1

Prosedur pasien dan keluarga dan form persetujuan pelepasan informasi


rekam medik
b.Persilahkan pasien untuk mengisi form surat pernyataan
pembayaran, formulir persetujuan umum, formulir edukasi
pasien dan keluarga dan form persetujuan pelepasan informasi
rekam medik
c. Meminta kartu identitas pasien dan kartu asuransi untuk
difotocopy.
d.Ristrasikan pasien ke rawat inap
e. Pilih daftar dokter yang merawat
f. Memilih daftar bed dan kelas perawatan
g.Update penanggung biaya dari pribadi menjadi tanggungan
biarawan /Biarawati.
h.Cetak label sebanyak 20 lembar
Cetak RM. B.1.1 kemudian membubuhkan stempel Religius
a. Susun/satukan semua form yang sudah ditanda tangani
pasien.
b. Berikan 1 lembar label sebagai bukti rawat inap guna
mendapatakan 1 buah free parkir di pos security
c. Arahkan pasien ke perawat Igd/Poli.
Unit / Instalasi Terkait -

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 22
PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP PERUSAHAAN
DENGAN MOU

RUMAH SAKIT No. Dokumen Halaman


No. Revisi
St. ELISABETH 32/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
1

Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pendaftaran Rawat Inap Pasien Perusahaan dengan MOU adalah
proses pendaftaran pasien rawat inap yang semua biaya
pengobatannya ditanggung oleh perusahaan sesuai dengan ketentuan
dari perusahaan yang sudah bekerja sama dengan RSE.
Tujuan 1. Sebagi acuan memperlancar proses administrasi.
2. Sebagai acuan mendukung pelaporan tiap unit terkait.
3. Sebagai acuan Pasien mendapatkan pelayanan yang optimal.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur Pasien yang sudah mendaftar rawat jalan di IGD / klinik spesialis
dan mendapatkan surat pengantar rawat inap, maka pihak keluarga
pasien/pasien harus kembali ke TPP dengan menunjukkan ID card
/Katu identitas untuk melakukan proses pendaftaran rawat inap.
Petugas pendaftaran melakukan :
1. Pastikan ID Card sesuai dengan identitas karyawan yang bekerja.
2. Hubungi pihak perusahaan untuk menanyakan mengenai plafon
kelas perawatan dan kepastian penjaminan sesuai dengan diagnosa
penyakit dan kepastian pengiriman surat jaminan.
3. Buka menu Keperawatan Informasi Kamar dan Bed
keperawatan.
4. Bila masih tersedia sesuai dengan plafon perusahaan, petugas
menghubungi bagian keperawatan untuk memastikan ketersediaan
kamar tersebut.
5. Bila kamar tersedia, petugas memesan dan menginformasikan
perawat identitas pasien pemesan kamar.
6. Prosedur SPO Penjelasan Ketentuan Rawat Inap.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 23
PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP PERUSAHAAN
DENGAN MOU

RUMAH SAKIT No. Dokumen Halaman


No. Revisi
St. ELISABETH 32/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
1

Prosedur 7. Langkah-langkah dalam Pendaftaran Rawat Inap :


a. Mempersilahkan pasien untuk mengisi surat pernyataan
pembayaran, form persetujua umum, formulir edukasi pasien
dan keluarga serta formulir persetujuan pelepasan informasi
Rekam Medik khusus pasien jaminan asuransi/perusahaan
b. Meminta kartu identitas pasien untuk difotocopy.
c. Menelpon ruang keperawatan untuk memesan kamar.
d. Registrasikan pasien ke registrasi rawat inap denga penjamin
perusahaan.
e. Memilih daftar dokter yang merawat.
f. Memilih daftar kamar, bed dan kelas perawatan.
g. Mencetak label sebanyak 20 lembar.
h. Mencetak form RM. B.1.1 dan di stempel perusahaan
i. Mecetak gelang pasien.
j. Satukan form yang sudah diisi pasien dengan label dan
gelang pasien
k. Arahkan pasien kembali ke Igd/Poli
Unit / Instalasi Terkait 1. Operator
2. Administrasi billing rawat inap

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 24
PENERIMAAN PASIEN RENCANA OPERASI

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 33/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Penerimaan Pasien Rencana Operasi adalah proses identifikasi
pasien, mendata pasien di rumah sakit elisabeth
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memperlancar
proses pelayanan pasien
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur 1. Menyapa keluarga pasien / pasien dengan selamat pagi, siang,
sore dan malam ada yang bisa di bantu ?.
2. Mempersilahkan keluarga pasien / pasien untuk duduk.
3. Tanyakan apakah ada surat pengantar operasi formulir IBS ?
4. Cek isi surat pengantar operasinya.
5. Buatkan tarif di formulir uang muka operasi sesuai dengan
penggolongan operasi di surat pengantar dengan tarif rumah sakit
elisabeth
6. Jelaskan mengenai ketentuan tarif operasi.
7. Anjurkan pasien untuk membayar di kasir, menandatangani (80%
bayar di muka).
8. Cetak kuitansi uang muka
9. Arahkanlah pasien ke poliklinik atau IGD, untuk menunggu
proses transfer ke perawatan
10. Menginformasikan ke perawatan / OK bahwa pasien tersebut
sudah membayar operasi.
Unit / Instalasi Terkait 1. Tempat Pendaftaran Pasien
2. Perawat
3. OK

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 25
PENDAFTARAN PASIEN OPERASI CITO

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 34/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pendaftaran Operasi CITO adalah operasi yang harus dilakukan
sesegera mungkin untuk menyelamatkan nyawa atau mencegah
kecacatan kepada pasien.
Pendaftaran Pasien Operasi CITO adalah proses pendaftaran
administrasi operasi CITO sebelum pasien mendapatkan tindakan
operasi.
Tujuan 1. Sebagai acuan untuk memperlancar proses administrasi.
2. Sebagai acuan untuk mendukung pelaporan tiap unit
terkait.
3. Sebagai acuan pasien mendapat pelayanan yang optimal.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur 1. Lakukan Standar Prosedur Operasional Cara Penyambutan
Tamu.
2. Mintalah formulir permintaan operasi dari keluarga/pasien
3. Pahami bahwa formulir permintaan operasi tersebut merupakan
jenis operasi cito .
4. Jelaskan kepada pasien bahwa operasi cito harus dilakukan
sesegera mungkin karena keadaan pasien dalam kondisi darurat.
5. Jelaskan estimasi biaya operasi sesuai kelas perawatan dan
ditambah 10 % dari jasa dokter operator, jasa dokter anastesi dan
kamar operasi.
6. Jelaskan prosedur pembayaran uang muka.
7. Bila pasien sudah memahami dan menyetujui semua ketentuan
tentang operasi CITO, dan ketentuan rawat inap, akan
dilanjutkan dengan proses registrasi pasien Rawat Inap dengan
langkah-langkah sebagai berikut :

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 26
PENDAFTARAN PASIEN OPERASI CITO

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 34/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
1
St. ELISABETH
Prosedur a. Mempersilahkan pasien untuk mengisi surat pernyataan
pembayaran, form persetujua umum, formulir edukasi pasien
dan keluarga serta formulir persetujuan pelepasan informasi
Rekam Medik khusus pasien jaminan asuransi/perusahaan
b. Mintalah kartu identitas pasien untuk difotocopy.
c. Telpon ruang keperawatan untuk memesan kamar.
d. Registrasikan pasien ke registrasi rawat inap .
e. Pilih daftar dokter yang merawat.
f. Pilih daftar kamar, bed dan kelas perawatan.
g. Cetak label sebanyak 20 lembar.
h. Cetak form RM. B.1.1
i. Cetak gelang pasien.
j. Satukan form yang sudah diisi pasien dengan label, gelang,
dan form operasi.
k. Berikan satu lembar label kepada pasien sebagai bukti rawat
inap guna mendapatakan 1 buah free parker ke pos security
l. Arahkan ke kasir untuk pembayaran biaya operasi, tapi bila
belum membawa uang, biaya operasi bisa dibayarkan dalam
waktu 1x 24 jam
Unit / Instalasi Terkait 1. Poliklinik, IGD
2. OK

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 27
PENDAFTARAN PASIEN OPERASI ELEKTIF

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 35/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pendaftaran pasien operasi elektif adalah proses administrasi pasien
yang akan menjalani tindakan operasi dan bersifat elektif (terencana)
yang artinya tidak harus saat itu juga dilakukan, karena keadaan
pasien tidak dalam kondisi emergency (darurat).
Tujuan a. Sebagai acuan kepastian pelayanan terhadap pasien.
b. Sebagai acuan memperlancar proses administrasi.
c. Sebagai acuan mendukung pelaporan tiap unit terkait.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur 1. Pasien datang ke petugas pendaftaran dengan membawa Formulir
Permintaan Operasi yang sudah diisi lengkap dan ditandatangani
oleh perawat dan dokter operator.
2. Pahami bahwa Formulir Permintaan Operasi tersebut merupakan
jenis operasi Elektif.
3. Jelaskan kepada pasien bahwa jenis operasi elektif merupakan
operasi yang dapat dilakukan terprogram/terjadwal, dapat ditunda
(tidak harus dilakukan pada saat itu juga) karena tidak bersifat
gawat darurat.
4. Jika pasien menyetujui tindakan operasi dilakukan sesuai jadwal
dalam Formulir Permintaan Operasi, petugas menjelaskan estimasi
biaya operasi sesuai dengan golongan dan kelas perawatan dan
menjelaskan prosedur pembayaran uang muka operasi.
5. Bila pasien sudah memahami dan menyetujui, akan dilanjutkan
dengan proses registrasi rawat inap.
Unit / Instalasi Terkait 1. Perawat poli
2. Kasir
3. Administrasi OK

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 28
PENJELASAN KETENTUAN RAWAT INAP PRIBADI

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 36/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Penjelasan ketentuan rawat inap pribadi adalah proses administrasi
rawat inap dimana petugas pendaftaran rawat inap menjelaskan
secara rinci mengenai ketentuan rawat inap dengan penanggung
biaya pengobatan dan tindakan medis yang timbul adalah pasien
sendiri atau pribadi.
Tujuan 1. Sebagai acuan Memperlancar proses Administrasi dan
mendukung pelaporan tiap unit terkait.
2. Sebagai acuan penjelasan secara rinci mengenai ketentuan rawat
inap di RS St. Elisabeth.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal petugas Tempat Pendaftaran Pasien wajib memberikan
informasi mengenai pelayanan di Rumah Sakit.
Prosedur Setiap pasien yang sudah mendaftar rawat jalan dan mendapatkan
surat pengantar rawat inap, maka pihak pasien atau keluarga harus
kembali ke TPP untuk melakukan proses pendaftaran rawat inap.
1. Lakukan Standar Prosedur Operasional Cara Penyambutan Tamu.
2. Jelaskan ketentuan rawat inap pada Form Ketentuan Rawat
Inap kepada pihak pasien atau keluarga, barkaitan :
a. Uang muka
b. Administrasi 5 %
c. Jam Kunjungan
d. Biaya Retur Obat
3. Pastikan pasien / keluarga pasien memahami semua ketentuan
rawat inap yang dijelaskan.
4. Bila pasien/keluarga sudah memahami dan menyetujui, lanjutkan
ke proses registrasi rawat inap.
Unit / Instalasi Terkait -

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 29
PENJELASAN KETENTUAN RAWAT INAP ICU

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
37/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Penjelasan ketentuan rawat inap ICU adalah proses menjelaskan
ketentuan administrasi ICU kepada pasien/keluarganya yang akan di
rawat inap di ruang ICU.
Tujuan 1. Sebagai acuan memperlancar proses Administrasi dan pelayanan
optimal
2. Sebagai acuan penjelasan secara rinci mengenai ketentuan rawat
inap di ruang ICU RS St. Elisabeth.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal petugas Tempat Pendaftaran Pasien wajib memberikan
informasi mengenai pelayanan di Rumah Sakit.
Prosedur A. Pasien dari IGD ke ICU
1. Lakukan Standar Prosedur Operasional Cara Penyambutan
Tamu.
2. Meminta surat rujukan rawat inap ICU
3. Jelaskan ketentuan rawat inap ICU pada Form Ketentuan
Rawat Inap kepada pihak keluarga pasien. Dengan
informasi, sebagai berikut :
a. Biaya kamar
b. Biaya peralatan di ICU
c. Biaya Obat-obat dan alkes
4. Pastikan keluarga pasien memahami semua ketentuan rawat
inap di ICU yang dijelaskan.
5. Bila keluarga pasien sudah memahami dan menyetujui,
lanjutkan ke proses registrasi rawat inap.
6. Pastikan keluarga pasien memahami semua ketentuan rawat
inap di ICU yang dijelaskan.
7. Bila keluarga pasien sudah memahami dan menyetujui,
menginformasikan kembali ke perawat bahwa keluarga pasien

