Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA MINGGU KE 1 PADA PASIEN

DENGAN HALUSINASI

DISUSUN OLEH:
ANGELIA PUTRI RANTELINO
NIM/P17210213068

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D3 KEPERAWATAN MALANG
2023
Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Jiwa Minggu Ke 1

Pada Pasien Dengan Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Yang Disusun Oleh Angelia Putri Rantelini Nim P17210213068

Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh Pembimbing Klinik Dan Pembimbing Institusi.

Lawang, 09 Oktober 2023

Pembimbing lahan Pembimbing Institusi

(_________________) (_________________)
I. DEFINISI
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien mempersepsikan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra tanda ada rangsangan dari luar.
Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimullus eksteren : persepsi
palsu. (Prabowo, 2014 : 129)

Halusinasi adaah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan internal


(pikiran) dan rangsnagan eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang
lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata. Sebagai contoh klien mengatakan mendengar
suara padahal tidak ada orangyang berbicara. (Kusumawati & Hartono, 2012:102)

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana klien mengalamai perubahan sensori
persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,pengecapan, perabaaan atau penghiduan.
Klien merasakan stimulus yang sebetulnyatidak ada. (Damaiyanti, 2012: 53)

II. ETIOLOGI

Gangguan halusinasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti (Biologis, Psikologis dan
sosial)

a. Biologis Gangguan perkembangan dan fungsi otak dapat menimbulkan gangguan seperti :

1) Hambatan perkembangan khususnya korteks frontal, temporal dan citim limbik. Gejala yang mungkin
timbul adalah hambatan dalam belajar, daya ingat dan berbicara.

2) Pertumbuhan dan perkembangan individu pada pranatal, perinatal neonatus dan kanak kanak

b. Psikologis Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon psikologis diri klien,
sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi ganguan orientasi realitas adalah penolakan atau kekerasan
dalam hidup klien. Penolakan dapat dirasakan dari keluarga, pengasuh atau teman yang bersikap dingin,
cemas, tidak peduli atau bahkan terlalu melindungi sedangkan kekerasan dapat bisa berupa konflik
dalam rumah tangga merupakan lingkungan resiko gangguan orientasi realitas.

c. Sosial Budaya Kehidupan sosial budaya dapat pula mempengaruhi gangguan orientasi realitas
seperti kemiskinan, konflik sosial, budaya, kehidupan yang terisolir disertai stres yang menumpuk.

(Yudi hartono;2012;108)

III. TANDA & GEJALA

Menurut Prabowo (2014) perilaku pasien yang berkaitan dengan halusinasi adalah sebagai berikut :

a. Bicara, senyum, dan ketawa sendiri

b. Menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakan mata cepat, dan respon verbal lambat

c. Menarik diri dari orang lain,dan berusaha untuk menghindari diri dari orang lain

d. Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan keadaan yang tidak nyatae. Terjadi peningkatan
denyut ajntung, pernapasan dan tekanan darah
f. Perhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya beberapa detik dan berkonsentrasi dengan
pengalaman sensorinya.

g. Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya) dan takut

h. Sulit berhubungan dengan orang laini. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung, jengkel dan marah

j. Tidak mampu mengikuti perintah

k. Tampak tremor dan berkeringat, perilaku panik, agitasi dan kataton

IV. PATHWAY

Resiko Perilaku Kekerasan Effect

Perubahan Sensori Persepsi Cor Problem

Isolasi Sosial : Menarik Diri Cause

V. STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

NO. HALUSINAS PASIEN KELUARGA


I
1. SP I p SP I k
1. Mendiskusikan masalahyang
- Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
dirasakan keluarga dalam merawat
- Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
pasien
- Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda
- Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
dan gejala halusinasi, dan jenis
pasien
halusinasi yang dialami pasien
- Mengidentifikasi situasi yang menimbul
beserta proses terjadinya
kan halusinasi
3. Menjelaskan cara-cara merawat
- Mengidentifikasi respons pasien terhadap
pasien halusinasi
halusinasi
- Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
– Menganjurkan pasien memasukkan
cara menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian

2. SP II p SP II k
1. Melatih keluarga
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
mempraktekkan cara merawat
pasien
pasien dengan Halusinasi
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi
2. Melatih keluarga melakukan
dengan cara bercakap-cakap dengan orang
cara merawat langsung kepada
lain
pasien Halusinasi
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
3. SP III p SP III k
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
1. Membantu keluarga membuat
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi
jadwal aktivitas di rumah termasuk
dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang
minum obat (discharge planning)
biasa dilakukan pasien)
2. Menjelaskan follow up pasien
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam
setelah pulang
jadwal kegiatan harian
4. SP IV p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
2. Memberikan pendidikan Kesehatan
tentang penggunaan obat secara teratur
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
DAFTAR PUSTAKA

Budi ana dkk;2011;Keperawatan


kesehatan jiwa;jakarta;EGC
Eko Prabowo. (2014). Konsep &
Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa.
Yogyakarta: Nuha
Medika.
Iskandar Dkk;2012;Asuhan
Keperawatan Jiwa;Bandung;Refika
aditama
Iyus, Y. (2007). Keperawatan Jiwa.
Bandung: PT refika Aditama.
Mukhripah Damayanti, Iskandar .
(2012). Asuhan Keperawatan Jiwa.
Bandung: Refika
Aditama.
Sundeen, S. A. (1998). Keperawatan
Jiwa Edisi III. Jakarta: EGC.
Wijayaningsih, K. s. (2015).
Panduan Lengkap Praktik Klinik
Keperawatan Jiwa.
Jakarta Timur: TIM.
Yudi Hartono Dkk;2012;Buku ajar
keperawatan jiwa;Jakarta;salemba
medika
Budi ana dkk; 2019;Keperawatan kesehatan jiwa;jakarta;EGC

Eko Prabowo. (2019). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.

Iskandar Dkk; 2018; Asuhan Keperawatan Jiwa; Bandung; Refika aditama

Iyus, Y. (20018). Keperawatan Jiwa. Bandung: PT refika Aditama.

Wijayaningsih, K. s. (2019). Panduan Lengkap Praktik Klinik Keperawatan Jiwa. Jakarta Timur: TIM.

Yudi Hartono Dkk; 2018;Buku ajar keperawatan jiwa; Jakarta; salemba medika

Anda mungkin juga menyukai