DENGAN HALUSINASI
DISUSUN OLEH:
ANGELIA PUTRI RANTELINO
NIM/P17210213068
Pada Pasien Dengan Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh Pembimbing Klinik Dan Pembimbing Institusi.
(_________________) (_________________)
I. DEFINISI
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien mempersepsikan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra tanda ada rangsangan dari luar.
Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimullus eksteren : persepsi
palsu. (Prabowo, 2014 : 129)
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana klien mengalamai perubahan sensori
persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,pengecapan, perabaaan atau penghiduan.
Klien merasakan stimulus yang sebetulnyatidak ada. (Damaiyanti, 2012: 53)
II. ETIOLOGI
Gangguan halusinasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti (Biologis, Psikologis dan
sosial)
a. Biologis Gangguan perkembangan dan fungsi otak dapat menimbulkan gangguan seperti :
1) Hambatan perkembangan khususnya korteks frontal, temporal dan citim limbik. Gejala yang mungkin
timbul adalah hambatan dalam belajar, daya ingat dan berbicara.
2) Pertumbuhan dan perkembangan individu pada pranatal, perinatal neonatus dan kanak kanak
b. Psikologis Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon psikologis diri klien,
sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi ganguan orientasi realitas adalah penolakan atau kekerasan
dalam hidup klien. Penolakan dapat dirasakan dari keluarga, pengasuh atau teman yang bersikap dingin,
cemas, tidak peduli atau bahkan terlalu melindungi sedangkan kekerasan dapat bisa berupa konflik
dalam rumah tangga merupakan lingkungan resiko gangguan orientasi realitas.
c. Sosial Budaya Kehidupan sosial budaya dapat pula mempengaruhi gangguan orientasi realitas
seperti kemiskinan, konflik sosial, budaya, kehidupan yang terisolir disertai stres yang menumpuk.
(Yudi hartono;2012;108)
Menurut Prabowo (2014) perilaku pasien yang berkaitan dengan halusinasi adalah sebagai berikut :
b. Menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakan mata cepat, dan respon verbal lambat
c. Menarik diri dari orang lain,dan berusaha untuk menghindari diri dari orang lain
d. Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan keadaan yang tidak nyatae. Terjadi peningkatan
denyut ajntung, pernapasan dan tekanan darah
f. Perhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya beberapa detik dan berkonsentrasi dengan
pengalaman sensorinya.
g. Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya) dan takut
h. Sulit berhubungan dengan orang laini. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung, jengkel dan marah
IV. PATHWAY
2. SP II p SP II k
1. Melatih keluarga
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
mempraktekkan cara merawat
pasien
pasien dengan Halusinasi
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi
2. Melatih keluarga melakukan
dengan cara bercakap-cakap dengan orang
cara merawat langsung kepada
lain
pasien Halusinasi
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
3. SP III p SP III k
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
1. Membantu keluarga membuat
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi
jadwal aktivitas di rumah termasuk
dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang
minum obat (discharge planning)
biasa dilakukan pasien)
2. Menjelaskan follow up pasien
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam
setelah pulang
jadwal kegiatan harian
4. SP IV p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
2. Memberikan pendidikan Kesehatan
tentang penggunaan obat secara teratur
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
DAFTAR PUSTAKA
Eko Prabowo. (2019). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wijayaningsih, K. s. (2019). Panduan Lengkap Praktik Klinik Keperawatan Jiwa. Jakarta Timur: TIM.
Yudi Hartono Dkk; 2018;Buku ajar keperawatan jiwa; Jakarta; salemba medika