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 30
PENJELASAN KETENTUAN RAWAT INAP ICU

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
37/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Prosedur menyetujui ketentuan rawat inap di ruang ICU.
B. Pasien pindahan dari kamar perawatan ke ruang ICU
1. Perawat menginformasikan ke bagian pendaftaran tentang
kepindahan pasien ke ruang ICU.
2. Perawat mempersilahkan keluarga pasien untuk datang ke
TPP atau Ruang administrasi rawat inap. Untuk dijelaskan
ketentuan ICU
Unit / Instalasi Terkait 1. Unit Rawat inap
2. ICU

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 31
PENJELASAN KETENTUAN RAWAT INAP BERSALIN

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
38/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Penjelasan ketentuan rawat inap bersalin adalah proses menjelaskan
ketentuan administrasi persalinan kepada pasien/keluarganya yang
akan melakukan persalinan di RS St. Elisabeth.
Tujuan 1. Sebagai acuan untuk mperlancar proses administrasi. dan
mendukung pelaporan tiap unit terkait.
2. Sebagai acuan untuk mendapatkan pelayanan yang optimal.
3. Sebagai acuan untuk mendapatkan penjelasan secara rinci
mengenai ketentuan persalinan di RS St. Elisabeth.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal petugas Tempat Pendaftaran Pasien wajib memberikan
informasi mengenai pelayanan di Rumah Sakit.
Prosedur Pasien yang sudah mendaftar rawat jalan di IGD atau klinik Obgyn
dan mendapatkan surat pengantar persalinan, maka pihak keluarga
pasien diarahkan kembali ke TPP untuk melakukan proses
pendaftaran rawat inap.
1. Lakukan Standar Prosedur Operasional Cara Penyambutan
Tamu.
2. Jelaskan ketentuan rawat inap persalinan pada Form Ketentuan
Rawat Inap kepada pihak keluarga pasien.
3. Pastikan keluarga pasien memahami semua ketentuan rawat inap
persalinan yang dijelaskan.
4. Bila keluarga pasien sudah memahami dan menyetujui, lanjutkan
ke proses registrasi rawat inap.
Unit / Instalasi Terkait -

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 32
PROSES PENCETAKAN RM B1.1

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
39/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Proses Pencetakan RM.B1.1 adalah Proses Administrasi mengenai
data pasien rawat inap untuk melengkapi kepentingan Rekam Medis
pasien.
Tujuan Untuk kelengkapan data medis pasien.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal Setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur Petugas pendaftaran melakukan :
1. Klik nama pasien di modul registrasi rawat inap.
2. Klik menu RM 1.
3. Klik cetak.
4. Pastikan nama printer menjadi Oki ML 320 Elite LBM, jika sudah
benar.
5. Tekan OK.
6. Dan proses pencetakan RM. B.1.1 berhasil.
Unit / Instalasi Terkait -

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 33
PENULISAN GELANG PASIEN

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
40/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Penulisan Gelang Pasien adalah prosesPenulisan Identitas Pada
Gelang Pasien rawat inap

Tujuan Sebagai acuan langkah langkah mencetak gelang pasien sesuai


dengan identitas pasien

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal Setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur 1. Buka registrasi rawat inap
2. Pilih nama pasien
3. Klik GELANG
4. Pencetakan gelang berhasil
Unit / Instalasi Terkait -

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 34
PEMBATALAN REGISTRASI PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
41/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
RUMAH SAKIT 1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Proses Pembatalan Pasien Rawat Inap adalah proses pembatalan
pasien yang sudah melakukan registrasi rawat inap.
Tujuan 1. Sebagai acuan untuk memperlancar proses administrasi.
2. Sebagai acuan untuk mendukung pelaporan tiap unit terkait.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal Setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur Perawat menginformasikan ke bagian pendaftaran bahwa pasien batal
untuk rawat inap, petugas melakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Pilih menu registrasi rawat inap.
2. Pilih nama pasien tersebut.
3. Pilih menu pembatalan.
4. Pilih alasan pembatalan.
5. Pilih OK.
6. Data pasien otomatis akan kembali ke rawat jalan.
7. Arahkan pasien ke kasir untuk menyelesaikan
pembayaran.
Unit / Instalasi Terkait 1. Kasir

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 35
PENOMORAN REKAM MEDIS BARU DAN PEMBERIAN
KARTU BEROBAT KEPADA PASIEN BARU

RUMAH SAKIT No. Dokumen Halaman


No. Revisi
St. ELISABETH 42/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
1

Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Penomoran Rekam Medis Baru dan Pemberian Kartu Berobat Kepada
Pasien adalah Pemberian nomor & kartu berobat pada pasien baru,
dengan menggunakan system penomoran Unit Numbering System
yaitu pemberian satu nomor rekam medis kepada pasien baru yang
berobat ke Rs St. Elisabeth baik untuk pasien rawat jalan maupun
rawat inap yang digunakan untuk selamanya.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk menyiapkan data
medis pasien dapat terus berkesinambungan dan Kartu berobat untuk
memudahkan pencarian kembali rekam medis pasien apabila
berkunjung kembali.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur 1. Cek terlebih dahulu pasien tersebut benar pasien baru atau tidak.
2. Input lengkap data pasien baru termasuk bayi yang baru lahir di
RS St. Elisabeth di komputer sesuai dengan kartu identitas pasien
/ formulir yang diisi lengkap dan ditandatangani oleh pasien /
penanggung jawab pasien.
3. Kemudian secara otomatis akan muncul nomor rekam medis baru
yang akan di pakai oleh pasien seumur hidup kemudian data
disimpan.
4. Nomor rekam medis terdiri dari 6 digit
5. Cek di komputer kartu nomor rekam medis dan nama pasien baru
tersebut
6. Cetak kartu pasien melalui komputer kartu
7. Lakukan pembayaran administrasi di kasir.
8. Serahkan kartu yang sudah dicetak kepada pasien.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 36
PENOMORAN REKAM MEDIS BARU DAN PEMBERIAN
KARTU BEROBAT KEPADA PASIEN BARU

RUMAH SAKIT No. Dokumen Halaman


No. Revisi
St. ELISABETH 42/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
1

Prosedur 9. Jelaskan kepada pasien untuk selalu membawa kartu berobat


tersebut setiap kali akan berobat ke RS St. Elisabeth dan ucapkan
terima kasih.
Unit / Instalasi Terkait 1. Tempat Pendaftaran Pasien
2. Kasir

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 37
PEMISAHAN REKAM MEDIS BAYI BARU LAHIR
DARI REKAM MEDIS IBU

RUMAH SAKIT No. Dokumen Halaman


No. Revisi
St. ELISABETH 43/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1

Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Suatu cara pemberian identitas kepada Bayi baru Lahir sebagai
individu yang memiliki catatan tersendiri atau terpisah dari Rekam
Medis Ibu.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk :
1. Memberikan gambaran secara cepat tentang keadaan bayi pada
kelahiran.
2. Memudahkan pencarian data karena terpisah dari data ibu.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur 1. Sarankan keluarga pasien untuk mengurus surat opname bayi ke
bagian Tempat Pendaftaran Pasien.
2. Beritahukan kepada keluarga pasien yang bersangkutan, tentang
jenis kelamin, tanggal lahir, jam kelahiran dari bayinya
3. Persilahkan keluarga pasien mengisi formulir Data Pribadi Pasien.
4. Lakukan input data ke komputer untuk tercetaknya tracer ke
bagian Instalasi Rekam medis.
5. Buatkan RM B.1.1 ( lembar Keluar Masuk Rumah Sakit ) dengan
memberi nomor rekam medis dan yang terpisah dari ibunya.
6. Beri nama bayi baru lahir di map status nama ibunya dengan
diberi keterangan kata Bayi Ny. dengan
menggunkan pensil.
7. Tracking keluar barcode
8. Ambil formulir lembar RM B.1.1 dan RM B 2.1 ke petugas.
pendaftaran kemudian diberikan kepada Bidan/petugas ruangan.
Unit / Instalasi Terkait 1. Tempat Pendafataran Pasien
2. Bagian Rawat Inap (Kebidanan dan Kandungan)

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 38
PENYATUAN NOMOR REKAM MEDIS GANDA

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 44/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Penyatuan nomor rekam medis ganda adalah suatu kegiatan
menggabungkan 2 nomor rekam medis menjadi satu untuk pasien
yang sama dengan cara memilih nomor yang lama sebagai nomor
rekam medis yang dipakai.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk menggabungkan
dua nomor rekam medis yang berbeda pada satu pasien sehingga
tercipta tertib administrasi dalam pelayanan
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur 1. Cek dalam data base biodata pasien pada bagian penerimaan
pasien
2. Berikan informasi dari tempat pendaftaran pasien ke petugas
rekam medis bila diperoleh nomor ganda.
3. Lakukan cross check data ke tempat penyimpanan dokumen
rekam medis berdasarkan:
a. Nama pasien
b. Tanggal lahir
c. Alamat
d. Nama orang tua (pasien anak-anak, remaja)
e. Nama suami (pasien sudah menikah)
4. Pilih dokumen rekam medis yang lama untuk digunakan
5. Pindahkan dikumen rekam medis baru ke dokumen rekam medis
lama
6. Pilih dokumen rekam medis yang lama untuk digunakan.
7. Pindahkan dokumen rekam medis baru ke dokumen rekam

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 39
PENYATUAN NOMOR REKAM MEDIS GANDA

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 44/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
1
St. ELISABETH
Prosedur medis lama yang akan digunakan
8. Konfirmasi ke bagian pendaftaran pasien status mana yang
dinonaktifkan dan yang dipakai.
Unit / Instalasi Terkait Tempat Pendaftaran Pasien

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 40
KARTU INDEX UTAMA PASIEN (KIUP)

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 45/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Kartu index utama pasien (KIUP) adalah sebagai alat identifikasi
pasien karena berisi data social pasien secara lengkap, dan data
kunjungan pasien dari pertama datang, membantu kelancaran
pelayanan serta mempercepat pencarian berkas yang dibutuhkan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk membantu
kelancaran pelayanan serta mempercepat pencarian berkas yang di
butuhkan bila computer tidak berfungsi.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur 1. Cetak KIUP pada pukul 00.00 ( tutup hari ) oleh petugas
pendaftaran.
2. Lakukan persiapan pencetakan KIUP dengan kartu KIUP.
3. Buka menu program dikomputer Sistem informasi rumah sakit
Rekam Medis kamus rekam medis masukkan tanggal yang
dicari cari nomor RM yang akan dicetak siapkan kartu
KIUP di printer Cetak Kartu KIUP.
4. Teliti isi KIUP untuk kebenarannya
5. Catat pada buku KIUP dengan ditulis tanggal mencetak, nomor
RM yang dicetak serta petugas yang mencetak
6. Serahkan KIUP yang telah tercetak ke bagian rekam medis setiap
shift
Unit / Instalasi Terkait Tempat Pendaftaran Pasien

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 41
EVALUASI KARTU INDEX UTAMA PASIEN (KIUP)

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 46/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Evaluasi KIUP adalah suatu tata cara untuk mengevaluasi KIUP yang
penomorannya rangkap.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk penerapan dalam
menjalani kegiatan evaluasi KIUP.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit harus
melalui Tempat Pendaftaran Pasien
Prosedur 1. Cocokkan KIUP
2. Urutkan KIUP terakhir
3. Informasikan kepada petugas Pendaftaran Pasien untuk di
printoutkan/dicetakkan kembali bila terjajdi kesalahan KIUP
4. Masukan KIUP dalam lemari KIUP berdasarkan abjad.
Unit / Instalasi Terkait Tempat Pendaftaran Pasien

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 42
CETAK TRACER DAN DISTRIBUSI DOKUMEN REKAM
MEDIS

RUMAH SAKIT No. Dokumen Halaman


No. Revisi
St. ELISABETH 47/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
0

Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Cetak tracer dan distribusi dokumen rekam medis adalah tercetaknya
tracer pasien baru dan lama pasien rawat jalan dan rawat inap dan
didistribusikan ke poli yang di tuju.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk mengetahui
keberadaan status rawat jalan dan rawat inap yang keluar dari ruang
Instalasi Rekam Medis.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap dokumen rekam medis yang dikeluarkan dari
penyimpanan dokumen rekam medis yang digunakan untuk
pelayanan rawat jalan dan rawat inap menggunakan tracer. Diluar
dari hal tersebut wajib mengisi surat permohonan peminjaman
dokumen rekam medis yang ditujukan kepada direktur utama.
Prosedur 1. Cetak tracer terdiri dari dua rangkap warna putih dan pink
2. Masukan tracer warna pink ke out guide dan tempatkan ke rak
status tempat status itu berada untuk mengetahui keberadaan
status.
3. Cek riwayat kunjungan di system jika dokumn Rekam Medis
tidak ada si Rak Status.
4. Tempel tracer warna putih di depan status pasien
5. Lakukan tracing barkode keluar
6. Antar status pasien yang di tuju sesuai yang tertera di tracer
Unit / Instalasi Terkait 1. Instalasi Rekam Medis.
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 43
PENGAMBILAN KEMBALI BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 48/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pengambilan berkas rekam medis adalah tata cara pengambilan
berkas rekam medis yang sudah berada diruang penyimpanan rekam
medis.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk mempermudah
pengambilan berkas rekam medis sesuai dengan permintaan
pelayanan.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap dokumen rekam medis yang dikeluarkan dari
penyimpanan dokumen rekam medis yang digunakan untuk
pelayanan rawat jalan dan rawat inap menggunakan tracer. Diluar
dari hal tersebut wajib mengisi surat permohonan peminjaman
dokumen rekam medis yang ditujukan kepada direktur utama.
Prosedur 1. Ambil tracer yang sudah teregistrasi dari TPP
2. Masukan tracer dalam out guide
3. Cek No. RM dan nama pasien pada berkas rekam medis
4. Selipkan out guide dan ambil berkas rekam medis
5. Cek secara manual bila server dan listrik mati dengan
menggunakan KIUP dan sertakan nama pasien, tanggal lahir dan
alamat
6. Masukan KIUP ke dalam out guide
7. Cek ulang nama pasien, tanggal lahir dan nama pasien sesuai
KIUP
8. Ambil berkas rekam medis
Unit / Instalasi Terkait 1. Tempat Pendaftaran Pasien

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 44
PENYERAHAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 49/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Penyerahan berkas rekam medis rawat inap adalah tata cara
penyerahan berkas pasien yang telah dirawat atau keluar dari rumah
sakit kepada instalasi rekam medis
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk mencegah
hilangnya berkas rekam medis pasien, memudahkan pencarian berkas
rekam medis saat diperlukan, dan dapat membantu proses membuat
laporan kegiatan pelayanan rumah sakit
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal kepala ruang Rawat Inap bertanggung jawab atas
kembalinya berkas rekam medis pasien rawat inap yang telah selesai
perawatan dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam.
Prosedur 1. Segera setelah pasien keluar dari rumah sakit, petugas dari
ruangan mengirimkan berkas rekam medis ke Instalasi Rekam
Medis paling lambat 2 X 24 jam harus sudah berada di Instalasi
Rekam Medis
2. Periksa kelengkapan berkas dan urutkan sesuai nomor lembarnya,
kriteria kelengkapan berkasnya :
a. Kelengkapan isi
b. Tulis keadaan dan cara keluar pasien
c. Tulis tangal keluar / meninggal pasien
d. Tulis lama perawatan
e. Tulis dokter yang merawat
3. Tulis dalam buku pengiriman masing-masing ruangan
4. Tulis tanggal, no rekam medis, nama pasien, jam , nama petugas
yang mengembalikan dan nama ruangan pada buku penyerahan
berkas di Instalasi Rekam Medis.
Unit / Instalasi Terkait 1. Ruang Rawat Inap
2. Penunjang

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 45
PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 50/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
0
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Peminjaman Dokumen Rekam Medis adalah suatu kegiatan
mengeluarkan dokumen rekam medis dari tempat penyimpanan
rekam medis untuk diberikan kepada petugas yang memerlukan
dokumen tersebut.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam proses kegiatan
peminjaman dokumen rekam medis.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap dokumen rekam medis yang dikeluarkan dari
penyimpanan dokumen rekam medis yang digunakan untuk
pelayanan rawat jalan dan rawat inap menggunakan tracer. Diluar
dari hal tersebut wajib mengisi surat permohonan peminjaman
dokumen rekam medis yang ditujukan kepada direktur utama.
Prosedur 1. Berikan surat permohonan peminjaman dokumen rekam medis
kepada petugas yang meminjam.
2. Petugas yang meminjam mengisi surat permohonan peminjaman
dokumen rekam medis.
3. Berikan surat permohonan peminjaman dokumen rekam medis
yang sudah diisi ke bagian sekretariat.
4. Terima lembar disposisi dari sekretariat
5. Hubungi pihak peminjam (disetujui atau tidak)
6. Bila disetujui catat di bon peminjaman untuk mengambil
dokumen rekam medis.
7. Catat di buku register peminjaman rekam medis
a. Tanggal
b. No. RM
c. Nama Pasien
d. Keperluan

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 46
PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 50/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
0
St. ELISABETH
Prosedur e. Nama yang meminjamkan
f. Nama Peminjam
g. Nama yang menerima
Nama yang mengembalikan
8. Berikan dokumen rekam medis kepada peminjam.
9. Waktu peminjaman jam 08.00 sampai jam 14.00 WIB dan waktu
pengembalian maksimal jam 14.00 WIB.
Unit / Instalasi Terkait 1. Dokter
2. Perawat/ Bidan
3. Administrasi
4. Manajemen

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 47
MONITOR BERKAS REKAM MEDIS (RM) YANG BELUM
MASUK DI INSTALASI REKAM MEDIS (IRM)

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 51/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
0
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Monitor berkas RM yang belum masuk di IRM adalah cara
mengetahui berkas berkas Rekam Medis yang belum diserahkan ke
Instalasi Rekam Medis.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk :
1. Membantu kelancaran pelayanan serta mempercepat pencarian
berkas yang dibutuhkan.
2. Mengetahui keberadaan berkas yang harus ke Rekam Medis
sesuai ketentuan dari Depkes yaitu 2 X 24 jam harus berada di
instalasi Rekam Medis.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal kepala ruang Rawat Inap bertanggung jawab atas
kembalinya berkas rekam medis pasien rawat inap yang telah selesai
perawatan dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam.
Prosedur 1. Cek berkas setiap hari yang belum masuk ke IRM yang lebih dari
2x24 jam.
2. Cari dengan program komputer.
3. Cetak daftar rekapitulasi pasien ranap keluar dari menu Sistem
informasi rumah sakit/ Laporan dan Informasi/Rekam
Medis/Layanan Data/ Rekapitulasi Pasien Ranap Keluar tanggal
keluar/cetak.
4. Cek kebenaran apakah berkas yang dimaksud sudah sampai ke
IRM dalam 2x24 jam cocokkan dengan buku register penerimaan
berkas rawat inap.
5. Konfirmasikan data yang belum masuk ke ruangan untuk segera
dikembalikan ke IRM.
Unit / Instalasi Terkait Instalasi Rawat Inap

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 48
ASSEMBLING

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 52/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Assembling atau perakitan adalah tata cara pemeriksaan kelengkapan
dan penyusunan formulir rekam medis sesuai pelayanan yang
diberikan ke pasien baik rawat jalan, IGD atau rawat inap dengan
cara mengurutkan nomor formulir rekam medis.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk memeriksa dan
menyusun kelengkapan formulir rekam medis sesuai dengan
pelayanan yang sudah diberikan kepada pasien rawat jalan, rawat
inap maupun IGD agar terciptanya tertib administrasi dan
memberikan gambaran secara cepat tentang keadaan pasien pada
waktu yang lalu.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap berkas Rekam Medis yang sudah kembali ke
bagian Rekam Medis baik itu Rawat Jalan maupun Rawat Inap akan
dilakukan Assembling atau perakitan oleh petugas Rekam Medis.
Prosedur 1. Berkas rekam medis diterima oleh petugas rekam medis.
2. Ceklist berkas rekam medis berupa nama pasien dan nomor
rekam medis pada buku ekspedisi.
3. Catat tanggal, nama dan paraf petugas rekam medis dan petugas
yang menyerahkan berkas rekam medis pada buku ekspedisi.
4. Tracking masuk berkas rekam medis yang sudah dikembalikan
ke komputer.
5. Susun dan urutkan formulir rekam medis
6. Keluarkan formulir rekam medis yang tidak dipakai dalam
pelayanan.
7. Serahkan berkas yang sudah lengkap ke petugas analisa dan
koding
8. Beri ceklist formulir ketidak lengkapan bila berkas belum
lengkap.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 49
ASSEMBLING

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 52/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
1
St. ELISABETH
Unit / Instalasi Terkait 1. Rawat jalan
2. Rawat inap
3. IGD
4. Radiologi
5. Laboratoirum

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 50
PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS YANG TIDAK
LENGKAP

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 53/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pengembalian berkas rekam medis yang tidak lengkap adalah tata
cara dalam pengembalian berkas tidak lengkap ke ruang perawatan
pasien terakhir rawat inap.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk mentertibkan
pengisian berkas rekam medis sesuai aturan yang sudah ditetapkan
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal berkas rekam medis yang telah dikembalikan ke
Instalasi Rekam Medis yang belum lengkap, wajib dilengkapi oleh
profesi tenaga kesehatan yang bersangkutan, dalam waktu 2 X 24 jam
dari tanggal yang dikembalikan ke ruang perawatan kesehatan.
Prosedur 1. Teliti kelengkapan berkas rekam medik oleh petugas assembling
2. Kembalikan berkas rekam medis yang belum lengkap ke ruang
perawatan dengan disertasi form deklist berkas yang belum
lengkap
3. Catat pada buku ekspedisi pengembalian berkas rekam medis ke
ruangan yang berisi No. RM pasien, nama pasien, nama petugas
yang memberikan dan nama petugas yang menerima
4. Batas waktu maksimum melengkapi berkas 2 X 24 Jam harus
sudah diserahkan kembali ke Instalasi Rekam Medik
Unit / Instalasi Terkait Instalasi Rawat Inap

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 51
PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 54/DM-IRM/SPO/XI/16 1/3
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap adalah Tata cara
pengisian berkas rekam medis pasien yang telah mendapatkan
pelayanan kesehatan melalui IRDA ,IRJA ,Poli Spesialis dan
dinyatakan harus Rawat Inap.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk menciptakan tertib
administrasi dalam rangka peningkatan mutu pelayanan, memberikan
gambaran secara cepat atas tindakan yang telah dilakukan pada saat
yang lalu, merupakan alat komunikasi antara dokter, paramedis dan
non medis.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal berkas rekam medis yang telah dikembalikan ke
Instalasi Rekam Medis yang belum lengkap, wajib dilengkapi oleh
profesi tenaga kesehatan yang bersangkutan, dalam waktu 2 X 24 jam
dari tanggal yang dikembalikan ke ruang perawatan kesehatan.
Prosedur A. Bagi Dokter :
1. Tulisan harus jelas dan mudah dibaca
2. Gunakan singkatan dan simbol yang sudah diakui oleh Komite
Medis, diagnosa keluar berdasarkan ICD - 10
3. Perintah Boleh Pulang harus ditulis sebelum pasien
meninggalkan rumah sakit
4. Dokter bedah harus membuat diagnosa pra bedah 24 jam sebelum
operasi dan membuat laporan operasi 24 jam setelah operasi
selesai
5. Dokter Anestesi harus membuat catatan penilaian pra bedah 24
jam sebelum operasi dan laporan anestesi serta selanjutnya 24 jam
setelah operasi selesai.
6. Resume telah ditulis pada saat pasien pulang dan harus berisi
ringkasan tentang penemuan-penemuan, kejadian penting selama

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 52
PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 54/DM-IRM/SPO/XI/16 2/3
1
St. ELISABETH
Prosedur pasien dirawat keadaan waktu pulang dan rencana pengobatan
selanjutnya.
7. Bila pasien baru meninggal dan dokter utama belum datang untuk
memeriksa tetapi sudah memberikan terapi via phone, maka yang
mengisi berkas rekam medis adalah dokter utama.

