Nama Kelompok :
1. Siti Akhidatun Nisa ( 40901800093 )
2. Uswatun Khoirun Nisa ( 40901800099 )
3. Zulfa Isna’iyah ( 40901800106 )
A. Latar Belakang
Perubahan persepsi tentang halusinasi adalah ketidakmampuan manusia dalam
membedakan antara rangsang yang timbul dari sumber internal seperti
pikiran,perasaan, dan sensasi somatic dengan inpuls dan stimulus external. Manusia
pada dasarnya masih mempunyai kemampuan dan membandingkan dan mengenal
mana yang merupakan respon dari luar dirinya. Manusia yang mempunyai ego yang
sehat dapat membedakan antara fantasi dan kenyataan.
Halusinasi merupakan salah satu gejala yag sering ditemukan pada klien
dengan gangguan jiwa.Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien
mempresepsipkan sesuatu yang sebenarnya tidakterjadi. Suatu penerapan panca
indera tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi
melalui panca ondera tanpa stimulus eksteren persepsi palsu. Salah persepsi pada
halusinasi terjadi tanpa adanya stimulus eksternal yang terjadi. Stimulus internal
dipersepsikan sebagai sesuatu yang nyata ada oleh klien ( Stuart, 2009 ).
Berdasarkan hasil laporan periode bulan Desember 2010, pasien yang dirawat
di ruang IV ( Dewaruci ) didapatkan dari 24 pasien yang mengalami gangguan jiwa
terdapat 11 pasien atau sekitar 45,8% mengalami gangguan persepsi halusinasi, 8
pasien atau sekitar 33,3% mengalami Perilaku kekerasan , 3 pasien atau sekitar 12,5%
mengalami gangguan konsep diri harga diri rendah dan 2 pasien atau sekitar 8,3%
mengalami gangguan isolasi sosial : menarik diri dengan rata – rata umur pasien
antara 18 – 40 tahun.
Dari fenomena tersebut, penulis mengangkat judul ”Asuhan Keperawatan
Klien Ny. J Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran secara nyata dan lebih mendalam tentang pemberian
asuhan keperawatan pada klien dengan masalah utama halusinasi.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan halusinasi pendengaran.
b. Mampu menentukan masalah keperawatan pada klien dengan halusinasi
pendengaran.
c. Mampu membuat diagnosa keperawatan pada klien dengan halusinasi
pendengaran.
d. Mampu membuat rencana keperawatan pada klien dengan halusinasi
pendengaran.
e. Mampu membuat implementasi keperawatan pada klien dengan halusinasi
pendengaran.
f. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada klien dengan halusinasi
pendengaran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
C. Pohon masalah
Isolasi Sosial
D. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
2. Isolasi Sosial
3. Harga Diri Rendah
E. Rencana tindakan keperawatan
Tindakan Keperawatan untuk Pasien (Yusuf, Rizki & Hanik, 2015) :
1. Tujuan tindakan untuk pasien meliputi hal berikut
a. Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya
b. Pasien dapat mengontrol halusinasinya
c. Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal
2. Tindakan keperawatan
a. Membantu pasien mengenali halusinasi dengan cara berdiskusi dengan pasien
tentang isi halusinasi (apa yang didengar/dilihat), waktu terjadi halusinasi,
frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul,
dan respons pasien saat halusinasi muncul.
b. Melatih pasien mengontrol halusinasi. Untuk membantu pasien agar mampu
mengontrol halusinasi, Anda dapat melatih pasien empat cara yang sudah
terbukti dapat mengendalikan halusinasi, yaitu sebagai berikut.
1) Menghardik halusinasi
2) Bercakap-cakap dengan orang lain
3) Melakukan aktivitas yang terjadwal
4) Menggunakan obat secara teratur
Tindakan Keperawatan untuk Keluarga:
1. Tujuan :
a. Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik di rumah sakit maupun di
rumah.
b. Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien
2. Tindakan keperawatan :
a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien.
b. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi
yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinya halusinasi,
serta cara merawat pasien halusinasi.
c. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat
pasien dengan halusinasi langsung di hadapan pasien.
d. Buat perencanaan pulang dengan keluarga.
BAB III
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
RUANG RAWAT : Ruang Melati
TANGGAL DIRAWAT : 07 Desember 2020
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. J ( P )
Umur : 24 tahun
Informan : Klien
Tanggal Pengkajian : 08 Desember 2020
RM No. : 568900
III.FAKTOR PREDESPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasalalu?
