HALUSINASI
Kelompok 7 :
Saifudin Wahyudi
Nirmawati
Widya
DEFINISI
Psikologis
Sosial Budaya
Faktor Presipitasi
Biologis
Sumber koping
Stress lingkungan
FASE-FASE HALUSINASI
Comforting
1
Condemning
2
Controling
3
Consquering 4
Tanda & gejala
TAHAP 1: HALUSINASI
BERSIFAT TIDAK
TAHAP 2: HALUSINASI
MENYENANGKAN
BERSIFAT MENJIJIKKAN
Gejala klinis:
Menyeriangai/tertawa
tidak sesuai
Gejala klinis:
Menggerakkan bibir
Cemas
tanpa bicara Konsentrasi menurun
Gerakan mata cepat Ketidakmampuan
Bicara lambat membedakan nyata dan
Diam dan pikiran tidak nyata
dipenuhi sesuatu yang
mengasikkan
.....cont
TAHAP 3: HALUSINASI TAHAP 4: HALUSINASI
BERSIFAT BERSIFAT
MENGENDALIKAN MENAKLUKKAN
Cenderung mengikuti
halusinasi
Kesulitan berhubungan
Pasien mengikuti
dengan orang lain halusinasi
Perhatian atau konsentrasi
Tidak mampu
menurun dan cepat mengendalikan diri
berubah Tidak mamapu mengikuti
Kecemasan berat perintah nyata
(berkeringat, gemetar, Beresiko mencederai diri,
tidak mampu mengikuti orang lain dan lingkungan
petunjuk).
AKIBAT HALUSINASI
Data objektif :
Data subjektif : Wajah tegang, merah
Mengungkapkan Mondar-mandir
mendengar atau Mata melotot rahang
melihat objek yang
mengatup
mengancam
Tangan mengepal
Mengungkapkan
perasaan takut,
Keluar keringat
cemas dan khawatir banyak
Mata merah
Penatalaksanaan
KEPERAWATAN MEDIS
Menciptakan lingkungan Anti psikotik:
yang terapeutik
Chlorpromazine (Promactile,
Largactile)
Memberi aktivitas pada Haloperidol (Haldol, Serenace,
klien Lodomer)
Stelazine
Memberi aktivitas pada Clozapine (Clozaril)
klien Risperidone (Risperdal)
Melibatkan keluarga dan
petugas lain dalam Anti parkinson:
proses perawatan Trihexyphenidile
Arthan
PATHWAY
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN HALUSINASI
Pengkajian
• Alasan masuk
• Faktor Predisposisi
• Faktor Presipitasi
• Pemeriksaan Fisik
Diagnosa
1. Resiko Perilaku kekerasan berhubungan dengan halusinasi
pendengaran.
2. Gangguan persepsi sensori: halusinasi berhubungan dengan
menarik diri.
3. solasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri
rendah.
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan isolasi sosial
Intervensi
Diagnosa: Resiko Perilaku kekerasan berhubungan dengan
halusinasi pendengaran.
Tujuan:
Selama perawatan diruangan, pasien tidak memperlihatkan perilaku
kekerasan, dengan criteria hasil:
Dapat membina hubungan saling percaya
Dapat mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, bentuk dan akibat PK
yang sering dilakukan
Dapat mendemonstrasikan cara mengontrol PK
Dapat memelih cara mengontrol PK yang efektif dan sesuai
Dapat melakukan cara yang sudah dipilih untuk mengontrl PK
Memasukan cara yang sudah dipilih dalam kegitan harian
Mendapat dukungan dari keluarga untuk mengontrol PK
Dapat terlibat dalam kegiatan diruangan
Tindakan Psikoterapi § SP IV
Diskusikan jadwal harian
Pasien
Diskusikan tentang manfaat obat dan kerugian
§ BHSP
jika tidak minum obat secara teratur
§ SP I: Buat jadwal kegiatan harian
Diskusikan penyebab, tanda dan gejala,
§ Bantu pasien mempraktekan cara yang telah
bentuk dan akibat PK yang dilakukan diajarkan
pasien serta akibat PK § Anjurkan pasien untuk memilih cara
Latih pasien mencegah PK dengan cara: mengontrol PK yang sesuai
fisik (tarik nafas dalam & memukul § Masukkan cara mengontrol PK yang telah
bantal) dipilih dalam kegiatan harian
Masukkan dalam jadwal harian § Validasi pelaksanaan jadwal kegiatan pasien
§ SP II: dirumah sakit
Diskusikan jadwal harian
Keluarga
Latih pasien mengntrol PK dengan cara
Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga
sosial dalam merawat pasien PK
Latih pasien cara menolak dan meminta Jelaskan pengertian tanda dan gejala PK yang
§ SP III: PK
Latih keluarga melakukan cara merawat
Diskusikan jadwal harian
pasien PK secara langsung
Latih cara spiritual untuk mencegah PK
Discharge planning : jadwal aktivitas dan
Masukkan dalam jadawal kegiatan harian
minum obat
Tindakan psikofarmako
Berikan obat-obatan Tindakan manipulasi
sesuai program pasien lingkungan
Singkirkan semua benda yang
Memantau kefektifan berbahaya dari pasien
dan efek samping Temani pasien selama dalam
obat yang diminum kondisi kegelisahan dan
Mengukur vital sign ketegangan mulai meningkat
secara periodic
Lakukan pembatasan
mekanik/fisik dengan
memasukkan ke ruang isolasi
bila perlu
Libatkan pasien dalam
stimulasi persepsi dan realita
Diagnosa: Gangguan persepsi sensori: halusinasi berhubungan
dengan menarik diri.