B. Bagi Perawat dan Non Perawat :


1. Isilah asuhan keperawatan dengan tulisan yang jelas dan mudah
dibaca Tulis semua tindakan yang dilakukan pada pasien dan
ditanda tangani.
2. Mengingatkan dokter untuk melengkapi pengisian RM antara lain
diagnosa, tindakan resume dll, dan menanda tanganinya.
3. Mengembalikan berkas RM ke Instalasi Rekam Medis paling
lambat dalam waktu 2 x 24 jam setelah pasien pulang/meninggal
dalam keadaan terisi lengkap.

C. Paramedis Non Perawatan :


1. Tuliskan semua tindakan yang dilakukan pada pasien pada lembar
RM serta menanda tangani.
2. Jangan ada penghapusan tulisan dengan cara apapun (cukup
dicoret dan dibubuhi paraf, tanggal perubahannya)
Sertakan/ kirimkan hasil pemeriksaan penunjang kedalam RM
pasien
Uraian Pengisian berkas RM oleh ;
1. Ringkasan masuk dan keluar : Dokter Utama
a. Identitas Pasien oleh : petugas TPPRI
b. Diagnosa Utama oleh : Dokter Utama
c. Diagnosa Tambahan / Komplikasi oleh : Dokter Utama
d. Pembedahan/ Tindakan oleh : Dokter Utama dan atau Dokter
Konsulan
e. Keadaan Keluar oleh : Dokter Utama
f. Sebab kematian oleh : Dokter Utama

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 53
PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 54/DM-IRM/SPO/XI/16 3/3
1
St. ELISABETH
Prosedur 2. General Consent oleh : Petugas TPPRI
3. Pemilihan kelas oleh : Petugas TPP
4. Resume pasien Pulangoleh : Dokter
5. Perkembangan Terintegrasi oleh : Dokter , Perawat,
Penunjang
6. Catatan Perawat oleh : Perawat
7. Catatan nadi dan Suhuoleh : Perawat
8. Penempelan hasil pemeriksaan laboratorium, X Ray,dll oleh :
Perawat
9. Assesmen Keperawatan oleh : Perawat
10. Catatan Operasi oleh : Dokter
11. Catatan Anestesi oleh : Dokter Anestesi
12. Lembar Konsultasi oleh : Dokter
13. Kontrol Istemewa oleh : Perawat
14. Kumpulan lampiran oleh : Perawat
15. Transfer internal/eksternal oleh : Perawat
16. Tempat menempelkan Resep oleh : Perawat
17. Surat Pengantar oleh : Perawat
Unit / Instalasi Terkait 1. Tempat Penerimaan Pasien
2. Keperawatan
3. Penunjang

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 54
SIMBOL DAN SINGKATAN

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 55/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian 1. Prosedur tetap symbol adalah lambang yang dipakai dalam
penulisan data berkas relam medic.
2. Prosedur singkatan adalah kependekan yang dipakai dalam
penulisan suatu data / diagnose
3. Tata cara penggunaannya dalam pengisian berkas rekam medic
pasien.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Pengisian simbol dan singkatan di dalam rekam medik pasien
2. Pembakuan atau penyeragaman dalam pemadangan dan
pengertian untuk kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan
pelayanan kesehatan
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth
nomor : 68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Rekam Medis perihal pemakaian simbol dan singkatan
yang digunakan dan tidak digunakan ditetapkan oleh Rumah Sakit.
Prosedur 1. Tulis semua diagnosa dengan benar sesuai yang ditetapkan oleh
Komite Rekam Medik (terlampir)
2. Berikan keterangan penjelasan untuk simbol dan singkatan yang
belum ditetapkan oleh Komite Rekam Medik.
Unit / Instalasi Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Keperawatan

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 55
PENGGUNAAN SISTEM KOMPUTER UNTUK REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 56/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
0
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Prosedur penggunaan sistem komputer untuk rekam medis adalah tata
cara penggunaan komputer sentral yang ada di RS St. Elisabeth untuk
menunjang kegiatan rekam medis.
Tujuan Sebagai acuan penerapan dalam langkah langkah untuk Menunjang
tertibnya administrasi dalam rangka upaya peningkatan mutu
pelayanan rumah sakit.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth
nomor : 68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Rekam Medis perihal Setiap dokumen Rekam Medis
pasien akan disusun didalam database berdasarkan definisi yang
ditetapkan Rumah Sakit.
Prosedur
1. Masing-masing petugas memiliki password yang harus digunakan
untuk akses ke komputer.
2. Akses tergantung tugas dan fungsi petugas.
3. Untuk petugas tempat penerimaan pasien/ pendaftaran petugas
hanya mendapat akses untuk:melihat, menambah, merubah dan
mencari data pasien rawat jalan dan rawat inap. mencetak berkas
rekam medis RMB.1.1, Kartu berobat, KIUP dan surat pernyataan
rawat inap.
4. Untuk petugas Instalasi Rekam Medis:
a. Melihat dan mencari data pasien rawat inap dan rawat jalan.
b. Menambah dan merubah indeks penyakit, indeks tindakan
operasi dan indeks penyebab kematian
5. Untuk petugas asuransi:
Melihat dan mencari data pasien rawat inap dan rawat jalan
6. Untuk Petugas Pelaporan:
Mencari jenis laporan yang diinginkan, kemudian me-refresh data
sesuai dengan waktu yang diinginkan.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 56
PENGGUNAAN SISTEM KOMPUTER UNTUK REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 56/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
0
St. ELISABETH
Unit / Instalasi Terkait 1. Bagian SIM
2. Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap
3. Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 57
CODING DIAGNOSA PASIEN

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 57/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
0
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Coding Diagnosa pasien adalah Suatu cara pemberian kode penyakit
dan tindakan dengan berpedoman pada buku ICD (International
Stastistical Classification of Diseases) dan Buku ICD-9 CM
(International Classification of Diseases- 9 Clinical Modificatoin ).
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk :
1. Memudahkan pelayanan/penyajian informasi guna keperluan
manajemen.
2. Memudahkan pelayanan untuk kebutuhan pasien dan penelitian.
3. Keseragaman klasifikasi penyakit di Indonesia secara
Internasinal.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal catatan medis yang telah diberikan oleh tenaga medis
harus sesuai dengan ICD-10 dan ICD-9-CM.
Prosedur 1. Terima berkas yang telah melalu proses asembling
2. Lengkapi lembar RM.1 dengan kode data sosial pasien seperti :
tanggal keluar dan dokter yang menerima/ memeriksa.
3. Berikan kode diagnosa utama, diagnosa tambahan atau
komplikasi dan penyebab kematian sesuai dengan ketentuan
dalam ICD-10.
4. Jika pada penulisan diagnosa yang tidak dapat terbaca segera
komunikasikan ke ruangan berasalnya berkas kepada
perawat/dokter yang merawat untuk mendapatakan kejelasan
diagnosa.
5. Berikan kode tindakan/operasi sesuai dengan ketentuan dalam
ICD-9 CM
6. Berikan berkas rekam medis yang sudah selesai dikoding ke
petugas Indexing untuk proses selanjutnya.
Unit / Instalasi Terkait -

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 58
INDEXING

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 58/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Indexing adalah tata cara memasukan kode ICD-10 dan ICD-9 CM
pada berkas rekam medis pasien
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk :
1. Mempercepat dan memudahkan pencarian data sesuai penyakit
yang diinginkan.
2. Secara cepat dapat memberikan kepada RS / staf medis satu
gambaran tentang jumlah penyakit pasien yang telah dirawat di
RS St. Elisabeth.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal catatan medis yang telah diberikan oleh tenaga medis
harus sesuai dengan ICD-10 dan ICD-9-CM.
Prosedur 1. Terima berkas rekam medis yang sudah di assembling dan sudah
di koding.
2. Buka menu program dikomputer Sistem informasi rumah sakit
Rekam Medis - pemeliharaan Data-Lembar kerja Rekam Medis
3. Pilih kelompok layanan untuk memilih rawat jalan atau rawat
inap
4. Pilih unit layanan untuk rawat jalan
5. Pilih tanggal masuk untuk rawat jalan atau rawat inap
6. Klik nomer RM/ nama pasien, refresh, pilih diagnosa primer/
sekunder, masukan diagnosa
7. Klik diskripsi untuk mencari kode ICD-10
8. Klik kolom kasus baru bila kasus baru.
9. Masukan tindakan dengan cara klik tindakan medis untuk
mencari tindakan menggunakan ICD-9 CM
10. Klik simpan.
11. Serahkan pada petugas filling berkas yang telah dilakukan
indexing

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 59
INDEXING

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 58/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
0
St. ELISABETH
Unit / Instalasi Terkait 1. Bagian SIM
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 60
PENATAAN BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
59/DM-IRM/SPO/XI/16 1/3
RUMAH SAKIT 0
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Prosedur Penataan Berkas Rekam Medis adalah kegiatan tata cara
yang harus dilakukan pada saat penataan lembar-lembar dalam berkas
rekam medis. Setiap berkas Rekam Medis harus dijaga keamanannya
dari kehilangan oleh sebab itu perlu dijaga urutan penataan lembar
demi lembar dalam berkas rekam medis.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk :
1. Tertib Administrasi dan penataan berkas rekam medis sesuai
dengan prosedur
2. Agar setiap karyawan/karyawati mengerti tentang prosedur
penataan berkas dan dapat melakukan sesuai dengan prosedur
yang benar
3. Memudahkan pencarian dalam berkas rekam medis
4. Meningkatkan pelayanan kepada pasien
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap berkas Rekam Medis yang sudah kembali ke
bagian Rekam Medis baik itu Rawat Jalan maupun Rawat Inap akan
dilakukan Assembling atau perakitan oleh petugas Rekam Medis.
Prosedur Setiap petugas kesehatan yang mengakses berkas rekam medis wajib
menjaga keamanan dan ketertiban penataan berkas rekam medis
pasien supaya terjaga dari kehilangan.
Salah satu upaya yang harus dilakukkn adalah menjaga susunan
berkas.
Adapun susunan yang baik adalah sebagai berikut :
1. RM B.1.1, RM B 2.1 dan Resume
a. RM B.1.1, B 2.1
b. Resume Medis Pasien Pulang
c. Resume Keperawatan
d. Discharge Planning

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 61
PENATAAN BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 59/DM-IRM/SPO/XI/16 2/3
0
St. ELISABETH
Prosedur 2. Assesmen Awal
a. Assesmen Medis IGD
b. Assesmen Keperawatan IGD
c. Assesmen Rawat Jalan
d. Assesmen Medis Rawat Inap
e. Assesmen Keperawatan Rawat Inap
3. Perkembangan Penyakit
a. Grafik Nadi Suhu
b. Catatan Perkembangan Terintegrasi
c. Catatan Perawat
d. Assesmen Gizi Terintegrasi
e. Status Rehabilitasi Medik
4. Operasi
a. Lembar Verifikasi
b. Surgical Safety Check list
c. Laporan Operasi
d. Laporan Anestesi
5. Daftar Pemberian Obat
a. Daftar Pemberian Terapi/Obat
b. Pemantauan Terapi Obat
c. Daftar Obat dibawa dari rumah
d. Resep
6. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
a. Hasil Laborat Patologi Klinik (darah, urine, feces )
b. Hasil Laborat Patologi Anatomi
c. Hasil Laborat Mikrobiologi Klinik
7. Hasil Pemeriksaan Radiologi
a. Hasil Rontgen
b. Hasil MRI
c. Hasil CT-Scan
d. Hasil USG
e. Hasil Echocardiografi
8. Hasil Pemeriksaan EKG

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 62
PENATAAN BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 59/DM-IRM/SPO/XI/16 3/3
0
St. ELISABETH
Prosedur 9. Informasi dan Persetujuan
a. Dokumentasi pemberian informasi
b. Persetujuan tindakan
c. Penolakan tindakan
10. Rencana Perawatan dan Assesmen lain
11. Lain-lain
Unit / Instalasi Terkait Instalasi Rawat Inap