√
Ya
Tidak
2. Pengobatan sebelumnya?
Berhasil
Kurang berhasil
√
Tidak berhasil
3. Trauma
pelaku/Usia korban/Usia saksi/Usia
Aniaya fisik
Aniaya
seksual
Penolakan
Kekerasan
dlm
keluarga
Tindakan criminal
Ya √ Tidak
IV. Fisik
1. Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
N : 86 x/menit
Suhu : 36,8 °C
RR : 20 x/menit
2. Ukur
TB : 155 Cm
BB : 48 Kg
√
3. Keluhan Fisik : Ya Tidak
Jelaskan : ( - )
Masalah Keperawatan : ( - )
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
X X X
X
Keterangan :
: laki-laki : Klien
: perempuan X : Meninggal
b. Identitas
Klien mengatakan bahwa ia adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara. Ia tinggal
dengan ayah kandungnya.
c. Peran
Klien mengatakan pekerja, sebelumnya klien bekerja sebagai karyawan
dipabrik garmen tetapi sekarang klien berhenti karena kondisi klien saat ini.
d. Ideal diri
Klien mengatakan mempunyai keinginan untuk sehat kembali agar bisa
bekerja secara normal seperti 3 bulan yang lalu.
e. Harga diri
Klien mengatakan hidupnya tidak bermakna karena kejiwaannya terganggu,
tidak percaya diri untuk bergabung dengan lingkungan sekitarnya, apabila
klien diajak bicara klien mengalihkan perhatiannya dengan melihat kearah
lantai rumah dan seperti orang yang bingung.
f. Masalah keperawatan : (-)
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Menurut klien, orang yang paling berarti baginya saat ini adalah ayahnya
sebab saat ini dia tinggal bersama ayahnya dikarenakan ibunya sudah
meninggal dunia.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan dulu mengikuti karang taruna. Sejak klien sakit klien
mengatakan tidak mengikuti kegiatan apapun. Malu untuk bertemu dengan
orang lain.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan oranglain
Klien mengatakan malas berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya klien
merasa malu, klien hanya menyendiri di kamar.
d. Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan yang penting beribadah kepada Allah, klien mengaku
beragama Islam, dan pengobatan klien selama ini menurutnya tidak
bertentangan dengan keyakinannya.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan bahwa ia jarang melakukan sholat 5 waktu, dan ketika
melakukan shalat selalu di ingetin sama ayahnya.
c. Masalah keperawatan : (-)
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
2. Pembicaraan
V Cepat Keras Gagap Inkoheren
3. Aktivitas motorik
Jelaskan : Klien mengatakan takut, bingung dan gelisah saat mendengar suara
tersebut, dan klien hanya diam dan menyendiri.
Masalah keperawatan : (-)
4. Alam Perasaan
5. Efek
Jelaskan : Jika diajak mengobrol tentang masa - masa yang paling dikenang. Klien
tidak merespon adanya ekspresi mimic gembira (datar).
Masalah keperawatan : (-)
Bermusuhan
Tidak
kooperatif
Mudah
Tersinggung
√ Kontak mata
Defensif
Curiga
Jelaskan : Pada saat interaksi hanya berbicara seperlunya saja, kontak mata kurang
memperhatikan penanya.
Masalah keperawatan : (-)
7. Persepsi
Halusinasi :
Pendenga
V
ran
Penglihat
an
Perabaan
Pengecap
an
Penghidu
Jelaskan : Klien mengaku sering mendengar bisikan - bisikan halus suara itu dating
tak menentu terlebih saat klien sendirian. Mengaku bingung dan hanya diam saat
suara itu datang, klien mengatakan suara itu datang lalu pergi sendiri.
Masalah keperawatan : (-)
8. Proses pikir
Sirkumtansial
Tangensial
Kehilangan ( √ )
Asosiasi Flight
of ideas
Blocking
Pengulangan Pembicaraan
Jelaskan : Selama interaksi dengan klien, seperti apa yang dipikirkan, sehingga saat
melakukan komunikasi terkadang terdiam sesaat, lalu pembicaraan dilanjutkan
kembali.
Masalah Keperawatan : (-)
9. Isi Pikir
Waham :
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Disorientasi :
Waktu Tempat Orang
11. Memori
Saat ini
Jelaskan : Jika ditanya tanggal lahirnya klien mapu menjawab kapan dan tahun
lahirnya. Klien mampu menyebutkan anggota keluarganya dan tempat tinggalnya.
