B DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH, ISOLASI SOSIAL,
HALUSINASI: PENDENGRAN, RISIKO PERILAKU KEKERASAN DAN
RISIKO BUNUH DIRI
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
NUR RAHMAWATI .P.
201560311074
A. Definisi
E. Klasifikasi Halusinasi
Klasifikasi halusinasi terbagi menjadi 5 :
a. Halusinasi Pendengaran
Data objektif pasien halusinasi pendengaran pada saat
pengkajian yaitu pasien tampak mengarahkan telinganya pada
sumber suara, pasien tampak marah-marah tanpa alasan yang jelas,
pasien tampak berbicara atau tertawa sendiri dan pasien tampak
menutup telinga. Adapun data subjektif pasien halusinasi
pendengaran pada saat pengkajian adalah pasien mengatakan
mendengar suara atau bunyi, pasien mengatakan mendengar suara
yang menyuruhnya untuk melakukan sesuatu yang berbahaya,
pasien mengatakan mendnegar suara yang mengajaknya bercakap-
cakap dan pasien juga mengatakan mendengar suara orang yang
sudah meninggal. (Sutejo, 2016).
b. Halusinasi Penglihatan
Data objektifnya antara lain pasien tampak takut pada sesuatu
atau objek yang dilihat, pasien tampak menunjuk ke arah tertentu,
tatapan mata pasien menuju ke tempat tertentu. Adapun data
subjektifnya adalah pasien mengatakan melihat makhluk tertentu,
atau bayangan orang yang sudah meninggal, pasien mengatakan
melihat sesuatu yang menakutkan, hantu atau cahaya.
c. Halusinasi Penciuman
Data objektif antara lain pasien tampak menggerakan cuping
hidung karena mencium sesuatu, pasien tampak mengarahkan
hidung pada tempat tertentu. Data subjektifnya adalah pasien
mengatakan mencium bau-bauan tertentu, seperti bau mayat,
makanan, feses, bayi atau parfum. Pasien juga mengatakan bahwa
pasien mencium satu bau, pasien mengatakan halusinasi
penciumannya sering menyertai klien demensia, kejang atau
penyakit serebrovaskular.
d. Halusinasi Pengecapan
Data objektif antara lain pasien tampak mengecap sesuatu,
pasien tampak seperti mengunyah, pasien tampak sering meludah,
pasien tampak muntah. Adapun data subjektifnya adalah pasien
mengatakan seperti sedang merasakan makanan atau rasa tertentu,
pasien mengatakan seperti meraskan mengunyah sesuatu.
e. Halusinasi Perabaan
Data objektif antara lain pasien tampak menggaruk-garuk
permukaan kulit, pasien tampak mentap tubuhnya dan terlihat
merasakan sesuatu yang aneh seputar tubuhnya. Data subjektifnya
adalah pasien mengatakan ada sesuatu yang menggerayangi
tubuhnya seperti serangga, atau makhluk halus. Pasien mengatakan
merasakan sesuatu di permukaan kulitnya, sepert rasa panas, dingin
atau seperti tersengat aliran listrik. (Sutejo, 2016).
H. Masalah Keperawatan
Perubahan sensori persepsi: halusinasi
Risiko peilaku kekerasan
Isolasi sosial
I. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan gangguan
persepsi sensori : halusinasi adalah sebagai berikut
a. Halusinasi
b. Harga diri rendah
c. Isolasi social
d. Resiko perilaku kekerasan (diri sendiri, orang lain, lingkungan, dan
verbal
J. Masalah dan data yang perlu dikaji
1. Data Obyektif
a. Apakah klien terdapat tanda dan gejala seperti di bawah
ini :
b. Melirikan mata ke kiri dan ke kanan seperti mencari siapa
atau apa yang sedang berbicara.
c. Mendengarkan dengan penuh perhatian pada orang lain
yang tidak sedang berbicara atau kepada benda mati seperti
mebel,tembok dll.
d. Menggerak-gerakan mulut seperti sedang berbicara atau
sedang menjawab suara
e. Tidur kurang/terganggu.
f. Penampilan diri kurang
g. Keberanian kurang.
h. Bicara tidak jelas.
i. Merasa malu.
j. Mudah panic
k. Duduk menyendiri.
l. Tampak melamun
2. Data Subyektif
Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara tanpa ada wujud
yang tampak.
M. Evaluasi
Evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang sudah Anda
lakukan untuk pasien halusinasi adalah sebagai berikut:
1. Pasien mampu :
a. Mengungkapkan isi halusiansi yang dialaminya
b. Menjelaskan waktu dan frekuensi halusinasi yang
dialaminya
c. Menjelaskan situasi yang mencetuskan halusinasi
d. Menjelaskan perasaannya ketika mengalami halusinasi
e. Menerapkan 4 cara mengontrol halusinasi
1) Menghardik halusinasi
2) Mematuhi program pengobatan
3) Bercakap dengan orang lain disekitarnya bila timbul
halusinasi
4) Menyusun jadwal kegiatan dari bangun tidur dipagi
hari sampai mau tidur pada malam hari selama 7
hari dalam seminggu dan melaksanakan jadwal
tersebut secara mandiri.
f. Menilai manfaat cara mengontrol halusinasi dalam
emngendalikan halusinasi
2. Keluarga mampu merawat pasien di rumah, ditandai dengan hal
berikut:
a. Keluarga mampu menjelaskan masalah halusinasi yang
dialami oleh pasien.
b. Keluarga mampu menjelaskan cara merawat pasien di
rumah dengan 4 cara.
c. Keluarga mampu memperagakan cara bersikap terhadap
pasien.
d. Keluarga mampu menjelaskan fasilitas kesehatan yang
dapat digunakan untuk mengatasi masalah pasien.
e. Keluarga mampu menilai dan melaporkan
keberhasilannnya merawat pasien.(Nurhalimah, 2016).
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus 4
Nn. B, 22 tahun, kuliah pada tingkat smester akhir di suatu perguruan tinggi di
kotanya. Saat ini sedang sibuk menyelesaikan skripsinya. Pasien mengeluh
belakangan ini sering merasa tidak tenang karena memikirkan tugas skripsinya
yang belum juga selesai, sementara beberapa orang temannya telah selesai
menghadapi sidang skripsi. Nn. B merasa sulit menyelesaikan tugas skripsinya
karena tidak dapat fokus untuk menyelesaikannya. Tidur malamnya sering
terganggu, kadangkala merasakan jantung berdebar, nafas cepat, sering buang air
kecil. Nn. B mengatakan ia selalu dihantui perasaan takut gagal dalam
menyelesaikan skripsinya.
Pasien banyak diam bicara seperlunya, takut mengecewakan orang tua,
merasa tidak mampu menyelesaikan tugas tugas Sebelumm dirawat pasien
bertengkar dengan adiknya dan adik pasien mangatakan bahwa pasien bodoh.
