Dosen Pembimbing:
Ns. Riris Octryna Silitonga, M.Kep. Sp. Kep. J
Disusun oleh:
Nur Rahmawati .P.
201560311074
1. Pengertian
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan
atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Pasien mungkin akan merasa ditolak, tidak diterima, kesepian dan tidak mampu
membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
Contohnya : menarik diri
2. Rentang respon
3. Faktor-Faktor
Faktor Predisposisi
a. Faktor Biologis
Faktor herediter
Riwayat Penyakit atau trauma Kepala
Riwayat Penggunaan Napza
b. Faktor Psikologis
Pengalaman Negtaif pasien terhadap gambaran diri
Kegagalan dalam mencapai harapan atau cita-cita
Krisis Idemtitas dan kurangnya pengahargaan baik dari diri sendiri
maupun lingkungan
Pengalaman negatif pasien terhadap gambaran diri
c. Faktor sosial Budaya
Sosial ekonomi rendah
Riwayat penolakan lingkungan pada usia perkembangan
Tingkat pendidikan rendah
Kegagalan dalam hubungan soasial (Perceraian, Hidup sendiri)
Faktor Presipitasi
a. Faktor biologis
Riwayat Penyakit Infeksi
Penyakit Kronis atau kelainan struktur otak
b. Faktor Psikologis
Kekerasan dalam keluarga
Kegagalan-kegagalan dalam hidup
c. Faktor Sosial Budaya
Kemiskinanan
Adanya aturan atau tuntutan di kelaurga atau masyarakat yang sering
tidak sesuai dengan pasien
Konflik antar masyarakat
4. Tanda dan Gejala
Banyak diam
Tidak mau bicara
Menyendiri
Tidak mau berinteraksi
Tampak sedih
Ekspresi datar dan dangkal
Kontak mata kurang
5. Penatalaksanaan
a. Berikan perhatian dan penghargaan
b. Temani klien walaupun tidak menjawab
c. Katakan “ saya akan duduk di samping anda “
d. Jika ingin mengatakan sesuatu saya siap mendengarnya
e. Dengarkan klien dengan empatik
f. Bicarakan dengan klien penyebab tidak ingin bergabung dengan orang lain
g. Lakukan interaksi secara bertahap
h. Motivasi klien untuk berinteraksi dengan orang lain
i. Tingkatkan interaksi secara bertahap (Gail Wiscarz Stuart,1998,237)
6. Peran Perawat Dalam Terapi Aktivitas Kelompok
Mempersiapkan program terapi aktivitas kelompok.
Sebagai leader
Sebagai fasilitator
Sebagai observer
Mengatasi masalah yang timbul pada saat pelaksanaan
7. Pohon Masalah
Isolasi Sosial
(Core Problem)
D. KLIEN
1. Kriteria klien
a. Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal
b. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan
stimulus
2. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
c. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu : tanggal, hari, jam, waktu yang dibutuhkan untuk tiap langkah tindakan.
Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Senin, 8 Maret 2021
Jam : 17.00-17.45 WIB
Tempat : Ruang Mawar
Setting tempat
K K
K
F F
K K
K
L
O
KETERANGAN GAMBAR
L : Leader O : Observer
\ F : Fasilitator K : Klien
2. Tim Terapis
a) Leader :
Tugas:
Menyiapkan proposal kegiatan TAK
Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai.
Menjelaskan permainan.
Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan
memperkenalkan dirinya.
Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib
Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
Membuka dan menutup acara
b) Fasilitator :
Tugas:
Mendampingi pasien dalam pelaksanaan TAK
Mengingatkan pasien tentang aturan permainan
Mengikuti jalannya TAK
c) Observer
Tugas :
Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir
Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok
Mengobservasi perilaku pasien
Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus
dilakukan
3. Metode Dan Media
Metode : Dinamika kelompok, diskusi dan tanya jawab, bermain peran/simulasi
Media : Handphone/ laptop, nametag, bola, buku catatan dan pulpen
F. PROSES PELAKSANAAN .
Langkah-langkah
1. Persiapan
Melakukan kontrak dengan anggota kelompok sehari sebelumnya
Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
Mempersiapkan media dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
Memberi salam terapeutik
Salam dari terapis
Peserta dan terapis memakai papan nama
Evaluasi / validasi
(Menanyakan perasaan pasien saat ini dan Menanyakan apakah pasien
telah mencoba memperkenalkan diri pada orang lain)
Kontrak
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok dan bersosialisasi
Menjelaskan aturan main, sebagai berikut :
a). Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis
b). Lama kegiatan 45 menit
c). Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Tata Tertib pelaksanaan TAK
1. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAKS dimulai.
2. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai
3. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
4. Peseta Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama
kegiatan TAKS berlangsung.
5. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta
mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan
oleh pemimpin.
6. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan
7. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK
selesai.
8. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS telah
habis,sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan
meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK
kepada anggota.
3. Tahap Kerja
Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan pada bola tenis berlawanan
dengan arah jarum jam
Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola, mendapat
giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada disebelah
kanan dengan cara :
a) Memberi salam
b) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
c) Dimulai oleh terapis sebagai contoh
d) Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada saat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola menunjuk satu
orang untuk diajak berkenalan yaitu menanyakan nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi.
Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan.
4. Tahap Terminasi
Evaluasi Subjektif dan objektif
a) Evaluasi subjektif menanyakan perasaan pasien setelah
mengikuti TAK
b) Evaluasi respon objektif klien (observasi perilaku klien selama
kegiatan dikaitkan dengan tujuan)
c) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih
memperkenalkan diri dan berkenalan kepada orang lain
dikehidupan sehari-hari
b) Memasukan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadwal
kegiatan harian pasien.
Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berbincang-bincang
dengan anggota kelompok lainnya
b) Menyepakati waktu dan tempat untuk pertemuan
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang di
evaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS
sesi 2, dievaluasi kemampuan pasien memperkenalkan diri dan berkenalan
secara verbal dan non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.
SESI TAKS II
KEMAMPUAN BERKENALAN
Kemampuan Verbal
Nama Pasien
Aspek Yang dinilai
No.
Petunjuk :
a. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS.
b. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (x)jika tidak ditemukan.
c. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan
d. Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6 ; disebut belum
mampu jika mendapat nilai ≤ 5.
6. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK pada
catatan proses keperawatan tiap pasien. Misalnya jika nilai pasien 7 untuk
verbal dan 3 untuk non verbal, catatan keperawatan adalah : pasien mengikuti
TAKS sesi 2, pasien mampu berkenalan secara verbal dan non verbal, anjurkan
pasien untuk berkenalan dengan pasien lain, buat jadwal. (Eko prabowo, 2014:
253-254).
DAFTAR PUSTAKA
Prabowo.Eko, 2014. Konsep Dan Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika
Kliet, Budi Anna. 2014. Keperawatan Jiwa Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC
LAPORAN HASIL EVALUASI TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI SESI II
PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL DI RUANG MAWAR RS. MEDISTRA BEKASI
A. INPUT
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi merupakan bagian dari terapi aktivitas kelompok
yang bisa dilaksanakan dalam konteks keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan pasien dalam membina hubungan sosial dalam kelompok
secara bertahap.
Terapi aktivitas kelompok ini diikuti oleh 4 peserta, yang telah diseleksi bedasarkan
kriteria yaitu, klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal dan
klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan stimulus. Sedangkan
proses seleksinya yaitu dengan mengidentifikasi klien yang masuk kriteria, mengumpulkan
klien yang masuk kriteria, membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok. Klien yang mengikuti kegiatan terapi ini adalah Nn.Arum, Nn.Ariska, Nn.Tia dan
Tn. Taufik.
Terapi dilaksanakan selama 1 hari, yaitu hari selasa pada tanggal 8 November 2020.
Kegiatan pertama yang dilakukan berupa melatih peserta untuk saling mengenal satu sama
lain. Kegiatan kedua yang dilakukan adalah melatih pasien untuk berkenalan dengan peserta
lain. Persiapan TAK telah dilakukan 1 hari sebelumnya, berupa penyusunan preplanning
kegiatan, menyiapkan media dan kontrak dengan klien.
B. PROSES
1. Fase orientasi
Pada proses fase ini, leader memberikan salam kepada semua peserta, menyampaikan
tujuan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum kegiatan dimulai, kemudian leader
memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dan kontrak dengan pasien yang
sebelumnya dievaluasi atau melakukan validasi dengan pasien yaitu dengan cara pasien
diminta untuk memperkenalkan diri dan menyebutkan minimal dua orang temannya
(anggota kelompoknya) serta menyebutkan minimal dua orang perawat yang ada di
dekatnya sampai semua peserta tak mendapatkan giliran
Bagi pasien yang dapat menyebutkan dengan baik dan benar diberikan
reinforcement yaitu dengan pujian atau tepuk tangan. Setelah semuanya
mendapatkan giliran, selanjutnya leader membacakan aturan main tentang hal-hal
yang harus disepakati bersama selama kegiatan tak berlangsung.