Masalah keperawatan : (-)
Mudah
Tidak
√ mampu
berkon
sentrasi
Tidak mampu
Berhitung sederhana
Jelaskan : Klien mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang lain
dan keluarga.
Masalah keperawatan : ( - )
15. Makan
Bantuan minimal bantuan total
17. Mandi
vv Bantuan minimal bantuan total
18. Berpakain/berhias
hari.
Masalah keperawatan : ( - )
Ya tidak
Perawatan lanjutan
√
System pendukung
√
Mempersiapkan makanan √
Menjaga kerapihan rumah √
Mencuci pakaian
√
Pengaturan keuangan √
Ya Tidak
Belanja
√
Transportasi √
Lain-lain
MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
√
Lainnya Lainnya
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
√
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
SUMBER DAYA
pengetahuan ttg
faktor presipitasi pengetahuan ttg peny.fisik
ASPEK MEDIK
1. Diagnosa medik : Skizofrenia
2. Terapi medik : (-)
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
.
1. Ds : Halusinasi
- Klien mengatakan sering
mendengar bisikan - bisikan
dan suara - suara halus .
Suaranya terkadang hilang
terkadang ada, saat suara
terdengar klien berteriak -
teriak dikarenakan ibu klien
sudah meninggal pada 3 bulan
yang lalu dan pasien masih
teringat dengan ibunya dan
masih terdengar suara dari
ibunaya.
- Klien mengatakan merasa
terganggu dengan suara
tersebut
- Klien mangatakan takut,
bingung dan gelisah.
Do :
- Klien terlihat berbicara sendiri
- Klien terkadang terlihat sedih,
gelisah
- Klien terlihat ketakutan dan
bingung
- Tatapan klien tampak kosong
- Klien terlihat lebih suka diam
2. Ds : Isolasi Sosial
- Klien mengatakan males
berinteraksi dengan
lingkungan sekitar karena
merasa malu.
- Klien mengatakan lebih baik
dirumah
- Klien mengatakan lebih
senang menyendiri dikamar
Do :
- Klien tampak menyendiri
- Klien terlihat bingung
B. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
2. Isolasi Sosial
3. Harga Diri Rendah
Intervensi
No Diagnosa Rencana Tindakan Rasional Tindakan
. Keperawatan
1. Diagnosa Tujuan : Agar pasien dapat a. Dapat mengenali
Keperawatan 1: mengenali halusinasi yang dialami, halusinasi (apa
Halusinasi mengontrol halusinasinya dan yang didengar,
mengikuti program pengobatan waktu terjadi,
secara optimal frekwensi , situasi
Kriteria : yang
- Klien dapat menyebutkan menyebabkan
isi,waktu, frekuensi, situasi, halusinasi muncul
pencetus halusinasi dan perasaan
- Klien dapat memperagakan pasien saat
cara mengontrol halusinasi halusinasi muncul
sehingga
Intervensi memudahkan
SP 1 Pasien perawat
a. Membantu pasien mengenal melakukkan
halusinasi intervensi.
b. Melatih pasien mengontrol b. Dengan
halusinasi dengan cara : mengajarkan cara
Menghardik mengontrol
c. Menganjurkan pasien halusinasi, pasien
memasukkan latihan mampu
menghardik dalam jadwal mengatasinya saat
kegiatan harian halusinasi muncul
c. Membantu klien
untuk
membiasakan
kegiatan sehari-
hari agar mampu
mengatasi
halusinasi dan
memudahkan
klien dalam
mengingat
aktivitas yang
dilakukan.
SP 2 Pasien a. Mengetahui
a. Mengevaluasi jadwal harian perkembangan
b. Melatih pasien mengontrol pasien dan
halusinasi dengan cara data dasar
kedua: Bercakap-cakap untuk
dengan orang lain. intervensi
c. Masukan dalam jadwal selenjutnnya.
kegiatan harian b. Untuk
mengontrol
halusinasi.