Pasien 2 bulan yang lalu putus pacar dengan tunangannya dan menurut pasien
tuangannya sudah tidak suka lagi karena pasien lebih mementingkan kuliahnya,
pasien merasa malu karena sudah ada rencana menikah setelah selesai kuliah
Pasien mengatkan saat ini mendengar suara yang menyuruhnya utk mati, 2
hari yang lalu pasien mencoba menenggelamkan mukanya ke dalam ember di
kamar mandi ruang perawatan. Diagnosa medis Depresi dengan ciri psikotik
Terapi Seroquel 1 X 200 mg, alprazolam 1 x1 mg
RUANGAN RAWAT : Mawar 1
TANGGAL DIRAWAT : 5 Maret 2021
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Nn.B (P)
Tanggal pengkajian : 5 Maret 2021
Umur : 22 tahun
RM. No. : 280598
Informan : klien
II. ALASAN MASUK
Nn.B usia 22 tahun merasa sulit menyelesaikan tugas skripsi, tidak fokus
dalam menyelesaikan tugas, tidur malam sering terganggu, terkadang
jantung berdebar, nafas cepat dan sering buang air kecil. Pasien
mengatakan sering dihantui perasaan takut gagal dalam menyelesaikan
skripsinya,pasien banyak diam dan bicara seperlunya, dan takut
mengecewakan orang tua, merasa tidak mampu menyelesaikan tugas-
tugas. Pasien mengatakan sering mendengar suara yang menyuruhnya
untuk mati. Pasien mengatakan merasa kesal dan kecewa terhadap mantan
tunanganya dan juga adiknya kandungnya.
√
Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan kriminal
Jelaskan No. 1, 2, 3 :
Pasien tidak mempunyai riwayat gangguan jiwa sebelumnya, pasien
tidak pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya, pasien pernah
melakukan kekerasan terhadap dirinya sendiri yaitu mencoba
menenggelamkan mukanya ke dalam ember di kamar mandi
IV. FISIK
1. Tanda vital
TD : 130/90 mmHg
N : 88x/mnt
S : 36,3º C
RR : 18x/mnt
2. Ukur
TB : 155 cm
BB : 47 Kg
√
3. Keluhan fisik : Ya Tidak
Jelaskan :
Pasien tidak memiliki keluhan fisik apapun.
4. PSIKOSOSIAL
Genogram
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki : :
: Tinggal Serumah
: Sudah menikah
X : Meninggal
: Klien
: Garis keturunan
Jelaskan :
Klien anak pertama dari dua bersaudara, saudaranya perempuan, klien
tinggal bersama orang tua dan adiknya. Pola asuh klien baik, pola
komunikasi dalam keluarga juga baik.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
5. Konsep diri
a. Gambaran diri :
Pasien mengatakan tidak mempunyai cacat tubuh dan pasien
mengatakan menyukai anggota tubuhnya
b. Identitas diri :
Pasien adalah seorang mahasiswi yang sedang menjalani
skripsi, perempuan yang belum menikah, pasien beragama
islam
c. Peran diri :
Pasien adalah seorang anak dari dua bersaudara, sebelum
masuk rmah sakit pasien bertengkar dengan adiknya, pasien
merasa takut mengecewakan kedua orang tua
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang, pasien
mengetahui bahwa dirinya sedang mengalami gangguan jiwa
dan menjalani pengobatan dan perawatan di RSJ
e. Harga diri :
Pada saat dikaji pasien merasa tidak tenang karena memikirkan
tugas skripsinya yang belum juga selesai, sementara beberapa
orang temannya telah selesai menghadapi sidang skripsi. Nn.B
sulit menyelesaikan tugas skripsinya karena tidak dapat fokus
untuk menyelesaikannya. Nn. B selalui dihantui perasaan takut
gagal dalam menyelesaikan skripsinya. Pasien banyak diam
bicara seperlunya, pasien takut mengecewakan orang tua,
merasa tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas, dan pasien
merasa malu karena sudah ada rencana menikah setelah
menikah namun batal karena pasien putus dengan tunangannya
Masalah keperawatan :
Gangguan Konsep Diri :Harga Diri Rendah
6. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti:
Pasien mengatakan orang terdekatnya adalah orang tuanya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Pasien mengatakan tidak ikut kegiatan kelompok masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Pasien mengatakan lebih senang menyendiri, pasien lebih
bnyak diam saat berinteraksi dan bicara seperlunya
7. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien menganut agama islam
b. Kegiatan ibadah : Klien rajin mengerjakan sholat 5 waktu
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
8. STATUS MENTAL
a. Penampilan
Tidak rapih Penggunaan pakaian tidak sesuai
Jelaskan:
Pasien menggunakan pakaian sesuai seperti biasanya dan
pasien dapat menggunakan pakaian tanpa bantuan
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
b. Pembicaraan
√ Cepat Keras Gagap Inkoheren
√
Tidak mampu Memulai pembicaraan
Jelaskan :
Pada saat berinteraksi dengan perawat pasien pembicaraanya
cepat dan pasein tidak mampu memulai pembicaraan
Masalah keperawatan : Halusinasi
c. Aktivitas motorik
Lesu Tegang √ Gelisah
√
Agitasi
Kompulsif
Jelaskan :
pasien tampak tidak tenang ketika berinteraksi dengan perawat
dan pasien sempat menyedengkan telinga pada arah tertentu
Masalah keperawatan : Halusinasi
d. Alam perasaan
Jelaskan :
Klien mengatakan sedih takut mendengar suara-suara yang
menyuruhnya untuk mati
Masalah keperawatan :
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
e. Afek
Datar Tumpul √ Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
Klien selalu menanyakan hal yang sama ketika diajak
berbincang dan berbicara sendiri
Masalah keperawatan : Halusinasi
Defensif Curiga
Jelaskan :
Selama proses interaksi, pasien kooperatif, pasien mau
menjawab semua pertanyaan, kontak mata kurang dan pasien
lebih banyak menunduk
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
g. Persepsi
Pengecapan Penghiduan
Jelaskan :
Pasien mengatakan saat ini sering mendengar suara yang
menyuruhnya untuk mati, suaranya muncl di malam hari dan
saat pasien sendirian, pasien mengatakan suara yang muncul itu
3-4 kali
Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran
h. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan
Asosiasi
√
Flight of idea Blocking Pengulangan
pembicaraan
Jelaskan :
Pada saat berinteraksi, pasien suka berhenti berbicara tiba-tiba
tanpa gangguan eksternal kemudian dilanjutkan kembali
Masalah keperawatan :
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
i. Isi pikiran
Obsesi Fobia Hipokondria
Pikiran magis
Jelaskan :
Saat berinteraksi dengan perawat, tidak ditemukan tanda-tanda
gangguan isi pikiran pada pasien
Masalah Keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan
j. Waham
Agama Somatik Kebesaran
Jelaskan :
Saat berbincang klien tidak ada atau terlihat menunjukan tanda-
tanda waham
Masalah keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
k. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi
Waktu Tempat Orang
Jelaskan :
Pasien memiliki tingkat kesadaran penuh dan tidak ada masalah
disorientasi waktu, tempat maupun orang.
l. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabulasi
Jelaskan :
Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang,
jangka pendek maupun daya ingat saat ini. Klien masih ingat
anggota keluarganya dan jadwal minum obatnya.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Jelaskan :
Saat di wawancara klien mengalami kesulitan untuk
konsentrasi dan selalu mengalihkan pembicaraannya karena
mendengar suara-suara yang menyuruuhnya untuk mati
Masalah keperawatan : Halusinasi
n. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan :
Pasien dapat menentukan kegiatan apa yang dilakukan setelah
bangun pagi, dan klien mampu membuat keputusan sendiri
Jelaskan :
Pasien mengetahui bahwa dirinya di rumah sakit
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
Pasien dapat melaksanakan kebutuhan perawatan diri tanpa bantuan
orang lain
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
Pasien dapat melaksanakan kebutuhan perawatan diri tanpa bantuan
orang lain
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
4. Berpakaian / berhias
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
Pasien dapat melaksanakan kebutuhan perawatan diri tanpa bantuan
orang lain
Transportasi Ya Tidak
√
Lain-lain Ya Tidak
Jelaskan :
Kegiatan pasien di luar adalah bermain dan berkuliah
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
........................................................
