Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELAKSANAAN GERAKAN CEGAH STUNTING

I. LATAR BELAKANG

Stunting merupakan permasalahan yang semakin banyak ditemukan di


negara berkembang, termasuk Indonesia. Stunting didefinisikan sebagai keadaan
tubuh yang pendek dan sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD di bawah
median panjang atau tinggi badan.
Stunting merupakan indicator keberhasilan kesejahteraan, pendidikan dan
pendapatan masyarakat. Dampaknya dapat meliputi dari ekonomi, kecerdasan,
dan kualitas bangsa. Efek jangka panjang stunting berakibat pada gangguan
metabolic seperti obesitas, hipertensi, dan diabetes mellitus.
Perbaikan gizi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting
adalah konsumsi zat gizi yang baik dan cukup oleh Ibu pada saat kehamilan.
Salah satu indicator terpenting dalam pertumbuhan anak adalah pada saat 1000
HPK dimulai dari masa anak berada dalam kandungan. Dengan mencukupi gizi
oleh Ibu yang hamil dan pemberian gizi yang tepat pada anak, dapat mengurangi
resiko terjadinya stunting.
Adanya pemberian informasi mengenai stunting dan pentingnya gizi
seimbang dan hidup bersih dan sehat diharapkan mampu menurunkan angka
stunting di Indonesia. Dalam lingkup wilayah kerja Puskesmas Kutukan sendiri
desa dengan angka kasus resiko stunting tinggi (lokus) diharapkan mendapatkan
dukungan dari seluruh warga desa dan perangkat desa. Selain desa dengan
angka kasus resiko stunting tinggi, desa bukan lokus resiko stunting juga
diberikan informasi dan dilakukan kampanye agar masyarakat lebih paham
mengenai apa itu stunting, bagaimana cara pencegahan dan apa saja
penyebabnya. Diharapkan melalui kampanye pencanangan penurunan stunting
ini masyarakat dan perangkat desa

II. LATAR BELAKANG

Stunting merupakan masalah kesehatan di dunia yang belum teratasi


hingga saat ini. Diperkirakan 22,2 % atau 150,8 juta balita di dunia mengalami
stunting (UNICEF, WHO, World Bank .2018). prevalensi di kawasan Asia
berjumlah 55 % dan di kawasan Afrika 39 %, sementara sisanya tersebar di
Amerika Utara, Amerika Latin dan Oceania. Di kawasan Asia Tenggara prevalensi
stunting hingga tahun 2017 mencapai 25,7 %. Laporan UNICEF, WHO, & World
Bank (2018) menunjukkan prevalensi stunting pada tahun 2000 mencapai 32,6%
dan telah berkurang menjadi 22,2 % pada tahun 2017. Di Indonesia, prevalensi
stunting menurut Riskesdas (2013) mencapai 37,2 % dan telah terjadi penurunan
hingga 30,8 % Riskesdas (2018). Namun angka tersebut jika dibandingkan dengan
ambang batas prevalensi stunting menurut WHO, masih berada pada kategori
tinggi.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai stunting dan kesadaran
pentingnya pencegahan sejak dini.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai isu stunting
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap stunting
3. Mengetahui cara pencegahan Stunting

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Persiapan Mersiapkan alat, sarana dan prasarana


sosialisasi/ penyuluhan
2 Pelaksanaan Melakukan penyuluhan stunting dengan metode
sosialisasi stunting ceramah dan tanya jawab

3 Monitoring Monitoring dilakukan pada saat pelaksanaan


stunting
4 evaluasi Evaluasi di lakukan setelah penyuluhan telah
dilaksanakan

V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN

Kegiatan ini dilakukan melalui forum komunikasi dalam rapat dengan


metode penyuluhan.

VI. SASARAN

Sasaran dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah seluruh masyarakat baik


lintas sektor, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta kader kesehatan lainnya.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

NO JAM KEGITAN SASARAN PEMBAWA MATERI

Masyarakat,
Pelaksanaan gerakan toma,toga,
1. 10.00 - Selesai
cegah stunting lintas sektor Pj Promkes
lainnya

Pelaksanaan gerakan
2 09.00 - selesai Masyarakat Pelaksana Promkes
cegah stunting
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi program dilaksanakan di setiap akhir bulan untuk mengetahui capaian


program yang telah dilakukan , disampaikan melalui pertemuan rapat UKM dan
di teruskan dalam forum lokakarya mini bulanan.
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan pelaporan dan evaluasi dilakukan setiap akhir kegiatan dan


dilaporkan dalam forum pertemuan UKM yang diteruskan kepada kepala
Puskesmas dan di tindaklanjuti pelaporannya ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Sinjai

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Tengngalembang Pelaksana Promkes

Syahrir Abidin, S.Kep,NS Musdalifah,SKM


Nip.19730303 199403 1 008

Anda mungkin juga menyukai