2. Fase Kerja
Pada bagaian fase kerja ini, tujuan penggunaan terapi ini sebenarnya lebih
mengkhususkan untuk pasien yang mengalami gangguan jiwa isolasi sosial :
menarik diri, harga diri rendah dan gangguan persepsi sensori : halusinasi. Pada
mulanya, seluruh peserta duduk melingkar dengan seorang leader berada di
tengah dan fasilitator mendampingi pasien. Sebelum dimulai, leader
mencontohkan terlebih dahulu pelaksanaan permainannya, kemudian baru dimulai
TAKnya. Pada saat tape dimatikan, musik berhenti, anggota kelompok yang
memegang bola, mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok
yang ada disebelah kanan dengan cara memberi salam, menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, asal dan hobi, lalu menanyakan nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi. Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran. Leader memberikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok
dengan memberi tepuk tangan. selama kegiatan berlangsung, observer mengamati
jalannya acara dan fasilitator mendampingi pasien dalam pelaksanaan tak serta
mengikuti jalannya tak.
3. Fase Terminasi
Pada fase terminasi ini, leader mengeksplor perasaan klien satu persatu setelah
mengikuti kegiatan tak tersebut. Rata-rata mereka menyatakan senang dan puas
dengan kegiatan tak tersebut. Hal ini dibuktikan dengan selama kegiatan
berlangsung, pasien tetap antusias, kooperatif, mereka tidak merasa bosan ataupun
lelah. Setelah itu mereka dievaluasi secara obyektif yaitu diminta untuk
menyebutkan kembali tujuan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan kemudian
leader menjelaskan kembali tentang tujuan dan manfaat dari kegiatan kelompok
ini sekaligus menutup kegiatan dengan kesimpulan bersama-sama.
Kemampuan Verbal
Nama Pasien
Aspek Yang dinilai
No.
Nn.Arum Nn.Ariska Nn.Tia Tn.Topik
7. Menanyakan Asal √ √ √ √
8. Menanyakan Hobi √ √ √ √
Jumlah 8 8 8 8
Persentase %100 %100 %100 %100
1. Kontak mata √ √ √ √
2. Duduk tegak √ √ √ √
Menggunakan bahasa
3. √ √ √ √
tubuh yang sesuai
Mengikuti kegiatan
4. dari awal hingga √ √ √ √
akhir
Jumlah 4 4 4 4
Persentase %100 %100 %100 %100
4. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Preplanning sudah disetujui pembimbing satu hari sebelumnya
Kontrak waktu dan tempat tidak berubah (sesuai dengan preplanning)
dan media sudah dipersiapkan 1 hari sebelumnya
Jenis TAK sudah direncanakan 1 hari sebelumnya
b. Evaluasi Proses
Klien mendengarkan penjelasan kegiatan dengan antusias
Klien mengikuti kegatan TAK sampai selesai
Media dan alat dapat dipergunakan sesuai fungsi
Leader, observer, fasilitator dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
5. Evaluasi Hasil
100% klien mengikuti kegiatan TAk sampai selesai
100% klien mampu berkenalan
terdapat 100% klien dapat menyebutkan nama lengkap
terdapat 100% klien dapat menyebutkan nama panggilan
terdapat 100% klien dapat menyebutkan alamat
terdapat 100% klien dapat menyebutkan Hobi
terdapat 100% klien dapat menanyakan nama lengkap
terdapat 100% klien dapat menanyakan nama panggilan
terdapat 100% klien dapat menanyakan alamat
terdapat 100% klien dapat menanyakan Hobi
Terdapat 100% Klien mampu memahami dan membaca perintah yang akan
dikerjakan dapat mengidentifikasi dan mengklarifikasi stimulus eksternal
yang diberikan melalui gambar atau suara
Terdapat 100 % klien dapat berespon terhadap klien lain dengan
mendengarkan klien lain yang sedang berbicara
Terdapat 100 % klien dapat memberikan tanggapan pada pertanyaan yang
diajukan
Terdapat 100% klien dapat menterjemahkan permainan sesuai dengan
perintah
Terdapat 100% klien dapat mengemukakan pendapat mengenai TAK yang
digunakan
6. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap pasien.