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 63
PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 60/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Penyimpanan dokumen rekam medis adalah suatu kegiatan untuk
menyimpan tiap dokumen bukti pelayanan yang sudah diberikan pada
tiap pasien yang datang ke RS St. Elisabeth dalam suatu ruangan
yang terpusat pada satu tempat
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk menyimpan
dokumen bukti pelayanan pasien dalam rekam medis
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth
nomor : 68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Rekam Medis perihal penyimpanan rekam medis pasien
secara sentralisasi rawat jalan dan rawat inap disimpan dalam satu
penyimpanan.
Prosedur
1. Urutkan rekam medis yang sudah siap untuk disimpan sesuai
dengan angka akhir (terminal digit filling).
2. Cari rak penyimpanan yang sesuai dengan 2 angka tengah rekam
medis dan 2 stiker warna yang menunjukkan 2 angka terakhir
tersebut, pastikan warna stiker antara di rekam medis dan di rak
penyimpanan berbeda.
3. Stiker warna di gunakan untuk memudahkan memasukkan
kembali rekam medis dan meminimalkan tingkat kesalahan rekam
medis masuk ke rak penyimpanan.
4. Contoh : No RM. 16 02 06
cari rak penyimpanan dengan angka akhir 06 dan kemudian
urutkan dengan 2 angka akhir yaitu 02 baru yang terakhir 2
angka depannya yaitu 16
Jadi urutan penyimpanannya adalah : 16 02 06
1. Masukkan rekam medis ke rak penyimpanan dengan cara
masukkan rekam medis terlebih dulu kemudian tarik tracer
(out guide)/pembatas yang menunjukkan bahwa rekam medis

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 64
PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 60/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1
St. ELISABETH
Prosedur 2. Pastikan rekam medis yang sudah dimasukkan ke rak
penyimpanan benar letaknya dan rapi.
Unit / Instalasi Terkait -

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 65
ANALISA KUALITATIF BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 61/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
0
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Analisa kualitatif berkas rekam medis adalah memantau setiap lembar
isi berkas rekam medis agar setiap isi berkas rekam medis terisi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk memastikan setiap
isi berkas rekam medis terisi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
memberikan perlindungan hukum bagi pihak rumah sakit dan dapat
digunakan sebagai referensi bagi tenaga kesehatan.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal berkas rekam medis yang telah dikembalikan ke
Instalasi Rekam Medis yang belum lengkap, wajib dilengkapi oleh
profesi tenaga kesehatan yang bersangkutan, dalam waktu 2 X 24 jam
dari tanggal yang dikembalikan ke ruang perawatan kesehatan.
Prosedur 1. Siapkan berkas rekam medis yang sudah diassembling untuk
dianalisa.
2. Siapkan formulir-formulir isi berkas rekam medis yang
dibutuhkan.
3. Periksa isi formulir berkas rekam medis apakah sudah lengkap
dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Sisipkan formulir-formulir yang tidak ada
Unit / Instalasi Terkait -

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 66
ANALISA KUANTITATIF BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 62/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
0
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Analisa kuantitatif berkas rekam medis adalah memantau
kelengkapan berkas rekam medis
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk memastikan setiap
isi berkas rekam medis terisi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
memberikan perlindungan hukum bagi pihak rumah sakit dan dapat
digunakan sebagai referensi bagi tenaga kesehatan.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal berkas rekam medis yang telah dikembalikan ke
Instalasi Rekam Medis yang belum lengkap, wajib dilengkapi oleh
profesi tenaga kesehatan yang bersangkutan, dalam waktu 2 X 24 jam
dari tanggal yang dikembalikan ke ruang perawatan kesehatan.
Prosedur 1. Siapkan berkas rekam medis yang sudah diassembling untuk
dianalisa.
2. Periksa setiap lembar isi berkas rekam medis untuk mengetahui
setiap lembar isi berkas rekam medis.
3. Pilah berkas rekam medis sesuai dengan form yang belum terisi.
4. Catat formulir-formulir yang belum terisi di formulir slip ketidak
lengkapan.
5. Memasukan data KLPCM ke komputer sesuai format yang ada
6. Ajukan berkas rekam medis dengan formulir yang belum terisi
kepada pihak yang berwenang mengisi formulir tersebut
Unit / Instalasi Terkait 1. Rawat jalan
2. Rawat inap
3. IGD

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 67
RETENSI BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 63/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
0
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Retensi berkas rekam medis adalah suatu pemindahan dari berkas
Aktif menjadi In Aktif dengan cara mensortir isi rak( Berkas ) dengan
ketentuan Berkas yang sudah lebih dari 5 tahun menjadi berkas In
Aktif
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk memudahkan
dalam melangkah menuju ke pemusnahan berkas RM yang layak
dimusnahkan dan mempercepat dalam pencarian berkas aktif karena
sebagian berkas aktif sudah dikurangi menjadi in aktif
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth
nomor : 68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Rekam Medis perihal masa penyimpanan (retensi) berkas
rekam medis aktif adalah 5 (lima) tahun dari tahun kunjungan
terakhir. Pemusnahan dokumen in aktif berdasarkan dari nilai guna
dan jadwal retensi sesuai yang ditetapkan oleh RS. St. Elisabeth dan
akan didokumentasikan dengan cara scan dalam bentuk pdf.
Prosedur 1. Lihat kode warna angka tahun pasien terakhir berobat pada map
rekam medis.
2. Cek berkas dengan tanggal kunjungan terakhir lebih dari 5 tahun
yang lalu, sisihkan menjadi kelompok in aktif.
3. Apabila angka tahun berkas sudah lebih dari 5 tahun tetapi
tanggal kunjungan terakhir masih aktif (kurang dari 5 tahun )
maka disisihkan menjadi kelompok aktif
4. Berkas in aktif dipisahkan dari berkas aktif dalam ruangan
terpisah dan di beri tulisan Dokumen In Aktif.
Unit / Instalasi Terkait -

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 68
SCANNER BERKAS REKAM MEDIS IN AKTIF

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
64/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
RUMAH SAKIT 0
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Scaner berkas rekam medis in aktif adalah Kegiatan menyelamatkan
berkas rekam medis yang bernilai guna seperti ringkasan masuk
keluar, resume medis, lembaran operasi, informed consent, identifikasi
bayi, surat keterangan meninggal.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk menyelamatkan
berkas rekam medis yang bernilai guna.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal masa penyimpanan (retensi) berkas rekam medis aktif
adalah 5 (lima) tahun dari tahun kunjungan terakhir. Pemusnahan
dokumen in aktif berdasarkan dari nilai guna dan jadwal retensi sesuai
yang ditetapkan oleh RS. St. Elisabeth dan akan didokumentasikan
dengan cara scan dalam bentuk pdf.
Prosedur 1. Siapkan berkas rekam medis in aktif berdasarkan nilai guna.
2. Siapkan komputer dan mesin scanner.
3. Masukkan ke program komputer scanner yang sudah tersedia,
kemudian masukkan lembaran yang akan di scan kedalam mesin
scanner.
4. Lakukan proses scan lembaran formulir tersebut dengan cara input
ke komputer dan simpan dengan bentuk PDF di beri nama pasien
dan nomor rekam medis.
5. Kumpulkan lembaran lembaran yang telah di scan dijadikan satu
dengan file yang sama nomor rekam medisnya.
6. Gabungkan dengan berkas in aktif lainnya, berkas rekam medis
siap untuk dimusnahkan
Unit / Instalasi Terkait Instalasi Rekam Medis

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 69
PEMUSNAHAN BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
65/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
RUMAH SAKIT 0
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pemusnahan berkas rekam medis adalah kegiatan penghancuran fisik
berkas rekam medis yang telah berakhir fungsi dan nilai gunanya,
yang sudah melalui proses retensi dan scanner.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk mengurangi jumlah
populasi berkas rekam medis yang semakin meningkat dan
mengurangi penambahan ruang penyimpanan jika berkas semakin
banyak/ meningkat, menyelamatkan berkas rekam medis yang bernilai
guna tinggi, serta mengurangi yang tidak bernilai guna.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal masa penyimpanan (retensi) berkas rekam medis aktif
adalah 5 (lima) tahun dari tahun kunjungan terakhir. Pemusnahan
dokumen in aktif berdasarkan dari nilai guna dan jadwal retensi sesuai
yang ditetapkan oleh RS. St. Elisabeth dan akan didokumentasikan
dengan cara scan dalam bentuk pdf.
Prosedur 1. Bentuk panitia pemusnahan berkas rekam medis, dengan Surat
Keputusan Direktur Rumah Sakit St Elisabeth.
2. Buat berita acara pemusnahan berkas rekam medis.
3. Buat laporan tentang perencanaan pemusnahan berkas rekam
medis.
4. Kirim laporan dan undangan acara pemusnahan berkas rekam
medis kepada Direktur Utama Rumah Sakit dan panitia
pemusnahan.
5. Kumpulkan berkas rekam medis yang akan dimusnahkan
6. Siapkan tempat dan alat pemusnahan berkas rekam medis
7. Lakukan pemusnahan berkas rekam medis dengan cara di cacah
8. Tanda tangan panitia dan saksi dalam berita acara pemusnahan
berkas rekam medis.
9. Kirim berita acara pemusnahan berkas rekam medis (copy) ke

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 70
PEMUSNAHAN BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
65/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
RUMAH SAKIT 0
St. ELISABETH
Prosedur pemilik rumah sakit St. Elisabeth/ Yayasan
Unit / Instalasi Terkait 1. Instalasi Rekam Medis
2. Pimpinan Rumah Sakit

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 71
PERMINTAAN DATA EKSTERN

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 66/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
0
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Prosedur Permintaan Data Ekstern adalah kegiatan tata cara yang
harus dilakukan pada saat ada permintaan data dan informasi dari luar
rumah sakit St. Elisabeth yang diajukan ke Instalasi Rekam Medis
sebagai pusat data di rumah sakit.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk :
1. Tertib Administrasi dan permintaan data sesuai dengan prosedur
2. Agar setiap karyawan/karyawati mengerti tentang prosedur
permintaan data dan dapat melakukan sesuai dengan prosedur
yang benar
3. Menjamin keamanan dan kerahasiaan data pasien
4. Terlaksananya proses kerahasiaan informasi rekam medis sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien, keluarga pasien atau pihak ketiga yang
memerlukan data dan informasi Rumah Sakit wajib membuat surat
permohonan yang ditujukan kepada Direktur Utama.
Prosedur
1. Setiap permintaan data ke Instalasi Rekam Medis harus dilengkapi
dengan surat permohonan yang ditujukan kepada Direksi Rumah
Sakit St. Elisabeth.
2. Setelah persetujuan dari Direksi, akan di disposisikan ke Kepala
Instalasi Rekam Medik untuk ditindaklanjuti.
3. Lakukan tindaklanjut dari Kepala Instalasi Rekam Medis kepada
Penanggung Jawab Pengolahan Data agar menyiapkan data yang
diminta.
4. Siapkan data untuk di ajukan kepada dokter DPJP.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 72
PERMINTAAN DATA EKSTERN

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 66/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
0
St. ELISABETH
Prosedur 5. Penanggung jawab pengolah data menelpon pemohon untuk
mengambil surat permohonan dengan membawa ketentuan
ketentuan yang berlaku di RS St. Elisabeth.
6. Berikan Surat permohonan kepada pemohon dengan menyerahkan
ketentuan ketentuan yang di minta.
7. Tulis di buku ekspedisi serah terima surat permohonan dan
pemohon menandatangani di buku ekspedisi.