......................................................
......................................................................
√ Koping Obat-obatan
DATA MASALAH
DS:
DO:
S : 36,3º C
RR : 18x/mnt
DS:
DS:
DO:
Ds:
Do:
Isolasi Sosial
ndah
DIAGNOSA PERENCANAAN
RASIONALISASI
KEPERAWA
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
TAN
Halusinasi TUM : Setelah 2x interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan Bila sudah terbina hubungan
Pendengaran Klien dapat menunjukkan tanda-tanda percaya menggunakan prinsip komunikasi saling percaya diharapkan
& Penglihatan membina hubungan kepada perawat : terapeutik : klien dapat kooperatif,
saling percaya - Sapa klien dengan ramah baik verbal sehingga pelaksanaan
- Ekspresi wajah bersahabat
TUK : maupun non verbal asuhan keperawatan dapat
- Menunjukkan rasa senang
1. Klien dapat - Perkenalkan nama, nama panggilan dan berjalan dengan baik
- Ada kontak mata
membina tujuan perawat berkenalan
- Mau berjabat tangan
hubungan - Tanyakan nama lengkap dan nama
- Mau menyebutkan nama
saling panggilan yang di sukai klien
- Mau menjawab salam
percaya - Buat kontrak yang jelas
- Mau duduk berdampingan
- Tunjukkan sikap jujur dan menepati
dengan perawat
janji setiap kali interaksi
- Bersedia mengungkapkan
- Tunjukkan sikap empati dan menerima
masalah yang dihadapi
apa adanya
- Beri perhatian kepada klien dan
perhatikan kebutuhan dasar klien
- Tanyakan perasaan klien dan masalah
yang di hadapi klien
- Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien
2. Klien dapat
mengenal
halusinasinya 1. Adakan kontak sering dan singkat
secara bertahap
2. Observasi tingkah laku klien terkait
dengan halusinasinya
(*dengar/lihat/penghidu/raba/kecap),
Setelah 2x interaksi klien jika menemukan klien yang sedang
menyebutkan : halusinasi :
- Tanyakan apakah klien mengalami
- Isi
sesuatu (halusinasi - Kontak sering dan
- Waktu
dengar/lihat/raba/penghidu/kecap) singkat selain upaya
- Frekuensi dan kondisi yang
- Jika klien menjawab ya, tanyakan membina hubungan
menimbulkan halusinasi
apa yang sedang dialami saling percaya, juga
- Katakan bahwa perawat percaya dapat memutuskan
klien mengalami hal tersebut, halusinasi
namun perawat sendiri tidak - Mengenal perilaku pada
mengalaminya (dengan nada saat halusinasi timbul,
bersahabat tanpa menuduh atau memudahkan perawat
menghakimi) dalam melakukan
- Katakan bahwa ada klien yang intervensi
mengalami hal yang sama - Mengenal halusinasi
- Katakan bahwa perawat akan memungkinkan klien
membantu klien untuk menghindarkan
3. Jika klien tidak sedang berhalusinasi faktor pencetus
klarifikasi tentang adanya pengalaman timbulnya halusinasinya.
halusinasi, diskusikan dengan klien : - Dengan mengetahui
- Isi, waktu dan frekuensi terjadinya waktu, isi dan frekuensi
halusinasi (pagi, siang, sore, malam munculnya halusinasi
atau sering dan kadang-kadang) mempermudah tindakan
- Situasi dan kondisi yang keperawatan yang akan
menimbulkan atau tidak di lakukan perawat
menimbulkan halusinasi - Untuk mengidentifikasi
pengaruh halusinasi
pasien
Setelah 2x interaksi klien 1. Diskusikan dengan klien apa yang - Untuk mengetahui
menyatakan perasaan dan dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri koping yang digunakan
responnya saat mengalami kesempatan untuk mengungkapkan oleh klien
halusinasi : perasaannya - Agar klien mengetahui
2. Diskusikan dengna klien apa yang akibat dari menikmati
- Marah
dilakukan untuk mengatasi perasaan halusinasi sehingga klien
- Takut
tersebut meminimalisir
- Sedih
3. Diskusikan tentang dampak yang akan halusinasinya
- Senang
dialaminya bila klien menikmati
- Cemas
halusinasinya
- Jengkel
3. Klien dapat a. Setelah 2x interaksi klien 1. Identifikasi bersama klien cara atau - Upaya untuk
mengontrol menyebutkan tindakan yang tindakan yang dilakukan jika terjadi memutuskan siklus
halusinasinya biasanya dilakukan untuk halusinasi (tidur, marah, menyibukkan diri) halusinasi sehingga
mengendalikan halusinasinya 2. Diskusikan cara yang digunakan klien, halusinasi tidak berlanjut
b. Setelah 2x interaksi klien - Jika cara yang digunakan adaptif beri - Resinforcement positif
menyebutkan cara baru pujian dapatmeningkatkan
mengontrol halusinasi - Jika cara yang digunakan maladaptive harga diri klien
c. Setelah 2x interaksi klien dapat diskusikan kerugian cara tersebut - Memberikan alternative
memilih dan memperagakan - Diskusikan cara baru untuk pilihan bagi klien untuk
cara mengatasi halusinasi memutus/mengontrol timbulnya mengontrol lingkungan
(dengar/lihat/penghidu/raba/kec halusinasi : - Memotivasi dapat
ap) - Katakan pada diri sendiri bahwa ini meningkatkan kegiatan
tidak nyata (“saya tidak mau klien untuk mencoba
dengar/lihat/penghidu/raba/kecap pada memilih salah satu cara
saat halusinasi terjadi) mengendalikan
- Menemui orang lain halusinasi dan dapat
(perawat/teman/anggota keluarga) meningkatkan harga diri
untuk menceritakan tentang klien
halusinasinya - Memberi kesempatan
- Bantu klien memilih cara yang sudah kepada klien untuk
dianjurkan dan latih untuk mencobanya mencoba cara yang
- Beri kesempatan untuk melakukan cara sudah dipilih
yang dipilih dan dilatih, jika berhasil
beri pujian
- Anjurkan klien mengikuti terapi
aktivitas kelompok orientasi realita,
stimulasi persepsi
4. Klien dapat Setelah 1x pertemuan keluarga, 1. Buat kontrak dengan keluarga untuk - Untuk mendapatkan
dukungan dari keluarga menyakatan setuju untuk pertemuan (waktu, tempat dan topic) bantuan keluarga
keluarga dalam mengikuti pertemuan dengan 2. Diskusikan dengan keluarga (pada saat mengontrol halusinasi
mengontorl perawat pertemuan keluarga/kunjungan rumah) - Untuk mengetahui
halusinasinya a. Pengertian halusinasi pengetahuan keluarga
b. Tanda dan gejala halusinasi dan meningkatkan
c. Proses terjadinya halusinasi kemampuan
d. Cara yang dapat dilakukan klien dan pengetahuan tentang
keluarga untuk memutus halusinasi halusinasi
e. Obat-obatan halusinasi - Agar keluarga dapat
f. Cara merawat anggota keluarga yang merawat klien atau
halusinasi di rumah (beri kegiatan, anggota keluarga lain
jangan biarkan sendiri, makan bersama, yang berhalusinasi
berpergian bersama, memantau obat- dirumah
obatan dan cara pemberiannya untuk - Keluarga klien menjadi
mengatasi halusinasi) tahu cara mencari
g. Beri informasi waktu control ke rumah bantuan jika halusinasi
sakit dan bagaimana cara mencari tidak dapat diatasi
