Anda di halaman 1dari 11

Hipertensi Dan Diet Penanganannya

Pengertian
Tekanan darah yang mengalami peningkatan untuk jangka waktu yang lama dan diukur
lebih dari 1 kali (National Institute Of Health. 2005) ditandai dengan sistolik > 140 mmHg
dan diastolik > 90 mmHg (LIPI, 2009).
Etiologi:

 Pola makan tinggi lemak dan oksidasi LDL à plak di pembuluh darah à foam
cell à pembuluh darah menyempit à tekanan darah naik à hipertensi
 Tumor di RAA sistem à angiotensin I, II, dan aldosteron à retensi Na dan
cairan à cardiac output meningkat à tekanan darah naik
 Konsumsi diet tinggi Na à retensi cairan à cardiac output meningkat à tekanan darah naik
 Oksidatif stres meningkat à sitokine/inflammatory mediator keluar à produksi NO
rendah à vasokonstriksi à tekanan darah naik

Faktor resiko hipertensi:


umur semakin bertambah umur, maka elastisitas arteri menurun
jenis jenis kelamin laki-laki memiliki risiko lebih tinggi daripada
kelamin wanita untuk terkena hipertensi karena wanita memiliki
hormon esterogen yang merupakan salah satu mediator
vasodilatasi. Tetapi, jika wanita telah memasuki masa
menopause dimana kadar esterogen tubuhnya menurun
maka risiko hipertensinya akan sama besar dengan laki-laki.
riwayat riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi (faktor
keluarga keturunan) juga mempertinggi risiko terkena hipertensi
terutama pada hipertensi primer. Keluarga yang memiliki
hipertensi dan penyakit jantung meningkatkan risiko
hipertensi 2-5 kali lipat
merokok kandungan nikotin dan karbon monoksida yang terdapat pada
aliran darah menyebabkan kerusakan endotel, sehingga
muncul aterosklerosis dan timbulnya hipertensi
konsumsi natrium meningkat menyebabkan penumpukan cairan dalam
garam tubuh, karena menarik cairan diluar sel agar tidak keluar,
sehingga akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
konsumsi lemak jenuh menyebabkan atherosklerosis
lemak
jenuh
konsumsi alcohol meningkatkan kadar kortisol yang mnyebabkan
alkohol peningkatan volume darah dan kekentalan darah
obesitas pada obesitas, curah jantung dan sirkulasi darah meningkat
sedangkan tahanan perifer turun. Ditambah dengan
kegemaran makan makanan berlemak
Kurang dengan berolahraga, maka tahanan perifer dapat diturunkan
olahraga
stress stress memacu kelenjar adrenal melepas hormone adrenalin
yang menyebabkan jantung berdenyut cepat sehingga
tekanan darah turut meningkat
estrogen

Sugiharto,
2007

Tanda dan gejala hipertensi:


Perjalanan penyakit hipertensi sangat perlahan. Penderita hipertensi mungkin tidak
menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. Masa laten ini menyelubungi
perkembangan penyakit sampai terjadi kerusakan organ yang bermakna. Bila terdapat
gejala biasanya bersifat bersifat tidak spesifik, misalnya sakit kepala atau pusing. Gejala
lain yang sering ditemukan adalah epistaksis, mudah marah, telinga berdengung, rasa
berat ditengkuk, sukar tidur, dan mata berkunang kunang
(Brunner & Suddarth, 2001 ; Julius, 2008 ; dan Rusdi, 2009 dalam Hasibuan, 2011).

Klasifikasi hipertensi :
Tekanan darah digolongkan dalam 4 range, yaitu:
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik
(mmHg)
· Normal <120 <80
· Pre-hipertension 120-139 80-89
· Stage-1 Hipertension 140-159 90-99
· Stage-2 Hipertension ≥160 ≥100
(Hogan, 2007; Couch, 2008)

Jenis Hipertensi

 Hipertensi Primer (terjadi pada 90-95% kasus hipertensi)


o Penyebabnya tidak diketahui. Biasanya kombinasi lingkungan atau kebiasaan dan
genetik. Biasanya diawali dengan inflamasi vaskular dan selanjutnya
menyebabkan hipertensi (Mahan, 2008).
 Hipertensi sekunder (terjadi pada 5% kasus hipertensi:
o Hipertensi ini muncul disebabkan oleh penyakit lain. Biasanya penyakit yang
darahberhubungan dengan endokrin. Hipertensi ini lebih bisa dimanagemen (Mahan,
2008).Penyebabnya dapat karena penggunaan esterogen, penyakit ginjal, kelebihan
berat badan, kelebihan kolesterol (dislipidemia), dan hipertensi yang berhubungan
dengan kehamilan(Sutrisno, 2008).