Ketika pasien
bercakap-
cakap dengan
orang lain
maka terjadi
distraksi;
fokus
perhatian
pasien akan
beralih dari
halusinasi ke
percakapan
yang
dilakukan
dengan orang
lain tersebut.
c. Memudahkan
klien dalam
mengingat
aktivitas yang
dilakukan
SP 3 Pasien a. Mengetahui
a. Mengevaluasi jadwal harian perkembangan
b. Melatih pasien mengontrol pasien dan data
halusinasi dengan cara dasar untuk
ketiga:Melakukan aktivitas intervensi
yang terjadwal selenjutnnya.
c. Masukkan dalam jadwal
b. Untuk
harian pasien
mengurangi
resiko halusinasi
muncul
lagi adalah
dengan
menyibukkan diri
dengan aktivitas
yang teratur.
c. Menumbuhkan
keterbiasaan agar
pasien melakukan
aktivitas dengan
SP 4 Pasien
teratur
a. Mengevaluasi jadwal harian
b. Melatih pasien mengontrol
halusinasi dengan cara a. Mengetahui
keempat:Menggunakan obat perkembangan
secara teratur pasien dan data
c. Masukkan dalam jadwal dasar untuk
harian pasien intervensi
selenjutnnya
b. Agar mampu
mengontrol
halusinasi dengan
menggunakan
obat secara teratur
sesuai dengan
program. Selain
itu agar
meningkatkan
kesadaran klien
akan pentingnya
obat dan
kesembuhanya
c. Agar pasien
mengetahui
jadwal minum
obat
5. Planning Perawat
Memotivasi untuk
melakukan SP yang telah
diberikan secara mandiri
Rabu, 09 Desember 2020 S : Klien mengatakan sudah tidak
1. Data mendengar suara – sura itu lagi dan klien
Data Diagnosa Pertama (Halusinasi) sudah tidak takut ataupun gelisah lagi.
a. Ds : O:
- Klien mengatakan sudah - Klien tampak lebih segar
tidak mendengar suara – sura - Klien tampk tidak gelisah dan tidak
itu lagi dan klien sudah tidak bingung lagi
takut ataupun gelisah lagi A : Halusinasi ( - )
b. Do : P : Hentikan SP yang telah diberikan kepada
- Klien tampak lebih segar Klien
- Klien tampk tidak gelisah
dan tidak bingung lagi
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Pertama :
Halusinasi
5. Planning Perawat
Memotivasi untuk
melakukan SP yang telah TTD
diberikan secara mandiri dan
TAK Uswatun Khoirun Nisa
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini akan diuraikan tentang masalah yang terjadi didalam kasus dan
penyelesaiannya. Saat pemberian asuhan keperawatan pada Ny. J dengan masalah
keperawatan halusinasi dengan menggunakan Asuhan Keperawatan yang komprehensif
berdasarkan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnose keperawatan, intervensi,
implementasi dan evaluasi.
Data yang diperoleh pada saat pengkajian pada tanggal 07 Desember 2020 didapatkan
diagnosa pasien menuju ke masalah gangguan halusinasi. Klien dibawa ke rumah sakit jiwa
oleh keluarganya dengan keluhan klien mengatakan sering mendengar suara bisikan ibunya
yang mengatakan ibunya sudah meninggal 3 bulan lalu . Dari data pengkajian yang
berhubungan dengan masalah keperawatan Halusinasi yang didukung dengan data subjektif,
klien mengatakan sering mendengar suara bisikan ibunya yang sudah meninggal 3 bulan
lalu, klien mengatakan merasa terganggu ketika suara itu muncul dan data objektif klien
tampak berbicara sendirian, klien tampak gelisah dan bingung. Pohon masalah yang
didapatkan pada kasus ini yaitu isolasi sosial merupakan penyebab sedangkan Gangguan
persepsi sensori: Halusinasi pendengaran menjadi masalah utama dan harga diri rendah.