bantuan jika halusinasi tidak dapat dirumah
diatasi di rumah
5. Klien dapat 1. Setelah 3x intraksi klien 1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat - Dengan menyebutkan
memanfaatkan menyebutkan : dan kerugian tidak minum obat, nama, dosis, frekuensi dan
obat dengan - Manfaat minum obat warna, dosis, cara, efek terapi dan efek manfaat obat,
baik Kerugian tidak minum obat samping, penggunaan obat diharapkan klien
- Nama, warna, dosis, efek 2. Pantau klien saat penggunaan obat melaksanakan program
terapi dan efek samping 3. Beri pujian jika klien menggunakan obat pengobatan
obat dengan benar - Menilai kemampuan
2. Setelah 3x interaksi klien 4. Diskusikan akibat berhenti minum obat klien dalam
mendemonstrasikan tanpa konsultasi dengan dokter pengobatannya sendiri
penggunaan obat dengan benar 5. Anjurkan klien untuk konsultsi kepada - Program pengobatan
3. Setelah 3x interaksi klien dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang dapat berjalan sesuai
menyebutkan akibat berhenti tidak diiginkan. rencana
minum obat tanpa konsultasi
dokter
Isolasi sosial TUM : 1. Setelah 2x interaksi klien 4. Bina hubungan saling percaya : - Hubungan saling
Klien dapat menunjukkan tanda-tanda - Beri salam setiap interaksi percaya merupakan
melakukan interaksi percaya kepada/terhadap - Perkenalkan nama, nama panggilan dasar dari terjadinya
sosial perawat : perawat dan tujuan perawat berkenalan komunikasi teraupetik
TUK : - Wajah cerah, tersenyum - Tanyakan dan panggil nama kesukaan sehingga akan
1. Klien dapat - Mau berkenalan klien memfasilitasi dalam
membina - Ada kontak mata - Tunjukkan sikap jujur dan menepati pengungkapan perasaan,
hubungan - Bersedia menceritakan janji setiap kali berinteraksi emosi, dan harapan klien
saling perasaan - Tanyakan perasaan klien dan masalah
percaya - Bersedia mengungkapkan yang dihadapi klien
masalahnya - Buat kontrak interaksi yang jelas
- Dengarkan dengna penuh perhatian
ekspresi perasaan klien
2. Klien Setelah 3x interaksi klien dapat 1. Tanyakan pada klien tentang - Bila klien sudah mau
mampu menyebutkan minimal satu - Orang yang tinggal serumah/teman mengungkapkan semua
menyebutka penyebab menarik diri : sekamar klien perasaannya akan
n penyebab - Orang yang paling dekat dengan klien mempermudahperawat
- Diri sendiri
menarik diri di rumah/di ruang perawatan melaksanankan asuhan
- Orang lain
- Apa yang membuat klien dekat dengan keperawatannya
- Lingkungan
orang tersebut
- Orang yang tidak dekat dengan klien di
rumah/di ruangan perawat
- Apa yang membuat klien tidak dekat
dengan orang tersebut
- Untuk mengidentifikasi
- Upaya apa yang sudah dilakukan
apa yang menyebabkan
agardekat dengan orang lain
klien menarik diri dan
2. Diskusikan dengan klien penyebab menarik
untuk menilai perasaan
diri atau tidak mau bergaul dengan orang
klien bila
lain
tidakberinteraksi
3. Beri pujian terhadap kemampuan klien
- Untuk meningkatkan
mengungkapkan perasaannya
harga diri dan percaya
diri klien
3. Klien Setelah 3x interaksi dengan 1. tanyakan pada klien tentang - tingkat pengetahuan
mampu klien dapat menyebutkan - manfaat hubungan sosial membantu perawat
menyebutka keuntungan berhubungan - kerugian menarik diri mengarahkan klien
n sosial, misalnya 2. diskusikan bersama klien tentang manfaat untuk berhubungan
keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik dengan orang lian
- Banyak teman
berhubunga diri - mengidentifikasi
- Tidak kesepian
n sosial dan 3. beri pujian terhadap kemampuan klien kemampuan yang
- Bsia berdiskusi
kerugian mengungkapkan perasaanya dimiliki klien dan untuk
- Saling menolong
menarik diri meningkatkan harga diri
- Dan kerugian menarik diri,
dan percaya diri klien
misalnya :
- reinforcement positif
- Sendiri
akan menambah rasa
- Kesepian
percaya diri klien
- Tidak bisa berdiskusi
4. klien dapat setelah 3x interaksi klien dapat 1. observasi perilaku klien saat berhubungan - dengan berhubungan
melaksaaka melaksanakan hubungan sosial sosial secara bertahap,
n hubungan secara bertahap dengan : 2. beri motivasi dan bantu klien untuk diharapkan klien mampu
sosial secara berkenalan/berkomunikasi dengan : mengadopsi perilaku
- perawat
bertahap - perwaat tersebut dan
- perawat lain
- klien lain memudahkan klien
- klien lain
- kelompok mengingat hubungan
- kelompok
3. libatkan klien dalam TAK Sosialisasi yang telah dilakukan
4. diskusikan jadwal harian yang dapat - melakukan hubungan
dilakukan untuk meningkatkan keammpuan secara bertahap
klien bersosialisasi mengurangi kecemasan
5. beri motivasi klien untuk melakukan klien dalam
kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah di berhubungan dengan
buat oranglain dan
6. beri pujian terhadap kemampuan klien meminimalkan
memperluas pergaulannya melalui aktivitas kekecewaan dan
yang dilaksanakan meningkatkan percaya
diri dalam berhubungan
dengan orang lain
5. klien setelah 3x interaksi klien dapat 1. diskusikan dengan klien tentang - dengan mengetahui
mampu menjelaskan perasaannya perasaannya setelah berhubungan sosoal perasaan klien akan
menjelaskan setelah berhubungan sosial dengan : mempermudah perawat
perasaanya dengan : - kelompok untuk melakukan
setelah - orang lain intervensi selanjutnya
berhubunga - orang lain 2. beri pujian terhadap kemampuan klien dan untuk menilai
n dengan - kelompok mengungkapkan perasannya kepuasan klien dan
orang lain hambatan dalam
berhubungan dengan
orang lain
- meningkatkan harga diri
klien
6. klien setelah 2x pertemuan keluarga 1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga - Dukungan keluarga,
mendapat dapat menjelaskan tentang : sebagai pendukung untuk mengatasi mendukung proses
dukungan perilaku menarik diri perubahanperilaku
- pengertian menarik diri
keluarga 2. Diskusikan potensi keluarga untuk menarik diri yang
- tanda dan gejala menarik
dalalm membantu klien mengatasi perilaku dialami klien
diri
memperluas menarik diri - Untuk memberikan
- penyebab dan akibat
hubungan 3. Jelaskan pada keluarga tentang : pengetahuan kepada
menarik diri
sosial - Pengertian menarik diri keluarga sehingga
- cara merawat klien dengan
- Tanda dan gejala menarik diri keluarga dapat
menarik diri
- Penyebab dan akibat menarik diri memahami cara
- Cara merawatklien menarik diri yang tepat dalam
setelah 2x pertemuan keluarga 4. Latih keluarga cara merawat klien menarik menangani klien.
