Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BESUKI
Jl. Garuda No. 199 Telp.( 0338 ) 891 335 Langkap – Besuki
puskesmasbesukiberlian@gmail.com
SITUBONDO 68356

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


ADVOKASI DESA SIAGA AKTIF

I. Pendahuluan
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah
dan swasta. Apapun peran yang dimainkan oleh pemerintah, tanpa kesadaran individu dan
masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dapat
dicapai. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan.
Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sektor kesehatan adalah mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Untuk mencapai upaya tersebut Departemen
Kesehatan RI menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu “Masyarakat yang mandiri untuk
hidup sehat”. Strategi yang dikembangkan adalah menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat, berupa memfasilitasi percepatan dan pencapaian derajat kesehatan
setinggi-tingginya bagi seluruh penduduk dengan mengembangkan kesiap-siagaan di tingkat desa
yang disebut dengan Desa Siaga.
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan
kegawatdaruratan, kesehatan secara mandiri. Pengembangan desa siaga dilaksanakan dengan
membantu/memfasilitasi/mendampingi masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran melalui
siklus atau spiral pemecahan masalah yang terorganisasi dan dilakukan oleh forum masyarakat
desa (pengorganisasian masyarakat). Oleh karena itu, Puskesmas Besuki akan melaksanakan
kegiatan Pembinaan Bagas Desa Siaga dengan tujuan agar Desa Siaga yang sudah terbentuk di
sepuluh Desa Kecamatan Besuki, dapat berkembang menjadi Desa Siaga Aktif yang mana
dengan strata yang terus meningkat.

II. Latar Belakang


Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks, karena upaya
kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui penyebab kematian di Indonesia untuk semua
umur, telah terjadi pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, yaitu penyebab
kematian pada untuk usia > 5 tahun, penyebab kematian yang terbanyak adalah stroke, baik di
perkotaan maupun di pedesaan. Hasil Riskesdas 2007 juga menggambarkan hubungan penyakit
degeneratif seperti sindroma metabolik, stroke, hipertensi, obesitas dan penyakit jantung dengan
status sosial ekonomi masyarakat (pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain).
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka seluruh desa di Indonesia
dituntut untuk menjadi desa yang sehat dengan berbagai Indikator.Syarat Desa Sehat adalah
dengan membentuk Desa Siaga. Sebuah Desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut
telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Poskesdes adalah
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. UKBM yang sudah
dikenal luas oleh masyarakat yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Warung Obat Desa,
Pondok Persalinan Desa (Polindes), Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban Keluarga dan lain-
lain. Untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa, Poskesdes
memiliki kegiatan : Pengamatan epidemiologi sederhana terhadap penyakit terutama penyakit
menular yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan faktor resikonya
termasuk status gizi serta kesehatan ibu hamil yang beresiko. Penanggulangan penyakit, terutama
penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB serta faktor resikonya
termasuk kurang gizi. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdarutan
kesehatan. Pelayanan medis dasar sesuai dengan kompetensinya. Promosi kesehatan untuk
peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),
penyehatan lingkungan dan lain-lain.

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terwujudnya masyarakat desa Kecamatan Besuki yang sehat, peduli, dan tanggap
terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya
kesehatan.
b. Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap risiko dan
bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah,
kegawadaruratan dan sebagainya)
c. Meningkatkan kesehatan lingkungan di desa.
d. Meningkatkan kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong diri
sendiri di bidang kesehatan

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Cara pelaksanaan/langkah-langkah kegiatan Pembinaan Desa Siaga adalah sebagai berikut
1. Petugas berkoordinasi dengan nakes wilayah/penanggung jawab sebelum melakukan
pembinaan desa siaga
2. Petugas mengunjungi Desa Siaga yang akan dilakukan pembinaan
3. Petugas mewawancarai bagas/kader kesehatan
4. Petugas memeriksa buku kegiatan dan administrasi desa siaga
5. Petugas mengunjungi pelaksanaan kegiatan UKBM di desa
6. Petugas melakukan evaluasi hasil pembinaan dan evaluasi hasil pemantauan kegiatan
UKBM di Desa
7. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan

V. Cara Melaksanakan Kegiatan

Kegiatan Pembinaan Bagas Desa Siaga dilaksanakan dengan cara melakukan monitoring
dan evaluasi kegiatan Desa Siaga, koordinasi dan advokasi kepada Kepala Desa, dan monev
kegiatan UKBM. Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan 12 kali dalam setahun di setiap Desa yang
sudah terbentuk Desa Siaga Aktif.

VI. Sasaran
Sasaran kegiatan ini yaitu Kepala Desa sebagai stakeholder, Ketua TP PKK Desa, bagas
desa siaga, kader kesehatan dan juga nakes wilayah sebagai fasilitator wilayah.

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Pembinaan Bagas Desa Siaga dilaksanakan di 6 desa di Kecamatan Besuki bulan
Februari – Desember 2020 dengan jadwal sebagai berikut:
KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
(Pembinaan Desa Siaga) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Minggu 1 √ √ √ √
Minggu 2 √ √ √ √ √
Minggu 3 √ √ √
Minggu 4 √ √

VIII. Keluaran/Output
Hasil kegiatan pembinaan Desa Siaga diharapkan dapat meningkatkan strata Desa Siaga
Aktif menjadi Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI).

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Hasil Kegiatan


Pencatatan kegiatan ini dilaksanakan dengan cara mendokumentasikan seluruh proses
kegiatan dari awal hingga akhir meliputi kehadiran peserta, keterlibatan peserta saat kegiatan
berlangsung, hambatan/kendala yang terjadi, serta RTL yang telah disepakati.
Pencatatan/dokumentasi kegiatan ini dilaporkan kepada Kepala Puskesmas segera setelah
kegiatan terlaksana.

X. Pembiayaan
Dana didapatkan dari anggaran BOK Puskesmas Besuki Tahun 2020 dengan rincian sebagai
berikut
Advokasi Desa Siaga 2 oh x 1 Desa x 12kl x 45..000 Rp 1.080.000,00

Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat untuk dipergunakan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan kegiatan advokasi Desa Siaga.

Besuki, 11 Februari 2020


Mengetahui
Penanggungjawab Program Promkes
Kepala UPT Puskesmas Besuki

Endang Purwatiningsih, S. Kep, Ns Amalia Listi Rahma, S.KM


NIP. 19690609 199103 2 009 NIP. 19920912 201903 2 002

Anda mungkin juga menyukai