Unit / Instalasi Terkait 1. Direktur Utama


2. Sekretariat

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 73
PELEPASAN / PEMBERIAN INFORMASI MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 67/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
1
St. ELISABETH
Ditetapkan Oleh:
Tanggal terbit:
STANDAR Direktur Utama,
03 November 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pelepasan informasi Medis adalah cara pemberian informasi yang
bersumber dari Rekam Medis pada dasarnya dibagi menjadi dua
kategori :
1. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan
2. Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan
Informasi yang mengandung kerahasiaan harus dijaga kerahasiaannya
demi memberikan perlindungan hokum bagi rumah sakit, petugas
pelayanan kesehatan maupun pasien.
Tujuan Agar dalam pelepasan informasi medis kepada pihak lain, dapat
terlaksana sesuai denga peraturan, hukum dan perundangan yang
berlaku sehingga kerahasiaan pasien tetap terjaga dan tidak
melanggar kode etik kedokteran, sehingga hak pasien, Dokter dan
Rumah Sakit tetap terpenuhi.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth
nomor : 68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Rekam Medis perihal pihak yang berkepentingan terhadap
rekam medis wajib mematuhi dan mengikuti ketentuan prosedur
pelepasan informasi kesehatan.
Prosedur 1. Terima permintaan tertulis dari peminta disertai tanda bukti diri
yang sah dan masih berlaku yang ditujukan kepada Direktur
Rumah Sakit
2. Informasikan kepada peminta bila yang meminta bukan pasien
sendiri harus disertai surat kuasa dari pasien lengkap dengan kartu
identitas.
3. Konsultasikan dengan atasan / yang berwenang untuk memberi ijin
/ tidak.
4. Siapkan berkas yang diperlukan (copy berkas rekam medis),
berikan stempel SESUAI DENGAN ASLINYA.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 74
PELEPASAN / PEMBERIAN INFORMASI MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 67/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
1
St. ELISABETH
Prosedur 5. Tulis serah terima copy informasi berkas dalam buku serah terima
salinan dan disimpan oleh petugas.
6. Pemberian informasi medis dibagi 2 :
a. Kepada keluarga pasien yang berhak mendapatkan informasi
adalah
1) Ayah / Ibu kandung
2) Saudara kandung
3) Ayah / ibu adopsi atau induk semang atau wali untuk
pasien < 21 tahun yang tidak punya orang tua atau
berhalangan hadir
4) Anak
a) Menghubungi dokter yang merawat untuk mendapatkan
informasi
b) Dokter yang merawat akan memberikan informasi
medis
b. Kepada Dokter yang merujuk :
Dibagi yaitu : Secara lisan dan secara tertulis
1) Secara Lisan
a) Dokter yang merujuk menghubungi dokter yang
merawat untuk mendapatkan informasi keadaan pasien.
b) Dokter yang merawat memberikan informasi
2) Secara Tertulis
Dokter yang merujuk akan menghubungi dokter yang
merawat untuk mendapatkan informasi secara tertulis
7. Informasi secara tertulis tersebut dikirim oleh petugas ruangan
rawat inap rumah sakit
Unit / Instalasi Terkait Instalasi Rawat Inap

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 75
PROSES PERMOHONAN KETERANGAN DIAGNOSA
PENGISIAN FORM ASURANSI DAN JASA RAHARJA

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 68/DM-IRM/SPO/XI/16 1/3
1
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Tata cara permintaan keterangan diagnosa asuransi, dengan ketentuan
sbb :
1. Pasien Sendiri
2. Keluarga pasien / yang berwenang yaitu :
a. Ayah / ibu dari pasien yang masih dalam asuhan orang tua (<
21 tahun )
b. Ayah / ibu dari pasien dewasa dengan kelainan jiwa / cacat
mental.
c. Kakak / adik dari pasien dengan kelainan jiwa / cacat mental
d. Suami / istri bila pasien sudah berkeluarga
e. Wali / curator bila pasien berada dibawah kemampuan (
Curatelle )
3. Pihak ketiga (perusahaan, asuransi dll) mempunyai surat kuasa
dari pasien / yang berwenang.
Tujuan Sebagai acuan penerapan dalam langkah langkah untuk menjawab
keterangan diagnosis, asuransi dll.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien, keluarga pasien atau pihak ketiga yang
memerlukan data dan informasi Rumah Sakit wajib membuat surat
permohonan yang ditujukan kepada Direktur Utama.
Prosedur 1. Minta kartu pasien/ Kwitansi.
2. Minta KTP pasien bila pasien tidak membawa kartu pasien/
Kwitansi.
3. Informasikan kepada pihak ketiga bila yang meminta bukan
pasien sendiri, Ayah/ibu dari pasien maka harus membawa surat
kuasa yang di bubuhi materai 6000.
4. Cek data di system dan status
5. Berikan surat permohonan

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 76
PROSES PERMOHONAN KETERANGAN DIAGNOSA
PENGISIAN FORM ASURANSI DAN JASA RAHARJA

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 68/DM-IRM/SPO/XI/16 2/3
1
St. ELISABETH
Prosedur Terimalah surat permohonan permintaaan Asuransi/ Jasa Raharja
dari pasien/ keluarga pasien.
6. Berikan surat tanda terima dokumen rekam medis dan
informasikan kepada pasien dibawa pada saat pengambilan.
7. Ambil data dokumen RM pasien.
8. Informasikan kepada pasien / keluarga pasien / pihak ketiga
tentang pengisian Formulir Asuransi / Jasa Raharja jika sudah
melebihi batas tanggal pasien berobat ( lebih dari 1 bulan / lebih
dari 1 formulir asuransi)
9. Informasikan kepada pasien / keluarga pasien / pihak ketiga
apabila Formulir tersebut sudah terisi oleh deokter, maka akan
dihubungi oleh pihak Rekam Medis (bila pada saat pengajuan
formulir tersebut dokter yang merawat / memeriksa sedang tidak
preaktek)
10. Informasikan kepada pasien / keluarga pasien / pihak ketiga
proses pengisian Formulir tersebut minmal 3 hari dan maksimal 5
hari.
11. Tulis di buku ekspedisi penerimaan Formulir Asuransi / Jasa
Raharja
12. Ajukan formulir Asuransi / Jasa Raharja ke dokter yang merawat/
memeriksa.
13. Beri tandatangan dokter dan stampel rumah sakit di formulir
Asuransi/ Jasa Raharja.
14. Petugas Asuransi mengcopy hasil pengisian diagnosa dan
disimpan dalam odner berkas asuransi.
15. Petugas Asuransi menghubungi pasien /keluarga/ pemohon untuk
mengambil formulir/ keterangan diagnosa asuransi yang sudah
jadi.
16. Isi persetujuan pelepasan informasi pasien dengan lengkap pada
saat Formulir di ambil.
Tulis di buku ekspedisi pada saat formulir Asuransi/ Jasa Raharja
diambil oleh pihak pasien/ keluarga/ pemohon.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 77
PROSES PERMOHONAN KETERANGAN DIAGNOSA
PENGISIAN FORM ASURANSI DAN JASA RAHARJA

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 68/DM-IRM/SPO/XI/16 3/3
1
St. ELISABETH
Unit / Instalasi Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Customer Service

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 78
KERAHASIAAN DAN KEAMANAN BERKAS REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 69/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Kerahasian dan keamanan berkas rekam medis adalah menjaga
kerahasian dan kemanan setiap berkas rekam medis pasien.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk menjaga
kerahasiaan isi berkas rekam medis agar tidak dibaca oleh orang yang
tidak berhak, tidak rusak atau hilang, dan memberikan perlindungan
hukum pihak rumah sakit.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap petugas Rekam Medis yang mempunyai kode
finger print yang diberikan oleh Rumah Sakit wajib menjaga
kerahasiaan dan keamanan dalam penyimpanan dokumen Rekam
Medis agar tidak mengalami kerusakan, kehilangan atau tidak terjadi
penyalahgunaan.
Prosedur 1. Berikan map / sampul pada setiap berkas rekam medis pasien.
2. Serah terima berkas rekam medis harus menggunakan buku serah
terima.
3. Pasang Door Lock
4. Pantau setiap berkas rekam medis yang keluar dari ruang rekam
medis.
5. Ganti map / sampul berkas rekam medis yang sudah rusak.
6. Rapihkan setiap berkas rekam medis yang baru pulang dari rawat
inap maupun rawat jalan.
7. Simpan setiap berkas rekam medis sesuai dengan system yang
telah diterapkan di RS St. Elisabeth.
8. Semua tenaga rekam medis wajib menjaga kerahasiaan isi rekam
medis pasien.
Unit / Instalasi Terkait -

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 79
ORIENTASI STAF BARU DI INSTALASI REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 70/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
1
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Orientasistaf baru di instalasi rekam medis adalah suatu kegiatan
untuk staf baru baik dari lingkungan Rekam Medis ataupun dari luar
Instalasi Rekam Medis yang ada kaitannya dengan Rekam Medis
guna mengenal lingkup kerja dan prosedur di Instalasi Rekam Medis.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk :
1. Memudahkan bagi karyawan / karyawati mengenal lingkungan
tempat kerjanya.
2. Memudahkan mengetahui tingkat ketrampilan bagi karyawan
karyawati baru.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap karyawan baru di Instalasi Rekam Medis harus
mengikuti orientasi.
Prosedur 1. Setiap karyawan/ karyawati baru maupun mutasi dari bagian lain
yang masuk ke IRM wajib mengikuti orientasi.
2. Berikan penjelasan tentang alur kerja , tugas-tugas yang harus
dilakukan sesuai bidang masing-masing.
3. Buatlah jadwal dan absensi kehadiran dari masing-masing peserta
orientasi.
4. Berikan soal pre test
5. Berikan teori tertulis dan praktek sesuai bidang pekerjaan di IRM
meliputi : penerimaan pasien, pencatatan, pengolahan data medis,
penyimpanan, pengambilan kembali, dan retensi/ pemusnahan.
a. Materi orientasi staf baru di Rekam Medis
1) Pengenalan Layanan Rekam Medis (1hari)
2) Cara Pendaftaran Pasien (1 hari).
3) Assembling dan Indeks kode penyakit ( 1 hari)
4) Statistik dan pelaporan (1hari)

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 80
ORIENTASI STAF BARU DI INSTALASI REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 70/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
1
St. ELISABETH
Prosedur 5) Penyimpanan dan pendistribusian berkas rekam medis
(1hari)
6) Berikan soal post test.
7) Berikan hasil pre test dan post test kepada bagian
personalia.
Unit / Instalasi Terkait 1. Tempat Pendaftaran pasien
2. Bagian Personalia

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 81
Belum
PENGISIAN VISUM ET REPERTUM

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 71/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
1
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian 1. Visum et Repertum merupakan catatan pemeriksaan terhadap
pasien yang mengalami kejadian benturan, pemukulan,
kecelakaan..
2. Isian Visum et Repertum dijadikan bahan pemeriksaan di
kepolisian ataupun pengadilan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan dalam langkah langkah untuk Agar
korban memperoleh pertanggungjawaban sesuai dengan haknya.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap pasien, keluarga pasien atau pihak ketiga yang
memerlukan data dan informasi Rumah Sakit wajib membuat surat
permohonan yang ditujukan kepada direktur utama.
Prosedur
1. Mintakan surat permohonan dari pihak ke polisian, tanda tangan
oleh petugas yang menerima, satu untuk RS, satu di berikan ke
pihak kepolisian guna untuk mengambil surat Visum et Repertum.
2. Terima Formulir surat permintaaan Visum et Repertum dari Pihak
kepolisian.
2. Ambil data dokumen RM pasien.
3. Print blangko formulir Visum et Repertum.
4. Ajukan blangko formulir Visum et Repertum ke dokter yang
merawat/ memeriksa.
5. Input data pasien sesuai dengan lembar blangko visum et
repertum yang sudah diisi lengkap.
6. Beri tandatangan dokter dan stampel rumah sakit di formulir
Visum et Repertum .
7. Tulis di buku ekspedisi pada saat formulir visum et repertum
diambil oleh pihak kepolisian.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 82
PENGISIAN VISUM ET REPERTUM

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 71/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
1
St. ELISABETH
Unit / Instalasi Terkait 1. Customer Service
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 83
PENGISIAN FORMULIR DAN PEMBERIAN IDENTIFIKASI
BAYI BARU LAHIR

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 72/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
0
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Formulir identifikasi bayi baru lahir adalah formulir yang digunakan
untuk mendokumentasikan identitas bayi baru lahir yang meliputi
nama orang tua, nama bayi, jenis kelamin bayi,tanggal dan jam lahir
bayi,cap kaki bayi, cap ibu jari ibu, tanda tangan orang tua dan
perawat/bidan saksi. Pemberian identifikasi Bayi Baru Lahir berupa
gelang identitas.
Tujuan Sebagai acuan penerapan dalam langkah langkah untuk untuk
dokumentasi rekam medis.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal semua pasien yang dilayani Rumah Sakit harus
diidentifikasi kebutuhan pelayanannya melalui suatu proses asesmen
yang baku.
Prosedur 1. Bayi yang baru lahir diberikan identitas berupa gelang pengenal
yang berisi :
a. Nama bayi, jika belum punya nama menggunakan nama
ibunya. Contoh : By.Ny. Faradila Indrawati
b. Tanggal Lahir
c. Nomor RM
2. Pakaikan gelang identitas berwarna merah muda untuk bayi
perempuan setelah bayi dibersihkan.
3. Pakaikan gelang identitas berwarna biru muda untuk bayi laki-laki
setelah bayi dibersihkan.
4. Buat cap kaki bayi sebelah kanan dan kiri di atas formulir
identifikasi bayi baru lahir.
5. Buat cap ibu jari tangan kanan dan kiri dari ibunya bayi diatas
formulir identifikasi bayi baru lahir.
Unit / Instalasi Terkait Bagian Rawat Inap (Kebidanan)