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien mampu
mengontrol halusinasi dengan kriteria hasil:
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Klien dapat mengenal halusinasinya; jenis, isi, waktu, dan frekuensi
halusinasi, respon terhadap halusinasi, dan tindakan yg sudah dilakukan
Klien dapat menyebutkan dan mempraktekan cara mengntrol halusinasi
yaitu dengan menghardik, bercakap-cakap dengan orang lain, terlibat/
melakukan kegiatan, dan minum obat
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya
Klien dapat minum obat dengan bantuan minimal
Mengungkapkan halusinasi sudah hilang atau terkontrol
TINDAKAN PSIKOTERAPEUTIK SP III
Klien Evaluasi jadwal kegiatan harian Klien
Bina hubungan saling percaya Latih Klien mengendalikan halusinasi dengan
Adakan kontak sering dan singkat melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan
Klien di rumah)
Observasi tingkah laku klien terkait Anjurkan Klien memasukkan dalam jadwal kegiatan
halusinasinya
harian
Tanyakan keluhan yang dirasakan klien SP IV
Jika klien tidak sedang berhalusinasi Evaluasi jadwal kegiatan harian Klien
klarifikasi tentang adanya pengalaman Berikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan
halusinasi, diskusikan dengan klien obat secara teratur
tentang halusinasinya meliputi : Anjurkan Klien memasukkan dalam jadwal kegiatan
SP I harian
Identifikasi jenis halusinasi Klien Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan
Identifikasi isi halusinasi Klien benar.
Menganjurkan Klien mendemonstrasikan cara
Identifikasi waktu halusinasi Klien
Identifikasi frekuensi halusinasi Klien control yang sudah diajarkan
Menganjurkan Klien memilih salah satu cara
Identifikasi situasi yang menimbulkan
control halusinasi yang sesuai
halusinasi
Identifikasi respons Klien terhadap
halusinasi
Keluarga
Diskusikan masalah yang dirasakn keluarga dalam
Ajarkan Klien menghardik halusinasi
merawat Klien
SP II Jelaskan pengertian tanda dan gejala, dan jenis
Evaluasi jadwal kegiatan harian Klien halusinasi yang dialami Klien serta proses terjadinya
Latih Klien mengendalikan halusinasi Jelaskan dan latih cara-cara merawat Klien halusinasi
dengan cara bercakap-cakap dengan orang Latih keluarga melakukan cara merawat Klien
lain halusinasi secara langsung
Anjurkan Klien memasukkan dalam Discharge planning : jadwal aktivitas dan minum
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam Klien dapat
berinteraksi dengan orang lain baik secara individu maupun secara
berkelompok dengan kriteria hasil :
Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
Dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain.
Dapat menyebutkan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
Dapat berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang lain secara bertahap.
Terlibat dalam aktivitas sehari-hari
TINDAKAN PSIKOTERAPEUTIK Keluraga
Klien Diskusikan masalah yang dirasakan
SP 1
Bina hubungan saling percaya
kelura dalam merawat Klien
Identifikasi penyebab isolasi sosial
Jelaskan pengertian, tanda dan gejala
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x hari, klien dapat
mandiri melakukan perawatan diri dengan kriteria:
Dapat menjelaskan pentingnya kebersihan dan kerapian
Menyebutkan ciri-ciri badan yang bersih dan rapi
Dapat menyebutkan manfaat badan bersih dan rapi
Dapat menyebutkan kerugian badan badan yang tidak bersih dan tidak
rapi
Dapat mempraktikan cara melakukan cara perawatan diri dengan benar
Badan bersih dan rapi
Badan tidak bau
Dapat melakukan aktifitas perawatan diri secara mandiri
TINDAKAN PSIKOTERAPEUTIK TINDAKAN PSIKOFARMAKO
Pasien
Menjelaskan pentingnya kebersihan dan kerapian
Memberikan obat-obatan sesuai
diri program pengobatan pasien
Mendiskusikan ciri-ciri badan bersih dan rapi
perawatan diri
kemampuannya melakukan
Melatih keluarga mempraktekan cara merawat perawatan diri
pasien dengan deficit perawatan diri Jadwalkan pasien melakukan
Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas
perawatan diri bagi pasien dirumah termasuk defekasi dan berkemih, jika pasien
minum obat (discharge planning) mengotori dirinya
Evaluasi
Pasien mempercayai Keluarga mampu
perawat sebagai merawat pasien di
terapis rumah
Pasien menyadari
bahwa yang
dialaminya tidaklah
nyata dan merupakan
masalah yang harus
diatasi
Pasien dapat
mengontrol halusinasi
FACE YOUR REALITY
Let’s Go Back
to The REAL
WORLD!!!