klien dapat mempraktekan cara diri - Agar keluarga dapat
merawat klien dengan menarik diri 5. Tanyakan perasaan keluarga setelah merawat klien di
mencoba cara yang dilatihkan rumah secara
6. Beri motivasi keluarga agar membantu klien mandiri
untuk bersosialisasi - Untuk meningkatkan
7. Beri pujian kepada keluarga atas motivasi klien dalam
keterlibatannya merawat klien di rumah berhubungan dengan
sakit orang lain
7. Klien dapat Setelah 3x interaksi kien 1. diskusikan dengan klien tentang manfaat
memanfaatk menyebutkan : dan kerugian tidak minum obat, nama,
an obat warna , dosis, cara, efek terapi dan efek
- manfaat minum obat
dengan baik samping penggunaan obat
- kerugian tidak minum obat
2. pantau klien saat penggunaan obat
- nama, warna, dosis, efek terapi
3. beri pujian jika klien saat penggunaan obat
dan efek samping obat
dengan benar
4. diskusikan akibat berhenti minum obat
setelah 3x interaksi klien tanpa konsultasi dengan dokter
mendemonstrasikan penggunaan 5. anjurkan klien untuk konsultasi, kepada
obat dengan benar dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang
tidak diingikan
Tujuan Khusus Setelah dilakukan pertemuan 1. Diskusikan bagaimana klien mengatasi 1. Diskusi mengenai
3: dengan klien diharapkan : ansietas, seperti melalui olahraga, menarik tingkat kemampuan
Membantu klien 1. Klien dapat menyebutkan aspek diri, minum/narkoba/dengan bicara klien, seperti nilai
mengidentifikasi positif yang dimiliki klien 2. Perkuat mekanisme penanganan adaptif realitas, control diri/
eva-luasi diri seperti : kegiatan klien dirumah, 3. Memeriksa dan memperkuat kemampuan integritas ego diperlukan
positif adanya keluarga dan dan sifat positif (misalnya : hobi, sebagai dasar asuhan
lingkungan terdekat klien keterampilan, sekolah, hubungan, keperawatan
penampilan, loyalitas dan sifat rajin) 2. Reinforcement positif
4. Bantu klien menerima perasaan positif dan akan meningkatkan
negatif harga diri klien
5. Jangan membantah pembelaan klien
6. Minta klien menulis pernyataan kebenaran
positif tentang diri sendiri (menurut
persepsi klien pribadi), minta klien
membaca daftarnya setiap hari sebagai
bagian dari rutinitas normal
Tujuan Khusus Setelah dilakukan pertemuan 1. Meminta klien memilih satu kegiatan yang
4: diharapkan : ingin dilakukan di RSJ
Klien dapat 1. klien memiliki kemampuan 2. Bantu klien melakukannya, jika perlu beri
merenca-nakan dan yang akan dilatih (klien contoh
melakukan mencoba sesuai jadwal harian) 3. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba
kegiatan sesuai kegiatan yang telah di rencanakan
dengan 4. Beri pujian atas keberhasilan klien
kemampuan yang 5. Diskusikan jadwal kegiatan harian atas
dimiliki kegiatan yang dilatih
Tujuan Khusus Setelah dilakukan pertemuan 1. Mengetahui system pendukung yang ada 1. Dukungan sosial dapat
5: diharapkan : pada saat ini : meningkatkan akal,
Menilai dan 1. Klien dapat memanfaatkan a. Apakah klien tinggal sendiri? harga diri dan
memobilisasi system pendukung yang ada b. Apakah klien memiliki teman/keluarga kesejahteraan (Dirksen
system pendukung yang tersedia? dalam Carpenito to
yang ada saat ini Moyet,2009)
Tujuan Khusus Setelah dilakukan pertemuan Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga 1. Keluarga sebagai
6: diharapkan : dalam merawat klien support system akan
Meningkatkan 1. Keluarga mengetahui masalah 1. Diskusikan tentang harga diri dan sangat berpengaruh
penge-tahuan dan harga diri rendah dampaknya dalam mempercepat
kesiapan keluarga 2. Keluarga mengetahui cara 2. Latih keluarga untuk mempraktikan cara proses penyembuhan
dalam merawat merawat dan menangani merawat klien dengan harga diri rendah klien.
klien dengan harga keluarga dengan gangguan 3. Diskusikan dengan keluarga tentang
diri rendah psikososial ini. sumber-sumber bantuan yang dapat di
manfaatkan klien serta perilaku klien yang
perlu dirujuk dan bagaimana cara
merujuknya.