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 84
PENGAMBILAN SUMPAH KERAHASIAAN REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 73/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
0
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pengambilan sumpah kerahasiaan rekam medis adalah kegiatan
pernyataan kesanggupan karyawan/karyawati RS. St. Elisabeth dalam
sumpah untuk menjunjung tinggi kerahasiaan sesuai etika profesi
menurut agama dan keyakinan masing-masing dan disaksikan oleh
pemuka agama
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk :
1. Agar setiap karyawan/karyawati mengerti tentang kerahasiaan
informasi dalam berkas rekam medis dan menjaganya.
2. Menjamin keamanan dan kerahasiaan data pasien
3. Terlaksananya proses kerahasiaan informasi rekam medis sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal setiap karyawan karyawati Rumah Sakit yang bukan
tenaga kesehatan wajib melaksanakan sumpah kerahasiaan Rekam
Medis.
Prosedur 1. Karyawan/karyawati RS. St. Elisabeth yang berhubungan
langsung dengan berkas rekam medis pasien wajib
melaksanakan sumpah kerahasiaan rekam medis yang diadakan
oleh RS. St. Elisabeth
2. Lakukan sumpah kerahasiaan sesuai agama dan kepercayaan
masing-masing dihadapan pemuka agama.
3. Susunlah acara pada pengambilan sumpah kerahasiaan rekam
medis adalah :
a. Sambutan dari Direksi RS. St. Elisabeth
b. Lakukan pengambilan sumpah kerahasiaan rekam medis
c. Lakukan Penandatanganan sumpah kerahasiaan rekam medis

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 85
PENGAMBILAN SUMPAH KERAHASIAAN REKAM MEDIS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 73/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
0
St. ELISABETH
Unit / Instalasi Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi penunjang
4. Administrasi
5. Personalia

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 86
MENGOLAH SENSUS HARIAN PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 74/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
1
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Tata cara mengolah data sensus harian pasien Rawat Inap di RS
selama 24 jam ( mulai dari jam 00.00 s/d 24.00).
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk :
1. Mengetahui jumlah pasien rawat inap pada ruang tertentu di
Rumah Sakit.
2. Sumber data untuk membuat BOR, LOS, BTO, TOI, NDR,
GDR.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal kegiatan pelayanan medis dilaksanakan dengan
membuat sensus harian oleh petugas kesehatan.
Prosedur 2. Buat sensus harian rawat inap setiap jam 07.30 dengan rangkap 3 (
lembar ke-1 untuk RM, Lembar ke-2 untuk TPP, ke-3 untuk arsip
ruangan ).
3. Ambil data sensus harian di ruang perawatan untuk diolah .
Adapun data sensus harian meliputi:
a. Hari, tanggal, jam, ruangan.
b. Kolom pasien masuk (nama pasien, no. RM, Kelas,
No.Kamar, Kode Spesialisasi, Cara pasien masuk).
c. Kolom pasien keluar (Nama pasien, No.RM, Kelas,
Spesialisasi Tanggal masuk, cara pasien Keluar, mati, lama
dirawat).
d. Kolom pindahan dari ruang/ kelas lain (Nama pasien, No.
RM, Di, Dari ruang kelas, spesialis)
e. Kolom pasien dipindahkan ke ruang/ kelas lain ( Nama
pasien, No. RM, Di kelas, keruang kelas, spesialisasi
f. Kolom Resume ( Pasien awal, pasien masuk, pasien
pindahan, total pasien dirawat, pasien keluar lain-lain,

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 87
MENGOLAH SENSUS HARIAN PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 74/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
1
St. ELISABETH
Prosedur pasien dipindahkan, mati kurang 48 jam, mati pada 48 jam
dan lebih, total (5+6+7+8), banyaknya pasien yang masih
dirawat).
4. Urutkan menurut tanggal dan nama ruangan kemudian diteliti
apakah sudah benar atau belum dalam melaporkan setiap ruangan.
5. Buka menu : Sistem Informasi Rumah Sakit Rekam Medis-
Layanan Data-Rekapitulasi Pasien Ranap masuk/ keluar.
6. Lakukan penginputan pada sensus harian sesuai format di
komputer dari hasil input tersebut akan diketahui hasil bulanan,
antara lain jumlah pasien awal, akhir dan sisa merupakan bahan
untuk membuat grafik Barber Johnson dan Laporan Indikator
Pelayanan Rumah Sakit ( BOR,LOS TOI , GDR, NDR ).
Unit / Instalasi Terkait 1. Instalasi Rawat Inap
2. Penerimaan Pendaftaran Pasien

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 88
MEMBUAT LAPORAN STATISTIK BULANAN INTERN
RUMAH SAKIT St. ELISABETH

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 75/DM-IRM/SPO/XI/16 1/3
1
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Membuat laporan statistik bulanan intern Rumah Sakit St. Elisabeth
adalah membuat laporan kegiatan pelayanan intern rumah sakit yang
sudah dilakukan selama satu bulan
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk memberikan data
statistik bulanan tentang kegiatan pelayanan di Rumah Sakit St.
Elisabeth Bekasi.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan
berkala yang telah ditetapkan, baik untuk kepentingan eksternal
maupun internal.
Prosedur 1. Terima sensus harian rawat jalan.
2. Ambil sensus rawat inap setiap jam 08.00 WIB.
3. Lakukan validasi rawat jalan di data menu SIM RS St. Elisabeth.
4. Cetak rekapitulasi kunjungan pasien rawat jalan.
5. Cetak rekapitulasi pasien/pengunjung rumah sakit St. Elisabeth.
6. Cek data yang sudah di validasi dengan data rekapitulasi
kunjungan rawat jalan.
7. Terima laporan dari unit pelayanan setiap bulan tanggal 10
8. Masukan sensus rawat inap ke komputer berdasarkan ruangan
dan kelas.
9. Input laporan bulanan tiap unit ke komputer
a. Laporan kunjungan pasien rawat jalan dan jumlah pengunjung
rawat jalan.
b. Laporan jumlah pasien MCU.
Laporan jumlah kunjungan pasien rawat jalan per dokter.
c. Laporan Asal rujukan pasien rawat jalan.
d. Laporan jumlah pasien rawat jalan berdasarkan kecamatan.
e. Laporan cara pembayar pasien rawat jalan.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 89
MEMBUAT LAPORAN STATISTIK BULANAN INTERN
RUMAH SAKIT St. ELISABETH

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 75/DM-IRM/SPO/XI/16 2/3
1
St. ELISABETH
Prosedur f. Laporan cara pasien pulang pasien rawat jalan.
g. Laporan jumlah pasien rawat jalan berdasarkan agama.
h. Laporan jumlah pasien rawat jalan berdasarkan umur dan jenis
kelamin.
i. Laporan jumlah pasien dan tindakan Rehabiltasi Medis.
j. Laporan jumlah pasien dan tindakan radiologi.
k. Laporan jumlah pasien dan pemeriksaan laboratorium.
l. Laporan jumlah pasien dan tindakan Kamar bersalin (VK).
m. Laporan jumlah dan tindakan kamar operasi (OK).
n. Laporan jumlah pasien, lembar dan resep data pasien farmasi
rawat jalan.
o. Laporan jumlah obat generik dan non generik
p. berdasarkan standar formularium dan non formularium.
q. Laporan sepuluh besar penyakit rawat jalan dan rawat inap
berdasarkan SMF.
10. Laporan statistik rawat inap : BOR, LOS, TOI, BTO, GDR,
NDR.Cetak laporan bulanan dan di tandatangani oleh kepala
instalasi Rekam Medis.
11. Distribusikan laporan bulanan ke kepala bagian dengan
menggunakan buku ekspedisi antara lain :
a. kepala bagian penunjang medis
b. Direktur Medis
c. Direktur Keperawatan
d. Direktur keuangan.
e. Kepala bagian Rawat Jalan.
f. Marketing.
12. Laporan yang asli di simpan di Instalasi Rekam Medis untuk
arsip

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 90
MEMBUAT LAPORAN STATISTIK BULANAN INTERN
RUMAH SAKIT St. ELISABETH

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 75/DM-IRM/SPO/XI/16 3/3
1
St. ELISABETH
Unit / Instalasi Terkait 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. IGD
4. Laboratorium
5. Radiologi
6. IBS
7. Farmasi
8. Rehabilitasi Medik

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 91
PELAPORAN DBD

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 76/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
1
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pelaporan DBD adalah Prosedur pengiriman informasi pasien
Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di bangsal.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk meningkatkan
kecepatan laporan pasien DBD yang dirawat di bangsal ke Instalasi
Rekam Medis
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan
berkala yang telah ditetapkan, baik untuk kepentingan eksternal
maupun internal.
Prosedur 1. Lakukan pendataan pasien DBD yang dirawat di ruangan 1x24
Jam.
2. Kirimkan data pasien DBD ke ruangan kepada kepala/
penanggung jawab ruangan.
3. Berikan data pasien DBD kepada dokter ruangan untuk mengisi
formulir KDRS.
4. Telpon ke kepala/ penanggung jawab ruangan untuk
menanyakan formulir KDRS sudah di isi atau belum.
5. Ambil formulir KDRS yang sudah di isi
6. Kirimkan formulir KDRS ke pihak dinas kesehatan kota bekasi
melalui Fax atau email.
Metode pengiriman formulir KDRS dua kali pengiriman :
a. Pengiriman pertama setelah di tegakkan diagnosa
(1X24 Jam)
b. Pengiriman yang kedua setelah pasien di nyatakan
pulang.
7. Berikan tembusan kedua KDRS kepada pasien/ keluarga pasien
oleh perawat
8. Arsipkan formulir KDRS yang sudah di kirim.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 92
PELAPORAN DBD

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 76/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
1
St. ELISABETH
Unit / Instalasi Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi penunjang lainnya.
4. Komite Medis
5. Keperawatan

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 93
PEMBUATAN LAPORAN SURVAILANS RS

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 77/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Laporan Surveylans Rumah sakit merupakan Rekapitulasi Data
Pasien rawat jalan dan rawar inap ( Hidup + Mati ) untuk kasus
penyakit tertentu yang diperinci menurut golongan umur dan sex.
Periode laporan setiap bulan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk pembuatan
laporan Surveylans rumah sakit ke Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan
berkala yang telah ditetapkan, baik untuk kepentingan eksternal
maupun internal.
Prosedur 1. Buka sistem informasi RS-Laporan dan informasi-Rekam
Medis-Layanan Data-Rekapitulasi Pasien Rajal/ Rekalipitulasi
Pasien Keluar.(untuk mencari data)
2. Buka file LapRutinDinkesBulanan
3. Masukan data ke dalam formulir yang ada.
4. Siapkan printer dan kertasnya
5. Cetak laporan.
6. Mintakan pengecekan dari kepala IRM
7. Buat pengantar dan nomor surat ke bagian Sekretariat
8. Mintakan pengesahan ke Direktur Utama
9. Siapkan laporan yang akan dikirim paling lambat tangal 10
setiap bulannya
10. Kirimkan laporan dengan menggunakan buku ekspedisi.
Unit / Instalasi Terkait
1. Sekretariat.
2. Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 94
LAPORAN KLB DAN AFP

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 78/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
1
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Laporan KLB dan AFP adalah Prosedur pengiriman informasi pasien
KLB dan AFP.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk meningkatkan
kecepatan laporan pasien KLB dan AFP.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan
berkala yang telah ditetapkan, baik untuk kepentingan eksternal
maupun internal.
Prosedur 1. Buka sistem informasi RS-Laporan dan informasi-Rekam
Medis-Layanan Data-Rekapitulasi Pasien Rajal/ Rekalipitulasi
Pasien Keluar.(untuk mencari data)
2. Buka file LapRutinDinkes minguan
3. Masukan data ke dalam formulir yang ada.
4. Siapkan printer dan kertasnya
5. Cetak laporan.
6. Mintakan pengecekan dari kepala IRM
7. Buat pengantar dan nomor surat ke bagian Sekretariat
8. Mintakan pengesahan ke Direktur Utama
9. Kirimkan laporan ke dinas kota kesehatan kota bekasi
10. Laporan di kirim dengan menggunakan buku ekspedisi.

