PP: “Assalamu’alaikum, P: memandang Klien P ingin membuka K : ragu terhadap orang Salam merupakan kalimat
pembuka untuk memulai
selamat pagi dengan senyuman percakapan dengan klien baru yang masuk ke suatu percakapan sehingga
K: ekspresi datar dan berharap dengan lingkungannya dapat terjalin rasa percaya
P: perkenalkan nama saya P : memandang klien P merasa bahwa klien Klien masih memberikan Memperkenalkan diri
perawat nur rahmawati, saya sambil menjulurkan harus diberikan penjelasan tanggapan secara ragu- dapat menciptakan rasa
lebih senang di panggil tangan ke klien untuk tentang kedatangan P ragu percaya klien terhadap
perawat nur, saya perawat berjabat tangan dan P merasa pasien enggan perawat
yang bertugas pada hari tersenyum berkenalan
P : Bagaimana perasaan P: memandang klien P mengevaluasi perasaan Menjawab pertanyaan Evaluasi validasi klien
kakak hari ini? Apa yang sambil tersenyum pasien perawat dengan singkat merupakan aspek utama
sedang dipikirkan sekarang? K: ekspresi datar yang harus dilakukan
menunduk perawat untuk dapat
K: mau marah-marah mengetahui keadaan klien
K: menjawab singkat pada saat itu
dengang wajah
memandangi tangannya
yang mengepal
P: memandang klien
dengan tersenyum
P: “Apa alasan kakak ingin P: bertanya perlahan P mulai menunjukan Klien mau mengeksplorasi perasaan
marah-marah? Dan Apakah K: wajah memandangi keseriusan dan berusaha mengungkapkan klien untuk mengetahui
pernah merasakan hal seperti tangannya yang mengkaji lebih jauh klien perasaannya apa yang dirasakan klien
ini sebelumnya?” mengepal saat ini
P: wah Bagus sekali kakak P: memperhatikan klien, memberikan reinforcement memperhatikan perawat, reinforcement positif atau
sudah dapat melakukan nya memberikan senyuman, positif pada klien senang diberikan pujian dapat meningkatkan
ya, nah sebaiknya latihan ini memberikan aplause reinforcement semangat klien untuk
dapat dilakukan secara rutin, (tepuk tangan) melakukan latihan tarik
sehingga bila sewaktu-waktu K: memandangi perawat nafas dalam guna
rasa marah itu muncul kakak mengontrol rasa marahnya
sudah terbiasa melakukannya dan sebagai umpan balik
ya agar klien termotivasi
untuk melakukan latihan-
K:iya sus K: memandangi wajah latihan berikutnya.
perawat
P: memberikan
senyuman kepada klien
P: Bagaimana perasaan P: condong kearah perawat mengevaluasi klien memberikan respon sebagai analisa untuk
kakak setelah berbincang-
klien, kontak mata baik. kembali perasaan klien sepintas mengetahui perasaan klien
bincang tentang kemarahan?
apakah ada keluhan setelah K: memandang perawat dan perawat setelah berbincang-
kakak latihan tarik nafas
mengharapkan klien dapat bincang
dalam untuk mengendalikan
rasa marah? mengungkapkan distorsi pertanyaan yang terbuka
pikiran yang terjadi merupakan teknik
K: sedikit lega, tidak ada terapeutik sebagai bentuk
keluhan K: berbicara pelan penghargaan klien karena
P:memandangi klien mampu berbicara sesuai
dan tersenyum, dan keinginannya.
memperhatikan gerak jawaban yang diberikan
gerik klien klien merupakan acuan
bagi perawat untuk
tindakan selanjutnya
P: Baiklah ibu, karena sudah P: tersenyum dan memberikan kebebasan menyetujui kontrak untuk ucapan salam termasuk
15 menit kita mengobrol menatap klien dengan kepada klien untuk pertemuan berikutnya terapeutik sebagai bentuk
maka kita akhiri pertemuan saksama mengambil keputusan mengahrgai klien
kita hari ini ya. Apabila K: memperhatikan
kakak ingin marah, lakukan perawat berbicara
cara seperti tadi yang sudah
kita lakukan ya.