Rencana tindakan yang dilakukan sama dengan landasan teori, karena rencana
tindakan keperawatan tersebut telah sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Tujuan umum
dari gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran yaitu agar pasien dapat mengenali
halusinasi yang dialami, mengontrol halusinasinya dan mengikuti program pengobatan secara
optimal. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
SP 1 P:
o Membantu pasien mengenal halusinasi
o Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara : Menghardik
o Menganjurkan pasien memasukkan latihan menghardik dalam jadwal kegiatan harian
SP 2 P:
o Mengevaluasi jadwal harian
o Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua: Bercakap-cakap dengan
orang lain
o Masukan dalam jadwal kegiatan harian
SP 3P:
o Mengevaluasi jadwal harian
o Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga:Melakukan aktivitas yang
terjadwal
o Masukkan dalam jadwal harian pasien
SP 4 P :
o Mengevaluasi jadwal harian
o Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara keempat:Menggunakan obat secara
teratur
o Masukkan dalam jadwal harian pasien
Implementasi yang dilakukan oleh penulis pada 08 Desember 2020 dan 09 Desember
2020 Jam 08.00 SP 1 P tindakan keperawatan yang dilakukan kepada Ny.J yaitu dengan
membantu pasien mengenal halusinasi rasionalnya dapat mengenali halusinasi (apa yang
didengar, waktu terjadi, frekwensi , situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan
perasaan pasien saat halusinasi muncul sehingga memudahkan perawat melakukkan
intervensi , melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara : Menghardik rasionalnya
dengan mengajarkan cara mengontrol halusinasi, pasien mampu mengatasinya saat halusinasi
muncul , menganjurkan pasien memasukkan latihan menghardik dalam jadwal kegiatan
harian rasionalnya membantu klien untuk membiasakan kegiatan sehari-hari agar mampu
mengatasi halusinasi dan memudahkan klien dalam mengingat aktivitas yang dilakukan . Saat
evaluasi pasien mampu mengungkapkan mendengar suara bisikan suaminya yang
mengatakan sudah tidak mendengar suara ibunya lagi, suara muncul saat sendirian, suara
muncul lebih 10 kali sehari, klien mengatakan kadang merasa marah jika suara itu muncul,
klien mampu mempraktikkan kembali cara menghardik, dan klien mampu memasukkan
kegiatan harian bersama perawat dan dilakukkan 2x dalam sehari pada pukul 08.00 WIB dan
04.00 sore WIB. Kontrak waktu selanjutnya (waktu,tempat dan jam) untuk SP 2 P untuk
berlatih cara mengontrol halusinasi yang kedua yaitu bercakap-cakap dengan orang lain.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempresepsikan sesuatu yang
sebenernya tidak terjadi. Berdasarkan dari asuhan keperawatan yang diberikan pada
klien dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengkajian pada Ny.J dilakukan pada tanggal 07 Desember 2020. Dimana
informasi didapatkan dari klien sendiri dan studi dokumentasi
2. Dari hasil pengkajian maka dapat ditegakkan diagnosa keperawatan pada Ny.J
adalah Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran, Isolasi sosial dan
Harga Diri Rendah. Diagnosa keperawatan tersebut ditegakkan berdasar data yang
ditemukan saat pengkajian.
3. Rencana asuhan keperawatan yang disusun berdasarkan diagnosa keperawatan
yang ditegakkan dan sesuai dengan standar asuhan keperawatan jiwa.
4. Implementasi keperawatan yang dilaksanakan tanggal 08 & 09 Desember 2020
sesuai dengan rencana tindakan keperawatan yang telah disusun dan dilaksanakan
strategi pelaksanaan dari diagnosa pertama.
5. Pada evaluasi tujuan khusus tercapai. Klien mampu mengungkapkan perasaanya
dan mampu mempraktikan hal yang sudah diajarkan perawat.
B. Saran
Untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan jiwa, kelompok menyarankan:
1. Untuk mahasiswa dapat berinteraksi dengan klien agar menunjukkan sikap sabar,
terbuka, jujur dan menerima klien apa adanya dalam melakukan tindakan
keperawatan pada klien gangguan Halusinasi perawat harus menggunakan prinsip
interaksi sering, singkat dan sangat jelas.
2. Perawat sebagai seseorang yang memberikan asuhan keperawatan pada halusinasi,
perlu melakukan pendekatan singkat namun sering dilakukan sebagai upaya untuk
membina hubungan saling percaya antara perawat dengan klien.
3. Perawat sangat diharapkan selalu memberikan semangat dan dorongan kepada
klien dalam menyelesaiakan masalah yang dihadapinya.Sehingga dapat
mempercepat penyembuhan klien.
4. Keluarga merupakan salah satu elemen yang sangat berpengaruh pada pemulihan
klien dirumah setelah diijinkan pulang dari rumah sakit oleh karena itu peran
sangat penting dalam perawatan klien dirumah untuk menghindari kambuhnya
kembali gangguan jiwa pada klien.
5. Rumah sakit diharapkan bisa menambah fasilitas dan senatiasa menciptakan
lingkungan yang terapeutik guna mempercepat penyembuhan klien.