Resiko TUM : 2. setelah 2x interaksi 1. Bina hubungan saling percaya Hubungan saling percaya
Perilaku Klien tidak klien menunjukan tanda – tanda - beri salam setiap berinteraksi merupakan dasar dari
Kekerasan melakukan perilaku percaya kepada perawat: - perkenalan nama, nama panggilan, kepada terjadinya komunikasi
kekerasan - Wajah cerah dan tersenyum perawat teraupetik sehingga akan
TUK - Mau berkenalan - tunjukan sikap empati, jujur, dan menepati memfasilitasi dalam
1. Bina hubungan - Ada konta mata (+) janji, setiap kali berinteraksi pengungkapan perasaan,
saling percaya - Bersedia menceritakan - tanyakan perasaan klien, dan masalah yang emosi, dan harapan klien
perasaan dihadapi klien
- Buat kontrak intraksi yang jelas
- Dengarkan dengan penuh perhatian
ungkapan perasaan klien
4. jelas klien menjelaskan: 1.bantu klien mengungkapkan tanda tanda - Identifikasi penyebab marah
kan tanda - jenis jenis perilaku kekerasan perilaku kekerasan yang dialami: - Identifikasi perubahan fisik
tanda perilaku yang selama ini terjadi. - motivasi klien menceritakan kondisi fisik saat
Menyamakan persepsi
kekerasan - perasaannya saat melakukan perilaku kekerasan terjadi
bahwa hal tersebut terjadi da
kekerasan - motivasi klien menceritakan kondisi
nada
- Efektivitas cara yang dipakai cara emosional saat perilaku kekerasan terjadi
menyelesaikan masalah - motivasi klien menceritakan kondisi
psikologis saat perilaku kekerasan terjadi
- motivasi klien menceritakan kondisi
hubungan dengan orang lain saat perilaku
kekerasan terjadi
5. klie Setelah 1 kali interaksi klien dapat 1. diskusikan bersama klien perilaku - Identifikasi cara
n dapat mengungkapkan perilaku kekerasan kekerasan yang dilakuakan selama ini: klien dalam
mengidentifikasi yang biasa di lakukan : - motivasi klien menceritakan jenis – jenis mengungkapkan perilaku
jenis perilaku - Memaki, mengancam, perilaku kekerasan yang selama ini pernah kekerasan
merusak barang dilakukan - Mempermudah
- motivasi klien menceritakan perasaan klien perawat mengidentifikasi
setelah perilaku kekerasan yang selama ini perilaku kekerasan yang
pernah dilakukan biasa dilakukan saat marah
- - diskusikan dengan tidak kekerasan yang - Memberikan
dilakukan masalah akan teratasi dilakukan wawasan yang baru bagi
klien terhadap tibndakan
yang maladaptip
- Bantu klien dalam
mengidentifikasi kerugian
dari cara yang dilakukan
5.klien dapat Setelah 1 kali interaksi klien dapat 1. diskusikan dengan klien akibat - Menyamakan
mnengidentifikasi mengidentifikasi dan negatif ( kerugian) cara yang dilakukan persepsi dalam merespon
akibat perilaku mengungkapkan akibat perilaku pada: perilaku yang salah
kekerasan kekerasan yang biasa di lakukan : - Diri sendiri - Membantu klien
Di musuhi, di marah-marahi, di - Orang lain mencari cara yang terbaik
kurung di rumah - Lingkungan
6.klien dapat Setelah 1 kali pertemuan klien 1. Diskusikan dengan klien : - Identifikasi
mengidentifikasi dapat mengidentifikasi cara yang - Apakah klien mampu mempelajari cara pengetahuan dan keinginan
cara kostruktif konstruktif dalam merespon baru mengungkapkan marahyang sehat klien untuk melakukan cara
dalam terhadap kemarahannya : - Elaskan berbagai alternatif pilihan untuk yang sehat
mengungkapkan Mampu menjelaskan kembali 2 dan mengungkapkan marah selain perilaku - Sebagai motivasi
perasaan 4 cara marah yang sehat kekerasanyang diketahui pasien untuk melakukan perilaku
2. Jelaskan cara- cara sehat untuk yang sehat
mengungkapkan marah: - Didapatkannya cara
- Cara fisik: nafas dala, pukul lain yang sehat yang akan
bantal atau kasur, olah raga membantu klien untuk
- Verbal: mengungkapkan bahwa mencari cara yang adaptif
dirinya sedang kesal kepada orang dalam mengekspresikan
- Sosial : latihan aserif dengan marahnya
orang lain
- Spritual : doa, dzikir , meditasi
sesuai agama dan keyakinan masing
masing
-
7.klien dapat Setelah 1 kali interaksi klien dapat 1. Diskusikan - Cara yang cocok akan
mendemontrasikan mendemonstrasikan perilaku yang dengan klien : membuat klien nyaman
cara mengontrol terkontrol : - Apakah klien mampu mempelajari cara - Praktek lansung lebih
perilaku kekerasan Menampilkan cara mengontrol baru mengungkapkan marahyang sehat ctepat untuk mengetahui
marah secara fisik, verbal, sosial - jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk manfaat cars yang
dan spiritual mengungkapkan marah selain perilaku dilakukan
kekerasanyang diketahui pasien - Identifikasi adanya
- Jelaskan cara- cara sehat untuk keuntungan dan
mengungkapkan marah: kekurangan
- Cara fisik: nafas dala, pukul bantal atau
Membangkitkan motivasi
kasur, olah raga
dan minat klien
- Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya
sedang kesal kepada orang
- Sosial : latihan aserif dengan orang lain
- Spritual : doa, dzikir , meditasi sesuai
agama dan keyakinan masing masing
8.Klien dapat Setelah 1 kali interaksi klien dapat 1. diskusikan peran penting keluarga sebagai - Kejelasan waktu,
dukungan dalam memberi dukungan kepada klien pendukung klien untuk mengatasi perilaku tempat dan topik akan
mengontrol dalam mengontrol perilakunya : kekerasan membantu keluarga untuk
perilaku kekerasan - Terlibat dalam perawatan - diskusikan pontensi keluarga untuk kooperatif
- Bersedia mengontrol mengatasi perilaku kekerasan - Perlu dilakukan
penatalaksanaan pengobatan - jelaskan pengertian, penyebab, akibat secara bertahap
di rumah dan cara merawat klien perilaku - Memudahkan
- Mampu menjelaskan kekerasan pemahaman dan penerimaan
kembali 2 dari 4 cara marah - peragakan cara merawat klien rpk - Memberikan
yang sehat. - berikan keluarga untuk memperagakan wawasan kepada keluarga
- - beri pujian dan tanyakan perasaan dalam menggalai
keluarga setelah mencoba carayang kemampuan yang ada
dilatih - Memberikan cara
perawatan yang tepat dan
mencegah cara yang salah
atau kurang tepat
- Membiasakan
keluarga agar terlatih dalam
pelaksanaan di rumah
9.klien Setelah berinteraksi klien dapat 1. jelaskan manfaat menggunakan obat Kejelasan akan membantu
menggunakan obat menggunakan obat dengan benar secara teratur klien dan keluarga untuk
sesuai program baik jumlah, jenis, waktu dan dosis 2. jelaskan pada klien meminum obat melaksanakan tindakan
yang telah obat serta manfaatnya. yang benar
ditetapkan - Obat di minum sesuai aturan - Dengan tahu
manfaat dan kerugian
Klien mengungkapkan perasaanya
keluarga dank lien akan
selama minum obat
lebih perhatian
- Kejelasan akan
membantu pelaksanaan
tindakan yang benar
- Waktu yang tepat
didasari pada kerja dan
efektifitas dan penggunaan
obat
- Efek obat yang
diketahui lebih awal
memudahkan penanganan
akibat efek tersebut
- Mebangkitkan minat
dan motivaasi
Risiko Bunuh TUM : Klien mau membalas salam Beri salam/panggil nama Hubungan saling percaya
Diri Klien mau berjabat tangan Sebutkan nama perawat merupakan dasar dari