Komplikasi akibat hipertensi

 Jantung menyebabkan Infark Myocardium yang dapat terjadi karena arteri korone yang
arterosklerotik tidak dapat menyuplai darah yang kaya akan oksigen ke myocardium atau
apabila terbentuk thrombus yang menghambat aliran darah melalui arteri koroner
 Otak menyebabkan stroke karena pendarahan tekanan tinggi di otak atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh darah non-otak yang terpajan tekanan tinggi.
 Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan yang tinggi pada
kapier-kapiler ginjal yaitu glomerulus
 Enselophati dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna atau hipertensi yang
meningkat secara cepat (Rahmayanti, Ervina M. 2009).

Diet untuk Hipertensi


Diet rendah garam
Diet untuk Hipertensi yang pada umumnya digunakan di Rumah Sakit

 Tujuan:
o Membantu menghilangkan retensi garam/ air dalam jaringan tubuh dan menurunkan
tekanan darah pada pasien hipertensi.
 Syarat:
o cukup energi
o cukup protein
o cukup mineral dan vitamin
o bentuk makanan disesuaikan
o besar natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam/ air dan
hipertensi.

 Macam dan indikasi

Jenis Jumlah Tambahan indikasi


diet RG natrium (mg) garam (sdt)
RG I 200-400 - Edema, asites dan
hipertensi berat
RG II 600-800 ½ Edema, asites,
hipertensi sedang
RG III 1000-1200 1 Edema dan/atau
hipertensi ringan

Diet preeklamsia

Diet untuk Hipertensi yang pada umumnya digunakan di Rumah Sakit untuk ibu
hamil:

 Tujuan:
o menormalkan tekanan darah,
o mencapai dan mempertahnkan status gizi normal,
o mencegah atau mengurangi retensi garam atau air, dan
o menjaga berat badan
 Syarat :
o energi dan zat gizi cukup,
o diberikan berangsur-angsur,
o pemberian garam tergantung berat ringannya retensi air,
o protein tinggi 1,5-2,
o lemak sedang,
o vitamin cukup,
o mineral cukup,
o bentuk makanan disesuaikan

Diet hipertensi disertai komplikasi dengan penyakit lain:

1. Diet rendah kolesterol

Tujuannya untuk mengurangi intake kolesterol berlebih, karena kolesterol


sebenarnya sudah disintesa di hati dalam tubuh manusia dan selain itu juga
diperoleh dari makanan, sehingga konsumsinya perlu dibatasi agar tidak
menumpuk di dalam darah yang berakibat viskositas darah makin tinggi

2. Diet tinggi serat


Tujuannya untuk memberikan makanan tinggi serat sehingga melancarkan
peristaltic usus agar defekasi menjadi lancar.

Syarat dari diet tinggi serat à 30-50 gr/hari (Almatsier, 2004). Terdapat 2 jenis
serat, serat kasar dan serat halus. Serat kasar mengikat kolesterol dan asam
empedu lalu membuangnya bersama kotoran. Hal ini dicapai jika mengkonsumsi
serat kasar cukup tinggi ( 1 g serat dpt menurunkan LDL 2,2 mg/dl ) (Mayo, 2003).
Contoh sumber serat dari buah tomat, apel, jeruk, dan belimbing

3. Diet rendah kalori

Ditujukan pada pasien obesitas/overweight karena obesitas beresiko tinggi


terkena hipertensi dan orang dengan umur lebih dari 40 tahun.

Syarat :

Asupan kalori dikurangi 25% dari kebutuhan energy atau +500 kkal untuk
penurunan 500 gram / 0,5 kg BB per minggu, menu makanan harus seimbang dan
memenuhi kebutuhan zat gizi serta aktifitas olahraga ringan. (Universitas
Sumatera Utara, 2010)

4. Diet lain :

mediterania diet: prinsipnyaà konsumsi etanol yang sedang, tinggi konsumsi biji-
bijian, tinggi konsumsi sereal (termasuk Roti), tinggi konsumsi buah dan sayur,
rendah konsumsi daging dan produk olahan daging, konsumsi susu dan hasil
olahan yang sedang

vegetarian diet: prinsipnyaà mengurang aneka produk dagingmeningkatkan


konsumsi buah, sayur, kacang-kacangan, dan sereal.

