Anda di halaman 1dari 16

BOOKLET HIPERTENSI

“ Cegah dan Obati Hipertensi “


Tim Penyusun
Milatul Latifah, Atika Permatasari, Muhamad
Inggil prastyo, Pricilia Ayu Agustina, Ratih Alan
Rahmadani

Editor

Pricilia Ayu Agustina

Desain dan Layout

Muhamad Inggil Prasetyo

Penata Bahasa

Ratih Alan Rahmadani

Praktek Kerja Lapangan


Universitas Mitra Indonesia 2019
Ungkapan Penyusun…
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, akhirnya Booklet tentang “Pencegahan
hipertensi” dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.

Terimakasih tak lupa kami ucapkan kepada


para pihak terkait yang telah melancarkan
pembuatan booklet ini. Penyusun berharap
booklet ini dapat bermanfaat khususnya untuk
UPT Puskesmas Garuda Kecamatan Andir, Kota
Bandung.

Keberadaan booklet ini merupakan


kenang-kenangan inovasi program promosi
kesehatan Tim 1 Universitas Mitra Indonesia
2019. Kami selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran dari Anda.
Terimakasih..
Bandung, 26 Agustus 2019

Tim Penyusun
Apa Itu Darah Tinggi ??

Hipertensi adalah
tekanan darah tinggi
yang bersifat
abnormal dan diukur
paling tidak
pada tiga kesempatan yang berbeda. Secara
umum seseorang dianggap mengalami hipertensi
apabila tekanan darahnya tinggi yaitu lebih dari
140/90mmhg.
Apa Saja Tingkatan Darah Tinggi??

1. Tekanan darah normal 120 / 80 mmHg


2. Tekanan darah tinggi ringan 140 – 159 / 90 –
99 mmHg
3. Tekanan darah tinggi sedang 160 – 179 / 100 –
109 mmHg
4. Tekanan darah tinggi berat 180 – 209 / 110 –
119 mmHg
5. Tekanan darah tinggi sangat berat > 210 / >
120 mmHg
Siapa, sih yang Beresiko Terkena hipertensi??

Berikut adalah beberapa faktor yang bisa


meningkatkan resiko seseorang mengalami
tekanan darah tinggi.

1. Keturunan

Bukan hanya warna kulit, ciri fisik atau sifat


yang bisa diwarisi dari orang tua dan
keluarga. Ternyata, penyakit pun bisa. Jika
seseorang memiliki orang-tua atau saudara
yang memiliki tekanan darah tinggi, maka
kemungkinan ia menderita tekanan darah
tinggi lebih besar.
2. Usia

Seiring bertambahnya usia, kita semua


semakin beresiko menderita tekanan darah
tinggi. Semakin kita bertambah tua,
kelenturan pembuluh darah kita juga
berkurang sehingga cenderung mengalami
penyempitan pembuluh darah. Akibatnya,
tekanan darah pun meningkat.

3. Jenis Kelamin

Hingga usia 45, pria lebih beresiko


mengalami tekanan darah tinggi. Pada usia 45
hingga 64, baik pria maupun wanita memiliki
tingkat resiko yang sama. Tetapi, justru pada
usia di atas itu, wanita lebih beresiko.

4. Kurang gerak

Biasanya, orang yang tinggal di kota besar


cenderung memiliki gaya hidup kurang gerak.
Bekerja di kantor, dan terus menerus duduk,
ditambah lagi kurangnya olahraga, akan
cenderung meningkatkan resiko penyempitan
atau penyumbatan di pembuluh darah.
Akibatnya adalah meningkatnya resiko darah
tinggi.

5. Pola makan

Kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi


kalori, lemak, dan garam menyebabkan resiko
terkena penyakit darah tinggi.

a. Garam

Makanan bergaram
karena dapat menahan
banyak cairan

dalam tubuh sehingga meningkatkan


tekanannya. Garam dapat meningkatkan
tekanan darah dengan cepat pada beberapa
orang, khususnya bagi penderita diabetes,
penderita hipertensi ringan, orang dengan
usia tua.
b. Kolesterol

Kandungan lemak yang berlebih dalam


darah Anda, dapat menyebabkan
timbunan kolesterol pada dinding
pembuluh darah. Hal ini dapat membuat
pembuluh darah menyempit dan
akibatnya tekanan darah akan
meningkat.

c. Minum kopi

d. Berat badan berlebih

6. Kebiasaan minum minuman beralkohol

Konsumsi alkohol
secara berlebihan juga
menyebabkan tekanan
darah tinggi.

7. Stres

Stres dapat meningkatkan


tekanan darah sewaktu.
Apa, sih Tandanya Kita Terkena Hipertensi??