Klien tidak
Klien mau menyebutkan Jelaskan maksud hubungan interaksi terjadinya komunikasi
melakukan bunuh
nama teraupetik sehingga akan
diri Klien mau tersenyum Jelaskan tujuan memfasilitasi dalam
Beri rasa aman dan sikap empati pengungkapan perasaan,
Lakukan kontrak singkat tapi sering emosi, dan harapan klien
TUK 1 :
Klien dapat
membina hubungan
saling percaya
TUK 2 : Klien terlindung dari perilaku Modifikasi lingkungan klien mencegah klien tidak
bunuh diri melakukan tindakan percobaan
Jauhkan klien dari benda-benda yang dapat
Klien dapat bunuh diri
digunakan untuk bunuh diri
melindungi diri dari
Tempatkan klien diruangan yang nyaman
perilaku bunuh diri
dan muah terlihat oleh perawat
Awasi klien secara ketat setiap saat
Mengajarkan cara mengendalikan dorongan
bunuh diri
TUK 3 : Klien dapat meningkatkan Bantu klien mengeksplorasikan perasaan Reinforcement posititf dapat
harga dirinya Biarkan klien mengungkapkan perasaannya meningkatkan harga diri klien
Klien dapat
Klien dapat mengidentifikasi Beri pujian apabila klien dapat
meningkatkan harga
aspek positif yang dimiliki mengungkapkan perasaannya
diri
Klien dapat membuat recana Ajak klien untuk berbincang-bincang
masa depan yang realistis mengenai perasaannya namun jangan
memaksa meningkatkan kepercayaan diri
Identifikasi aspek positif yang dimiliki klien dan haraan pasien serta
klien mencegah klien untuk
Bantu mengidentifikasi sumber-sumber berperilaku destruktif diri
harapan (misal : hubungan antar sesama,
keyakinan, hal-hal untuk diselesaikan
Bantu klien merencanakan masa depan
yang realistis
TUK 4 : Klien dapat menyebutkan Diskusikan kegiatan fisik yang biasa Klien dapat melakukan
contoh pencegahan bunuh dilakukan klien pencegahan bunuh diri dengan
Klien dapat
diri secara fisik : Tarik napas Beri pujian atas kegiatan fisik klien yang cara fisik seperti tarik nafas
mendemonstrasikan
dalam biasa dilakukan dalam
cara fisik untuk
Klien dapat Diskusikan satu cara fisik yang paling
mencegah bunuh diri
mendemonstrasikan cara mudah dilakukan untuk mencegah perilaku
fisik untuk mencegah bunuh diri yaitu : tarik napas dalam
perilaku bunuh diri Diskusikan cara melakukan napas dalam
Klien mempunyai jadwal dengan klien
untuk melatih cara Beri contoh klien tentang cara menarik
pencegahan fisik yang telah napas dalam
dipelajari Mita klien mengikuti contoh yang diberikan
Klien mengevaluasi sebanyak 5 kali
kemampuan dalam
melakukan cara fisik sesuai Beri pujian positif atas kemampuan klien
jadwal yang telah disusun mendemonstrasikan cara napas menarik
napas dalam
Tanayakan perasaan klien setelah bercakap-
cakap
Anjurkan klien menggunakan cara yang
telah dipelajari saat bunuh diri itu muncul
Diskusikan dengan klien mengenai
frekuensi latihan yang akan dilakukan
sendiri oleh klien
Klien mengevaluasi pelaksanaan
latihan, cara pencegahan perilaku bunuh
yang telah dilakukan dengan mengisi
jadwal kegiatan harian (self-evaluation),
validasi kemampuan klien dalam
melaksanakan latihan
TUK 5 : Klien dapat menyebutkan Diskusikan cara bicara yang baik dengan Klien dapat melakukan
cara bicara (verbal) yang klien pencegahan bunuh diri dengan
Klien dapat
baik dalam mencegah bunuh Beri contoh bicara yang baik cara sosial
mendemonstrasikan
diri Meminta dengan baik
cara sosial untuk
Meminta dengan baik Menolak dengan baik
mencegah bunuh diri
Menolak dengan baik
Mengungkapkan Mengungkapkan dengan baik
perasaan dengan baik Meminta klien mengikuti contoh cara
Klien dapat bicara yang baik
mendemonstrasikan cara Meminta maaf dengan baik ”Saya minta
verbal yang baik uang untuk beli makan”
Klien mempunyai jadwal Menolak dengan baik ”Maaf, saya tidak
untuk melatih cara bicara bisa melakukan karena ada kegiatan lain”
yang baik Mengungkapkan perasaan dengan baik
Klien melakukan evaluasi ”Saya kesal karena permintaan saya tidak
terhadap kemampuan cara dikabulkan”
bicara yang sesuai dengan Minta klien mengulangi sendiri
jadwal yang telah disusun Beri pujian atas keberhasilan pasien
Diskusikan dengan klien tentang waktu dan
kondisi cara bicara yang dapat dilatih
diruangan, misalnya : meminta obat, baju
dan lain lain, menceritakan kekesalan pada
perawat
Susun jadwal kegiatan untuk melatih cara
yang telah dipelajari
Klien mengevalusi pelaksanaan latihan cara
bicara yang baik
Validasi kemampuan klien dalam
melaksanakan latihan
Beri pujian atas keberhasilan klien,
tanyakan kepada klien ”Bagaimana
perasaan klien setelah latihan bicara yang
baik ? Apakah keinginan bunuh diri
berkurang ?”
TUK 6 : Klien dapat menyebutkan Diskusikan dengan klien tentang jenis obat klien dapat melakukan
jenis, dosis, dan waktu yang diminumnya (nama, warna, tindakan pencegahan bunuh
Klien
minum obat serta manfaat besarnya) : waktu minum obat (jika 3 kali, diri dengan cara patuh minum
mendemonstrasikan
dari obat itu (prinsip 5 pada pukul 07.00, 13.00 dan 19.00), cara obat
kepatuhan minum
benar : benar orang, obat, minum obat
obat untuk
dosis, waktu dan cara Dengan klien tentang manfaat minum obat
mencegah bunuh diri
pemberian) secara teratur :
Klien mendemonstrasikan Beda perasaan sebelum minum obat dan
kepatuhan minum obat sesudah minum obat
sesuai jadwal yang Jelaskan bahwa dosis obat hanya boleh
ditetapkan diubah oleh dokter
Klien dapat mengevaluasi Jelaskan mengenai akibat minum obat yang
kemampuan dalam tidak teratur, misalnya penyakit kambuh
mematuhi minum obat Diskusikan tentang proses minum obat :
Klien meminta obat kepada perawat
Klien memeriksa obat sesuai dosis
Klien minum obat pada waktu yang tepat
Klien mengevaluasi pelaksanaan minum
obat dengan mengisi jadwal kegiatan
perhari (self-evauation)
Validasi pelaksanaan minum obat
Beri pujian atas keberhasilan klien
Tanyakan kepada klien ”bagaimana
perasaan anda dengan minum obat secara
teratur ? apakah keinginan untuk bunuh diri
berkurang ?
TUK 7 : Klien mengikuti TAK : Anjurkan klien untuk ikut TAK – stimulasi Pasien mampu meningkatkan
stimulasi persepsi persepsi pencegahan bunuh diri hubungan interpersonal dengan
Klien dapat
pencegahan bunuh diri Klien mengikuti TAK – stimulasi persepsi anggota kelompok, melindungi
mengikuti TAK
Klien mengikuti TAk, pencegahan bunuh diri (kegiatan mandiri) pasien dari perilaku bunuh diri,
dtimulasi persepsi
stimulasipersepsi Diskusikan dengan klien tentang kegiatan meningkatkan harga diri pasien
pencegahan bunuh
pencegahan bunuh diri selama TAK dan membantu klien
diri
Klien mempunyai jadwal, Fasilitasi klien untuk mempraktikan hasil meningkatkan mekanisme
klien melakukan evaluasi kegiatan TAK dan beri pujian atas koping yang adaptif
terhadap pelaksanaan TAK keberhasilannya
Diskusikan dengan klien tentang jadwal
TAK
Masukkan jadwal TAK kedalam jadwal
kegiatan harian
Beri pujian atas kemampuan mengikuti
TAK
Tanyakan kepada klien ”bagaimana
perasaan anda setelah ikut TAK ?”