Japanese diet à sebuah diet yang berasal dari jepang yang sangat tradisional di
jepang. Diet ini rendah di lemak, dan gula. Kemudian kacang kedelai, rumput laut,
ikan mentah.

TLC (Therapeutic Lifestyle Changes) dibuat oleh National Institutes of Health’s


National Cholesterol Education Program dan didukung oleh American Heart
Association à Intinya adalah mengurangi lemak (terutama lemak jenuh),
membatasi makanan berkolesterol, mendapatkan banyak serat.

DASH diet

 Pengertian

Merupakan diet yang dalam penerapannya meningkatkan sayur dan buah sampai 3 kali
dalam porsi tiap makannya. Diet ini bertujuan untuk menurunkan tekanan darah dengan
meningkatkan intake serat, kalium, lemak tak jenuh dan mengurangi asupan sodium
dan lemak jenuh. (Mahan, 2008)

 Tujuan dan manfaat

Tujuan DASH diet:


Mencegah dan mengontrol tekanan darah tinggi (Mc Clleland, 2005)
Manfaat DASH diet :
1. Mempermudah pasien dalam menurunkan intake low sodium (Dairy council of
California, 2011), karena dash diet identik dengan porsi sayur dan buah yang
besar, yang merupakan bahan makanan rendah sodium dan tinggi potassium
(Dairy council of California, 2011)
2. Membantu menurunkan kolesterol total dan LDL, menurunkan resiko penyakit
jantung, menurunkan resiko CVD
3. Meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup seseorang (Raylene A. Reimer,
2001)karena komposisi diet dengan low fat (rendah SAFA), low fiber yang
berasal dari buah, sayur dan grain serta produk susu rendah lemak (Frank,
2001)
4. Sebagai antioksidan untuk mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas
5. Menurunkan BB karena asupan kalori seharian lebih kecil dari diet
normal (Pramono, 2011)
6. Mengurangi retensi insulin, mengurangi resiko diabetes (Heller, 2012)
7. Na 2300 normal untuk dewasa muda dan 1500 mg akan meningkatkan
penurunan hipertensi untuk lansia (NHLBI, 2006)
8. Mencegah osteoporosis
9. Mencegah kanker kolon
10. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. (Principles of The
Dash Diet. Palo Alto Medical Foundation, 2010)
11. Menurunkan resiko stroke ischemic karena konsumsi buah dan sayuran (Ch.
Setya w, tanpa tahun)
12. Mencegah terjadinya konstipasi pada pasien karena DASH diet kaya akan sayur
dan buah yang mengandung banyak serat, khusunya yang tidak larut
air (Widyastuti, Setya, tapa
tahun)

Prinsip dan syarat DASH diet (termasuk BM yang diperbolehkan dan dibatasi)
Prinsip
Rendah lemak jenuh, rendah cholesterol dan rendah lemak total, tinggi serat, tinggi mineral
(potassium, magnesium, calcium), tinggi protein (Dietary Guidellines for Americans,
2005) dengan cara konsumsi tinggi bahan makanan dari buah dan sayuran,
menggunakan produk susu rendah lemak, konsumsi ikan secukupnya, kacang dan
unggas, rendah bahan makanan sumber saturated fatty acid (SAFA) dan pembatasan
gula.
Syarat
- KH 55% dari total kalori
- Protein 18% dari total kalori
- Total fat 27% dari total kalori
- Saturated fat 6% dari total kalori
- Kolesterol 150 mg
- Sodium 2300mg (bisa juga 1500mg untuk lebih cepat menurunkan tekanan darah)(Dietary
Guidellines for Americans, 2005)
- Fiber 30 gram
- Mg 500 mg
- Ca 1250 mg
- Potassium 4700 mg (National Institute Of Health, 2006)
Bahan makanan yang dianjurkan dan dibatasi
Makanan yang dianjurkan Makanan yang dibatasi
Sesuai dengan prinsip DASH diet Daging merah karena daging merah
yakni sayur, buah, bebas lemak, ikan dan banyak mengandung kolesterol
unggas, kacang yang diolah Sodium (garam)
dengandirebus, dibakar, dipanggang dan Pemanis,baik gula dalam makanan
menghindari pengolahan dengan cara ataupun gula yang ditambahkan pada
menggoreng (National Heart, Lung and Blood makanan dan minuman (gula dan
Institute (NHLBI), 2006) garam dapat menyebabkan cairan
ekstraselular menjadi pekat) (Wellness
services,2010)
Minuman alkohol (Meningkatkan
neirotransmitter, sehingga sarafnya
simpatis merangsang adrenalin
meningkat dan kerja jantung
meningkat
meningkatkan kadar kolesterol)