Unit / Instalasi Terkait 1. Sekertariat


2. Dinas Kesehatan Kota Bekasi

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 95
LAPORAN MATERNAL PERINATAL (MP) / AMP DAN
MATERNAL AUDIT (MA) KE DINAS KESEHATAN

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 79/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
1
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Suatu kegiatan membuat laporan MP dibuat bila terjadi kematian
(maternal / perinatal), sedangkan untuk melaporkan hasil /
kesimpulan dari audit maternal / perinatal RS membuat laporan setiap
bulan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk membuat laporan
bulanan Maternal Perinatal (MP) dan Maternal (MA) ke Dinkes.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan
berkala yang telah ditetapkan, baik untuk kepentingan eksternal
maupun internal.
Prosedur 1. Isikan Form MP apabila ada kematian :
a. Ibu hamil tua (mulai hamil sampai nifas / 40 hari setelah
melahirkan) yang disebabkan oleh penyakit yang ada
hubungannya dengan kehamilan maupun tidak.
b. Bayi (umur 0 sampai dengan 30 hari) yang disebabkan oleh
penyakit apapun.
c. Form ini diisi oleh bidan / perawat yang bertugas.
2. Isikan Form MA (Medical Audit)
a. Form ini diisi bila ada kematian maternal / perinatal seperti
tertulis di form MP.
b. Form ini dipakai untuk menulis hasil / kesimpulan dari audit
maternal maupun audit perinatal.
c. Form ini diisi oleh dokter yang merawat.
3. Isikan Form MP dan MA paling lambat 7 hari setelah kejadian /
kematian dan diserahkan ke Rekam Medik bagian pengolahan
data.
a. Terimalah laporan MP dan MA setiap pada kasus dari ruang
perawatan.Buat / isi form laporan RS.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 96
LAPORAN MATERNAL PERINATAL (MP) / AMP DAN
MATERNAL AUDIT (MA) KE DINAS KESEHATAN

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 79/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
1
St. ELISABETH
Prosedur b. Buatkan surat pengantar laporan MP dan MA untuk di tanda
tangani oleh direktur utama dan di stempel RS.
c. Serahkan laporan ke kurir dalam amplop tertutup disertai
buku Ekspedisi.
Unit / Instalasi Terkait 1. Instalasi Rawat Inap

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 97
LAPORAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 80/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
0
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Laporan pelayanan ibu dan bayi adalah Prosedur kegiatan membuat
laporan pelayanan kesehatan Ibu dan bayi.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk membuat laporan
bulanan Ibu dan Bayi.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan
berkala yang telah ditetapkan, baik untuk kepentingan eksternal
maupun internal.
Prosedur 1. Isi Form laporan pelayanan kesehatan ibu hamil paling lambat
tanggal 17 tanggal berikutnya dan serahkan ke rekam medis.
a. Ibu hamil ( G-P-A, umur kehamilan, tensi, jarak kehamilan,
tinggi badan, berat badan, lILA, HB, riwayat persalinan
sebelumnya, faktor resiko yang ditemukan, komplikasi yang
ditemukan, penyakit penyerta, pemberian TT).
b. Form ini diisi oleh bidan / perawat yang bertugas.
2. Isi Form Kohort Imunisasi TT Bumil/WUS paling lambat
tanggal 17 tanggal berikutnya dan serahkan ke rekam medis.
a. Ibu hamil (Screening status Imunisasi TT Bumil/WUS, Status
Imunisasi saat ini dan tanggal pelayanan).
b. Form ini diisi oleh bidan / perawat yang bertugas.
3. Isi Form Laporan pelayanan kesehatan bayi paling lambat
tanggal 17 tanggal berikutnya dan serahkan ke rekam medis.
a. Bayi (1 bulan 11 bulan, tgl lahir, berat badan, jenis
imunisasi)
b. Form ini diisi oleh perawat yang bertugas.

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 98
LAPORAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 80/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
0
St. ELISABETH
Prosedur 4. Isi Form laporan pelayanan kesehatan bayi baru lahir dan
neonatal paling lambat tanggal 17 tanggal berikutnya.
a. Bayi baru lahir (0-28 hari, Bayi baru lahir dan Neonatal)
b. Form diisi oleh diban yang bertugas
5. Isi Form laporan kesehatan ibu bersalin, nifas dan KB paling
lambat tanggal 17 tanggal berikutnya.
a. Bulin/Bufas dan keluarga berencana
b. Form diisi oleh bidan yang bertugas.
6. Buat surat pengantar laporan diatas untuk di tanda tangani oleh
Direktur Utama dan di bubuhi stempel RS.
7. Serahkan laporan ke Dinkes disertai buku Ekspedisi.
Unit / Instalasi Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawar Inap
3. Sekertariat
4. Dinas Kesehatan Kota Bekasi

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 99
PELAPORAN MORBILI

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
81/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
RUMAH SAKIT 0
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pelaporan Morbili adalah Prosedur pengiriman informasi pasien
Morbili yang dirawat di bangsal dan berobat rawat jalan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk meningkatkan
kecepatan laporan pasien Morbili yang dirawat di bangsal dan
berobat rawat jalan ke Instalasi Rekam Medis
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan
berkala yang telah ditetapkan, baik untuk kepentingan eksternal
maupun internal.
Prosedur 1. Cek di Inputan Rajal dan Ranap
2. Cari nomor Rekam Medis dan Nama Pasien.
3. Ambil status (dokumen rekam medis) tersebut.
4. Lihat isi anamnesa dan diagnosa pasien tersebut
5. Masukkan ke laporan campak (morbili)
6. Print laporan tersebut dan serahkan ke Kepala Bagian Rekam
Medis
7. Tanda tangan ke Direktur Utama
8. Kirim laporan ke Dinkes sebelum tanggal 10 awal bulan
Unit / Instalasi Terkait 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 100
PELAPORAN KEMATIAN

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
82/DM-IRM/SPO/XI/16 1/2
RUMAH SAKIT 0
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pelaporan Kematian adalah Prosedur pengiriman informasi pasien
yang meninggal di Rumah Sakit
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk meningkatkan
kecepatan laporan pasien meninggal yang dirawat di bangsal ataupun
di rawat jalan ke Instalasi Rekam Medis.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan
berkala yang telah ditetapkan, baik untuk kepentingan eksternal
maupun internal.
Prosedur 1. Tulis pasien yang meninggal di buku ekspedisi kematian sesuai
waktu meninggal (Death On Arrival, Before Death, dan After
Death).
Buku ekspedisi kematian :
a. No urut
b. Nomor Surat Kematian
c. Tanggal Kematian
d. Umur Pasien
e. Jenis Kelamin
f. Nama Pasien
g. Nomor Rekam Medis
h. Alamat Pasien
i. Diagnosa
j. Dokter yang merawat
k. Jam pasien meninggal
2. Input data pasien meninggal dikomputer Sistem informasi rumah
sakit - Rekam Medis Pemeliharaan Data Input Data Pasien
Meninggal
3. Pilih Input Data

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 101
PELAPORAN KEMATIAN

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
82/DM-IRM/SPO/XI/16 2/2
RUMAH SAKIT 0
St. ELISABETH
Prosedur 4. Ketik Nomor Surat di kolom nomor surat
5. Klik Unit layanan Rawat Inap / Rawat Jalan
6. Klik Nomor Rekam Medis / Nama Pasien
7. Klik Tanggal Meninggal
8. Klik Waktu Meninggal
9. Pilih Tempat Meninggal
10. Pilih Kelompok Waktu Kematian
11. Klik Perkiraan Sebab Kematian dan isi dengan Diagnosa pasien
tersebut
12. Pilih Dokter yang memeriksa
13. Klik Simpan
14. Klik Refresh Menu : informasi rumah sakit Laporan dan
informasi Rekam Medis Laporan Internal Laporan
Kematian
15. Pilih periode laporan (1 bulan)
16. Klik Refresh
17. Klik Laporan Kematian
18. Print laporan kenmatian
19. Serahkan ke Kepala Bagian untuk dikroscek kembali
20. Buat Laporan kematian pasien per bulan dan laporkan sebelum
tanggal 10 setiap bulan.
Unit / Instalasi Terkait 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 102
PELAPORAN MALARIA

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
83/DM-IRM/SPO/XI/16 1/1
RUMAH SAKIT 0
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pelaporan Malaria adalah Prosedur pengiriman informasi pasien
Malaria yang dirawat di bangsal
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk meningkatkan
kecepatan laporan Malaria yang dirawat di bangsal ataupun di rawat
jalan ke Instalasi Rekam Medis.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan
berkala yang telah ditetapkan, baik untuk kepentingan eksternal
maupun internal.
Prosedur 1. Terima Formulir Malaria dari Instalasi Rawat Inap
2. Lengkapi Data Identitas Pasien
3. Minta tanda-tangan ke dokter dan stempel
4. Fax / Kirim ke Dinkes dalam waktu 1x24 Jam
5. Simpan berkas di Folder Malaria
Unit / Instalasi Terkait Instalasi Rawat Inap

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 103
PEMBUATAN LAPORAN SIRS ON LINE

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 84/DM-IRM/SPO/XI/16 1/3
0
St. ELISABETH
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh:
STANDAR 03 November 2016 Direktur Utama,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Antonius Yudianto, MARS
Pengertian Pembuatan laporan SIRS On Line adalah proses yang menunjukkan
langkah-langkah dalam pembuatan laporan SIRS On Line.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk petugas bagian
pelaporan lebih mudah melakukan setiap langkah proses pembuatan
laporan SIRS online
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit St. Elisabeth nomor :
68.2/RSE/SK/XI/16 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rekam
Medis perihal Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan
berkala yang telah ditetapkan, baik untuk kepentingan eksternal
maupun internal.
Prosedur 1. Persiapkan laporan kegiatan layanan dalam satu tahun yang sudah
direkapitulasi antara lain:
a. RL1.1 Data Dasar rumah Sakit
b. RL1.2 Indikator Pelayanan Rumah Sakit
c. RL1.3 Fasilitas Tempat Tidur
d. RL2 Ketenagaan
e. RL3.1 Kegiatan Pelayanan Rawat Inap
f. RL3.2 Kegiatan Pelayanan Rawat Darurat
g. RL3.3 Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut
h. RL3.4 Kegiatan Kebidanan
i. RL3.5 Kegiatan Perinatologi
j. RL3.6 Kegiatan Pembedahan
k. RL3.7 Kegiatan Radiologi
l. RL3.8 Kegiatan Laboratorium
m. RL3.9 Pelayanan Rehabilitasi Medik
n. RL3.13 Pengadaan Obat, Penulisan & Pelayanan Resep
o. RL3.14 Kegiatan Rujukan
p. RL3.15 Cara Bayar
q. RL4a Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 104
PEMBUATAN LAPORAN SIRS ON LINE

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 84/DM-IRM/SPO/XI/16 2/3
0
St. ELISABETH
Prosedur r. RL4b Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat JalanRL5
Data Bulanan
s. RL5.1 Pengunjung Rumah Sakit
t. RL5.2 Kunjungan Rawat Jalan
u. RL5.3 Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Inap
v. RL5.4 Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Jalan
2. Lakukan langkah langkah sesuai Juknis SIRS online Tahun
2011 sebagai berikut :
a. Buka menu dari internet www.buk.depkes.go.id
b. Klik RS online
c. Masukkan user name dan password (hanya oleh petugas yang
berwenang)
d. Lakukan download template terbaru, simpan dalam folder
dengan nama dan tanggal sehingga mudah untuk dicari
kembali
e. Isikan dalam template dengan angka hasil rekapitulasi data
setahun per pelayanan, simpan dengan nama yang sesuai.
f. Masuk ke RS Online lagi
g. Pilih menu laporan yang akan di upload (RL1.1 s.d RL5.4)
h. Lakukan : browse, cari nama file dari template yang telah
berisi data rekap tadi
i. Lakukan Impor data, tunggu sampai ada pemberitahuan
import data telah sukses
j. Lakukan lagi hal yang sama untuk laporan yang lainnya
sampai semua selesai terlaporkan
3. Batas waktu pengiriman laporan RL1 RL 4 adalah awal
Februari, sedangkan RL5 tanggal 15 tiap bulan, Khusus RL5
dilakukan setiap Bulan.
Unit / Instalasi Terkait 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. IGD
4. Laboratorium
5. Radiologi

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 105
PEMBUATAN LAPORAN SIRS ON LINE

No. Dokumen Halaman


No. Revisi
RUMAH SAKIT 84/DM-IRM/SPO/XI/16 3/3
0
St. ELISABETH
Unit / Instalasi Terkait 6. IBS
7. Farmasi
8. Rehabilitasi Medik

Standar Prosedur Operasional Instalasi Rekam Medis RS. St. Elisabeth Th. 2016 106

Anda mungkin juga menyukai