Sakit kepala hebat, kadang-kadang disertai


mual dan muntah.

Penglihatan kabur

Mimisan

Pusing

Keletihan

Nyeri punggung dan/atau perut yang berat

Sesak napas

Gelisah
Kalau yang ini, tentang diet untuk
hipertensi…

TUJUAN DIET

 Membantu menurunkan tekanan


darah

 Membantu menghilang
kanpenimbunan cairan
(edema) atau bengkak.

*) penimbunan cairan dapat disebabkan


oleh kegagalan tubuh untuk mengatur
keseimbangan cairan. Akibatnya tubuh
tidak mampu mengeluarkan garam
natrium yang berlebihan dalam jaringan.
Natrium ini akan mengikat air sehingga
menimbulkan penimbunan cairan dalam
tubuh.


SYARAT DIET

 Makan makanan yang beraneka


ragam mengikuti pola gizi seimbang

 Jenis dan komposisi makanan
disesuaikan dengan kondisi penderita.

 Jumlah garam disesuaikan dengan
berat ringannya penyakit dan obat
yang diberikan.

MAKANAN YANG DIANJURKAN

Makanan yang segar: sumber hidrat arang,


protein nabati dan hewani, sayuran dan buah-
buahan yang banyak mengandung serat.

Makanan yang diolah tanpa atau sedikit
menggunakan garam natrium, vetsin, kaldu
bubuk.

Sumber protein hewani: penggunaan daging/


ayam/ ikan paling banyak 100 gram/ hari.
Telur ayam/ bebek 1 butir/ hari.

Susu segar 200 ml/ hari

BAHAN MAKANAN YANG DIBATASI

Pemakaian garam dapur

Penggunaan bahan makanan yang


mengandung natrium seperti soda kue

BAHAN MAKANAN YANG DIHINDARI

Otak, ginjal, paru, jantung, daging kambing

Makanan yang diolah menggunakan garam


natrium Crackers, pastries, dan kue lainlain
Krupuk, kripik dan makanan kering yang
asin
Makanan dan minuman dalam kaleng:
sarden, sosis, kornet, sayuran dan buah-
buahan dalam kaleng

Makanan yang diawetkan: dendeng, abon,


ikan asin, ikan pindang, udang kering, telur
asin, telur pindang, selai kacang, acar,
manisan buah

Mentega dan keju

Bumbu-bumbu: kecap asin, terasi, petis,


garam, saus tomat, saus sambel, tauco dan
bumbu penyedap lainnya

Makanan yang mengandung alkohol


misalnya: durian, tape

CARA MENGATUR DIET:

Rasa tawar dapat diperbaiki


dengan menambah gula
merah, gula pasir, bawang
merah, bawang putih, jahe,
kencur, salam dan bumbu
lain yang tidak mengandung atau sedikit
garam Na.

Makanan lebih enak ditumis, digoreng,


dipanggang, walaupun tanpa garam

Bubuhkan garam saat di atas meja makan,


gunakan garam beryodium (30 – 80 ppm),
tidak lebih dari ½ sendok teh/ hari.

Dapat menggunakan garam yang


mengandung rendah natrium

WASPADAI TEKANAN DARAH TINGGI!

kalau sudah Terkena Hipertensi.. Hmm.. Ini


dampaknya..
Penyakit hipertensi mampu memicu beberapa
komplikasi penyakit lainya,diantaranya adalah:

a. STROKE
Stroke dapat timbul akibat pendarahan
karena tekanan darah tinggi di otak atau
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh
non otak.
b. INFARK MIOKARDIUM

Infark miokard merupakan


kematian otot jantung.

c. GAGAL GINJAL
Orang dengan gagal ginjal akan mengalami
pembengkakan karena cairan. Orang dengan
gagal ginjal akan mengalami peningkatan
tekanan darah.
Pengendalian tekanan darah
Peningkatan tekanan darah didalam arteri
bisa terjadi melalui beberapa cara
diantaranya.

1. Jantung memompa lebih kuat sehingga


mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
detiknya.

2. Arteri besar kehilangan kelenturanya karena


artersklerosis, arteri ini tidak bisa
mengembang dengan baik saat jantung
memompa darah. Akibatnya darah pada
setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui
pembuluh darah yang sempit sehingga
terjadi peningkatan tekanan darah.
3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi

Bisa disebabkan karena terdapat kelainan


fungsi ginjal, sehingga tidak mampu
membuang sejumlah garam dan air dalam
tubuh. Jika volume darah didalam tubuh naik
maka tekanan darah juga naik

Anda mungkin juga menyukai