Indikasi dan kontraindikasi DASH diet

Indikasi Kontraindikasi
hipertensi pada anak dan dewasa (Marla Lactose Intolerance (Marla Heller,
Heller, 2004) 2004)
orang yang overweight atau obesitas, Pasien diare berat, peradangan saluran
pasien penyakit jantung (NHLBI, 2006) pencernaan, pasien pra atau pasca
pasien konstipasi kronis (Almatsier, bedah (Almatsier, 2007)
2007) Pasien gagal ginjal stadium akhir
Pasien prehipertensi (National (ESRD) karena pada DASH diet
Institute of Health.2006) mengandung tinggi kalium,fosfor dan
DASH Diet bukan hanya dapat protein yang dapat memperberat fungsi
diterapkan pada pasien hipertensi saja, ginjal (Mahan,2005).
tetapi pada pasien dengan penyakit
jantung, kanker, diabetes dan
osteoporosis pun bisa. Karena DASH Diet
mengajurkan konsumsi produk susu yang
mengandung Ca yang dapat menurunkan
resiko osteoporosis, konsumsi bahan
makanan rendah lemak jenuh-kolesterol
dapat menurunkan resiko penyakit
jantung dan konsumsi tinggi sayur-buah
yang tinggi akan antioksidan dapat
menurunkan resiko terhadap kanker
(Holy, 2004)

Mekanisme DASH diet dalam menangani Hipertensi


Serat yang mudah larut dapat menurunkan kadar kolesterol darah karena
mempunyai kemampuan untuk mengikat asam empedu. Asam empedu merupakan hasil
akhir dari metabolisme kolesterol. Semakin banyak serat yang berikatan dengan
kolesterol, maka semakin banyak kolesterol yang di metabolisme, sehingga pada
akhirnya kadar kolesterol menurun. Upaya untuk memproduksi kembali asam empedu
yang hilang, hati akan menarik kolesterol dari darah, sehingga kadar kolesterol darah
akan menurun (Hernawati, tanpa tahun) dan menurunkan resiko arterosklerosis yang
menyebabkan vasokontriksi menurun dan tekanan darah tidak naik (Almatsier, 2001).
Potasium merupakan kation daam cairan intraselular, dapat mengontrol osmolalitas
cairan sehingga tidak terjadi perpindahan cairan dari intraseluar menuju ekstraselular
namun menarik cairan dari ekstra selular (Hasibuan, 2011).
Magnesium merupakan inhibitor pada kontraksi otot polos pembuluh darah dan
memiliki peranan penting sebagai vasodilator (krause, 2005). Magnesium dapat
menurunkan kontriksi pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun pada hipertensi
selain itu magnesium merupakan kation yang juga terdapat dalam intrasel dan bersama
potasium mengontrol keseimbangan cairan. Selain itu ketika minum obat diuretic, Mg ikut
keluar sehingga membutuhkan Mg yang lebih banyak (Hasibuan, 2011).
Kalsium memiliki hubungan terbalik dengan tekanan darah, perannya membantu
ginjal mengeluarkan air dan Na sebagai diuretic alami (Hasibuan, 2011). Selain itu
Kalsium juga mempengaruhi fungsi ACE (Angiostensin Converting Enzyme) sehingga
dapat menurunkan tekanan darah (Seppo et al, 2003 dalam Krause, 2005). Namun
makanisme Cell Membrane Pumps pada hipertensi terjadi peningkatan intrasel kalsium
tetapi kalsium tetap dibutuhkan karena pada Hipertensi terjadi imbalance antara ion Na
dan K, Na dalam sel meningkat. Sebagai kompensasi, ion Na yang berlebihan akan
berikatan dengan ion Ca yang berasal dari jaringan tulang, sehingga ion Ca dalam sel
akan berkurang. Di satu sisi, Ca+2 diperlukan oleh tubuh untuk berkontraksinya jantung
dan otot polos salah satunya pembuluh darah.
Di satu sisi, Na juga akan menarik air dari intraseluler menuju ekstraseluler, sehingga
volume plasma dalam darah bertambah, adanya ekstra volume ini memperberat kerja
jantung untuk memompanya. Untuk mendapatkan kekuatan yang maksimal, maka perlu
vasokontriksi yang memicu terjadinya peningkatan tekanan darah (T Morgan, 2005)

Anda mungkin juga menyukai