TUK 8 : Keluarga dapat Identifikasi kemampuan keluarga dalam Meningkatkan peran keluarga
mendemonstrasikan cara merawat klien sesuai dengan yang telah dalam merawat pasien dirumah
Klien mendapatkan
merawat klien dilakukan keluarga selama ini
dukungan keluarga
Jelaskan keuntungan peran serta keluarga
dalam mengikuti
dalam merawat klien
cara pencegahan
Jelaskan cara-cara merawat klien :
bunuh diri
Terkait dengan munculnya bunuh diri
Sikap dan bicara
Membantu mengenal penyebab bunuh diri
dan pelaksanaan pencegahan bunuh diri
Bantu keluarga mendemonstrasikan cara
merawat klien
Bantu keluarga mengungkapkan perasaanya
setelah melakukan demonstrasi
Anjurkan keluara mempraktikan pada klien
selama dirumah sakit dan melanjutkan
setelah pulang kerumah
P: Lanjut SP 3
O:
A: SP 3 tercapai
P: Lanjut untuk SP 4
A: SP 4 tercapai
8 Maret 1. Membina hubungan saling percaya dengan 1. Pasien mengatakan nama dan menyebutkan
2021 (BHSP) : senang dipanggil apa
a. Memberi salam setiap berinteraksi 2. Pasien mengungkapkan perasaan yang
b. Memperkenalkan nama panggilan sedang dirasakannya
perawat 3. Pasien Pasien mengatakan tidak ikut
c. Menanyakan nama klien dan nama kegiatan kelompok masyarakat
panggilan yang disukai klien 4. Pasien mengatakan lebih senang menyendiri
d. Menepati janji setiap kali berinteraksi 5. Pasien mengatakan kerugian tidak
2. Jelaskan tujuan datang/pertemuan pada mempunyai teman
klien 6. Pasien mengatakan keuntungan memiliki
a. Menunjukan simpati dengan sikap tubuh teman
terbuka, mendengarkan penuh, dan 7. Pasien mengatakan sudah mengetahui cara
mempertahankan kontak mata berkenalan
8. Pasien mengatkan akan membuat jadwal
latihan berkenalan kedalam kegiatan sehari-
hari
9. Pasien mengatakan akan latiahan bercakap-
cakap 1x/hari setiap jam 12 siang
O:
A: SP 1 tercapai
P: Lanjut ke SP II (berbincang-bincang dengan
perawat lainnya)
9 Maret 1. Membina hubungan saling percaya dengan 1. Pasien mengungkapkan perasaan yang
2021 (BHSP) : sedang dirasakannya
a. Memberi salam setiap berinteraksi 2. Pasien mengatakan sudah melakukan latihan
b. Menepati janji setiap kali berinteraksi bercakap-cakap
2. Menanyakan perasaan klien hari ini
O:
3. Memvalidasi pertemuan pada klien
4. Menunjukan simpati dengan sikap tubuh 1. Pasien menjawab salam
terbuka, mendengarkan penuh, dan 2. Pasien mampu mendemonstrasikan cara
mempertahankan kontak mata berkenalan dengan dua orang perawat
5. Mengevaluasi cara kegiatan berkenalan lainnya
6. Memberi pujian tentang keberhasilan 3. Pasien membuat jadwal kegiatan harian
7. Melatih klien bercakap-cakap dengan latihan berkenalan selanjutnya
perawat lainnya 4. Pasien tampak mulai berani bicara
8. Membantu klien berinteraksi dengan 2 5. Pasien masih tampak menyendiri
orang 6. Kontak mata pasien masih kurang
9. Memasukan pada jadwal kegiatan untuk
A: SP 2 tercapai
latihan berkenalan dan bercakap-cakap saat
melakukan kegiatan P: Lanjut SP 3 (berkenalan dengan pasien lainnya)
Selasa 10.40 Isolasi Sosial Pertemuan 3-SP 3: S
A: SP 3 tercapai
P: Lanjut untuk SP 4
IMPLEMENTASI EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN
A: SP 1 tercapai
P: Lanjut ke SP II (latihan kemampuan kedua
mencuci piring)
A: SP 2 tercapai
P: Lanjut SP 3 (mengepel )
11 Maret 1. Mengevaluasi 2 kegiatan yang telah di 1. Pasien sudah berlatih mencuci piring tadi
2021 latih, memberi pujian pagi setelah makan
2. Meminta klien memilih kegiatan ketiga 2. Pasien mengatakan sudah melakukan
yang ingin dilakukan di RSJ kegiatan mencucui piring, merapikan tempat
3. Membantu klien melakukan kegiatan tidur sesuai jadwal
ketiga, jika perlu beri contoh 3. Pasien mengatakan akan memasukan
4. Memberi kesempatan pada klien untuk kegiatan mengepel kedalam jadwal kegiatan
mencoba kegiatan ke-3 yang telah di sehari-hari
rencanakan 4. Pasien mengatakan akan melakukan latihan
5. Memberi pujian atas keberhasilan klien mengepel 1x per hari
6. Mendiskusikan jadwal kegiatan harian atas
kegiatan yang dilatih O:
A: SP 3 tercapai
O:
P: Lanjut SP 3
O:
A: SP 4 tercapai
P:Lanjutkan SP ke 5
O:
Evaluasi
Hari/tgl Jam Diagnosa Implementasi Tindakan Keperawatan
O:
A: SP 1 tercapai
P: Lanjut ke SP II
Jumat 14.00 Risiko Bunuh SP 2: S:
Diri
12/3/21 Mengevaluasi kegiatan sebelumnya 1. Pasien mengatakan sudah berlatih cara
Melatih cara mengendalikan diri dari mengendalikan bunuh diri dengan cara ke 1yaitu
dorongan bunuh diri dengan berpikir meminta bantuan kepada perawat, teman atau
positif terhadap diri sendiri pun keluarga
Membantu pasien memasukan kegiatan 2. Pasien mengatakan ada keinginan bunuh diri
dalam jadwal kegiatan sehari-hari 3. Pasien mengatakan masih mendengar suara
yang menyuruhnya untuk bunuh diri atau mati
saja
4. Pasien mengatakan sudah mengetahui cara
mengendalikan bunuh diri dengan berpikir
positif terhadap diri sendiri
5. Pasien mengatakan akan memasukan kegiatan
berpikir positif dalam kegiatan sehari-hari
6. Pasien mengtakan akan berlatih cara
mengendalikan bunuh diri dengan cara meminta
bantuan kepada perawat, teman atau pun
keluarga dan berpikir positif sesuai jadwal
O:
A: SP 2 tercapai
P: Lanjutkan SP3
O:
A: SP 3 tercapai
P: Lanjutkan SP 4
O:
A: SP 4 tercapai
P: Lanjutkan SP 5
O:
A:SP5 tercapai
P: Evaluasi SP 1, 2, 3, 4, 5